• Tidak ada hasil yang ditemukan

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI Peneliti LIPI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI Peneliti LIPI"

Copied!
60
0
0

Teks penuh

(1)

PUSBINDIKLAT PENELITI - LIPI

Email:

pusbindiklat@mail.lipi.go.id

(2)

ISI PEDOMAN KTI

 Peraturan Kepala LIPI No. 04/E/2012 Tentang

Pedoman Karya Tulis Ilmiah (KTI)

 Lampiran Peraturan Kepala LIPI No. 04/E/2012

Tentang Pedoman Karya Tulis Ilmiah (KTI)

 BAB I

PENDAHULUAN

 BAB II JENIS, BENTUK , DAN CAKUPAN KTI

 BAB III KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI

BAGIAN, DAN GAYA BAHASA KTI

 BAB IV ETIKA PENYUSUNAN KTI

 BAB V PENUTUP

(3)

PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG

 Perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)

 Peran lembaga penelitian dan pengembangan (litbang)

 Kebutuhan sarana publikasi hasil litbang; Karya Tulis

Ilmiah (KTI)

 Beragam persepsi tentang KTI

 LIPI sebagai instansi pembina jabatan fungsional

peneliti.

B. TUJUAN DAN SASARAN

 Tujuan Pedoman KTI: untuk memberikan acuan dalam

penyusunan KTI bagi peneliti.

 Sasaran Pedoman KTI: tersedianya standar minimal

dalam hal kaidah penulisan ilmiah dan terjadinya

kesamaan persepsi dalam menyusun KTI.

(4)

PENDAHULUAN

C. PENGERTIAN

1. Karya Tulis Ilmiah

2. Kaidah Ilmiah

3. Wahana Publikasi

4. Media Cetak

5. Media Elektronik

6. Makalah Lengkap

7. Monografi

8. Komunikasi Pendek

9. Kajian Kebijakan

10. Makalah Kebijakan

11. Majalah Ilmiah

12. Buku Ilmiah

13. Bunga Rampai

14. Prosiding

15. Lembaga

Penerbitan

(publishing house)

16. Unit litbang

17. Plagiasi

(5)

JENIS, BENTUK, DAN CAKUPAN KTI

A. JENIS KTI

Jenis KTI terdiri atas:

1. hasil litbang;

2. tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran

sistematis.

KTI disusun berdasarkan jenisnya  tapi tetap dibuat dalam format yang sama, kecuali untuk KTI jenis tinjauan, ulasan (review), kajian, dan pemikiran sistematis dijelaskan secara keseluruhan dan lengkap tentang subjek yang ditinjau/diulas dan dikaji.

Isi dari tulisan: sesuai dengan kedalaman analisis setiap penulis. KTI mengacu pustaka secara komprehensif dan mencerminkan perkembangan menyeluruh di bidang keilmuannya serta memproyeksikan dampak dan menawarkan solusi bagi perkembangan ilmu pengetahuan.

(6)

JENIS, BENTUK, DAN CAKUPAN KTI

B. BENTUK KTI

1. Buku Ilmiah

2. Bunga Rampai

3. Majalah Ilmiah/Jurnal

4. Prosiding

C. CAKUPAN KTI

• Lingkup pedoman KTI merupakan substansi minimal yang harus dipenuhi dalam penyusunan KTI.

• Pengembangan teknis penulisan KTI disesuaikan dengan gaya selingkung yang berlaku di setiap pengelola majalah ilmiah, lembaga penerbitan atau instansi lain dengan memperhatikan kaidah-kaidah penulisan yang benar.

• Wilayah pedoman penulisan KTI mencakup: KTI yang merupakan terbitan lokal/nasional dan regional/internasional dengan pengelolaan di Indonesia.

(7)

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN,

DAN GAYA BAHASA KTI

A. KAIDAH

Kaidah KTI terdiri atas sifat-sifat berikut:

Logis, berarti kerunutan penjelasan dari data dan informasi yang masuk ke dalam logika

pemikiran kebenaran ilmu;

Obyektif, berarti data dan informasi sesuai dengan fakta sebenarnya;

Sistematis, berarti sumber data dan informasi yang diperoleh dari hasil kajian dengan

mengikuti urutan pola pikir yang sistematis atau litbang yang konsisten/berkelanjutan;

Andal, berarti data dan informasi yang telah teruji dan sahih serta masih memungkinkan untuk

terus dikaji ulang;

Desain, berarti terencanakan dan memiliki rancangan; dan

Akumulatif, berarti kumpulan dari berbagai sumber yang diakui kebenaran dan keberadaannya

serta memberikan kontribusi bagi khasanah iptek yang sedang berkembang.

B. FORMAT

KTI dapat disusun dalam format:  Makalah Lengkap;

 Monografi;

 Komunikasi Pendek;  Kajian Kebijakan; dan

(8)

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN,

DAN GAYA BAHASA KTI

C. SISTEMATIKA

1. Buku Ilmiah

a. Sampul dan Nama Penulis b. Karya Cipta c. Pendahuluan d. Daftar Isi e. Pengantar f. Batang Tubuh g. Ucapan Penghargaan (opsional) h. Indeks i. Glosarium (opsional) j. Daftar Acuan k. Bibliografi (opsional) l. Lampiran (opsional)

Sistematika KTI yang

dipublikasi dalam bentuk

bunga rampai memiliki unsur-unsur yang sama dengan

bentuk buku ilmiah, tetapi memiliki perbedaan dalam hal prakata/prolog yang

mengantarkan keseluruhan isi dan dalam hal

penutup/epilog yang merupakan analisis atas keseluruhan isi.

(9)

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN,

DAN GAYA BAHASA KTI

C. SISTEMATIKA

3. Makalah Lengkap

a. Judul

b. Nama dan Alamat Penulis c. Abstrak dan Kata Kunci d. Pendahuluan

e. Metode

f. Hasil dan Pembahasan g. Kesimpulan

h. Saran (opsional)

i. Ucapan Terima Kasih j. Daftar Acuan

Sistematika KTI yang

disusun dalam format

monografi secara

umum memiliki

unsur-unsur yang sama

dengan KTI dalam

format makalah

lengkap.

(10)

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN,

DAN GAYA BAHASA KTI

C. SISTEMATIKA

a. Judul

b. Nama dan Alamat Penulis c. Abstrak

d. Pendahuluan e. Metode

f. Hasil dan Pembahasan g. Ucapan Terima Kasih h. Daftar Acuan

* Beberapa bidang ilmu memiliki gaya penulisan berbeda: dengan subjudul atau tanpa subjudul, namun secara umum isi dari suatu komunikasi pendek harus mengandung unsur-unsur tersebut diatas. Apabila komunikasi pendek diterbitkan, maka pengelola majalah ilmiah memberikan tanda/keterangan bahwa KTI tersebut merupakan komunikasi pendek.

(11)

KAIDAH, FORMAT, SISTEMATIKA, KOMPOSISI BAGIAN,

DAN GAYA BAHASA KTI

C. SISTEMATIKA

6. Kajian Kebijakan

a. Judul

b. Nama Penulis

c. Ringkasan Eksekutif

d. Konteks/Hal Penting yang Menjadi Permasalahan e. Kritik/Komentar dari Kebijakan f. Rekomendasi g. Lampiran (opsional) h. Daftar Acuan

a. Nama Instansi Penulis b. Judul c. Nama Penulis d. Ringkasan Eksekutif e. Latar Belakang f. Pembahasan g. Rekomendasi h. Implementasi i. Lampiran.

7. Makalah Kebijakan

(12)

I. HASIL PENELITIAN, TINJAUAN,

ULASAN/REVIEW, KAJIAN

PEDOMAN PENULISAN KTI

-JURNAL : HASIL PENELITIAN,

TINJAUAN, ULASAN/REVIEW, KAJIAN,

- PROSIDING

- DALAM BENTUK BUKU: Bagian

buku dan Buku

(13)

Sistematika penulisan terdiri dari unsur-unsur sebagai

berikut:

Judul

Nama dan Alamat Penulis

Abstrak dan Kata Kunci

Pendahuluan

Tinjauan Pustaka/Landasan Teori

Metode

Hasil dan Pembahasan (termasuk Ilustrasi: gambar, tabel,

grafik, foto, diagram, dan lain-lain)

Kesimpulan

Saran (opsional)

Daftar Pustaka

(14)

Spesifik;

Jelas;

Ringkas;

Informatif;

Menggambarkan substansi atau isi dari tulisan;

Menggugah rasa untuk membaca;

Tidak perlu diawali dengan kata

penelitian/analisis/ studi, kecuali kata tersebut

merupakan pokok bahasan. Dimungkinkan ada

judul utama diikuti dengan penjelasan judul

(subjudul).

(15)

Nama Penulis

Ditampilkan dengan jelas;

Lengkap tanpa menyebutkan gelar;

Nama asli, bukan nama samaran;

Penulisan nama tidak disingkat, bila

penyingkatan nama  harus mengikuti

kaidah dan konsisten.

Nama penulis utama berada pada

urutan paling depan.

(16)

Alamat Penulis

• Alamat instansi/lembaga tempat penulis bekerja  berkaitan erat dengan kompetensi, tanggung jawab, afiliasi, dan

konsekuensi yuridis yang akan diemban oleh lembaga asal penulis;

• Dimungkinkan lebih dari satu, misal saat sabatikal di

laboratorium dan alamat instansi lain  yang dicantumkan terlebih dahulu adalah alamat instansi dimana penelitian dilakukan.

• Penulis lebih dari satu orang :

- dengan alamat yang sama: pencantuman satu alamat telah dianggap cukup untuk mewakili alamat penulis lainnya.

- alamat yang berbeda: pencantuman alamat harus disebutkan semuanya.

• Untuk korespondensi dilengkapi alamat lengkap instansi, dan pos-el (e-mail), nomor telepon/fax instansi maupun penulis.

(17)

Abstrak (1)

• Permasalahan pokok;

• Alasan apa penelitian/tinjauan, ulasan/review, dan kajian dilakukan;

• Bagaimana penelitian/ tinjauan, ulasan/review, dan kajian dilakukan, menggunakan metode apa;

• Pernyataan singkat apa yang telah dilakukan atau apa hasil dan prospeknya.

• Abstrak ditulis bukan dalam bentuk matematis, pertanyaan, dan dugaan;

• Abstrak ditulis menerus (1 paragraf, bukan paragraf-paragraf dan bukan “subheading”; tanpa acuan

Tanpa footnote/kutipan pustaka; • Tanpa singkatan/akronim;

• Periksakan Bhs Inggrisnya ke ahli English

ABSTRAK DAN KATA KUNCI (1):

(dwi Bahasa: jurnal terakreditasi)

(18)

Abstrak (2)

Bersifat mandiri (stand alone).

• Paling banyak memuat 200 kata dalam bahasa Inggris dan 250 kata dalam bahasa Indonesia atau yang ditentukan oleh editor. Kata kunci (1)

• Merupakan kata/istilah yang paling

menentukan/mempengaruhi/paling inti dalam KTI; • Mengandung pengertian suatu konsep;

Mengandung cukup informasi untuk indexing dan membantu dalam penelusuran.

• Dapat berupa kata tunggal dan kata majemuk dan terdiri antara 3–5 kata.

• Lazimnya dimulai dari yang paling umum dan penting dalam isi KTI.

(19)

Kata kunci (2)

Abstrak dan kata kunci ditulis dalam bahasa

Inggris dan Indonesia dengan tujuan agar

hasil penelitian, tinjauan, ulasan, dan kajian

perlu disebarluaskan baik pada cakupan

nasional maupun internasional.

Apabila KTI ditulis di luar bahasa Indonesia

dan Inggris, maka penulisan abstrak dan kata

kunci dalam bahasa Inggris harus tetap ada

(20)

Latar belakang

• Menjelaskan fenomena antara lain: teknis/sosial/kultural aktual bermasalah yang penting untuk diteliti/ditinjau/diulas/dan

dikaji serta alasan ilmiah atau merepresentasikan teori yang didukung acuan pustaka.

• Perlu ada review mengenai penelitian/tinjauan/ulasan/dan kajian terkait yang pernah dilakukan sendiri maupun orang lain dan menjelaskan perbedaan dengan penelitian yang sedang

dijalankan.

Permasalahan atau Rumusan Masalah

• Semua bidang ilmu (dalam penelitian) fenomena yang ada wajib dikaitkan dengan konsep ilmu pengetahuan.

• Permasalahan yang terjadi diidentifikasikan dengan pertanyaan-pertanyaan penelitian.

(21)

Tujuan dan Manfaat penelitian, tinjauan, ulasan/review, dan kajian

• Berisi atau menggambarkan tujuan dan manfaat dari

penelitian/tinjauan, ulasan/review, dan kajian yang akan diperoleh dan keterkaitannya dengan apa yang telah dilaporkan/diperoleh sebelumnya.

• Tujuan disampaikan secara spesifik. Hipotesis (bila ada dapat dicantumkan)

• Tidak semua penelitian mutlak harus memiliki hipotesis.

• Penggunaan hipotesis dalam suatu penelitian didasarkan pada masalah atau tujuan penelitian.

• Hipotesis dan operasionalisasi konsep mutlak diperlukan khususnya dalam penelitian kuantitatif.

Rancangan penelitian

(22)

• T

eori-teori yang mendukung atau yang relevan

dengan kegiatan penelitian yang dilakukan.

Penyajian scientific method atau landasan teori

memerlukan acuan pustaka yang kuat, tajam dan

mutakhir.

Cara menyitir/mengutip pernyataan peneliti/penulis

harus mengikuti ketentuan yang berlaku, yaitu sistem

penomoran atau catatan perut (pengacuan

berkurung).

Tinjauan pustaka dibuat dengan mengemukakan hasil

penelitian atau buku yang membahas subjek atau

pendekatan teoritis yang sama sudah dilakukan orang

lain atau penulis sendiri.

TINJAUAN PUSTAKA/TINJAUAN

TEORITIS/LANDASAN TEORI

(23)

Didasarkan pada ciri-ciri keilmuan, yaitu: rasional,

empiris, dan sistematis dengan sasaran hasil penelitian

dan yang mutakhir.

Perlu acuan pustaka, apabila sudah pernah

dipublikasikan sebelumnya  mencerminkan seberapa

valid metode yang digunakan.

Mengemukakan cara bagaimana peneliti menangani

penelitiannya, mulai dari dimensi “pendekatan”, cara data

dikumpulkan, dan cara menganalisis datanya.

Harus jelas sehingga dapat diulang oleh pembaca (resep).

Metode yang mengacu pada orang lain tidak perlu ditulis

ulang, sebutkan sumbernya, kecuali kalau ada modifikasi

perlu dijelaskan modifikasinya.

(24)

Metode mencakup uraian dan penjelasan sebagai

berikut:

Penjelasan mengenai bahan dan peralatan serta

metode yang digunakan (termasuk pisau analisis).

Deskripsi/uraian mengenai prosedur yang

dilakukan, meliputi:

Penentuan/penetapan parameter /variabel;

Metode pengumpulan data (sampling method);

Metode pengolahan dan analisis data.

Cantumkan rumusan matematisnya sehingga

hasil numeriknya bisa dicek.

Jelaskan cukup rinci sehingga metode ini dapat

diulangi (repeatability).

(25)

Penampilan/pencantuman/tabulasi data hasil penelitian

yang dilaksanakan sesuai dengan metodologi;

Analisis dan evaluasi terhadap data tersebut sesuai

dengan formula hasil kajian teoritis yang telah dilakukan;

Diskusikan atau kupas hasil analisis dan evaluasi, terapkan

metode komparasi, gunakan persamaan, grafik, gambar dan

tabel agar lebih jelas;

Berikan interpretasi terhadap hasil analisis dan bahasan

untuk memperoleh jawaban, nilai tambah, dan

kemanfaatan terkait dengen permasalahan dan tujuan

penelitian.

Merupakan hasil analisis fenomena di wilayah

penelitian yang relevan dengan tema sentral kajian, hasil

yang diperoleh dapat berupa deskriptif naratif,

(26)

• Penulisan runut diawali dari pemeriksaan data (verifikasi dan/atau validasi), mengulas struktur dan hubungan antar

kelompok  analisisnya  interpretasi hasil berdasar teori dan tidak bergeser dari alur yang telah ditetapkan oleh hipotesis.

• Hasil analisis berbentuk interpretasi (jika kualitatif); statistik atau tabulasi epsilon (jika kuantitatif).

Hasil harus menjawab permasalahan dan tujuan penelitian. Berisi tentang penjelasan perbandingan hasil dengan hal lain yang memiliki kaitan maupun bagian dari suatu keragaman masalah yang telah dipublikasikan oleh orang lain, atau hasil dari penelitian sebelumnya jika merupakan rangkaian dari suatu kegiatan penelitian.

Pembahasan ditulis dengan ringkas dan fokus kepada

interpretasi dari hasil yang diperoleh, BUKAN pengulangan dari bagian hasil.

(27)

Acuan pustaka dimunculkan bila harus membandingkan hasil atau pembahasan dengan publikasi sebelumnya.

• Hindari penyajian ilustrasi berwarna, kecuali jika warna mengandung arti dan keterangan ilustrasi memakai huruf yang jelas terbaca serta notasi yang lazim dan konsisten memakai notasi satuan.

Ilustrasi : merupakan rangkuman dari hasil aktivitas/kegiatan penelitian yang dapat berupa tabel gambar, foto, dan sebagainya. • Tabel dan gambar : harus memiliki judul dan diikuti detail

eksperimen dalam “legend” yang harus dapat dimengerti tanpa harus membaca manuskrip.

Pemakaian citra : harus disebutkan tahun dan sumber produknya, gambar dari acuan harus disebutkan sumbernya.

Garis pada grafik: harus jelas terlihat berbeda satu dengan yang lain bila lebih dari satu kurva.

Foto : tekstur yang jelas, kontras dapat menyajikan informasi

HASIL DAN PEMBAHASAN (3)

(28)

• Merupakan bagian akhir suatu tulisan ilmiah  diperoleh dari hasil analisis dan pembahasan atau hasil uji hipotesis tentang

fenomena yang diteliti  BUKAN tulisan ulang dari pembahasan , BUKAN ringkasan.

Disampaikan secara singkat dalam bentuk kalimat utuh atau dalam bentuk penyampaian butir-butir kesimpulan secara berurutan.

Kesimpulan khusus berasal dari analisis, sedangkan kesimpulan umum adalah hasil generalisasi atau keterkaitan dengan

fenomena serupa di wilayah lain yang diacu dari publikasi terdahulu.

• Harus menjawab pertanyaan dan permasalahan riset yang diungkapkan pada pendahuluan.

• Pada produk peta  disampaikan pada keterangan (bila memang ada pembahasan sebelumnya).

(29)

Segitiga konsistensi yang penting untuk

dipenuhi (masalah-tujuan-kesimpulan

harus konsisten), sebagai upaya check

dan recheck.

K E S I M P U L A N (2)

SARAN (opsional)

Dapat berisi rekomendasi akademik atau

tindak lanjut nyata atas kesimpulan yang

diperoleh.

(30)

• Disusun berdasarkan aturan masing-masing lembaga

penerbit/publikasi ilmiah  ada perbedaan istilah + cara, namun arti sama, + mengacu standar international

• Alasan perbedaan cara penyusunan daftar pustaka oleh masing-masing lembaga penerbit/publikasi ilmiah : untuk

mempermudah pencantuman, efisiensi ruangan tulisan dan efisiensi & kemudahan pada penelusuran kembali melalui berbagai cara.

• Yang dijadikan acuan (hanya yang diacu yang dimasukkan ke dalam daftar pustaka)  acuan dari hasil komunikasi

langsung : tidak dimasukkan di daftar acuan.

Kemutakhiran pustaka acuan dilihat dari tahun publikasi

pustaka acuan : paling lama dalam kurun lima tahun terakhir  tergantung bidang.

(31)

• Semakin banyak daftar pustaka yang diacu dari jurnal ilmiah terakreditasi/terbaru/internasional  mutu tulisan semakin bagus.

• Terlalu banyak mengutip dari tulisan sendiri: kurang baik  kecuali untuk bahan orasi ilmiah (minimal 30%).

Semakin banyak sumber acuan primer (dibandingkan

misalnya dengan textbook)  semakin tinggi bobot dan mutu suatu tulisan.

Persentase jumlah sumber acuan primer: berjumlah paling sedikit sepuluh sumber acuan dalam tulisan.

• Format penulisan dengan indeks nama maupun angka/nomor dapat diterima tergantung kelaziman dan batasannya

disarankan: pemberian nomor indeks  berdampak pada

efisiensi ruangan (halaman) dan kemudahan penelusuran tanpa harus terpaku pada urutan alfabetis.

(32)

Pada produk peta, bila ada acuannya  harus

dicantumkan pada lembar keterangan.

Sistem penulisan Daftar Pustaka  disarankan

merujuk kepada sistem, diantaranya:

Modern Language Association (MLA);

American Psychological Association (APA);

The Chicago Manual of Style (CMS).

(33)

kepada siapa/organisasi/program yang

patut diberi ucapan terima kasih.

UCAPAN TERIMA KASIH (opsional)

KOMPOSISI BAGIAN

Pembagian persentase per bagian harus rasional

dan proporsional (bila dimungkinkan).

(34)

TULISAN ILMIAH

• TULISAN ILMIAH

ISI: HASIL PENELITIAN, HASIL

KAJIAN,

TINJAUAN ILMIAH

(35)

II. DALAM BENTUK PROSIDING

(II.A.8)

(36)

Unsur Isi : sama dengan KTI untuk

Jurnal Ilmiah, namun kurang mendalam

Editing tidak seketat Jurnal

Syarat untuk dinilai 10: tanggal, kata

pengantar, tanya jawab

STRUKTUR DAN KOMPOSISI

PROSIDING

(37)

III.REVIEW/KAJIAN/KOMUNIKASI

PENDEK

(38)

Format variasi: tidak ada metodologi vs ada

metodologi (namun bentuk tidak rinci seperti

KTI biasa)

Ditulis oleh yang sudah jabatan Peneliti

Madya keatas

Minimal Daftar Pustaka : 25

Nilai tidak dibedakan dari KTI full paper

(39)

Seperti KTI lengkap, namun lebih singkat 

variasi: menjadi seperti “extended abstract”

(tanpa sub bab) atau dengan Sub Bab

Tujuan : memberitahukan bahwa penelitian

baru sudah dilakukan dan masih berjalan

menunggu hasil lengkap  pengakuan dan

tidak didahului peneliti lain

Diindikasi di Jurnal : tanda di ujung atas,

lembar terakhir Jurnal  dikelompokkan

STRUKTUR DAN KOMPOSISI

KOMUNIKASI PENDEK

(40)

IV.

DALAM BENTUK BUKU

(II.A.2)/BAGIAN BUKU II.A.4)

(41)

Karya Tulis Ilmiah (KTI) : tulisan hasil penelitian dan atau

pengembangan dan atau pemikiran yang disetujui oleh

referee/penelaah/ penyunting, disebarluaskan untuk

diketahui umum dan diterbitkan oleh suatu badan penerbit

salah satunya: berupa buku (Peraturan Kepala LIPI No.

06/E/2009).

Buku (arti sederhana): sebagai suatu bentuk format

penyimpanan kumpulan informasi, umumnya mengenai

satu topik tertentu dengan tingkat spesifikasinya yang

beragam, dalam bentuk tulisan dan atau campuran dengan

berbagai ragam bentuk ilustrasi yang bersifat tercetak

atau secara digital yang dapat dibaca atau dapat dicetak

ketika diperlukan.

(42)

Buku (pengembangan selanjutnya): ditujukan untuk

kepentingan dunia keilmiahan  disebut: buku

ilmiah (textbook), yaitu: suatu format penyimpanan

kumpulan informasi yang berasal dari berbagai

sumber informasi yang berkualitas ilmiah.

Beberapa ciri khas yang dijadikan dasar dalam

penyusunan buku ilmiah, seperti Logis, Obyektif,

Sistematis, Andal, Dirancangkan, Kontributif 

LOSADAK.

(43)

Persyaratan administratif mencakup: buku yang

diterbitkan harus:

Dikeluarkan oleh suatu badan usaha penerbitan

(publishing house)  di tingkat instansi/unit litbang

pemerintah atau badan usaha penerbitan swasta

nasional atau internasional + yang memiliki fungsi

sebagai usaha penerbitan (publishing house).

Memiliki ISBN : untuk terbitan tunggal atau terbitan

revisi selanjutnya

Melewati proses editorial, yang mencakup

pemeriksaan kebenaran keilmuan dan tatabahasa.

Isi paling sedikit 49 halaman (UNESCO).

(44)

Persyaratan kandungan isi mencakup : buku memiliki unsur minimal antara lain:

• Sampul dan Nama Penulis • Karya Cipta

• Pengantar dan atau Pernyataan Pembuka lainnya • Daftar Isi

• Pendahuluan

Batang Tubuh Buku /Contents

Ucapan Penghargaan dan Penghargaan/Credits (Opsional) • Indeks • Glossary (Opsional) • Daftar Pustaka • Bibliography (Opsional) • Lampiran (Opsional)

I S I (2)

(45)

Sampul & Nama Penulis

• Informasi mengenai : judul lengkap, nama penulis, nama

editor/penelaah (bila diperlukan), afiliasi lembaga asal penulis, institusi penerbit, institusi pencetak, kota penerbitan, tahun penerbitan.

• Penempatan halaman judul berfungsi pula sebagai sampul utama buku tersebut yang dapat terbuat dari berbagai bentuk bahan, dengan berbagai variasi layout dan estetika halaman sampul. Karya Cipta

• Mengandung informasi mengenai status kepemilikan baik untuk karya cipta penulisan maupun penerbitan buku.

International Standard Book Number (ISBN) serta bila ada call number library/ International Standard Bibliographic Description

(ISBD) sesuai dengan sistem yang diadopsi oleh publishing house yang bersangkutan.

(46)

Pengantar dan atau Pernyataan Pembuka lainnya

• Merupakan halaman yang menyajikan: ungkapan baik dari penulis ataupun pihak ketiga untuk para pembaca, memuat penghargaan, alasan atau harapan dari terbitnya buku yang bersangkutan.

Dapat dilanjutkan dengan halaman Foreword, yaitu ulasan singkat dari seseorang (penulis atau pihak ketiga) mengenai pandangan kualitas/nilai dari isi buku tersebut. Penempatan

Foreword dapat juga diletakkan di halaman belakang.

Daftar Isi (1)

• Merupakan daftar organisasi kandungan sebuah buku yang dapat ditelusuri hingga ke bagian perletakannya (halaman).

(47)

Daftar Isi (2)

• Mencakup daftar bagian bab atau turunanya dari isi buku dan bila ada daftar pendukung lainnya seperti; daftar tabel, gambar, ilustrasi, dan lain sebagainya mulai dari hal sampul hingga

halaman penutup buku. Pendahuluan

• Mengandung ungkapan dari penulis yang menjelaskan apa yang terkandung dalam buku tersebut dan latar belakang pendekatan dari topik yang ditulis.

• Menjelaskan alur bagian buku (bab) yang terkandung serta bagaimana pembaca menggunakannya.

Batang Tubuh Buku /Contents (1)

• Isi dari keseluruhan topik yang dibicarakan, yang diuraikan

secara runut dalam bentuk tulisan per bagian bab, sub bab serta bagian bagian kecil bab lainnya yang disertai dengan berbagai format ilustrasi pendukung.

(48)

Batang Tubuh Buku /Contents (2)

• Struktur dari setiap bab atau turunannya, mencerminkan jumlah informasi yang disajikan oleh penulis, jumlah suatu perbandingan yang dibuat baik diantara atau didalam setiap bab atau turunannya dan tingkat kepentingan pengungkapan dari setiap topik didalam struktur bab badan isi buku.

• Menunjukkan keterurutan isi tulisan + hubungan antar bab atau turunannya.

• Penggunaan bahasa : bahasa teknis ilmiah dengan

ketertelusuran sumber isi yang merupakan suatu kompilasi informasi dari sumber sumber ilmiah asli yang dapat dengan mudah ditelusuri sumber aslinya.

• Format penulisan isi buku : berupa suatu karya tulis yang langsung dituliskan sumber sitasinya atau dirangkum terakhir di bagian Daftar Pustaka.

(49)

Ucapan Penghargaan/Credits (Opsional)

• Mengungkapkan isi hati penghargaan penulis terhadap berbagai pihak individu, lembaga, nara sumber atau lainnya  yang

dianggap berkontribusi positif selama proses penulisan dan penerbitan buku.

• Memuat daftar nara sumber sebagai pemegang hak cipta atas berbagai macam bentuk format ilustrasi (foto, grafik, tabel, dll) yang dipergunakan di dalam buku di luar dari bagian yang telah tersitasi dalam daftar Daftar Pustaka.

Indeks

• Sederatan susunan kata/kata-kata/peristilahan yang terkandung dalam buku yang menjadi kata penting bagi pembaca.

• Tersusun secara alfabetis dan dibarengi dengan penempatan keterangan pada halaman di mana kata-kata/peristilahan tersebut terdapat di dalam buku.

(50)

Glossary (Opsional)

• Kumpulan kamus singkat atas singkatan/kata-kata/peristilahan teknis tertentu yang perlu lebih diperjelas lagi

maksud/pengertiannya. • Ditulis secara alfabetis. Daftar Pustaka

• Kandungan informasi yang ada dalam suatu buku ilmiah

merupakan kompilasi sitasi dari berbagai sumber yang lebih dahulu terbit. Sehingga informasi yang dihadirkan bukan selalu buah pikiran pikiran penulis.

• Sumber asli hasil sitasi harus dicantumkan seluruhnya dengan lengkap dalam Daftar Pustaka.

(51)

Bibliography (Opsional)

• Merupakan sumber sumber informasi diluar format hasil karya tulis yang sudah dicantumkan dalam Daftar Pustaka.

• Merupakan sumber informasi lain dari mana penulis

mempelajari dan mendapatkan idea untuk penulisannya di dalam buku.

Lampiran (Opsional)

• Informasi tambahan diluar dari apa yang telah tercantum di dalam isi/badan buku.

• Tambahan informasi, dengan segala bentuk format tampilannya, yang lebih memperjelas apa yang telah disitir dalam isi buku.

(52)

UNSUR

• Sampul: sama dengan buku: namun ada editor karena

kontributor terdiri dari beberapa orang  penulis tiap Bab. • Daftar isi sama dengan Buku namun tiap Bab dilengkapi nama

penulis karena berbeda  termasuk Bab Pendahuluan dan Bab Penutup .

• Isi tiap Bab lengkap unsur KTI SIFAT :

• Setiap Bab dapat berdiri sendiri karena ada Pendahuluan  Kesimpulan/Penutup dan Daftar Pustaka  namun ada jalinan benang merah topik dalam BUKU.

UNSUR LAIN

• Sama seperti Buku

(53)

Unsur-unsur: • Judul

• Ringkasan Eksekutif

• Konteks/hal penting yang jadi permasalahan: pernyataan jelas ttg fokus topik/isu, penjelasan singkat akar masalah/isu

kebijakan, pernyataan singkat tentang implikasi kebijakan. • Kritik/komentar dari kebijakan: pandangan singkat ttg

kebijakan yg dipilih/diterapkan, mengapa kurang tepat • Rekomendasi: penjelasan rinci

langkah/pengukuran/perhitungan yang diperlukan untuk penerapan kebijakan

• Lampiran (opsional)

• Sumber bacaan (referensi)

(54)

UNSUR-UNSUR

• Nama instansi penulis • Judul

• Nama penulis

• Latar Belakang: pernyataan tujuan  nyatakan mengapa pembuat keputusan perlu pertimbangkan kebijakan terkait; tinjauan atas kebijakan terkait, persepsi publikdan penilaian atas efektivitas kebijakan terkait saat ini; pentingya perubahan

• Hasil sintesis: penjelasan alternatif pilihan kebijakan, pro dan kontra atas pilihan, idenrtifikasi implikasi lainnya

• Rekomendasi: identifikasi pilihan yang akan direkomendasikan, penyampaian secara jelas argumen pilihan lebih baik dari lainnya • Implementasi: rekomendasi yang rinci: langkah2 spesifik

(bagaimana & kapan)

• Lampiran (opsional): tabel2, penjelasan catatan akhir, bibliografi

POLICY PAPER (II  III)

(55)

Isi dan analisis pada makalah kebijakan :

Alternatif2 kebijakan

Analisis biaya-manfaat: kualitatif atau kuantitatif

(kelayakan implemntasi ekonomi + politik

Kriteria yang jelas : untuk evaluasi masalah yang

dihadapi dan alternatif kebijakan untuk

dipertimbangkan

Prediksi yang jelas  indikator yang menunjukkan

keberhasilan

Policy paper yang sudah dimanfaatkan oleh pemerintah

nilai di unsur III

(56)

Ethical Clearance: Pedoman Penilaian Etika Penelitian

dan Publikasi  acuan utama KEP LIPI (2011)

1. Diproduksi oleh MPR LIPI  FGD tgl. 24 Okt ‘12

2. Sejak perencanaan, pelaksanaan, pelaporan, kegiatan

penelitian, hingga publikasi ilmiah

3. Kategori hal yang berkaitan penelitian:

*Penyusunan penelitian

*Clearance penelitian

*Tim dan negosiasi dengan pihak terkait

*Pembingkaian masalah penelitian

*Pengumpulan dan bahan

*Pembuktian hipotesis dan sintesis

*Pelaporan dan penyebaran hasil

4. Berkaitan publikasi: umum, judul, pengarang, abstrak,

pendahuluan, metode, hasil, pembahasan, referensi,

ucapan terima kasih

(57)

TULISAN ILMIAH (2)

• BERSIH ETIKA (ETHICAL CLEARANCE) DALAM ISI

KESELURUHAN, MELIPUTI:

1. UMUM 2. JUDUL 3. PENGARANG 4. ABSTRAK 5. PENDAHULUAN 6. METODE 7. HASIL 8. PEMBAHASAN 9. REFERENSI PENILAIAN (REVIEW) OLEH MITRABESATARI (PEER REVIEWERS) BERKOMPETEN

(58)

PENEGAKAN KODE ETIK PENELITIAN

Kejelasan kode yang dilanggar

Kejelasan kategori pelanggaran

 pemalsuan hasil penelitian

(fabrication);

 pemalsuan data penelitian

(falsification);

 pencurian proses dan/atau hasil

(plagiat);

 pemerasan tenaga peneliti dan

pembantu peneliti (exploitation);

perbuatan tidak adil (injustice)

sesama peneliti;

 kecerobohan yang disengaja

(intended careless);

penduplikasian (duplication).

(59)

STANDAR KOMPETENSI PENELITI

(berlaku 1 Januari 2012)

1. Peneliti Pertama (Jurnal tidak terakreditasi + KTI

belum terbit + Laporan Teknis)

2. Peneliti Muda (KTI Jurnal terakreditasi + prosiding

nasional + memimpin penelitian)

3. Peneliti Madya (Diklat Lanjutan + pembinaan kader

peneliti + KTI Bagian Buku)

4. Peneliti Utama (KTI/Buku Nasional + membina

kader ilmiah) atau yang nilainya equivalent: KTI

international

(60)

PUSBINDIKLAT PENELITI-LIPI

Jl. Raya Bogor KM 46, Cibinong 16916

Email:

pusbindiklat@mail.lipi.go.id

Referensi

Dokumen terkait

Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha angkatan 2009, sedangkan objek dalam

Puji Syukur kepada Allah Subhanahu wa ta’ala, yang telah melimpahkan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan naskah skripsi yang berjudul “Analisis

Ethyl benzene Ethyl bromide Ethyl chloride Ethylene chlorohydrin Ethylene diamine Ethylene dibromide Ethylene dichloride Ethylene glycol Ethyleneimine Ethylene oxide Diethyl

Dalam Peraturan Daerah Kota Malang Nomor 1 Tahun 2000 tentang Pengaturan dan Pembinaan Pedagang Kaki Lima di Wilayah Kota Malang, disebutkan bahwa yang dimaksud sebagai PKL

osilasinya relatif panjang, seperti masalah QBO, maka diperlukan waktu pengamatan yang relatif lama (diperkirakan lebih dari 27 bulan pengamatan).Walaupun perbandingan pada waktu

Koordinasi dilakukan oleh Pemerintah Daerah dengan Kementerian dan Kedutaan Besar Republik Indonesia/Konsulat Jenderal Republik Indonesia secara tertulis paling kurang 2 (dua)

Mencari data pegawai yang beralamat di daerah “ Data ”, langkah yang harus dilakukan posisikan pointer pada field yang berisi data yang dicari, missal