• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES PADA MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI JURUSAN MANAJEMEN UNDIKSHA ANGKATAN 2009

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES PADA MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI JURUSAN MANAJEMEN UNDIKSHA ANGKATAN 2009"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS FAKTOR-FAKTOR YANG MEMPENGARUHI STRES PADA

MAHASISWA DALAM PENYUSUNAN SKRIPSI JURUSAN

MANAJEMEN UNDIKSHA ANGKATAN 2009

I Wayan Sudarya, I Wayan Bagia, I Wayan Suwendra

Jurusan Manajemen

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:

wayansudarya@gmail.com

,

bagiaundiksha@yahoo.co.id

,

yc9eda@yahoo.co.id

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) Mengetahui analisis faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009, dan (2) faktor yang paling dominan mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009. Penelitian dilaksanakan di Fakultas Ekonomi dan Bisnis Undiksha, dengan jumlah responden sebanyak 39 orang. Penelitian ini menggunakan desain eksporasi. Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer. Data yang diperoleh diuji dengan menggunakan analisis faktor. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat dua faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi, yaitu (1) faktor lingkungan internal yang mencakup kondisi fisik, perilaku, minat, kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual, (2) faktor lingkungan eksternal yaitu tugas, lingkungan sosial, dan lingkungan fisik baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan kampus.

Kata kunci: stres, mahasiswa, skripsi

Abstract

This study aims to determine (1) Knowing the analysis of the factors that affect the stress on students in the preparation of the thesis Department of Management Undiksha class of 2009, and (2) the most dominant factor affecting the stress on students in the preparation of the thesis Department of Management class of 2009 Research conducted Undiksha at the Faculty of Economics and Business Undiksha, the number of respondents was 39 people. This study used a design eksporasi. The data used in this study is primary data. The data obtained were tested using factor analysis. The results showed that there are two factors that affect the stress on students in the preparation of the thesis, namely (1) the internal environmental factors that include physical condition, behavior, interests, emotional intelligence, intellectual, and spiritual intelligence, (2) external environmental factors that task environmental, social, and physical environment both within the family and the campus environment.

(2)

PENDAHULUAN

Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha dibuka pada tahun 2009 yang berawal dari kebijakan pemerintah dimana memberikan perluasan mandat bagi semua Lembaga Pendidikan Tenaga Kependidikan (LPTK) diseluruh Indonesia untuk mendirikan fakultas dan jurusan non kependidikan sesuai dengan kemampuan yang dimiliki dan harus memiliki tenaga pengajar yang memenuhi standar kualifikasi. Sampai saat ini, Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha telah memiliki lima angkatan.

Berdasarkan kebijakan dan kurikulum Jurusan Manajemen yang tercantum pada buku Pedoman Studi

Program Sarjana dan Diploma Fakultas Ekonomi dan Bisnis, mahasiswa memprogram mata kuliah skripsi pada semester delapan setelah menyelesaikan mata kuliah konsentrasi di semester tujuh. Secara umum, mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha hanya diberikan jangka waktu selama satu semester yaitu pada semester delapan atau kurang lebih selama enam bulan untuk menyelesaikan skripsinya.

Berdasarkan data kemahasiswaan, jumlah mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha angkatan 2009 yang belum menyelisaikan skripsi masih sangat banyak. Hal ini dapat dilihat pada Tabel 1.

Tabel 1. Jumlah Mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha Angkatan 2009

Keterangan Angkatan 2009

Jumlah Persentase Mahasiwa yang telah di wisuda 49 45,95%

Mahasiswa yang non aktif 21 19,27% Mahasiwa aktif (belum wisuda) 39 35,78%

Total 109 100%

(Sumber : Jurusan Manajemen FEB Undiksha)

Berdasarkan Tabel 1. dapat dilihat bahwa dari 109 mahasiswa angkatan 2009, sebanyak 21 orang atau sebesar 19,27% telah berstratus non aktif dan hanya 49 orang atau sebesar 45,95% yang telah menyelesaikan skripsi. Masih terdapat 39 orang mahasiswa yang berstatus aktif dan belum menyelesaikan studi atau sebesar 35,78% mahasiswa yang belum mendapat gelar sarjana ekonomi. Hal ini jelas menjadi suatu permasalahan bukan hanya bagi organisasi atau jurusan, tetapi juga bagi individu mahasiswa. Mahasiswa angkatan 2009 yang saat ini telah memasuki 5,5 tahun di perguruan tinggi atau telah berada pada semester sebelas pasti mengalami tekanan yang tinggi untuk

secepatnya menyelesaikan skripsi dan memperoleh gelar sarjananya.

Harapan ideal seorang mahasiswa adalah mampu menyelesaikan studinya di perguruan tinggi pada semester delapan atau selama empat tahun, namun hingga kini belum tercapai. Waktu penyelesaian skripsi yang dimiliki mahasiswa angkatan 2009 hanya tersisa 1,5 tahun, sebelum melebihi semester 14 sehingga harus di

Drop Out (DO). Hal ini pasti menjadi

tekanan yang besar bagi mahasiswa. Tekanan akibat belum mampunya menyelesaikan studi dan melihat teman seangkatan telah di wisuda serta mendapatkan pekerjaan, pasti akan menimbulkan stres pada mahasiswa yang dapat dilihat dari gejala-gejalanya.

(3)

Stres merupakan sebuah kondisi dinamis dimana seseorang dihadapkan pada konfrontasi antara kesempatan, hambatan atau permintaan akan apa yang dia inginkan dan hasilnya dipersepsikan tidak pasti dan penting (Sunyoto, 2012:62). Menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia, stres adalah gangguan atau kekacauan mental dan emosional yang disebabkan oleh faktor luar. Handoko (dalam Prasetyo dan Wurjaningrum, 2008) mendefinisikan stres sebagai suatu kondisi ketegangan yang mempengaruhi emosi, proses berfikir dan kondisi seseorang. Stres juga merupakan suatu kondisi yang dialami oleh manusia ketika harapan yang diinginkan dan kenyataan yang dihadapi berbeda.

Hawari (dalam Irawati, 2012:10) mendefinisikan stres sebagai suatu kondisi disebabkan oleh transaksi antara individu dengan lingkungan yang menimbulkan persepsi jarak antara tuntutan-tuntutan yang berasal dari situasi dengan sumber-sumber daya sistem biologis, psikologis dan sosial dari seseorang. Stres merupakan interaksi antara individu dengan lingkungan, menimbulkan suatu tekanan dalam diri individu akibat adanya tuntutan yang melebihi batas kemampuan individu untuk menghadapi dan memberikan respon fisik maupun psikis terhadap terhadap tuntutan yang dipersepsi (Bishop, dalam Irawati, 2012:11).

Stres yang terjadi ketika seseorang mengalami suatu tekanan-tekanan dan ketidaknyamanan saat belajar bisa disebut dengan stres dalam belajar. Alvin (2007:10) bahwa stres dalam belajar adalah perasaan yang dihadapi oleh seseorang ketika ada tekanan-tekanan terhadapnya. Tekanan-tekanan yang dimaksud adalah berhubungan dengan belajar dan kegiatan sekolah, misalnya saja tenggang waktu tugas, saat menjelang ujian, dan hal-hal yang lain.

Salah satunya adalah skripsi. Skripsi bagi mahasiswa adalah suatu kewajiban yang harus diselesaikan dalam jangka waktu yang sesingkat mungkin. Semakin cepat menyelesaikan skripsi dan

di wisuda, semakin besar pula peluang untuk segera mencari pekerjaan. Namun, menyelesaikan sebuah skripsi tidaklah semudah mengerjakan makalah ataupun tugas-tugas mata kuliah pada umumnya. Banyak hal yang dapat menjadi kendala untuk mampu menyelesaikan skripsi, sehingga membuat mahasiswa merasa terbebani dan menjadi stres. Menurut Sari (dalam Fadillah, 2013) ada beberapa masalah yang muncul dan menghambat penyelesaian skripsi atau bahkan sampai menghentikan proses penyelesaian skripsi tersebut. Beberapa gambaran menunjukkan indikasi stres bahkan stres dialami oleh mahasiswa yang mengerjakan skripsi. Jatuhnya mental dan turunnya optimisme ditengah pengerjaan skripsi yang disebabkan hambatan yang ditemui dan tidak adanya keinginan untuk berusaha. Oleh karenanya penulisan skripsi dipandang secara negatif sebagai tugas yang berat bagi mahasiswa

Pada umumnya ketika seseorang mengalami stres akan muncul gejala-gejala stres yaitu gejala-gejala fisiologis atau perubahan-perubahan yang terjadi pada metabolisme organ tubuh, gejala psikologis atau perubahan-perubahan yang terjadi pada sikap, dan gejala keperilakuan atau perubahan-perubahan yang terjadi pada prilaku. Untuk mengetahui gejala-gejala stres yang dirasakan oleh mahasiswa semester sepuluh Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha, maka penulis melakukan wawancara terhadap wisudawan berjumlah 5 orang dan mahasiswa angkatan 2009 yang berjumlah 20 orang.

Hasil wawancara menyatakan mahasiswa mengalami gejala-gejala stres baik gejala fisiologis, psikologis maupun gejala keperilakuan. Gejala fisiologis yang dirasakan oleh mahasiswa yaitu denyut jantung yang meningkat, tekanan darah yang meningkat, turun dan bertambahnya berat badan secara drastis, sakit perut, sakit kepala hingga merasa sesak di dada ketika bernafas. Gejala psikologis yang dirasaakan seperti perasaan ketegangan, kegelisahan, ketidaktenangan, kebosanan,

(4)

cepat marah, cepat tersinggung, menurunnya daya ingat, merasa sedih, dan cenderung ingin terus menunda pekerjaan. Sedangkan untuk gejala keperilakuan yang dirasaakan seperti produktivitas menurun, absensi meningkat, kebiasaan makan berubah, banyak minum-minum keras, tidak bisa tidur, berbicara tidak tenang dan merokok. Sebuah kajian terhadap remaja menyatakan kondisi yang paling banyak perilaku merokok yaitu ketika subjek dalam tekanan (stres) yaitu 40,86%. Konsumsi rokok ketika stres merupakan upaya-upaya pengatasan masalah yang bersifat emosional atau sebagai kompensatoris kecemasan yang dialihkan terhadap perilaku merokok. Perilaku merokok dipandang sebagai upaya penyeimbang dalam kondisi stres (Komasari dan Helmi, 2000:45). Melihat adanya gejala-gejala stres tersebut, dapat dipastikan mahasiswa angkatan Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha telah mengalami stres.

Mengingat bahwa mahasiswa merupakan sumber daya potensial yang nantinya akan menjadi tenaga kerja di perusahaan, tingkat stres yang tinggi akan berdampak pula pada kemampuan mengerjakan pekerjaannya nanti. Agar kondisi ini tidak terus berlanjut sampai pada hal-hal yang tidak diinginkan seperti penundaan pengerjaan tugas, gangguan mental dan tindakan mengakhiri hidup, maka perlu ditemukan faktor-faktor penyebab stres pada mahasiswa semester sepuluh. Hal ini juga bermanfaat menemukan solusi untuk mengantisipasi dan menanggulangi permasalahan sedini mungkin, bahkan mampu untuk memulihkan kembali kondisi mahasiswa yang mengalami stres.

Faktor-faktor penyebab stres (stressor) secara umum dapat diklasifikasikan sebagai stressor internal dan stressor eksternal. Stressor internal berasal dari dalam diri seseorang misalnya kondisi fisik, atau suatu keadaan emosi. Stressor eksternal berasal dari luar diri seseorang misalnya perubahan lingkungan sekitar, keluarga dan sosial

budaya. Menurut Atkinson (dalam Rettob, 2008:23) faktor-faktor penyebab stres dapat dibedakan menjadi faktor internal yang terdiri atas keadaan fisik, prilaku, kognisi atau standar yang terlalu tinggi, dan emosional. Sedangkan faktor eksternal yang terdiri atas lingkungan fisik seperti kebisingan, polusi dan penerangan, lingkungan pekerjaan seperti pekerjaan yang diulang-ulang, dan lingkungan sosial budaya seperti kompetisi. Menurut Yusuf (2006:135) menyebutkan faktor- faktor penyebab stres dapat berupa pengaruh internal seperti kondisi tubuh/fisik dan konflik pribadi, maupun pengaruh eksternal seperti keluarga yang kurang harmonis, orang tua yang otoriter, masalah ekonomi, dan lingkungan masyarakat. Menurut Alvin (2007:11) stressor juga dapat dibedakan menjadi stressor internal dan eksternal. Stressor internal berasal dari diri sendiri berupa pikiran- pikiran negatif, keyakinan dalam diri, dan kepribadian yang dimiliki. Kepribadian adalah sifat dan tingkah laku khas seseorang yang membedakannya dengan orang lain integrasi karakteristik dari struktur-struktur, pola tingkah laku, minat, pendiriran, kemampuan atau kecerdasan dan potensi yang dimiliki seseorang segala sesuatu mengenai diri seseorang sebagaimana diketahui oleh orang lain. Kecerdasan ialah istilah umum yang digunakan untuk menjelaskan sifat fikiran yang mencakup sejumlah kemampuan, seperti kemampuan menalar, merencanakan, memecahkan masalah, berfikir abstrak, memahami gagasan, menggunakan bahasa dan belajar. Pada dasarnya setiap individu memiliki tiga kecerdasan, yaitu kecerdasan intelektual, kecerdasan emosional, dan kecerdasan spiritual. Sedangkan stressor eksternal yaitu lingkungan tempat tinggal, lingkungan tempat belajar, berbagai peristiwa sehari-hari, dan faktor-faktor fisik.

Terdapat banyak faktor yang dapat menyebabkan terjadinya stres pada mahasiswa angkatan 2009 seperti penyebab fisik, beban kerja, sifat pekerjaan, kebebasan, dan kesulitan. Pengaruh dari lingkungan tempat tinggal

(5)

dan lingkungan belajar juga dapat mempengaruhi stres yang dirasakan oleh mahasiswa angkatan 2009 Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis (FEB) Universitas Pendidikan Ganesha.

METODE

Penelitian ini menggunakan desain penelitian eksploratif. Subjek dalam penelitian ini adalah mahasiswa Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha angkatan 2009, sedangkan objek dalam penelitian ini adalah faktor-faktor stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi yang meliputi: (1) kondisi fisik, (2) perilaku, (3) minat, (4) kecerdasan emosi, (5) kecerdasan intelektual, (6) kecerdasan spiritual, (7) tugas, (8) lingkungan sosial, dan (9) lingkungan fisik baik di lingkungan keluarga maupun lingkungan kampus. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh mahasiswa pada Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha angkatan 2009 yang berjumlah 39 orang. Data dikumpulkan dengan teknik kuesioner. Data yang didapat dari kuesioner masih merupakan data ordinal, sedangkan data yang dipakai untuk menentukan kebenaran pengujian analisis faktor mengisyaratkan minimal data interval, maka data ordinal tersebut perlu

ditingkatkan skala pengukurannya menjadi skala interval melalui “Method of Successive Interval” (Riduwan, 2008:30).

kemudian di analisis dengan analisis faktor.

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Untuk menguji ketepatan model analisis faktor, maka dapat digunakan

Barlett’s Test of Sphericity. Sementara Kaiser Mayer Olkin (KMO) digunakan

untuk mengetahui kecukupan sampelnya.

Hasil Barlett’s Test of Sphericity

menunjukkan apakah hubungan antara variabel-variabel signifikan atau tidak. Analisis faktor dianggap layak jika besaran

KMO nilainya minimal 0,5. Menurut

Norusis (dalam Artini, 2014) Besaran ini digunakan untuk mengukur derajat korelasi antar variabel dengan kriteria MSA > 0,5, dengan kriteria berdasarkan aturan Kaiser bahwa, KMO MSA 0,90 adalah baik sekali, 0,80 baik, 0,70 sedang, 0,60 cukup, 0,50 jelek sekali dan di bawah 0,50 tidak dapat diterima.

Hasil pengujian kecukupan sampel yang digunakan dalam penelitian dengan menggunakan bantuan SPSS 16.0 dapat dilihat pada Tabel 2.

Tabel 2. Hasil untuk Nilai KMO and Barlett’s Test

Kaiser-Meyer-Olkin Measure of Sampling Adequacy. .778

Bartlett's Test of Sphericity

Approx. Chi-Square 287.158

Df 36

Sig. .000

Berdasarkan Tabel 2. diperoleh nilai KMO sebesar 0,778 dengan demikian angka KMO Measure Of Sampling Adequency lebih besar dari 0,5. Hal ini

menunjukkan bahwa jumlah sampel yang digunakan dalam penelitian ini sudah memenuhi syarat dan analisis faktor dapat dilanjutkan untuk menganalisis data yang diperoleh. Pengujian Barlett’s Test of

Spericity menunjukan hasil pengujian yang

signifikan pada taraf nyata 0,000 dengan

Approximation Chi-Square = 287,158 dan df = 36. Angka ini digunakan untuk

menguji hipotesis apakah matrik korelasi merupakan matrik identitas atau bukan. Pada analisis faktor, keterkaitan antar variable (multikolineritas) justru diperlukan, karena tujuan dari analisis ini adalah menghubungkan suatu kumpulan variable agar menjadi satu faktor saja. Bila mariks

(6)

korelasi yang terbentuk adalah matriks identitas, berarti tidak ada korelasi antar variabel, sehingga analisis faktor tidak dapat dilakukan. Berdasarkan Tabel 4.1 nilai signifikan lebih kecil dari α = 0,05, maka matrik korelasi yang diuji bukan merupakan matrik identitas. Berdasarkan hasil pengujian KMO and Barlett’s Test, maka matrik korelasi layak untuk dilakukan analisis faktor.

Hasil rotated component matrix menunjukkan distribusi variabel-variabel yang telah diekstrak ke dalam faktor yang telah terbentuk berdasarkan factor loading-nya setelah dilakukan proses

rotasi. Hubungan keterkaitan antar variabel yang mampu menjelaskan stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009 secara lebih jelas akan disajikan pada Gambar 1.

Gambar 1. Hubungan keterkaitan antar variabel yang mampu menjelaskan stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009.

Nilai Total Variance Explained digunakan untuk mengetahui banyaknya faktor-faktor yang terbentuk, dengan memilih faktor atau komponen utama yang memiliki parameter akar karakteristik terkecil (total eigenvalue) > 1,

Faktor-faktor ini menentukan stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009. Faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan 0,661 0,731 0,707 0,937 0,826 0,872 Stres Mahasiswa (X) X1.1 X1.2 X1.3 X1.4 X1.5 X2.1 X2.2 X2.3

e

1

e

2

e

3

e

4

e

5

e

7

e

8

e

9 0,788 0,876 0,880 0,212 0,339 0,269 0,293 0,063 0,128 0,174 0,124 X1.6

e

6 0,120

(7)

skripsi jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009 nampak pada Tabel 2.

Tabel 2 Hasil Analisis Faktor

Faktor Nama Faktor Indikator Eigen-value Percent-age of variance Factor loading Keputusan Simpulan Faktor 1 Faktor internal 1. Kondisi fisik 2. Perilaku 3. Minat 4. Kecerdasan emosi 5. Kecerdasan intelektual 6. Kecerdasan spiritual 5,160 51,815 0,788 0,876 0,826 0,872 0,937 0,880 Menolak Ho (jika ada faktor yang memiliki eigenvalue > 1) Kondisi fisik, perilaku, minat, kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, kecerdasan spiritual mampu menjelaskan stres mahasiswa. Faktor 2 Faktor eksternal 1. Tugas 2. Lingkungan sosial 3. Lingkungan fisik 1,322 20,209 0,707 0,731 0,661 Menolak Ho (jika ada faktor yang memiliki eigenvalue > 1) Tugas, lingkungan sosial dan lingkungan fisik mampu menjelaskan stres mahasiswa. Total 72,024

Berdasarkan Tabel 2, terdapat dua faktor yang memiliki eigenvalue > 1, yaitu faktor 1 (internal) yang terdiri dari variable kondisi fisik, perilaku, minat, kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual, dengan eigenvalue sebesar 5,160 dan percentage of variance sebesar 51,815%, dan faktor 2 (eksternal) yang terdiri dari variable tugas, lingkungan sosial dan lingkungan fisik dengan eigenvalue sebesar 1,322 dan percentage of variance sebesar 20,209%. Total percentage of variance dua faktor tersebut adalah sebesar 72,024%. Dengan kata lain dua faktor tersebut mampu menjelaskan pengaruhnya sebesar 72,024% terhadap stres mahasiswa atau hanya 27,976% variasi dimensi atau faktor stres mahasiswa yang tidak tergambarkan oleh faktor tersebut seperti motivasi belajar (Fadillah, 2013), faktor kelompok dan organisasi (Rettob, 2008).

Menurut Suliyanto (2005) untuk menentukan nama faktor yang telah terbentuk dalam analisis faktor, dapat dilakukan dengan dua cara yaitu (1) memberikan nama faktor yang dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk faktor tersebut, (2) memberikan nama faktor berdasarkan variabel yang memiliki nilai factor loading tertinggi. Berdasarkan cara pertama, faktor 1 terbentuk dari variabel kondisi fisik, perilaku, minat, kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual, maka faktor 1 disebut faktor internal. Faktor 2 terbentuk dari variabel tugas, lingkungan sosial dan lingkungan fisik. maka faktor 2 disebut faktor eksternal. Berdasarkan cara kedua, faktor 1 terbentuk dari variabel kondisi fisik, perilaku, minat, kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual, karena variabel kecerdasan intelektual memiliki faktor loading tertinggi

(8)

yaitu sebesar 0,937, maka faktor 1 dapat diberi nama faktor kecerdasan intelektual. Faktor 2 terbentuk dari variabel tugas, lingkungan sosial dan lingkungan fisik, karena variabel lingkungan sosial memiliki nilai faktor loading tertinggi sebesar 0,731, sehingga faktor 2 dapat diberi nama faktor lingkungan sosial.

Dalam penelitian ini digunakan penamaan faktor yang pertama yaitu nama faktor yang dapat mewakili nama-nama variabel yang membentuk faktor tersebut. Sehingga dapat dijelaskan, faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009 adalah faktor internal dan faktor eksternal.

Berdasarkan pengujian hipotesis konseptual, untuk menentukan dimensi atau faktor stres pada mahasiswa yang paling mendominasi atau dominan pada faktor atau komponen utama maka akan digunakan parameter koefisien varimax rotation dari dimensi atau faktor stres yang paling mendekati + 1 atau mendekati -1. Nilai yang mendekati 1 biasanya diwakili oleh nilai 0,5 sedangkan nilai yang mendekati 1 biasanya diwakili oleh nilai -0,5.

Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009 adalah faktor internal dengan varianced

explained sebesar 51,815 yang meliputi

kecerdasan intelektual, dengan nilai

varimax rotation yaitu sebesar 0,937.

Pembahasan

Berdasarkan analisis faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009 dipengaruhi oleh dua faktor yaitu faktor internal dan faktor ekternal. Faktor intern disebabkan oleh kondisi fisik, perilaku, minat, kecerdasan emosi, kecerdasan intelektual, dan kecerdasan spiritual. Faktor eksternal disebabkan karena tugas, lingkungan sosial dan lingkungan fisik. Dari kedua faktor tersebut, yang paling dominan dilihat dari faktor internal adalah kecerdasan

intelektual, sedangkan dilihat dari faktor eksternal adalah lingkungan sosial. Faktor yang paling dominan mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009 adalah faktor internal dengan varianced explained sebesar 51,815 yang meliputi kecerdasan intelektual, dengan nilai varimax rotation yaitu sebesar 0,937.

Hasil penelitian ini sesuai dengan teori yang dinyatakan oleh Atkinson (dalam Rettob, 2008), dan Yusuf (2006), Alvin (2007) yang menyatakan bahwa faktor internal dan faktor eksternal adalah faktor-faktor yang mempengaruhi stres. Hasil penelitian eksplorasi ini jelas berbeda dari penelitian sebelumnya. Hal ini disebabkan karena adanya pengembangan konstruk variable dan metode analisis yang dipergunakan. Perbedaan juga disebabkan karena lokasi penelitian yang berbeda sehingga situasi dan karakkter mahasiswa sebagai populasi berbeda-beda.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan hasil pengujian statistik dan hipotesis serta pembahasan yang telah dilakukan, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

(1) Faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009 adalah faktor internal dan faktor eksternal.

(2) Faktor yang paling dominan yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi Jurusan Manajemen Undiksha angkatan 2009 adalah faktor internal.

Berdasarkan simpulan yang telah dikemukakan maka dapat diajukan saran sebagai berikut.

(1) Oleh karena faktor internal yang paling dominan mempengaruhi stres dalam penyusunan skripsi adalah kemampuan intelektual, mahasiswa hendaknya mulai meningkatkan kemampuan verbal, numerik dan berfikir induktif maupun deduktif. Beberapa cara yang mampu meningkatkan kemampuan intelektual

(9)

mahasiswa diantaranya sebagai berikut.

(a) Untuk meningkatkan kemampuan numeriknya, mahasiswa dapat berlatih mengolah hasil kuisioner menggunakan bantuan program

Microsoft Exel dan Statistical

Package for Social Science

(SPSS) 16.0 for Windows.

Aplikasi beserta cara mengunakannya juga sudah banyak dipublikasi di internet,

sehingga mudah

mendapatkannya.

(b) Untuk meningkatkan kemampuan verbalnya dalam hal menulis laporan skripsi yang benar dan sesuai dengan Ejaan Yang Disempurnakan (EYD), mahasiswa dapat menggunakan bantuan Kamus Besar Bahasa Indonesia (KBBI). Perkembangan teknologi juga mempermudah mahasiswa dengan menyediakan KBBI online yang dapat mudah diakses pada http://kbbi.web.id. Mahasiswa juga hendaknya menggunakan buku pedoman skripsi terbaru selama proses pengerjaan skripsi.

(c) Mempertajam kemampuan berfikir induktif maupun deduktif dapat dilakukan oleh mahasiswa dengan lebih sering membaca buku refrensi, skripsi, dan jurnal ilmiah. Mahasiswa akan terbiasa mengelaborasi konsep-konsep dan membuat kesimpulan dengan pemahamannya sendiri. Terkadang ketika membaca mahasiswa akan lebih mudah menemukan permasalahan yang menarik untuk diteliti.

(2) Oleh karena faktor eksternal yang paling dominan mempengaruhi stres dalam penyusunan skripsi adalah lingkungan sosial, mahasiswa hendaknya mulai menjaga hubungan personal dan komunikasi baik di lingkungan keluarga ataupun di lingkungan kampus. Beberapa cara yang mampu meningkatkan lingkungan sosial mahasiswa sebagai berikut.

(a) Hubungan yang harmonis dan komunikasi yang baik dapat diperoleh dengan keterbukaan. Adanya keterbukaan dengan orang tua akan permasalahan selama proses mengerjakan skripsi, dapat meringankan beban mahasiswa. Mahasiswa hendak-nya mencoba mengutarakan permasalahannya kepada orang tua. Orang tua yang mengerti keadaan anaknya pasti akan memberikan motivasi positif dan tidak membebani dengan tuntutan-tuntutan penyelesaian studi saja. Keterbukaan dengan dosen pembimbing juga sangat penting. Dosen yang mengetahui permasalahan mahasiswa bimbingannya, pasti membantu mencari solusi terbaik.

(b) Mahasiswa juga bisa menggunakan bantuan bimbingan konsling untuk membantu mencari solusi terhadap permasalahan yang dihadapi, seperti Unit Bimbingan Konsling (UBK).

(c) Mahasiswa juga dapat diikutsertakan dalam kegiatan-kegiatan khusus yang melibatkan interaksi antara dosen dan mahasiswa seperti kegiatan Pengabdian Pada Masyarakat (P2M), penelitian bersama, dan persiapan akreditasi jurusan. Dengan mengikuti kegiatan bersama, antara mahasiswa dan dosen dapat saling mengenal lebih baik dan mampu membuat munculnya rasa kekeluargaan yang harmonis.

(3) Bagi peneliti lain yang berminat untuk mendalami bidang manajemen Sumber Daya Manusia terkait stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi diharapkan untuk melakukan penelitian lebih lanjut mengenai faktor-faktor yang mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi dengan menggunakan metode yang sama pada jurusan yang berbeda. Hal ini berguna untuk menguji keberlakuan

(10)

temuan faktor-faktor yang mempengaruhi stres mahasiswa dalam penyusunan skripsi pada penelitian ini secara lebih luas. Aspek yang perlu dikembangkan dalam penelitian berikutnya adalah mengkaji pengembangan dimensi atau faktor stres, yaitu dimensi atau faktor perubahan motivasi dan organisasi yang diduga kuat mempengaruhi stres pada mahasiswa dalam penyusunan skripsi.

DAFTAR RUJUKAN

Artini. I Dewa Ayu Juli. 2005.

Faktor-Faktor yang Mempengaruhi

Mahasiswa dalam Memilih

Fakultas Ekonomi dan Bisnis

(FEB) Universitas Pendidikan

Ganesha (Undiksha) sebagai

Tempat Kuliah. Sripsi tidak

diterbitkan. Singaraja: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi dan Bisnis Universitas Pendidikan Ganesha.

Alvin. 2007. Mengatasi Stres Belajar. Jakarta. Elex Media Komputindo. Fadillah. 2013. Stres dan Motivasi Belajar

Pada Mahasiswa Psikologi Universitas Mulawarman yang Sedang Menyusun Skripsi. Journal

Psikologi, 1 (3): 254-ISSN

0000-0000.

Irawati. 2012. Hubungan Antara Dukungan

Keluarga Dengan Tingkat Stres Pada Mahasiswa Program Khusus Dalam Menghadapi Karya Tulis Ilmiah Di Akademi Kebidanan Mamba’ul ‘Ulum Surakarta. Karya

Tulis Ilmiah. Tersedia pada

http://perpustakaan.uns.ac.id. (diakses tanggal 20 Juli 2014). Komasari dan Helmi. 2000. Faktor-faktor

Penyebab Perilaku Merokok Pada Remaja. Jurnal Psikologi No. 1, 37–47, 2000. ISSN : 0215 – 8884. Prasetyo dan Wurjaningrum. 2008.

Pengaruh Stres Terhadap Komitmen Mahasiswa-mahasiswa

Universitas Airlangga untuk Menyelesaikan Pendidikan Mereka Dengan Faktor Kecemasan sebagai Variabel Moderator.

Majalah Ekonomi No. 3 Tahun

XVIII Desember 2008.

Rettob. 2008. Identifikasi Faktor-Faktor

Penyebab Stres Terhadap Stres

Mahasiswa yang Sedang

Menempuh Skripsi di Universitas Katolik Soegijapranata: Studi Kasus pada Mahasiswa Fakultas Ekonomi Jurusan Manajemen dan Jurusan Akuntansi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang.

Semarang: Jurusan Manajemen Fakultas Ekonomi Universitas Katolik Soegijapranata Semarang. Riduwan. 2008. Cara Menggunakan

Analisis Jalur. Bandung. Alfabeta.

Suliyanto. 2005. Analisis Data Dalam

Aplikasi Pemasaran. Bogor: Ghalia

Indonesia.

Sunyoto. 2012. Sumber Daya Manusia

(Praktik Penelitian).Edisi Pertama.

Yogyakarta: CAPS (Center for Academic Publishing Service). Yusuf, S. 2006. Psikologi Perkembangan

Anak dan Remaja. Bandung: PT

Gambar

Gambar  1.  Hubungan  keterkaitan  antar  variabel  yang  mampu  menjelaskan  stres  pada  mahasiswa  dalam  penyusunan  skripsi  Jurusan  Manajemen  Undiksha  angkatan  2009.

Referensi

Dokumen terkait

 Siswa mencoba membuat cetakan sederhana dengan menggunakan cat warna yang telah dibuat dari bahan alam atau buatan.  Siswa dapat membandingkan kualitas cat warna yang dibuat

Deskripsi Mata Kuliah : Pengertian dasar Elektronika Industri prinsip kerja, karakteristik, performance, aplikasi mesin arus searah, mesin arus bolak balik, 1 fase dan 3 fase,

Permasalahan yang dibahas dalam penelitian ini, yaitu: bagaimana penerapan gaya interior eklektik yang digunakan sebagai penerapan wujud visual dan diharapkan sesuai

menyelenggarakan fungsi: a. perumusan kebijakan di bidang fasilitasi penataan desa, penyelenggaraan administrasi pemerintahan desa, pengelolaan keuangan dan aset desa,

Menyatakan dengan sesungguhnya bahwa karya ilmiah dengan judul ANALISIS YURIDIS PUTUSAN BEBAS TERHADAP PELAKU ANAK DENGAN KORBAN ANAK DALAM TINDAK PIDANA PERSETUBUHAN

Karena alasan ini larutan kalium permanganat jarang dibuat dengan melarutkan jumah-jumlah yang ditimbang dari zat padatnya yang sangat dimurnikan misalnya proanalisis dalam air,

Di dalam akta perjanjian pengikatan jual beli rumah pada PT.PSP dengan Sistem Ready Stock terletak pada Pasal 19 ayat (4) dan Sistem Pesan Bangun pada Pasal

Kemungkinan yang kedua kemampuan siswa dalam memahami bahasa mengalami kesulitan dikarenakan kurangnya kosa kata yang dikuasai oleh siswa Kemungkinan ketiga yaitu kurangnya sarana