• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II. DESKRIPSI HASIL PENGAWASAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II. DESKRIPSI HASIL PENGAWASAN"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

16

BAB II.

DESKRIPSI HASIL PENGAWASAN 2010-2011

A. Data Sekolah dan Guru Binaan

Meningkatnya motivasi dan kompetensi pendidik dan tenaga kependidikan

mencakup pemenuhan kebutuhan seluruh pendidik dan tenaga kependidikan

satuan pendidikan yang menjadi binaan. Ada pun pelaksanaan pengawasan

meliputi satuan sebagai berikut:

No Nama Sekolah Alamat

1.

SMAN 1 Bogor Jl. Ir H. Juanda No. 16

2.

SMAN 10 Bogor Perum Taman Yasmin Sektor IV

3.

SMA Kesatuan Jl. Pajajaran Komp. Pulo Armen

4.

SMA Bogor Raya Jl. Danau Bogor Raya

5.

SMA Muhammadiyah Jl. Pahlawan Gg. Raden Saleh

6.

SMA YP 17 Jl Raya Gunung Batu

7.

SMA Yasih Jl. Cikeas Bogor Timur

Di samping tanggung jawab kelembagaan, pengawas juga mengampu

pengawasan guru mata pelajaran Bahasa Indonesia yang berasal dari seluruh SMA

Kota Bogor dengan jumlah sasaran pembinaan sebanyak 40 orang guru sesuai

daftar sebagai berikut:

No

Nama Guru

Asal

Sekolah

1.

Dra. Lely Yulianti

SMAN 1

2.

Dra. Kusini

SMA N 1

3.

Lanti Mustika, S.Pd

SMAN 1

4.

Setia W. S.Pd.

SMAN 1

5.

Dra. Tusiana

SMAN 2

6.

Dra. Hj. Euis Sulaesih, M.Si.

SMAN 3

(2)

17

8.

Erna Susilawati, S.Pd.

SMAN 3

9.

Drs.Mamat Rakhmat

SMAN 4

10.

Drs. Yunarka Eddy Pratama

SMAN 4

11.

Dra. Neneng Tuti

SMAN 4

12.

Dra. Yetty

SMAN 5

13.

Yani. S.Pd.

SMAN 5

14.

Drs. Acep Sukirman

SMAN 6

15.

Dra. Mia Rukmiati

SMAN 6

16.

Dra. Erna

SMAN 7

17.

Dra. Justira

SMAN 7

18.

Dra. Titik N.

SMAN 8

19.

Dra. Diana Panjaitan

SMAN 8

20.

Yuli Yanti, S.Pd.

SMAN 9

21.

Drs. H. Acep Miftahudawam

SMAN 10

22.

Didi Supardi, S.Pd.

SMAN 10

23.

Dra. Pancarini

PGRI 1

24.

Dra. Mawarsih

PGRI 3

25.

Fitri Nur Anggraeni, S.Pd.

PGRI 3

26.

Dra. Epi Tapiani

PGRI 4

27.

Drs. Felix Parmanto

BUDI MULYA

28.

Dra. Neti

INSAN KAMIL

29.

Gustianingsih , S.Pd.

INSAN KAMIL

30.

Dra. Dyah Minarsih

BINA INSANI

31.

Dra. Herlin Nurhaeni

YPHB

32.

Drs. Rahmat

YPHB

33.

Dra. Rita Wulansari

BBS

34.

Dini Yulianti, S.Pd.

KESATUAN

35.

Ai Rusmiati, S.Pd.

BINA SEJAHTERA

36.

Mintarjo

MARDIYUANA

37.

Dra. Hj. Elly

RIMBA MADYA

(3)

18

39.

Ana Luciana

SMA YPH PLUS

40.

Widya Diana SPd

SMA YPH PLUS

41.

Tutut Haryadi MPd.

SMA MUHA.

B. Pendekatan Sistem

Landasan kerangka berpikir untuk menganalisis hasil evaluasi pelaksanaan program adalah menggunakan pendekatan sistem. Alur pikir pendekatan sistem meliputi komponen input, proses dan output.

Untuk mendapatkan data tentang setiap komponen pengawas mengumpulkan, menganalisis dan mempergunakan data untuk menggambakan selisih antara input dan output. Teknik untuk mendeskripsikan perkembangan kinerja sekolah binaan menggunakan

model siklus enam langkah kegiatan seperti yang terlihat dalam urutan sebagai berikut: 1) Analisis profil sebagai landasan aplikasi standar nasional pendidikan melalui analisis

kondisi nyata, kondisi yang diketahui serta merumuskan kondisi yang diharapkan. 2) Menentukan indikator mutu yang meliputi indikator operasioal, kriteria mut, pengukuran

yang dilandasi dengan memperhatikan kebutuhan komunitas.

3) Mengembangkan perangkat evaluasi dengan mengembangkan disain pengukuran, melakukan pengukuran, mengolah data, dan merekomendasikan perbaikan.

4) Melaksanakan pengukuran dalam rangka meningkatkan mutu sistem informasi manajemen sekolah serta mengaplikasikan teknologi informasi dan komunikasi.

5) Menentukan tingkat efektivitas pada peningkatan mutu pengelolaan, pembelajaran, dan mutu lulusan.

6) Mengembangkan kapasitas pembaharuan melalui kegiatan workshop, pelatihan, pemagangan, benchmarking, penelitian, penelitian tindakan dalam memperbaiki pekerjaan.

Kerangka berpikir secara holistik dan integratif mengenai seluruh komponen yang terlibat di sekolah perlu digambarkan dengan jelas untuk memperlihatkan bahwa semua unsur pemangku kewenangan memiliki nilai yang berkontribusi terhadap proses perbaikan dan peningkatan mutu kinerja sekolah.

Kerangka pikir di bawah ini menggambarkan keterkaiatan peran seluruh komponen pemangku kebijakan pengembangan sekolah yang mengarah pada fukus utama perbaikan mutu pembelajaran yang ditunjang efektivitas manajemen dalam sistem pengendalian mutu melalui pelaksanaan penjaminan mutu yang efektif.

(4)

19

Gambar 1. Pengorganisasian Mutu Dalam Sistem Sekolah

Kepala SEKOLAH K E B IJ A K A N M U T U S A S A R A N M U T U Waka Kurikulum Wk Kesiswaan Wk Sarpras Wk Humas GURU TU TIM PENGEMBANG MUTU (ISO)

PENENTUAN KEBIJAKAN MUTU, INDIKATOR DAN KRITERIA MUTU

RENCANA PENGEMBANGAN PENGELOLAAN DAN PROSES PEMBELAJARAN BERSTANDAR

PANTAUAN MANAJEMEN T A N G G U N G P IM P IN A N M A N A J E M E N S U M B E R D A Y A PENGADAAN DAN PEMBERDAYAAN SARANA/ PRASARANA PENINGKATAN KOMPETENSI DAN PENJAMINAN MUTU SDM PENGELOLAAN DAN PENJAMINAN MUTU PENGELOLAAN DIVERSIVIKASI SUMBER DAN ALOKASI BIAYA P E L A K S A N A A N K E B IJ A K A N KOMUNIKASI DISTRIBUSI ANALISIS PROFIL PENGEMBANGAN PERENCANAAN PENGALOKASIAN SUMBER DAYA

PENERAPAN PERBAIKAN EVALUASI

PELAKSANAAN PEMBELAJARAN BERSTANDAR

ANLISIS DATA

TINDAKAN PERBAIKAN DAN PENCEGAHAN PENYIMPANGAN DARI TUJUAN

P E M E N U H A N K E B U T U H A N D A N K E P U A S A N P E L A N G G A N P e n g u k u ra n A n a lis is & P e n in g k a ta n EDS TIM EVALUASI DIRI SEKOLAH (EDS/ISO) KEGIATAN-KEGIATAN

Dari hasil observasi sekolah binaan dapat dirumuskan profil sekolah dalam pengembangan mutu dalam pendekatan sistem yang diawali dengan analisis derajat komponen input dan output. Semakin tinggi selisih positif antara input dengan output semakin tinggi efektivitas kinerja.

C. Identifikasi Hasil Pengawasan Sebelumnya

Pergantian sekolah binaan sebagai dampak dari mutasi tugas berdasarkan wilayah tugas pengawas dalam satu kota menjadi tantangan yang cukup menarik dalam mengidentifikasi hasil pengawasan tahun sebelumnya. Oleh karena itu kesimpulan yang

(5)

20

dibuat tidak digunakan sebagai model analisis hasil tes diagnostik terhadap satu sekolah, namun pengalaman itu dapat diterapkan di sekolah lain.

1. Program Pembinaan Kepala Sekolah

Supervisi pada kepemimpinan kepala sekolah fokus pada efektivitas kepemimpinan sekolah dalam fungsi kepala sekolah sebagai orang kunci di sekolah. Efektivitas kinerja kepemimpinan kepala sekolah pada pengelolaan ditunjukkan dengan indikator sebagai berikut :

1) Menerapkan visi dan misi dalam implementasi rencana jangka menengah dan rencana kerja tahunan yang dikembangkan atas dasar hasil evaluasi kinerja dan hasil analisis konteks kebutuhan siswa mengembangkan kompetensi.

2) Mengambil keputusan efektif berdasarkan data hasil evaluasi dan analisis kebutuhan belajar siswa.

3) Menetapkan indikator dan kriteria keberhasilan dalam meraih keunggulan mutu administrasi sekolah, sistem dokumen, sistem informasi pengelolaan, pembelajaran, dan kinerja kepala sekolah, guru, dan TU sebgai modal meningkatkan mutu pelayanan.

4) Meningkatkan efektivitas komunikasi dalam pelaksanaan tugas 5) Meningkatkan efektivitas penjaminan mutu.

Melihat bukti fisik yang diperoleh dari pelaksanaan pemantauan, evaluasi, dan pembinaan kepala sekolah terdpat beberapa informasi yang secara umum menggambarkan bahwa sekolah memiliki bukti fisik yang bersifat pemenuhan bukti dokumentasi untuk kepentingan persyaratan formal, namun dalam realitas yang sesungguhnya belum menjadi perhatian yang sungguh-sungguh. Ada pun berdasarkan hasil evaluasi kepemimpinan kepala sekolah binaan, dapat dijelaskan dalam matrik berikut:

Indikator Deskripsi Kondisi Pasca

Pengawasan Rekomendasi

1. Pimpinan sekolah visioner Visi sekolah pada sebagian besar sekolah sebagai slogan formal sehingga kurang mendapat perhatian dalam implementasi sehari-hari. Tingkatkan keterampilan menerapkan standar dalam mewujudkan visi dan misi. 2. Pembaharuan berbasis data kinerja sebelumnya

Sistem informasi tentang perkembangan belum

Sekolah

(6)

21

terbangun. informasi pembaharuan mutu yang dibangun secara berkelanjutan 3. Manajemen berbasis

perencanaan dan tujuan

Perencanaan pembaharuan mutu lebih mementingkan dokumen program formal daripada implementasi secara faktual. Seluruh rancangan program yang seharusnya menjadi tangggung jawab kepala sekola dibangun sinergis. 4. Budaya mutu proses dan

hasil

Budaya mutu proses dan hasil belum mendapat perhatian yang sungguh-sungguh dalam pelaksanaan pengukuran dan supervisi.

Perlu

pengembangan keterampilan menerapkan budaya mutu dan budaya data. 5. Penjaminan mutu berbasis

kebutuhan siswa yang kontekstual

Sistem penjaminan mutu berlum berjalan efektif untuk memastikan seluruh program di sekolah berjalan sesuai dengan rencana dan untuk mencapai target yang ditetapkan. Perlu dikembangkan keterampila pimpinan sekolah dalam menerapkan sistem penjaminan mutu.

Efektivitas kinerja secara berkelanjutan, mengembangkan strategi yang efektif, dan menggunakna indikator dengan target yang teruku pembinaan di antaranya adalah mengembangkan sistem penerimaan siswa dan sistem pembinaan siswa diukur dengan indikator kunci sebagai berikut:

1) Mengembangkan program sistem penerimaan siswa dan pembinaaan siswa dengan tujuan, indikator keberhasilan, strategi, dan sistem penjaminan mutu yang dikembangkan secara berkelanjutan.

2) Mengembangkan struktur organisasi dan menentukan uraian tugas pembinaan. 3) Menerapkan strategi pelaksanaan dan sistem kendali mutu berkelanjutan. 4) Menunjukkan bukti hasil evaluasi penyelenggaraan dan hasil yang dicapai.

(7)

22

5) Dalam pembinaan kesiswaan sekolah memiliki dokumen :

 Program jangka menengah dan tahunan

 Rekaman pelaksanaan program

 Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program

 Bukti fisik keberhasilan dan sistem informasi perbaikan berkelanjutan.

2. Program Pembinaan Guru

Efektivitas kinerja bidang pengembangan pendidik ditunjukkan dengan target yang terukur pada indikator kunci pencapaian target pembinaan pendidik sebagai berikut:

1) Terpecahkan pemasalahan guru-guru perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

2) Pengembangan kompetensi pendidik dalam memenuhi kebutuhan belajar siswa agar adaptif terhadap perubahahan jamana.

3) Meningkatnya motivasi pendidik dalam mengembangkan budaya mutu pembelajaran.

4) Meningkatnya kompetensi pendidik dalam mengembangkan keterampilan siswa belajar, berpikir, menguasai ilmu pengetahuan dan berinovasi.

5) Mengembangkan model pengembangan pendidikan berkarakter. 6) Dalam pengembangan pendidik sekolah memiliki dokumen :

 Rekaman pelaksanaan program pengembangan siswa.

 Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program

 Bukti fisik keberhasilan

 Dokumen pengelolaan sebagai pendukung sistem penjaminan mutu.

Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui observasi pada tahap awal dapat diperoleh informasi mengenai kinerja sekolah dalam berbagai indikator kunci pengembangan pendidik sebagai berikut :

Indikator Deskripsi Kondisi Pasca

Pengawasan Rekomendasi

1. Mengembangkan dokumen perencanaan pembelajaran

Dokumen belum seluruhnya mengacu pada SKL dan kebutuhan kompetensi siswa untuk hidup.

Perlu mereview

dokumen pembelajaran pada tiap semester.

2. Mengembangkan target pembelajaran sesuai dengan kebutuhan belajar

Dalam silabus dan RPP belum dikembangkan

Pembinaan guru untuk perbaikan silabus dan RPP perlu dilakukan

(8)

23

siswa. kecakapan berpikir tinggi. pada tiap awal semester. 3. Menguasai materi

pelajaran dan terampil menyampaikan kepada siswa

Sebagian guru belum terampil menyampaikan materi pembelajaran siswa aktif. Perlu ditingkatkan keterampilan menerapkan metode pembelajaran yang variatif. 4. Mengembangkan

keterampilan siswa belajar

Guru-guru kurang memberikan perhatian terhadap pengembangan keterampilan belajar. Tingkatkan perhatian guru terhadap keterampilan siswa belajar. 5. Mengembangkan evaluasi pembelajaran yang sesuai dengan target pemenuhan standar kompetensi lulusan.

Guru-guru belum biasa mengukur pencapaian target pembelajaran KKM sering kurang mendapat perhatian dalam

pelaksanaan pembelajaran sehari-hari.

Biasakan guru untuk melakukan penjaminan mutu pembelajaran.

3. Program Pemantauan SNP a. Kurikulum/Standar Isi

Efektivitas pengawas dalam memantau kinerja sekolah dalam pemenuhan standar isi menggunakan indikator kunci sebagai berikut :

1) Sekolah mengembangkan kurikulum yang mengacu pada indikator kinerja yang sesuai dengan kebutuhan pemenuhan SKL yang adaptif terhadap kebutuhan hidup pada tingkat lokal, nasional, dan global serta sesuai target tingkat satuan pendikan 2) Memiliki dokumen KTSP sebagai landasan peningkatan keunggulan pembelajaran

yang dikembangkan berdasarkan analisis kebutuhan kontekstual.

3) Menetapkan indikator dan kriteria keberhasilan pada peningkatan mutu pembelajaran pengembangan kurikulum

a. penetapan kalender pendidikan b. perbaikan analisis konteks c. mutu silabus dan RPP d. penetapan KKM

(9)

24

f. evaluasi pembelajaran memenuhi standr penilaian g. pengelolaan dokumen penjaminan mutu

h. pengelolaan sistem informasi akademik

4) Mengembangkan perencanaan, pelaksanaan, dan penilaian berbudaya mutu melalui sistem supervisi yang mengukur target kinerja program.

5) Melakukan evaluasi atau refleksi melalui analisis keberhasilan dan kekurangan yang melekat pada pengelolaan pembelajaran

Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui supervisi terdahulu, diperoleh informasi mengenai kinerja seperti bawahi ini:

No.

Indikator Deskripsi Kondisi Pasca

Pengawasan Rekomendasi

1. Relevansi kurikulum dengan kebutuhan hidup siswa.

Pengembangan dokumen KTSP, silabus dan RPP masih dominan copy paste

Perlu meningkatkan upaya sekolah merevisi dokumen secara tertahap 2. Pemenuhan dokumen KTSP sesuai dengan pedoman pengembangan

Sekolah menggunakan kajian KTSP hanya saat workshop dan kegiatan MGMP

Perlu ada usaha pengembangan KTSP secara mandiri 3. Pemenuhan prinsip-prinsip pengembangan KTSP

Sekolah belum melakukan kajian kesesuaian antara ktsp dengan prinsip menurut panduan Diperlukan bedah KTSP berdasarkan panduan 4. Mengembangkan perencanaan pembelajaran berbasis teknologi

Sekolah belum melakukan kajian khusus tentang rencanan penggunaan teknologi dalam

pengembangan kurikulum.

Perlu ada supervisi tentang ketergunaan teknologi dalam pengembangan kurikulum 5. Instrumen penjaminan mutu pembelajaran

Sekolah belum biasa mengembangkan kajian kesesuaian rencana

pembelajaran, keterlaksanaan

Perlu ada kegiatan refleksi di akhir semester tentang pemenuhan target

(10)

25

No.

Indikator Deskripsi Kondisi Pasca

Pengawasan Rekomendasi

target proses dengan hasil belajar

kurikulum.

b. Proses

Efektivitas pengawasan dan pembinaan sekolah dalam pemenuhan standar proses

pada beberapa indikator kunci sebagai berikut:

1)

Guru-guru menggunakan silabus dan RPP sebagai acuan pengembangan

skenario pembelajaran dalam kelas yang sesuai dengan kebutuhan siswa

belajar untuk memenuhi SKL,

2)

Guru menggunakan referensi yang variatif sebagai acuan pelaksanaan

pembelaran dalam kelas.

3)

Guru-guru memiliki sistem informasi pembelajaran yang mendeskripsikan

bahwa perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran efektif.

4)

Guru menguasai strategi pembelajaran yang mendorong siswa kreatif dan

inovatif.

5)

Dalam pengembangan perencanaan, proses, dan evaluasi pembelajaran

sekolah memiliki dokumen :

 Rekaman pelaksanaan program pengembangan pembelajaran

 Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program

 Bukti fisik keberhasilan

 Dokumen pengelolaan

 Dokumen rekaman penilaian kinerja guru.

Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui observasi pada beberapan

kesempatan melakukan kegiatan kunjungan kelas, diperoleh informasi pada matrik

sebagai berikut:

No Indikator Deskripsi Kondisi Pasca

Pengawasan Rekomendasi

1. Dokumen perencanaan pembelajaran

Seluruh guru memiliki dokumen perencanaan pembelajaran, namun belum tentu digunakan sebagai acuan pelaksanaan

Perlu kendali prilaku profesinal guru dalam kelas

(11)

26

dalam kelas. 2. Kesesuaian

dokumen dengan implementasi

Guru kurang terbiasa

menggunakan dokumen yang disesuaikan dengan

implementasi

Perlu kontrol agar guru menggunakan RPP

3. Acuan kegiatan pembelajaran

Sebagian besar guru belum menggunakan referensi yang variatif. Perlu meningkatkan keterampilan guru dalam penguasaan sumber belajar. 4. Pengembangan kecakapan belajar

Belajar tentang bagaimana belajar, belum menjadi

perhatian dalam pembelajaran dalam kelas. Perlu pengenalan instrumen penilaian kinrja guru. 5. Orentasi pengembangan kompetensi. Orentasi pengembangan kompetensi masih dominan dengan penguasaan kognitif.

Perlu

pengembangan keterampilan melakukan PTK.

c. Penilaian

Efektivitas pengawasan dan pembinaan sekolah dalam pemenuhan standar

penilaian pada beberapa indikator kunci sebagai berikut:

1)

Guru-guru menggunakan silabus dan RPP sebagai acuan pengembangan

instrumen penilaian untuk memenuhi SKL,

2)

Guru mengembangkan instrumen peniaian kompetensi siswa melalui model

penilaian kecakapan berpikir tinggi, kreatif, dan inovatif.

3)

Guru-guru memiliki sistem informasi penilaian yang mendeskripsikan

kompetensi siswa sesuai SKL.

4)

Guru menguasai strategi penilaian mendorong pengembangan pengetahuan,

keterampilan, sikap dan karakter yang sesuai SKL.

5)

Dalam pengembangan perencanaan, proses, dan evaluasi hasil penilaian

pembelajaran sekolah memiliki dokumen :

(12)

27

 Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program penilaian

 Bukti fisik keberhasilan melaksanakan penilain

 Dokumen hasil penilaian

 Dokumen rekaman penilaian kinerja guru dalam menilai

Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui observasi pada beberapan

kesempatan melakukan kegiatan kunjungan kelas dan pemantauan penilaian

diperoleh informasi pada matrik sebagai berikut:

No

Indikator Deskripsi Kondisi

Pasca Pengawasan Rekomendasi

1. menggunakan silabus dan RPP sebagai acuan penilaian

Belum semua guru menggunakan RPP sebagai acuan

penilaian penyusunan soal

Sekolah mengembangkan sistem penilaian yang relevan dengan kebutuhan pencapaian SKL

2. mengembangkan instrumen penilaian yang membangun daya inovasi siswa

Sebagian besar soal belum membangun daya inovasi siswa

Sekolah perlu menghimpun model mengkonstruksi instumen pengembang inovasi siswa. 3. Mengembangkan sistem informasi tentang kompetensi siswa sesuai SKL. Guru belum mengembangkan sistem informasi tentang kompetensi siswa sesuai SKL.

Sekolah perlu melakukan kajian instrumen penilaian yang memenuhi kebutuhan pemenuhan SKL. 4. pengembangan pengetahuan, keterampilan, sikap dan karakter yang sesuai SKL

Instrumen yang guru kembangkan belum memfasilitasi terpenuhi SKL.

Sekolah perlu memiliki sistem penilaian karakter

5. Memiliki data penilaian hasil belajar Memiliki data perkembangan hasil belajar siswa. Sekolah perlu membangun sistem informasi perkembangan hasil belajar siswa

(13)

28

Efektivitas kinerja pengawasan dalam memfasilitasi sekolah memenuhi standar pendidik konsentrasi pada peningkatan motivasi, kompetensi, dan dedikasi yang ditunjukkan dengan target pada beberapa indikator kunci sebagai berikut :

1) Pendidik mengembangkan dokumen pemenuhan syarat minimal administrasi pendukung pembelajaran berstandar.

2) Menguasai materi pelajaran dan kriteria keberhasilan pelaksanaan tugas pokok. 3) Meningkatkan mutu kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial

yang diimplementasikan dalam pelaksanaan tugas sehari-hari.

4) Menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan pengembangan diri melalui kegiatan PTK dan Lesson Studi

5) Pengembangan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan siswa belajar. 6) Dalam pengembangan tenaga peningkatan kinerja kependidikan sekolah memiliki

dokumen :

 Memiliki Rekaman pelaksanaan tugas.

 Memiliki rekam jejak pengembangan diri.

 Bukti fisik penilaian

 Sumber belajar dan penguasaan teknologi.

Memperhatikan realita pemenuhan standar mutu pendidik dalam memenuhi target indikator kunci pengembangan memperoleh data sebagai berikut:

No

Indikator Deskripsi Kondisi Pasca

Pengawasan Rekomendasi 1. Melengkapi dokumen administrasi pendukung pembelajaran.

Sedikit informasi hasil analisis evaluasi perkembangan hasil belajar.

Perlu meningkatkan kecakapan analisis hasil evaluasi belajar.

2. Menguasai materi pelajaran

Tingkat daya baca-tulis guru masih belum sesuai dengan kebutuhan siswa belajar.

Meningkatkan daya baca-tulis guru. 3. Meningkatkan mutu kompetensi pedagogik, profesional, Peningkatan mutu kompetensi pedagogis dan profesional guru belum secepat

Perlu meningkatkan

kecepatan mutu profesional dan pedagogik

(14)

29

kepribadian, perkembangan

keubutuhan siswa belajar

perkembangan kebutuhan belajar siswa.

4. Memiliki produk PTK

Sebagian besar guru belum terlatih melakukan perbaikan pekerjaan dengan melakukan PTK Perlu pelatihan PTK berkelanjutan. 5. Melaksanakan pembelajaran yang meningkatkan keterampilan siswa belajar.

Perhatian guru terhadap keterampilan siswa belajar dan berkpikir kritis masih kurang

Perlu latihan guru-guru untuk belajar tentang cara belajar dan berpikir kritis.

e. Tenaga kependidikan Lainnya

Efektivitas kinerja pengawasan dalam memfasilitasi sekolah memenuhi standar tenaga kependidikan konsentrasi pada peningkatan motivasi, kompetensi, dan dedikasi tenaga kependidikan yang ditunjukkan dengan target pada beberapa indikator kunci sebagai berikut :

1) Tenaga kependidikan mengembangkan dokumen pemenuhan syarat minimal administrasi pendukung pelayanan.

2) Menguasai keterampilan dan indikator keberhasilan tugas pokok pelayanan 3) Meningkatkan strategi efektif dala pelaksanaan tugas sehari-hari.

4) Menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan pengembangan diri melalui kegiatan pelatihan on the job training.

5) Pengembangan tinggkat kepuasan pelanggan untuk mendukung keterampilan siswa belajar.

6) Dalam pengembangan pelayanan tenaga kependidikan memiliki dokumen :

 pelaksanaan tugas.

 Sumber belajar dan penguasaan teknologi.

Memperhatikan realita pemenuhan standar mutu tenaga kependidikan dalam memenuhi target indikator kunci pengembangan yang dideskripsikan sebagai berikut:

No Indikator Deskripsi Kondisi

Pasca Pengawasan Rekomendasi

1. Melengkapi dokumen

Tendik kurang memperhatikan

Perlu meningkatkan kecakapan analisis hasil

(15)

30

No Indikator Deskripsi Kondisi

Pasca Pengawasan Rekomendasi

administrasi pendukung pelayanan.

informasi hasil analisis evaluasi layanan,

evaluasi belajar.

2. Menguasai materi pelajaran

Tingkat daya baca-tulis guru masih rendah

Meningkatkan daya baca-tulis guru. 3. Meningkatkan mutu kompetensi profesional, kepribadian, Peningkatan mutu kompetensi kompetensi kurang memenuhi perkembangan keubutuhan siswa belajar. Tingkatkan kompetensi profesional belum memenuhi perkembangan kebutuhan belajar siswa.

4. Menunjukkan upaya meningkatkan kemampuan profesional Ada usaha meningkatkan kemampuan profesional

Daya adaptasi terhadap jenis pelayanan baru yang lebih inovatif perlu

ditingkatkan 5. Pelayanan yang menunjang peningkatan komptensi siswa. Perhatian tendik terhadap keterampilan siswa belajar cukup baik.

Perlu latihan tendik untuk mendukung kreativitas siswa belajar..

f. Sarana dan Prasarana

Efektivitas kinerja pembinaan pengembangan sarana dan prasarana ditunjukkan dengan target yang terukur pada indikator kunci pencapaian sebagai berikut:

1) Memiliki dokumen rencana jangka menengah dalam pengembangan sarana dan prasarana

2) Memiliki dokumen rencana kerja tahunan pengembangan sarana dan prasarana. 3) Menetapkan indikator dan kriteria keberhasilan pada pengembangan sarana dan

prasarana.

4) Menentukan strategi pengembangan sarana dan prasarana.

5) Mengembangkan struktur pengorganisasian dan menentukan pengembang sarana dan prasarana

6) Menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan pengembangan sarana dan prasarana terpatau sertai dievaluasi dengan instrumen standar yang sesuai dengan target keberhasilan yang ditetapkan dalam perencanaan.

(16)

31

7) Dalam pengembangan sarana dan prasarana sekolah memiliki dokumen :

 Rekaman pelaksanaan program pengembangan sarana dan prasarana

 Bukti fisik keberhasilan dan

 Dokumen pengelolaan sarana

Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui oberservasi pada tahap awal dapat diperoleh informasi pemantauan mengenai kinerja sekolah dalam berbagai indikator kunci pengembangan sarana dan prasarana sebagai berikut :

Deskripsi Keunggulan

: Seluruh sekolah memiliki perhatian terhadap pengembangan sarana yang kuat melebihi perhatian terhadap komponen standar yang lainnya dalam meningkatkan mutu sebagai dampak dari tingkat persaingan antar sekolah yang sangat ketat. Deskripsi

Kelemahan

: Sistem pengelolaan dokumen pengelolaan saran dan prasaran masih manual dan kurang terkelola dengan tertib adminstrasi yang distandarkan sehingga pengelolaan administrasi sekolah sangat senjang dengan sistem pengelolaan bidang industri dan perdagangan.

Kesimpulan Sekolah perlu merevisi program agar lebih aplikatif dan meningkatkan konsistensi untuk mengubah strategi menjadi aksi yang berdampak pada peningkatan mutu dalam penerapan standar.

Rekomendasi Supervisi memfasilitasi sekolah menyusun dengan lebih fokus pada pengembangan sarana dan prasarana serta meningkatkan tertib dokumen sesuai dengan kebutuhan pengembangan mutu.

g. Pengelolaan Sekolah

Efektivitas kinerja bidang pengembangan budaya sekolah ditunjukkan dengan target yang terukur pada indikator kunci pencapaian target pembinaan kesiswaan sebagai berikut:

1) Memiliki dokumen rencana jangka menengah dalam pengelolaan sekolah

2) Memiliki stategi untuk mencapai tujuan pengembangan sstem pengelolaan sekolah.

3) Menetapkan indikator dan kriteria keberhasilan pengelolaan..

4) Mengukur keberhasilan sebagai dasar pengembangan sistem informasi pengelolaan

5) Mengembangkan struktur pengorganisasian untuk mengembangkan sistem peningkatan dan penjaminan mutu.

(17)

32

 Dokumen program

 Rekaman pelaksanaan program pengembangan sekolah

 Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program

 Bukti fisik keberhasilan

Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui observasi pada tahap awal dapat diperoleh informasi mengenai kinerja sekolah dalam berbagai indikator kunci pengembangan budaya sekolah sebagai berikut:

Deskripsi Keunggulan

: Seluruh sekolah memiliki harapan dan keinginan yang sangat kuat untuk mengembangkan budaya mutu pada sistem pengelolaan maupun sistem pembelajaran, kompetisi dalam pengembangan sektor budaya sekolah dapat menjadi dasar pada sistem pengembangan lebih lanjut.

Deskripsi Kelemahan

: Sekolah belum memiliki program dengan target yang spesifik dan terukur dalam pengembangan budaya mutu sesuai dengan sistem standar.

Kesimpulan : Sekolah perlu merevisi sistem pengembangan yang lebih aplikatif dan meningkatkan konsistensi dalam meningkatkan standar dalam pembaharuan budaya mutu.

Rekomendasi : Supervisi memfasilitasi sekolah mengembangkan sistem budaya sekolah yang mendukung pada penerapan standar nasional pendidikan.

h. Pembiayaan

Perkembangan pembinaaan bidaya penggalian sumber pembiayaan dan pengalokasian biaya tidak menjadi bahan supervisi yang utama pangawas.

4. Program Penilaian Kinerja Guru

Program evaluasi kinerja guru telah menjadi perhatian besar dalam pelaksanaan supervisi bidang akademik. Kegiatan supervisi bidang akademik pengawas programkan meliputi kegiatan:

1) Supervisi pengembangan kurikulum, silabus dan RPP dalam kegiatan perencanaan pembelajaran.

2) Pelatihan pengembangan kompetensi pendidik dalam perencanaan, pelaksanaan, dan evaluasi pembelajaran.

(18)

33

4) Evaluasi kinerja guru melalui supervisi kelas dan Penilaian Kinerja Guru 5) Supervisi klinis dan pengembangan karya inovatif.

Pengembangan program supervisi berlandaskan kerangka pikir yang sistematis dengan menggunakan pendekatan pengembangan holistik-komprehensif yang meletakan pelayanan pembelajaran yang bermutu merupakan bagian pokok dari sistem pelayanan sekolah yang digambarkan dalam diagram di bawah ini.

Fokus utama pengembangan diarahkan pada meningkatkan kesiapan guru untuk melaksanakan Penilaian Kinerja Guru pada tahun 2013 untuk meningkatkan kesiapan guru yang adaptif terhadap perkembangan siswa pada Abad ke 21 dengan meningkatkan perhatian guru guru terhadap pelaksanakan perhitungan angka kredit yang berdampak terhadap peningkatan mutu hasil belajar siswa.

(19)

34

Standar Kompetensi Lulusan Sesuai Visi-Misi Sekolah

Materi Pelajaran

Analisis Standar SKL-ISI : Sukses UN, Sukses Menlanjutkan Pendidikan, Kolaborasi,

Kompetisi Akademik /Non-akademik dan

Keterampilan Abad Ke-21

Proses Perbaikan KTSP (Target) Silabus-RPP (Indikator Kompetensi, Materi Pelajaran, Proses, dan Evaluasi), dan

sumber daya

Indikator Kompetensi Hasil Belajar

Analisis kelayakan SKL, KTSP dan sumber daya pendukung (TIK, Bahasa

Inggris, dan sumber belajar, dan keterampilan pendidik)

Tiidak

Dokumen Silabus dan RPP Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan hasil

perbaikan Ya Tindak Lanjut Perbaikan Proses Pembelajaran Penjaminan Mutu Kinerja Pembelajaran (SUPERVISI) Peningkatan Daya Pendidik dan Tenaga

Kependidikan

Kompetensi Lulusan Peningkatan Daya

Dukung Sarana dan Prasarana DOKUMEN RKJM, RKT, DOK. SATU KTSP Ya Strategi Pembelajaran

Komponen pengembangan kompetensi guru diarahkan pada kecakapan untuk mengembangkan sistem pembelajaran yang terencana dalam target program pada tingkat satuan pendidikan.

Indikator efektivitas pembinaan guru diukur dengan target pengawasan sebagai berikut:

 Pembelajaran terlaksana sesuai dengan target proses satuan pendidikan.

 Produk hasil belajar siswa dapat guru-guru capai sesuai dengan target kompetensi lulusan yang sesuai dengan SKL.

 Kenerja guru mendapat penilaian minimal baik.

(20)

35

Seperti halnya program penilaian kinerja guru, penilaian kinerja kepala sekolah dikembangkan melalui pemantauan sistem manajerial sekolah yang diakhiri dengan keterlaksanaan program evaluasi diri sekolah (EDS).

Di samping memiliki target dalam kapasitas lembaga, program penilaian kinerja kepala sekolah juga diarahkan pada peningkatan kesiapan kepala sekolah untuk melaksanakan penilaian kinerja kepala sekolah sebagai guru dan penilaian kinerja kepala sekolah dalam mengemban tugas tambahan.

Secara umum sistem pengelolaan dinilai dalam konteks pengelolaan mutu yang digambarkan dalam siklus sebagai berikut.

Deskripsi Siklus Peningkatan Mutu Berkelajutan

PLANPerumusan Rencana

Definisi Indikator dan Target SNP Deskripsi Kondisi Nyata Perumusan Masalah dan Perencanaan Strategi Uji Coba &

Penerapan Standar Evaluasi Pemenuhan Standar Deskripsi Kinerja Pemenuhan

Standar Perbaikan Mutu Lanjutan Evaluasi Pelaksa naan Rencana Peningakatan Berkelanjutan

SNP

Fokus utama pengembangan diarahkan pada meningkatkan kesiapan guru untuk melaksanakan Penilaian Kinerja Guru pada tahun 2013 untuk meningkatkan kesiapan guru yang adaptif terhadap perkembangan siswa pada Abad ke 21 dengan meningkatkan perhatian guru guru terhadap pelaksanakan perhitungan angka kredit yang berdampak terhadap peningkatan mutu hasil belajar siswa.

Kompetensi yang dikembangkan meliputi kompetensi kepribadian, manajerial, kewirausahaan, supervisi, dan sosial. Jika dikaitkan dengan kedudukan kepala sekolah juga sebagai guru, maka kepala sekolah bertanggung jawab pula untuk mengembangkan kompetensi pedagogik, profesional, kepribadian, dan sosial. Dengan demikian kompetensi yang dinilai dalam diri kepala sekolah adalah sebanyak 9 kompetensi.

Efektivitas kinerja bidang penjaminan mutu ditunjukkan dengan target yang terukur pada indikator kunci pencapaian target pembinaan kesiswaan sebagai berikut:

(21)

36

1. Memiliki dokumen rencana jangka menengah dalam pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu

2. Memiliki dokumen rencana kerja tahunan pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu.

3. Menetapkan indikator dan kriteria keberhasilan pada pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu.

4. Menentukan strategi pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu.

5. Mengembangkan struktur pengorganisasian dan menentukan pengembang peningkatan dan penjaminan mutu

6. Menunjukkan bukti bahwa pelaksanaan pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu terpatau sertai dievaluasi dengan instrumen standar yang sesuai dengan target keberhasilan yang ditetapkan dalam perencanaan.

7. Dalam pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu sekolah memiliki dokumen hasil EDS dan MSPD yang memuat:

 Rekaman pelaksanaan program pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu

 Dokumen evaluasi diri pelaksanaan program

 Bukti fisik keberhasilan dalam kerja sama dan kemitraan

 Memiliki dokumen pengelolaan kerja sama dan kemitraan sekolah

Memperhatikan fakta yang ada di sekolah melalui oberservasi pada tahap awal dapat diperoleh informasi mengenai kinerja sekolah dalam berbagai indikator kunci pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu dalam pelaksanaan kerja sama dan kemitraan sebagai berikut:

Deskripsi Keunggulan

: Sekolah memiliki dasar yaitu tradisi pengembangan dan penjaminan mutu yang kuat landasan peningkatan dan penjaminan mutu lebih lanjut.

Deskripsi Kelemahan

: Sekolah belum memiliki pengetahuan, keterampilan dan sikap yang memadai untuk mengubah pola pengembangan command

sense atau pendapat yang intuitif pada sistem pengembangan

mutu berbasis data pada sistem dokumen informasi sekolah. Kesimpulan Sekolah perlu mengembangkan program penjaminan mutu

lebih aplikatif dan meningkatkan konsistensi untuk mengubah strategi menjadi aksi yang berdampak pada peningkatan mutu hasil belajar siswa dan efektivitas kinerja sekolah.

(22)

37

Rekomendasi Supervisi memfasilitasi sekolah dalam pengembangan peningkatan dan penjaminan mutu dan penetapan kebijakan mutu lanjutan.

D. Analisis dan Evaluasi Hasil Pembinaan Tahun Sebelumnya

Analisis dan evaluasi hasil pembinaan tahun sebelumnya secara ringkas dihimpun

dalam analisis dan evaluasi pada dua bidang utama, yaitu, pengelolaan dan pembelajaran.

Dalam pembelajaran setiap sekolah berusaha keras untuk memenuhi standar dalam

kesesuai KTSP dengan panduan, perancangan silabus dan RPP, kesesusuaian sumber belajar

dan alat peraga, penggunaan metode dalam pelaksanaan pembelajaran, dan supervisi

pembelajaran. Kesungguhan itu terlihat pada pemenuhan dokumen kurikulum, pelaksanaan

pembelajaran yang tertib dan berdisiplin, tepat waktu, dan memenuhi berbagai ketentuan lain

dalam upaya memenuhi mutu lulusan.

Namun semakin rendah daya dukung sumber daya yang sekolah miliki maka semakin

rendah kinerja sekolah dalam mewujudkan target kinerjanya. Pada bidang pembelajaran

belum seluruh sekolah berhasil dengan baik karena untuk memenuhi itu diperlukan

kompetensi guru yang selalu diperbaharui dan ditingkatkan setiap tahun. Karena hal ini

belum dapat sekolah lakukan secara intensif maka sekolah belum dapat memenuhi standar

proses secara maksimal terutama dalam menyelaraskan proses belajar untuk menghasilkan

siswa yang adaptif terhadap kebutuhan keterampilan di masa hidupnya di masa depan.

Kelemahan yang menonjol dari hasil evaluasi pembelajaran di antaranya:

1)

Silabus dan RPP belum mengembangkan kecakapan berpikir kelas tinggi dan

mengandung rumusan keterampilan yang relevan dengan kebutuhan siswa untuk

hidup di masa depan.

2)

Silabus dan RPP belum sepenuhnya menjadi panduan pelaksanaan pembelajaran

dalam kelas.

3)

Sekolah belum mengembangkan pembelajaran sesuai dengan konteks kebutuhan

siswa.

4)

Sumber belajar yang sekolah sediakan belum memadai.

5)

Keterampilan guru dalam mengembangkan pembelajaran dengan metode variatif

belum optimal.

(23)

38

Pada aspek pengelolaan terdapat gambaran hasil supervisi yaitu setiap sekolah

memiliki visi dan misi yang menjadi arah penggerak sekolah, kemandirian sekolah dalam

pengembangan program memenuhi standar. Sampai batas umum sekolah juga merumuskan

tujuan dalam program cukup jelas.

Program yang sekolah kembangkan tersosialisasikan secara umum seperti dalam

program tahunan sehingga penilaian mendapatkan dokumen program tahunan yang lengkap.

Evaluasi terhadap pelakasanaan program berjalan cukup baik seperti yang dilakukan kepala

sekolah melalui kegiatan supervisi. Dengan menjalankan supervisi sekolah mengelola

informasi yang cukup lengkap sebagai bahan akuntabilitasi. Dan, seluruh warga sekolah

terlibat dalam kegiatan pengembangan berkelanjutan.

Ada pun deskripsi kelemahan dalam sistem pengelolaan sekolah dilihat dari sisi

kepentingan pengembangan mutu yang berkelanjutan yang adaptif dengan perkembangan

ilmu pengetahuan, teknologi, dan keterampilan yang siswa butuhkan pada masa hidupnya.

Sistem pengelolaan sekolah menghadap beberapa kelemahan.

Kelamahan utama meliputi beberapa indikator seperti yang dapat diuraikan di bawah

ini.

1)

Sekolah belum mendefinisikan indikator kompetensi yang siswa yang menjadi fokus

utama pengembangan sekolah sehingga menjadi bahan pengukuran keberhasilan

program yang relevan dengan SKL nasional dan relevan dengan visi dan misi sekolah.

2)

Sekolah belum mensinergikan tujuan dan indikator efektivitas program dalam

menyusun rencana pada program jangka menengah, program tahunan, dan sasaran dalam

Dokumen Satu KTSP sebagai landasan pengembangan Silabus dan RPP.

3)

Sekolah belum menetapkan mensinergikan perencanaan pemenuhan SNP dalam fungsi

sistem yang terintegrasi yang mengarah pada fokus meningkatkan mutu lulusan dengan

ditunjang oleh meningkatkan mutu standar isi, proses, penilaian, pendidik,

sarana-prasarana, pengelolaan, dan pembiayaan dalam fungsi sistem.

4)

Sekolah belum melaksanakan kegiatan dengan menggunakan rencana yang telah

disusunnya secara ajeg sehingga dokumen program sering diperlakukan sebagai

dokumen formal yang harus ada, bukan dokumen rujukan kegiatan.

5)

Sekolah belum mengembangkan sistem penjaminan mutu yang efektif dalam

melaksanakan pengukuran target yang telah ditetapkan dalam program yang dijabarkan

dalam instrumen pengukuran kinerja.

(24)

39

Hasil analisis ini selanjutnya pengawas gunakan sebagai dasar untuk

mengembangkan program pengawasan pada tahun 2011/2012

Gambar

Gambar 1. Pengorganisasian Mutu Dalam Sistem Sekolah

Referensi

Dokumen terkait

Di dalam sub bab ini, Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah (RPJMD) Provinsi Kalimantan Tengah hanya akan ditelaah untuk visi, misi, tujuan, dan permasalahan saja..

Apabila ketercapaian kinerja dosen yang bersangkutan telah memenuhi syarat sesuai dengan ketdntuan perundangan, disertai bukti pendukung sesuai laporan yang dibuat maka

Untuk dapat berdayagunanya semua unsur yang ada dalam program kerja sekolah seperti kurikulum, kesiswaan, ketenagaan, sarana dan prasarana, humas, dan keuangan

berfungsi mengatur tekanan gas dari tabung LPG dan pastikan regulator terpasang dengan benar, tekanan yang ideal pada kompor berada pada posisi low pressure,

diuraikan hasil evaluasi berupa analisis akuntabilitas kinerja sasaran dalam rangka mewujudkan tujuan, visi dan misi sebagaimana telah ditetapkan dalam

Dalam peraturan Rektor Universitas Negeri Semarang Nomor 22 Tahun 2008 tentang “Pedoman Praktik Pengalaman Lapangan Bagi Mahasiswa Progra m Kependidikan Universitas

Wiyose salat kang pundi, kang tinakokaken ika, ing guru kang luwih kaot, pan dudu mahkluk punika, nenggih wiyosing salat, jatine kalek puniku, kang ngucap alahu