• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA, KONSEP, DAN LANDASAN TEORI

2.1 Kajian Pustaka

Penelitian yang berkaitan dengan kata keterangan sudah banyak dilakukan di China khususnya oleh para peneliti bahasa. Namun di Indonesia, belum ada penelitian mengenai kata keterangan khususnya membahas kata keterangan 可 (ke).

Luo Hong Ying dan Shao Jing Min dengan judul penelitiannya “Fu Ci Ke

De Yu Yi Fen Hua Ji Qi Yu Yong Jie Shi”(2006), memaparkan bahwa kata

keterangan 可 (k ě ) mempunyai fungsi pragmatik dan semantik. Fungsi semantiknya yang utama adalah sebagai nada dalam pembicaraan dimana kata keterangan 可 (k ě ) sering digunakan dalam bahasa lisan untuk melihat pengucapan kata menggunakan nada tinggi atau rendah dalam kalimat bahasa Mandarin. Penelitian ini bermanfaat bagi penulis untuk dapat melihat fungsi dari kata keterangan 可(kě).

Zhang Wang Xi dan Li Hui Min dalam judul penelitiannya “Dui Hua Yu

Jing Yu Fu Ci Ke De Jiao Hu Zhu Guan Xing “ (2009) memaparkan bahwa fungsi

semantik yang muncul dari kata keterangan 可(kě) dalam bahasa Cina modern mengandung makna 许可(xǔ kě) yang berarti mengizinkan atau memperbolehkan.

(2)

Penelitian ini dapat membantu mendukung sebagai referensi bagi penulis dalam penelitian kata keterangan 可(kě).

Sheng Xu dalam judul penelitiannya “Xian Dai Hanyu Yu Qi Fu Ci Ke De

San Ge Ping Mian Fen Xi” (2010) memaparkan bahwa kata keterangan 可(kě)

mempunyai struktur sintaksis, semantik dan fungsi pragmatik. Dalam penelitiannya Sheng Xu menjelaskan ada 4 ciri-ciri struktur sintaksis dari kata keterangan 可(kě), dan makna utama dari kata keterangan 可(kě) menyatakan makna menegaskan. Penelitian ini bermanfaat mendukung penelitian namun objeknya berbeda. Yaitu penulis meneliti bentuk dan fungsi dari kata keterangan 可(kě).

2.2 Konsep

Konsep merupakan penjelasan tentang istilah-istilah yang terdapat di dalam sebuah judul penelitian skripsi. Penulis memaparkan hal-hal apa saja yang berkaitan dengan kata keterangan 可(kě) .

Menurut Peter Salim dan Yenny Salim (2002:764), “Konsep adalah (surat, dan sebagainya) rancangan buram atau gambaran mental suatu objek, proses, atau apa pun yang berada di luar bahasa, yang dulu digunakan oleh akal budi untuk memahami masalah-masalah lainnya, pemikiran yang umum, ide atau pendapat yang diabstrakkan melalui peristiwa nyata”.

(3)

Pertama-tama penulis akan memaparkan tentang kata, kata keterangan, kata 可(ke) kemudian memaparkan tentang pengertian kalimat.

2.2.1 Kata

Menurut Bloomfield (dalam Chaer, 1994:163), “kata adalah satuan bebas terkecil (a minimal free form)”.

Menurut Zhao Yongxin dan Pauw Budianto (2005:2), “Kata adalah satuan terkecil bahasa yang bisa berdiri sendiri, mempunyai arti dan bisa digunakan untuk membentuk kalimat”.

Kata merupakan satuan bahasa terkecil yang mempunyai arti dan dapat digunakan untuk membentuk suatu kalimat dalam menyampaikan sesuatu.

2.2.2 Kata Keterangan

Kata keterangan adalah kata yang menyatakan tindakan, tingkah laku, perubahan waktu, lingkup, kualitas dan keadaan. Misalnya:

不 (bù) = ‘tidak’

很 (hěn) = ‘sangat; paling’

已经 (yǐ jīng) = ‘sudah’

Kata keterangan dalam bahasa Mandarin memiliki banyak jenis yaitu : 1. Kata keterangan yang menyatakan waktu, misalnya :刚(gāng),才 (cái)已 经( yǐ jǐng),

2. Kata keterangan yang menyatakan ruang lingkup, misalnya : 都 (dōu), 全 (quán), 只(zhī),

(4)

3. Kata keterangan yang menyatakan derajat/tingkat, misalnya: 非 常 (fēi

chǎng), 很(hěn),

4. Kata keterangan yang menyatakan pengulangan /frekuensi, misalnya: 又 (yòu), 再(zài),

5. Kata keterangan yang menyatakan kepastian/negasi, misalnya : 不 (bù), 没

(měi), 别(bié),

6. Kata keterangan yang menyatakan nada, misalnya : 就(jiù ),难道(nán dào), 却(què),可(kě),

7. Kata keterangan yang menyatakan keadaan, misalnya : 忽然(hū rán),仍然( ré

ng rán).

Dari semua jenis kata keterangan tersebut peneliti tertarik untuk meneliti kata keterangan yang menyatakan nada, yaitu kata keterangan 可 (kě).

2.2.3 Kata 可 (ke)

Kata 可(ke) dalam bahasa mandarin memiliki arti dan fungsi yang sangat beragam, sehingga sering membuat para pembelajar khususnya pembelajar asing mengalami kesulitan untuk menggunakan kata 可 (ke) dalam kalimat maupun secara lisan. Berikut ini penulis akan memaparkan terlebih dalulu penggunaan dan makna kata 可(ke) sebelum masuk ke pokok bahasan utama yaitu kata keterangan 可(ke).

2.2.3.1 Kata可(ke) yang bermakna tetapi (menyatakan pertentangan) Contoh :

(5)

(9)

他 的 年龄 还 小, 可 想法 不 小。

Ta De Nian ling Hai xiao Ke Xiang

fa

bu Xiao.

Dia partikel Umur,usia Masih kecil tetapi Cara berfikir

tidak Kecil Umurnya masih kecil, tetapi cara berfikirnya tidak kecil (dewasa).

Kalimat di atas juga menggunakan kata 可 (ke), tetapi kalimat di atas bermakna tetapi (menyatakan pertentangan/perlawanan). Dapat dilihat dari bentuk kalimatnya. Kalimat yang menyatakan pertentangan biasanya merupakan kalimat majemuk yang di awal kalimat terdapat pernyataan kemudian dibelakang menyatakan pertentangan dari pernyataan di awal kalimat.

2.2.3.2 Kata 可(ke) yang diikuti dengan kata lain dan membentuk satu kata Contoh :

(10)

他 真 可怜。

Ta Zhen Ke lian.

Dia Sangat Kasihan.

Dia sangat kasihan.

Kata 可 (ke) jika diikuti dengan kata lain akan membentuk kata baru dengan makna yang berbeda. Kata 可(ke) pada kalimat di atas yang bergabung dengan kata 怜 (lian) membentuk satu kata baru dengan makna berbeda yaitu ‘kasihan’. Namun tidak ada pola khusus untuk pembentukan kata tersebut. Kata tersebut memang merupakan satu kata yang memiliki satu arti. Contoh lain dari kata yang menggunakan kata 可(ke) adalah 可爱 (ke ai) artinya lucu, 可是 (ke shi)

(6)

artinya tetapi, 可以(ke yi) artinya bisa, 可能 (ke neng) artinya mungkin dan masih banyak contoh lainnya. Kata seperti contoh di atas merupakan kata konkrit yang bisa berdiri sendiri dan bukan termasuk kata keterangan 可(ke) yang menyatakan nada dalam suatu kalimat.

2.2.3.3 Kata 可(ke) sebagai kata keterangan

Kata 可 (ke) yang berfungsi sebagai kata keterangan pada umumnya menyatakan nada dalam kalimat.

1) Penegas dalam kalimat pernyataan Contoh :

(11)

你 记住 妈妈 的 话, 别 忘 了。

Ni Ji zhu Ma ma De Hua, ke Bie wang Le.

Kamu Ingat Ibu Partikel Perkata an

Ket. Jangan lupa Partikel. Kamu ingat perkataan ibu, jangan lupa.

Kata 可(ke) di atas berfungsi sebagai kata keterangan yang menegaskan kalimat di atas. Maksudnya menegaskan bahwa dia jangan lupa terhadap perkataan ibunya.

(12)

这 本 书 好。

Zhe Ben Shu ke Hao

Ini Kt.bilangan Buku Ket. Baik,bagus

(7)

Kata 可(ke) pada kalimat di atas menegaskan kata sesudahnya yaitu kata 好 (hao) yang berarti bagus. Jadi kata 可(ke) pada kalimat di atas menegaskan bahwa buku itu bagus.

2) Penegas dalam kalimat pertanyaan retorikal Contoh :

(13)

都 说 那儿 好, 可 谁 去 过 呢?

Dou shuo Na’r Hao, Ke shei qu Guo ne

Semua berkata disana Baik,bagus Kt.keterangan siapa pergi pernah partikel Semua berkata disana bagus, siapa yang pernah pergi?

(A Dictionary of Chinese Usage.1999. Beijing Language and Culture press. p...) Kalimat di atas menegaskan siapa yang pernah pergi kesana, padahal kata orang tempat itu bagus. Kalimat di atas merupakan pertanyaan retorikal. Maksudnya, kenyataannya berbanding terbalik dengan pernyataan sebelumnya. 2.2.4 Kalimat

Suparto dalam buku Tata Bahasa Mandarin Itu Mudah (2003: 23) menjelaskan pengertian kalimat.

“ Kalimat adalah kesatuan ujar yang mengungkapkan suatu konsep pikiran dan perasaan dengan satuan bahasa yang secara relatif berdiri sendiri, mempunyai pola intonasi final, dan secara aktual ataupun potensial terdiri atas klausa. Dalam penggunaannya, kalimat merupakan bagian yang terkecil dari bahasa. ”

Menurut Bloomfield (dalam Lyons 1995: 169), “kalimat adalah suatu bentuk linguistis, yang tidak termasuk ke dalam suatu bentuk yang lebih besar karena merupakan suatu konstruksi gramatikal”. Samsuri (1985: 53) menyatakan bahwa “kalimat adalah untaian yang berstruktur dari kata”. Dengan demikian,

(8)

kalimat merupakan gabungan dari beberapa kata yang mempunyai struktur tersendiri dan merupakan suatu konstruksi gramatikal.

2.3 Landasan Teori

Teori dipergunakan sebagai landasan berpikir untuk memahami, menjelaskan, menilai suatu objek atau data yang dikumpulkan, sekaligus sebagai pembimbing yang menuntun dan memberi arah di dalam penelitian. Subroto (1992:32) memandang teori sebagai landasan untuk menentukan metode dan teknik penelitian.

Berbicara mengenai kata keterangan penegasan , berarti berbicara mengenai tata bahasa Mandarin. Berbicara mengenai tata bahasa Mandarin, berarti juga berbicara mengenai teori tata bahasa itu sendiri. Jadi dalam penelitian ini penulis menggunakan teori tata bahasa Mandarin, yang memaparkan dan mendeskripsikan pengertian dari tata bahasa dan jenis kalimat dalam tata bahasa Ma ndarin.

2.3.1 Tata Bahasa

Tata bahasa berfungsi sebagai aturan penggunaan bahasa yang baik dan benar. Pemakaian bahasa yang mengikuti kaidah yang dibakukan atau dianggap baku merupakan bahasa yang benar. Menurut Keraf, (1984:28) “tata bahasa merupakan suatu himpunan dari patokan-patokan umum berdasarkan struktur bahasa. Struktur bahasa itu meliputi tata bunyi, tata bentuk, dan tata kalimat.”

(9)

Oleh karena itu, untuk dapat menggunakan bahasa yang baik dan benar, maka harus mengetahui penggunaan kalimat yang baik dan benar. Sehingga makna dari kalimat-kalimat dapat tersampaikan dengan baik dan benar.

Menurut Suparto (2003: 17), “tata bahasa adalah peraturan penggabungan kata, gabungan kata atau kalimat. Untuk menganalisis tata bahasa, kita harus mengetahui bagian-bagian dari tata bahasa. Bagian dari tata bahasa adalah morfem, kata, gabungan kata, dan kalimat.”

Dari semua uraian yang tersebut di atas dapat disimpulkan bahwa, tata bahasa adalah bagian dari suatu bahasa yang dapat memberikan cara-cara ataupun peraturan-peraturan agar lebih mudah memahami dan mempelajari suatu bahasa, terutama dalam membentuk kalimat-kalimat dari suatu bahasa, menjadi kalimat yang baik dan benar.

2.3.2 Jenis Kalimat

Dalam suatu bahasa penjenisan kalimat ada banyak jenis. Berdasarkan karakteristik tatabahasa, kalimat dikelompokkan menjadi beberapa jenis, yaitu (1) berdasarkan rumit tidaknya struktur kalimat, (2) berdasarkan fungsinya dan (3) berdasarkan jenis predikatnya.

Berdasarkan rumit tidaknya struktur kalimat, kalimat dibedakan menjadi 2 jenis, yaitu : kalimat tunggal dan kalimat majemuk. Berdasarkan fungsinya, kalimat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu : (1) Kalimat Deklaratif, (2) Kalimat Interogatif , (3) Kalimat Imperatif dan (4) Kalimat Interjektif atau Kalimat Seru . Berdasarkan jenis predikatnya, kalimat dapat dibedakan menjadi 4 jenis, yaitu : (1)

(10)

Kalimat Berpredikat Kata Benda, (2) Kalimat Berpredikat Kata Kerja, (3) Kalimat Berpredikat Kata Sifat dan (4) Kalimat Berpredikat S-P.

Kalimat dalam bahasa Indonesia dapat digolongkan berdasarkan jumlah klausa pembentuknya, fungsi isinya, kelengkapan unsurnya, dan susunan subjek predikatnya. (Finoza, 2002: 119)

1. Berdasarkan jenis klausa, kalimat dapat dibedakan menjadi : kalimat tunggal dan kalimat majemuk.

2. Berdasarkan fungsi isi atau makna komunikatifnya : Kalimat berita atau deklaratif, kalimat perintah atau imperative, kalimat tanya atau interogatif, kalimat seru atau ekslamatif.

3. Berdasarkan kelengkapan unsur : kalimat lengkap atau kalimat mayor dan kalimat tak lengkap atau minor.

4. Berdasarkan susunan subjek dan predikatnya : kalimat biasa dan kalimat inverse.

2.3.3 Penegasan dalam Kalimat

Menurut Chaer (2006: 364) dalam buku Tata bahasa Praktis Bahasa

Indonesia penegasan dalam kalimat adalah upaya pemberian aksentuasi,

pementingan atau pemusatan perhatian pada salah satu unsur atau bagian kalimat, agar unsur atau bagian kalimat yang diberi penegasan itu lebih mendapat perhatian dari pendengar atau pembaca.

Penegasan ini dapat dilakukan antara lain dengan intonasi, partikel, kata keterangan, kontras makna, pemindahan unsur, dan pemindahan predikat.

(11)

Penegasan dalam kalimat penting digunakan agar pendengar atau pembaca memahami maksud penulis atau pembicara bagian mana yang lebih ditegaskan. Hali ini penting agar tidak terjadi kesalahpahaman dalam menangkap atau mengartikan maksud penulis atau pembicara terhadap pembaca atau pendengar.

Referensi

Dokumen terkait

Secara etimologis, istilah semiotika berasal dari kata Yunani, yaitu semeion yang berarti tanda. Tanda itu sendiri didefinisikan sebagai suatu yang berdasar

Kualitas bahan ajar menulis cerpen dengan media adobe flash untuk siswa SMP kelas IX adalah (1) bahan ajar menulis cerpen dengan media adobe flash untuk siswa SMP

Mengumpulkan informasi dengan membaca teks Cara Mencegah Gangguan pada Organ Peredaran Darah Manusia, kemudian peserta didik mengidentifikasi Gangguan pada Organ Peredaran Darah

Pertumbuhan populasi muslim mepunyai koefisien korelasi yang positif tetapi tidak mempunyai hubungan yang signifikan terhadap pertumbuhan aset perbankan syariah, hal ini

Merujuk pada bagian diatas, secara umum ada tiga sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan, yaitu memberikan penyuluhan kepada warga mengenai manfaat eceng gondok,

· Lepaskan selalu daya listrik AC dengan mencabut kabel daya dari colokan daya sebelum menginstal atau melepaskan motherboard atau komponen perangkat keras lainnya.. ·

Dalam kaitan dengan pembinaan iman orang dewasa, sekarang ini bisa dibedakan empat jenis orang dewasa: pertama, mereka yang menjalani masa katekumenat, kedua,

Puji Syukur Kehadirat Allah SWT yang maha Esa karena atas nikmat-Nya penyusunan Laporan Kuliah Kerja Magang (KKM) STIE PGRI Dewantara Jombang dapat diselesaikan tepat