• Tidak ada hasil yang ditemukan

Nyoman Tri Wardani. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Nyoman Tri Wardani. Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

PENERAPAN METODE BRAINSTORMING DALAM RANGKA

PENINGKATAN AKTIVITAS DAN HASIL BELAJAR PADA MATA

PELAJARAN EKONOMI SISWA KELAS XI IPS 1 SMA NEGERI 1

SUKASADA TAHUN AJARAN 2016/2017

Nyoman Tri Wardani

Program Studi Pendidikan Ekonomi, Fakultas Ekonomi

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail:

tri_wardani1109@yahoo.com

ABSTRAK

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan aktivitas, dan (2) hasil belajar mata pelajaran ekonomi melalui penerapan metode pembelajaran brainstorming pada siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2016/2017. Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas yang dilaksanakan dalam dua siklus dengan tahapan-tahapan setiap siklus meliputi perencanaan, tindakan, observasi dan evaluasi, serta refleksi. Data aktivitas belajar dikumpulkan dengan metode observasi dan data hasil belajar dikumpulkan melalui metode tes. Data yang telah dikumpulkan dianalisis dengan menggunakan analisis deskriptif kuantitatif. Hasil penelitian menunjukkan bahwa, (1) penerapan metode pembelajaran brainstorming dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata skor aktivitas belajar siklus I sebesar 15,75 dengan kategori cukup aktif selanjutnya meningkat menjadi 18,75 dengan kategori aktif pada siklus II. (2) Penerapan metode pembelajaran brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar siswa yang ditunjukkan dengan rata-rata skor hasil belajar siklus I sebesar 72,13 dengan kategori cukup selanjutnya meningkat menjadi 81,37 dengan kategori baik pada siklus II.

Kata Kunci: Aktivitas belajar, hasil belajar dan metode pembelajaran brainstorming ABSTRACT

This research aims to know (1) raising activities, and (2) the results of learning economic subject through the implementation of brainstorming learning methods for student in XI IPS 1 class SMA negeri 1 Sukasada on academic year 2016/2017. This research is the research action class which is done in two cycle with phases of every cycle include planning, action, observation and evaluation, as well as a reflection. The activity of learning data collected with observation methods and the results of learning data collected through test methods. The data that had been collected analyzed by using a descriptive quantitative analysis. The results of the research show that (1) the implementation of brainstorming learning methods can be increasing the activity of student learning which shown with an average of the scores of learning activities first cycle is 15,75 with the category of quite active next increased to 18,75 with the category of activein second cycle. (2) the implementation of brainstorming learning methods can be increasing the student result of learning which shown with an average of the scores of learning result first cycle is 72,13 with the category of enough next increased to 81,37 with the category of good on second cycle.

(2)

PENDAHULUAN

Mata pelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas mempelajari mengenai perilaku ekonomi dalam kehidupan sosial masyarakat yang diseleksi dengan menggunakan konsep-konsep ilmu ekonomi yang digunakan untuk kepentingan pembelajaran. Menurut Suparmoko (2011:1), ilmu ekonomi adalah, “ilmu tentang usaha manusia dalam memenuhi kebutuhannya dengan alat-alat pemuas kebutuhan yang langka adanya”.

Menurut Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI (2007:311) menyatakan, tujuan mata pelajaran ekonomi di SMA/MA adalah : (1) memahami peristiwa dan permasalahan dasar ekonomi dan menentukan pilihan pemenuhan kebutuhannya dengan sumber daya yang tersedia, (2) memahami peristiwa ekonomi pokok (produksi, konsumsi, distribusi) yang terjadi di lingkungan sekitarnya, (3) memahami konsep-konsep ekonomi yang dibutuhkan untuk memperdalam ilmu ekonomi ke jenjang selanjutnya, (4) mengidentifikasi permasalahan ekonomi yang terjadi dan mampu mencari alternative pemecahannya, dan (5) menerapkan nilai-nilai etika ekonomi/bisnis dan memiliki jiwa wirausaha.

Selanjutnya Tim Pengembang Ilmu Pendidikan FIP-UPI (2007) menyatakan bahwa karakteristik dari mata pelajaran ekonmi adalah: (1) ilmu ekonomi mempelajari tentang peristiwa ekonomi pokok )produksi, konsumsi. Dan distribusi), (2) ilmu ekonomi menganalisis setiap gerakan dan perubahan yang terjadi dari gejala-gejala ekonomu secara sistematis, (3) ilmu ekonomi mempelajari perdagangan di antara berbagai negara, (4) ilmu ekonomi merupakan ilmu mengenai pilihan yaitu memilih alternative yang terbaik, (5) ilmu ekonomi merupakan studi tentang uang, perbankan, modal, dan kekayaan, (6) ilmu ekonomi merupakan disiplin ilmu yang berkenaan dengan pengalokasian sumber daya yang langka adanya, (7) ilmu ekonomi daapat dipandang sebagai studi tentang produksi dan distribusi dari sumber daya yang langka baik dalam bentuk barang yang konkret maupun abstrak.

Berdasarkan karakteristik mata pelajaran ekonomi, seharusnya

pembelajaran ekonomi di Sekolah Menengah Atas merupakan suatu kegiatan pembelajaran yang menyenangkan, menantang, dan bermakna bagi siswa. Namun, kenyataan dalam pembelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Sukasada tidak membuat siswa menjadi aktif dalam mengikuti pembelajaran ekonomi. Berdasarkan hasil observasi awal dan hasil wawancara dengan guru mata pelajaran ekonomi dan siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada, aktivitas daan hasil belajar siswa masih rendah. Menurut guru rendahnya aktivitas belajar siswa disebabkan pada saat pembelajaran ekonomi siswa terkadang tidak mendengarkan penjelasan dari guru melainkan mengobrol dengan temannya, siswa kurang aktif dalam mengajukan pertanyaan dan mengemukakan pendapat, siswa tidak dapat menyelesaikan tugas yang diberikan oleh guru. Sedangkan menurut para siswa rendahnya aktivitas belajar disebabkan oleh metode pembelajaran yang diterapkan kurang bervariasi sehingga dalam proses pembelajaran siswa merasa cepat bosan, pada saat penyampaian materi pembelajaran guru kurang memperhatikan siswa yang belum memahami materi pembelajaran yang disampaikan, guru kurang memberikan kesempatan pada siswa untuk mengajukkan pertanyaan sehingga pada saat proses pembelajaran berlangsung peran guru lebih dominan.

Akibat rendahnya aktivitas belajar siswa, hasil belajar siswa pun jadi rendah. Hal ini ditunjukkan dengan masih banyak siswa yang belum mampu memenuhi nilai Kriteria ketuntasan Minimal (KKM) yang ditetapkan oleh sekolah yaitu sebesar 75. Dari data hasil belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada dapat dilihat pencapaian prestasi belajar siswa sebanyak 20 orang, hanya 20% atau sejumlah 4 orang siswa yang dikategorikan telah memenuhi Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM). Sedangkan sisanya sebesar 80% atau sejumlah 16 orang siswa tidak memenuhi KKM.

Berdasarkan permasalahan tersebut, untuk meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa diterapkan metode brainstorming. Menurut Philips (2008:171),

(3)

metode brainstorming atau curah pendapat adalah, “teknik untuk menggali sebanyak mungkin gagasan atau pendapat tentang suatu tema atau masalah”. Sehingga melalui penerapan metode brainstorming ini siswa menjadi aktif dan mampu meningkatkan aktivitas belajarnya, sehingga hasil belajarnya pun meningkat. Oleh karena itu, untuk memperbaiki aktivitas dan hasil belajar siswa dilakukan pemilihan metode pembelajaran yang tepat dengan penerapan metode pembelajaran brainstorming dalam rangka peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2016/2017.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui (1) peningkatan aktivitas belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan metode brainstorming, dan (2) peningkatan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2016/2017 melalui penerapan metode brainstorming.

METODE

Penelitian ini dirancang dengan menggunakan Penelitian Tindakan Kelas (PTK) yang dilaksanakan dalam dua siklus guna meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa. Penelitian ini dilaksanakan dalam dua siklus, dan setiap siklusnya terdiri atas empat tahap kegiatan yaitu: (1) perencanaan, (2) tindakan, (3) observasi dan evaluasi, (4) refleksi.

Sebelum melakukan penelitian, peneliti mengadakan pengidentifikasian masalah yang bertujuan untuj menemukan permasalahan dan kendala-kendala baik yang dialami oleh siswa maupun guru yang mengampu mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2016/2017.

Rencana tindakan pada penelitian ini adalah rencana kolaborasi dengan guru mata pelajaran ekonomi, menganalisis masalah yang ditemukan dalam observasi, merencanakan penerapan metode brainstorming untuk mengatasi masalah yang muncul, menyiapkan instrumen

aktivitas dan hasil belajar siswa. Pelaksanaan kegiatan pembelajaran dengan penerapan metode brainstorming akan dilaksanakan dalam beberapa kali yang terdiri dari enam tahapan yaitu, tahap orientasi, tahap analisa, tahap hipotesis, tahap pengeraman, tahap sintesis, dan tahap verifikasi. (1) Pada tahap orientasi guru bertugas menekankan manfaat materi pelajaran dan guru mengajukan pertanyaan kepada siswa berhubungan dengan konsep yang akan dibahas yang tujuannya mengetahui kemampuan awal yang dimiliki siswa. Kemudian siswa bertugas mendengarkan apa manfaat materi pelajaran yang akan dipelajari dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru. (2) Tahap analisa, pada tahapan ini guru memberikan ilustrasi, pertanyaan, dan masalah yang berkaitan dengan konteks kehidupan nyata untuk menguji pengetahuan siswa tentang konsep yang diajarkan. Kemudian siswa bertugas mendengarkan ilustrasi yang disampaikan oleh guru dan menjawab pertanyaan yang diajukan guru. (3) Tahap hipotesis, pada tahap ini guru bertugas memberikan penjelasan minimal yang terkait dengan materi pembelajaran yang dipelajari dan guru juga memberikan beberapa topik permasalahan (dalam hal ini berbentuk LKS) yang selanjutnya didiskusikan pada masing-masing kelompok. Kemudian siswa bertugas mendengarkan dan mencatat kata-kata kunci dan petunjuk singkat dari guru dan siswa mendiskusikan topik permasalahan yang didapat pada masing-masing kelompok. (4) Tahap Pengeraman, pada tahap ini guru akan memberikan kesempatan kepada siswa untuk menjawab dan menyiapkan daftar pertanyaan yang belum dipahami. Dan siswa bertugas untuk bekerja secara mandiri dalam kelompoknya untuk membangun kerangkan berpikirnya. (5) Tahap Sintesis, pada tahapan ini guru memberikan kesempatan kepada siswa untuk mempresentasikan hasil diskusinya, guru memberikan pertanyaan-pertanyaan kepada siswa, dan guru juga memberikan kesempatan kepada siswa untuk mengomentari pendapat temannya yang lain. Tugas siswa adalah siswa diminta untuk mengungkapkan pendapatnya, menuliskan semua pendapat itu dan siswa

(4)

diajak untuk berpikir mana pendapat yang terbaik. (6) Tahap Verifikasi, pada tahapan yang terakhir ini guru bertugas memberikan pemilihan keputusan terhadap gagasan yang diungkapkan siswa sebagai pemecahan yang terbaik. Dan tugas siswa turut menyimpulkan butir-butir alternatif pemecahan masalah yang disetujui.

Observasi atau pengamatan terhadap siswa dilakukan pada saat berlangsungnya kegiatan belajar mengajar di dalam kelas untuk mengamati proses pembelajaran berlangsung. Hal-hal yang diobservasi pada pelaksanaan siklus I dalam penelitian ini adalah melakukan penilaian terhadap aktivitas siswa dengan mengisi lembar observasi aktivitas siswa, dan kendala-kendala ataupun permasalahan yang ditemukan selama pelaksanaan tindakan siklus I. Observasi yang dilaksanakan dibantu oleh seorang guru yang mengampu mata pelajaran ekonomi di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada. Evaluasi dilaksanakan pada setiap akhir pembelajaran dan akhir siklus, dalam hal ini yang dievaluasi adalah hasil belajar siswa dengan memberikan kuis untuk tes akhir pembelajaran, dan tes obyektif dan soal esay pada saat ujian siklus.

Refleksi dilakukan pada tiap akhir siklus, dasar refleksi adalah hasil observasi aktivitas dan hasil belajar. Hasil refleksi siklus pertama ini digunakan sebagai dasar untuk memperbaiki atau menyempurnakan perencanaan dan pelaksanaan pada siklus selanjutnya.

Lokasi penelitian ini dilakukan di kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada, yang berlokasi di Jalan Jelantik Gingsir No. 81B Sukasada. Subjek dari penelitian ini adalah siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada yang berjumlah 20 orang siswa, yang terdiri dari 6 orang siswa perempuan dan 14 orang siswa laki-laki. Sedangkan objek penelitian ini adalah aktivitas siswa dalam proses pembelajaran mata pelajaran ekonomi dan hasil belajar siswa pada mata pelajaran ekonomi terhadap penerapan metode brainstorming. Jenis dan sumber data (1) jenis data menurut sumbernya yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer, berupa data aktivitas belajar dan data hasil belajar siswa serta penerapan metode brainstorming. (2) jenis

data menurut sifatnya yang digunakan dalam penelitian ini adalah jenis data kuantitatif, berupa data hasil belajar siswa, dan data aktivitas belajar. Metode pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini adalah (1) metode observasi digunakan untuk mengumpulkan data aktivitas belajar siswa dalam proses pembelajaran di kelas. Alat pengumpulan datanya berupa lembar observasi mengenai aktivitas belajar siswa, (2) metode dokumentasi digunakan untuk mengumpulkan data berupa jumlah siswa, foto, dan video/rekaman proses belajar mengajar di dalam kelas, (3) metode tes digunakan untuk menilai hasil belajar yang diberikan guru pada siswa dalam jangka waktu tertentu, untuk mengukur hasil belajar siswa pada akhir tiap siklus.

Teknik analisis data yang digunakan pada penelitian ini adalah analisis deskriptif kuantitatif. Data aktivitas siswa diamati dan dicatat dalam lembar observasi penilaian aktivitas belajar siswa untuk mengukur aktivitas belajar yang dilakukan pada setiap pertemuan, selanjutnya dianalisis secara deskriptif kuantitatif. Kriteria yang digunakan dalam menggolongkan aktivitas belajar siswa disusun berdasarkan rata-rata skor aktivitas belajar siswa secara klasikal (X), Mean ideal (Mi), dan Standar Deviasi ideal (SDi). Menurut Koyan (2012:21) rumus untuk Mi dan SDi adalah sebagai berikut.

Mi = x (skor tertinggi ideal + skor terendah ideal)

SDi = x (skor tertinggi ideal – skor terendah ideal)

Keterangan : Mi = Mean ideal (angka rata-rata ideal)

SDi = Standar Deviasi ideal Hasil data aktivitas yang terkumpul, selanjutnya akan dihitung rata-rata skor aktivitas belajar siswa secara klasikal ( ). Menurut Koyan (2012,15) rumus untuk menghitung rata-rata skor aktivitas belajar siswa secara klasikal adalah sebagai berikut.

(5)

=

Keterangan : = Rata-rata skor aktivitas siswa

= jumlah seluruh skor aktivitas siswa

N = jumlah siswa

Selanjutnya. Data hasil belajar siswa diperoleh setelah diterapkannya metode pembelajaran brainstorming, yaitu melalui tes hasil belajar. Menurut Arikunto (2002), rumus untuk menghitung skor rata-rata kelas ( ) adalah sebagai berikut.

=

Keterangan : = Nilai rata-rata (mean) = jumlah total skor siswa N = jumlah siswa

Ketuntasan hasil belajar siswa dapat dihitung dengan menghitung Daya Serap Siswa (DSS) dengan rumus sebagai berikut. DSS = % 100  ksimum al skor ma Jumlah tot i siswa ang dicapa al nilai y Jumlah tot

Ketuntasan Belajar (KB) siswa dapat ditentukan dengan menggunakan rumus sebagai berikut. KB =

%

100

tes

ikut

yang

wa

Jumlah sis

tuntas

yang

wa

Jumlah sis

Indikator keberhasilan penelitian tindakan kelas untuk mengetahui hasil belajar siswa berpedoman pada Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) yang telah ditetapkan dalam mata pelajaran ekonomi bagi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada yaitu dengan KKM sebesar 75.

HASIL DAN PEMBAHASAN HASIL

Hasil perolehan data aktivitas belajar pada pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 23 Juli 2016, siswa belajar mata pelajaran ekonomi dengan kompetensi dasar “mengklasifikasikan ketenagakerjaan” dan materi pembelajaran yang terdiri dari, (1) pengertian ketenagakerjaan, (2) pengelompokkan angakatan kerja dan bukan angkatan kerja, (3) pengertian pasar tenaga kerja, (4) pengertian kesempatan kerja. Berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan secara kolaboratif antara peneliti dengan guru mata pelajaran ekonomi pada pertemuan pertama terdapat 2 orang siswa yang tidak hadir di kelas yaitu Kadek Dwiki Kumara Astawan dan Ketut Agus Ardika Putra. Pada pelaksanaan proses pembelajaran menunjukkan bahwa siswa yang aktivitas belajarnya berada pada kategori sangat aktif sebanyak 2 orang (10%), kategori aktif sebanyak 5 orang (25%), kategori cukup aktif sebanyak 7 orang (35%), dan kategori kurang aktif sebanyak 4 orang (20%).

Sedangkan pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Rabu, 27 Juli 2016 siswa belajar mata pelajaran ekonomi dengan kompetensi dasar “mengklasifikasikan sistem upah di Indonesia” dan materi pelajaran yang terdiri dari, (1) pengertian upah, (2) faktor-faktor yang mempengaruhi tingkat upah,(3) syarat sistem pengupahan, dan (4) sistem upah di Indonesia. Berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan dimana jumlah siswa yang aktivitas belajarnya berada pada kategori sangat aktif sebanyak 3 orang (15%), kategori aktif sebanyak 8 orang (40%), kategori cukup aktif sebanyak 8 orang (40%), kategori kurang aktif sebanyak 1 orang (5%), dan kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%), selengkapnya dapat dilihat pada tabel 1.

(6)

Tabel 1. Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Siklus I Pada Pertemuan Pertama dan Kedua

Kategori

Aktivitas Belajar Siklus I

Pertemuan I Pertemuan II

Jumlah

Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase

Sangat Aktif 2 10% 3 15%

Aktif 5 25% 8 40%

Cukup Aktif 7 35% 8 40%

Kurang Aktif 4 20% 1 5%

Sangat Kurang Aktif 0 0% 0 0%

Total 18 90% 20 100%

Berdasarkan hasil tes pada siklus I

dengan kompetensi dasar

“mengklasifikasikan ketenagakerjaan” dan “mengklasifikasikan sistem upah di

Indonesia” yang dilakukan pada setiap akhir siklus, maka diperoleh data hasil belajar siswa siklus I dan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 2 sebagai berikut.

Tabel 2. Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Siklus I

No. Rentangan Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 85-100 Sangat baik 5 25% 2 75-84 Baik 8 40% 3 65-74 Cukup 1 5% 4 55-64 Kurang 3 15% 5 0-54 Sangat kurang 3 15% Jumlah 20 100% Rata-rata 72,12 Kategori Cukup

Berdasarkan analisis tabel 2 diperoleh nilai tertinggi yang mampu dicapai oleh siswa adalah sebesar 95, sementara nilai terendah yang diperoleh siswa adalah sebesar 35 dengan nilai rata-rata siswa sebesar 77,12 dengan kategori cukup. Jika dibandingkan dengan pedoman konversi hasil belajar siswa, maka diperoleh jumlah siswa yang berada pada kategori sangat baik sebanyak 5 orang (25%), baik

sebanyak 8 orang (40%), cukup sebanyak 1 orang (5%), kurang sebanyak 3 orang (15%), dan sangat kurang sebanyak 3 orang (15%).

Kriteria Ketuntasan minimal (KKM) mata pelajaran Ekonomi di SMA Negeri 1 Sukasada adalah 75. Maka jumlah siswa yang dinyatakan tuntas dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut.

.

Tabel 3. Sebaran Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi pada Siklus I

No. Keterangan Siklus I

Frekuensi Persentase

1 Tuntas 13 65%

2 Tidak Tuntas 7 35%

(7)

Berdasarkan tabel 3 di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang telah tuntas dalam mata pelajaran ekonomi sebanyak 13 orang (65%), sedangkan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang (35%).

Hasil perolehan data aktivitas belajar pada siklus II pertemuan pertama yang dilaksanakan pada hari Rabu, 3 Agustus 2016 siswa belajar mata pelajaran ekonomi

dengan kompetensi

dasar ”mendeskripsikan pengangguran” dan materi pelajaran yang terdiri dari, (1) pengertian pengangguran, (2) sebab-sebab terjadinya pengangguran, dan (3) jenis-jenis pengangguran. Berdasarkan pelaksanaan yang dilakukan oleh peneliti, menunjukkan bahwa siswa yang aktivitas belajarnya berada pada kategori sangat aktif sebanyak 4 orang (20%), kategori aktif sebanyak 11 orang (55%), kategori cukup aktif sebanyak 5 (25%), kategori kurang aktif tidak ada

(0%), kategori sangat kurang aktif sebanyak tidak ada (0%).

Sedangkan pada pertemuan kedua yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 6 Agustus 2016 siswa belajar mata pelajaran

ekonomi dengan kompetensi

dasar ”mengklasifikasikan dampak pengangguran dan cara mengatasi masalah pengangguran” dan materi pelajaran yang terdiri dari, (1) dampak pengangguran, dan (2) cara-cara mengatasi masalah pengangguran berdasarkan jenis pengangguran. Berdasarkan pelaksanaan yag dilakukan oleh peneliti pada pertemuan kedua ini, menunjukkan bahwa siswa yang aktivitas belajarnya berada pada kategori sangat aktif sebanyak 6 orang (30%), kategori aktif sebanyak 12 orang (69%), kategori cukup aktif sebanyak 2 (10%), kategori kurang aktif tidak ada (0%), kategori sangat kurang aktif tidak ada (0%). Selengkapnya dapat dilihat pada tabel 4 sebagai berikut.

Tabel 4. Data Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Siklus II

Kategori

Aktivitas Belajar Siklus II

Pertemuan I Pertemuan II

Jumlah Siswa Persentase Jumlah Siswa Persentase

Sangat Aktif 4 20% 6 30% Aktif 11 55% 12 60% Cukup Aktif 5 25% 2 10% Kurang Aktif 0 0% 0 0% Sangat Kurang Aktif 0 0% 0 0% Total 20 100% 20 100%

Berdasarkan hasil tes pada siklus II

dengan kompetensi dasar

“mendeskripsikan pengangguran” dan “mengklasifikasikan dampak pengangguran dan cara mengatasi masalah

pengangguran yang dilakukan pada setiap akhir siklus, maka diperoleh data hasil belajar siswa siklus II dan lebih jelasnya dapat dilihat pada tabel 5 sebagai berikut.

Tabel 5. Hasil Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Siklus II

No. Rentangan Kategori Jumlah Siswa Persentase

1 85-100 Sangat baik 7 35% 2 75-84 Baik 10 50% 3 65-74 Cukup 3 15% 4 55-64 Kurang 0 0% 5 0-54 Sangat kurang 0 0% Jumlah 20 100% Rata-rata 81,37 Kategori Baik

(8)

Berdasarkan analisis tabel 5 diperoleh nilai tertinggi yang mampu dicapai oleh siswa adalah sebesar 95 sementara nilai terendah yang diperoleh siswa adalah 70 dengan nilai rata-rata siswa 81,37 dengan kategori baik. Berdasarkan hasil analisis data hasil belajar siklus II maka dapat diketahui bahawa terjadi peningkatan nialai rata-rata hasil belajar siswa pada siklus II. Jika dibandingkan dengan pedoman konversi hasil belajar siswa, maka diperoleh jumlah siswa yang berada

pada kategori sangat baik sebanyak 7 orang (35%), kategori baik sebanyak 10 orang (50%), kategori cukup sebanyak sebanyak 3 orang (15%), kategori kurang todak ada (0%), dan kategori sangat kurang tidak ada (0%).

Kriteria Ketuntasan Minimal (KKM) mata pelajaran ekonomi di SMA Negeri 1 Sukasada adalah 75. Maka jumlah siswa yang dinyatakan tuntas dapat dilihat pada tabel 3 sebagai berikut.

Tabel 6. Sebaran Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi pada Siklus II

No. Keterangan Siklus II

Frekuensi Persentase

1 Tuntas 17 85%

2 Belum Tuntas 3 15%

Jumlah Siswa 20 100%

Berdasarkan tabel 6 di atas dapat diketahui bahwa jumlah siswa yang telah tuntas dalam mata pelajaran ekonomi sebanyak 17 orang (85%), sedangkan jumlah siswa yang belum tuntas sebanyak 3 orang (15%).

Dari data tersebut, penelitian ini sudah memenuhi standar ketuntasan klasikal yang ditetapkan SMK Negeri 1 Sukasada untuk mata pelajaran ekonomi yaitu dengan KKM 75. Dengan diterapkannya metode pembelajaran brainstorming siswa dapat memahami materi pelajaran dengan mudah, selain itu siswa mempunyai tanggung jawab penuh terhadap tugas yang diberikan pada guru sehingga siswa dapat mengembangkan kemampuannya secara optimal.

PEMBAHASAN

Berdasarkan hasil penelitian yang telah dilaksanakan selama dua siklus penelitian ini menunjukkan terjadinya peningkatan aktivitas dan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi setelah dilaksanakannya penerapan metode brainstorming pada siswa kelas XI IPA 1 SMA Negeri 1 Sukasada. Pada pertemuan pertama rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 14,4% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 2,7%

menjadi 17,1%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus I adalah sebesar 15,75%. Apabila dikonversikan ke dalam penggolongan aktivitas belajar siswa berada pada rentangan 13,34 < 16,67 atau dalam kategori cukup aktif. Hal ini menunjukkan bahwa aktivitas belajar siswa masih rendah sehingga perlu adanya perbaikan agar aktivitas belajar siswa meningkat.

Pada siklus II pertemuan pertama rata-rata aktivitas belajar siswa sebesar 18,3% dan pada pertemuan kedua mengalami peningkatan sebesar 0,9% menjadi 19,2%, dengan demikian dapat disimpulkan bahwa rata-rata aktivitas belajar siswa pada siklus II adalah sebesar 18,75%. Bila dikonversikan ke dalam penggolongan aktivitas belajar siswa pada siklus II berada pada rentangan 16,67 < 20 atau berada dalam kategori aktif. Berdasarkan hasil analisis data tersebut, dapat diketahui bahwa terjadi peningkatan aktivitas belajat siswa pada siklus II. Berdasarkan hasil tersebut dapat dibandingkan antara siklus I dan siklus II yaitu skor aktivitas belajar siswa mengalami peningkatan sebesar 3%.

Berdasarkan pelaksanaan pada siklus I ke siklus II aktivitas belajar siswa

(9)

mengalami peningkatan, namun pada proses pembelajaran siklus I masih terdapat kendala dalam proses pembelajaran. Kendala tersebut kemudian ditindaklanjuti dengan mencari alternative pemecahan untuk melaksanakan siklus II. Pada siklus II aktivitas belajar siswa sudah mengalami peningkatan dimna siswa sudah berani dalam mengajukan pertanyaan kepada teman maupun guru apabila ada hal yang belum mereka pahami, dalam proses pembelajaran siswa telah menunjukkan keaktifannya dalam menyampaikan gagasan atau pendapat di kelas dan sudah terbiasa untuk mencari berbagai alternatif pemecahan masalah, siswa juga telah berani dalam menjawab pertanyaan dari teman yang lain pada saat melaksanakan presentasi, dan semua siswa dapat bekerjasama pada saat berdiskusi kelompok sehingga alokasi waktu pelaksanaan diskusi dapat berjalan dengan efektif.

Penerapan metode brainstorming juga dapat meningkatkan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada. Hal ini dapat dilihat dari adanya peningkatan rata-rata kelas sebesar 9,24% dari 72,13% dengan kategori cukup pada siklus I menjadi 81,37% pada siklus II dengan kategori baik. Ketuntasan belajar klasikal pada siklus I sebanyak 13 orang (65%) mengalami peningkatan pada siklus II menjadi 17 orang (85%) siswa yang tuntas. Peningkatan hasil belajar tersebut juga dicapai melalui varias kegiatan pembelajaran seperti, guru membimbing siswa yang pada awalnya mengalami kesulitan dalam memahami materi pembelajaran dan pada pertemua selanjutnya siswa mulai termotivasi untuk mengikuti proses pembelajaran, memberikan arahan menumbuhkan pemahaman siswa terhadap materi pembelajaran.

Dengan tercapainya aktivitas dan hasil belajar yang telah disebutkan di atas, tentunya hal ini menyebabkan aktivitas belajar dan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa meningkat dari siklus I. Jadi, dapat disimpulkan bahwa penerapan metode pembelajaran brainstorming dapat meningkatkan aktivitas

dan hasil belajar pada mata pelajaran ekonomi siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2016/2017.

SIMPULAN DAN SARAN SIMPULAN

Berdasarkan hasil analisis dan pembahasan pada bab IV, maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut.

1. Penerapan metode pembelajaran brainstorming dapat meningkatan aktivitas belajar siswa kelas XI IPS 1 SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata aktivitas belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 15,75% yang berada pada kategori cukup aktif dan mengalami peningkatan sebesar 3% pada siklus II menjadi 18,75% yang berada pada kategori aktif.

2. Penerapan metode pembelajaran brainstorming dapat meningkatkan hasil belajar siswa kelas XI IPS ! SMA Negeri 1 Sukasada tahun ajaran 2016/2017. Hal ini dapat dilihat dari rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal pada siklus I sebesar 72,13% dengan kategori cukup, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 13 orang (65%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 7 orang (35%). Pada siklus II rata-rata hasil belajar siswa secara klasikal mengalami peningkatan menjadi 81,37% dengan kategori baik, jumlah siswa yang tuntas sebanyak 17 orang (85%) dan jumlah siswa yang tidak tuntas sebanyak 3 orang (15%). SARAN

Adapun saran-saran yang disampaikan adalah sebagai berikut. 1. Disarankan kepada guru mata

pelajaran ekonomi dapat

mengimplementasikan metode pembelajaran brainstorming dalam pelaksanaan proses pembelajaran, karena metode pembelajaran brainstorming ini dapat meningkatkan aktivitas dan hasil belajar siswa.

2. Dalam menerapkan metode pembelajaran brainstorming, guru diharapkan memberikan bimbingan dan arahaan kepada siswa selama pelaksanaan proses pembelajaran

(10)

berlangsung sehingga tujuan pembelajaran yang diharapkan dapat tercapai dengan baik.

DAFTAR PUSTAKA

Arikunto, Suharsimi. 2002. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT BUmi Aksara.

---. 2010. Penelitian Tindakan Kelas. Jakarta: PT Bumi.

Budyartati, Sri. 2013. Problematika Pembelajaran di SD. Yogyakarta: CV Budi Utama.

Dimyati dan Moedjiono. 2002. Belajar dan Pembelajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Djamarah, Syaipul Bahri. 2006. Rahasia

Sukses Belajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Fathurrohman, P dan Sobry, Sutikno. Strategi Belajar Mengajar. Bandung: PT Refika Aditama.

Hamalik, Oemar. 2002. Proses Belajar Mengajar. Jakarta: Bumi Aksara. ---. 2008. Kurikulum dan Pembelajaran.

Jakarta: Bumi Aksara.

Iskandar. 2008. Penelitian Tindakan Kelas. Jambi: Gaung Persada (GP) Press. Jihad, Asep. 2010. Evaluasi Pembelajaran.

Yogyakarta: Multi Pressindo.

Koyan, I Wayan. 2012. Statistik Pendidikan: Teknik Analisis Data Kuantitatif. Cetakan Pertama. Singaraja: Universitas Pendidikan Ganesha. Roestiyah. 2001. Strategi Belajar Mengajar.

Jakarta: Rineka Cipta.

---.2008. Strategi Belajar Mengajar. Jakarta: Rineka Cipta.

Rohani, Ahmad. 2004. Pengelolaan Pengajaran. Jakarta: Rineka Cipta. Sanjaya, Wina. 2009. Strategi

Pembelajaran Berorientasi Standar Proses Pendidikan. Jakarta: Kencana Prenada Media Group. Sardiman. 2007. Interaksi Belajar Mengajar.

Jakarta: PT Raja Grafindo Persada Slameto. 2003. Belajar dan Faktor-faktor

yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada

---. 2010. Belajar dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Sudjana. 2005. 2010. Metoda dan Teknik Partisipatif. Bandung: Falah Production.

Sudjana, Nana. 2004. Penilaian Hasil Proses Belajar Mengajar. Bandung: PT. Remaja Rosdakarya.

Suparmoko. 2011. Teori Ekonomi Mikro. Yogyakarta BPFE.

Suryabrata, Sumadi. 2006. Psikologi Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada.

Susilawati, W. 2012. Belajar dan Pebelajaran Matematika. Bandung: Insan Mandiri.

Tangdilintin, Philips. 2008. Pembinaan Generasi Muda. Yogyakarta: Kanisius.

Tim Pengembang Ilmu Pendidikan. 2007. Ilmu & Aplikasi Pendidikan Bagian 3 Pendidikan Disiplin Ilmu FIP-UPI. Bandung: PT Imperial Bhakti Utama. Undiksha. 2004. Pedoman Penulisan Skripsi dan Tugas Akhir Program Sarjana dan Diploma 3 (Edisi Revisi). Singaraja.

Gambar

Tabel 3. Sebaran Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi pada Siklus I
Tabel 4. Data Aktivitas Belajar Siswa pada Mata Pelajaran Ekonomi Siklus II
Tabel 6. Sebaran Frekuensi Ketuntasan Hasil Belajar Siswa dalam Pembelajaran Ekonomi pada Siklus II

Referensi

Dokumen terkait

bagaimanapun mendaftarkan sebuah desain atau merek (harus unik) dapat dipakai sebagai sarana untuk melindungi desain dari pelanggaran hukum atau peniruan dan dapat dipakai sebagai

Penelitian kali ini menunjukan bahwa kelima ruangan yang diamati yaitu ruang sekertariat departemen SIL, toilet wanita, dapur, mushola Al-Fath dan laboratorium

Penyelidik telah menjelaskan implementasi dari CoBiT di SLCC, sebuah institusi berukuran sedang untuk pembelajaran yang lebih tinggi, dan menjawab pertanyaan - pertanyaan

Biaya Tenaga Kerja Luar Keluarga Kegiatan yang dilakukan oleh tenaga kerja luar keluarga (TKLK) padfa usahatani padi meliputi pengolahan tanah, penanaman dan

In the digi- tal world, privacy and security for electronic documents are very difficult to ensure without some form of encryption, and thus trust solutions like digital

Hasil penelitian mengenai hubungan peran ayah terhadap pemenuhan tugas perkembangan remaja di MAN 1 Yogya- karta, dapat disimpulkan bahwa siswa di MAN 1 Yogyakarta sebagian

Pos pengamatan dalam menentukan jumlah hari hujan maupun curah hujan Kecamatan Klabang selama tahun 2014 bersumber dari Stasiun Pengukur Wonoboyo, Stasiun Pengukur