• Tidak ada hasil yang ditemukan

F SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN GIPSUM DARI TAN DAN KOSONG DAN SABUT KELAPA SAWIT. Oleh: RUDIHARIAWAN I FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "F SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN GIPSUM DARI TAN DAN KOSONG DAN SABUT KELAPA SAWIT. Oleh: RUDIHARIAWAN I FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN"

Copied!
118
0
0

Teks penuh

(1)

SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN GIPSUM DARI TAN DAN KOSONG DAN SABUT KELAPA SAWIT

Oleh:

RUDIHARIAWAN I

F31.0518

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN GIPSUM DARI TANDAN KOSONG DAN SABUT KELAPA SAWIT

Oleh:

RUDIHARIAWAN F31.0518

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pada Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

2000

FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(3)

INSTITUT PERTANIAN BOGOR FAKULTAS TEKNOLOGI PERTANIAN

SIFAT FISIK DAN MEKANIK PAPAN GIPSUM DARI TANDAN KOSONG DAN SABUT KELAPA SAWIT

Oleh:

RUDIHARIAWAN F31.0518

SKRIPSI

Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar SARJANA TEKNOLOGI PERTANIAN

pad a Jurusan Teknologi Industri Pertanian Fakultas Teknologi Pertanian

Institut Pertanian Bogor

Dilahirkan pada tanggal 28 November 1973 di Api-api

-Tanggal IUlus, 27 September 2000

.~~

~

Dr Ir Paribotro Sutigno, MS, APU

(4)

RUDIHARIAWAN. F 31.0518. Sifat Fisik dan Mekanik Papan Gipsum dari Tandan Kosong dan Sabut Kelapa Sawit. Di bawah bimbingan E. Gumbira Sa'id dan Paribotro Sutigno.

RINGKASAN

Tandan kosong kelapa sawit (TKKS) dan sabut kelapa sawit merupakan bahan yang mengandung lignoselulosa. Kandungan selulosa pad a TKKS dapat mencapai 44.19 persen dan pad a sabut kelapa sawit mencapai 39.98 persen. Kandungan selulosa pada TKKS dan sabut kelapa sawit tersebut tidak jauh berbeda dari beberapa jenis kayu, sehingga TKKS dan sabut kelapa sawit dapat dijadikan bahan baku papan tiruan (papan gipsum) seperti yang terjadi pad a kebanyakan kayu selama ini.

Selulosa memiliki gugus OH' (gugus fungsional) yang dapat membentuk ikatan hidrogen bila gugus tersebut berinteraksi antara satu dengan yang lainnya. Gugus OH' dapat berasal dari molekul selulosa atau bahan lain seperti gipsum. Gipsum dengan rumus kimia CaS04.J!2H20 mengandung molekul air. Sama halnya

dengan selulosa air juga memiliki gugus OW Oleh karena itu antara selulosa dan gipsum terjadi ikatan hidrogen dan saling mengikat satu sama lain. Ikatan tersebut menyebabkan proses pembuatan papan gipsum dapat terlaksana.

Papan gipsum merupakan papan tiruan yang dapat dibuat dari partikel kayu, wol kayu, pulp dan bahan berlignoselulosa lainnya. Penelitian ini bertujuan untuk membuktikan bahwa TKKS dan sabut kelapa sawit dapat dijadikan sebagai bahan baku papan gipsum dan juga untuk mempelajari pengaruh komposisi partikel dan ukuran partikel tandan kosong dan sabut kelapa sawit terhadap sifat fisik dan mekanik papan gipsum.

Penelitian ini dilakukan dalam dua tahap, yaitu penelitian pendahuluan dan utama. Penelitian pendahuluan dilakukan untuk mengetahui rendemen partikel bahan baku hasil penggilingan, kadar ekstraktif, suhu hidratasi, kadar perekat papan gipsum dan lama perendaman terbaik terhadap partikel tandan kosong dan sabut kelapa sawit. Pada penelitian utama dilakukan pembuatan papan gipsum dan pengujian sifat fisik dan mekanik papan gipsum.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa rendemen partikel tandan kosong kasar «18 mesh) dan halus (18-32 mesh) masing-masing sebesar 48.81 dan 25.46 persen dan rendemen sabut kasar «18 mesh) dan halus (18-32 mesh) masing-masing sebesar 35.93 dan 22.03 persen. Suhu hidratasi maksimum partikel tandan kosong kelapa sawit ada)ah 57. 5°C pada perendaman satu jam dalam air panas (100°C), dan partikel sabut sebesar 56.2°C pada perendaman tiga hari dalam air ding in (suhu kamar). Kadar zat ekstraktif terendah diperoleh pad a tandan kosong yang direndam dalam air panas selama tiga jam sebesar 3.887 persen. Kadar gipsum yang memberikan sifat fisik mekanik papan gipsum terbaik adalah 3.5 kali bobot bahan baku. Hasil pengujian papan gipsum dari partikel tandan kosong yang direndam selama satu jam dalam air panas dan partikel sabut yang direndam selama dua jam dalam air panas memberikan sifat fisik dan mekanik terbaik. Pad a penelitian utama kadar perekat yang digunakan adalah 3.5 kali bobot bahan baku, dengan partikel tandan kosong direndam dalam air panas selama satu jam dan partikel sabut direndam dalam air panas selama dua jam.

(5)

Penelitian utama mempelajari pengaruh faktor komposisi bahan baku (faktor A) dan ukuran partikel (faktor B) terhadap sifat fisik dan mekanik papan gipsum. Taraf faktor komposisi bahan baku adalah A, = 1:0 (partikel tandan kosong kelapa sawit), A2

=

0:1 (partikel sabut sawit), dan A3

=

1:1 (eampuran keduanya) dan faktor ukuran partikel adalah B,

=

<18 mesh (kasar) dan B2

=

18-32 mesh (halus). Raneangan pereobaan yang digunakan adalah raneangan aeak faktorial sederhana

3x2.

Data hasil penelitian tentang kerapatan, kadar air, pengembangan tebal, panjang dan lebar, modolus patah dan modulus elastisitas, keteguhan rekat internal dan keteguhan geser tekan, serta keteguhan eabut sekrup tegak lurus dan sejajar permukaan dianalisa dengan analisa keragaman dan uji lanjut yang digunakan adalah uji wilayah berganda Duncan. Hubungan antara keteguhan geser tekan dengan keteguhan rekat internal dianalisa dengan ana lisa regresi.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa faktor komposisi tidak berpengaruh terhadap semua sifat papan gipsum. Faktor ukuran partikel berpengaruh nyata lerhadap nilai kadar air, keteguhan rekat internal, pengembangan lebal setelah perendaman 24 jam, pengembangan panjang setelah direndam dua dan 24 jam, pengembangan lebar setelah perendaman dua jam, dan penyerapan air setelah direndam dua dan 24 jam. Di pihak lain interaksi antara kedua faktor tersebut berpengaruh nyata terhadap nilai keteguhan eabut sekrup tegak lurus dan sejajar permukaan.

Uji wilayah berganda Duncan memperlihatkan partikel halus berpengaruh besar terhadap nilai kadar air, keteguhan rekat internal dan penyerapan air setelah perendaman 24 jam. Dan partikel kasar berpengaruh besar terhadap pengembangan tebal setelah direndam 24 jam, pengembangan panjang setelah direndam dua dan 24 jam, pengembangan lebar setelah perendaman dua jam, dan penyerapan air setelah perendaman 2 jam. Di pihak lain uji bed a Duncan menunjukkan pengaruh paling besar terhadap nilai keteguhan eabut sekrup tegak lurus permukaan diberikan oleh partikel sabut halus, kemudian tandan kasar, dan eampuran partikel halus, di mana berbeda nyata dibandingkan eampuran partikel kasar. Berbeda dengan hal tersebut, pengaruh paling besar terhadap keteguhan eabut sekrup sejajar permukaan terjadi pad a eampuran partikel halus dan partikel sabut halus, di mana berbeda nyata dibandingkan partikel sabut kasar.

Papan gipsum yang memiliki sifat fisik dan mekanik terbaik diperoleh dari eampuran partikel halus antara sabut dan tandan dengan nilai modulus patah, modulus elastisitas, keteguhan rekat internal dan keteguhan eabut sekrup sejajar permukaan tertinggi masing-masing sebesar 13.23 kg/em2, 319.71 kg/em2, 1.39

kg/em2 dan 18 kg. Nilai keteguhan geser tekan dan keteguhan eabut sekrup tegak lurus permukaan yang diperoleh masing-masing sebesar 7.85 kg/em2 dan 36.8 kg, nilai tersebut lebih besar dari nilai rata-ratanya masing-masing sebesar 7.73 kg/em2

(6)

KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT, karena

rahmat dan hidayah-Nya penulis dapat menyelesaikan skripsi ini. Skripsi ini disusun berdasarkan hasil penelitian yang dilaksanakan dari bulan Agustus 1999 hingga

bulan Juli 2000 di Laboratorium Kayu Majemuk, Pusat Penelitian Hasil Hutan Bogor.

Atas selesainya skripsi ini, penulis mengucapkan terima kasih kepada : 1. Prof Dr Ir H. E. Gumbira Sa'id, MADev selaku Dosen Pembimbing Akademik

Pertama yang telah memberikan pengarahan dan bimbingan selama penelitian

dan dalam penyusunan skripsi.

2. Dr Ir Paribotro Sutigno, MS, APU selaku Dosen Pembimbing Kedua yang telah memberikan bimbingan selama penelitian dan penyusunan skripsi.

3. Drs Adi Santoso, MS yang banyak memberikan bantuan berupa alat penelitian

dan saran selama proses penelitian berlangsung.

4. Staf karyawan Laboratorium Kayu Majemuk Pusat Penelitian Hasil Hutan yang banyak membantu penulis melakukan penelitian.

5. Kepala Pusat Penelitian Hasil Hutan atas izin penelitian yang telah diberikan.

6. Iqbal Mahyudan, M. Yayat Dinar, Yumila , dan Rahmawati Fitri yang selalu

meinbantu selama penelitian.

7. Ir Abdul Kholik, F., Ir Dudi Setiadi Hendrawan, MM., Syahrul, Suprapto, Ismail,

Gusmed Effendi, Mustafa Kamal, Defri Yoza, Dodi Asaputra, Asrul, M. Isra', Firmansyah, Biryanto, Rafdinal, Firdaus, Heri Firdaus, Wahono, Syihabudin,

Teguh Suprianto, Maulana, Neni Astuti, Dewi Fortuna Ayu, Siti Hamdiah, Yessy

Diyantari, M Topan, dan Diki Rustaman yang telah memberikan bantuan, saran,

dan dorongan selama penelitian dan penyusunan skripsi.

(7)

Penulis menyadari dalam penulisan skripsi ini kemungkinan besar masih

terdapat kekurangan, oleh karena itu kritikan dan saran membangun penulis

harapkan agar penelitian selanjutnya tentang papan gipsum dan penulisan laporannya dapat terlaksana lebih baik.

Boger, September 2000

Penulis

(8)

DAFTARISI

Halaman KATA PENGANTAR ... .

DAFTAR lSI ... iii

DAFTAR TABEL ... v

DAFTAR GAM BAR ... vi

DAFTAR LAMPIRAN ... viii

BAB I. PENDAHULUAN ... 1

A. Latar Belakang . ... ... 1

B. Tujuan ... 2

C. Hipotesa ... ... ... ... ... .... ... ... ... ... ... 2

BAB II. TINJAUAN PUSTAKA ... 3

A. Papan Gipsum. ... ... ... ... ... ... ... 3

1. Pengertian dan Proses Pembuatan Papan Gipsum ... ... 3

2. Sifat dan Penggunaan Papan Gipsum ... 4

B. Bahan Baku Pembuatan Papan Gipsum... 7

1. Gipsum ... 7

2. Tandan Kosong dan Sabut Kelapa Sawit ... 9

3. Boraks Sebagai Bahan Penghambat ... 13

C. Perekat dan Perekatan ... 14

D. Standar Papan Gipsum ... 14

E. Penelitian Terdahulu ... ... 16

BAB III. BAHAN DAN METODE PENELITIAN... 18

A. Bahan dan Ala!... ... 18

B. Tatacara Penelitian... 18

1. Penelitian pendahuluan ... 18

2. Penelitian utama ... 22

3. Prosedur Pembuatan Papan Gipsum ... 24

4. Pengolahan Data ... 25

(9)

BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN... 28 A. Penelitian Pendahuluan ... 28 B. Penelitian Utama ... ... 40 1. Kerapatan ... ... ... 40 2. Kadar air ... 42 3. Penyerapan air ... ... 44 4. Pengembangan tebal ... 46 5. Pengembangan panjang ... 48 6. Pengembangan lebar ... 51 7. Modulus patah ... 52 8. Modulus elastisitas ... ... ... 54

9. Keteguhan rekat internal ... 55

10. Keteguhan geser tekan . ... ... ... ... 56

11. Keteguhan cabut sekrup ... .... .... ... ... .... ... ... 58

12. Pembahasan Umum ... 60

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN... 65

A. Kesimpulan ... ,... 65

B. Saran... 66

DAFTAR PUSTAKA ... 68

LAMPIRAN ... 72

(10)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 1. NHai konversi tandan buah segar kelapa sawit... 10

Tabel2. Kandungan lignoselulosa tandan kosong dan sabut kelapa

sawit (%) hasH beberapa penelitian ... 10

Tabel3. Kandungan lignoselulosa pad a beberapa jenis kayu ... 12

Tabel4. Nilai spesifik karakteristik papan tiruan dari tiga buah standar... 15

Tabel 5. Karakteristik papan gipsum dari beberapa bahan baku dan

papan semen dari sabut sawit... ... ... 17

Tabel 6. Rendemen tandan kosong dan sabut kelapa sawit hasH

penggilingan ... .... ... ... ... .... ... ... .... ... 27

Tabel7. Nisbah panjang terhadap tebal pad a setiap kelas ukuran

partikel ... 28

Tabel 8. Waktu dan suhu hidratasi maksimum, faktor penghambat dan kesesuaian serta pengklasifikasian kesesuaian (dijadikan bahan baku papan tiruan) partikel tandan kosong dan sabut kelapa sawit berdasarkan besamya suhu hidratasi maksimum

dan faktor kesesuaian yang dicapai ... ... ... 32

Tabel 9. Sifat fisik dan mekanik papan gipsum pad a tiga tingkat kadar

perekat ... 30

Tabel 10. Zat ekstraktif tandan kosong dan kelapa sawit yang terlarut

dalam air dingin (suhu kamar) dan air panas (100°C) ... 37

Tabel11. Sifat fisik mekanik papan gipsum dari tandan kosong kelapa

sawit setelah mengalami lama perendaman berbeda ... 38

Tabel 12. Sifat fisik dan mekanik papan gipsum dari sabut kelapa sawit

yang mengalami perendaman berbeda ... :.,... 40

Tabel 13. Sifat fisik dan mekanik papan gipsum dari campuran partikel

halus (18-32 mesh) tandan kosong dan sabut kelapa sawit ... 61

Tabel 14. Rekapitulasi data hasH penelitian dan dibandingkan dengan standar ISO 8335, Bison, SNI 03-2105, papan gipsum dari

beberapa bahan baku dan papan semen sabut sawit... 64

(11)
(12)
(13)
(14)
(15)
(16)
(17)
(18)
(19)
(20)
(21)
(22)
(23)
(24)
(25)
(26)
(27)
(28)
(29)
(30)
(31)
(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)
(38)
(39)
(40)
(41)
(42)
(43)
(44)
(45)
(46)
(47)
(48)
(49)
(50)
(51)
(52)
(53)
(54)
(55)
(56)
(57)
(58)
(59)
(60)
(61)
(62)
(63)
(64)
(65)
(66)
(67)
(68)
(69)
(70)
(71)
(72)
(73)
(74)
(75)
(76)
(77)
(78)
(79)
(80)
(81)
(82)
(83)
(84)
(85)
(86)
(87)
(88)
(89)
(90)
(91)
(92)
(93)
(94)
(95)
(96)
(97)
(98)
(99)
(100)
(101)
(102)
(103)
(104)
(105)
(106)
(107)
(108)
(109)
(110)
(111)
(112)
(113)
(114)
(115)
(116)
(117)
(118)

Referensi

Dokumen terkait

Permainan akan berhenti jika salah satu pemain sudah tidak memiliki kartu di tangan, yang kemudian akan dinyatakan sebagai.. pemenang pada

Website ini dibuat dengan menggunakan bahasa pemrograman XML dan untuk browsernya adalah Internet Eksplorer 6.0.Diharapkan dikemudian hari website ini dapat dikembangkan menjadi

Penelitian ini menggunakan data deret waktu selama 9 tahun dari tahun 2006 hingga tahun 2014 dengan menggunakan analisis regresi linier sederhana untuk mengetahui

sampai Tabel 2.4-4. Tidak diperkenankan untuk dicetak atau diperjualbelikan.. Persyaratan dalam ayat ini berlaku bagi kondisi arus kontinu dan tidak dapat digunakan pada pengasutan

Bahwa kegiatan investasi yang terkait dengan perdagangan barang tidak boleh bertentangan dengan Pasal III dan XI dari GATT.. Mengatur tentang kebijakan investasi yang terkait

Pada satu sisi, ia menegaskan keesaan Allah sebagai satu- satunya zat yang dipertuhan (al-lllah) oleh manusia, dan menjadi titik tolak dari seorang muslim dalam memandang

Misalkan a adalah banyaknya bilangan ganj il pada bagian pal ing kiri, b menyat akan banyaknya bilangan genap di sebelah kanan kelompok bilangan ganj il, c menyat akan

Hasil penelitian ini sejalan dengan penelitian yang dilakukan oleh Imam (2014) menunjukkan hasil bahwa secara parsial variabel sistem administrasi perpajakan