• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif adalah definisi,

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB III METODOLOGI PENELITIAN. fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif adalah definisi,"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

METODOLOGI PENELITIAN

A. JENIS PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan jenis penelitian kuantitatif. Penelitian kuantitatif adalah penelitian ilmiah yang sistematis terhadap bagian-bagian dan fenomena serta hubungan-hubungannya. Penelitian kuantitatif adalah definisi, pengukuran data kuantitatif dan statistik objektif melalui perhitungan ilmiah berasal dari sampel orang-orang atau penduduk yang diminta menjawab atas sejumlah pertanyaan tentang survei untuk menentukan frekuensi dan persentase tanggapan mereka. (http://id.wikipedia.org/wiki)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode penelitian deskriptif yaitu metode penelitian yang bertujuan menggambarkan secara tepat sifat-sifat suatu individu, keadaan, gejala atau penyebaran suatu gejala alam tertentu, adanya hubungan tertentu antara suatu gejala dan gejala lain dalam masyarakat ( Koentjaraningrat, 2000: 51).

B. METODE PENGUMPULAN DATA

Ada berbagai metode pengumpulan data sesuai dengan tujuannya antara lain wawancara, pengamatan (observasi), kuesioner atau angket, dan dokumenter (Gulo, 2005:115). Penelitian ini menggunakan metode kuesioner atau angket. Kuesioner atau angket adalah daftar pertanyaan yang dikirimkan kepada responden, baik secara langsung atau tidak langsung (Usman, 2009:57).

(2)

Kuesioner yang dibagikan kepada anggota Organisasi Karang Taruna Dusun Cekelan Madureso Temanggung ditujukan untuk mengetahui data dari responden berkaitan dengan keputusan pembelian produk Rexona di kalangan anggota Organisasi Karang Taruna Dusun Cekelan Madureso Temanggung.

C. OBYEK PENELITIAN

Penelitian ini dilakukan pada anggota Organisasi Karang Taruna Dusun Cekelan Madureso Temanggung.

D. SKALA PENGUKURAN

Faktor yang dipertimbangkan dalam keputusan pembelian deodoran Rexona di Kalangan Anggota Organisasi Karang Taruna Dusun Cekelan, Madureso, Temanggung pada setiap itemnya diukur dengan skala ordinal yang meunjukkan tingkatan kategori jawaban, yaitu sangat setuju, setuju, cukup setuju, tidak setuju, dan sangat tidak setuju dengan interpretasi sebagai berikut :

Skala 1 : Sangat Tidak setuju Skala 2 : Tidak Setuju Skala 3 : Cukup setuju Skala 4 : Setuju

(3)

E. POPULASI DAN SAMPEL

Populasi adalah keseluruhan satuan analisis yang merupakan sasaran penelitian (Gulo, 2005:77). Dalam penelitian ini yang menjadi populasi adalah seluruh anggota Organisasi Karang Taruna Dusun Cekelan Madureso Temanggung yang membeli dan menggunakan deodoran Rexona yaitu sejumlah 35 orang.

Sampel sering juga disebut “contoh”, yaitu himpunan bagian (subset) dari suatu populasi. Sebagai bagian dari populasi, sampel memberikan gambaran yang benar tentang populasi (Gulo, 2005:77). Di dalam penelitian ini yang menjadi sampel adalah seluruh anggota Organisasi Karang Taruna Dusun Cekelan Madureso Temanggung yang membeli dan menggunakan deodoran Rexona dengan jumlah 35 orang. Dengan demikian, teknik sampling yang digunakan dalam penelitian ini adalah sampling jenuh. Sampling jenuh adalah teknik penentuan sampel bila semua anggota populasi dijadikan sampel (Sugiyono, 2010 : 124).

F. JENIS DATA

Data adalah sesuatu yang dapat dianalisis dan tidak hanya berbentuk angka-angka tetapi juga perilaku, sikap, dan lain-lain (Usman, 2009:45). Penelitian ini menggunakan data primer yaitu data yang bersumber dari hasil wawancara terstruktur terhadap responden dengan menggunakan kuesioner (daftar pertanyaan terstruktur) (Mantra, 2004:128).

(4)

Data primer yang dibutuhkan dalam penelitian ini yaitu data hasil pengisian angket atau kuesioner dari anggota Organisasi Karang Taruna Dusun Cekelan Madureso Temanggung.

G. UJI INSTRUMEN

Uji instrumen dalam penelitian ini menggunakan uji validitas dan uji reliabilitas. Pengujian validitas dan reliabilitas adalah proses menguji butir-butir pertanyaan yang ada dalam kuesioner. Hal ini perlu dilakukan untuk mengetahui apakah butir pertanyaan tersebut valid dan reliabel.

1. Validitas adalah suatu instrumen yang menunjukkan tingkat kevalidan atau kesahihan suatu instrumen (Simamora;2004). Suatu instrumen dianggap valid apabila mampu mengukur apa yang diinginkan atau mampu memperoleh data yang tepat dari variabel yang diteliti. Hasil penelitian yang valid bila terdapat kesamaan antara data yang terkumpul dengan data yang sesungguhnya terjadi pada objek yang diteliti. Pengujian menggunakan analisis faktor yang dilakukan dengan cara mengkorelasikan jumlah skor faktor dengan skor total. Bila korelasi tiap faktor tersebut positif dan besarnya 0.3 ke atas maka faktor tersebut merupakan construct yang kuat dan instrumen tersebut memiliki validitas konstruksi yang baik. 2. Reliabilitas adalah tingkat keandalan kuesioner (Simamora;2004).

Kuesioner yang reliabel adalah kuesioner yang apabila dicobakan berulang-ulang kepada kelompok yang sama akan menghasilkan data yang sama. Pengujian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kestabilan dari

(5)

alat ukur terhadap sesuatu yang diukur. Uji reliabilitas di lakukan dengan menghitung cronbach’s alpha dari masing –masing variabel.

H. METODE ANALISIS DATA 1. Analisis Deskriptif

a. Menyusun tabel frekuensi data, dengan menentukan K dan interval K = 1+3,322 log n

I = (nilai maksimum – nilai minimum) / K b. Mencari mean:

c. Menghitung standar deviasi

Atau

d. Menentukan frekuensi 2. Analisis Inferensial

Analisis inferensial ini menggunakan teknik korelasi product moment, adapun rumus yang di gunakan adalah :

r x1x2y n ( X1X2Y)-( X1)( X2)( X3)

-( X1)2}{ - ( X2)2}{n Y2-( Y)2}

Keterangan :

rx1x2y : korelasi antara faktor rasional, faktor emosional, dengan keputusan

pembelian n fx X = ) 1 ( ) ( 2 − − = n n fx fx n SD

(6)

X1: variabel bebas (faktor rasional)

X2: variabel bebas (faktor emosional) Y : variabel terikat (keputusan pembelian)

Pengolahan data ini dilakukan dengan analisa data melalui komputer dengan program SPSS 16.0 for windows.

I. INSTRUMEN

Menurut Arikunto (1998:177), instrumen penelitian adalah suatu yang penting dan strategis kedudukannya di dalam pelaksanaan penelitian. Instrumen penelitian digunakan untuk mengukur dan mengumpulkan data empiris sebagai nilai variabel yang diteliti ( Iskandar, 2008:78).

(7)

Tabel. 1

Instrumen Keputusan Pembelian Produk Deodoran Rexona Di Kalangan Anggota Karang Taruna Dusun Cekelan Madureso Temanggung

Variabel Indikator Pernyataan Butir 1. Keputusan

Pembelian 1. Mengenali kebutuhan 2. Pencarian informasi 3. Evaluasi alternatif 4. Keputusan membeli

1. Membeli Rexona sebagai deodoran yang anda pakai sehari-hari

2. Mencari informasi sebelum membeli deodoran Rexona (bertanya kepada teman, menonton iklan, membaca label pada produk, dsb) 3. Rexona merupakan pilihan

pertama anda dalam membeli produk deodoran 4. Rexona dapat memenuhi

kebutuhan anda akan deodoran dan dapat memuaskan keinginan anda akan deodoran. (Produk deodoran Rexona sesuai dengan keinginan anda)

4

2. Faktor Rasional 1. Keadaan Ekonomi 2. Atribut

Produk

1. Jumlah uang saku rutin rata-rata setiap bulan < Rp 250.000, atau Rp 250.000 – Rp 500.000, atau > Rp 500.000 ) 2. Kualitas sebagai alasan

utama untuk membeli produk deodoran Rexona 3. Rexona lebih tahan lama

apabila digunakan ( >1bulan)

4. Produk deororan Rexona aman untuk digunakan ( tidak menimbulkan iritasi, rasa gatal, dan luka) 5. Deodoran Rexona

mamberikan manfaat (dapat memutihkan kulit ketiak, mengurangi keringat berlebih, memberi kesegaran dan aroma wangi pada ketiak)

(8)

6. Gaya dan desain produk deodoran Rexona sesuai dengan selera

7. Rexona mempunyai gaya dan desain produk yang menarik (ramping, gaya dan desain selalu berubah-ubah, gaya dan desain berbeda-beda pada tiap jenisnya)

8. Produk deodoran Rexona tersedia dalam berbagai jenis (Roll-on, lotion, spray, stick)

9. Merek deodoran Rexona mudah diingat (Nama dan simbol)

10. Nama merek deodoran Rexona mudah diucapkan 11. Bentuk kemasan /bungkus

deodoran Rexona menarik perhatian (lonjong, kotak, bulat, pipih)

12. Gambar kemasan /bungkus deodoran Rexona menarik (gambar centang, bunga matahari, dsb)

13. Bahan dari kemasan/ bungkus deodoran Rexona dapat melindungi isinya (tidak mudah bocor, robek, rusak)

14. Warna dari kemasan/ bungkus deodoran Rexona menarik (silver,putih,ungu ,merah muda, hijau) 15. Label yang tertera pada

deodoran Rexona mencantumkan informasi tentang produk (nama produk, lambang produk, cara pemakaian, manfaat, dsb)

(9)

3. Faktor

Emosional 1. Kenyamanan 2. Iklan Televisi 1. Rasa menggunakan nyaman deodoran saat Rexona (tidak lengket, aroma tidak menyengat, tidak meninggalkan noda pada pakaian)

2. Deodoran Rexona mudah dan praktis saat digunakan (mudah dibawa, mudah dibuka, cara pemakaian mudah, ukuran tidak terlalu besar)

3. Anda pernah melihat iklan deodoran Rexona di televisi (saat pagi, siang dan malam hari)

4. Iklan produk deodoran Rexona menarik perhatian (cerita dalam iklan lucu, sesuai pengalaman, artis menarik, tema menarik, gambar menarik dan jingle lagu dalam iklan menarik) 5. Iklan produk deodoran

Rexona memberi masukan yang positif (masukan menggunakan deodoran untuk mencegah bau badan)

6. Pesan dan janji dalam iklan deodoran Rexona mudah diingat

Referensi

Dokumen terkait

Secara ilustrasi, dengan diketahui faktor-faktor yang mempengaruhi proses pembelian beras berlabel, maka dapat disusun strategi bauran pemasaran yang terdiri dari

12 Post test Tes tulisan (UAS) Mampu memahami dan menganalisa hubungan protocol dynamic / static routing dan VLAN dengan benar Menjelaskan konsep dasar hubungan protocol dynamic

PENERAPAN PEMBELAJARAN KOOPERATIF TGT (Team Games Tournament) MENGGUNAKAN PUZZLE UNTUK MENINGKATKAN MOTIVASI BELAJAR BIOLOGI SISWA KELAS VIIIE SMP NEGERI 2

Namun berbeda dengan periode – periode sebelumnya, pada masa pemerintah Presiden Joko Widodo sektor pariwisata merupakan salah satu dari 4 sektor utama yang menjadi

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan, penerapan model pembelajaran Course Review Horay dapat meningkatkan Aktivitas Belajar Ekonomi Siswa Kelas XII IPA 2 SMA Negeri 4

[r]

13 Pada kelompok umur 9 tahun tidak terdapat perbedaan waktu erupsi pada anak normal maupun yang menderita GAKY terutama pada gigi insisivus lateralis rahang