• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rekayasa Daya Guna (Usability Engineering)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Rekayasa Daya Guna (Usability Engineering)"

Copied!
44
0
0

Teks penuh

(1)

INTERAKSI MANUSIA & KOMPUTER

Semester Ganjil 2015/2016

[email protected] LUTFI FANANI

Rekayasa Daya Guna

(2)

Paradigma dalam IMK

Paradigm in HCI

Usability

Usability Method Usability Factors Usability Life Cycle

Interaction Design Process

Paradigma  cara pandang

(3)

Paradigma dalam IMK

Paradigm in HCI

Usability

Usability Method Usability Factors Usability Life Cycle

Interaction Design Process

USABILITY

sebuah tingkat kualitas yg menilai

seberapa mudah suatu sistem digunakan

Useful

Efficient

Effective

Satisfying

Learnable

Accessible

(4)

Paradigma dalam IMK

Paradigm in HCI

Usability

Usability Method Usability Factors Usability Life Cycle

Interaction Design Process

meningkatkan

usability

memanfaatkan

teknologi

dengan kreatif &

(5)

Daya Guna (Usability)

Paradigm in HCI

Usability

Usability Method Usability Factors Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Daya guna merupakan salah satu faktor yang digunakan untuk mengukur sejauh mana penerimaan pengguna terhadap sistem.

 Ukuran daya guna suatu sistem adalah sesuatu yang subyektif-mendasar.

(6)

Atribut Daya Guna

Paradigm in HCI

Usability

Usability Method Usability Factors Usability Life Cycle

Interaction Design Process

1. Efektivitas: ketelitian dan kelengkapan dimana user mencapai tujuan.

2. Efisiensi: sumber daya pembelajaran dalam hubungannya dengan ketelitian dan kelengkapan untuk user.

3. Kepuasan: bebas dari ketidak-nyamanan dan sikap positif dalam menggunakan produk.

(7)

Mengukur Daya Guna

Paradigm in HCI

Usability

Usability Method Usability Factors Usability Life Cycle

Interaction Design Process

1. Pembelajaran (learnability)

2. Keefisienan (efficiency)

3. Kemampuan Mengingat (memorability)

4. Kadar kesalahan (errors)

5. Kepuasan (satisfaction)

6. Presentasi (presentation)

7. Susunan layar (screen layout)

8. Istilah yang digunakan dan perintah yang disediakan oleh sistem

(8)

Metode Pengukuran Usability

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors Usability Life Cycle

(9)

Metode Pengukuran Usability

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Pembangunan sistem komputer biasanya melibatkan dua proses pengumpulan data :

1. Pembahasan:

Untuk membantu dalam membuat keputusan awal atas rekayasa bentuk antarmuka pengguna yang dilakukan pada awal fase.

2. Pengujian:

Untuk menilai keputusan rekayasa bentuk yang telah dibuat sebagai prototipe sistem, serta meningkatkan daya guna sistem dengan mengurangi masalah pada daya guna.

(10)

Metode Pengukuran Usability

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Pembahasan dan pengujian daya guna yang dilakukan dengan benar akan memberi manfaat penghematan biaya pembangunan sistem.

 Sistem yang mempunyai daya guna tinggi dapat mengurangi biaya pelatihan, support consume dan meningkatkan kepuasan pengguna.

(11)

Faktor Daya Guna

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Beberapa faktor yang menentukan bahwa suatu sistem itu “USABLE/usability” (boleh digunakan):

1. Efektifitas: ketelitian dan kelengkapan dimana pengguna mencapai gol mereka

2. Learnabilitas: mudah untuk dipelajari oleh user baru 3. Efisiensi: steady-state penampilan pengguna ahli.

4. Memorabilitas: mudah di dalam menggunakan sistem dan perintahperintahnya mudah diingat.

5. Kesalahan/error: tingkat kesalahan yang kecil.

6. Kepuasan subjektif/satisfaction: bagaimana sistem nyaman digunakan.

(12)

Daya Guna Heuristik

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

1. Dialog yang sederhana dan alami (simple and natural dialogue)

2. Berbicara dengan bahasa user (speak the user language)

3. Mengurangi beban ingatan user (minimize user memory load)

4. Konsisten (consistency)

5. Sistem timbal balik (system feedback)

6. Jalan keluar yang jelas (clearly mark exit)

7. Jalan pintas (shortcut)

8. Pesan-pesan kesalahan yang baik (good error message)

9. Mencegah kesalahan (prevent errors)

10.Bantuan dan dokumentasi (help and documentation)

(13)

1. Dialog yang Sederhana

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 User interface harus seringkas mungkin dan bersifat natural.  Setiap dialog seharusnya menghindari perintahperintah yang tidak perlu dan tidak ada hubungannya dengan interface.

 Setiap ciri atau elemen baru yang ditambahkan berarti satu masalah baru yang harus dipelajari oleh pengguna.

(14)

1. Dialog yang Sederhana

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Pendekatan yang harus digunakan :

1. Hanya menampilkan perintah yang diperlukan

2. Memperhatikan bentuk elemen grafik (user interface modern)

3. Penggunaan warna yang baik dan tidak berlebihan (sbg kategori, pembeda, penonjolan objek tertentu)

4. Desain layar dalam bentuk yang lebih ringkas 5. Dialog yang natural

(15)

2. Berbicara dgn Bahasa User

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Dialog seharusnya menggunakan bahasa yang dipahami oleh user.

 Selain itu frasa-frasa yang digunakan harus mudah dipahami kebanyakan user, bukan hanya segelintir saja.

 Penggunaan singkatan dan bahasa yang tidak jelas juga harus dihindari karena dapat disalah tafsirkan sehingga membuat user keliru.

 Penggunaan metafora merupakan salah satu pendekatan yang boleh digunakan.

(16)

3. Mengurangi Beban Ingatan User

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 User seharusnya tidak dibebani untuk mengingat atau menghapal pada saat berinteraksi dengan sistem.

 Sebagai contoh penggunaan menu dapat mengurangi beban user dibandingkan penggunaan baris perintah.

 Aplikasi yang menggunakan menu lebih memuaskan dan fleksibel.

(17)

4. Konsisten

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Ciri-ciri konsisten adalah dapat menghindarkan user dari rasa was-was atau ragu-ragu di saat menggunakan suatu perintah atau fungsi.

 Disamping itu juga dapat mempercepat interaksi, misalnya perintah cetak dari windows dengan File > Print.

(18)

5. Sistem Timbal Balik

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Sistem seharusnya memberitahu pengguna segala aktifitas yang sedang berlaku atau status dari sistem (menunggu input dari pengguna, memproses input, menampilkan output, dan sebagainya).

 Jangka waktu suatu umpan balik bergantung pada kondisi dan fungsi yang memerlukannya.

 Dalam fungsi dan operasi, user interface juga akan memberitahu status

suatu sistem jika terjadi suatu

kerusakan, misalnya status bar pada

(19)

6. Jalan Keluar yang Jelas

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Sistem seharusnya dapat memberikan penjelasan tentang kondisi dan solusi untuk menghindari user terperangkap dalam aktivitas/situasi, dan tampilantampilan yang tidak diinginkan, pada saat berinteraksi dengan sistem.

 Apabila user melakukan kesalahan dalam memilih perintah maka ia dapat keluar dari kesalahan tanpa ada masalah, misalnya perintah Undo.

(20)

7. Jalan Pintas

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Demi kemudahan dan kecepatan interaksi di dalam menggunakan suatu sistem maka sudah seharusnya bila tersedia shortcut.

 Berguna untuk membantu user agar dapat menggunakan berbagai fungsi dengan mudah.

 Jalan pintas yang sering digunakan adalah seperti aplikasi yang tersedia di desktop yang dengan double clickmouse maka aplikasi bisa dijalankan.

(21)

8. Pesan Kesalahan yang Baik

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Menyediakan mekanisme pemberitahuan kesalahan dan menunjukkan situasi bahwa user berada dalam kondisi bermasalah serta membantu user untuk lebih memahami sistem.

(22)

8. Pesan Kesalahan yang Baik

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Terdapat empat peraturan yang harus diikuti dalam penggunaan pesan kesalahan, yaitu :

1. Pesan kesalahan yang digunakan harus jelas dan mudah dipahami, disampaikan dalam bentuk teks, frasa atau konsep yangmudah dipahami.

2. Pesan yang disampaikan bersifat khusus

3. Pesan kesalahan yang disampaikan sebaiknya menyediakan cadangan penyelesaian atas kesalahan

(23)

9. Mencegah Kesalahan

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Rekayasa interface yang baik seharusnya mampu membuat user menghindari kesalahan.

 Misalnya interaksi dengan menggunakan menu.

(24)

10. Bantuan & Dokumentasi

Paradigm in HCI Usability

Usability Method

Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Merupakan kemudahan yang diberikan dalam kebanyakan sistem, menjelaskan cara menggunakan sistem, ciri-ciri khusus sistem, dan membolehkan user untuk mengendalikan sistem dengan lebih baik.

(25)

Siklus Hidup Daya Guna

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

(26)

1. Kenali Pengguna

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Mengenal siapa user adalah langkah pertama dalam pembahasan daya guna.

 Bertujuan untuk :

a. Mempelajari, mengenali dan memahami pengguna yang akan menggunakan sistem

b. Merangkumkeperluan user c. Kepuasan

(27)

1. Kenali Pengguna

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Masalah yang sering dihadapi dalam “mengenali pengguna” adalah kesulitan untuk mendapatkan sasaran.  Pengetahuan tentang tingkat pendidikan, umur,

pengalaman kerja dan pengetahuan umum komputer adalah penting untuk memahami user.

 Oleh karena itu perlu dilakukan hal-hal sebagai berikut :

 Riset kualitatif seperti pengamatan dan wawancara

 Mengklasifikasikan user berdasarkan perilaku dan variable demografis (lingkungan)

 Identifikasi tujuan user dan attitude

 Menganalisa aliran kerja dan konteks kerja  Menyusun tipikal skenario user

(28)

1. Kenali Pengguna

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 User dapat diklasifikasikan menjadi sebagai berikut :  Pengalaman

 Tingkat pendidikan  Umur

 Statistik pengguna sistem yang sudah ditraining

 Tiga kategori utama pengalaman user yang selalu berubah-rubah :

 Pengalaman berkomputer secara umum

 Mengetahui dan pahamakan tugas domain (masalah)  Pengguna sistem yang spesifik

(29)

2. Daya Guna Benchmarking

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Produk-produk kompetitif atau produk yang telah ada perlu dipelajari untuk memperbaiki sistem yang sedang dibangun.

 Produk tersebut bisa dijadikan prototipe terbaik untuk membangun suatu produk.

 Analisis perbandingan di antara beberapa produk bisa menghasilkan keputusan yang lebih baik, bahkan bisa menghasilkan panduan baru dan memberi cadangan ide yang lebih baik terhadap rekayasa bentuk.

(30)

2. Daya Guna Benchmarking

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Menganalisa produk kompetitif dan heuristical interface dilakukan dengan jalan :

 Menentukan kondisi dan memutuskan sejauh mana akan mengembangkan produk

 Meneliti perbedaan produk

(31)

2. Daya Guna Benchmarking

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Untuk menetapkan sasaran daya guna dan menentukan metrik daya guna serta tingkat ukur daya guna dengan cara :

 Sistem mempunyai kesalahan 4,5 % setiap satu jam ketika digunakan oleh user ahli.

 Untuk versi berikutnya mempunyai tingkat kesalahan 3%setiap satu jam

 Pada web kompetitif terdapat user setiap 8 menit dan 21 detik, target untuk web site yang baru adalah 6 menit

(32)

3. Desain Interaksi Berorientasi Tujuan

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Desain interface merupakan suatu interface antara kode dan user

 Desain interface mengacu ke fungsi, perilaku dan presentasi final.

 Tujuan dari desain interaksi adalah tujuan akhir dari penelitian.

 Task bukanlah suatu tujuan. Contoh :

 Tujuan : mendapatkan sesuatu untuk dimakan

 Task (tugas) : pergi ke restoran, memesan makanan delivery atau berbelanja bahan makanan untuk dimasak

(33)

3. Desain Interaksi Berorientasi Tujuan

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Kebanyakan software didesain untuk membuat suatu tugas sederhana daripada untuk menyediakan tujuan.

 Software hanya untuk melakukan tugas, bukan untuk melakukan tujuan.

(34)

3. Desain Interaksi Berorientasi Tujuan

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Cara kerja komputer tidak sama dengan manusia.

 Bagian perangkat lunak harus jelas, yang dituliskan pada instruksi pemrograman

 Bentuk interface harus bisa menyesuaikan dengan permintaan manusia.

(35)

3. Desain Interaksi Berorientasi Tujuan

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Setiap interface selalu memiliki ciri khas masing-masing karena programmer yang berbeda.

 Programmer (homologicus) beripikir dan bertindak dengan cara yang berbeda dari manusia normal (homosapiens) dan kebanyakan user.

Programmer Manusia (User)

Ingin mengontrol dan mendapatkan

akses yang lengkap Ingin sesuatu yang simpel dan menginginkan sedikit kontrol Ingin mengerti jika terdapat beberapa

kesalahan Ingin berhasil dan ingin sedikit paham atas kesalahan Berkaitan dengan berbagai kasus dan

(36)

4. Interactive Design

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Bertujuan untuk desain, tes dan re-desain, kemudian membangun prototipe interface dengan cara :

 Menemukanmasalah daya guna

 Menetapkanmasalah untuk interface baru :

 Mengikuti dasar pemikiran desain, mengapa perubahan dibuat

(37)

5. Prototyping

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Membangun suatu prototipe, seperti :  Penjelasan verbal

 Prototipe di atas kertas  Kerja dari prototipe

(38)

6. Daya Guna Evaluasi

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Daya guna inspeksi (pemeriksaan kinerja)

 Memeriksa interface dengan menggunakan metode heuristik dan memberikan nilai terhadap interface tersebut (tidak berhubungan dengan user)

 Daya guna pengujian (pengujian kinerja)

 Uji coba secara empiris atas desain interface dengan user

(39)

7. Studi Lanjutan

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors

Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Dilakukan dengan :

 Studi dengan cara wawancara, daftar pertanyaan, pengamatan

 Studi pasar berkaitan dengan apa kata orang tentang sistem yang dibangun

 Instrumentasi software

 Menganalisis keluhan user, permintaan, dan laporan tentang adanya bug

(40)

Proses Desain Interaksi

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors Usability Life Cycle

Interaction Design Process

 Agar proses desain interaksi dapat mencapai tujuanmaka harus dilakukan hal-hal berikut :

a. Wawancara user b. Membuat persona c. Menjelaskan tujuan

d. Membuat skenario yang jelas e. Solusi desain

(41)

Tugas 2 (Riset User)

 Dari Tugas 1 kemarin, lakukanlah proses riset user untuk menentukan apakah aplikasi kita layak atau tidak.

 Hal yang diteliti adalah:

1. Menentukan target pengguna utama dan target pengguna sampingan terkait masalah.

2. Menentukan stakeholder terkait masalah.

3. Menentukan metodologi pengumpulan data.

(dalam buku referensi terdapat beberapa metode pengumpulan data, silahkan dipilih salah satu atau beberapa metode yang sesuai dengan permasalahan Anda) 4. Mengumpulkan data dari user dan stakeholder.

(42)

Tugas 2 (Riset User)

 Hasil riset user dituliskan dalam bentuk laporan, dengan format: 1. Permasalahan

Deskripsikan latar belakang pemilihan masalah

Mengapa teknologi informasi / komputer dapat membantu memecahkan masalah tsb? Manfaat bagi user/stakeholder/masyarakat

2. Target pengguna dan stakeholder

Deskripsikan siapa target pengguna utama, sampingan dan stakeholder, mengapa Anda memilih mereka.

3. Metodologi pengumpulan data

Deskripsikan metode yang anda pilih, alasan mengapa Anda memilih metode tersebut. 4. Data user

Deskripsikan alat bantu pengumpulan data Anda (misal: panduan pertanyaan wawancara) dan data-data hasil pengumpulan data-data Anda

5. Analisis data

Deskripsikan kesimpulan dan analisis Anda terhadap data yang sudah didapatkan

(43)

Tugas 2 (Riset User)

 Subject dan nama file/ dokumen: IMK-[Kelas]-[Kelompok]-[Tugas ke-] Contoh: IMK-A-Kelompok2-T2

 Pada body email tulis nama & NIM seluruh anggota kelompok.  Kirim via email: [email protected]

(44)

TERIMA KASIH

Paradigm in HCI Usability

Usability Method Usability Factors Usability Life Cycle

Referensi

Dokumen terkait

Karakteristik pasien TB paru yang patuh berobat di Puskesmas Perumnas II periode 01 Januari-31 Desember 2011 adalah: rentang usia 20-29 tahun sebanyak 28,10%, berjenis

A térinformatikai módszerek alkalmazása új lehetőségeket nyitott a tájértékelésben. A tanulmányban erre néhány alkalmazási példát mutatunk be. 1) Az egri

Penelitian yang berjudul “ Pengaruh Proporsi pektin dan gula terhadap kadar air, total gula dan vitamin C “ permen jelly carica ” (Carica Pubescens L .) ” ini

Setelah itu perkembangan akuntansi juga ditandai dengan adanya seorang yang bernama Lucas Pacioli pada tahun 1494, ahli matematika mengarang sebuah buku yang

Kegiatan ini dikemas dalam bentuk kegiatan berikut: (1) diseminasi (menyebarkan) informasi ilmiah secara internasional ( international dissemination ) di hadapan mahasiswa asing

Anak usia sekolah dasar merupakan generasi muda yang jumlahnya besar serta terorganisir dengan sangat baik dalam sekolah. Kelompok ini merupakan salah satu kelompok

Dengan ini menyatakan bahwa saya sebagai penerima hibah berupa uang yang bersumber dari APBD Kabupaten Pandeglang Tahun Anggaran 2018, melalui DAK Non Fisik untuk Biaya

Hal lainnya yang juga menjadi perhatian adalah meskipun materi kurikulum bahasa Inggris sudah memuat pada masalah kebahasaan (subject matter curriculum), unsur-unsur tata