• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TIMUR

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TIMUR"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)

BAB II GAMBARAN UMUM KABUPATEN LOMBOK TIMUR

2.1. Geografis, Iklim dan Fisiografis 2.1.1. Geografis

Kabupaten Lombok Timur sebagai bagian dari kabupaten yang ada di Pulau Lombok terletak pada 116º – 117º Bujur Timur dan 8º – 9º Lintang Selatan dengan batas-batas wilayah seperti terlihat pada tabel 2 dan gambar 2 Luas wilayah Kabupaten Lombok Timur 2.679,99 km2 yang terdiri dari daratan seluas 1.605,55 Km2 (59,91 % luas Lombok Timur) dan lautan seluas 1.074,33 Km2 (40,09 % luas Lombok Timur). Ketinggian topografi di Kabupaten Lombok Timur Cukup bervariasi mulai dari 0 meter diatas permukaan laut (mdpl) yang merupakan dataran pantai dibagian selatan Kabupaten Lombok Timur hingga 3.775 mdpl yang berupa areal pegunungan (kompleks Rinjani) di bagian utaranya. Sementara Ibu kota Kabupaten Lombok Timur yaitu Kota Selong memiliki ketinggian 148 meter dari permukaan laut.

Tabel 1 Batas Administrasi Kabupaten Lombok Timur

Sebelah Utara dengan : Laut Bali/Laut Jawa

Sebelah Selatan dengan : Samudra Indonesia

Sebelah Barat dengan : Kabupaten Lombok Tengah dan Lombok

Utara

Sebelah Timur dengan : Selat Alas (Pulau Sumbawa)

(2)
(3)

2.1.2. Iklim

Berdasarkan data statistik dari Badan Meteorologi, temperatur maksimum pada tahun 2001 berkisar antara 30,9° – 32,1° C, dan temperatur minimum berkisar antara 20,6° - 24,5°C. Temperatur tertinggi terjadi pada bulan September dan terendah ada bulan November. Sebagai daerah tropis, NTB khususnya Kabupaten Lombok Timur mempunyai rata-rata kelembaban yang relatif tinggi, yaitu antara 48 - 95 %. Curah hujan di Kabupaten Lombok Timur umumnya terjadi antara bulan Desember - Maret dengan rata-rata jumlah hari hujan dalam sebulan berkisar antara 7,8 – 13,8 hari. Sementara rata-rata curah hujan pada bulan Desember – Maret yaitu sebesar 89,4 – 234,7 mm. Fluktuasi hujan baik jumlah hari dan besar curah hujan (mm) pada bulan Desember – Maret memiliki angka yang lebih besar dibandingkan dengan bulan lainnya, oleh karena itu, trend fluktuasi curah hujannya memiliki puncak pada bulan-bulan tersebut. Detail dapat dilihat pada tabel dan gambar berikut.

Tabel 2 Rata-hujan di kabupaten Lombok Timur

Bulan Rata-rata curah Hujan

(mm) Rata-rata Hujan (hari)

Januari 234,7 13,8 Februari 202,8 12,8 Maret 93,9 7,8 April 27,7 2,2 Mei 44 5,5 Juni 7,7 0,3 Juli 2,2 0,5 Agustus 0 0 September 27,2 3 Oktober 29 2,3 November 19,3 2 Desember 89,4 7,8

(4)

Gambar 2 Rata-rata curah hujan (mm) di kabupaten Lombok Timur

Gambar 3 Rata-rata curah hujan (hari) di kabupaten Lombok Timur

Pola curah hujan umumnya konsentris dengan rata-rata curah hujan tertinggi berada di bagian tengah kemudian menurun sekitar 1000 mm/tahun di daerah pantai. Periode curah hujan diatas 100 mm/bulan umumnya terjadi pada bulan November-Februari, sedangkan periode kering dengan curah hujan dibawah 100 mm/bulan terjadi pada bulan Juli-Agustus.

234,7 202,8 93,9 27,7 44 7,7 2,2 0 27,2 29 19,3 89,4 0 50 100 150 200 250 Jan u ar i Fe b ru ar i Ma re t Ap ril Me i Ju n i Ju li Ag u st u s Se p te m b e r Ok to b er N o ve m b e r De se m b e r

Rata-rata curah Hujan (mm)

Rata-rata curah Hujan (mm) 13,8 12,8 7,8 2,2 5,5 0,3 0,5 0 3 2,3 2 7,8 0 2 4 6 8 10 12 14 16 Jan u ar i Fe b ru ar i Mare t Ap ril Me i Ju n i Ju li Agu stu s Se p te m b e r Okto b er N o ve m b e r De se m b e r

Rata-rata Hujan (hari)

(5)

Gambar 4 Peta Curan Hujan Pulau Lombok (Modifikasi dari Balai Hidrologi NTB, 2006)

2.1.3. Fisiografi Kabupaten Lombok Timur

Fisiografi merupakan suatu kondisi/keadaan fisik daerah Lombok Timur yang memiliki karakteristik berbeda dengan daerah lain yang didasarkan pada aspek; bentang alam (geomorfologi), litologi, pola struktur geologi maupun geohidrologi daerah yang bersangkutan.

2.1.3.1. Geomorfologi

Geomorfologi merupakan kajian terhadap roman muka bumi yang meliputi; ukuran, bentuk, pola, relief/ketinggian, slope sebagai cerminan litologi dan proses geologi yang bekerja pada muka bumi yang bersangkutan.

Pembagian relief satuan geomorfologi Lombok Timur dilakukan secara kualitatif, yaitu dengan cara mengelompokkan daerah penelitian menjadi beberapa kelompok tertentu sesuai dengan pola dan kerapatan kontur. Setelah itu dilakukan perhitungan sudut lereng dan beda tinggi pada

(6)

klasifikasi yang ada, antara lain: klasifikasi Van Zuidam (1983) dan Dessaunettes (1972).

Morfologi Kabupaten Lombok Timur berupa dataran bergelombang lemah hingga pegunungan dengan elevasi yang bervariasi dari 0 m di daerah pantai hingga 3.726 m di atas permukaan laut pada daerah pegunungan.

Daerah pegunungan di Kabupaten Lombok Timur terletak pada bagian Utara tepatnya pada komplek gunungapi Rinjani, sedangkan daerah Dataran terletak pada bagian Selatan –Tenggara Lombok Timur. Oleh karena itu daerah kabupaten Lombok Timur secara morfologi memiliki kenampakan miring kearah Selatan (gambar dibawah ini)

Gambar 5 Morfologi daerah Kabupaten Lombok Timur dari Utara ke Selatan

Tabel 3 Slope di Kabupaten Lombok Timur

Slope Daerah Luas

(Ha) Keterangan

0-2 % Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji,

Pringgabaya 25.766

2-15 %

Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Selong, Sukamulia, Suralaga, Terara, Montong Gading, Sikur, Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Wanasaba, Suela dan Sambelia

96.763

Paling dominan di

Lombok Timur 15-40 % Suela dan sebagian wilayah Sembalun

> 40 % Pegunungan Rinjani di Wilayah Sembalun 13.810

Sumber: Profil Kab. Lombok Timur (2005)

Kabupaten Lombok Timur berdasarkan aspek kajian geomorfologi secara spesifik dapat dipisahkan menjadi 4 satuan, meliputi: Satuan Topografi pegunungan Volkanik, Topografi Bergelombang Kuat

(7)

Denudasional, Topografi Bergelombang Lemah Denudasional dan Topografi dataran fluvial.

A. Satuan Topografi pegunungan volkanik

Satuan ini terdapat pada bagian utara daerah Lombok Timur dengan luas sekitar 13.810 Ha (Profil Lombok Timur 2005), yang meliputi daerah sekitar kawasan G. Rinjani dan Sembalun. Satuan ini memiliki beda tinggi 1718 meter dan kemiringan lereng (slope) rata-rata 120%. Satuan ini tersusun atas batuan gunungapi seperti breksi, lava dan tuf dengan genetiknya lebih dikontrol oleh proses volkanik.

B. Satuan Topografi bergelombang kuat denudasional

Satuan ini terdapat pada bagian Utara-Tengah Kabupaten Lombok Timur (Profil Lombok Timur 2005), yang meliputi daerah sekitar Suela dan sebagian daerah Sembalun. Satuan ini memiliki beda tinggi 66 – 120 meter dan kemiringan lereng (slope) rata-rata 36.36 %. Satuan ini tersusun atas batuan gunungapi seperti breksi, lava dan tuf dengan (Formasi Lekopiko) yang genetiknya lebih dikontrol oleh proses denudasional, hal ini ditunjukkan oleh berkembangnya triangle facet, rill,

gulley akibat proses eksogenik yang bekerja berupa weathering

(pelapukan), denudasi (penelanjangan) dan surface erotion (erosi permukaan) cukup intensif pada bentukan bentang alam ini.

C. Satuan Topografi bergelombang lemah denudasional

Satuan ini terdapat pada bagian Tengah-Selatan daerah Lombok Timur (foto II.4) dengan luas sekitar 96.763 Ha (Profil Lombok Timur 2005), Satuan ini merupakan yang paling dominant di daerah Kabupaten Lombok Timur yang meliputi daerah Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Selong, Sukamulia, Suralaga, Terara, Montong Gading, Sikur, Masbagik, Pringgasela, Aikmel, Wanasaba, Suela dan Sambelia. Satuan ini memiliki beda tinggi 36 meter dan kemiringan lereng (slope) rata-rata 5 %.

Satuan ini tersusun atas batuan gunungapi seperti breksi, lava dan tuf dengan (Formasi Kalipalung) yang genetiknya lebih dikontrol oleh proses denudasional, akibat proses eksogen yang bekerja berupa

weathering (pelapukan), denudasi (penelanjangan) dan surface erotion

(8)

D. Satuan Dataran Fluvial

Satuan ini terdapat pada bagian Tenggara daerah Lombok Timur dengan luas sekitar 25.766 Ha (Profil Lombok Timur 2005), yang meliputi daerah Jerowaru, Keruak, Labuhan Haji, Pringgabaya. Satuan ini memiliki beda tinggi 1 meter dan kemiringan lereng (slope) rata-rata 0 – 2 %. Satuan ini tersusun atas endapan lempung – bongkah, masih lepas-lepas, sebagai produk hasil sedimentasi oleh proses fluvial (sungai).

2.1.3.2. Pola Pengaliran

Pola pengaliran adalah hubungan antara satu sungai dengan sungai yang lainnya atau dapat juga diartikan sebagai air permukaan yang mengalir melalui dan membentuk pola-pola pengaliran yang tertentu. Pola pengaliran menurut Thornbury (1954) didefinisikan sebagai penggabungan beberapa individu sungai yang saling berhubungan membentuk suatu pola dalam kesatuan ruang. Sedangkan menurut Van Zuidam (1972) pola aliran didefinisikan sebagai suatu kumpulan jalan-jalan pengaliran di dalam suatu kawasan tanpa memperhatikan apakah jalan-jalan pengaliran itu mempunyai sungai yang permanen atau tidak dan pola sungai sebagai suatu desain yang dibentuk oleh suatu jalan pengaliran tunggal. Pola pengaliran yang ada pada suatu daerah dapat berbeda-beda, yang disebabkan oleh beberapa faktor; jenis dan macam batuan, porositas batuan, resistensi batuan, struktur geologi, kemiringan batuan, iklim maupun vegetasi.

Pola pengaliran yang dijumpai di daerah Kabupaten Lombok Timur adalah pola berbentuk Radial dengan arah aliran yang menyebar ke segala arah dengan pusat aliran berada di kawasan G. Rinjani.

(9)

Gambar 6 Pola aliran air daerah Kab. Lombok Timur

2.1.3.3. Stratigrafi

Merupakan salah satu cabang ilmu geologi yang mempelajari tentang urutan-urutan perlapisan batuan, hubungan antar batuan batuan baik lateral maupun vertikal dalam kaitannya dengan proses pengendapan batuan tersebut.

A. Stratigrafi Regional

Secara umum Pulau Lombok didominasi oleh batuan gunungapi berupa breksi, lava, tuf yang berumur tersier hingga Kuarter. Sedangkan batuan sedimen Tersier relatif sedikit berupa batugamping dan batupasir. Batugamping tersebar setempat-setempat di bagian selatan Lombok Tengah dan Lombok Timur, dan batupasir (batupasir kuarsa), batulempung yang tersebar merata di bagian selatan Pulau Lombok mulai dari Lombok Barat hingga Lombok Tengah (gambar dibawah ini).

(10)
(11)

B. Stratigrafi Kabupaten Lombok Timur

Stratigrafi daerah Kabupaten Lombok Timur pada dasarnya sama dengan stratigrafi regional yang berkembang di Pulau Lombok yang didominasi oleh batuan gunungapi berupa breksi, lava, tuf yang berumur Tersier hingga Kuarter tersebar pada bagian selatan hingga utara Kabupaten Lombok Timur. Sedangkan batuan sedimen Tersier tersusun atas batugamping yang tersebar di bagian selatan Kabupaten Lombok Timur mulai dari Ekas sampai Tanjung Ringgit.

Sumber: P3G (1994)

(12)

Susunan formasi batuan di Kabupaten Lombok Timur dari yang paling tua ke yang paling muda, antara lain:

1. Formasi Batugamping (Kalkarenit)

Tersusun atas batugamping berukuran pasir (kalkarenit) tersebar di bagian paling selatan Kabupaten Lombok Timur seperti Ekas, dan Tanjung Ringgit, formasi ini menempati morfologi bergelombang sedang-lemah dengan deskripsi lapangan: warna lapuk; kuning, coklat kemerahan, warna segar; kuning abu-abu cerah, tekstur klastik dengan ukuran butir pasir halus (1/8 mm-1/16 mm), kemas tertutup, struktur massif, agak kompak, komposisi karbonat (dominan) setempat-setempat mengandung fosil moluska dari klas Pelecypoda, impurity berupa kuarsa dan feldsfar dan tuf .

Sumber: Sukardiawan (2007)

Foto 1 Singkapan Batugamping daerah Ekas

2. Formasi Kalipalung

Tersusun atas perselingan breksi dan lava, tersebar di bagian selatan Kabupaten Lombok Timur meliputi Jerowaru, Keruak dan Sakra Barat. Breksi ini memiliki kenampakan; warna lapuk hitam kemerahan, warna segar abu-abu gelap, tekstur klastik, kemas terbuka (matric

supported), masif, fragmen tersusun atas andesit berukuran kerikil-boulder, matrik tersusun atas fraksi halus berukuran pasir sedang-kasar.

Pada fragmen andesit banyak dijumpai struktur vasikuler sebagai cerminan batuan beku volkanik yang kaya akan volatile.

(13)

3. Formasi Kalibabak

Tersusun atas breksi dan lava, tersebar di bagian Tengah Kabupaten Lombok Timur, meliputi daerah kecamatan Selong, Sukamulia, Masbagik, Sikur, Terara, Montong Gading dan Pringgasela. Berdasarkan hasil pengamatan lapangan (selong) dijumpai outcrop berupa breksi formasi Kalibabak kontak dengan tuf (Formasi Lekopiko).

Outcrop di kokok Tojang, tersingkap breksi gunungapi Formasi

Kalibabak. Breksi ini menunjukkan struktur aliran dengan liniasi berupa material gunungapiberupa bom gunungapi berukuran boulder (>64 mm), breksi memiliki kenampakan warna lapuk abu-abu kecoklatan, warna segar abu-abu segar, tekstur klastik, fragmen tersusun atas boulder berupa bom gunungapi berukuran boulder, matrik berupa pasir, kemas tertutup (grain supported), masif.

Hadirnya bom gunungapi pada daerah tersebut menunjukkan kuatnya aktifitas gunungapi hingga banyak materialnya yang terendapkan dan terlitifkasi menjadi batuan-baatuan yang mengisi hampir seluruh Kabupaten Lombok Timur.

4. Formasi Lekopiko

Formasi ini tersusun atas batuan gunungapi berupa tuf, Formasi ini tersebar di bagian Tengah Kabupaten Lombok Timur meliputi; Kecamatan Masbagik, Sikur, Terara, Aikmel.

5. Formasi Batuan gunungapi tak terpisahkan

Formasi ini tersusun atas batuan gunungapi Kwarter produk G. Rinjani berupa lava, tuf, pumice (batuapung). Formasi ini tersebar di bagian utara Kabupaten Lombok Timur meliputi Kecamatan Sembalun (Sembalun Lawang-Sembalun Bumbung, Sajang). Berdasarkan hasil pengamatan di lapangan (Sembalun) singkapan (out crop) Lava berupa

autoklastic breccia, berlapis ±15 – 30 cm, banyak kekar (joint) sebagai

akibat pendinginan magma, dengan kenampakan berupa; warna lapuk abu-abu coklat kemerahan, warna segar abu-abu cerah, terkstur porfiritik, struktur vasikuler, komposisi kwarsa, feldsfar dan mafic minerals.

(14)

Outcrop di daerah Sajang sebagai bagian dari Formasi ini,

dijumpai singkapan pada alur sungai berupa berupa lava dan pada tebing sungainya berupa endapan piroklastik (endapan batuapung).

Lava yang dijumpai berupa lava andesit dengan kenampakan lapangan warna lapuk abu-abu gelap, warna segar abu-abu cerah, tekstur Porfiro afanitik, masif, pada permukaan banyak memperlihatkan struktur vasikuler dengan diameter rongga berukuran 2 mm – 10 mm, setempat-setempat juga berkembang struktur amigdaloidal dengan mineral pengisi berupa mineral kwarsa. Komposisi mineral berupa kwarsa, feldsfar, piroksen. Pada lava andesit ini juga ditemukan struktru sekunder berupa kekar-kekar (joint) sebagai akibat proses pendinginan pada saat pembentukan lava tersebut.

Endapan batuapung (pumice) yang tersingkap di daerah Sajang berupa endapan kurang kompak dengan fragmen banyak tersusun atas batuapung berukuran kerikil (2 – 4 mm) hingga pebble (4 – 16 mm),

subrounded-subangular. Batuapung memiliki kenampakan warna lapuk

putih kuning kemerahan, warna segar putih krem, afanitik, struktur vasikuler, komposisi mineral didominasi oleh glass, ringan.

Outcrop yang dijumpai di daerah Sambelia tepatnya pada tebing

sungai dijumpai endapan berupa endapan lahar hasil produk gunungapi Rinjani. Dari endapan ini terlihat 6 kali proses sedimentasi berupa perulangan antara breksi, endapan pasir, lanau dan channel berupa konglomerat dan channel pasir. Lanau disini hadir sebagai key bed pada setiap siklus pengendapan endapan tersebut. Endapan tersebut murni merupakan endapan fluvial ditandai dari struktur sedimen yang berkembang, channel-channel, lensa endapan pasir – konglomerat maupun pembajian dari masing-masing endapan tersebut.

2.2. Administrasi

Secara administatif Kabupaten Lombok Timur terbagi menjadi 20 Kecamatan dan 150 desa (BPS, Kabupaten Lombok Timur, 2010). Jumlah desa tersebut merupakan jumlah desa setelah pemekaran tahun 2008-2009 yang sebelumnya berjumlah 109 desa. Kabupaten Lombok Timur secara administrasi berbatasan dengan:

 Sebelah Utara berbatasan dengan Laut Bali/Jawa

(15)

 Sebelah Timur berbatasan dengan Selat Alas

 Sebelah Barat berbatasan dengan Kabupaten Lombok Barat dan Kabupaten Lombok Utara1

Gambar 9 Peta Administrasi Kabupaten Lombok Timur

Akses transportasi berupa infrastruktur jalan secara umum sudah mencakup desa-desa yang ada kabupaten Lombok Timur. Jalan tersebut terbagi menjadi: Jalan Negara sebagai jalan arteri dengan panjang ruas

(16)

sebesar 48,1 km yang melintasi Pusat kota dari Kecamatan Terara-Sikur-Masbagik, Aikmel, Wanasaba, Pringgabaya dan kecamatan Sambelia. Jalan Provinsi sepanjang 220,56 km melintasi wilayah seperti: Pusat Kota Selong, Labuhan Haji, Sukamulia, Suralaga, Sakra, Sakra Timur, Sakra Barat, Keruak, Jerowaru, Sembalun. Jalan Kabupaten memiliki panjang ruas 775,91 km yang melintasi pusat-pusat desa dalam kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur.

Tabel 4 Nama Desa yang ada di Kabupaten Lombok Timur

Sumber: BPS Kab. Lombok Timur (2010)

No Kecamatan No Kecamatan No Kecamatan

1 TANJUNG LUAR 5 KOTARAJA 1 BAGIK PAPAN 2 PIJOT 6 TETEBATU 2 APITAIK 3 SELEBUNG KETANGGA 7 KEMBANG KUNING 3 KERUMUT 4 SEPIT 8 MONTONG BAAN SELATAN 4 POHGADING

5 KERUAK 5 BATUYANG

6 BATU PUTIK 1 KESIK 6 PRINGGABAYA 7 SENYIUR 2 PAOKMOTONG 13 LABUHAN LOMBOK

3 MASBAGIK SELATAN 14 TEKO 1 BATUNAMPAR 4 MASBAGIK TIMUR 15 POHGADING TIMUR 2 SUKARAJA 7 MASBAGIK UTARA 16 PRINGGABAYA UTARA 3 JEROWARU 8 DANGER

4 PEMONGKONG 9 LENDANG NANGKA 1 SUELA 5 PANDAN WANGI 10 MASBAGIK UTARA BARU 2 KETANGGA 6 SEKAROH 11 LENDANG NANGKA UTARA 3 SELAPARANG

4 SUNTALANGU 1 SUANGI 1 REMPUNG 5 SAPIT 2 SAKRA 2 PRINGGASELA 6 PERIGI 3 KABAR 3 JURIT 7 MEKARSARI 4 RUMBUK 4 PENGADANGAN

5 KESELET 5 AIKDEWA 1 LENEK DAYA

6 SAKRA SELATAN 2 LENEK

7 RUMBUK TIMUR 1 SETANGGOR 3 LENEK LAUQ 2 JANTUK 4 KALIJAGA 1 SUKARARA 3 PADAMARA 8 KEMBANG KERANG 2 GUNUNG RAJAK 4 DASAN LEKONG 9 AIKMEL 3 RENSING 5 SUKAMULIA 10 AIKMEL UTARA 4 BUNGTIANG 6 SUKAMULIA TIMUR 11 KALIJAGA SELATAN 5 PENGKELAKMAS 12 KALIJAGA TIMUR 6 BOROK TOYANG 1 ANJANI 13 LENEK BARU

2 TEBABAN 14 KEMBANG KERANG DAYA 1 GELANGGANG 3 KERONGKONG 15 AIKMEL BARAT 2 SURABAYA 4 BAGIK PAYUNG

3 LEPAK 5 SURALAGA 1 MAMBEN LAUQ 4 GERENENG 6 BAGUK PAYUNG SELATAN 2 MAMBEN DAYA 5 MONTONG TANGI 7 GERUNG PERMAI 3 WANASABA

6 MENCEH 4 KARANG BARU

1 DENGGEN 5 BEBIDAS 1 JENGGIK 5 KELAYU JORONG 6 TEMBENG PUTIK 2 RARANG 6 KEMBANG SARI

3 SURADADI 7 MAJIDI 1 SEMBALUN BUMBUNG 4 SANTONG 8 RAKAM 2 SEMBALUN LAWANG 5 TERARA 9 PANCOR 3 SAJANG 6 SUKADANA 10 SEKARTEJA 4 BILOK PETUNG 7 RARANG SELATAN 11 SANDUBAYA

8 LANDO 12 KHUSUS KOTA SELONG 1 SAMBELIA 9 RARANG TENGAH 13 KELAYU SELATAN 2 BELANTING 10 LEMING 14 KELAYU UTARA 3 OBEL-OBEL 15 DENGGEN TIMUR 4 SUGIAN

1 KILANG 5 LABUHAN PANDAN

2 MONTONG BETOK 1 PENEDA GANDOR 3 PRINGGAJURANG 2 LABUHAN HAJI 4 PERIAN 3 TEROS 5 JENGGIK UTARA 4 TANJUNG 6 PESANGGRAHAN 5 SURYA WANGI 7 PRINGGAJURANG UTARA 6 IJOBALIT

7 KORLEKO 1 SEMAYA 8 KERTASARI 2 SIKUR 9 BANJAR SARI 3 MONTONG BAAN 10 TIRTANADI 4 LOYOK

Desa/ Kelurahan

19 SEMBALUN

20 SAMBELIA

Sumber: BPS Kabupaten Lombok Timur (2010)

7 15 16 17 AIKMEL 18 WANASABA 8 9 10 11 12 13 14 2 1 4 3 6 5 SUELA PRINGGABAYA SIKUR SIKUR SURALAGA SUKAMULIA PRINGGASELA MASBAGIK LABUHAN HAJI SELONG Desa/ Kelurahan Desa/ Kelurahan KERUAK JEROWARU SAKRA MONTONG GADING TERARA SAKRA TIMUR SAKRA BARAT

(17)

2.3. Kependudukan

Penduduk Kabupaten Lombok Timur menunjukkan peningkatan setiap tahunnya, dari 1.033.669 jiwa pada tahun 2005 menjadi 1.105.582 pada tahun 2010 (BPS Kabupaten Lombok Timur, 2010).

Gambar 10 Perkembangan Jumlah Penduduk Tahun 2005 – 2010

Sementara pertumbuhan penduduknya secara umum juga menunjukkan penurunan dari 1,12% pada tahun 2005 menjadi 0,886% pada tahun 2010.

Pada tahun 2010 ini merupakan pertumbuhan penduduk terendah dalam kurun waktu lima tahun terakhir. Jumlah penduduk pada tahun 2010 sebesar 1.105.582 jiwa yang tersebar di 20 Kecamatan (gambar 13). Kecamatan dengan kepadatan penduduk yang tinggi terdapat di kecamatan: Masbagik, Aikmel, dan Pringgabaya. Sedangkan kecamatan dengan kepadatan rendah terdapat di kecamatan Sembalun (tabel dibawah).

(18)

Tabel 5 Jumlah penduduk dan kepadatan penduduk kabupaten Lombok Timur

Sumber: BPS Kab. Lombok Timur (2010)

Laki-laki Perempuan 1 KERUAK 22.572 25.329 47.901 13.613 3,52 40,49 1.183,03 2 JEROWARU 25.522 27.659 53.181 15.756 3,38 142,78 372,47 3 SAKRA 24.444 28.287 52.731 14.670 3,59 25,09 2.101,67 4 SAKRA BARAT 21.335 25.505 46.840 13.746 3,41 32,30 1.450,15 5 SAKRA TIMUR 18.547 22.362 40.909 12.097 3,38 37,04 1.104,45 6 TERARA 31.144 34.341 65.485 19.547 3,35 41,41 1.581,38 7 MONTONG GADING 18.383 22.220 40.603 12.751 3,18 25,66 1.582,35 8 SIKUR 30.577 36.973 67.550 19.686 3,43 78,27 863,04 9 MASBAGIK 44.613 49.380 93.993 27.588 3,41 33,17 2.833,68 10 PRINGGASELA 22.966 27.093 50.059 14.780 3,39 134,26 372,85 11 SUKAMULIA 13.804 16.569 30.373 8.843 3,43 14,49 2.096,14 12 SURALAGA 24.095 27.845 51.940 15.759 3,30 27,02 1.922,28 13 SELONG 39.391 43.236 82.627 24.124 3,43 31,68 2.608,18 14 LABUHAN HAJI 24.918 28.105 53.023 15.802 3,36 49,57 1.069,66 15 PRINGGABAYA 42.520 48.028 90.548 25.504 3,55 136,20 664,82 16 SUELA 17.120 20.321 37.441 11.562 3,24 115,01 325,55 17 AIKMEL 42.597 50.256 92.853 27.302 3,40 122,92 755,39 18 WANASABA 27.190 32.127 59.317 17.494 3,39 55,89 1.061,32 19 SEMBALUN 9.053 9.733 18.786 5.529 3,40 217,08 86,54 20 SAMBELIA 14.357 15.065 29.422 8.274 3,56 245,22 119,98 JUMLAH 515.148 590.434 1.105.582 324.427 3,41 1.605,55 688,60 Kecamatan

No. Jenis Kelamin Kepadatan

Penduduk Luas Wilayah (Km2) Rata-Rata ART Jumlah Rumah Tangga Total

(19)

Sumber: Diolah dari data BPS (2010)

(20)
(21)

2.4. Pendidikan

Sarana pendidikan yang ada di kabupaten Lombok Timur terdiri dari: TK, SD/MI, SMP/Tsanawiyah, SMA/MA baik negeri maupun swasta. Taman Kanak-kanak (TK) sebanyak 189 buah meliputi: TK Negeri sebanyak 5 buah terdapat di kecamatan Sakra, Sukamulia, Selong, Labuhan Haji dan Pringgabaya. Sementara TK Swasta berjumlah 184 buah yang tersebar di 20 Kecamatan di Kabupaten Lombok Timur. Jumlah SD yang ada di Kabupaten Lombok Timur sebanyak 861 buah yang terdiri dari 666 buah SD dan 195 buah MI. Jumlah SMP sederjat sebanyak 287 buah, terdiri dari 92 SMP Negeri dan 195 Tsanawiyah. Jumlah SMA sederajad sebanyak 171 buah, terdiri dari 50 buah SMA, 101 Aliyah dan 20 SMK. Jumlah sarana pendidikan dapat dilihat pada tabel dibawah.

Tabel 6 Sarana Pendidikan di Kabupaten Lombok Timur Tahun 2009

Sumber: BPS Kab. Lombok Timur (2010)

Gambar 14 Sarana Pendidikan Per Kecamatan

Negeri Swasta Jumlah SD MI Jumlah SMP Tsanawiyah Jumlah SMA Aliyah SMK Jumlah

1 Keruak - 9 9 32 3 35 3 9 12 1 3 1 5 2 Jerowaru - 3 3 39 10 49 4 10 14 1 4 0 5 3 Sakra 1 7 8 32 8 40 4 9 13 1 4 2 7 4 Sakra Barat - 9 9 30 14 44 3 12 15 3 8 0 11 5 Sakra Timur - 6 6 26 8 34 4 9 13 1 6 0 7 6 Terara - 8 8 48 4 52 4 11 15 4 5 1 10 7 Montong Gading - 5 5 28 12 40 2 9 11 2 4 1 7 8 Sikur - 18 18 45 8 53 9 11 20 1 5 1 7 9 Masbagik - 12 12 46 11 57 8 13 21 4 9 1 14 10 Pringgasela - 6 6 31 6 37 2 6 8 1 3 1 5 11 Sukamulia 1 6 7 17 5 22 3 3 6 1 2 1 4 12 Suralaga - 8 8 28 15 43 5 12 17 4 8 2 14 13 Selong 1 12 13 34 17 51 7 13 20 5 10 2 17 14 Labuhan Haji 1 9 10 37 11 48 4 10 14 1 4 1 6 15 Pringgabaya 1 19 20 51 10 61 6 9 15 4 6 1 11 16 Suela - 8 8 28 10 38 3 6 9 2 1 0 3 17 Aikmel - 13 13 52 16 68 7 16 23 7 7 3 17 18 Wanasaba - 21 21 32 20 52 8 20 28 5 9 2 16 19 Sembalun - 2 2 12 2 14 2 4 6 1 1 0 2 20 Sambalia - 3 3 18 5 23 4 3 7 1 2 0 3 5 184 189 666 195 861 92 195 287 50 101 20 171 Jumlah

SD/MI SMP/Tsanawiyah SMA/Aliyah/SMK No. KECAMATAN Taman Kanak -kanak

(22)

2.5. Kesehatan

Sarana kesehatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur terdiri dari: Rumah Sakit, Puskesmas, Pustu, Polindes dan Posyandu. Rumah Sakit yang ada sebanyak 1 buah yaitu RSUD DR. SOEJONO, Puskesmas sebanyak 29 buah yang tersebar di 20 Kecamatan dengan rata-rata 1- 2 puskesmas untuk setiap kecamatan. Jumlah Rumah Sakit dan Puskemas tersebut konstan/tidak ada penambahan dari tahun 2005 hingga tahun 2010. Sementara Jumlah Puskesmas Pembantu (Pustu) yang ada sebanyak 77 buah tahun 2005 dan bertambah menjadi 87 buah pada tahun 2010, untuk Polindes juga menunjukkan perkembangan yang sama dengan Pustu, yaitu mengalami penambahan jumlah dari 107 tahun 2005 menjadi 115 pada tahun 115. Hal serupa juga terjadi pada Posyandu yang tersebar pada setiap desa, RT di Kabupaten Lombok Timur dengan menunjukkan perkembangan jumlah dari 1.189 buah pada tahun 2005 menjadi 1.415 pada tahun 2010.

Tabel 7 Sarana kesehatan di Kabupaten Lombok Timur

Sumber: Dinas Kesehatan Kab. Lombok Timur (2010)

Distribusi sarana/prasarana kesehatan tersebut secara umum sudah terdapat disemua kecamatan yang ada di Kabupaten Lombok Timur. Jumlah (kuantitas) sarananya sangat bergantung dari karakteristik wilayah kecamatan yang dilayaninya. Sebagai contoh, Kecamatan Aikmel yang merupakan salah satu kecamatan dengan jumlah penduduk yang tinggi secara administrasi memiliki jumlah desa terbanyak dengan Rumah tangga yang cukup tinggi, oleh karena itu sarana/prasarna kesehatan yang ada di kecamatan tersebut seperti Puskesmas, Polindes dan Posyandu tentunya berjumlah lebih banyak dibandingkan dengan kecamatan lainnya. Detail sebaran sarana/prasarana kesehatan yang ada di masing-masing kecamatan di kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada tabel dan gambar dibawah. Fasilitas Kesehatan 2005 2006 2007 2008 2009 2010 Rumah Sakit 1 1 1 1 1 1 Puskesmas 29 29 29 29 29 29 Puskesmas Pembantu/Pustu 77 76 80 85 85 87 Polindes/Poskesdes 107 107 109 111 111 115 Posyandu 1.189 1.240 1.279 1.318 1.318 1415 Total 1.403 1.453 1.498 1.544 1.544 1.647

(23)

Tabel 8 Sebaran Sarana Kesehatan per Kecamatan Tahun 2010

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur (2010)

Gambar 15 Sebaran Sarana Kesehatan Per Kecamatan Tahun 2010 Kecamatan Puskesmas Polindes Posyandu Total

Fas_Kesehatan Keruak 1 6 70 77 Sakra 1 5 66 72 Terara 1 7 67 75 Sikur 2 7 82 91 Masbagik 2 10 103 115 Sukamulia 1 4 36 41 Selong 2 9 69 80 Pringgabaya 2 7 126 135 Aikmel 3 8 122 133 Sambelia 2 4 61 67 Montong Gading 1 5 57 63 Pringgasela 1 6 73 80 Suralaga 1 6 57 64 Wanasaba 1 7 76 84 Sembalun 1 2 27 30 Suela 1 6 61 68 Lb. Haji 2 6 62 70 Sakra Timur 1 4 55 60 Sakra Barat 1 4 56 61 Jerowaru 2 5 89 96 Total 29 118 1.415 1.562

(24)

Gambar 16 Peta Sebaran Fasilitas Kesehatan di Kab. Lombok Timur

Selain sarana/prasarana kesehatan faktor pendukung yang sangat penting guna mendukung program kesehatan adalah tenaga/petugas kesehatan. Berdasarkan data dari Dinas Kesehatan tahun 2010, tenaga

(25)

kesehatan tersebut berupa: Dokter spesialis, Dokter Umum, Dokter Gigi, Tenaga Farmasi, Perawat, Bidan, Ahli Kesehatan Masyarakat, Sanitarian, Teknis Medis dan Fisioterapis. Jumlah dari masing-masing tenaga kesehatan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 9 Tenaga Kesehatan Tahun 2010 di Kabupten Lombok Timur

Sumber: Dinas Kesehatan Kabupaten Lombok Timur (2010)

Gambar 17 Tenaga Kesehatan Tahun 2010 di Kab. Lombok Timur NO Jenis Tenaga Kesehatan Jumlah Rasio terhadap

100.000 Penduduk 1 Dokter Spesialis 8 0,7 2 Dokter Umum 54 4,6 3 Dokter Gigi 18 1,6 4 Tenaga Farmasi 33 2,62 5 Ahli Gizi 57 4,85 6 Perawat 452 43 7 Bidan 220 19

8 Ahli Kesehatan Masyarakat 62 3,3

9 Ahli Sanitasi 48 4,3

10 Teknis Medis 58 5,2

11 Fisioterapis 3 0,3

(26)

2.6. Sosial

Masyarakat di Kabupaten Lombok Timur umumnya masih mengutamakan kebersamaan dan aspek sosial kemasyarakatan lainnya. Peran serta masyarakat dalam pembangunan dapat dilihat pada sektor-sektor pertanian dan pembangunan fisik lainnya yang didasarkan atas kesadaran pribadi tanpa didasari oleh rasa pamrih, bersifat kebersamaan dan kegotong-royongan (Bappeda kabupaten Lombok Timur, 2002).

Secara umum, Kabupaten Lombok Timur merupakan kawasan perdesaan yang didominasi oleh lahan pertanian dan perkebunan (Bappeda Kabupaten Lombok Timur, 2002), oleh karena itu pola penggunaan lahannya berpengaruh terhadap jenis mata pencaharian penduduknya yang sebagian besar bergerak pada sektor-sektor tersebut. Demikian juga dalam hal investasi, masyarakat di wilayah ini lebih cenderung berorientasi pada sektor-sektor primer seperti: pertanian, perkebunan, peternakan dibandingkan dengan sektor perdagangan dan jasa.

Pengembangan sektor-sektor tersebut terakumulasi dalam Sub-Sub Wilayah Pengembangan (SSWP), antara lain: SSWP Utara dengan Pusat di Kecamatan Aikmel dan wilayah pendukungnya meliputi: kecamatan Sembalun Pringgabaya, Sambelia, Suela, Wanasaba. SSWP Tengah yang pusatnya berada di Kecamatan Selong dengan wilayah pendukung meliputi: Kecamatan Masbagik Sukamulia, Suralaga, Labuhan Haji, Pringgasela. Sementara SSWP Barat dengan pusat di Kecamatan Terara dan wilayah pendukungnya meliputi: Kecamatan Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Montong Gading dan Sikur.

2.7. Perekonomian

Pada Tahun 2009 mata pencaharian penduduk di Kabupaten Lombok Timur sebagian besar dari sektor pertanian (48,80%), selebihnya dari sektor perdagangan (17,15%), Industri dan Pengolahan (13,46%), Jasa-jasa (8,71%), Angkutan dan Komunikasi (6,03%), Konstruksi (2,80%) dan lain-lain (3,03%). Keadaan ini juga diperlihatkan dari pola penggunaan lahan yang ada, yaitu pemukiman 5,01%, pertanian (sawah, lahan kering, kebun, perkebunan) 48%, hutan 34%: tanah kosong (tandus, keritis) 1%, padang (alang, rumput dan semak) 9%, perairan 0,6%, pertambangan 0,2% dan lain-lain penggunaan 5%. Untuk lebih jelasnya berikut disajikan data penduduk

(27)

angkatan kerja menurut lapangan pekerjaan yang digelutinya pada tahun 2009 di Kabupaten Lombok Timur.

Tabel 10 Penduduk Bekerja Menurut Lapangan Pekerjaan

Sumber: BPS Kabupaten Lombok Timur (2009)

2.8. Visi dan Misi Kabupaten Lombok Timur 2.8.1. VISI

Sebagaimana ditetapkan di dalam Peraturan Daerah Nomor 8 tahun 2009, bahwa Visi pembangunan Kabupaten Lombok Timur tahun 2008–2013, adalah:

“Mewujudkan masyarakat Lombok Timur yang adil dalam kesejahteraan dan sejahtera dalam keadilan dalam lindungan Allah SWT”.

Visi tersebut tidak terlepas dari keinginan Pemerintah Kabupaten Lombok Timur untuk melaksanakan berbagai program dalam rangka mencapai “Millenium Development Goals” (MDG’s) sampai tahun 2015, yaitu: Menghapuskan kemiskinan dan kelaparan, Menyediakan pelayanan pendidikan dasar untuk seluruh penduduk, Mendorong kesetaraan gender dan pemberdayaan perempuan, Menurunkan angka kematian anak, Meningkatkan kesehatan ibu, Memerangi HIV/AIDS, malaria dan penyakit menular lainnya, Memastikan keberlanjutan lingkungan hidup, dan Membangun kemitraan global dalam pembangunan

No. Lapangan Kerja Penduduk Persentase (%) 1 Pertanian, kehutanan 367.040 48,80

2 Pertambangan dan Penggalian -

-3 Industri pengolahan 101.237 13,46

4 Listrik, Gas, dan Air bersih -

-5 Bangunan/Konstruksi 21.060 2,80 6 Perdagangan, Hotel & Restoran 128.991 17,15 7 Pengangkutan dan Komunikasi 45.504 6,05 8 Bank, Persewaan & Jasa, Lainnya 22.790 3,03

9 Jasa-jasa 65.511 8,71

752.133

100,00 Total

(28)

Visi Pembangunan Kabupaten Lombok Timur tersebut memiliki makna sebagai berikut:

1) Masyarakat Lombok Timur yang adil dalam kesejahteraan, yakni untuk menciptakan kondisi yang menunjang tercapainya kesejahteraan masyarakat ditegakkan nilai-nilai kejujuran, transparansi, dan tanggung jawab serta diwujudkan penegakan hukum tanpa kecuali dalam kehidupan masyarakat.

2) Masyarakat Lombok Timur yang Sejahtera dalam Keadilan, yakni masyarakat Lombok Timur yang terpenuhi kebutuhan dasarnya baik ekonomi maupun sosial secara merata di seluruh wilayah Kabupaten Lombok Timur tanpa kecuali.

3) Dalam Lindungan Allah SWT. yakni terciptanya keadilan dalam kesejahteraan dan sejahtera dalam keadilan tetap dalam naungan dan lindungan Allah SWT.

2.8.2. MISI

Dalam mewujudkan visi pembangunan daerah tersebut, Pemerintah Kabupaten Lombok Timur menetapkan beberapa misi pembangunan daerah sebagai berikut:

a) Pemerataan pembangunan di seluruh wilayah Lombok Timur dan di semua sektor prioritas yaitu sektor pendidikan, kesehatan, dan ekonomi yang berbasis pada kebutuhan masyarakat.

b) Mewujudkan pembangunan nyata ekonomi kerakyatan berbasis agriindustri dan bahari yang berwawasan lingkungan.

c) Mendorong reformasi birokrasi dengan sungguh-sungguh untuk mencairkan kebekuan birokrasi menuju aparatur yang bersih, berorientasi pada pelayanan publik dan penggunaan anggaran yang pro-publik.

d) Memperkuat pemberdayaan perempuan dalam pembangunan sosial politik, pencegahan kekerasan dalam rumah tangga dan perlindungan terhadap anak.

e) Menyuguhkan kehidupan beragama dan kehidupan antar kelompok, yang rukun, toleran dan penuh kesejukan dengan tetap memelihara dan mengembangkan budaya dan kearifan lokal.

(29)

f) Menumbuhkan iklim investasi dalam dan luar negeri untuk membuka lapangan kerja yang secara langsung mampu mengangkat perekonomian dan kesejahteraan masyarakat.

g) Meningkatkan kualitas domokrasi melalui pendidikan politik dengan melibatkan peran serta masyarakat dalam pembangunan politik.

Dari beberapa misi tersebut, misi pertama kedua dan keempat memiliki keterkaitan langsung dengan masalah sanitasi. Pada misi pertama, misi tersebut dilaksanakan salah satunya dalam rangka pemerataan pembangunan di bidang kesehatan sebagai upaya pemenuhan kebutuhan dasar masyarakat yang bermuara pada terwujudnya kesehatan dan kesejahteraan masyarakat secara merata di seluruh wilayah. Sedangkan pada misi kedua, terkandung makna pembangunan ekonomi yang berwawasan lingkungan dengan tetap mempertahankan kelestarian daya dukung sumberdaya alam mengingat sebagian besar penduduk menggantungkan mata pencaharian dalam sektor pertanian, perikanan dan kelautan.

Misi lainnya yaitu misi keempat Terkait dengan itu bahwa misi ini bertujuan untuk memperkuat upaya pemberdayaan perempuan dalam pembangunan. Termasuk di dalamnya pemberdayaan perempuan dalam pengelolaan sanitasi.

2.9. Institusi dan Organisasi Pemda

Institusi dan Organisasi Pemda Kabupaten Lombok Timur terdiri atas institusi organisasi di lingkup Sekretariat Daerah, Dinas, Badan dan Kantor-kantor. Sesuai dengan Perda No 4 Tahun 2008 tentang Struktur Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur maka institusi dan organisasi Pemda Kabupaten Lombok Timur adalah:

a. Sekretariat Daerah, meliputi: 1) Sekretaris Daerah

2) Asisten I Bidang Pemerintahan

3) Asisten II Bidang Ekonomi Pembangunan 4) Asisten III Bidang Administrasi Umum 5) Staf Ahli Bupati Bidang Pemerintahan

(30)

7) Staf Ahli Bupati Bidang Ekonomi dan Keuangan 8) Staf Ahli Bupati Bidang Hukum dan Politik 9) Staf Ahli Bupati Bidang Pembangunan

b. Dinas-Dinas, meliputi:

1) Dinas Pendapatan Pengelolaan Keuangan dan Asset 2) Dinas Pendidikan Pemuda dan Olah Raga

3) Dinas Kebudayaan Dan Pariwisata 4) Dinas Kesehatan

5) Dinas Sosial Tenaga Kerja dan Transmigrasi 6) Dinas Perhubungan Komunikasi dan Informatika 7) Dinas Kependudukan dan Pencatatan Sipil 8) Dinas Pekerjaan Umum

9) Dinas Koperasi dan Usaha Kecil Menengah

10) Dinas Energi Sumber Daya Mineral Perindustrian dan Perdagangan

11) Dinas Pertanian dan Peternakan 12) Dinas Kelautan dan Perikanan 13) Dinas Kehutanan dan Perkebunan

c. Badan, meliputi:

1) Badan Perencanaan Pembangunan Daerah 2) Badan Kesatuan Bangsa dan Politik Dalam Negeri 3) Badan Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal

4) Badan Pelaksanaan Penyuluhan Pertanian,Perikanan dan Kehutanan

5) Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa 6) Badan Pemberdayaan Perempuan dan Keluarga Berencana 7) Badan Kepegawaian dan Diklat

8) Badan Pelayanan Perijinan Terpadu 9) Badan Ketahanan Pangan

10) Badan Penanggulangan Bencana Daerah 11) Badan Inspektur Inspektorat

(31)

d. Kantor, meliputi:

1) Kantor Perpustakaan, Arsip dan Dokumentasi 2) Satuan Polisi Pamong Praja

3) RSUD dr. R. Soedjono Selong 4) Kantor Kebersihan dan Tata Kota

Detail mengenai Struktur Organisasi Pemerintah Kabupaten Lombok Timur dapat dilihat pada gambar 19.

Berdasarkan tentang Uraian Tugas Organisasi Perangkat Daerah Kabupaten Lombok Timur diatas, maka beberapa Dinas/Badan/Kantor tersebut diatas memiliki tugas dan fungsi terkait dengan pengelolaan sanitasi. Beberapa Dinas/Badan/Kantor sebagaimana dimaksud adalah: Dinas Kesehatan, Dinas PU (Subdin Cipta Karya), ESDM dan Perindag, BLHPM, BPMPD, BAPPEDA dan Kantor Kebersihan dan Tata Kota. Detail mengenai uraian tugas dan fungsi masing-masing SKPD tersebut dapat dilihat pada tabel 12.

(32)
(33)

Tabel 11 Uraian Tugas dan Fungsi SKPD yang terlibat dalam penanganan sanitasi

SKPD TUGAS POKOK DAN FUNGSI

DINAS KESEHATAN

a) Penyusunan rencana strategis bidang Kesehatan; b) Perumusan kebijakan teknis bidang Kesehatan;

c) Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang pelayanan kesehatan, pengendalian penyakit dan penyehatan lingkungan, kesehatan keluarga, promosi dan statistik kesehatan;

d) pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang Kesehatan; e) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang Kesehatan;

f) Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Kesehatan pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya

DINAS PU

a) Penyusunan rencana strategis bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; b) Perumusan kebijakan teknis bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang;

c) Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang bina marga, cipta karya, tata ruang , pengairan; d) Pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang Pekerjaan Umum dan Penataan Ruang; e) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Dinas di bidang Pekerjaan Umum;

f) Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Dinas Pekerjaan Umum; g) Pelaksanaan tugas lain

BLHPM

a) Penyusunan Rencana Strategis bidang Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal ;

b) Perumusan kebijakan teknis, penyusunan program dan kegiatan bidang Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal;

c) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang penanaman modal, pengembangan dan pengendalian dampak lingkungan hidup serta pengelolaan lingkungan hidup;

d) Pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal; e) Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Badan Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal;

f) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan di bidang Lingkungan Hidup dan Penanaman Modal; g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengas tugas dan fungsinya.

BPMPD

a) Penyusunan Rencana Strategis bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

b) Perumusan kebijakan teknis, penyusunan program dan kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

c) Pemberian dukungan atas penyelenggaraan pemerintahan daerah bidang pengembangan ketahanan masyarakat, sosial budaya masyarakat, pengembangan usaha ekonomi desa dan teknologi tepat guna serta pembinaan pemerintahan desa;

d) Pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; e) Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Badan Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa;

f) Pembinaan terhadap Unit Pelaksana Teknis Badan di bidang Pemberdayaan Masyarakat dan Pemerintahan Desa; g) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

BAPPEDA

a) Perumusan kebijakan teknis perencanaan;

b) Pengoordinasian penyusunan perencanaan pembangunan;

c) Pembinaan dan pelaksanaan tugas di bidang perencanaan pembangunan daerah; dan d) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya. KANTOR

KEBERSIHAN DAN TATA KOTA

a) Penyusunan Kebersihan dan Tata Kota;

b) Perumusan kebijakan teknis bidang Kebersihan dan Tata Kota;

c) Pelaksanaan urusan pemerintahan dan pelayanan umum bidang Kebersihan dan Pertamanan, pengelolaan dan pengembangan Tata Kota; d) Pembinaan, pengendalian, evaluasi dan pelaporan pelaksanaan kegiatan bidang Kebersihan dan Tata Kota;

e) Pelaksanaan kegiatan penatausahaan Kantor Kebersihan dan Tata Kota;

f) Pelaksanaan tugas lain yang diberikan oleh bupati sesuai dengan tugas dan fungsinya.

(34)

2.10. Tata Ruang

2.10.1. Penetapan Fungsi Wilayah

Pengembangan fungsi kota-kota di Kabupaten Lombok Timur pada dasarnya tergantung pada hirearkhi kota-kota tersebut, dilihat dari ukuran jumlah penduduknya, ketersedian fasilitas pendukung maupun hierarkhi fungsionalnya. Kota–kota yang akan dikembangkan secara umum mempunyai fungsi utama sebagai berikut:

 Sebagai pusat kegiatan yang membentuk suatu wilayah pelayanan tertentu

 Sebagai simpul jasa penghubung, yang mencakup kegiatan pengumpulan, produksi maupun pemasaran

 Fungsi tertentu yang didasarkan pada suatu kegiatan dominan

Selain itu, pengembangan fungsi kota perlu pula mempertimbangkan adanya sektor strategis pada kota dan wilayah pelayanannya. Sektor-sektor yang dipandang strategis pengembanganya dikabupaten Lombok Timur telah diidentifikasi dan kepentingan penataan ruangnya telah dirumuskan ukuran jumlah penduduk seyogyanya sesuai dengan hierarkhi fungsional kota tersebut. Hasil analisis terhadap kelengkapan fasilitas perkotaan yang telah ada (eksisting) mengindikasikan berbagai kota sebagai berikut:

 Pusat pemasaran dan perdagangan serta jasa

 Pusat perhubungan dan komunikasi

 Pusat kegiatan industri

 Pusat kegiatan pariwisata

 Pusat kegiatan sosial

 Pusat kegiatan pendidikan

Adanya penetapan hierarkhi wilayah perkotaan seperti diatas maka selanjutnya direncanakan penetapan fungsi perkotaan, yaitu sebagai berikut:

1. Kawasan perkotaan ibukota kabupaten

Kawasan ini mempunyai fungsi sebagai pusat pemerintah tingkat lokal, pusat perdagangan, pengumpul dan distribusi komoditi pertanian, pusat pendidikan tingkat lokal, pusat industri dan kerajinan industri kecil/home industri

2. Kawasan perkotaan pusat SSWP mempunyai fungsi yaitu: Sebagai pusat pertumbuhan wilayah sekitarnya dan Sebagai pusat pelayanan umum.

(35)

Berdasarkan penetapan fungsi tersebut, maka untuk wilayah perkotaan di wilayah Kabupaten Lombok Timur dipaparkan sebagai berikut:

1) Kecamatan Selong

 Pusat perhubungan dan komunikasi

 Pusat pemerintahan

 Pusat kegiatan sosial

 Pusat kegiatan pendidikan tinggi keagamaan

 Pusat pelayanan transportasi skala regional 2) Kecamatan Masbagik

 Pusat perdagangan dan Jasa skala regional

 Pusat distribusi barang dan jasa

 Pusat pengembangan home industry

 Potensi sumber daya air 3) Kecamatan Terara

 Pusat pemerintahan lokal

 Pusat pengembangan home industry

 Pusat pertanian tanaman tahunan dan semusim 4) Kecamatan Aikmel

 Pusat pemerintahan lokal

 Pusat perniagaan skala regional

 Pusat distribusi barang dan jasa

 Pusat Pengembangan perikanan darat

 Kawasan Lindung

 Potensi air besih

2.9.2. Pemakaian lahan

Berdasarkan guna lahannya, bagian utara yang merupakan bagian hulu DAS mempunyai guna lahan hutan (25%) dan semak belukar (4%). Daerah ini memiliki kemiringan lereng 15 – 40% dengan elevasi 1.656 mdpl. Bagian tengah, yang berupa topografi bergelombang lemah dengan kemiringan lereng 2 – 15%, tata guna lahannya berupa kawasan budidaya seperti sawah (39%), tegalan (18%), kebun (3%), kebun campur (3%) dan permukiman dan lain lain (8%). Sedangkan pada bagian hilirnya mempunyai topografi dataran

(36)

dengan kemiringan lereng 0-2%, tata guna lahanya berupa kebun dan permukiman (Bappeda Kabupaten Lombok Timur, 2002; BPS,2008).

Sumber: Bappeda Kabupaten Lombok Timur (2002)

Gambar 19 Peta pemakaian lahan di kabupaten Lombok Timur

Gambar diatas memperlihatkan bahwa pemakaian lahan di DAS Menanga didominasi oleh area budidaya seperti persawahan dan tegalan yang tersebar di bagian Tengah-Selatan dari DAS Menanga, serta kawasan hutan dan semak yang berada di utara DAS ini. Areal budidaya ini banyak terdapat di daerah kecamatan seperti; Montong Gading, Terara, Sakra, Sakra Barat, Sakra Timur, Sikur, Masbagik, Pringgasela, Suralaga, Sukamulia, Aikmel dan Wanasaba tepatnya di sekitar sub DAS Palung-Moyot-Menanga Paok, Aikampat, Belimbing, Geres-Tojang dan Sub DAS Kukusan Tanggik, sementara areal tegalan tersebar di sekitar Kecamatan Suela dan Pringgabaya berada di areal sub DAS Desa, Kesambi dan Legundi-Kurbian. Sedangkan untuk kawasan hutan dan semak (utara) memiliki penyebaran dengan arah Barat – Timur mulai dari Kecamatan Montong Gading hingga Sambelia.

(37)

Dari luas area yang tersedia sebanyak 160.555 hektar berupa tanah sawah sebesar 45.583 ha (28,39%) dan Tanah Kering sebesar 114.972 ha (71,61%) pada tahun 2005. Luas ini secara umum tidak mengalami perubahan significant dari tahun 2005 hingga tahun 2009 dengan besaran luas sebesar 28% untuk Tanah Sawah dan 72% untuk Tanah Kering.

Tabel 12 Persentase lahan di Kabupaten Lombok Timur

Sumber: BPS Kab. Lombok Timur (2010)

Gambar 20 Persentase Jenis Lahan di kab. Lombok Timur

Lahan sawah tersebut berupa: Sawah Irigasi Teknis, Sawah Irigasi Setengah Teknis, Sawah Irigasi Sederhana PU, Sawah Irigasi Sederhana Non PU dan Sawah Tadah Hujan. Sementara Tanah Kering pemanfaatannya untuk Pekarangan, Tegal/Kebun, Ladang, Padang rumput, Hutan rakyat, Hutan Negara, Perkebunan, Tambak, Kolam/Empang dan

lain-Uraian

Jenis lahan/Land Type

2005 2006 2007 2008 2009 2005 2006 2007 2008 2009

A. Tanah Sawah (Ha)

45.583

45.394

45.382

45.328

45.521

28,39% 28,27% 28,27% 28,23% 28,35%

B. Tanah Kering (Ha)

114.972

115.161

115.173

115.227

115.034

71,61% 71,73% 71,73% 71,77% 71,65%

Jumlah Total

160.555

160.555

160.555

160.555

160.555

100,00% 100,00% 100,00% 100,00% 100,00%

(38)

lain. Detail mengenai luas masing-masing pemakaian lahan tersebut dapat dilihat pada tabel berikut.

Tabel 13 Luas Masing-masing Lahan di Kab. Lombok Timur

Sumber: BPS Kab. Lombok Timur (2010)

Luas lahan (Sawah, Kering) dirinci per kecamatan menunjukkan: lahan sawah paling luas berada di Kecamatan Jerowaru 3.807 ha (8,36%), sementara luas sawah paling kecil berada di kecamatan Sukamulia 920 ha (2,02%). Luas lahan Kering dengan luasan paling besar berada di Kecamatan Sambelia dengan luas lahan sebesar 21.823 ha (18,97%) diikuti oleh kecamatan Sembalun dengan luas sebasar 20.603 ha (17,91%), sementara luas lahan kering paling sedikit berada di kecamatan Sakra Barat 382 ha (0,33%). Detail dapat dilihat pada tabel berikut.

Jenis lahan/Land Type

2005

2006

2007

2008

2009

A. Tanah Sawah

45.583

45.394

45.382

45.328

45.521

1. Sawah Irigasi Teknis

5.460

4.989

6.429

5.894

5.889

2. Sawah Irigasi Setengah Teknis

30.480

30.786

29.766

29.445

29.628

3. Sawah Irigasi Sederhana P.U

2.676

2.672

2.157

2.887

2.902

4. Sawah Irigasi Sederhana Non P.U

6.338

6.318

6.406

6.478

6.457

5. Sawah Tadah Hujan

629

629

624

624

645

B. Tanah Kering

114.972

115.161

115.173

115.227

115.034

1. Pekarangan

7.607

7.824

7.999

8.063

8.082

2. Tegal/ Kebun

23.090

22.911

22.714

22.679

22.442

3. Ladang/Huma

6.147

6.147

6.147

6.178

6.177

4. Padang Rumput/Penggembalaan

651

651

556

556

556

5. Sementara Tidak di usahakan

-

20

20

20

20

6. Ditanami pohon /Hutan Rakyat

3.476

3.476

3.476

3.476

3.476

7. Hutan Negara

55.928

55.928

55.928

55.928

55.928

8. Perkebunan

3.168

3.165

3.165

3.165

3.165

9. Tambak

2.143

2.143

2.143

2.143

2.161

10. Kolam/Tebat/Empang

1.168

1.192

1.192

1.192

1.194

11. Lain-lain

11.594

11.704

11.833

11.827

11.833

Jumlah Total

160.555

160.555

160.555

160.555

160.555

(39)

Tabel 14 Tabel Luas Lahan per Kecamatan di Kab. Lombok Timur

Sumber: BPS Kab. Lombok Timur (2010) No Kecamatan Lahan Sawah

(ha) Persen Lahan Kering (ha) Persen Jumlah (ha) Persen 1 KERUAK 2.022 4,44% 2.027 1,76% 4.049 2,52% 2 JEROWARU 3.807 8,36% 10.471 9,10% 14.278 8,89% 3 SAKRA 2.080 4,57% 429 0,37% 2.509 1,56% 4 SAKRA BARAT 2.848 6,26% 382 0,33% 3.230 2,01% 5 SAKRA TIMUR 3.268 7,18% 436 0,38% 3.704 2,31% 6 TERARA 2.675 5,88% 1.466 1,27% 4.141 2,58% 7 MONTONG GADING 2.066 4,54% 500 0,43% 2.566 1,60% 8 SIKUR 2.813 6,18% 5.014 4,36% 7.827 4,87% 9 MASBAGIK 1.783 3,92% 1.534 1,33% 3.317 2,07% 10 PRINGGASELA 1.454 3,19% 11.972 10,41% 13.426 8,36% 11 SUKAMULIA 920 2,02% 529 0,46% 1.449 0,90% 12 SURALAGA 1.974 4,34% 728 0,63% 2.702 1,68% 13 SELONG 1.235 2,71% 1.933 1,68% 3.168 1,97% 14 LABUHAN HAJI 1.794 3,94% 3.163 2,75% 4.957 3,09% 15 PRINGGABAYA 2.397 5,27% 11.223 9,76% 13.620 8,48% 16 SUELA 2.952 6,48% 8.549 7,43% 11.501 7,16% 17 AIKMEL 3.320 7,29% 8.972 7,80% 12.292 7,66% 18 WANASABA 2.309 5,07% 3.280 2,85% 5.589 3,48% 19 SEMBALUN 1.105 2,43% 20.603 17,91% 21.708 13,52% 20 SAMBELIA 2.699 5,93% 21.823 18,97% 24.522 15,27% JUMLAH 45.521 100,00% 115.034 100,00% 160.555 100,00%

Gambar

Tabel 1 Batas Administrasi Kabupaten Lombok Timur
Gambar 1 Batas Administrasi Kabupaten Lombok Timur
Tabel 2 Rata-hujan di kabupaten Lombok Timur
Gambar 2 Rata-rata curah hujan (mm) di kabupaten Lombok Timur
+7

Referensi

Dokumen terkait

No No Peserta Nama NUPTK Mapel Instansi Kabupaten Ket.. Lombok

dalam mendapatkan standar fasilitas pelayanan kesehatan.. 37 pada kelas rawat inap di RSUD Kabupaten Lombok Tengah. dan RSUD Kabupaten

Perlindungan Hak Pasien Dalam Mendapatkan Standar Fasilitas Pelayanan Kesehatan Pada Kelas Rawat Inap di RSUD Kabupaten Lombok Tengah Dan RSUD Kabupaten Lombok Timur. Tujuan ke

52.960.000/ha diperoleh pendapatan sebesar Rp 17.038.077/LLG atau Rp 34.076.154/ha; (2) Efisiensi penggunaan input pada usahatani kubis di Kecamatan Sembalun Kabupaten

Di sebelah timur berbatasan dengan selat lombok, sedangkan di sebelah utara berbatasan dengan laut Bali, dan di sebelah selatan dengan Samudra Indonesia, juga

Hasil pelaksanaan pembangunan kesehatan di Kabupaten Lombok Timur tahun 2012 dalam rangka mencapai Masyarakat Lombok Timur yang Mandiri untuk Hidup Sehat 2012 dapat dilihat

Peraturan Daerah Kabupaten Lombok Timur Nomor 11 Tahun 2000 tentang Susunan Organisasi dan Tata Kerja Dinas-dinas Daerah Kabupaten Lombok Timur sebagai dasar hukum dalam penataan

tersebut terlihat bahwa Kabupaten Lombok Timur memiliki nilai Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) tertinggi, Kemudian diikuti oleh Kabupaten Lombok Tengah dan Kabupaten