Hasil Penelitian JurnalAsro Estate, Vol VIINo.2 Desember 2016
POPULASIARTHROPODA PADA LAHAN APLIKASI DAN TANPA
APLIKASITANDAN KOSONG KELAPA SAWIT DIAFDELING UPAH
KEBUN SURYA MATA IE PT. MOPOLI RAYA
Population o f Arthropods on Land Application and Without Applications o f The
Empty Fruit Bunches in Afdeling Upah
Surya Mata IE PT. MOPOLI RAYA
Sakiah, Mariani Sembiring, Anelu Yairawati Duha
1,3Sekolah Tinggi Ilmu Pertanian Agrobisnis Perkebunan
2Fakultas Pertanian Universitas Sumatera Utara
AbstractThe experiment was conducted in Afdeling Upah Surya Mata IE PT Mopoli Raya and subsequently analyzed in Laboratory o f Soil Biology and Reaserch & Tegnology Laboratory, Faculty o f Agriculture, University o f Sumatera Utara. Research time is 6 month, from January to June 2016. This study aims to determine the type and total of arthropods that live in the soil applied empty fruit bunches o f oil palm and without application o f oil palm empty fruit bunches. This studied uses a randomized block design factorial. The first factor is Areal Soil Sampling (A) consists o f two levels, namely: AO = Without applications empty fruit bunches of oil palm; A1 = By Application empty fruit bunches o f oil palm. The second factor is distance Soil Sampling (J) consists o f five levels ie: JO = 0 cm from the disc; J1 = 100 cm from the disc; J2 = 200 cm from the disc; J3 = 300 cm from the disc and J4 = 400 cm from the disc. So that the number o f treatment 2 x 5 = 10 and repeated 3 times, then the experiment consists of 30 units. The results of this study indicate that the population o f arthropods are most commonly found on the land application o f oil palm empty fruit bunches with species Nanotermes isaacae, a total o f 184 species. Arthropods population at a distance o f 0 cm from the point of application (A1 JO) higher compared with a distance o f 100 cm to 400 cm from the point o f application. The best distance for obtaining a population of arthropods is the point o f application of oil palm empty fruit bunches (A 1 JO).
Keywords: Arthropods, Applications, Empty Fruit Bunch, Palm Oil
PENDAHULUAN
Kelapa sawit (Elaeis guineensis
Jacq) dapat tumbuh dengan baik dan
memberikan potensi produksi yang
optimal pada kondisi iklim, jenis tanah
dan syarat tumbuh lainnya seperti
k e tin g g ia n te m p a t y a n g se su a i.
Tanaman kelapa sawit mempunyai
toleransi yang cukup tinggi dan dapat
tu m b u h p ad a tin g k a t k erag am an
karakteristik tanah pada berbagai jenis
tanah mulai dari tanah organik yaitu
Histosol hingga tanah mineral Andisol,
E n tis o l, I n c e p tis o l d an U ltis o l
(Darmokarsoro dkk, 2003).
M e lih a t k o n t r i b u s i y a n g
diberikan oleh tanaman Kelapa sawit
(.Elaeis guieneensis Jacq) dewasa ini
dan masa yang akan datang, seiring
dengan meningkatnya kebutuhan akan
minyak sawit, maka perlu diupayakan
u s a h a p e n in g k a ta n k u a lita s dan
kuantitas produksi kelapa sawit. Pada
p ro ses p en g o la h a n TBS m en jad i
minyak sawit mentah dihasilkan sisa
produksi berupa limbah padat dan cair.
Pada proses pengolahan TBS menjadi
Hasil Penelitian Jumal Aero Estate, Vol VIINo.2 Desember 2016
minyak sawit mentah dihasilkan sisa
produksi berupa limbah padat dan cair.
Setiap 1 ton Tandan Buah Segar (TBS)
y a n g d i o l a h d i p a b r i k a k a n
menghasilkan 220 kg TKKS, 670 kg
limbah cair, 120 kg serat mesocarp, 70
kg cangkang, dan 30 kg palm kernel
cake. Tandan Kosong Kelapa Sawit
(TKKS) yang dihasilkan antara 22 -
23% dari jumlah TBS yang di olah.
(Singh, 1990 dalam Darmosarkoro,
dkk.2003).
P erbaikan sifat tanah yang
diperoleh dari aplikasi TKKS secara
u m u m b e r p e n g a r u h t e r h a d a p
peningkatan produksi Tandan Buah
Segar (TBS). Peningkatan produksi
Tandan Buah Segar dimulai pada tahun
kedua setelah aplikasi, baik melalui
peningkatan produksi tandan per pohon
maupun rerata bobot tandan. Pada
percobaan tersebut, aplikasi 40 ton
T K K S /H a y a n g d i k o m b i n a s i k a n
dengan 60% dosis pupuk urea dan RP
dari standar kebun dapat meningkatkan
produksi TBS sebesar 34% (Siahaan,
dkk. 1997).
P e m b e r i a n T K K S d a p a t
merangsang aktivitas mikroba tanah
k h u s u s n y a
a d a l a h A rth ro p o d a .
P eranan A rthropoda tanah dalam
ekosistem tanah termasuk besar, karena
proses dekomposisi bahan organik
dalam tanah ju g a ditentukan oleh
adanya Arthropoda tanah di habitat
tersebut. Peran Arthropoda tanah ini
terutama penting dalam perombakan
material organik dan anorganik, dan
bersama - sama dengan hewan tanah
lainnya ikut dalam proses siklus
biogeokim ia (B uckm an & Brady,
1982).
Fauna tanah merupakan salah
satu komponen ekosistem tanah yang
berperan dalam memperbaiki struktur
tanah melalui penurunan berat jenis,
p e n i n g k a t a n r u a n g por i , aer asi ,
drainase, kapasitas penyimpanan air,
d e k o m p o s i s i b a h a n o r g a n i k ,
p e n c a m p u r a n p a r t i k e l t a n a h ,
penyebaran mikroba, dan perbaikan
struktur agregat tanah (Rao, 1994).
Arthropoda tanah merupakan
salah satu kelompok hewan tanah yang
berperan penting dalam peningkatan
kesuburan tanah dan penghancuran
serasah serta sisa-sisa bahan organik.
Arthropoda permukaan tanah sebagai
komponen biotik pada ekosistem tanah
s a n g a t t e r g a n t u n g p a d a f a k t o r
lingkungan. Terkait besamya fungsi
A rth ro p o d a d id alam tan ah m aka
penelitian ini berkepentingan untuk
m e n d a p a t k a n d a t a
p o p u l a s i
Arthropoda di perkebunan kelapa sawit
dengan dan tanpa aplikasi tandan
kosong kelapa sawit.
Penelitian ini bertujuan untuk
m e n g e t a h u i j e n i s d a n j u m l a h
Arthropoda yang hidup dalam tanah
yang diap lik asi TKKS dan tanpa
aplikasi TKKS. Hasil dari penelitian ini
Hasil Penelitian Jumal Aero Estate, Vol VIINo.2 Desember 2016
dapat dijadikan media pembelajaran
biologi pada topik keanekaragaman
hayati khususnya tentang Arthropoda di
lahan aplikasi dan tanpa aplikasi
TKKS.
METODE PENELITIAN
Tempat dan Waktu
Penelitian ini dilaksanakan di
Afdeling Upah kebun Surya Mata IE
PT. M opoli Raya dan selanjutnya
identifikasi di lakukan di Laboratorium
Biologi Tanah dan Laboratorium Riset
& Teknologi, Fakultas P ertanian,
Universitas Sumatera Utara. Penelitian
d ilak san ak an pada b u lan Januari
sampai Juni2016.
Alat dan Bahan
B a h a n y a n g d i g u n a k a n d a l a m
penelitian ini adalah bahan tanah
sebagai objek pengamatan, Alkohol
70% sebagai pengaw et organism e
tanah, Formalin 3% sebagai pengawet
organisme tanah, larutan NaCl sebagai
pem isah organism e tanah dengan
serasah. Alat yang digunakan yaitu
Cangkul /sekop, meteran, Mikroskop,
Bola lampu 60 watt, Corong Berlese -
Tullgren (modifikasi), Ajir dan alat
pendukung lainnya.
Desain Penelitian
Penelitian ini menggunakan Rancangan
A cak K elom pok (RAK) faktorial.
Faktor I
adalah Areal Pengambilan
Sampel Tanah (A) terdiri dari dua taraf
yaitu : AO = Tanpa Aplikasi TKKS ;
A 1 = Dengan Aplikasi TKKS. Faktor II
yaitu Jarak Pengambilan Sampel Tanah
(J) terdiri dari lima taraf yaitu : JO = 0
cm dari Piringan ; Jl= 100 cm dari
Piringan; J2 = 200 cm dari Piringan; J3
= 300 cm dari Piringan dan J4 = 400 cm
dari Pi r i nga n. S e h i n g g a j u m l a h
perlakuan 2 x 5 =10 dan diulang 3 kali,
maka terdiri dari 30 satuan penelitian.
P e n g u j i a n p a r a m e t e r p o p u l a s i
Arthropoda disusun pada dafitar sidik
ragam dan dilakukan uji Beda Nyata
Terkecil (BNT) dengan taraf 5 % dan 1
%.Pelaksanaan Penelitian
a. Pengambilan Sampel Tanah
Sampel tanah diambil pada Blok 30
untuk areal tanpa aplikasi TKKS dan
Blok 27 untuk areal aplikasi TKKS.
Sampel tanah diambil secara komposit
pada kedalaman 10 cm untuk analisa
b a h a n or g a n i k s e d a n g k a n u n t u k
pengamatan Arthropoda sampel tanah
diambil dengan ukuran 20 cm x 20 cm
dengan kedalaman 10 cm.
b. Analisa bahan organik tanah
A nalisa bahan organik dilakukan
dengan m etode W alkley & Balck.
A nalisa dilakukan di laboratorium
Riset dan Teknologi, Fakultas Pertanian
Universitas Sumatera Utara.
c. Pengamatan Arthropoda
1. Menyiapkan alat modifikasi corong
Berlese - Tullgren terlebih dahulu.
2. Contoh tanah dengan ukuran 20 cm x
Hasil Penelitian Jumal Aero Estate, Vol VIINo.2 Desember 2016
dimasukkan kedalam corong Berlese
- Tullgren. Kemudian goyang -
goyangkan atau pukul pelan- pelan
di sekeliling tabung sedemikian rupa
sehingga partikel tanah atau bahan
organik yang berukuran <1,5 mm
jatuhkebawah.
3. Tabung kaca/botol penampung yang
telah berlebel diisi dengan alkohol
70% stinggi 3,0 - 5,0 cm, diletakkan
tepat dibawah lubang corong Bersele
-Tullgreen.
4. Penutup corong dipasang, lampu
dinyalakan didalam corong dan
dibiarkan selama 24 jam.
5. Sortasi Arthropoda; Caranya yaitu,
alkohol dalam tabung dibuang dan
diganti dengan larutan garam NaCl
30 %, fauna akan mengapung di
permukaan larutan.
6. Mesofauna dan mikrofauna yang
telah berada didalam tabung/toples
dimasukkan ke dalam cawanpetri
(diameter ± 5 cm) yang diisi alkohol
70% dengan memakai pipet tetes.
7. Cawan petri yang berisi fauna yang
b e l u m d i a ma t i d i t u t u p u n t u k
mencegah terhadinya penguapan
alkohol dan diberi label sesuai
nomor label contoh tanah.
8. Identifikasi dan perhitungan
Arthropoda
Parameter Penelitian
Pengamatan yang digunakan dalam
penelitian ini adalah:
1. InformasiUmumKebun
2. Analisa bahan organik tanah secara
komposit
3.
Kl assi fikasi dan Identifikasi
Arthropoda
4.
Total Arthropoda
5.
Pengamatan dan Interpretasi
6.
K e l i m p a h a n P o p u l a s i d a n
Kelimpahan RelatifArthropoda
dibawah lubang corong Bersele
-Tullgreen.
K e l i m p a h a n p o p u l a s i d a n
kelimpahan relatif fauna tanah dapat
dihitung dengan cara berikut:
Tr . . Jumlah individu jenis A
K iems A = —-
---J Jumlah u n it contoh tanah T/Ti ■ * K jen is A
KR enis A =
---Jumlah K sem ua jenis
Keterangan
K
: Kelimpahan populasi
KR
: Kelimpahan relatif
Interpretasi:
1.
Jika A merupakan j enis fauna yang
b e r m a n f a a t b a g i p e r t a n i a n ,
semakin tinggi nilai K atau KR
berarti pengelolaan tanah dan
t a n a m a n m e n g a r a h p a d a
k e b e r s i n a m b u n g a n b u d i d a y a
tanaman.
2.
Jika A merupakan j enis fauna yang
merugikanbagi pertanian, semakin
tinggi nilai K atau KR berarti
pengelolaan tanah dan tanaman
s e c a r a e k o l o g i s t i d a k
menguntungkan dari pada nilai
t e r t e n t u ( a m b a n g b a t a s )
Hasil Penelitian Jumal Aero Estate, Vol VIINo.2 Desember 2016
m engancam kebersinam bungan
budidaya tanaman. Hal ini juga
dipengaruhi oleh kelimpahan fauna
l ai n y a n g b e r t i n d a k s e ba ga i
predator bagi jenis fauna yang
merugikan tersebut (Suin, 2003)
HASIL DAN PEMBAHASAN
a. Informasi Umum Kebun
Kebun Surya Mata Ie salah satu
dari pada anak perusahaan dari PT.
Mopoli Raya Group hanya memiliki 1
(satu) Afdeling yaitu Afdeling Upah
yang terletak di Kecamatan Bendahara,
Kabupaten Aceh Tamiang dengan jarak
Ibu Kota Kabupaten Kuala Simpang ±
15 km, dengan ketinggian tempat antara
15-20 m di atas permukaan laut.
Af del i ng Up a h me r u p a k a n
lokasi pengam atan yang dilakukan
memiliki total luas areal HGU 800,75
Ha, dengan luas areal TM 776,70 Ha,
jum lah pohon tegakan TM 98.616
pokok, yang didom inasi asal bibit
Socfindo seluas 440,99 ha, asal bibit
PPKS 314, 77 ha dan s u p e r ge ne
Malaysia 20.94 ha, luas areal TBM
24.05 Ha dan ada areal bibitan seluas
7,09 ha.
Keadaan Topografi areal PT.
Mopoli Raya kebun Mata Surya Ie
Afdeling Upah Memiliki Kondisi areal
datar 80% dan bergelombang 20%.
Sampel tanah diambil dari beberapa
blok tanpa aplikasi TKKS dan blok
dengan aplikasi TKKS
b. Bahan Organik Tanah
Kadar bahan organik tanah pada areal
penelitian terdapat pada Tabel 1.
Tabel 1. Analisa Bahan Organik (%) N Pengambilan Sampel C- Bahan
0 Organik Organik
1 Areal Tanpa Aplikasi 1,08 1,85 2 Areal Dengan Aplikasi 3,35________5,76
Bahan organik tanah pada areal tanpa
aplikasi TKKS 1,85 % dan pada areal
aplikasi TKKS 5,76 %. Nilai bahan
organik pada areal aplikasi TKKS lebih
tinggi dibanding pada areal tanpa
aplikasi TKKS. Hal ini merupakan
bukti bahwa TKKS sebagai sumber
bahan organik bagi tanah.
3. Klasifikasi dan Identifikasi
Arthropoda
Arthropoda tanah yang ditemukan pada
areal dengan aplikasi dan tanpa aplikasi
TKKS cukup beragam keberadaannya.
Pengelompokan^rt/zropoJa tanah yang
diperoleh dari hasil penelitian dapat
dilihat pada Tabel 3.
Hasil Penelitian Jumal Asro Estate, Vol VIINo.2 Desember 2016
Tabel 3. Pengelompokan / Identifikasi Arthropoda Tanah Pada Areal Tanpa Aplikasi dan Dengan Aplikasi TKKS.
No Kelas Ordo Famili Spesies
1. Arachnida Acari Acaridae Acarus siro
Ascidae Arctoseius magnanalis Trombiculidae Trombicula autumnalis Araneae Telemidae Telema tenella
2. Clitelata Haplotaxida Lumbricidae Lumbricus terrestris 3. Diplopoda Spirobolida Trigoniulidae Trigoniulus sp 4. Entognatha Collembola Isotomidae Isotoma maritima 5. Insecta Isoptera Termitidae Nanotermes isaacae
Hymenoptera Myrmicinae Myrmica rubra
Arthropoda tanah yang ditemukan pada
lokasi penelitian terdiri dari 5 kelas, 7
ordo, 9 famili, dan 9 spesies. Kelas yang
didapatkan di areal penelitian adalah
kelas Insecta (serangga), Arachnida
(laba-laba), Entognatha (ekor pegas),
C lite la ta ( c a c i n g t a n a h ) ,
d a n
Diplopoda (kaki seribu).
A r t h r o p o d a t a n a h y a n g
ditemukan dalam jumlah besar adalah
dari kelompok Arachnida (laba-laba)
yang terdiri dari dua ordo, yaitu: Acari
dan Araneae. D engan ordo A cari
terdapat tiga famili yang berbeda yaitu:
Acaridae, Ascidae, Trombiculidae.
S e m e n t a r a p a d a k e l a s I n s e c t a
(serangga) yang terdiri dari dua ordo,
yaitu: Blattodea, Hymenoptera.
P a d a a r e a l d e n g a n
aplikasi TKKS ada dua kelas yang
ditemukan yaitu kelas Insekta pada
ordo Isoptera dengan famili Termitidae
dan kel as Di p l o p o d a p a d a or do
S p i r o b o l i d a d e n g a n f a m i l i
Trigoniulidae. Dari spesies-spesies
yang ditemukan dilapangan, populasi
yang terbanyak ditemukan pada areal
tanpa aplikasi TKKS adalah Myrmica
rubra dari ordo Hym enoptera dan
dengan aplikasi TKKS adalah spesies
Nanotermes isaacae dari ordo Isoptera.
G am bar A rthropoda.
yang diperoleh pada areal tanpa aplikasi
dan dengan aplikasi TKKS
setelah
diidentifikasi di laboratorium biologi
tanah dengan menggunakan mikroskop
cahaya dapat dilihat pada Tabel 4.
Hasil Penelitian JumalAsro Estate, Vol VIINo. 2 Desember 2016
Tabel 4. Identifikasi jenis Arthropoda beserta gambamya yang terdapat pada
lahan aplikasi dan tanpa aplikasi TKKS.
Mo Identifikasi
Arthropoda
Gambar1
Arctoseius magnanalis
C iri-ciri:• Memiliki 3 pasang kaki
• Memiliki 1 pasang capit di bagian kepala
• Memiliki buntut berbentuk bulat
t o
• Memiliki sepasangp antena 2
Telema tenella
C iri-ciri:
• Memiliki 4 pasang kaki masing - masing aki memiliki 4 ruas
• Memiliki sepasang capit di kepala • Memiliki kantong spider
• Memiliki buntut bentuk bulat runcing
i n
3
lrombicula autumnal is
C iri-ciri:• Kaki panjang dan berbulu
• Memiliki 5 pasang kaki dan masing- masing kaki terdiri meemiliki ruas. • Memiliki sepasang capit di kepala
•«
4
Myrmica rubra
C iri-ciri:• Warna tubuh kemerahan • Memiliki antena
• 3 pasang kaki yang memiliki 3 ruas • Seluruh permukaan tubuh kasar
5
Isotoma maritima
C iri-ciri:• Memiliki antena dengan 3-4 segmen • 3 pasang kaki yang memiliki duri
disepanjang kaki dan beruas • Memiliki buntut berbentuk runcing • Dibagian mulut terdapat alat penghisap 6
Trigoniulus sp
C iri-ciri:
• Warna merah kehitaman
• Tubuhnya berbentuk seperti tabung • Memiliki sungut pendek
• Kepala cembung
Hasil Penelitian_______________________________ Jumal A grp Estate, Vol VII No.2 Desember 2016
Lumbricus terrestris
C iri-ciri:• Berambut sedikit
• Terdiri atas segmen-segmen 15-150 buah
• B erw arnah m erah sm pai biru k ehijau an
Acarus siro
C iri-ciri:
• Tubuh bulat dan agak runcing dibagian kepala
• B erw arna K eputih an
• Panjang sekitar 0,3 - 0,6 mm • Kaki kekuningan
Nanotermes isaacae
Ciri - ciri :• Memiliki sepasang capit pada bagian mulut
• Terdiri dari 3 pasang kaki
• U k u ran tu b u h 1-1,4 m m U m u m n y a b erw arn a kek u n in g an
Total jenis Arthropoda yang telah
d ian alisa di labo rato riu m dengan
mengidentifikasi ciri-ciri fisik tubuh
memiliki perbedaan satu sama lainnya.
Ada beberapa spesies yang memiliki
kesamaan bentuk fisik tubuh dengan
ordo yang sam a yaitu ordo A cari
(Borror,dkk. 1992).
Ordo Acari merupakan satu kelompok
yang sangat besar dari hewan yang kecil
sampai yang lembut. Lebih dari 30.000
telah diperkirakan ada dan barangkali
setengah juta lebih belum diuraikan.
Acari banyak terdapat didalam tanah
dan reruntuhan organik, ditempat ini
biasanya m elebihi dari Arthropoda
lainnya (Borror,dkk. 1992).
Persam aan secara signifikan
pada ordo Acari yaitu pada spesies
Arctoseius magnanalis dan Trombicula
autumnalis. Kedua spesies tersebut
m em iliki sepasang alat penghisap
dimulut, memiliki 3 pasang kaki, dan
tu b u h yang berw arn a kem erahan.
S e d a n g k a n u n tu k or do I s o p t e r a
merupakan spesies yang paling banyak
ditem ukan diareal aplikasi TKKS.
Dengan memiliki ciri 3 pasang kaki, dan
memiliki antena.
c. Total Arthropoda Tanah
Total Arthropoda tanah pada areal tanpa
aplikasi dan dengan aplikasi TKKS
dapat dilihatpada tabel 5.
Has it Penelitian Jam al Agro Estate, Vo! VII No.2 Desember 2016
Tabel 5. Total
Arthropoda
Tanah pada Areal Tanpa Aplikasi dan Dengan TKKSNo. Spesies (-) TKKS (+) TKKS Jumlah Jumlah Ulangan Ulangan I II III I II III ..individu... 1
Acarus siro
4 1 1 6 0 1 0 1 2Arctoseius mavnanalis
0 2 0 2 1 0 0 1 3Isotoma maritime
1 0 0 1 0 0 0 0 4Lumbricus terrestris
10 6 7 23 6 9 4 19 5Myrmica rubra
6 9 18 33 15 10 22 47 6Nanotermes isaacae
3 0 0 3 64 83 77 224 7Telema tenella
0 1 0 1 0 1 0 1 8Trigoniulus sp
0 0 0 0 2 3 3 8 9Trombicula autumnalis
0 1 0 1 1 0 0 1 Jumlah Individu 24 20 26 70 89 107 106 302Arthropoda
tanah yang ditem ukan pada areal dengan aplikasi TKKS sebanyak 302 individu, sedangkan pada areal ta n p a a p lik a si TK K S seb an y a k 70 individu. Dari 9 spesies yang ditem ukan pada penelitian ini, terdapat 1 spesies y an g tid a k ad a d alam area l ta n p a aplikasi TKKS yaituTrigoniulus sp.
sedangkan pada areal aplikasi TKKS ju g a terdapat 1 spesies dariArthropoda
Tabel 6. Rataan total
Arthropoda
tanah sampel tanahyang tidak ada, yaitu
Isotoma maritime.
Pada areal tanpa aplikasi TKKS ada dua k e la s y a n g d ite m u k a n y a itu k elasc/ite/ata
pada ordohaplotaxida
dengan famililumbricidae
dan kelas insecta pada ordohymenoptera
dengan famili m yrm icinae.d. Rataan Total Arthropoda Tanah
Rataan
Arthropoda
tanah berdasarkan areal dan jarak pengam bilan sampel tanah dapat dilihat pada tabel 6. berdasarkan areal dan jarak pengambilanPerlakuan A0 A1 Total Rataan
JO 4,00 70,33 74,33 37,17B J1 5,00 19,67 24,67 12,33A J2 3,00 4,00 7,00 3,50A J3 7,00 3,33 10,33 5,17A J4 4,33 3,33 7,67 3,83A Total 23,33 100,67 Rataan 4,67A 20,13B
Keterangan : Angka yang diikuti oleh huruf yang sarna menunjukkan tidak berbeda sangat nyata pada P = 0,01
Hasil Penelitian Jnrnal Agro Estate, Vo! VII No.2 Desember 2016
T otal
Arthropoda
s e c a ra ra ta - r a ta a d a l a h 1 2 , 4 0 . P a d a p e r l a k u a n kombinasiArthropoda
yang tertinggi t e r d a p a t p a d a p e r l a k u a n d e n g a n aplikasi TKKS p a d ajarak 0 cm (A1J0) yaitu sebesar 70,33 dan yang terendah terdapat perlakuan tanpa TKKS pada jara k 200 cm (A 0J2), yaitu sebesar 3,00. Uji BNT m enunjukan bahw a areal dngan apl ikasi T K K S b erp en g a ru h sangat nyata terhadap totalArthropoda
,bila dibandingkan dengan areal tanpa a p l i k a s i T K K S . D i m a n a p a d a arealdengan aplikasi TKKS (A 1) secara r a t a - r a t a a d a l a h 2 0 , 1 3 i n d i v i d u sedangkan pada areal tanpa aplikasi TKKS (AO) lebih rendah yaitu 4,67
individu.
Uji BNT m enunjukan bahw a p e r l a k u a n j a r a k j u g a m e m i l i k i p e r b e d a a n s a n g a t n y a t a , d i m a n a perlakuan yang tertinggi yaitu pada jarak 0 cm (JO) sebesar 37,17 individu, s e d a n g k a n y a n g t e r e n d a h d e n g a n perlakuan jarak 200 cm (J2) sebesar 3,50 individu.
e. K e l i m p a h a n P o p u l a s i Da n
Kelimpahan Relatif Arthropoda
Kelim pahan populasi dan kelim pahan re la tif
Arthropoda
tanah pada areal tanpa aplikasi dan pada areal dengan aplikasi TK K S dapat dilihat pada tabel 5.Tabel 5. Kelimpahan Populasi Dan Kelimpahan Relatif Arthropoda Tanah Pada Areal
No. Spesies
Areal Tanpa Aplikasi TKKS Areal Dengan Aplikasi TKKS K KR (%) K KR (%) 1 Acanis siro 0,40 8,57 0,07 0,33 2 Arctoseius magnanalis 0,13 2,86 0,07 0,33 3 Isotoma maritima 0,07 1,43 0,00 0,00 4 Lumbricus terrestris 1,53 32,86 1,27 6,29 5 Myrmica rubra 2,20 47,14 3,13 15,56 6 Nanotermes isaacae 0,20 4,29 14,93 74,17 7 Telema tene/la 0,07 1,43 0,07 0,33 8 Trigoniulus sp 0,00 0,00 0,53 2,65 9 Trombicula autumnalis 0,07 1,43 0,07 0,33 Jumlah 4,67 100,00 20,13 100,00
Kelimpahan populasi
Arthropoda
yang terbanyak di lahan perkebunan kelapa sawit pada areal aplikasi TKKS adalahNanotermes isaacae
se b e sa r 14,93 sem entara pada areal tanpa aplikasi TKKS populasi yang terbanyak adalahM y r m i c a r u b r a .
S e d a n g k a nkelim pahan relatif
Arthropoda
di lahan tanpa aplikasi TKKS adalah 47,14% pada spesiesMyrmica rubra
dan pada lahan dengan aplikasi TK K S adalah 7 4 , 1 7 % p a d a s p e s ie sN anoterm es
isaacae.
Hasil Penelitian JurnalAsro Estate, Vol VIINo.2 Desember 2016