• Tidak ada hasil yang ditemukan

BAB V K A B E L Hubungan Umum. Gambar 5.1. Kabel Sebagai Batang Lentur. q. dx. Dalam analisisnya, baik. Beban total pada kabel adalah R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "BAB V K A B E L Hubungan Umum. Gambar 5.1. Kabel Sebagai Batang Lentur. q. dx. Dalam analisisnya, baik. Beban total pada kabel adalah R"

Copied!
9
0
0

Teks penuh

(1)

53

Kabel merupakan salah satu bentuk batang lentur yang banyak dipakai pada konstruksi, antara lain: jembatan, jaringan kabel listrik dan kereta gantung. Dalam analisis kekuatannya, ketahanan batang terhadap lenturan dapat diabaikan karena harganya yang sangat jauh lebih kecil dari ketahanan batang terhadap tarikan. Selain itu, ada batang-batang tertentu yang massanya sendiri dapat diabaikan terhadap beban yang ditahannya, dan ada pula yang tak dapat diabaikan.

5.1. Hubungan Umum

Gambar 5.1. Kabel Sebagai Batang Lentur

Beban total pada kabel adalah R

q dx. . Dalam analisisnya, baik perubahan F maupun  bernilai positif seiring dengan bertambahnya harga x ke arah positif. Kabel secara keseluruhan akan berada dalam keadaan setimbang bila setiap elemennya berada dalam keadaan setimbang. Perhatikan Gambar 5.1b di atas.   v h F F q dx F dF d F F F dF d                0 0 0 0 .sin . ( ).sin( ) .cos ( ).cos( )       ( . ) ( . ) 51 51 a b

(2)

Identitas trigonometri : sin ( + d) = sin .cos d + cos .sin d  cos ( + d) = cos .cos d  sin .sin d Untuk d0 maka cosd1 dan sindd, sehingga

sin ( + d) = sin  + cos . d (5.2a)

cos ( + d) = cos   sin  d (5.2a)

Dengan substitusi persamaan (5.2a) dan (5.2b) ke persamaan-persamaan (5.1a) dan (5.1b), akan diperoleh

(F + dF) (sin  + cos . dF. sin  + q. dx (5.3a) (F + dF) (cos  + sin . dF. cos  (5.3b) Untuk dx0 maka d0 dan dF0, sehinggadari persamaan (5.3a) dF.cos .  d 0, serta dari persamaan (5.3b) dF.sin .  d 0. Dengan demikian dari persamaan-persamaan (5.3a) dan (5.3b) akan diperoleh

F. sin  + F. cos . ddF. sin F. sin  + q. dx atau

F. cos . ddF. sin q. dx (5.4a) F. cos  + F. sin . ddF. cos F. cos  atau

F. sin . ddF. cos 0 (5.4b)

Persamaan-persamaan (5.4a) dan (5.4b) dapat ditulis dalam bentuk lain berturut-turut sebagai berikut

d(F. sin q. dx (5.5a)

d(F. cos 0 (5.5b)

Dengan mengintegralkan persamaan (5.5b) di atas akan diperoleh bahwa komponen horisontal beban tidak tergantung pada harga x atau tetap yang

(3)

dinyatakan oleh F. cos C. Bila harga konstan Cini kemudian diberi notasi baru sebagai Fo , akan didapat

F. cos Fo atau (5.6)

Substitusi persamaan (5.6) ke persamaan (5.5a) akan menghasilkan d(Fo. tan q. dx

Dengan Fo dan tan  = (dy/dx), maka

o o F d dy dx q dx atau F d dy dx dx q . . .          atau (5.7)

5.2.Kabel Dengan Lenturan Parabola

Gambar 5.2 Jembatan Gantung F Fo cos F q dx y d o  2 2

(4)

Persamaan (5.7) diintegrasikan sekali akan memberikan dy dx q x Fo C  .  (5.8a)

Pada titik terendah D, dengan x = 0 dan (dy/dx) = tan  = 0, maka persamaan (5.8a) menjadi 0 q0 F C o .  C 0

Substitusi harga C = 0 ini ke persamaan (5.8a), akan menghasilkan

dy dx

q x Fo

 . (5.8b)

Persamaan (5.8b) diintegrasikan sekali akan menghasilkan

y q x Fo C   2 1 2 . . (5.9a)

Untuk titik terendah D, harga x = 0 dan y = 0, sehingga

0 0 2 2 1  q  Fo C . .  C10

Substitusi harga C1 = 0 ke persamaan (5.9b), menghasilkan

(5.9b)

Untuk titik-titik A dan B berturut-turut y = hA dan y = hB , serta x = -lA dan x = +lB , akan menghasilkan A A o o A A h q l F F q l h    2 2 2. 2 . . (5.10a) B B o o B B h q l F F q l h    2 2 2. 2 . . (5.10b) y q x Fo  2 2 . .

(5)

dengan:

Fo : komponen horisontal dari gaya normal yang bekerja pada kabel (N) Q : besar beban terbagi rata (N/mm)

L : setangah panjang bentang jembatan (mm) h : tinggi lendutan kabel maksimum (mm).

Kombinasi persamaan -persamaan (5.10a) dan (5.10b) akan menghasilkan

B A B A l l h h  atau A B A B l l h h  (5.11)

Persamaan-persamaan (5.10) menunjukkan bahwa makin tinggi tiang penyangga akan semakinkecil komponen horisontal dari beban normal kabel, namun makin panjang bentangnya makin besar komponen beban horisontal tersebut yang berbanding lurus dengan panjang bentangnya.

Sebagaimana telah dikemukakan di muka bahwa sistem secara keseluruhan akan berada dalam keadaan setimbang bila setiap elemen pada sistem itu berada dalam keadaan setimbang. Dengan demikian untuk harga x sembarang pada Gambar 5.2(b), dari segitiga gaya yang tertutup Gambar 5.2(c) yang dibentuk oleh ketiga beban Fo, F dan q.x akan menghasilkan

F Fo q x 2 2 2

. (5.12a)

Substitusi persamaan (5.10) menghasilkan

F q l h q x   2 4 2 2 2 4 . . . =

q x l h . . 2 2 2 2  (5.12b)

Untuk struktur seperti ditunjukkan pada Gambar 5.2(a), beban kabel yang terjadi di A dan B, dengan xA = lA dan xB = lB serta l = lA dan l = lB , maka persamaan (5.12b) menjadi

(6)

A A A A F q l l h  . .  . 1 2 2 (5.13a)

 

B B B B F q l l h  . .  . 1 2 2 (5.13b)

Substitusi persamaan (5.10) ke persamaan (5.9), akan menghasilkan tinggi lendutan kabel pada setiap harga x sembarang, yang besarnya

y q x q l h y h x l    2 2 2 2 2 . . . . (5.14)

Untuk arah ke ujung-ujung A dan B, dengan berturut-turut h = hA dan h = hB serta l = lA dan l = lB disubstitusikan ke (5.14).

Panjang kabel antara kedua bentang, s , dapat dihitung menurut rumus

ds dx dy dy

dx

 2 2   

2

1 (5.15a)

Substitusi persamaan (5.9b) ke persamaan di atas akan diperolah

 

 

ds q x F dx q x F o o  1  1 2 12 2 2 2 . . . (5.15b)

Sehingga panjang kabel antara dua tiang adalah

 

s q x Fo dx l  2

1

1 2 2 2 2 0 . (5.16) Bila

 

1 2 2 2 2 1

q x Fo .

dipandang sebagai (1 + a)n , maka kita memiliki

a q x Fo  2.22 dan n = 1/2 (5.17) Sedangkan

 

n



a n a n n a n n n a 1 1 1 2 1 2 3 2 3    .       ! . ! . ... (5.18a)

(7)

yang merupakan sebuah deret konvergen untuk x2 < 1. Selanjutnya harga a menurut persamaan (5.16) dikembalikan lagi ke persamaan di atas, sehingga

 

   

 

   

 

 

   

1 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 2 3 2 2 2 2 2 2 4 4 4 6 6 6 1 1 1 2 1 2 12 1 1 2 1 2 12 1 12 2 1 2.3 1 2. 8 16                      q x F q x F q x F q x F q F x q F x q F x o o o o o o o . . . . . . . . ... . ... (5.18b) Substitusi persamaan (5.18b) di atas ke persamaan (5.16) sehingga

   

s q F x q F x q F x dx x q F x q F x q F x o o o l l o o o                   

2 1 2 8 16 2 2 3 8 5 16 7 2 2 2 4 4 4 6 6 6 0 0 2 2 3 4 4 5 6 6 7 . . . . ... . . . . . . ...

s l q l F l q l F l q l F l o o o            2 1 2 3 2 1 2 5 2 1 4 7 2 1 2 2 2 4 2 4 6 2 6 . . . . . . . . . . ...

Substitusi harga hA dan hB dari persamaan-persamaan (5.10a) dan (5.10b) ke persamaan di atas, akan diperoleh panjang kabel ke arah tiang A dan tiang B berturut-turut sebesar

     

A A A A A A A A s l h l h l h l            2 1 2 3 2 5 4 7 2 2 4 2 6 2 ... (5.19a)

     

B B B B B B B B s l h l h l h l            2 1 2 3 2 5 4 7 2 2 4 2 6 2 ... (5.19b)

Persamaan tersebut di atas konvergen untuk harga (h/l) < n < (1/2). Untuk konstruksi pada umumnya, harga tersebut secara umum valid adanya.

Contoh Soal: Jembatan gantung sederhana memiliki panjang bentang 60 meter. Lendutan kabel terhadap tambatan pada satu arah 6 meter, sedangkan terhadap tambatan pada arah yang lain 8 meter. Beban gelagar, berengsel

(8)

pada setiap gantungan kabel vertikalnya, rata-rata 400 (N/m). Kabel utama yang dipakai adalah jenis pilinan 6 x 37 sedangkan untuk kabel vertikal dari jenis pilinan 6 x 19, keduanya dari bahan St 60. Faktor keamanan kabel baja diambil antara 3,5 sampai dengan 4,5. Jarak antar kabel vertikal tak boleh lebih dari 1,5 meter. Tentukan diameter kawat,  , yang digunakan untuk pilinan kabel utama dan kabel vertikal, serta panjang kabel utama !

Penyelesaian:

Gambar 5.3. Jembatan Gantung

Dari persamaan (5.11), didapat lA = lB ( hA / hB ) (1/2) = lB ( 8 / 6 ) (1/2) = 1,155 lB

lA + lB = 60 ===> 1,155 lB + lB = 2,155 lB = 60

lB = 27,85 (m)

lA = 1,155 lB ===> lA = 32,15 (m)

Dari persamaan (5.10a), o A A F q l h  2 2 2. 400 32 15) 2.8 28 846,84 . .( , . (N)

Karena lA > lB , maka Fmax = FA , dari persamaan (5.13a)

 

A A A A F q l l h             . . 1 , , . 2. 400(32 15) 1 2 32 15 2.8 28 863,72 2 (N)

Dengan mengambil k = 4 , tegangan ijin kabel St 60,

 

t xg k x N mm  60 60 10 4 150 2

(9)

Diameter kawat pada kabel utama dapat dohitung dengan rumus max max ( ) ( ) ( ) , F t F t atau                4 6 37 4 6 37 4 28863,72 6 37 150 1 05 2 1 1 (mm) Dibuat 1 = 1 (mm)

Kabel tarik vertikal dibuat berjarak a = 1,25 (m) , sehingga dengan dua kabel (kiri dan kanan), beban setiap kabel, Fv = q.a / 2 = 400 x 1,25 / 2 = 250 (N)

Diameter kawat pada kabel tarik vertikal dapat dohitung dengan rumus

v t v t F   atau F              4 6 19 4 6 19 4 250 6 19 150 0,134 2 2 ( ) 1 ( ) ( ) (mm) Dibuat 2 = 0,15 (mm)

Pemeriksaaan faktor keamanan untuk 1 ,

F k F F k baik memadai t o N                  4 6 37 4 1 6 37 150 26153,76 26153,76 28863,72 4 3,62 2 1 ( ) 2 ( ) / ( ) max

Panjang kabel utama dapat dihitung menurut persamaan-persamaan (5.19a) dan (5.19b)

     

     

A A A A A A A A s l h l h l h l m                        2 1 2 3 2 5 4 7 2 32 15) 1 2 3 8 32 15 2 5 8 32 15 4 7 8 32 15 33,43 2 2 4 2 6 2 2 2 4 2 6 2 ... ( , , , , ... ( )

     

     

B B B B B B B B s l h l h l h l m                        2 1 2 3 2 5 4 7 2 27 85) 1 2 3 6 27 85 2 5 6 27 85 4 7 6 27 85 28,69 2 2 4 2 6 2 2 2 4 2 6 2 ... ( , , , , ... ( )

Gambar

Gambar 5.1. Kabel Sebagai Batang Lentur
Gambar 5.2 Jembatan Gantung FFocosFqdxdyo22
Gambar 5.3. Jembatan Gantung

Referensi

Dokumen terkait

Alat pengering tipe vertical mixed-flow telah diintroduksikan sebagai alat pengering mekanik untuk pengeringan biji kopi. Alat pengering telah layak secara teknis

Puji syukur kepada Tuhan Yang Maha Esa, karena atas berkat dan rahmat- Nya, dapat menyelesaikan skripsi ini dengan judul Peran Pendidikan Kepramukaan dalam Menanamkan

Tapi alih-alih membuka pintu, pelukis itu justru merangkak ke bawah tempat tidur dan bertanya dari bawah sana, ”Tunggu sebentar—tidakkah Anda ingin melihat lukisan, yang bisa

Namun, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk melakukan fraksinasi terhadap ekstrak etanol kulit buah asam kandis (Garcinia cowa Roxb.) untuk mengetahui

Dari penelitian yang telah dilakukan tentang strategi coping pada remaja yang tinggal pada keluarga dengan kekerasan dalam rumah tangga ditarik kesimpulan bahwa

Nilai korelasi genetik antara sifat tinggi dan diameter cukup bervariasi antar sub galur dan memberikan indikasi bahwa tanaman nyawai memiliki variasi yang besar antar sub

Di samping kekangan dari pembaca sasaran yang luas dan nilai kesusasteraan yang tinggi, kajian mendapati bahawa cabaran utama yang mendasari terjemahan teks suci Bible dan al-Quran

Dana Pekerjaan 10 DINAS PERDAGANGAN DAN PASAR Pemeliharaan rutin/berkala peralatan gedung kantor 1 SIM Pasar,Peralatan Kantor Rp.