• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS STRUKTUR RUANG DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR HIJAU DI KOTA MEDAN TESIS. Oleh EFENDI PANE /PWD

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS STRUKTUR RUANG DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR HIJAU DI KOTA MEDAN TESIS. Oleh EFENDI PANE /PWD"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

ANALISIS STRUKTUR RUANG DALAM PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR HIJAU DI KOTA MEDAN

TESIS

Oleh

EFENDI PANE

097003021/PWD

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2011

SE K O L A H P A SC A S AR JAN A

(2)

ANALISIS STRUKTUR RUANG DALAM PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR HIJAU DI KOTA MEDAN

TESIS

Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Magister Sains dalam Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan

pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara

Oleh

EFENDI PANE

097003021/PWD

SEKOLAH PASCASARJANA

UNIVERSITAS SUMATERA UTARA

M E D A N

2011

(3)

Judul Tesis : ANALISIS STRUKTUR RUANG DALAM PENGEMBANGAN INFRASTRUKTUR HIJAU DI KOTA MEDAN

Nama Mahasiswa : Efendi Pane

Nomor Pokok : 097003021

Program Studi : Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan

Menyetujui, Komisi Pembimbing

(Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE) K e t u a

(Ir.Jeluddin Daud, M.Eng) (Wahyu Ario Pratomo, SE, M.Ec) Anggota Anggota

Ketua Program Studi, Direktur,

(Prof.Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE)(Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE)

(4)

Telah diuji pada

Tanggal : 18 Agustus 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

Ketua : Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE Anggota : 1. Jeluddin Daud, M.Eng

2. Wahyu Ario Pratomo, SE. M.Ec 3. Ir. Supriadi, MS

(5)

ANALISIS STRUKTUR RUANG DALAM PENGEMBANGAN

INFRASTRUKTUR HIJAU DI KOTA MEDAN

ABSTRAK

Pemanfatan ruang terbuka hijau lebih bersifat pengisian hijau tanaman atau tumbuh-tumbuhan secara alamiah ataupun budidaya tanaman seperti lahan pertanian, pertamanan, perkebunan dan sebagainya. Dalam konteks pembangunan wilayah Kota Medan, pengembangan infrastruktur juga harus mengedepankan aspek kelestarian lingkungan dan secara bersamaan memperhatikan aspek ekonomi, sosial dan budaya yang ada. Sehingga pembangunan infrastruktur yang ada tidak memberikan dampak negatif kepada lingkungan maupun masyarakat yang ada di sekitarnya. Secara ekologis dan planologis, RTH dapat berfungsi sebagai infrastruktur hijau yang turut membentuk ruang-ruang kota yang harmonis untuk memenuhi kebutuhan ekologis dan keindahan kota maupun sebagai pembatas ruang secara planologis. Untuk itu perlu diteliti kecenderungan perkembangan kawasan terbangun dan pertumbuhan penduduk di Kota serta prioritas program yang harus dilakukan untuk penerapan infrastruktur hijau di Kota Medan.

Metode penelitian yang digunakan adalah analisis trend dan metode AHP. Data yang digunakan adalah data sekunder yang diperoleh dari beberapa instansi terkait.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa kecenderungan pertambahan luasan kawasan terbangun berdasarkan UUPR 26 2007 yaitu 70% dari luas wilayah Kota Medan atau sekitar 18.557 Ha akan tercapai pada tahun 2040 atau 29 tahun lagi. Sedangkan kapasitas atau daya dukung ideal wilayah Kota Medan untuk menampung jumlah penduduk maksimal yaitu sekitar 2.248.707 jiwa atau 8.482 jiwa/km2. Berdasarkan hasil tersebut diperkirakan akan terjadi kepadatan penduduk maksimal pada tahun 2104 atau 93 tahun lagi dari sekarang, sesuai ambang batas daya tamping ideal wilayah. Komponen-komponnen infrastruktur hijau yang dimiliki Pemerintah Kota berdasarkan hasil citra landsat seluas 1.203,72 Ha atau 4,54% dari luas wilayah Kota Medan

(6)

ANALYSIS OF SPACE STRUCTURE IN MEDAN CITY’S DEVELOPING GREEN INFRASTRUCTURE

ABSTRACT

The use of green open space tends to grow plants and flowers naturally or cultivating the area as farm, plantation, yard, etc. Medan development context, infrastructure development must make the environment sustainability as a priority and economic, social, cultures aspects, in order to make the infrastructure development will not bring negative impact on environment and the surrounding community.

Green open space can be functioned as green infrastructure that build harmonize city spaces ecologically and city view or space barrier in Plano logy. In order to implement the green open space, a research is needed to analyze the tendency developed area, population growth, and priority in Medan city green infrastructure development.

The method in this heresiarch was trend analysis and AHP. Data was secondary data that obtained from related agencies.

The result showed that the tendency of growing developed area based on UUPR 26 2007 was 70% or 18,557 Ha will achieved in 2040 or 29 years from now. Meanwhile, the ideal carrying capacity of Medan area to accommodate the population growth was 2.248.707 people or 8.482 people / km2. Based on the result above, it was predicted that over crowded population in 2104 or 93 years from now as in ideal area capacity. Green infrastructure components owned by the city that based on Landsat image was 1.203,72 Ha or 4,54% from Medan city area.

(7)

KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa yang telah memberikan berkatNya kepada penulis untuk dapat menyelesaikan penulisan tesis ini yang berjudul “Analisis Struktur Ruang dalam Pengembangan Infrastruktur Hijau di Kota Medan” ini disusun untuk melengkapi kewajiban dalam memperoleh gelar Magister Sains pada Program Studi Perencanaan Wilayah dan Pedesaan (PWD) pada Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara.

Keberhasilan penulisan tesis ini tidak terlepas dari bantuan berbagai pihak, baik langsung maupun tidak langsung. Untuk itu sangat manusiawi sekali bila dalam lembaran pengantar ini saya menyampaikan rasa terima kasih yang tulus kepada Bapak Prof. Dr. lic.rer.reg. Sirojuzilam, SE selaku Ketua Program Studi Perencanaan Pembangunan Wilayah dan Pedesaan (PWD) sekaligus Ketua Komisi Pembimbing dan Bapak Ir. Jeluddin Daud, M.Eng., dan Bapak Wahyu Ario Pratomo, SE., M.Ec., selaku Anggota Komisi Pembimbing yang telah berjerih payah dan tanpa mengenal waktu bersedia memberikan bimbingan kepada penulis dalam penyelesaian tesis ini.

Pada kesempatan ini penulis juga mengucapkan terima kasih kepada:

1. Prof. Dr. Ir. A. Rahim Matondang, MSIE, selaku Direktur Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara, Medan.

2. Bapak/Ibu Dosen Pembanding yang telah memberikan banyak masukan dan saran bagi kesempurnaan tesis ini.

3. Seluruh Dosen Program Studi Perencanaan Pengembangan Wilayah dan Pedesaan Sekolah Pascasarjana Universitas Sumatera Utara atas segala keikhlasannya dalam memberikan ilmu pengetahuan dan pengalamannya.

4. Seluruh mahasiswa PWK Angkatan 2009 dan staf administrasi atas keakrabannya, bantuan dan kerjasama yang telah diberikan selama ini.

5. Istri tercinta dan anak-anak tersayang atas pengertian yang mendalam serta memberikan dorongan semangat selama ini dan,

(8)

6. Semua pihak yang tidak dapat kami sebutkan satu-persatu namanya yang turut serta membatu dalam penyelesaian tesis ini hingga dapat diselesaikan dengan tepat waktu

Penulis menyadari bahwa tesis ini masih jauh dari kesempurnaan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritikan sehat, saran dan masukan dari semu pihak. Akhir kata, semoga hasil penelitian ini dapat bermanfaat bagi semua kalangan.

Medan, Agustus 2011 Penulis

(9)

RIWAYAT HIDUP

Penulis lahir di Medan pada tanggal 20 Mei 1971, anak keenam dari delapan bersaudara dari Ayahanda B. Pane dan Ibunda Alm. K. Br. Simanjuntak. Penulis memiliki tiga orang anak, satu putri bernama Febrianti Pane dan dua orang putra bernama Gilber Pane dan Ralp Jeremy Pane buah pernikahan dari istri tercinta Nuriantina Sianturi Sarjana Pertanian.

Pendidikan Penulis dimulai dari Pendidikan di Sekolah Dasar di SD Negeri 060838 Medan dan tamat pada tahun 1984, kemudian melanjutkan ke Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama (SLTP/SMP) di Sekolah Katholik St. Thomas 1 Medan Jalan S. Parman dan tamat pada tahun 1987, kemudian melanjutkan lagi pada Sekolah Lanjutan Tingkat Atas (SLTA/SMA) di Sekolah Katholik St. Thomas 2 Medan jalan S. Parman Medan dan tamat pada tahun 1990 dan pada tahun 1990 penulis melanjutkan pendidikan di Universitas HKBP Nommensen Medan Fakultas Pertanian Jurusan Sosial Ekonomi Pertanian dan tamat tahun 1996 dengan menyandang gelar Sarjana Pertanian (SP).

Pada tahun 1998 penulis diterima bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil Pemerintah Daerah Provinsi Sumatera Utara dan bertugas di Dinas Perikanan dan Kelautan Pemerintah Daerah Kabupaten Tapanuli Tengah di Pandan. Kemudian pada tahun 2000 penulis mendapat mutasi kerja ke Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dan bertugas di Dinas Kehutan Provinsi Sumatera Utara, sampai pada tahun 1996 penulis dipercaya untuk memegang jabatan sebagai Kepala Seksi Kawasan dan Perpetaan Hutan pada Bidang Penatagunaan Hutan Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara, kemudian mutasi di Kantor Kehutanan Provinsi Sumatera Utara penulis juga di percaya untuk menduduki jabatan sebagai Kepala Seksi Pengukuran dan Perpetaan Hutan pada Bidang Inventarisasi dan Penatagunaan Hutan dan Lahan pada Dinas Kehutanan Provinsi Sumatera Utara sampai dengan saat ini.

Kemudian pada tahun 2009 penulis melanjutkan pendidikan di Pascasarjana Program Studi Magister Perencanaan Wilayah dan Pedesaan Sekolah Pascasarjana

(10)

Universitas Sumatera Utara dan pada tanggal 18 Agustus 2011 penulis mempertahankan Tesis dengan Judul “Analisis Struktur Ruang dalam Pengembangan Infrastruktur Hijau di Kota Medan”.

(11)

DAFTAR ISI Halaman ABSTRAK ... i ABSTRACT ... ii KATA PENGANTAR ... iv RIWAYAT HIDUP ... vi

DAFTAR ISI ... vii

DAFTAR TABEL ... ix DAFTAR GAMBAR ... x DAFTAR LAMPIRAN ... xi BAB I PENDAHULUAN ... 1 1.1. Latar Belakang ... 1 1.2. Perumusan Masalah ... 7 1.3. Tujuan Penelitian ... 7 1.4. Manfaat Penelitian ... 7

BAB II TINJAUAN PUSTAKA ... 8

2.1. Pengembangan Kawasan Perkotaan ... ... 8

2.2. Struktur Ruang ... 11

2.3. Infrastruktur Hijau ... 14

2.4. Fungsi Ruang Terbuka Hijau ... 18

2.5. Ruang Terbuka Hijau Sebagai Acuan Perencanan Tata Ruang 21 2.6. Pengendalian Pemanfaatan Ruang Wilayah Kota ... 24

(12)

2.7. Penelitian Terdahulu ... 25

2.8. Kerangka Pemikiran ... 27

BAB III METODE PENELITIAN ... 29

3.1. Lokasi Penelitian ... 29

3.2. Alat dan Bahan Penelitian ... 29

3.3. Metode Penelitian ... 29

3.3.1. Analisis Trend ... 30

3.3.2. Identifikasi Kondisi Eksisting ... 32

3.3.3. Penyusunan Rencana Infrastruktur Hijau ... 32

3.3.4. Prioritas Program untuk Penerapan Rencana Infrastruktur Hijau ... 38

BAB IV DESKRIPSI WILAYAH PENELITIAN ... 41

4.1. Kondisi Geografis Kota Medan ... 41

4.2. Gambaran Umum Demografis Kota Medan ... 45

4.3. Pola Penggunaan Lahan ... 49

4.4. Kawasan Ruang Terbuka Hijau.. ... 51

4.5. Keadaan Perekonomian Kota Medan . ... 53

BAB V HASIL DAN PEMBAHASAN ... 58

5.1. Analisis Trend Perkembangan Kawasan Terbangun Kota Medan ... 58

5.2. Analisis Trend Pertumbuhan Penduduk Kota Medan... 60

5.2.1. Penyusunan Rencana Infrastruktur Hijau ... 68

(13)

BAB VI KESIMPULAN DAN SARAN ... 92

6.1. Kesimpulan ... 92

6.2. Saran ... 92

(14)

DAFTAR TABEL

Nomor Judul Halaman

3.1. Skala Perbandingan Secara Berpasangan ... 40

4.1. Luas Wilayah Kota Medan Menurut Kecamatan ... 43

4.2. Jumlah dan Laju Pertumbuhan Penduduk Kota Medan Tahun 2007 – 2009 ... 46

4.3. Luas Wilayah dan Kepadatan Penduduk Kota Medan Tahun 2007 – 2009 ... 47

4.4. Pertumbuhan Ekonomi Sektoral Kota Medan Tahun 2007 – 2009 ... 55

4.5. Struktur Perekonomian Kota Medan Tahun 2007 – 2009 ... 56

5.1. Hasil Analisis Citra Landsat Multitemporal ... 58

5.2. Trend Perkembangan Kawasan Terbangun Kota Medan ... 60

5.3. Jumlah Penduduk dan Kepadatan Penduduk Kota Medan Tahun 2003 – 2009 ... 61

5.4. Trend Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Medan ... 64

5.5. Hasil Analisis LQ menurut fasilitas di Kota Medan ... 71

5.6. Komponen-komponen Infrastruktur Hijau Kota Medan ... 84

5.7. Prioritas Strategis Penerapan Infrastruktur Hijau Menurut Kriteria ... 86

5.8. Hasil Analisis Prioritas Alternatif Program yang Dipilih... 87

(15)

DAFTAR GAMBAR

Nomor Judul Halaman

2.1. Kerangka Pemikiran Penelitian ……….. 28

3.1. Struktur Analisis Hirarki Proses ... 39

4.1. Peta Wilayah Administrasi Kota Medan ……... 44

4.2. Peta Kepadatan Penduduk Tahun 2010 ……….. 48

4.3. Peta Penggunaan Lahan Eksisting 2010……….. 50

4.4. Peta Rencana Pola Ruang Kota Medan ………... 52

4.5. Pertumbuhan Ekonomi Kota Medan Tahun 2007 – 2009 (%)…. 53 5.1 Peta Hasil Interpretasi Peta Citra Landsat Tahun 2005 Kawasan Terbuka Kota Medan………... 66 5.2. Pembangunan Perumahan oleh Pengembang ... 67

5.3. Peta Kondisi Fasilitas Pendidikan Masing-masing Kecamatan di Kota Medan ... 69

5.4. Peta Kondisi Fasilitas Kesehatan Masing-masing Kecamatan di Kota Medan... 70

5.5. Stadion Teladan Medan ... 73

5.6. Taman di Depan Lapangan Stadion Teladan Medan ... 73

5.7. Sempadan Jalan Tol Belmera ... 74

5.8. Sempadan Rel Kereta Api ... 75

(16)

5.10. Taman Hutan Kota Sudirman ... 77

5.11. Sempadan Sungai Babura... 80

5.12. Sempadan Sungai Deli... 80

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Nomor Judul Halaman

1. Perkembangan Luas Terbangun Kota Medan. ... 96

2. Perkembangan Jumlah Penduduk Kota Medan ... 98

3. Kondisi Umum Kota Medan ... 100

4. Kuesioner ... 104

5. Gambar Infrastruktur Hijau Kota Medan ... 109

Referensi

Dokumen terkait

1. Pada balok jumlah sendi plastis yang terbentuk lebih banyak sehingga energi yang dipancarkan akan semakin banyak dan merata. Sendi plastis yang terjadi pada kolom

Richi Muhammad Wahyu

Penelitian ini adalah Penelitian Tindakan Kelas (PTK) dengan menggunakan desain Kemmis dan McTaggart yang meliputi 4 tahap tindakan: (1) perencanaan, (2) pelaksanaan,

Pada bulan Juli atau Agustus di wilayah Indonesia bagian barat bertiup angin muson tenggara.. Angin Muson Barat menyebabkan terjadinya musim kemarau

TARAKAN – Sembari menunggu arahan dari pusat mengenai vaksinasi untuk Covid-19 yang masih terus diba- has secara virtual, Komandan Lanud Anang Bursa, Kolonel PNB Somad, S.I.P

Retribusi Pelayanan Kesehatan adalah retribusi atas jasa pelayanan kesehatan yang disediakan atau diberikan oleh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum

Konsumen masih belum menempatkan apoteker sebagai sumber informasi obat yang pertama, namun konsumen sudah mulai me- mahami peran apoteker sebagai sumber infor- masi obat, hal

Dengan dimasukkannya si anak sebagai pelaku kejahatan ke Pemasyarakatan bukannya tidak menjamin bahwa si anak tersebut akan dapat berubah, namun di dalam Pemasyarakatan