• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1 192006019 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T1 192006019 Full text"

Copied!
11
0
0

Teks penuh

(1)

KONSEPSI SISWA TENTANG SIFAT-SIFAT KUTUB MAGNET

Rien S. D. Premawoli, Marmi Sudarmi, Alvama pattiserlihun Program studi pendidikan fisika

Fakultas sains dan matematika Universitas Kristen Satya Wacana Jl. Diponegoro 52-60 Salatiga 50711, Indonesia

Email : rien_sandra@yahoo.co.id

Abstrak

Siswa tidak memasuki pelajaran fisika dengan kepala yang kosong. Tapi malah sebaliknya kepala siswa sudah penuh dengan pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan fisika. Demikian juga pada sifat-sifat kutub magnet, siswa punya konsep sendiri yang berdasarkan pengalamannya. Jika konsep bangunan siswa tersebut tidak cocok dengan yang dimaksud teori, akibatnya akan mengganggu siswa dalam belajar bab berikutnya. Tujuan penelitian ini adalah ingin mengetahui konsepsi siswa tentang sifat-sifat kutub magnet. Penelitian dilakukan pada 15 orang siswa SMA kelas XI salah satu sekolah di Salatiga, dengan cara memberikan soal tes berupa pilihan ganda dan meminta siswa untuk menuliskan alasannya, kemudian jawaban siswa dianalisa secara deskriptif kualitatif. Dari hasil penelitian ditemukan beberapa konsepsi yaitu, siswa belum memahami kalau magnet hanya bisa menarik bahan magnetik, siswa berpikir ketika magnet didekatkan dengan besi yang menarik adalah magnet, semakin jauh jarak magnet terhadap benda semakin besar kekuatan magnet menarik benda, massa benda berpengaruh pada kuatnya gaya tarikan magnet terhadap benda, kutub yang senama tarik-menarik dan kutub yang tidak senama tolak-menolak, kutub-kutub magnet bisa dipisahkan.

Kata kunci: Konsepsi, sifat-sifat kutub magnet.

A. PENDAHULUAN

Masalah utama mengapa siswa kesulitan belajar fisika adalah karena banyak konsep fisika yang abstrak. Ketika mengajar guru fisika kebanyakan hanya menginformasikan teori-teori yang ada di buku tanpa menunjukkan kepada siswa bagaimana teori itu diperoleh dan apa artinya. Cara ini jelas tidak memperdulikan proses penemuan konsep tersebut sekaligus tidak memperdulikan konsep yang dimiliki siswa. Padahal siswa tidak memasuki pelajaran fisika dengan kepala yang kosong. Tapi malah sebaliknya kepala siswa sudah penuh dengan pengalaman dan pengetahuan yang berhubungan dengan fisika. Sehingga siswa dengan mudah akan membangun konsep tentang alam sekitar menurut pemikirannya sendiri. Jika konsep bangunan siswa tersebut tidak cocok dengan yang di maksud teori, akibatnya akan mengganggu siswa dalam belajar bab berikutnya. Untuk mengatasi masalah seperti itu guru harus tahu konsep yang dimiliki oleh siswa.

(2)

Penelitian berkenaan dengan konsepsi telah dilakukan oleh beberapa mahasiswa Fisika FSM Pendidikan Fisiwa UKSW dengan berbagai materi tentang fisika. Misalnya, Konsepsi siswa SMU tentang Elastis (Theresina A. Soares), Konsepsi siswa tentang pembentukan bayangan pada lensa cembung (Nuridawati), Konsepsi siswa tentang pembentukan bayangan oleh lubang kecil (Margaretha L.T. Kalumbang). Berdasarkan banyaknya konsepsi dalam beberapa materi fisika yang ditemukan oleh beberapa peneliti sebelumnya, maka akan dilakukan penelitian mengenai konsepsi siswa tentang Sifat-sifat kutub magnet. Dalam hal ini akan dilakukan hal serupa untuk mengetahui pemahaman siswa yang akan menjadi sampel.

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui konsepsi siswa tentang sifat-sifat kutub magnet. Diharapkan penelitian ini dapat memberikan masukan kepada dosen/guru fisika tentang adanya beberapa jenis konsepsi siswa tentang sifat-sifat kutub magnet yang dapat digunakan sebagai dasar untuk merancang pembelajaran yang tepat untuk mengatasi konsepsi tersebut.

B. DASAR TEORI

Pengertian Konsep, Konsepsi

Setiap benda (obyek) di lingkungan manusia memiliki bentuk, ukuran dan ciri-ciri. Untuk mengenali sebuah obyek, maka kita harus tahu apa saja ciri-cirinya sehingga kita dapat membedakan suatu o yek de ga o yek ya g lai . Misal ya eja , alaupu setiap eja aha , e tuk, ar a da ukurannya berbeda tetapi ada kesamaan antara semua meja yang membedakan meja dan lemari, kursi dan obyek lainnya. Jadi, konsep merupakan abstraksi dari ciri-ciri sesuatu yang mempermudah komunikasi antara manusia dan yang memungkinkan manusia berpikir [1]. Pengertian atau penafsiran terhadap suatu konsep tertentu, dalam pikiran seseorang disebut sebagai konsepsi [1]. Konsepsi seseorang dapat berbeda satu dengan yang lain, karena tiap orang memiliki pemahaman awal yang berbeda berdasarkan pengalamannya sehari-hari.

Kutub magnet

Bagian magnet yang memiliki kekuatan magnet paling besar. Sifat-sifat Kutub magnet

1. Magnet dapat menarik bahan magnetik (besi, baja)

2. Semakin dekat jarak kutub magnet terhadap bendanya, semakin kuat gaya tarikan magnet terhadap benda itu.

3. Gaya pada magnet tidak tergantung massa.

4. Jika dua buah magnet yang posisi kutubnya senama didekatkan maka magnet-magnet tersebut akan tolak menolak, dan sebaliknya jika posisi kutub-kutubnya tak senama maka magnet-magnet tersebut akan tarik menarik.

(3)

C. METODE PENELITIAN

Penelitian ini menggunakan pendekatan deskriptif kualitatif[5], artinya data atau informasi hasil penelitian yang didapat akan dijelaskan secara detail sesuai dengan kecenderungan yang ada.

Sampel yang digunakan dalam penelitian ini adalah 15 orang siswa SMA kelas XI salah satu sekolah di salatiga. Siswa diberikan tes tertulis dalam bentuk soal pilihan ganda dan diminta memberikan alasan. Dalam penelitian terdiri dari 2 tahap

1. Tahap persiapan

Membuat soal pertanyaan konsep 2. Tahap pelaksanaan

1. Proses pengambilan data dilakukan dengan cara memberikan soal kepada 15 sampel penelitian untuk mengetahui konsep siswa tentang sifat-sifat kutub magnet.

2. Analisa data, data yang diperoleh dianalisa secara kualitatif

D. HASIL PENELITIAN DAN ANALISA

Dari penelitian yang dilakukan diperoleh jawaban siswa sebagai berikut: Tabel 1. Jawaban masing-masing siswa

Keterangan: ( ) jawaban yang benar

Soal Jumlah jawaban siswa

Nomor Option A Option B Option C Option D

1 5 1 3

2 9 3 0

3 3 1 0

4 7 1 0

5 2 8 0

6 0 3 0

7 12 0 0

8 3 4 0

9 3 2 0

10 3 3 0

11 4 1 0

12 0 1 0

13 4 1 0

(4)

Soal no. 1

Jawaban benar: Option (Besi jadi magnet), karena peristiwa tarik-menarik dan tolak-menolak hanya terjadi pada dua magnet yang saling didekatkan. Jadi kalau besi dapat ditarik magnet, itu karena besi jadi magnet.

6 siswa memilih option (besi jadi magnet), dengan alasan: 5 siswa menjawab karena besi adalah bahan yang dapat menjadi magnet, 1 siswa menjawab karena kalau besi ditarik magnet maka tembaga itu juga pasti akan tertarik. Dari 6 siswa memilih option yang benar tetapi hanya 5 siswa yang memberikan alasan dengan benar, sedangkan 1 siswa memberikan alasan yang salah.

5 siswa memilih option (tembaga tidak jadi magnet), dengan alasan karena tembaga tidak mengandung magnet. Jawaban dan alasan siswa salah, karena benda itu bisa jadi magnet atau tidak bisa jadi magnet bukan karena mengandung magnet tetapi benda itu magnet atau bukan magnet

1 siswa memilih option C (besi tidak jadi magnet), jawaban dan alasan siswa salah, karena siswa hanya mengulang kembali soal. Siswa ini tidak memahami bahwa magnet hanya bisa menarik atau menolak magnet.

3 siswa memilih option D (tembaga jadi magnet), dengan alasan magnet dengan magnet saling menolak. Jawaban dan alasan siswa salah, kalau tembaga tidak ditarik magnet, karena tembaga memang tidak jadi magnet.

Dari jawaban siswa pada soal no. 1. Hanya 33% siswa yang sudah mengerti bahwa magnet hanya bisa menarik magnet sedang 67% siswa belum mengerti.

Soal no. 2

Jawaban benar: Option (saling menarik), karena ketika besi didekatkan dengan magnet, besi akan jadi magnet sehingga keduanya akan saling menarik karena sama-sama magnet.

9 siswa memilih option A(magnet), dengan alasan karena magnet bersifat menarik. Jawaban dan alasan siswa salah, karena ketika besi didekatkan dengan magnet, besi jadi magnet. Sehingga kedua nya saling menarik.

3 siswa memilih option B (besi), dengan alasan karena besi mudah ditarik oleh magnet. Jawaban dan alasan siswa salah. Alasan yang diberikan oleh siswa tidak sesuai dengan option yang dipilih siswa. Karena yang ditanyakan yang menarik bukan yang ditarik. Siswa ini tidak teliti dalam membaca soal.

3 siswa memilih option (saling menarik), dengan alasan besi jadi magnet jadi saling menarik. Jawaban dan alasan siswa sudah benar.

Dari jawaban siswa pada soal no.2. Hanya 20% siswa yang sudah mengerti jika besi didekatkan dengan magnet akan saling menarik sedangkan 80% siswa tidak mengerti, 60% siswa menganggap bahwa yang menarik magnet, dan 20% menganggap yang menarik besi.

Soal no.3

(5)

3 siswa memilih option A (kutub A menarik benda 1), dengan alasan jarak yang jauh akan akan menarik lebih kuat. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir semakin jauh jarak benda dari magnet, gaya tarikan magnet akan semakin kuat. Padahal semakin jauh jarak magnet terhadap benda kekuatannya akan semakin kecil.

11 siswa memilih option (kutub B menarik benda 2), dengan alasan, 8 siswa menjawab karena jarak kutub B terhadap benda 2 lebih dekat, 3 siswa menjawab karena kutub B lebih kuat maka tarikannya lebih kuat. Dari 11 siswa yang memilih option yang benar hanya 8 siswa yang memberikan alasan dengan benar, sedangkan 3 siswa memberikan alasan yang salah karena kedua benda ditarik oleh magnet sama sehingga kekuatan kedua kutub pasti sama.

1 siswa memilih option C (sama kuatnya karena magnetnya sama), dengan alasan karena magnet dapat menarik benda sama kuat. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir karena benda ditarik oleh magnet yang sama maka kekuatannya sama tidak tergantung massa. Padahal sekalipun ditarik oleh magnet yang sama kalau jarak magnet terhadap benda berbeda, kekuatannya juga berbeda.

Dari jawaban siswa pada soal no.3. Hanya 33% siswa yang sudah mengerti kalau magnet yang sama menarik benda yang massanya sama dengan jarak yang berbeda maka kutub magnet yang menarik lebih kuat adalah yang jaraknya lebih pendek sedangkan 67% siswa tidak mengerti.

Soal no.4

Jawaban yang benar: (kutub A menarik benda 1), karena jarak kutub A menarik benda 1 lebih dekat sehingga gaya tarikan lebih kuat adalah kutub A menarik benda 1.

7 siswa memilih option A (kutub B menarik benda 2), dengan alasan karena massa benda 2 lebih kecil. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin kecil massa benda gaya tarik magnet terhadap benda akan semakin kuat. Padahal massa benda tidak berpengaruh pada kuatnya gaya tarikan yang berpengaruh adalah jarak.

7 siswa memilih option (kutub A menarik benda 1), dengan alasan, 5 siswa menjawab karena jarak kutub A terhadap benda 1 lebih dekat, 2 siswa menjawab karena massa benda 1 lebih besar. Dari 7 siswa yang memilih option yang benar hanya 5 siswa yang memberikan alasan dengan benar, sedangkan 2 siswa memberikan alasan yang salah karena massa benda tidak berpengaruh pada kuatnya gaya tarikan.

1 siswa memilih option C (sama kuatnya karena magnetnya sama), dengan alasan benda 1 jaraknya dekat massanya besar, benda 2 jaraknya jauh massanya kecil jadi seimbang. Jawaban dan alasan siswa salah, karena massa tidak berpengaruh pada kuatnya gaya tarikan.

Dari jawaban siswa pada soal no.4. Hanya 33% siswa yang sudah mengerti kalau magnet yang sama menarik benda yang massanya berbeda dengan jarak yang berbeda maka kutub magnet yang menarik lebih kuat adalah yang jaraknya lebih pendek sedangkan 67% siswa tidak mengerti.

Soal no. 5

(6)

2 siswa memilih option A (kutub A menarik benda 1), dengan alasan karena benda 1 massanya lebih besar dari benda 2. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin besar massa benda, gaya tarikan magnet terhadap benda akan semakin besar. Padahal massa tidak berpengaruh pada kekuatan magnet.

8 siswa memilih option B (kutub B menarik benda 2), dengan alasan karena massa benda 2 lebih kecil. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin kecil massa benda, gaya tarik magnet terhadap benda semakin besar. Padahal massa tidak berpengaruh pada kekuatan magnet.

5 siswa memilih option (sama kuatnya karena magnetnya sama), dengan alasan karena ditarik oleh magnet yang sama dan jaraknya sama. Jawaban dan alasan siswa sudah benar.

Dari jawaban siswa pada soal no.5. Hanya 33% siswa yang sudah mengerti kalau magnet yang sama menarik benda yang massanya berbeda, gaya tarikannya sama besar sedangkan 67% siswa belum mengerti, siswa masih berpikir bahwa massa mempengaruhi gaya tarikan magnet terhadap benda.

Soal no.6

Jawaban yang benar: (sama kuatnya karena magnetnya sama), karena ditarik oleh magnet yang sama dan jarak benda dari setiap kutub magnet sama.

3 siswa memilih option B (lebih kuat kutub B menarik benda 2), dengan alasan karena kekuatan magnet lebih besar pada kutub B. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa dalam satu magnet kekuatan setiap kutub tidak sama. Padahal magnet yang sama, kutub-kutubnya akan memiliki kekuatan yang sama.

12 siswa memilih option (sama kuatnya karena magnetnya sama), dengan alasan karena massa dan jaraknya sama. Dari 12 siswa yang memilih option yang benar, semuanya memberikan alasan yang salah karena massa tidak berpengaruh pada kuatnya gaya tarikan.

Dari jawaban siswa pad soal no.6. 100% siswa belum mengerti, 80% siswa berpikir bahwa massa magnet berpengaruh pada kuatnya gaya tarik-menarik magnet dan 20% siswa berpikir bahwa kekuatan magnet setiap kutub berbeda.

Soal no.7

Jawaban yang benar: (sama kuatnya), karena massa tidak berpengaruh pada kekuatan tarik-menarik magnet, maka magnet A dan B sama kuatnya.

12 siswa memilih option A (lebih kuat A menarik B), dengan alasan karena massa magnet A lebih besar maka lebih kuat A menarik B. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa semakin besar massa magnet maka kekuatan tarik-menarik akan semakin besar. Padahal massa tidak berpengaruh pada kekuatan tarik-menarik magnet.

3 siswa memilih option (sama kuatnya), dengan alasan karena massa tidak berpengaruh pada kekuatan tarik-menarik magnet. Jawaban dan alasan siswa sudah benar.

(7)

Soal no.8

Jawaban yang benar: (A dan C), karena pada magnet utama kutub yang senama tolak-menolak dan kutub yang tidak senama tarik-menarik. Jadi kalau ujung 1 dan 3 tarik-menarik, ujung 4 dan 6 tarik-menarik dan ujung 2 dan 5 tolak-menolak maka yang merupakan magnet adalah A dan C.

3 siswa memilih option A (A dan B), dengan alasan karena ujung 1 dan 3 tarik-menarik. Jawaban dan alasan siswa salah, karena ujung 2 dan 5 tolak-menolak, maka keduanya adalah magnet, karena magnet pada kutub yang senama akan tolak-menolak.

8 siswa memilih option (A dan C), dengan alasan karena ujung 2 dan 5 tolak-menolak berarti keduanya adalah magnet sehingga kutub yang senama tolak-menolak. Jawaban dan alasan siswa sudah benar.

4 siswa memilih option C (B dan C), dengan alasan karena ujung 4 dan 6 tarik-menarik. Jawaban dan alasan siswa salah, karena ujung 2 dan 5 tolak-menolak, maka keduanya adalah magnet, karena magnet pada kutub yang senama akan tolak-menolak.

Dari jawaban siswa pada soal no. 8. Hanya 53% sudah bisa membedakan mana yang magnet dan bukan magnet hanya dengan menentukan kutub-kutubnya sedangkan 47% siswa belum bisa membedakan.

Soal no.9

Jawaban yang benar: (A kutub selatan, F kutub selatan), karena pada magnet kutub yang senama menolak dan kutub yang tidak senama tarik-menarik. Jadi karena C kutub utara, B dan C tolak-menolak berarti B adalah kutub utara, jika C utara maka D kutub selatan, D dan E tarik menarik maka E adalah kutub utara . Maka kutub pada A dan F adalah kutub selatan.

3 siswa memilih option A (A kutub utara, F kutub selatan), dengan alasan karena B kutub utara. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa kutub yang tidak senama tolak-menolak. Padahal kalau C kutub utara maka B juga kutub utara karena keduanya tolak-menolak.

10 siswa memilih option (A kutub selatan, F kutub selatan), dengan alasan karena C kutub utara dan tolak-menolak dengan B berarti B adalah kutub utara, kalau B kutub utara maka A adalah kutub selatan. C kutub utara, D dan E tarik-menarik, maka kutub E adalah kutub utara, kalau E kutub utara maka F adalah kutub selatan. Jawaban dan alasan siswa sudah benar.

2 siswa memilih option C (A kutub selatan, F kutub utara), dengan alasan karena kutub A dan F akan tolak-menolak. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa kutub yang tidak senama akan tolak-menolak.

Dari soal no. 9. 67% siswa sudah mengerti bahwa kutub senama akan akan tolak-menolak dan kutub yang tidak senama akan tarik-menarik sedangkan 33% siswa belum mengerti.

Soal no.10

(8)

3 siswa memilih option A (A besi, B magnet), dengan alasan karena B menarik A dengan kuat. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa ketika benda menarik semuanya dengan kuat maka itu adalah magnet. Padahal kekuatan magnet yang paling kuat adalah pada kutubnya.

9 siswa memilih option (B besi, A magnet), dengan alasan karena B menarik A semuanya dengan kuat maka yang besi adalah B, A adalah magnet. Jawaban dan alasan siswa sudah benar.

3 siswa memilih option C (A dan B magnet), dengan alasan karena magnet yang menarik besi. Jawaban alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa hanya magnet yang memiliki kekuatan menarik benda. Padahal ketika besi didekatkan dengan magnet, besi akan jadi magnet dan bisa menarik juga.

Dari jawaban siswa pada soal no.10. 60% siswa sudah bisa membedakan mana yang besi dan mana yang magnet hanya dengan cara mendekatkan kutub-kutubnya sedangkan 40% siswa belum bisa membedakan.

Soal no.11

Jawaban yang benar: ( ), karena jika sebuah magnet dipotong, setiap potongan tetap memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Jadi sebuah magnet yang dipotong jadi dua, setiap potongannya, masing-masing memiliki kutub utara dan kutub selatan.

4 siswa memilih option A ( ), dengan alasan karena utara dan selatan sudah dibelah. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa ketika magnet dipotong maka kutubnya akan terpisah, pada kutub utara hanya ada kutub utara dan pada kutub selatan hanya ada kutub selatan. Padahal sebuah magnet yang dipotong sangat kecilpun tetap memiliki dua kutub, yaitu utara dan selatan.

9 siswa memilih option ( ), dengan alasan karena jika satu magnet dipotong pasti magnet masing-masing memiliki kutub utara dan selatan. Jawaban dan alasan siswa sudah benar.

1 siswa memilih option C ( ), dengan alasan bila didekatkan menjadi satu dan tarik-menarik. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa ketika magnet dipotong , setiap potongan kutubnya akan terbalik. Padahal ketika magnet dipotong seperti ini S susunan kutubnya akan seperti semula

tetap memiliki kutub utara dan kutub selatan untuk masing-masing potongan magnet.

Soal no.12

Jawaban yang benar: ( ), karena jika sebuah magnet dipotong, setiap potongan tetap memiliki dua kutub, yaitu kutub utara dan kutub selatan. Jadi sebuah magnet yang dipotong jadi tiga, setiap potongannya, masing-masing memiliki kutub utara dan kutub selatan.

(9)

14 siswa memilih option ( ), dengan alasan: 9 siswa menjawab karena pada gambar awal sebelah kiri utara sebelah kanan selatan, jadi jika dipotong menjadi tiga kutub-kutubnya seperti ini, U S, U S, U S dan 4 siswa menjawab karena kutub tersebut akan bertolak. Dari 14 siswa yang memilih option yang benar hanya 9 siswa yang yang memberikan alasan dengan benar, sedangkan 5 siswa memberikan alasan yang salah, siswa ini berpikir bahwa kalau kutubnya tidak sejenis akan tolak-menolak.

Dari jawaban siswa pada no.11 dan 12. 60% siswa sudah mengerti jika magnet dipotong, masing-masing potongan tetap memiliki dua kutub utara dan selatan sedangkan 40% siswa belum mengerti, siswa menganggap jika mgnet dipotong jadi dua maka akan jadi seperti . Dan digabungkan akan tetap jadi U S U S. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa setelah magnet digabungkan masih memiliki kutub . . Padahal sebelumnya

Setelah digabungkan akan seperti ini hanya memiliki dua kutub yaitu kutub utara dan kutub selatan.

10 siswa memilih option ( ), dengan alasan: 6 siswa menjawab karena dua magnet sudah jadi satu magnet dan 4 siswa menjawab karena Jika U S dipecahkan menjadi 2 menjadi US US. Dari 10 siswa yang memilih option yang benar hanya 6 siswa yang memberikan alasan dengan kutub yang terdapat pada magnet yang sudah menjadi satu adalah utara dan selatan.

5 siswa memilih option A ( ), dengan alasan selatan dan utara saling tarik menarik. Jawaban dan alasan siswa salah, siswa berpikir bahwa ketika magnet digabungkan kutub-kutubnya akan tetap seperti ini . Padahal sebelum digabung

susunan magnet elementernya setelah digabungkan hanya ada dua kutub yaitu utara dan kutub selatan.

(10)

10 siswa memilih option ( ), dengan alasan: 6 siswa menjawab karena jika magnet digabungkan hanya terdapat 2 kutub dan 4 siswa menjawab karena jika U S dipecahkan akan menjadi U S U S U S. Dari 10 siswa yang memilih option yang benar hanya 6 siswa yang memberikan alasan dengan benar sedangkan 4 siswa memberikan alasan yang salah, siswa berpikir bahwa ketika magnet dipotong bagi tiga akan menjadi , jadi ketika ada tiga magnet yang digabungkan akan jadi seperti ini .

Dari jawaban siswa pada soal no. 13 dan 14. Hanya 40% siswa yang sudah memahami kalau magnet digabungkan, hanya memiliki dua kutub yaitu utara dan selatan sedangkan 60% siswa belum memahami, siswa masih berpikir ketika 3 magnet ini digabungkan

akan jadi bahkan ada siswa yang berpikir kutubnya terbalik ketika magnet digabungkan.

E. KESIMPULAN DAN SARAN

Kesimpulan

Ada beberapa jenis konsepsi siswa pada sifat-sifat kutub magnet, yaitu:

1.

Siswa belum memahami kalau magnet hanya bisa menarik magnet.

2.

Siswa berpikir ketika magnet didekatkan dengan besi yang menarik adalah magnet.

3.

Siswa berpikir semakin jauh jarak magnet terhadap benda kekuatannya menariknya

besar.

4.

Siswa berpikir bahwa massa benda berpengaruh pada kuatnya gaya tarik magnet

terhadap benda.

5.

Siswa bepikir kalau kutub yang senama akan tarik-menarik dan kutub yang tidak senama

tolak-menolak.

6.

Siswa berpikir kalau kutub-kutub magnet bisa dipisahkan.

Saran

Diharapkan pada penelitian-penelitian berikutnya melakukan wawancara untuk lebih

mengetahui konsep anak dengan lebih detail, karena siswa masih banyak salah konsep pada

sifat-sifat kutub magnet. Bagi guru diharapkan agar dalam proses mengajar sifat-sifat kutub

magnet menekankan bahwa gaya magnet tidak tergantung massa. Guru juga diharapkan

benar-benar memberhatikan konsep anak agar konsep anak yang salah bisa dibenarkan

sesuai dengan teori.

U S U S U S

U S U S

U S

U S U S U S

(11)

F.

DAFTAR PUSTAKA

[1]. Berg, Euwe Van Den. 1991. Miskonsepsi Fisika Dan Remidiasi. Salatiga: Universitas Kristen Satya Wacana.

[2]. Ratna Wilis Dahar. 1989. Teori – teori Belajar. Bandung.

[3]. http://www.g-excess.com/1805/pengertian-magnet-dan-sifat-sifat-magned/ [4]. Kanginan Marthen. 2006. Fokus Fisika. Cimahi.

[5]. . 2007. Metode Penelitian Fisika. Yogyakarta: Universitas Sanata Dharma. [6]. Lawrens Hasby, HP Novianto. 2008. Pintar fisika. Solo: Beringin

[7]. Soedojo, P. 1985. Azas-azas Ilmu Fisika. Yogjakarta: Gadjah Mada University Press.

[8]. Kalumbang, M. 2012. Konsepsi siswa tentang pembentukan bayangan oleh lubang kecil.

Gambar

Tabel 1. Jawaban masing-masing siswa

Referensi

Dokumen terkait

V primeru, da upravitelj oceni da je ugodna tržna vrednost delnic oziroma cena, da je notranja vrednost delnice večja kot kažejo tržne razmere ima lahko vzajemni sklad tudi večji

Manakala bagi kaum minoriti, mereka pula menuntut lebih banyak kandungan yang berkaitan dengan sejarah masyarakat mereka terutama peranan yang dimainkan dalam pembinaan sebuah

Pada waktu penyin~ elektron dalam pita valensi, karena mendapat tambahan energi dari radiasi pengion naik ke tingkat energi yang lebih tinggi ke pita konduksi.. Ketika dalam

Bagian-bagian tersebut antara lain: (1) bagian yang berisi komponen inkuiri (inquiry), (2) bagian yang berisi komponen masyarakat belajar (learning community)

Bahwa dengan diundangkannya Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 48 Tahun 2016 tentang Pedoman Penerimaan Hibah dari Pemerintah Pusat kepada Pemerintah Daerah,

LAPORAN HASIL AKHIR SIAP PPDB ONLINE

Prosedur pengisian cepat sebenarn%a sama dengan pengisian normal, %ang berbedah adalah besar arus pengisian %ang diatur sangat besar$ 'elain itu juga "actor resiko %ang

Tabel 6.10 Distribusi Persepsi Pekerja Tentang Temperatur Ruang Kerja Tabel 6.11 Hubungan antara Faktor Individu dengan Kelelahan Mata... Tabel 6.12 Hubungan antara Durasi