Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
i
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KOTA
PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2016
OLEH
DINAS KESEHATAN DAERAH
KOTA PADANGSIDIMPUAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
ii
PROFIL KESEHATAN
DINAS KESEHATAN KOTA
PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2016
SUBBAG. PROGRAM, INFORMASI DAN HUMAS
DINAS KESEHATAN DAERAH
KOTA PADANGSIDIMPUAN
TAHUN 2017
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
iii
B A B 1
PENDAHULUAN
PROFIL KESEHATAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
iv
B A B 2
GAMBARAN UMUM
KOTA PADANGSIDIMPUAN
PROFIL KESEHATAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
v
B A B 3
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
PROFIL KESEHATAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
vi
B A B 4
SITUASI UPAYA KESEHATAN
PROFIL KESEHATAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
vii
B A B 5
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
PROFIL KESEHATAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
viii
B A B 6
KESIMPULAN DAN SARAN
PROFIL KESEHATAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
ix
LAMPIRAN TABEL
PROFIL KESEHATAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
x
KATA PENGANTAR
Dengan mengucapkan segala puji syukur kehadirat Tuhan Yang Maha Kuasa,
Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan telah dapat menyelesaikan penyusunan
Profil kesehatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2016.
Profil Kesehatan Kota sebagai salah satu bentuk data dan informasi yang
dapat digunakan untuk melaporkan hasil pemantauan terhadap pencapaian hasil
pembangunan kesehatan, termasuk kinerja dari penyelenggaraan pelayanan
minimal di bidang kesehatan. Mempunyai kedudukannya yang sangat strategis,
dimana berisi berbagai data/informasi yang menggambarkan situasi dan kondisi
kesehatan masyarakat Kota Padangsidimpuan.
Profil kesehatan ini sudah tentu jauh dari sempurna karena berbagai
hambatan yang dijumpai terutama menyangkut ketersediaan data baik di Dinas
Kesehatan sendiri, Rumah Sakit (Pemerintah maupun Swasta) serta instansi
terkait lainnya. Untuk lebih baiknya penyusunan profil kesehatan pada
tahun-tahun mendatang kami sangat menharapkan masukan dari berbagai pihak demi
kesempurnaan profil kesehatan ini.
Kepada seluruh jajaran di Dinas Kesehatan beserta UPT Kota
Padangsidimpuan disampaikan terimakasih dan penghargaan karena atas kerja
keras dan usaha-usaha yang tiada hentinya sehingga kegiatan Penyusunan Profil
Kesehatan tahun 2016 dapat berjalan dengan baik. Kepada semua pihak yang
telah membantu penyelesaian profil kesehatan ini kami sampaikan terima kasih
dan semoga dapat bermanfaat bagi kita semua.
Padangsidimpuan,
Maret 2013
KEPALA DINAS KESEHATAN
KOTA PADANGSIDIMPUAN
H. Letnan Dalimunthe, SKM, M.Kes
Pembina Tk.I
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
ii
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
ii
DAFTAR TABEL
iii
DAFTAR GAMBAR
iv
IKHTISAR EKSEKUTIF
v
BAB
1.
PENDAHULUAN
1
1.1. LATAR BELAKANG
1
1.2. TUJUAN UMUM
2
1.3. TUJUAN KHUSUS
2
1.4. SUMBER DATA
3
1.5. SISTEMATIKA PENYAJIAN
3
BAB
2.
GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN
6
2.1. LETAK DAN GEOGRAFIS
6
2.2. KEPENDUDUKAN
7
2.3. SOSIAL EKONOMI
10
BAB
3.
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
12
3.1. INDIKATOR KEMATIAN (MORTALITAS)
12
3.2. INDIKATOR KESAKITAN (MORBIDITAS)
14
3.3. STATUS GIZI
16
BAB
4.
SITUASI UPAYA KESEHATAN
18
4.1. STANDAR PELAYANAN KESEHATAN YANG DIINGINKAN
18
BAB
5.
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
20
5.1. SARANA KESEHATAN
20
5.2. TENAGA KESEHATAN
22
5.3. PEMBIAYAAN KESEHATAN
22
BAB
6.
KESIMPULAN DAN SARAN
23
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
iii
DAFTAR TABEL
TABEL 2.1.
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN KECAMATAN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
7
TABEL 2.2.
JUMLAH PENDUDUK BERDASARKAN JENIS KELAMIN
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
8
TABEL 2.3.
JUMLAH RATA-RATA JIWA/RUMAH TANGGA BERDASARKAN
KECAMATAN DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
9
TABEL 2.4.
PERSENTASE PENDIDIKAN TERTINGGI YANG DITAMATKAN DI
KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
10
TABEL 3.1.
JUMLAH KELAHIRAN DAN KEMATIAN BAYI MENURUT PUSKESMAS
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
11
TABEL 3.2.
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL MENURUT PUSKESMAS
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
12
TABEL 3.3.
JUMLAH KESAKITAN TB PARU MENURUT PUSKESMAS
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
13
TABEL 3.4.
JUMLAH KESAKITAN DEMAM BERDARAH PADA BALITA MENURUT
PUSKESMAS DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
14
TABEL 3.5.
CAKUPAN KUNJUNGAN NEONATUS MENURUT PUSKESMAS
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
15
TABEL 3.6.
CAKUPAN KUNJUNGAN BAYI MENURUT PUSKESMAS
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
16
TABEL 3.7.
JUMLAH BAYI BBLR MENURUT JENIS KELAMIN DAN PUSKESMAS
DI KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
16
TABEL 4.1.
STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN DINAS
KESEHATAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
18
TABEL 5.1.
SARANA PELAYANAN KESEHATAN KOTA PADANGSIDIMPUAN
20
TABEL 5.2.
UPAYA KESEHATAN BERSUMBER MASYARAKAT (UKBM)
21
TABEL 5.3.
INDIKATOR PELAYANAN RUMAH SAKIT
21
TABEL 5.4.
SEBARAN TENAGA KESEHATAN MENURUT UNIT KERJA
22
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
iv
DAFTAR GAMBAR
GAMBAR 2.1. PIRAMIDA PENDUDUK KOTA PADANGSIDIMPUAN
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
v
IKHTISAR EKSEKUTIF
Visi Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan dalam mengemban amanah
Pembangunan Kesehatan Kota Padangsidimpuan tahun 2013-2017 yang
digagaskan merupakan “
Masyarakat Padangsidimpuan Cinta Sehat
” Artinya :
1. Masyarakat adalah sejumlah manusia dalam arti seluas luasnya dan terikat
oleh suatu kebudayaan yang mereka anggap sama
2. Padangsidimpuan adalah seluruh komponen yang ada di kota
padangsidimpuan berdasarkan UU NO IV tahun 2001
3. Cinta adalah sebuah perasaan yang diberikan oleh Tuhan kepada manusia
untuk memiliki dan memenuhi sesuatu dengan rela berkorban
4. Sehat adalah keadaan sejahtera dari badan, jiwa dan sosial yang
memungkinkan setiap orang hidup produktif, secara sosial dan ekonomis,
Sehingga Masyarakat Padangsidimpuan Cinta Sehat artinya : Warga
Padangsidimpuan yang sehat badan dan jiwa sehingga rela berkorban untuk
kesehatannya.
Dalam mewujudkan Visi yang telah ditetapkan, maka Misi yang
digagaskan adalah :
1. Mewujudkan masyarakat mandiri dalam hidup sehat
2. Mewujudkan pelayanan kesehatan yang prima
3. Mewujudkan sarana prasarana yang memenuhi standart
4. Mewujudkan sumberdaya manusia kesehatan yang profesional
5. Mewujudkan Ketersedian obat yang mencukupi
Penjelasan makna atas pernyataan misi dimaksud adalah :
1. Ad 1 maksud misi ini adalah suatu kondisi dimana masyarakat kota
padangsidimpuan menyadari, mau, dan mampu untuk mengenali, mencegah
dan mengatasi permasalahan kesehatan yang dihadapi, sehingga dapat
bebas dari gangguan kesehatan baik yang diakibatkan oleh gangguan
penyakit termasuk gangguan kesehatan akibat bencana maupun lingkungan
dan prilaku yang tidak mendukung untuk hidup sehat.
2. Ad 2 pelayanan prima adalah pelayanan yang diberikan pada masyarakat
dengan mengutamakan norma pelayanan yakni bermutu, murah, mudah,
cepat, transparan, efisien, ramah, dan berkepastian hukum. Pelayanan prima
dilaksanakan untuk semua jenis pelayanan kesehatan termasuk pelayanan
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
vi
kesehatan
perorangan,
pelayanan
kesehatan
masyarakat
dan
kegawatdaruratan kesehatan.
3. Ad 3 tersedianya gedung, peralatan, instrumen kesehatan dan obat sesuai
dengan standart yang sudah ditetapkan
4. Ad 4 seluruh tenaga kesehatan dijajaran dinas kesehatan dituntut untuk
profesional sesuai dengan tugas dan wewenang yang dibebankan kepadanya.
Profesionalisme juga menyangkut empati dalam memberikan pelayanan yang
meliputi keramahan kesopanan dan kepekaan akan kebutuhan masyarakat
terhadap pelayanan kesehatan.
5. Ad 5 tersedianya obat dan perbekalan kesehatan yang mencukupinya.
Tujuan yang akan dicapai adalah :
1. Masyarakat yang sadar, mau dan mampu dalam mengenali, mencegah
permasalahan kesehatan yang dihadapi sehingga dapat bebas dari gangguan
kesehatan
2. Meningkatnya kualitas pelayanan kesehatan perorangan, masyarakat dan
kegawat daruratan sesuai dengan prinsip-prinsip pelayanan prima
3. Tersedianya sarana prasarana yang sesuai standart dalam pemberian
pelayanan kesehatan
4. Tersedianya SDM Kesehatan yang cukup, dan berkualitas serta profesional
Untuk mencapai tujuan di atas, Dinas Kesehatan mempunyai Strategi yakni :
1. Optimalisasi pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat hidup bersih
dan sehat dan pengembangan upaya kesehatan berbasis masyarakat (UKBM)
2. Optimalisasi lingkungan sehat
3. Mengoptimalkan pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat
4. Optimalisasi pencegahan dan pemberantasan penyakit menular
5. Optimalisasi perbaikan gizi masyarakat
6. Optimalisasi ketersediaan, pemerataan, mutu obat dan keterjangkauan harga
obat serta perbekalan kesehatan
7. Optimalisasi pengembangan sarana dan prasarana kesehatan
8. Mengoptimalkan peningkatan jumlah, mutu dan penyebaran tenaga
kesehatan
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
vii
Arah Kebijakan Dinas Kesehatan Kota Padangsidimpuan,
1. Meningkatkan pemberdayaan individu, keluarga dan masyarakat berprilaku
hidup bersih, sehat dan pengembangan upaya kesehatan berbasis
masyarakat (UKBM)
2. Meningkatnya cakupan lingkungan sehat
3. Meningkatkan pelayanan kesehatan perorangan dan masyarakat
4. Meningkatkan pengendalian penyakit menular
5. Meningkatkan gizi masyarakat
6. Meningkatkan ketersediaan, pemerataan mutu obat dan keterjangkauan
harga obat serta perbekalan kesehatan
7. Meningkatkan pengembangan sarana dan prasarana kesehatan
8. Meningkatkan jumlah, mutu, dan penyebaran tenaga kesehatan
9. Meningkatkan pengembangan sistem informasi kesehatan
Sehubungan dengan strategi dan kebijakan tersebut, diharapkan
Pemerintah Kota Padangsidimpuan memberikan dukungan dan perhatian
terhadap sektor kesehatan mengingat sektor kesehatan merupakan salah satu
indikator yang menentukan dalam Indeks Pembangunan Manusia (IPM) dan
pencapaian Millenium Development
Goals (MDGs) tahun 2015.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
1
PENDAHULUAN
1.1 . LATAR BELAKANG
Dalam rangka mewujudkan visi Dinas Kesehatan Daerah Kota
Padangsidimpuan “Masyarakat Padangsidimpuan Cinta Sehat”, dan melanjutkan
misi “Mewujudkan sumberdaya manusia kesehatan yang profesional”, Dinas
Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan pada tahun 2016 melalui program
“Standarisasi Pelayanan Kesehatan”, melakukan kegiatan “Evaluasi dan
Pengembangan Standar Pelayanan Kesehatan” dengan sub kegiatan Penyusunan
profil Kesehatan kota, diharapkan meningkatkan data dan Informasi di bidang
Kesehatan kota Padangsidimpuan khususnya dan pembangunan kesehatan pada
umumnya dalam implementasi Visi dan Misi ini sangat diperlukan adanya data
dan informasi tersebut.
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 36 tahun 2009 tentang
Kesehatan, pada pasal 17 ayat 1 disebutkan bahwa Pemerintah bertanggung
jawab atas ketersediaan akses terhadap informasi, edukasi dan fasilitas
pelayanan kesehatan untuk meningkatkan dan memelihara derajat kesehatan
yang setinggi-tingginya. Pada pasal 168 menyebutkan bahwa penyelenggaraan
upaya kesehatan yang efektif dan efisien memerlukan informasi kesehatan yang
dilakukan melalui system informasi dan melalui kerjasama lintas sektor.
Sejak diberlakukannya desentralisasi beberapa peraturan
perundang-undangan bidang kesehatan sebagai tindak lanjut Undang-Undang Nomor 22
tahun 1999 tentang Pemerintahan Daerah dan Undang-Undang Nomor 25 tahun
1999 tentang Perimbangan Keuangan Antara Pemerintah Pusat dan Daerah,
telah dan terus disusun Peraturan perundangan kesehatan tersebut antara lain :
(a) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 511/Menkes/SK/V/2007 tentang
BAB
1
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
2
Kebijakan dan Strategi Pengembangan Sistem Informasi Kesehatan Nasional.
(b) Keputusan Menteri Kesehatan RI Nomor 374/Menkes/SK/V/2009 tentang
Sistem Kesehatan Nasional (c) Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia
Nomor 741/Menkes/Per/VII/2008 tentang Standard Pelayanan Minimal Bidang
Kesehatan di Kabupaten/Kota. (d) Petunjuk
Teknis
Penyusunan
Profil
Kesehatan Kabupaten/Kota Edisi Data Terpilah Menurut Jenis Kelamin
Kementerian Kesehatan Republik Indonesia tahun 2015.
Peraturan-peraturan tersebut berguna untuk mengatur mekanisme dan
menilai sampai sejauh mana dan sampai kapan ukuran pembangunan tersebut
akan dicapai.
Profil kesehatan tahunan ini merupakan informasi menyeluruh tentang
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dan hasil-hasilnya. Profil disajikan dalam
bentuk tabel, sehingga mudah dianalisis lebih lanjut untuk memenuhi
dasar-dasar perencanaan dan penganggaran pembangunan kesehatan dimasa datang.
1.2 . TUJUAN UMUM
Penyusunan profil ini bertujuan untuk melihat gambaran yang menyeluruh
tentang derajat kesehatan masyarakat di Kota Padangsidimpuan.
1.3 . TUJUAN KHUSUS
1. Memperoleh data umum dan kesehatan di Kota Padangsidimpuan
meliputi data geografi, demografi, sosial, dan ekonomi.
2. Memperoleh data upaya kesehatan yang meliputi kegiatan rutin baik yang
dilakukan didalam maupun di luar gedung.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
3
3. Untuk memperoleh data mengenai derajat kesehatan masyarakat
terutama yang berhubungan dengan indikator-indikator kesehatan yang
penting.
4. Sebagai dasar pembuatan rencana, baik rencana jangka panjang maupun
jangka pendek.
5. Sebagai dasar untuk melakukan pengawasan dan evaluasi pelayanan
kesehatan Kota Padangsidimpuan.
6. Sebagai dasar untuk melakukan sosialisasi dan advokasi kepada Instansi
terkait dan penentu kebijakan.
7. Sebagai bahan untuk membuat Sistim Informasi Kesehatan Kota
8. Sebagai dasar untuk menyusun profil kesehatan Provinsi dan Nasional.
1.4 . SUMBER DATA
1. Data Rutin
a. Catatan kegiatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan
b. Profil Kesehatan Puskesmas dan GFK Dinas Kesehatan
c. Catatan kegiatan Rumah Sakit di Kota Padangsidimpuan
2. Data Tidak Rutin
a. Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Padangsidimpuan
b. Instansi Lain yang terkait
1.5 . SISTEMATIKA PENYAJIAN
BAB 1. PENDAHULUAN
Bab ini berisi penjelasan tentang latar belakang dan
tujuan Profil Kesehatan dan sistematika dari penyajiannya.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
4
BAB 2. GAMBARAN UMUM KOTA PADANGSIDIMPUAN
Bab ini menyajikan tentang gambaran umum Kota
Padangsidimpuan. Selain uraian tentang letak geografis,
administrasi dan informasi umum lainnya, bab ini juga
mengulas faktor-faktor yang berpengaruh terhadap
kesehatan
dan
faktor-faktor
lainnya
misalnya
kependudukan, ekonomi dan pendidikan.
BAB 3. SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Bab ini berisi uraian tentang indikator mengenai angka
kematian, angka kesakitan, dan angka status gizi
masyarakat
BAB 4. SITUASI UPAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang pelayanan kesehatan dasar,
pelayanan
kesehatan
rujukan
dan
penunjang,
pemberantasan penyakit menular, pembinaan kesehatan
lingkungan dan sanitasi dasar, perbaikan gizi masyarakat,
pelayanan kefarmasian dan alat kesehatan, pelayanan
kesehatan dalam situasi bencana. Upaya pelayanan
kesehatan yang diuraikan dalam bab ini juga
mengakomodir indicator kinerja Standar Pelayanan
Minimal (SPM) Bidang Kesehatan serta upaya pelayanan
kesehatan lainnya yang diselenggarakan oleh Kota
Padangsidimpuan.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
5
BAB 5. SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
Bab ini menguraikan tentang sarana kesehatan, tenaga
kesehatan, pembiayaan kesehatan dan sumber daya
kesehatan lainnya.
BAB 6. KESIMPULAN
Bab ini diisi dengan sajian tentang hal-hal penting yang
perlu disimak dan ditelaah lebih lanjut dari Profil Kota
Padangsidimpuan ditahun yang bersangkutan. Selain
keberhasilan-keberhasilan yang perlu dicatat, bab ini juga
mengemukakan hal-hal yang dianggap masih kurang
dalam rangka penyelenggaraan pembangunan kesehatan.
LAMPIRAN
Pada lampiran ini berisi Tabel Indikator Kota Sehat dan
Standar Pelayanan Minimal Bidang Kesehatan dalam 63
Tabel Profil Kesehatan Kota Padangsidimpuan.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
6
GAMBARAN UMUM
KOTA PADANGSIDIMPUAN
2.1. LETAK DAN GEOGRAFIS
Kota Padangsidimpuan merupakan salah satu daerah yang berada di
bagian barat Propinsi Sumatera Utara yang berada di Ketinggian 260-1.100
meter di atas permukaan laut berada pada posisi 01º18’00’’ - 01º28’00’’ Lintang
Utara, dan 99º13’00’’ - 99º20’00’’ Bujur Timur. Kontour tanah datar hingga
bergelombang. Luas wilayah sesuai dengan UU No.4 Tahun 2001 adalah
14.684,680 Hektar(Ha) atau sekitar 146,85 Km² dan merupakan Kota terluas di
bagian barat Propinsi Sumatera Utara.
Kota Padangsidimpuan terdiri dari 6 Kecamatan, 42 Desa dan 37
Kelurahan dengan batas wilayah sebagai berikut :
Utara
: Kecamatan Padangsidimpuan Timur Kabupaten Tapanuli
Selatan
Timur
: Kecamatan Padangsidimpuan Timur Kabupaten Tapanuli
Selatan
Selatan
: Kecamatan Batang Angkola Kabupaten Tapanuli Selatan
Barat
: Kecamatan Padangsidimpuan Barat dan Siais Kabupaten
Tapanuli Selatan
Sebagai mana Kabupaten/Kota lain, Kota Padangsidimpuan tergolong daerah
beriklim tropis, sehingga daerah ini memiliki dua musim yaitu musim kemarau
dan musim penghujan. Musim Kemarau biasanya terjadi pada bulan Maret
sampai dengan bulan Agustus, sedangkan musim penghujan terjadi pada bulan
september sampai dengan Februari, diantara kedua musim itu diselingi oleh
musim pancaroba. Suhu udara berkisar 22,5ºC sampai dengan 24ºC.
BAB
2
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
7
Posisi Kota Padangsidimpuan memiliki akses darat yang memadai dan
cukup strategis, karena berada pada jalur utama yang merupakan penghubung
antara berbagai pusat pertumbuhan.
2.2. KEPENDUDUKAN
Tabel 2.1
Jumlah Penduduk Menurut Kecamatan
Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
NO
KECAMATAN
JUMLAH
PENDUDUK
%
1.
Padangsidimpuan Tenggara
35.116
16,5
2.
Padangsidimpuan Selatan
66.576
31,3
3.
Padangsidimpuan Batunadua
22.604
10,6
4.
Padangsidimpuan Utara
64.358
30,2
5.
Padangsidimpuan Hutaimbaru
16.072
7,5
6.
Padangsidimpuan Angkola Julu
8.190
3,8
JUMLAH
212.917
100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan, 2016
Kecamatan Padangsidimpuan Selatan memiliki jumlah penduduk terbesar yaitu
66.576 jiwa (31,3%), dan terendah pada kecamatan Padangsidimpuan Angkola
Julu sebanyak 8.190 jiwa (3,8%).
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
8
Tabel 2.2
Jumlah Penduduk Berdasarkan Jenis Kelamin Menurut Puskesmas
Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
NO
Puskesmas
Laki-Laki
%
Perempuan
%
1.
Pijorkoling
13.845
13,3
15.201
13,9
2.
Labuhan Rasoki
3.004
2,9
3.066
2,8
3.
Padangmatinggi
21.836
21,1
22.601
20,7
4.
Sidangkal
11.076
10,7
11.063
10,1
5.
Batunadua
11.369
11,0
11.235
10,3
6.
Sadabuan
30.716 29,6
33.642
30,8
7.
Hutaimbaru
7.902
7,6
8.171
7,5
8.
Pokenjior
2.079
2,0
2.202
2,0
9.
Pintu Langit
1.882
1,8
2.027
1,9
JUMLAH
103.709
100
109.208
100
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan, 2016
Jumlah penduduk laki-laki dan perempuan yang terbanyak terdapat pada
pada wilayah Puskesmas Sadabuan, sedangkan jumlah penduduk laki-laki dan
perempuan terendah terdapat pada wilayah Puskesmas Pintu Langit.
Dari data di atas juga dapat dilihat bahwa pada tahun 2016 jumlah
penduduk laki di Padangsidimpuan per kecamatan jumlah penduduk
laki-laki lebih kecil dari pada jumlah penduduk perempuan di wilayahnya
masing-masing.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
9
Struktur umur penduduk menurut jenis kelamin secara grafik dapat
digambarkan dalam bentuk piramida penduduk. Dasar piramida penduduk
menunjukkan jumlah penduduk. Badan piramida penduduk bagian kiri menunjukkan
banyaknya penduduk laki-laki dan bagian kanan menunjukkan banyaknya penduduk
perempuan menurut kelompok umur. Piramida tersebut merupakan gambaran
struktur penduduk yang terdiri dari struktur penduduk muda, dewasa dan tua.
Gambar 2.1
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan, 2015
Gambar di atas menunjukkan bahwa struktur penduduk di Kota
Padangsidimpuan termasuk struktur penduduk muda. Hal ini dapat diketahui dari
banyaknya jumlah penduduk usia muda (0-19 tahun), walaupun jumlah kelahiran
telah menurun jika dibandingkan dengan lima tahun yang lalu dan angka harapan
hidup yang semakin meningkat yang ditandai dengan meningkatnya jumlah penduduk
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
10
usia tua. Badan piramida membengkak, ini menunjukkan banyaknya penduduk usia
kerja terutama pada kelompok umur 15-24 tahun terutama perempuan.
Tabel 2.3
Jumlah Rata-Rata Jiwa/Rumah Tangga berdasarkan Kecamatan
Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
NO
KECAMATAN
PENDUDUK JML RT
JUMLAH
RATA-
RATA
JIWA/RT
1.
Padangsidimpuan Tenggara
35.116
7.533
4,66
2.
Padangsidimpuan Selatan
66.576
14.869
4,48
3.
Padangsidimpuan Batunadua
22.604
5.179
4,36
4.
Padangsidimpuan Utara
64.358
14.642
4,40
5.
Padangsidimpuan Hutaimbaru
16.073
3.648
4,41
6.
Padangsidimpuan Angkola Julu
8.190
1.842
4,45
JUMLAH
212.917
47.713
4.46
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan, 2016
Rata-rata jumlah jiwa/RT Kota Padangsidimpuan tahun 2012 adalah 4,40, tahun
2013 adalah 4,35, tahun 2014 adalah 4,46, tahun 2015 sedangkan tahun 2016
adalah 4,46 jiwa/RT.
2.3. SOSIAL, EKONOMI
2.3.1. PENDIDIKAN
Tingkat pendidikan yang tinggi sangat akan berdampak terhadap kualitas
sumber daya manusia. Rendahnya tingkat pendidikan dapat dirasakan sebagai
penghambat dalam pembangunan. Dengan meningkatnya jenjang pendidikan
penduduk suatu daerah dapat dikatakan kualitas daerah tersebut semakin
meningkat. Melalui jalur pendidikan, kualitas sumber daya manusia dapat dilihat
dari derajat tingkat pendidikan yang dicapai masyarakat.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
11
Tabel 2.4
Persentase penduduk laki-laki dan perempuan 10 tahun ke atas dirinci
Menurut Tingkat Pendidikan Tertinggi yang Ditamatkan
Di Kota Padangsidimpuan Tahun 2012
PENDIDIKAN TERTINGGI YANG
DITAMATKAN
Laki-laki
Perempuan
Tidak/Belum pernah Sekolah
0,64
1,28
Tidak/Belum Tamat SD
13,68
16,03
SD
18,60
24,43
SLTP/MTs
25,92
19,65
SLTA/MA
33,28
29,32
Diploma
1,46
3,41
Universitas
6,42
5,88
JUMLAH
100,00
100,00
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Padangsidimpuan, 2012
Pada tahun 2012 Penduduk kota Padangsidimpuan berumur 10 tahun ke
atas yang berpendidikan sekolah menengah SLTA/MA terbesar sebanyak
33,28%, sedangkan yang terendah berpendidikan tidak/belum pernah sekolah
sebanyak 0,64%, dan penduduk laki-laki berpendidikan SLTP/MTs dan SLTA/MA
lebih besar dari jumlah penduduk perempuan, berbeda dengan pendidikan yang
lain jumlah penduduk laki-laki lebih kecil dari pada jumlah penduduk perempuan
di wilayahnya.
2.3.2. PEREKONOMIAN
Pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu ukuran dari pembangunan
yang dilaksanakan khususnya dalam bidang ekonomi. Pertumbuhan merupakan
rangkuman laju pertumbuhan dari berbagai sektor ekonomi yang
menggambarkan tingkat perubahan yang terjadi .
Struktur ekonomi yang paling berperan di kota Padangsidimpuan adalah
sektor perdagangan, hotel dan restoran.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
12
SITUASI DERAJAT KESEHATAN
Gambaran mengenai derajat kesehatan meliputi :
1. INDIKATOR KEMATIAN (MORTALITAS)
a. Angka Kematian Bayi
Jumlah kematian penduduk yang berusia di bawah satu tahun per 1000
kelahiran hidup pada tahun tertentu di suatu daerah disebut Angka Kematian
Bayi (AKB). AKB merupakan indikator yang sangat berguna untuk mengetahui
status kesehatan anak khususnya bayi dan dapat mencerminkan tingkat
kesehatan ibu, kondisi kesehatan lingkungan secara umum, status kesehatan
penduduk secara keseluruhan serta tingkat perkembangan sosial ekonomi
masyarakat.
Beberapa hal yang dapat mempengaruhi AKB secara umum adalah tingkat
kesakitan dan status gizi, kesehatan ibu waktu hamil dan proses penanganan
persalinan. Gangguan perinatal merupakan salah satu dari sekian faktor yang
mempengaruhi kondisi kesehatan ibu selama hamil yang mempengaruhi
perkembangan fungsi dan organ janin.
Tabel 3.1.
Jumlah Kelahiran dan Kematian Bayi Menurut Puskesmas
di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
NO
PUSKESMAS
KELAHIRAN
JUMLAH
KEMATIAN
JUMLAH
1. Pijorkoling
615
3
2. Labuhan Rasoki
129
1
3. Padangmatinggi
942
5
4. Sidangkal
469
1
5. Batunadua
479
3
6. Sadabuan
1.364
3
7. Hutaimbaru
340
3
8. Pokenjior
91
0
9. Pintu Langit
83
0
JUMLAH
4.512
19
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2016
BAB
3
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
13
Tabel 3.1. menunjukkan angka kematian bayi yang dilaporkan di wilayah
Padangsidimpuan tahun 2016 adalah 19 bayi dari 4512 kelahiran.
b. Angka Kematian Ibu
Angka kematian ibu (AKI) adalah banyaknya wanita yang meninggal pada
tahun tertentu dengan penyabab kematian yang terkait gangguan kehamilan
atau penanganannya (tidak termasuk kecelakaan atau kasus insidentil) selama
kehamilan, melahirkan dan masa nifas (42 hari setelah melahirkan) tanpa
memperhitungkan lama kehamilan per 100.000 kelahiran hidup. Indikator ini
secara langsung digunakan untuk memonitor kematian terkait kehamilan.
Angka Kematian Ibu Maternal berguna untuk menggambarkan tingkat
kesadaran perilaku hidup sehat, status gizi, kesehatan ibu, kondisi kesehatan
lingkungan, tingkat pelayanan kesehatan terutama untuk ibu hamil, waktu
melahirkan dan masa nifas.
Keberhasilan pembangunan sektor kesehatan senantiasa menggunakan
indikator AKB dan AKI sebagai indikator utamanya.
Tabel 3.2.
Jumlah Kematian Ibu Maternal Menurut Puskesmas
di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
NO
PUSKESMAS
JUMLAH
IBU
HAMIL
JUMLAH KEMATIAN IBU MATERNAL
KEMATIAN
IBU
HAMIL
KEMATIAN
IBU
BERSALIN
KEMATIAN
IBU NIFAS
JML
1. Pijorkoling
691
0
1
0
1
2. Labuhan Rasoki
139
0
0
0
0
3. Padangmatinggi
1.027
1
1
0
2
4. Sidangkal
503
0
0
0
0
5. Batunadua
511
0
0
1
1
6. Sadabuan
1.529
1
2
3
6
7. Hutaimbaru
371
0
0
0
0
8. Pokenjior
100
0
0
0
0
9. Pintu Langit
92
0
0
0
0
JUMLAH
4.963
2
4
4
10
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
14
Tabel 3.2 menunjukkan bahwa angka kematian ibu di Kota Padangsidimpuan
tahun 2016 adalah 10 orang.
c. Angka Harapan Hidup Waktu Lahir
Angka harapan hidup adalah rata-rata tahun hidup yang dijalani oleh
penduduk, angka harapan hidup Kota Padangsidimpuan tahun 2014 adalah 68,27
2. INDIKATOR KESAKITAN (MORBIDITAS)
Tabel 3.3.
Jumlah Kesakitan TB Paru Menurut Puskesmas
di Kota Padangsidimpuan Tahun 2015
NO
PUSKESMAS
TB PARU
Suspek
(+)
Sembuh
% Sembuh Meninggal
1. Pijorkoling
244
23
29
100,0
0
2. Labuhan Rasoki
187
15
9
100,0
0
3. Padangmatinggi
651
114
73
68,9
1
4. Sidangkal
176
29
16
100,0
0
5. Batunadua
101
10
0
0,0
0
6. Sadabuan
1.047
156
89
84,0
1
7. Hutaimbaru
216
28
24
100,0
0
8. Pokenjior
72
4
5
100,0
1
9. Pintu Langit
47
3
1
100,0
0
10.
RSUD
Padangsdimpuan
56
JUMLAH
2.797
382
246
82,0
3
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2015
Dari tabel 3.3. menunjukkan jumlah penderita TP Paru (sembuh) tertinggi pada
Puskesmas Sadabuan yaitu 89 orang. Persentase kesembuhan penderita TP Paru
di Kota Padangsidimpuan tahun 2016 adalah 82,0%. Sedangkan jumlah kasus
meninggal adalah 3 orang.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
15
Tabel 3.4.
Jumlah Kasus Baru HIV Menurut Jenis Kelamin dan Puskesmas
di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
NO
KELOMPOK
UMUR
H I V
L
P
L+P
KELOMPOK
PROPORSI
UMUR
1
2
3
4
5
6
1.
≤ 4 Tahun
0
0
0
0,00
2.
5 - 14 Tahun
0
0
0
0,00
3.
15 - 19 Tahun
0
0
0
0,00
4.
20 - 24 Tahun
0
1
1
25,00
5.
25 - 49 Tahun
3
0
3
75,00
6.
≥ 50 Tahun
0
0
0
0,00
Jumlah (Kota)
3
1
4
Proporsi Jenis Kelamin
75,00
25,00
Sumber : Bidang PMK Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2016
Dari tabel 3.4. menunjukkan jumlah kasus baru HIV pada kelompok umur 25-49
tahun yaitu 3 orang. Sedangkan pada umur 20-24 tahun yaitu 1 orang.
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
16
3. STATUS GIZI
Tabel 3.5.
Jumlah Kunjungan Neonatus Menurut Puskesmas
di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
NO
PUSKESMAS
NEONATUS
Jumlah Bayi
KN 3 Kali
1.
Pijorkoling
630
308
2.
Labuhan Rasoki
132
74
3.
Padangmatinggi
965
748
4.
Sidangkal
481
454
5.
Batunadua
491
413
6.
Sadabuan
1.397
1.035
7.
Hutaimbaru
349
262
8.
Pokenjior
93
84
9.
Pintu Langit
85
60
JUMLAH
4.623
3.438
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2016
Dari tabel 3.5. menunjukkan Jumlah kunjungan Neonatus 3 kali (lengkap)
tertinggi pada Puskesmas Sadabuan yaitu 1397 kunjungan. Jumlah kunjungan
Neonatus di Kota Padangsidimpuan tahun 2016 adalah 3.438 kali.
Tabel 3.6.
Cakupan Pelayanan Kesehatan Bayi Menurut Puskesmas
di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
NO
PUSKESMAS
Jumlah
Mendapat
BAYI
Pelayanan
%
1.
Pijorkoling
630
341
54,1
2.
Labuhan Rasoki
132
84
63,6
3.
Padangmatinggi
965
694
71,9
4.
Sidangkal
481
388
80,7
5.
Batunadua
491
371
75,6
6.
Sadabuan
1.397
1.239
88,7
7.
Hutaimbaru
349
374
107,2
8.
Pokenjior
93
99
106,5
9.
Pintu Langit
85
70
82,4
JUMLAH
4.623
3.660
79,2
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
17
Dari tabel 3.6. menunjukkan jumlah pelayanan kesehatan Bayi tertinggi pada
Puskesmas Sadabuan yaitu 1.239 Pelayanan. Persentase Pelayanan kesehatan
bayi di Kota Padangsidimpuan tahun 2016 adalah 79,2 % .
Tabel 3.7.
Jumlah Bayi BBLR Menurut Jenis Kelamin dan Puskesmas
di Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
Sumber : Bidang Pelayanan Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2016
Dari 3.7 di atas menunjukkan jumlah bayi baru lahir ditimbang di Kota
Padangsidimpuan tahun 2016 yaitu 3.648 bayi atau 80,85 % dari jumlah lahir
hidup sebanyak 4.512 lahir hidup.
NO PUSKESMAS
Bayi Baru Lahir
Ditimbang
Bayi Baru Lahir Rendah
Laki-laki
Perem-
puan
L+P
Laki-
laki
Perem-
puan
L+P
1. Pijorkoling
164
150
314
0
1
1
2. Labuhan Rasoki
36
38
74
0
0
0
3. Padangmatinggi
420
409
829
7
9
16
4. Sidangkal
229
227
456
0
2
2
5. Batunadua
214
202
416
0
0
0
6. Sadabuan
561
575
1.136
6
2
8
7. Hutaimbaru
151
115
266
1
1
2
8. Pokenjior
57
32
89
5
0
5
9. Pintu Langit
35
33
68
1
3
4
JUMLAH
1.867
1.781
3.648
20
18
38
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
18
SITUASI UPAYA KESEHATAN
4.1. STANDAR PELAYANAN MINIMAL UPAYA KESEHATAN
DINAS KESEHATAN DAERAH KOTA PADANGSIDIMPUAN TAHUN 2016
NO
STANDAR PELAYANAN
UPAYA KESEHATAN /
TAHUN (%)
Target
2016 Reali-sasi
1
2
3
4
A. Standar Pelayanan Minimal
1. Pelayanan kesehatan dasar
1. % Cakupan K-4 Bumil
78
72
2. % Cakupan Komplikasi kebidanan yang ditangani
52
34,76
3.
% Cakupan pertolongan persalinan oleh Nakes yang memiliki
kompetensi kebidanan
79,7
77
4. % Cakupan pelayanan Bufas
79
72,7
5. % Cakupan neonatus dengan komplikasi yang ditangani
70
19,65
6. % Cakupan kunjungan bayi
79
79,2
7. % Desa/Kel. UCI
45
19
8. % Cakupan pelayanan anak balita
88
71,3
9. % Cakupan pemberian MP-ASI anak usia 6-24 Bulan keluarga miskin
100
100
10. % Cakupan gizi buruk yang mendapat perawatan
100
100
11. % Cakupan penjaringan kesehatan siswa SD dan setingkat
88
96,7
12. % Cakupan KB Aktif
78
75,3
13. % Cakupan penemuan dan penanganan penderita penyakit*
a) Acute Flacid Paralysis (AFP) rate per 100.000 penduduk < 15 tahun
<2
-
b) Penemuan Penderita Pneumonia Balita
35
14,7
c) Penemuan pasien baru TB BTA Positif
100
111,6
d) Penderita DBD yang ditangani
100
100
e) Penemuan penderita diare
100
64,5
14. % Cakupan pelayanan kesehatan dasar masyarakat miskin
90
100,2
BAB
4
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
19
1
2
3
4
2. Pelayanan Kesehatan rujukan
15. % Cakupan pelayanan kesehatan rujukan pasien masyarakat miskin
85
28,83
16.
% Cakupan pelayanan Gawat darurat level 1 yang harus diberikan
sarana kesehatan (RS) di Kota
100
100
3. Penyelidikan epidemiologi dan penanggulangan KLB
17.
% Cakupan Desa/Kelurahan mengalami KLB yang dilakukan
penyelidikan epidemiologi < 24 jam
100
100
4. Promosi Kesehatan dan pemberdayaan masyarakat
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
20
SITUASI SUMBER DAYA KESEHATAN
5.1. SARANA KESEHATAN
Tabel 5.1.
Sarana Pelayanan Kesehatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
No
Fasilitas Kesehatan
Pemilikan/Pengelola
Pemerintah
Kota
TNI/POLRI
Swasta
Jumlah
1. RSU
1
1
1
3
2. RS Jiwa
0
0
0
0
3. RS Bersalin
0
0
0
0
4. RS Khusus Lainnya
0
0
0
0
5. Puskesmas
9
0
0
9
6. Puskesmas Keliling
16
0
0
9
7. Pustu
26
0
0
26
8. Rumah Bersalin
0
0
4
4
9. Balai Pengobatan
Klinik
0
0
9
9
10. Praktek Dokter
bersama
0
0
0
0
11.
Praktek Dokter
Perorangan
0
0
81
81
12. Apotek
0
34
34
13. Toko Obat
0
0
36
36
14. GFK
1
0
0
1
Sumber : Bidang Promosi, Jaminan dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2016
Tabel 5.1. menunjukkan bahwa Puskesmas yang ada di Kota Padangsidimpuan
sebanyak 9 Puskesmas, ini menggambarkan setiap Kecamatan terdapat
Puskesmas. Puskesmas Keliling juga ada pada setiap Puskesmas.
BAB
5
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
21
Tabel 5.2.
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat (UKBM) Kota
Padangsidimpuan Tahun 2016
No
Kecamatan
Upaya Kesehatan Bersumber Masyarakat
(UKBM)
Desa/Kel
Siaga
Desa
Poskesdes Posyandu
1 P.Sidimpuan
Tenggara
18
13
13
16
2 P.Sidimpuan
Selatan
12
5
5
7
3 P.Sidimpuan
Batunadua
15
7
7
23
4 P.Sidimpuan
Utara
16
4
4
15
5 P.Sidimpuan
Hutaimbaru
10
14
14
20
6 P.Sidimpuan
Angkola Julu
8
6
6
30
Jumlah
79
67
67
138
Sumber : Bidang Promosi, Jaminan dan Sarana Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan, 2016
Tabel 5.2. menunjukkan bahwa jumlah Poskesdes di kota Padangsidimpuan
sebanyak 67 Poskesdes dan posyandu 138 posyandu.
Tabel 5.3.
Indikator Pelayanan Rumah Sakit Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
No
Nama RS
BOR
ALOS
TOI
GDR
NDR
1
RSUD Padangsidimpuan
64,1
3,3
2,49
70,2
32,8
2
RS INANTA
Padangsidimpuan
18,3
1,9
7,52
16,1
10,1
3
RS TNI-AD
Padangsidimpuan
44,4
4,2
5,30
34,1
7,5
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
22
5.2. TENAGA KESEHATAN
Tabel 5.4.
Persebaran Tenaga Kesehatan menurut Unit Kerja
No
Unit Kerja
Med
is
P
era
wat &
Bidan
Farmas
i
G
izi
T
ek
ni
si
Med
is
Sa
ni
ta
si
Ke
smas
1
Puskesmas
24
231
16
11
7
3
19
2
Rumah Sakit
38
208
13
3
22
3
11
Jumlah
62
439
29
14
29
6
30
Sumber : Bidang Pengembangan SDM Kesehatan dan SIK Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan
5.3. PEMBIYAAN KESEHATAN
Tabel 5.5.
Anggaran Kesehatan Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
No
SUMBER BIAYA
ALOKASI ANGGARAN
KESEHATAN
Rupiah
%
Anggaran Kesehatan Bersumber :
1 APBD Kota
117.784.710.040
80,97
- Belanja Langsung
76.871.952.148
52,84
- Belanja Tidak Langsung
40.425.295.866
27,79
Total Anggaran Kesehatan
145.468.889.040
100
Total APBD Kota
924.683.907.283
% APBD Kesehatan thd APBD Kota
12,74
Anggaran Kesehatan Perkapita
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
23
KESIMPULAN DAN SARAN
5.1. KESIMPULAN
Derajad kesehatan masyarakat Kota Padangsidimpuan semakin
meningkat dibandingkan tahun sebelumnya.
Sebagian besar target SPM belum terlingkupi di Profil kesehatan.
Masih kurangnya sistem pelaporan data kesehatan dari unit pelayanan
teknis ke bidang mengakibatkan terlambatnya penyelesaian profil
kesehatan kota.
5.2. SARAN
Peningkatan mobilisasi sumber daya untuk mendukung penyusunan profil
kesehatan kota.
Peningkatan kualitas data melalui pelayanan satu pintu, sehingga tidak
ada data program baik dari UPT, maupun Bidang teknis terkait, mulai
tingkat Puskesmas sampai Propinsi yang berbeda dan terlewatkan.
Hasil profil kesehatan dapat terangkum dari aplikasi SIKDA-Generik.
Sosialisasi Buku Petunjuk Teknis Penyusunan Profil Kesehatan untuk
tahun yang akan datang.
BAB
6
Profil Kesehatan Dinas Kesehatan Daerah Kota Padangsidimpuan Tahun 2016
24
LAMPIRAN TABEL
PROFIL KESEHATAN
L P L + P Satuan
A. GAMBARAN UMUM
1 Luas Wilayah 147 Km2 Tabel 1
2 Jumlah Desa/Kelurahan 79 Desa/Kel Tabel 1
3 Jumlah Penduduk 103.709 109.208 212.917 Jiwa Tabel 2
4 Rata-rata jiwa/rumah tangga 4,5 Jiwa Tabel 1
5 Kepadatan Penduduk /Km2
1449,9 Jiwa/Km2 Tabel 1
6 Rasio Beban Tanggungan 53,5 per 100 penduduk produktif Tabel 2
7 Rasio Jenis Kelamin 95,0 Tabel 2
8 Penduduk 10 tahun ke atas melek huruf 99,94 100,00 99,97 % Tabel 3
9 Penduduk 10 tahun yang memiliki ijazah tertinggi
a. SMP/ MTs 11.250,00 11.902,00 23.152,00 % Tabel 3
b. SMA/ SMK/ MA 23.837,00 23.653,00 47.490,00 % Tabel 3
c. Sekolah menengah kejuruan 3.482,00 3.429,00 6.911,00 % Tabel 3
d. Diploma I/Diploma II 264,00 840,00 1.104,00 % Tabel 3
e. Akademi/Diploma III 883,85 2.578,28 3.447,92 % Tabel 3
f. Universitas/Diploma IV 7.806,00 9.217,00 17.023,00 % Tabel 3
g. S2/S3 (Master/Doktor) 0,00 0,00 0,00 % Tabel 3
B. DERAJAT KESEHATAN B.1 Angka Kematian
10 Jumlah Lahir Hidup 2.198 2.314 4.512 Tabel 4
11 Angka Lahir Mati (dilaporkan) 4 4 4 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 4
12 Jumlah Kematian Neonatal 38 19 57 neonatal Tabel 5
13 Angka Kematian Neonatal (dilaporkan) 17 8 13 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
14 Jumlah Bayi Mati 39 23 62 bayi Tabel 5
15 Angka Kematian Bayi (dilaporkan) 18 10 14 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
16 Jumlah Balita Mati 44 26 70 Balita Tabel 5
17 Angka Kematian Balita (dilaporkan) 20 11 16 per 1.000 Kelahiran Hidup Tabel 5
18 Kematian Ibu
Jumlah Kematian Ibu 10 Ibu Tabel 6
Angka Kematian Ibu (dilaporkan) 222 per 100.000 Kelahiran Hidup Tabel 6
B.2 Angka Kesakitan
19 Tuberkulosis
Jumlah kasus baru TB BTA+ 252 123 375 Kasus Tabel 7
Proporsi kasus baru TB BTA+ 67,20 32,80 % Tabel 7
CNR kasus baru BTA+ 242,99 112,63 176,12 per 100.000 penduduk Tabel 7
Jumlah seluruh kasus TB 315 163 478 Kasus Tabel 7
CNR seluruh kasus TB 303,73 149,26 224,50 per 100.000 penduduk Tabel 7
Kasus TB anak 0-14 tahun 0,63 % Tabel 7
Persentase BTA+ terhadap suspek 17,99 8,99 13,66 % Tabel 8
Angka kesembuhan BTA+ 65,40 69,70 66,84 % Tabel 9
Angka pengobatan lengkap BTA+ 3,04 0,76 2,28 % Tabel 9
Angka keberhasilan pengobatan (Success Rate) BTA+ 68,44 70,45 69,11 % Tabel 9
Angka kematian selama pengobatan 2,89 0,00 1,41 per 100.000 penduduk Tabel 9
20 Pneumonia Balita ditemukan dan ditangani 17,94 11,37 14,65 % Tabel 10
21 Jumlah Kasus HIV 3 1 4 Kasus Tabel 11
22 Jumlah Kasus AIDS 4 2 6 Kasus Tabel 11
23 Jumlah Kematian karena AIDS 1 1 2 Jiwa Tabel 11
24 Jumlah Kasus Syphilis 0 0 0 Kasus Tabel 11
25 Donor darah diskrining positif HIV #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 12
26 Persentase Diare ditemukan dan ditangani 0,00 0,00 0,00 % Tabel 13
27 Kusta
Jumlah Kasus Baru Kusta (PB+MB) 1 0 1 Kasus Tabel 14
Angka penemuan kasus baru kusta (NCDR) 0,96 0,00 0,47 per 100.000 penduduk Tabel 14
Persentase Kasus Baru Kusta 0-14 Tahun 0,00 % Tabel 15
Persentase Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 % Tabel 15
Angka Cacat Tingkat 2 Penderita Kusta 0,00 per 100.000 penduduk Tabel 15
Angka Prevalensi Kusta 0,10 0,00 0,05 per 10.000 Penduduk Tabel 16
Penderita Kusta PB Selesai Berobat (RFT PB) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 17
Penderita Kusta MB Selesai Berobat (RFT MB) 100,00 #DIV/0! 100,00 % Tabel 17
28 Penyakit yang dapat dicegah dengan imunisasi
AFP Rate (non polio) < 15 th - per 100.000 penduduk <15 tahun Tabel 18
Jumlah Kasus Difteri 2 0 2 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Difteri 50 % Tabel 19
Jumlah Kasus Pertusis 0 0 0 Kasus Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus (non neonatorum) 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus (non neonatorum) #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Tetanus Neonatorum 0 0 0 Kasus Tabel 19
Case Fatality Rate Tetanus Neonatorum #DIV/0! % Tabel 19
Jumlah Kasus Campak 1 0 1 Kasus Tabel 20
Case Fatality Rate Campak 0 % Tabel 20
Jumlah Kasus Polio 0 0 0 Kasus Tabel 20
RESUME PROFIL KESEHATAN
ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
TAHUN 2016 KOTA PADANGSIDIMPUAN
L P L + P Satuan ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
Jumlah Kasus Hepatitis B 0 0 0 Kasus Tabel 20
29 Incidence Rate DBD 31,82 21,06 26,30 per 100.000 penduduk Tabel 21
30 Case Fatality Rate DBD 3,03 0,00 1,79 % Tabel 21
31 Angka Kesakitan Malaria (Annual Parasit Incidence ) #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! per 1.000 penduduk berisiko Tabel 22
32 Case Fatality Rate Malaria #DIV/0! #DIV/0! #DIV/0! % Tabel 22
33 Angka Kesakitan Filariasis 0 0 0 per 100.000 penduduk Tabel 23
34 Persentase Hipertensi/tekanan darah tinggi 5,35 5,38 5,37 % Tabel 24
35 Persentase obesitas 13,08 11,18 11,58 % Tabel 25
36 Persentase IVA positif pada perempuan usia 30-50 tahun 0,24 % Tabel 26
37 % tumor/benjolan payudara pada perempuan 30-50 tahun 0,00 % Tabel 26
38 Desa/Kelurahan terkena KLB ditangani < 24 jam #REF! % Tabel 28
C. UPAYA KESEHATAN C.1 Pelayanan Kesehatan
39 Kunjungan Ibu Hamil (K1) 81 % Tabel 29
40 Kunjungan Ibu Hamil (K4) 71,99 % Tabel 29
41 Persalinan ditolong Tenaga Kesehatan 76,99 % Tabel 29
42 Pelayanan Ibu Nifas 72,67 % Tabel 29
43 Ibu Nifas Mendapat Vitamin A 76,70 % Tabel 29
44 Ibu hamil dengan imunisasi TT2+ - % Tabel 30
45 Ibu Hamil Mendapat Tablet Fe3 71,99 % Tabel 32
46 Penanganan komplikasi kebidanan 34,76 % Tabel 33
47 Penanganan komplikasi Neonatal 24,26 15,27 19,65 % Tabel 33
48 Peserta KB Baru 23,62 % Tabel 36
49 Peserta KB Aktif 65,89 % Tabel 36
50 Bayi baru lahir ditimbang 85 77 81 % Tabel 37
51 Berat Badan Bayi Lahir Rendah (BBLR) 1,07 1,01 1,04 % Tabel 37
52 Kunjungan Neonatus 1 (KN 1) 84,03 76,75 80,30 % Tabel 38
53 Kunjungan Neonatus 3 kali (KN Lengkap) 79,85 72,73 76,20 % Tabel 38
54 Bayi yang diberi ASI Eksklusif 7,73 7,55 7,64 % Tabel 39
55 Pelayanan kesehatan bayi 82,12 76,34 79,17 % Tabel 40
56 Desa/Kelurahan UCI 18,99 % Tabel 41
57 Cakupan Imunisasi Campak Bayi 52,72 48,94 50,79 % Tabel 43
58 Imunisasi dasar lengkap pada bayi 49,71 46,14 47,89 % Tabel 43
59 Bayi Mendapat Vitamin A 75,98 74,47 75,21 % Tabel 44
60 Anak Balita Mendapat Vitamin A 83,47 85,20 84,33 % Tabel 44
61 Baduta ditimbang 67,25 68,66 67,94 % Tabel 45
62 Baduta berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,52 2,44 1,98 % Tabel 45
63 Pelayanan kesehatan anak balita 69,91 72,71 71,30 % Tabel 46
64 Balita ditimbang (D/S) 73,17 72,39 72,79 % Tabel 47
65 Balita berat badan di bawah garis merah (BGM) 1,49 2,17 1,82 % Tabel 47
66 Balita Gizi Buruk Mendapat Perawatan 100,00 100,00 100,00 % Tabel 48
67 Cakupan Penjaringan Kesehatan Siswa SD dan Setingkat 95,45 98,25 96,80 %
Tabel 49
68 Rasio Tumpatan/Pencabutan Gigi Tetap - Tabel 50
69 SD/MI yang melakukan sikat gigi massal 40,00 sekolah Tabel 51
70 SD/MI yang mendapat pelayanan gigi 97,00 sekolah Tabel 51
71 Murid SD/MI Diperiksa (UKGS) 18,70 20,94 19,80 % Tabel 51
72 Murid SD/MI Mendapat Perawatan (UKGS) 31,50 31,49 31,49 % Tabel 51
73 Siswa SD dan setingkat mendapat perawatan gigi dan
mulut 31,50 31,49 31,49 % Tabel 51
74 Pelayanan Kesehatan Usila (60 tahun +) 46,88 49,27 48,26 % Tabel 52
C.2 Akses dan Mutu Pelayanan Kesehatan Persentase
75 Peserta Jaminan Pemeliharaan Kesehatan #REF! #REF! #REF! % Tabel 53
76 Cakupan Kunjungan Rawat Jalan 75,08 90,11 82,79 % Tabel 54
77 Cakupan Kunjungan Rawat Inap 6,84 6,54 6,69 % Tabel 54
78 Angka kematian kasar/Gross Death Rate (GDR) di RS 69,54 47,57 57,66 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
79 Angka kematian murni/Nett Death Rate (NDR) di RS 30,13 22,75 26,14 per 100.000 pasien keluar Tabel 55
80 Bed Occupation Rate (BOR) di RS 52,95 % Tabel 56
81 Bed Turn Over (BTO) di RS 48,01 Kali Tabel 56
82 Turn of Interval (TOI) di RS 3,58 Hari Tabel 56
83 Average Length of Stay (ALOS) di RS 3,22 Hari Tabel 56
C.3 Perilaku Hidup Masyarakat
87 Rumah Tangga ber-PHBS 44,28 % Tabel 57
C.4 Keadaan Lingkungan
88 Persentase rumah sehat 33,02 % Tabel 58
89 Penduduk yang memiliki akses air minum yang layak 13,39 % Tabel 59
90 Penyelenggara air minum memenuhi syarat kesehatan 100,00 % Tabel 60
91 Penduduk yg memiliki akses sanitasi layak (jamban sehat) 22,80 % Tabel 61
L P L + P Satuan ANGKA/NILAI
NO INDIKATOR No. Lampiran
93 Tempat-tempat umum memenuhi syarat 96,98 % Tabel 63
TPM memenuhi syarat higiene sanitasi 60,28 % Tabel 64
TPM tidak memenuhi syarat dibina - % Tabel 65
TPM memenuhi syarat diuji petik - % Tabel 65
D. SUMBERDAYA KESEHATAN D.1 Sarana Kesehatan
94 Jumlah Rumah Sakit Umum 3,00 RS Tabel 67
95 Jumlah Rumah Sakit Khusus - RS Tabel 67
96 Jumlah Puskesmas Rawat Inap - Tabel 67
97 Jumlah Puskesmas non-Rawat Inap - Tabel 67
Jumlah Puskesmas Keliling - Tabel 67
Jumlah Puskesmas pembantu - Tabel 67
98 Jumlah Apotek 27,00 Tabel 67
99 RS dengan kemampuan pelayanan gadar level 1 100,00 % Tabel 68
100 Jumlah Posyandu 138,00 Posyandu Tabel 69
101 Posyandu Aktif 75,36 % Tabel 69
102 Rasio posyandu per 100 balita 0,62 per 100 balita Tabel 69
103 UKBM
Poskesdes 67,00 Poskesdes Tabel 70
Polindes - Polindes Tabel 70
Posbindu 79,00 Posbindu Tabel 70
104 Jumlah Desa Siaga 67,00 Desa Tabel 71
105 Persentase Desa Siaga 84,81 % Tabel 71
D.2 Tenaga Kesehatan
106 Jumlah Dokter Spesialis 13,00 3,00 16,00 Orang Tabel 72
107 Jumlah Dokter Umum 10,00 24,00 34,00 Orang Tabel 72
108 Rasio Dokter (spesialis+umum) 23,48 per 100.000 penduduk Tabel 72
109 Jumlah Dokter Gigi + Dokter Gigi Spesialis - 12,00 12,00 Orang Tabel 72
110 Rasio Dokter Gigi (termasuk Dokter Gigi Spesialis) 5,64 per 100.000 penduduk
111 Jumlah Bidan 191,00 Orang Tabel 73
112 Rasio Bidan per 100.000 penduduk 89,71 per 100.000 penduduk Tabel 73
113 Jumlah Perawat 60,00 174,00 234,00 Orang Tabel 73
114 Rasio Perawat per 100.000 penduduk 109,90 per 100.000 penduduk Tabel 73
115 Jumlah Perawat Gigi 1,00 13,00 14,00 Orang Tabel 73
116 Jumlah Tenaga Kefarmasian 2,00 27,00 29,00 Orang Tabel 74
117 Jumlah Tenaga Kesehatan kesehatan 8,00 22,00 30,00 Orang Tabel 75
118 Jumlah Tenaga Sanitasi 1,00 5,00 6,00 Orang Tabel 76
119 Jumlah Tenaga Gizi - 14,00 14,00 Orang Tabel 77
D.3 Pembiayaan Kesehatan
120 Total Anggaran Kesehatan ######## Rp Tabel 81
121 APBD Kesehatan terhadap APBD Kab/Kota 12,74 % Tabel 81
TABEL 1
LUAS
JUMLAH
RATA-RATA
KEPADATAN
WILAYAH
RUMAH
JIWA/RUMAH
PENDUDUK
(km
2)
TANGGA
TANGGA
per km
21 2 3 4 5 6 7 8 9 10