• Tidak ada hasil yang ditemukan

Presented by Riadi Didik Tjahjanto

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Presented by Riadi Didik Tjahjanto"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

KONSEP DASAR KEMITRAAN

Perusahaan inti

KEBIJAKAN

MANAGEMEN

Social Responsibility

Petani Plasma

POTENSI

LINGKUNGAN

(lahan, tenaga kerja dll)

P E M D A

Kebijakan Pemerintah

(dukungan program, perijinan,

payung hukum)

KEMITRAAN

Memerlukan Memperkuat, Menguntungkan

TRANSPARASI

KOMUNIKASI

SOSIALISASI

• Mengurangi permasalahan sosial • Optimalisasi kapasitas pabrik inti • Mengurangi gangguan produksi inti • Menjaga citra kebun inti

• Tanggung jawab sosial

• meningkatkan kesejahteraan masyarakat sekitar

•Investasi jangka panjang

•stabilitas perekonomian daerah

(3)

MEKANISME KEMITRAAN

PERUSAHAAN

INTI

1. Bank pelaksana menilai kelayakan usaha sesuai dengan prinsip-prinsip bank teknis.

2. nota kesepakatan (Memorandum of Understanding = MoU) yang mengikat hak dan kewajiban masing-masing pihak yang bermitra (inti, Plasma/Koperasi dan Bank).

3. atas kuasa koperasi atau plasma, kredit perbankan dialihkan dari rekening koperasi/plasma ke rekening inti untuk selanjutnya disalurkan ke plasma dalam bentuk sarana produksi, dana pekerjaan fisik, dan lain-lain.

4. plasma tidak akan menerima uang tunai dari perbankan, tetapi yang diterima adalah sarana produksi pertanian yang penyalurannya dapat melalui inti atau koperasi. Petani plasma melaksanakan proses produksi.

5. Hasil tanaman plasma dijual ke inti dengan harga yang telah disepakati dalam MoU.

6. Perusahaan inti akan memotong sebagian hasil penjualan plasma untuk diserahkan kepada bank sebagai angsuran pinjaman dan sisanya dikembalikan ke petani sebagai pendapatan bersih

Keterangan :

1

2

KOPERASI

peserta

3

4

5

6

(4)

Pemerintah

• Inti Akad Kredit untuk

pembangunan kebun plasma.

• Memberi jaminan Avalist s/d lunas.

• Mendapatkan Mgmt fee 5%.

• pengelolaan 1 managemen oleh inti

Petani Plasma

/Pekebun

(melalui Koperasi)

BANK

Bunga Kredit:

- bunga komesrsial

Payung hukum

• Kebun

Plasma max.4 ha/KK.

• Setelah TM-2 Kredit dikonversi

kpd petani melalui koperasi.

• Koperasi Akad Kredit dng Bank

• Petani melalui Koperasi

berkewajiban mgangsur

pokok & Bunga s/d lunas.

• Supervisi.

• Pemberdayaan SDM dan

Kelembagaan.

• Pendampingan.

• IUP, SHM.

• Kelayakan Konversi

Perusahaan Mitra

/Pembangun

Kebun

(5)

POLA DASAR HUBUNGAN KERJA KEMITRAAN

PERUSAHAAN INTI KOPERASI

KELOMPOK TANI KELOMPOK TANI

KELOMPOK TANI

ANGGOTA ANGGOTA ANGGOTA

 Pengelolaan kebun 1 siklus tanam (25 sd 30 tahun)

 Pelatihan Teknis/ training secara off/on the job.  Penyediaan Sarana Kebun seperti : pupuk, obat-obatan tanaman.  Pinjaman Modal Kerja untuk operasional

 Pertemuan informal secara periodik

 Pengenalan unit usaha KUD seperti : waserda, transportasi dan lain-lain.  Hak dan Kewajiban Anggota pada KUD dan sebaliknya

 Membentuk unit usaha yg mendu-kung kebun plasma/ kepentingan anggota seperti transportasi, sarana kebun spt : dodos, angkong dll.

 Mereview LPJ Plasma yang dibuat Perusahaan Inti untuk pertanggungjawaban ke Bank.  Mereview kembali pembebanan biaya TM aktual sebelum mengurangi pendapatan petani.

 Menilai kebun secara fisik bersama intansi terkait pada setiap peralihan kebun dari TBM ke TM.  Mewakili kepentingan anggota dalam kerjasama dengan Inti dan berhubungan dgn Bank.

 Mengembalikan pinjaman modal kerja.

(6)

Komparasi Kemitraan KKPA dan PIR

KKPA :

 Pengelolaan kebun dilakukan oleh perusahaan inti

 Kualitas TBS dapat dikontrol secara baik serta produksi TBS lebih optimal sesuai potensi

 Pemeliharaan tanaman lebih terkelola dan terencana dengan baik spt : jadwal & aplikasi pemupukan, jadwal panen, karena ditangani oleh tenaga profesional yang berpengalaman dibidang perkebunan

 Pembelian dan pengadaan pupuk untuk tanaman lebih terjamin baik secara kualitas dan ketepatan waktu

 Inti akan menalangi dahulu pembelian pupuk & para petani dapat membayar pupuk tersebut dengan pembebanan merata per bulan yang dipotong dari hasil penjualan TBS.

PIR

 Dikelola secara mandiri, diserahkan /konversi setelah TM

 Kualitas buah tidak dapat dikontrol dan hasil kurang optimal

 Pemeliharaan kurang terencana dengan baik karena kurang didukung oleh pengetahuan tentang teknis pengelolaan perkebunan

 Pembelian pupuk kurang terjamin kualitasnya karena pembelian secara individual oleh para petani

 Sering terjadi jual beli kapling sehingga pada akhirnya petani peserta hanya menjadi penonton yg tidak menikmati hasil

PENGELOLAAN SATU MANAJEMEN

Pengelolaan kebun satu siklus tanam oleh inti

(

PERSIAPAN LAHAN, PEMBANGUNAN, PENGELOLAAN,

PENGOLAHAN DAN PEMASARAN)

(7)

Pola pengelolaan

kebun plasma satu manajemen

PEMERINTAH

PETANI PLASMA

INTI

BANK

KEBUN

PLASMA

PENGAWAS MANAGER

AFDELING AFDELING AFDELING

pembinaan

Tenaga kerja

Pengembalian kredit

Perjanjian kerjasama

Pembayaran

bagi hasil

Jual beli hasil

kebun

kredit

Avalis

Pembukaan lahan s/d penerimaan TBS

Perhitungan

pembagian

pendapatan

(8)

PRIORITAS DAN SYARAT PETANI PESERTA PLASMA

Pemilik lahan di lokasi inti yg menyerahkan lahannya dengan skala

luas lahan terbesar

penduduk setempat (bersingungan langsung dengan wilayah konsesi

inti) & berdomisili di Desa / Dusun setempat berusia minimal 21

tahun dan atau sudah menikah, memiliki Kartu Keluarga sendiri serta

tidak tinggal serumah dengan Induk semang / Orang Tua.

Peladang tradisional yg berada dalam lokasi Proyek Perkebunan.

Atas penilaian managemen, lokasi yang diusulkan oleh masyarakat

dinyatakan layak dan memenuhi syarat bermitra dengan perusahaan

Calon peserta menyerahkan :

1. Surat Pernyataan Kepemilikan Lahan

2. Surat Pernyataan Pelepasan Lahan dan Serta Benda-Benda Yang Ada

di Atasnya

(9)

Tahap Kemitraan

I.

Persiapan calon peserta dan calon lahan oleh Desa

II.

Verifikasi calon peserta dan calon lahan (data pendukung : KTP, KK dan SKT) oleh

Dinas Perkebunan berserta perusahaan inti

III.

Penetapan Calon peserta dan calon lahan Kebun Plasma Kemitraan (usulan ke

Bupati cq Dinas Perkebunan)

IV.

Pembentukan Koperasi berbadan hukum

V.

Keputusan Bersama Tentang Perjanjian Kerjasama Antara Koperasi mitra Dengan

Perusahaan Inti

VI.

Surat Perjanjian Pembangunan & Pengelolaan Kebun Kelapa Sawit Antara

Perusahaan inti Dengan Calon Petani Peserta melalui Koperasi

VII.

Usulan Perusahaan inti sebagai mitra kepada Dirjenbun atas dukungan

rekomendasi Gubernur

VIII.

Pengajuan Kredit ke Bank untuk Investasi Pembangunan Kebun Kelapa Sawit oleh

Koperasi dengan avalis Perusahaan inti

IX.

Masa pembangunan kebun

X.

Masa tanaman Menghasilkan

(10)

ya

ya

tidak

Surat pernyataan kepemilikan lahan Surat pernyataan Pelepasan hak atas tanah

Seleksi

peserta

Seleksi

peserta

tidak

Kecamatan

3. Penetapan lokasi kebun

2. Pembentukan koperasi

1. Tahap penetapan calon petani peserta

4. Perjanjian kerjasama

5.

Aplikasi

kredit

bank

oleh

koperasi

dan

avalis

RTRWP :

cek status

kawasan

Koperasi

Perusahaan inti

BUPATI

•D. Kop.

•D. Pert &

Perkeb.

•D. Kehut

•BPN Kab.

•TP3K

Proses Administrasi

ya

(11)

Grace Tenggang

Masa pengembalian

Masa Pembangunan

Masa Tanaman Menghasilkan

1. Koperasi menyerahkan hak pembangunan kepada perusahaan inti :

- Pembukaan lahan, - Pemb. infrastruktur - Pemeliharaan 2. Dana pembangunan plasma dari pinjaman yang diterima koerasi dikelola perusahaan inti

1. Koperasi menyerahkan hak pengelolaan kepada perusahaan inti :

-Pemeliharaan -Panen TBS

-Pengangkutan TBS 2. Koperasi wajib menjual TBS

3. Pembayaran angsuran kredit kepada bank oleh inti dari penjualan TBS kebun plasma sesuai dg jadwal & skala bank 4. Hasil penjualan bersih TBS kebun plasma akan dibayarkan Kepada koperasi setelah dikurangi dengan biaya pengelo laan, Manejemen fee angsuran pokok dan bunga bank

Peroide Pekerjaan Kebun

Catatan :

Besar pinjaman ditetapkan oleh Bank berdasar total project : cost + mgmt fee (khusus pola kemitraan) + IDC + biaya sertifikat ( biaya satuan per ha berdasar ketentuan )

(12)

PERHITUNGAN PENDAPATAN PETANI

Sistem perhitungan pendapatan petani :

a. Per Afdeling per tahun tanam

b. Faktur TBS ditandatangani Pengurus KUD

c. Rekap biaya pengelolaan TM

d. Angsuran kredit ( sesuai jadwal bank )

e. Talangan kredit

f . Hutang TM

g. Pendapatan netto:

Hasil bruto (Rp) – Biaya Operasional & angsuran

kredit – Talangan Kredit & Hutang TM – Manajemen

Fee

(13)

PEMBAGIAN PENDAPATAN PETANI

1. Rekap pendapatan Afdeling per tahun tanam oleh KUD

a. Data biaya dari kebun Plasma.

b. Potongan/kewajiban anggota/petani di KUD

c. Pengisian buku hasil/anggota.

2. Pembayaran kepada petani :

a. Sosialisasi pendapatan petani

- Penjelasan biaya-biaya

- Besarnya jumlah pendapatan per hektar

b. Pembagian hasil/pendapatan :

- Langsung ke petani/anggota

- Transfer ke rekening petani

(14)

PENGAWASAN OLEH KOPERASI

1

.

Pengawasan oleh Pengurus KUD.

Data kebun yang diberikan kepada Pengurus KUD tiap bulan

a.Pembukuan Plasma.

b.Produksi per afdeling per tahun tanam.

c.Laporan grading TBS.

d.Realisasi pupuk.

e.Pengawasan grading TBS di PKS (ada petugas grading dari

KUD) setiap hari.

2. Pengawasan oleh Pengawas disetiap Afdeling.

a. Langsung kontrol di lapangan

- Melihat semua kegiatan dilapangan.

- Penggunaan HK/tenaga kerja.

- Produksi TBS harian.

- Aplikasi pupuk.

(15)

HUBUNGAN PEMBINAAN KOPERASI

1. Internal Perusahaan :

a. Pembinaan Accounting (pajak-pajak KUD,

pembukuan dan Audit eksternal )

b. Pembinaan Keuangan ( koordinasi angsuran

kredit, Talangan kredit dan Pendapatan petani ).

c. Pembinaan kebun (teknis Agronomi dan non teknis).

2. External Perusahaan.

a. Koordinasi Disbun Propinsi dan Kabupaten.

b. Koordinasi Diskop Propinsi dan Kabupaten.

(16)

Pertemuan Tahunan Pengurus KUD dengan

Management INTI

Rapat Koordinasi Bulanan KUD dengan Kebun Plasma

-Pengurus KUD -Badan Pengawas -Manager Plasma

•Pengambilan kebijakan & Kesepakatan baru •Addendum SPK (jika ada)

•Pemecahan Masalah Kemitraan •Silaturohmi

•Penjabaran kebijakan/Kesepakatan •Penentuan Pendapatan Petani

•Pemotongan Angsuran Kredit •Penjelasan Biaya-biaya

•Pemecahan Masalah aktual Tehnis & NonTehnis

SISTEM PEMBINAAN KUD & PETANI PLASMA

Rakor 2 Mingguan per Afdeling

-Asisten Afdeling dan Mandor -Badan Pengawas

-Ketua Kelompok Tani

Pembinaan Harian Petani/Kelompok tani

-Asisten Afdeling dan Mandor -Ketua Kelompok Tani

-Petani/Karyawan

•Diskusi Program Kerja Divisi/Desa bulanan dan

Mingguan

•Menampung Aspirasi & Masalah yang Muncul •Penjelasan Tindak Lanjut Hasil Rakor

•Pemecahan Masalah

•Penjelasan Pelaksanaan Kerja

•Penyampaian Informasi kepada Anggota •Menampung Aspirasi Anggota

(17)

RAT PARIPURNA KUD

Peserta :

-Badan Pengurus dan Badan Pengawas KUD

-Ketua Kelompok Tani

-Wakil-wakil Anggota

Dihadiri :

-Bupati

-Diskop

-Disbun

-Uspika

-Perusahaan Inti

RAT RAYONISASI KUD

Peserta :

-Badan Pengurus dan Badan Pengawas KUD

-Ketua Kelompok Tani.

-Anggota

Dihadiri :

-Kepala Desa

-Pihak Inti

•Laporan pertanggung jawaban

Badan Pengurus dan Badan

Pengawas KUD

•Penyampaian program kerja KUD

•Menampung Aspirasi Anggota

•Persetujuan Laporan pertanggung

Jawaban Badan Pengurus & Badan

Pengawas

•Memberikan mandat kepada

Pengurus KUD untuk perbaikan

kualitas Kemitraan Inti -Plasma.

•Persetujuan Program Kerja KUD

(18)

Sekian

&

Referensi

Dokumen terkait

Pengadaan Pupuk NPK Kegiatan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit di Kabupaten Aceh Timur (Kode Paket; 91106).. Pengadaan Pupuk NPK Kegiatan Pembangunan Kebun Kelapa Sawit di

1) Menguasakan penyaluran kredit investasi pembangunan kebun plasma kepada Inti melalui koperasi yang telah mengadakan perjanjian kerja sama dengan perusahaan.

Adapun kesiapan dari petani kelapa sawit dalam menghadapi peremajaan kebun replanting yaitu sudah memiliki kebun lain sebagai ganti kebun kelapas sawit yang akan di

Petani Dalam Kemitraan Inti Plasma Pola PIR Kelapa

Pemanfaatan Limbah Kelapa Sawit Sebagai Bahan Baku Asap Cair (Cuka Kayu) Untuk Meningkatkan.. Kesejahteraan Petani Kebun Kelapa

Petani yang memiliki usahatani pokok kelapa sawit mengalokasikan tenaga kerja untuk mengelola kebun kelapa sawit sangat sedikit dan dapat dikatagorikan sebagai

PTPN IV memiliki 30 (tiga puluh) Unit Kebun mengelola budidaya Kelapa Sawit dan Teh, dan 3 (tiga) unit Proyek Pengembangan Kebun Inti Kelapa Sawit, 1 (satu) unit Proyek

Adapun kesiapan dari petani kelapa sawit dalam menghadapi peremajaan kebun replanting yaitu sudah memiliki kebun lain sebagai ganti kebun kelapas sawit yang akan di remajakan sehingga