• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN PU

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN DAN PROGRAM KEMENTERIAN PU"

Copied!
24
0
0

Teks penuh

(1)

KEMENTERIAN PEKERJAAN UMUM

Disampaikan pada acara:

KONSULTASI REGIONAL KEMENTERIAN PU Jakarta, 7 Maret 2012

SEKRETARIAT JENDERAL

PENINGKATAN KUALITAS PERENCANAAN DAN PROGRAM

(2)

KONSEP RENCANA KERJA

PEMERINTAH (RKP) 2013

(3)

TEMA PEMBANGUNAN TAHUN 2013

MEMANTAPKAN EKONOMI DOMESTIK YANG KUAT BAGI PENINGKATAN DAN PERLUASAN

KESEJAHTERAAN RAKYAT DAN PENGUATAN DAYA TAHAN EKONOMI NASIONAL UNTUK

MENINGKATKAN KESEJAHTERAAN RAKYAT

Kata kunci untuk pilihan tema ini adalah: Daya Tahan Ekonomi (Resilience); Daya Saing; serta Peningkatan

(4)

ARAH KEBIJAKAN DAN PRIORITAS 2013

1. Percepatan pembangunan infrastruktur : domestic connectivity

2. Meningkatnya pembangunan industri di berbagai koridor ekonomi

3. Membaiknya iklim investasi dan usaha (Ease of doing bussiness)

4. Penciptaan kesempatan kerja khususnya tenaga muda 5. Percepatan pengurangan kemiskinan: sinergi klaster 1-4

6. Perbaikan akses pelayanan dasar: tuntasnya rehab. Gedung SD/SMP

7. Ketahanan pangan : pencapaian surplus beras 10 juta ton 8. Membaiknya kinerja birokrasi dan pemberantasan korupsi 9. Persiapan Pemilu 2014

(5)

PERKUATAN RKP 2013

Perkuatan RKP diarahkan untuk lebih fokus dan konkret

1. Adanya arahan presiden untuk meningkatkan kualitas belanja K/L dan daerah yang dicirikan antara lain :

- Alokasi pada prioritas yang lebih baik - Efisiensi belanaj K/L

2. Belanja K/L akan difokuskan pada isu/kegiatan strategis, termasuk flat policy untuk belanja rutin;

3. K/L melakukan koordinasi lebih awal dengan stakeholder terkait (Pemda dan Swasta) untuk pelaksanaan isu strategis (lokus, alokasi, kewenangan), termasuk kesiapan yang lebih baik dari K/L untuk program dan proyek.

(6)

Konsep Dasar Inisiatif Baru

Kebijakan baru atau perubahan kebijakan berjalan yang menyebabkan adanya

konsekuensi anggaran, baik pada anggaran baseline maupun anggaran ke depan.

Inisiatif Baru dapat berupa : Penambahan Program (Fokus Prioritas)/ Outcome/

Kegiatan/Output baru, Penambahan Target, atau Percepatan Pencapaian Target.

- Memberikan Fleksibilitas Pada Sistem Perencanaan dan Penganggaran

- Menjaga Konsistensi Pencapaian Tujuan Pembangunan Nasional

- Meningkatkan Transparansi dan Akuntabilitas

- Melakukan Efisiensi

-Fleksibilitas dalam perencanaan dengan tetap menjaga akuntabilitas - Perencanaan berorientasi pada arah

kebijakan

- Penerapan prinsip tata kelola yang baik (transparansi dan akuntabilitas)

- Berorientasi pencapaian kinerja

Semua Inisiatif Baru harus sesuai dengan Arah Kebijakan & Prioritas

Pembangunan Nasional yang ditetapkan Presiden (di awal tahun berjalan)

INISIATIF

BARU

DEFINISI TUJUAN SYARAT PENGAJUAN INISIATIF BARU LANDASAN KONSEPTUAL

(7)

KEBIJAKAN INISIATIF BARU RKP 2013

• Arahan kebijakan pemanfaatan Inisiatif Baru adalah untuk :

- Masterplan Percepatan dan Perluasan Pembangunan

Ekonomi Indonesia (MP3EI);

- Program Percepatan Penanggulangan Kemiskinan;

- Ketahanan Pangan dalam rangka surplus 10 juta ton beras;

- Pembangunan Kawasan Timur Indonesia (KTI), daerah perbatasan dan tertinggal;

- Kebijakan pencapaian prioritas pembangunan nasional lainnya.

(8)

 Pagu Indikatif TA 2013 disusun berdasarkan

Prakiraan Maju TA 2013 yang telah disusun pada

APBN TA 2012.

 Formula penghitungan Pagu Indikatif TA 2013

dilakukan sebagai berikut :

Prakiraan Maju TA 2013 (dari APBN TA

2012)

Penyesuaian

baseline InisiatifBaru

Pagu Indikatif

TA 2013

Total Pagu Indikatif 2013 *) 62.563,05 8.033,75 18.895,93 89.492,73

(9)

RENCANA KERJA (RENJA) 2013

KEMENTERIAN PU

(10)

RTRWN

RPJMN / RENSTRA PU PROV.KAB/KOTARTRW SPW – P/K RIS-PU RPIJM-PU RPJMD

Arahan Penyusunan

Rencana Jangka Menengah Bidang PU

(11)

Kebijakan dan Strategi Bidang PU & Permukiman dalam Pembangunan Nasional

K E M A K M U R A N & K E S E J A H T E R A A N R A K Y A T KEBIJAKAN UMUM  Pro Poor  Pro Growth  Pro Job  Pro Green PENINGKATAN KUALITAS LINGKUNGAN Aksesibilitas Barang/Penumpang Ketahanan Pangan

Investasi & Eksport

Penanggulangan Kemiskinan, Peningkatan Kesempatan Kerja Kesenjangan Wilayah, Dukungan terhadap Kawasan Perbatasan

Terpencil & Terisolir

KESEJAHTERAAN MASYARAKAT Green Construction Pembangunan Berbasis Penataan Ruang Adaptasi terhadap Perubahan Iklim PERTUMBUHAN EKONOMI

Jalan dan Jembatan Irigasi dan Rawa

 Jalan Toll/Akses Kawasan

Produksi, Industri & Pelabuhan Pengendalian Banjir PNPM Mandiri:  P2KP  PPIP  RISE  Pamsimas  Sanimas RTRWN, RTRW Pulau, RTRW Provinsi dan RTRW Kab/Kota

 Air Minum & Sanitasi  Manajemen Persampahan  Perbaikan Lingkungan Permukiman  PSD PU untuk MBR Pembangunan Berbasis Pemberdayaan Masyarakat Pengendalian Banjir

(12)

IKU Sasaran Strategis

1. Semakin digunakannya RTRW sebagai acuan dalam

setiap perencanaan pembangunan nasional dan daerah.

2. Meningkatnya ketersediaan SDA dan meningkatnya luas serta kualitas layanan jaringan irigasi/rawa.

3. Semakin berkurangnya luas, frekuensi, dan lamanya genangan banjir.

4. Meningkatnya kondisi jalan nasional dan jalan daerah dengan untuk mendukung peningkatan pertumbuhan ekonomi.

5. Terpenuhinya SPM bidang infrastruktur PU, termasuk tercapainya target MDG’s.

6. Meningkatnya kemampuan Pemda dan stakeholders jasa konstruksi serta meningkatnya pemahaman masyarakat mengenai konstruksi/bangunan.

(13)

KRITERIA PERENCANAAN PROGRAM I. Pencapaian Sasaran Kinerja Kementerian PU:

1. Mengacu dan berbasis pada Rencana Tata Ruang;

2. Mendukung prioritas pembangunan nasional dan target RENSTRA PU;

3. Mendukung implementasi Otonomi Daerah yang nyata dan bertanggungjawab, antara lain melalui Sinergi Program Pusat dan Daerah (DAK).

II. Peningkatan Kualitas Program:

1. Mempertajam alokasi pada prioritas/isu strategis pada tiap prioritas pembangunan;

2. Mengacu pada kinerja, ketetapan, dan sinergi (baik antar sektor dan antar tingkat kewenangan); 3. Memenuhi standar kelayakan teknik, lingkungan, maupun ekonomi;

4. Menggunakan Kerangka Pengeluaran Jangka Menengah (KPJM) untuk merancang rencana pelaksanaan anggaran (procurement and disbursement plan) lebih awal.

5. Meningkatkan efisiensi pelayanan infrastruktur PU yang dibangun dan proses penyelenggaraannya.

III. Penanganan Isu-isu Strategis:

1. Mendukung implementasi Masterplan Percepatan Pembangunan Ekonomi Indonesia (MP3EI) dan Program Percepatan dan Perluasan Pengurangan Kemiskinan Indonesia (MP3KI) termasuk

Program Klaster-4;

2. Mendukung Program domestic conectivity, Ketahanan Pangan Nasional, dan Pengendalian Banjir; 3. Mendukung pencapaian Millenium Development Goals (MDG’s) dan program responsif gender; 4. Mendukung pembinaan Jasa Konstruksi Indonesia yang handal.

(14)

PENYELENGGARAAN BIDANG PU

Satker Tetap Satker Tetap S K P D S K P D BANG WAS di PUSAT TUR BIN S K P D S K P D APBN Dep. PU APBD

BIN BANG WAS di DAERAH

Dekonsentrasi

TUR BIN WAS

Dilaksanakan Sendiri

TUR BIN BANG WAS

Tugas Pembantuan BANG Provinsi Provinsi/Kab/Kota Urusan Pemerintahan Bidang PU UrsPem Kewenangan Pemerintah UrsPem Kewenangan Provinsi UrsPem Kewenangan Kab/Kota

(15)

KAWASAN KORIDOR INFRASTRUKTUR BIDANG PU INFRASTRUKTUR PEMERINTAH LAINNYA INFRASTRUKTUR OLEH SWASTA KOMODITI UNGGULAN DEBOTTLENECKING REGULASI PEMBANGUNAN INFRASTRUKTUR

JALAN AIR BAKU& AIR BERSIH PENGENDALIAN BANJIR PUSAT EKONOMI NON-KORIDOR KO N EK TIVITA S JAL AN PENGELOLAAN AIR LIMBAH

Pembangunan Kawasan Koridor Mengacu RTRW dan RTR Kawasan

Keterkaitan Pembangunan Infrastruktur PU dan Permukiman pada Kawasan Koridor Ekonomi

(16)

PENINGKATAN DAN PERLUASAN

PROGRAM-PROGRAM PRO-RAKYAT

I. PROGRAM RUMAH SANGAT SEDERHANA;

II. PROGRAM KENDARAAN ANGKUTAN UMUM; III. PROGRAM AIR BERSIH UNTUK RAKYAT;

IV. PROGRAM LISTRIK MURAH DAN HEMAT;

V. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN NELAYAN; dan VI. PROGRAM PENINGKATAN KEHIDUPAN MASYARAKAT

(17)

I. Program Rumah Murah dan Sangat Murah

1. Rumah Sangat Murah

 Untuk rakyat sangat miskin dan miskin,  Harga Rp 5 juta sampai 10 juta

 Dana Bantuan Pemenrintah, BUMN dan CSR Swasta  Bisa konsep rumah singgah “sementara”

 Jika sudah siap  menuju rumah murah

2. Rumah Murah

 Untuk rakyat berpenghasilan rendah (termasuk petani penggarap,

nelayan dan buruh kelas bawah)

 Harga Rp 20 juta sampai 25 juta  Pemberian kredit sangat lunak

 Pemerintah bantu sebagian biaya pembelian

III. Program Air Bersih untuk Rakyat

 Atasi krisis air di daerah tandus dan sulit air;  Sasaran: Tidak ada lagi krisis air tahun 2025;  Paduan Proyek PU dan PNPM

(18)

V. Program Peningkatan Kehidupan Nelayan

• Pembuatan rumah murah bagi nelayan;

• Membuat alternatif kegiatan/pekerjaan nelayan;

• Skema UMK dan KUR;

• Pembangunan SPBU solar dan Cold Storage;

• Angkutan umum murah;

• Fasilitas sekolah dan Puskesmas, termasuk perbankan.

VI. Program Kehidupan Masyarakat Pinggir Kota:

 Pembangunan rumah sangat sederhana;  UMK & Pekerjaan;

 Relokasi bila perlu;

 Fasilitas khusus sekolah dan Puskesmas

(19)

Tiga (3) Program Prioritas:

1. Surplus Beras

 Dari Swasembada ke surplus beras,

 Dalam waktu 5-10 tahun ke depan

2. Lapangan Kerja

 Percepatan pengurangan pengangguran

 Pengurangan satu juta per tahun

3. Transportasi Jakarta

 Kemacetan teratasi sebelum tahun 2020

 Perbaikan signifikan dirasakan sebelum 2014

(20)

1. Mengimplementasikan Pedoman Perencanaan;

2. Program/Kegiatan baru, direncanakan sejak n-3, penyiapan dan penyelesaian kesiapan proyek (readiness criteria) pada n-2,

sehingga pada saat pengusulan kegiatan (n-1) semua sudah siap;

3. Mengurangi program/kegiatan yang kurang effektif mendukung prioritas nasional;

4. Menyusun besaran kegiatan (paket) yang proporsional dan selalu berorientasi pada effektifitas dan efisiensi;

5. Mengupayakan semaksimal mungkin kualitas pekerjaan sesuai dengan yang direncanakan (tercapainya umur rencana),

(21)

PRINSIP PENYUSUNAN PROGRAM/KEGIATAN

1. Merupakan tugas tanggung jawab Pemerintah (Pusat)

2. Memiliki dampak signifikan terhadap pencapaian sasaran pembangunan: pertumbuhan ekonomi, pembukaan lapangan kerja, penurunan jumlah kemiskinan, mendukung ketahanan pangan, mendukung pembangunan berkelanjutan;

3. Penting dan mendesak dilaksanakan; 4. Realistis untuk dilaksanakan;

5. Dilaksanakan dengan menerapkan prinsip good governance (efisien, efektif, transparan, akuntabel, dan partisipatif);

6. Merupakan bagian dari RPJMN, Renstra, RKP PU, dan Hasil Konreg;

7. Memperhatikan hasil Kunjungan Kerja, Kunjungan Spesifik, Kunjungan Individual, Rapat Kerja, RDP dng Komisi V DPR-RI;

8. Alokasi PHLN yang akan diserap harus sudah merupakan bagian dari Komitmen Annual Work Plan dan dipastikan dapat diserap.

(22)

Pada 2013 kita berpegang pada RPJMN dan Renstra.

Ada 7 prioritas program sesuai arahan Presiden yang belum tertuang dalam

RPJMN dan Renstra PU sehingga diperlukan new inisiatif ; di mana yang berhubungan langsung dengan Kementerian PU, antara lain:

 Koridor Ekonomi, percepatan dan perkuatan domestic connectivity;  Ketahanan Pangan, dalam rangka peningkatan 7% produksi;

 Air Minum, dalam rangka pencapaian target MDG’s;

 Pemenuhan kebutuhan perumahan untuk masyarakat miskin;  Penanganan Pasca Bencana Alam ;

 Isu perbatasan ;

 Kegiatan Pendukung (Jakons, Litbang, RB, dll)

Arahan tersebut memerlukan penyesuaian Renstra PU dan diusulkan melalui

(23)

 Tahun ini Kementerian PU diberikan Anugerah Parahita Ekapraya (APE) Kategori Utama oleh Presiden Republik Indonesia, yang merupakan penghargaan tertinggi dalam pelaksanaan pengarusutamaan gender (PUG).

 Namun demikian masih terdapat beberapa hal yang perlu diperhatikan dalam rangka

meningkatkan kualitas PUG, antara lain sebagai berikut:

1) Masih perlu ditingkatkannya dan diperluasnya pemahaman mengenai konsep

gender, PUG, PPRG, dan Anggaran Responsif Gender (ARG), dari tingkat pengambil kebijakan sampai pelaksana kegiatan.

2) Pelaksanaan PUG perlu dimulai dari analisis situasi yang dikaitkan dengan

ketidaksetaraan gender, berupa tingkat keberpihakan terhadap kepentingan laki-laki maupun perempuan, anak-anak, dan termasuk orang dengan kebutuhan khusus.

3) ARG merupakan salah satu bukti keberpihakan kita dalam mengurangi

ketidaksetaraan gender dan sebagai implementasi penganggaran berbasis kinerja. Penerapannya mengacu pada Peraturan Menteri Keuangan (PMK) tentang Penyusunan RKAK-KL.

4) Penentuan Kegiatan yang responsif gender harus dilakukan sedini mungkin dan

diikuti dengan penyiapan dan pelaksanaan yang dilakukan dengan sebaik mungkin, agar benar-benar dapat memberikan nilai tambah dan meningkatkan kualitas pembangunan infrastruktur PU dan Permukiman

(24)

Referensi

Dokumen terkait

Dosen pembimbing yang luar biasa menurut penulis dengan kesabaran yang selalu diberikan kepada peneliti dalam menyelesaikan proses skripsi ini dan waktu luang yang

Secara umum proses pembuatan kitin-kitosan meliputi empat tahap; yaitu demineralisasi bertujuan untuk mengurangi kadar mineral dengan mengunakan asam konsentrasi

Suhu merupakan faktoryang mempengaruhi kecepatan reaksi enzim (amilase saliva) dengan kecepatan reaksi mula-mula meningkat dengan kenaikan suhu, kemudian pada akhirnya energi

Pada luka insisi operasi dilakukan infiltrasi anestesi local levobupivakain pada sekitar luka karena sekresi IL-10 akan tetap dipertahankan dibandingkan tanpa

Studi tersebut juga memperlihatkan bahwa orang yang meminum coklat dengan kandungan flavanol tinggi secara mencolok mengurangi tekanan darah sistolik, faktor resiko

Tindakan medis hanya dapat dilakukan apabila telah dilakukan informed consent, yaitu persetujuan atau penolakan pasien yang bersangkutan terhadap tindakan medis yang

Berdasarkan hasil analisis yang telah dilakukan dapat disimpulkan bahwa dalam novel Surga Yang Tak Dirindukan karya Asma Nadia, didalamnya terkandung pesan moral yang

Setelah dilakukan perhitungan, selanjutnya dilakukan perbandingan peringkat hasil dari perhitungan yang dilakukan oleh sistem pendukung keputusan dengan metode MFEP dan AHP,