Pedoman Penyusunan
RENCANA PROGRAM INVESTASI INFRASTRUKTUR
JANGKA MENENGAH
(RPI2-JM)
Direktorat Transportasi Bappenas
Kementerian PPN
Bappenas
VISI, MISI dan NAWACITA
(Agenda Prioritas)
VISI
MISI
NAWACITA – 9 Agenda Prioritas
TERWUJUD-NYA
INDONESIA
YANG
BERDAULAT,
MANDIRI DAN
BERKEPRIBA-DIAN
BERLANDAS-KAN GOTONG
ROYONG
Keamanan nasional yang mampu menjaga
kedaulatan wilayah, menopang kemandirian
ekonomi dengan mengamankan sumberdaya
maritim, dan mencerminkan kepribadian
Indonesia sebagai negara kepulauan.
1. Akan menghadirkan kembali negara untuk melindungi segenapbangsa dan
memberi rasa aman pada seluruh warga negara
2. Akan membuat Pemerintah tidak absen dengan membangun ta
ta
kelola
Pemerintah yang bersih, efektif, demokratis dan terpercaya
Masyarakat maju, berkeimbangan dan
demokratis berlandaskan negara hukum.
3. Akan membangun Indonesia dari pinggiran dengan memperkuat daerah-daerah
dan desa dlm kerangka Negara Kesatuan
Politik LN bebas aktif dan memperkuat jati diri
sebagai negara maritim
4. Akan menolak Negara lemah dengan melakukan reformasi sistem penegakan
hukum yang bebas korupsi, bermartabat dan terpercaya.
Kualitas hidup manusian Indonesia yang tinggi,
maju dan sejahtera
5. Akan meningkatkan kualitas hidup manusia Indonesia melalui: Indonesia Pintar,
Indonesia Sehat, Indonesia Kerja dan Indonesia Sejahtera
Bangsa berdaya saing
6. Akan meningkatkan produktivitas rakyat dan daya saing di pasar internasional
Indonesia menjadi negara maritim yang
mandiri, maju, kuat dan berbasiskan
kepentingan nasional
7. Akan mewujudkan kemandirian ekonomi dengan menggerakkan sektor-sektor
strategis ekonomi domestik
8. Akan melakukan revolusi karakter bangsa
Masyarakat yg berkepribadian dalam
TANTANGAN
1. GEOPOLITIK
2. GEOEKONOMI
3. BONUS DEMOGRAFI
4. AGENDA PASKA 2015
5. PERUBAHAN IKLIM
REGULASI
KELEMBAGAAN
PENDANAAN
PR
O
YE
K
ST
RA
TE
G
IS
AMANAT RPJPN 2005-2025
¤Infrastruktur Memadai ¤Pendapatan per kapita USD 14 Ribu
¤Pengangguran < 5% ¤Penduduk Miskin > 5% ¤HDI dan GDI Meningkat
PERMASALAHAN
1. Kondisi jalan daerah
kurang memadai
2. Pembangunan Kereta
api masih terbatas.
3. Kinerja Pelabuhan
kurang kompetitif
4. Rasio Rasio Elektriikasi
rendah (Krisis Energi)
5. Kapasitas cadangan
air masih terbatas–
Krisis Air
ISU STRATEGIS
VISI/MISI PRESIDEN + NAWA CIPTA
SASARAN RPJMN
2015-‐‑2019
¤ Akses air minum layak
100%
¤ Sanitasi layak100%
¤ Rumah Tangga kumuh perkotaan0%
¤ Kapasitas air baku menjadi
118.6 m3/detik
¤ Areal irigasi yang dilayani waduk20%
¤ Rasio elektrifikasi 96.6,
Jaringan gas untuk rumah tangga 1,1 juta (SR)
¤ Biaya logistik menurun menjadi19.2%trhdap PDB
¤ Kondisi mantap jalan nasional 98%
¤ Layanan Pita Lebar100%
Kab/Kota
¤ Index e-government mencapai3,4(skala 4.0)
¤ Pangsa Pasar Angkutan Umum 32%
KEBIJAKAN DAN SRATEGI
¤ Peningkatan peran Pemda dalam penyediaan rumah baru layak huni dan meningkatkan kualitas hunian MBR
¤ Pengendalian daya rusak air
¤ Peningkatan bauran energi,
konservasi energi dan iklim investasi infrastruktur energi dan
ketenagalistrikan
¤ Peningkatan layanan jaringan irigasi/rawa dsan cakupan
pemenuhan dan kualitas layanan air baku
¤ Pembangunan Transportasi Multimoda dan mendukung Sislognas, kawasan industri,
pariwisata dan pusat pertumbuhan.
¤ Mendorong pembangunan infrastruktur fixed/wireline
broadband di daerah perbatasan
negara dan implementasi e-government.
¤ Mengembangkan Transportasi Massal Perkotaan
PERBAIKAN REGULASI, TEROBOSAN KEBIJAKAN DAN PENDANAAN KREATIF
KERANGKA BERFIKIR PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR 2015-2019
KERANGKA BERFIKIR PEMBANGUNAN
INFRASTRUKTUR 2015-2019
¤ Peningkatan Ketersediaan Infrastruktur Dasar
¤ Peningkatan Ketahanan Air, Pangan, dan Energi
¤ Penguatan Konektivitas Nasional ¤ Pengembangan Transportasi Massal Perkotaan ¤ Peningkatan Efektivitas dan Efisiensi Pembiayaan Penyediaan Infrastruktur
Ø
Rencana dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2-‐JM) adalah:
§
Daftar yang memuat rencana dan program investasi
infrastruktur untuk kurun waktu 5 (lima) tahun dalam
rangka pencapaian sasaran RPJMN yang telah
mengintegrasikan kebijakan sektoral dan kebijakan
daerah dengan pembiayaannya.
Ø
Rencana dan Program Investasi Infrastruktur Jangka
Menengah (RPI2-‐JM) bertujuan:
•
RPI2-‐JM dikembangkan sebagai alat koordinasi,
sinkronisasi dan evaluasi untuk mendukung pencapaian
target-‐target RPJMN.
•
RPI2-‐JM digunakan sebagai bahan pembahasan dalam
forum
Musyawarah Perencanaan Pembangunan
di
tingkat nasional.
RPI2-JM
Sinkron & Kontrol
RPJMN
Ø
RPI2JM telah tercantum dalam
Buku 2 RPJMN 2015-‐2019.
Ø
RPI2JM
dalam
rangka
mengintegrasikan perencanaan,
penganggaran dan pelaksanaan
pembangunan infrastruktur yang
memperhitungkan
kesesuaian
dengan
arah
pengembangan
sektor
lainnya
maupun
pengembangan wilayah sangat
diperlukan untuk mendukung
pencapaian
sasaran
pembangunan yang lebih luas.
R.I SEKTOR SASARAN SPASIAL RTR KSN RTR PULAU RTRWN RPJPN Renstra K/L RPJMN RKPD/ Renja SKPP DIPDA RKP/ Renja K/L - DIPA - Kerjasama Pendanaan RPJPD Renstra RPJMD RPJPD Renstra RPJMD RKPD/ Renja SKPP DASK RTRW Provinsi R.I SEKTOR SASARAN SPASIAL KS. PROVINSI RTRW Kab/Kota R.I SEKTOR SASARAN SPASIAL KS. KAB/KOTA Diacu Dijabarkan Dianggarkan Diacu Dijabarkan Dijabarkan Dijabarkan Dijabarkan Dijabarkan Dianggarkan Dianggarkan Dianggarkan Dianggarkan Dianggarkan Diacu Diacu
DOKUMEN PERENCANAAN PEMBANGUNAN
(UU 25/2004) DOKUMEN PENGANGGARAN(UU 17/2003) DOKUMEN PERENCANAAN SPASIAL
(UU 26/2007)
RPI2-JM
NA SI O NA L PR O VI N SI KA B/ KO TA DASK DASKSINKRONISASI DAN KOORDINASI UNTUK
MENDUKUNG PENCAPAIAN TARGET RPJMN
PEMUTAKHIRAN PELAKSANAAN
KEGIATAN MUSRENBANGNAS
§
Pembahasan substansi kegiatan pada Pramusrenbangnas akan lebih
diarahkan untuk “
kegiatan-kegiatan prioritas dalam rangka
pencapaian sasaran pembangunan dalam RPJMN
2015-2019.”
§
Kegiatan rutin (pemeliharaan, rehab) dan kegiatan penunjang lainnya tidak
dibahas dalam pramusrenbang dan diserahkan sepenuhnya kepada
mekanisme koordinasi teknis yang selama ini yang telah dilakukan oleh
Kementerian dengan Pemerintah Daerah.
§
Pada Pembahasan Pramusrenbangnas, Program e-musrenbang telah
mencantumkan daftar kegiatan berdasarkan dokumen RPJMN 2015-2019 atau
daftar kegiatan tambahan yang telah dibahas ditingkat Direktorat Sektor di
Bappenas dengan pihak terkait.
§
Program e-musrenbang masih tetap membuka peluang tambahan usulan
kegiatan baru dalam pembahasan, berupa feature Inisiatif Baru (New
a. infrastruktur transportasi
b. infrastruktur sumber daya air
c. infrastruktur keciptakaryaan
d. infrastruktur telekomunikasi
e. infrastruktur ketenagalistrikan
ARAHAN SPASIAL PRIORITAS PROGRAM INFRASTRUKTUR NAS/PROV/KAB/KOTA RENCANA TERPADU SINKRONISASI PROGRAM IDENTIFIKASI SUMBER PEMBIAYAAN PEMBANGUNAN PELAKSANAAN PEMBANGUNAN 2 1 3 4 5 6
Indentifikasi arahan spasial mengacu Pada :
§ Rencana Tata Ruang Nasional dan Wilayah § Rencana Pembangunan Wilayah Dalam Buku III
RPJMN 2015
§ Rencana Induk Sektroral
Indentifikasi Prioritas Program Infrastruktur mengacu Pada :
§ Sasaran, Arahan dan Strategi Pembagunan
Infrastruktur dalam Buku II RPJMN 2015
§ Sasaran, Arahan dan Strategi Pembagunan
Infrastruktur dalam RPJMD Propinsi dan Kab/kota
Melakukan integrasi arahan spasial pengembangan wilayah dengan program prioritas pembangunan infrastruktur di provinsi dan/atau kabupaten/kota.
Penyerasian program prioritas pembangunan
infrastruktur dari aspek lokasi, waktu, dan kebutuhan indikatif pembiayaan.
Mengidentifikasian bentuk atau wujud pembiayaan penganggaran RPI2-JM.
Inisiasi pelaksanaan RPI2-JM ke dalam penganggaran publik tahunan, yaitu Kementerian/Lembaga, SKPD, atau pembiayaan kerjasama (dengan swasta)
Percepatan Pencapaian
Sasaran RPJMN 2015-2019
q
Basis Data Kegiatan RPI2JM adalah
Yang Tercantum Dalam RPJMN
2015-2019 Khususnya Pada Buku 3
q
Usulan Kegiatan Baru diarahka
n
untuk
Percepatan Pencapaian
Sasaran RPJMN 2015-2019
dengan memperhatikan kesesuaian
terhadap:
1.Agenda dan Sub Agenda Nawacita
2.Arah Kebijakan Pembangunan
Bidang
3.Strategi Pembangunan Bidang
4.Rencana Induk Sektoral
5.RPJMD Propinsi, Kab/Kota
6.Kesiapan Kegiatan (
Readiness
Criteria
)
7.Waktu Penyelesaian Tahun 2019
RPI2-JM
Rencana
Induk
Sektoral
RPJMD
Provinsi,
Kab/ Kota
RPJMN
BUKU I
BUKU II
BUKU III
Agenda Nawacita Terkait Bidang Transportasi:
Agenda Nawacita Terkait Bidang Transportasi:
Nawacita 3 : Membangun Indonesia Dari Penggiran Dengan Memperkuat Daerah-Daerah dan
Desa Dalam Kerangka NegaraKesatuan
Nawacita 6 : Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional
MEKANISME KOORDINASI
PENYUSUNAN RPI2-JM
1. Tahap Koordinasi dan sinkronisasi tingkat nasional
Tahap ini melibatkan Bappenas dan K/L dalam mensinkronkan daftar kegiatan dalam RPJMN, RTRWN/Pulau, dan Rencana Induk Sektor.
2. Tahap Koordinasi Tingkat Provinsi
Tahap ini melibatkan Bappenas dan K/L dalam mensosialisasikan RPI2-JM beserta form daftar kegiatan yang tercantum dalam daftar yang disusun pada tahap koordinasi tingkat nasional kepada Pemerintah Provinsi untuk nantinya disinkronkan dengan daftar kegiatan hasil sinkronisasi dari Kab/Kota pada tahap 4.
3. Tahap internalisasi Provinsi
Tahap ini merupakan koordinasi Internal di lingkungan Pemerintah Provinsi dalam mensinkronkan daftar kegiatan pada tahap 1 dengan yang tercantum dalam RPJMD dan RTRW Prov sebelum masuk ke tahap 4.
4. Tahap Koordinasi tingkat Provinsi-Kab/Kota
Tahap ini melibatkan Pemerintah Provinsi dan Pemerintah Kab/Kota dalam mensinkronkan daftar kegiatan hasil tahap 3 RPJMD, RTRW Kab.Kota, dengan daftar yang dihasilkan pada tahap 1. Hasil dari tahap ini dibuat dalam surat kesepakatan antara Kab/Kota dan Provinsi dan disampaikan pada Bappenas melalui surat gubernur.
5. Tahap Koordinasi Akhir
Tahap ini melibatkan Bappenas, K/L dan Pemerintah Provinsi, dalam sinkronisasi akhir daftar kegiatan serta membuat kesepakatan bersama mengenai daftar kegiatan pada dokumen RPI2-JM.
Nasional
Provinsi
Kabupaten/
Kota
Bappenas
K/L
Koordinasi
Nasional
Koordinasi
Propinsi
Koordinasi
Kab/Kota
2
4
1
5
3
PERAN KEMENTERIAN PPN/BAPPENAS
q
Melakukan Koordinasi Nasional Penyusunan Dokumen RPI2-JM
q
Mengindentifikasi dan Menetapkan Kegiatan-Kegiatan Dalam Dokumen RPI2-JM
Berdasarkan Kesesuaian dengan:
1.
Agenda dan Sub Agenda Nawacita
2.
Arah Kebijakan Pembangunan Bidang
3.
Strategi Pembangunan Bidang
4.
Rencana Induk Sektoral
5.
RPJMD Propinsi, Kab/Kota
6.
Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria)
7.
Waktu Penyelesaian Tahun 2019
q
Melakukan Evaluasi dan Monitoring Pelaksanaan Kegiatan-Kegiatan Prioritas
dalam Dokumen RPI2-JM
PERAN KEMENTERIAN TEKNIS
q
Melakukan pemuktahiran draft daftar kegiatan RPI2JM dengan
memperhatikan dan mengindentifikasi:
§
Kesesuaian Kewenangan
§
Kondisi Eksisting Kegiatan
§
Kebutuhan Pembiayaan
§
Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria)
§
Perkiraan waktu pelaksanaan dan penyelesaian kegiatan
§
Indentifikasi dukungan pemerintah daerah yang dibutuhkan
•
Melakukan indentifikasi kegiatan yang akan diusulkan berdasarkan
kesesuaian dengan:
1.
Agenda dan Sub Agenda Nawacita
2.
Arah Kebijakan Pembangunan Bidang
3.
Strategi Pembangunan Bidang
4.
Rencana Induk Sektoral
5.
Kewenangan
6.
Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria)
7.
Waktu Penyelesaian Tahun 2019
PERAN PEMERINTAH PROVINSI
q
Melakukan koordinasi pembahasan kegiatan RPI2-JM di daerahnya bersama-
sama dengan Pemerintah Kabupaten/Kota
q
Mengindentifikasi dan mengkonfirmasi dukungan pemerintah provinsi dan
kabupaten/kota yang dibutuhkan untuk pelaksanaan kegiatan RPI2-JM di
daerahnya.
q
Melakukan indentifikasi kegiatan yang akan diusulkan berdasarkan
kesesuaian dengan:
1.
Agenda dan Sub Agenda Nawacita
2.
Arah Kebijakan Pembangunan Bidang
3.
Strategi Pembangunan Bidang
4.
Rencana Induk Sektoral
5.
Kewenangan
6.
RPJMD Propinsi, Kab/Kota
7.
Kesiapan Kegiatan (Readiness Criteria)
8.
Waktu Penyelesaian Tahun 2019
(1) Hasil kesepakatan untuk RPI2-‐JM di tingkat nasional ditandatangani oleh
Menteri PPN/
Kepala Bappenas
atau
Deputi Bidang Sarana dan Prasarana
, dan
Deputi Bidang
Pengembangan Regional dan Otonomi Daerah
,
Menteri K/L terkait
atau
Sekjen dari
Kementerian terkait,
dan
Gubernur masing-‐masing provinsi
.
(2) Hasil kesepakatan untuk RPI2-‐JM di tingkat provinsi, hasil kesepakatan pembahasan
ditandatangani oleh
Gubernur masing-‐masing provinsi
bersama dengan
Bupati dan
Walikota.
PENYEPAKATAN HASIL SINKRONISASI RPI2-JM
YANG TELAH DISEPAKATI
Ruang Lingkup/Fokus Kegiatan Dekonsentrasi Tahun 2015
POIN 1. FASILITASI PERKUATAN KOORDINASI PELAKSANAAN SASARAN
PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
Melaksanakan Peningkatan Kualitas Koordinasi Perencanaan Pusat dan
Daerah dalam rangka Pencapaian Prioritgas Pembangunan Nasional :
–
Melestarikan Sumber Daya Alam, Lingkungan Hidup dan Pengelolaan Bencana, terdiri dari :
–
Peningkatan Kualitas Pendidikan, Status Kesehatan dan Kedaulatan Pangan terdiri dari :
–
Percepatan Penanggulangan Kemiskinan di Indonesia
–
Percepatan pembangunan infrastruktur untuk mencapai keseimbangan pembangunan dalam
rangka mengurangi kesenjangan dan meningkatkan daya saing :
-
Koordinasi dan sinkronisasi rencana program investasi infrastruktur prioritas melalui integrasi
kebijakan nasional dan daerah termasuk pembiayaannya.
RPI2JM DALAM DANA DEKONSENTRASI BAPPENAS
Ruang Lingkup Kegiatan Cakupan Aktivitas Kegiatan Keterangan
• FASILITASI PERKUATAN KOORDINASI PELAKSANAAN SASARAN PRIORITAS PEMBANGUNAN NASIONAL
• FASILITASI PERKUATAN KOORDINASI PENINGKATAN KUALITAS MUSRENBANGNAS
• Honorarium Kepanitiaan dan Narasumber
Sesuai PMK …/2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan RKA K/L 2015
• Rapat Koordinasi/Rapat Teknis/Focus Group Discussion (FGD)
• Sosialisasi/Workshop dan Seminar • Perjalanan Dinas
• Honorarium Pejabat Pengelola
Keuangan Sesuai PMK …/2014 tentang Pedoman Penyusunan dan Penelaahan RKA K/L 2015
• Rapat Teknis
• Perjalanan Dinas yang dibutuhkan terkait pengelolaan administratif
FORM DOKUMEN RPI2-JM
SUB-‐AGENDA
NAWACITA ARAH PEMBANGUNAN PEMBANGUNANSTRATEGI KEGIATAN
KEGIATAN DAERAH YANG
MENDUKUNG KESIAPAN
ALOKASI INDIKATIF (JUTA RUPIAH)
RENCANA PELAKSANAAN
(BULAN) KETERANGAN
APBN APBD BUMN SWASTA MULAI DURASI
SUB-‐AGENDA
NAWACITA ARAH PEMBANGUNAN PEMBANGUNANSTRATEGI KEGIATAN
KEGIATAN DAERAH YANG
MENDUKUNG KESIAPAN
ALOKASI INDIKATIF (JUTA RUPIAH)
RENCANA PELAKSANAAN
(BULAN)
AKTUAL
(BULAN) PROGRES KETERAN GAN APBN APBD BUMN SWAS
TA MULAI DURASI MULAI DURASI (%)
1. Form Dokumen Rencana
2. Form Dokumen Evaluasi dan Monitoring
Nawacita 6: Meningkatkan Produktivitas Rakyat dan Daya Saing di Pasar Internasional
Format Dokumen RPI2JM
(Contoh: Provinsi Sumatera Barat)
SUB-‐AGENDA NAWACITA ARAH PEMBANGUNAN STRATEGI PEMBANGUNAN KEGIATAN DAERAH YANG KEGIATAN MENDUKUNG
KESIAPAN
ALOKASI INDIKATIF (JUTA RUPIAH) RENCANA (BULAN)
APBN APBD BUMN SWASTA MULAI DURASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12)
Membangun Konektivitas Nasional Untuk Mencapai Keseimbangan Pembangunan
Mempercepat pembangunan transportasi yang mendorong penguatan industri nasional untuk mendukung Sistem Logistik Nasional dan penguatan konektivitas nasional dalam kerangka mendukung kerjasama regional dan global
Pembangunan sarana dan prasarana serta industri transportasi
Pembangunan jalur KA antara Duku – Bandara Internasional Minangkabau
Pembebasan lahan untuk
pengembangan jalur KA Bandara
Membangun sistem dan jaringan transportasi yang terintegrasi untuk mendukung investasi pada Koridor Ekonomi, Kawasan Industri Khusus, Kompleks Industri, dan pusat-‐pusat pertumbuhan lainnya di wilayah non-‐koridor ekonomi
Pembangunan dan peningkatan prasarana transportasi yang mendukung pengembangan industri dan pariwisata nasional sesuai dengan Rencana Induk Pengembangkan Industri Nasional (RIPIN) dan Kawasan Strategis Pariwisata Nasional (KSPN)
Pengembangan Pelabuhan Teluk Bayur, Padang*
Pembebasan lahan untuk
pengembangan dermaga
Mempercepat pembangunan transportasi yang mendorong penguatan industri nasional untuk mendukung Sistem Logistik Nasional dan penguatan konektivitas nasional dalam kerangka mendukung kerjasama regional dan global
Pembangunan sarana dan prasarana serta industri transportasi Pembangunan Jalan P. Sipora Pengadaan lahan untuk pembangunan jalan
Membangun Transportasi Massal Perkotaan
Mengembangkan sistem angkutan umum massal yang modern dan maju dengan orientasi kepada bus maupun rel serta dilengkapi dengan fasilitas alih moda terpadu
Pengembangan BRT di 34 kota besar antara lain Medan, Pekanbaru, Batam, Padang, Palembang, Bandung, Jakarta, Bogor, Semarang, Yogyakarta, Solo, Pontianak, Samarinda, Balikpapan, Makassar, Gorontalo,
PengembanganSistem Transit dan Semi BRT Kota Padang
Pengadaan halte BRT
PENJELASAN SUBSTANSI FORM RPI2-JM
Kolom (1) adalah Sub-Agenda NAWACITA. Pada BIDANG TRANSPORTASI terdiri dari:
• Peletakan Dasar-Dasar Dimulainya
Desentralisasi Asimetris
• Pemerataan Pembangunan Antar Wilayah
Terutama Kawasan Timur Indonesia
• Membangun Konektivitas Nasional untuk
Mencapai Kese-imbangan Pembangunan
• Membangun Transportasi Umum Massal
Perkotaan.
Kolom (2) adalah Arah Pembangunan yang bersumber dari RPJMN.
Kolom (3) adalah Strategi Pembangunan yang tercantum dalam RPJMN.
Kolom (4) adalah Kegiatan Pembangunan yang tercantum dalam RPJMN yang merupakan prioritas nasional, maupun usulan baru dari
Kolom (5) adalah Kegiatan Daerah yang Mendukung pelaksanaan kegiatan pada kolom (4)
Kolom (6) adalah Kesiapan/ Readiness yang meliputi dokumen-dokumen (Master Plan, FS, AMDAL/UKL/UPL,DED), perijinan, maupun elemen lain (seperti kesiapan lahan) yang dibutuhkan dalam pembangunan infrastruktur yang disertai dengan keterangan ‘Siap’ [v] atau ‘Belum Siap‘ [x].
ALOKASI INDIKATIF
- Kolom (7) merupakan pembiayaan dari APBN - Kolom (8) merupakan pembiayaan dari APBD - Kolom (9) merupakan pembiayaan dari BUMN. - Kolom (10) merupakan pembiayaan dari
Swasta.
Kolom (11) adalah Rencana Bulan dan Tahun Pelaksanaan kegiatan pada kolom (4) maupun kolom (5). Contoh: Desember 2014
Kolom (12) adalah Rencana Durasi pelaksanaan kegiatan pada kolom (4) maupun kolom (5) dalam satuan bulan. Contoh: 2
Kolom (13) adalah Keterangan yang berisi catatan tambahan mengenai permasalahan yang dihadapi/ pending
matters terkait kegiatan pada kolom
(4) maupun (5).
Contoh: Ada permasalahan dalam status lahan.
SUB-‐AGENDA
NAWACITA ARAH PEMBANGUNAN PEMBANGUNANSTRATEGI KEGIATAN
KEGIATAN DAERAH YANG
MENDUKUNG KESIAPAN
ALOKASI INDIKATIF (JUTA RUPIAH)
RENCANA PELAKSANAAN
(BULAN) KETERANGAN
APBN APBD BUMN SWASTA MULAI DURASI
(1) (2) (3) (4) (5) (6) (7) (8) (9) (10) (11) (12) (13) 𝑽Masterplan 𝑽 DED 𝑽 FS 𝑽 AMDAL/UKL /UPL 𝑽 Perijinan 𝑿 KesiapanLah an
Dokumen Rencana
BAP
P
E
NAS
BAP
P
E
NAS
Provinsi:
Mengindentifikasi dan
Mengklarifikasi Dukungan dari
Pemerintah Daerah terkait:
Pembebasan/Penyiapan Lahan,
Provinsi:
Mengindentifikasi Kesiapan Kegiatan: Status Lahan, Ketersedian FS, DED, Amdal
Provinsi:
Mengindentifkasi Kebutuhan Biaya
PETUNJUK PENGISIAN FORM RPI2-JM
BAP
P
E
NAS
BAP
P
E
NAS
Provinsi:Mengindentifikasi Kesiapan Kegiatan:
Provinsi:
• Propinsi Dapat
Mengajukan Usulan
Kegiatan Baru, Yang
Sesuai Dengan Kriteria
Yang Ditentukan (lihat
Provinsi:
Mengindentifkasi Waktu Pelaksanaan Untuk Usulan Kegiatan Baru Provinsi:
Mengidentifikasi dan Mengkonfirmasi Dukungan Daerah Yang Akan diberikan
Provinsi:
Mengindentifkasi Kebutuhan
PENGISIAN FORM RPI2-JM
JADWAL PENYUSUNAN DOKUMEN RPI2-JM
Kegiatan
Feb
Maret
April
Mei
Juni
1 2 3 4 1 2 3 4 1 2 3 4 1
2
3 4 1 2 3 4
Penyusunan Draft Payung Hukum RPI2-‐JM
Periode 1
Identifikasi Kegiatan Prioritas
Penyiapan Form
Periode 2
Draft Rencana Program Investasi Infrastruktur
Finalisasi Rencana Program Investasi
Infrastruktur
Periode 3 dan Periode 4
Sinkronisasi Tk.Nasional
Koordinasi Tk.Provinsi
Koordinasi Tk.Kab/Kota
Penyerahan hasil koordinasi oleh Provinsi kepada
Bappenas
11Mei