• Tidak ada hasil yang ditemukan

ANALISIS ASOSIASI PILIHAN MAYOR DENGAN KOMPETENSI AKADEMIK SISWA SLTA MENGGUNAKAN MARKET BASKET ANALYSIS

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "ANALISIS ASOSIASI PILIHAN MAYOR DENGAN KOMPETENSI AKADEMIK SISWA SLTA MENGGUNAKAN MARKET BASKET ANALYSIS"

Copied!
116
0
0

Teks penuh

(1)

MENGGUNAKAN MARKET BASKET ANALYSIS

(Studi Kasus: Mahasiswa USMI Institut Pertanian Bogor)

Oleh

ADITYA PUTRA MAHARDIKA

H24076002

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(2)

Kompetensi Akademik Siswa SLTA Menggunakan Market Basket Analysis

(Studi Kasus: Mahasiswa USMI Institut Pertanian Bogor). Di bawah bimbingan

Muhammad Syamsun.

Dalam seleksi penentuan mahasiswa baru IPB menerapkan program USMI

yaitu penerimaan jalur masuk mahasiswa dengan sistem seleksi calon mahasiswa IPB

yang tidak menggunakan ujian tertulis, dasar penentuan mahasiswa jalur USMI

dinilai berdasarkan prestasi belajar selama 5 semester di SLTA. Jalur USMI biasanya

diterima dari siswa SLTA jalur IPA melalui tahap penilaian kompetensi akademik

atas peringkat dan nilai yang diperoleh siswa dalam 4 (empat) mata ajaran yaitu

Biologi, Fisika, Kimia dan Matematika dan prestasi dalam bidang kokulikuler dan

ekstrakulikuler.

Banyaknya data dari pelamar USMI dari tahun ke tahun hanya digunakan

pada saat seleksi selanjutnya data-data tersebut sebagai arsip, dan bahan laporan

sehingga terjadi penumpukan. Data-data tersebut seharusnya dapat digunakan sebagai

sumberdaya informasi. Untuk itu diperlukannya suatu cara untuk mempercepat dan

mengekstraksi data-data tersebut agar dapat memberikan informasi. Data mining

adalah salah satu cara untuk mengekstraks data, salah satu metode yang ada dalam

data mining adalah metode Market Basket Analysis. Metode Market Basket Analysis

ini menggunakan algoritma apriori yang merupakan jenis association rule pada data

mining. Tugas dari association rule adalah menganalisis kebiasaan yang berulang dan

mencari kombinasi dan frekuensi.

Tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah: 1) dapat menerapkan

sistem informasi manajemen melalui metode data mining dengan mengetahui aplikasi

Market basket analysis, 2) Mengidentifikasi pola-pola dari kaidah asosiasi

(association rules) yang berkaitan dengan data faktor-faktor yang mempengaruhi

(asal mahasiswa, nilai USMI, Jenis Kelamin, pilihan mayor dan nilai IPK) untuk

diketahui nilai-nilai support dan confidence, dan 3) Dapat mengamati kebiasaan dan

asosiasi faktor-faktor penentu dari pemilihan mahasiswa USMI yang terhadap nilai

IPK, sehingga didapat pola yang dapat membantu untuk keputusan dan rencana

strategis. Penelitian dilakukan di Institut Pertanian Bogor. Data yang di analisis

meliputi data kompetensi akademik dan data diri mahasiswa baru, serta data prestasi

akademik mahasiswa tersebut yang diperoleh dari Panitia Penerimaan Mahasiswa

Baru dan Direktorat Administrasi Pendidikan.

Dari teknik data mining dilakukan pembersihan data, integrasi data,

transformasi data, mining data serta presentasi hasil. Hasil Market Basket Analysis,

didapatkan 745 rules yang memenuhi aturan yang ditentukan. Implikasi Manajerial

yang didapat adalah dapat dilihatnya pola-pola yang dibentuk dari analisis yang

dilakukan dapat melihat faktor dan kompetensi akademik siswa SLTA yang masuk

dan memilih mayor tertentu, sehingga didapatkan peserta didik yang optimal dan

menghasilkan lulusan yang baik dan bermutu. Dengan menggunakan teknik serupa

dapat mempermudah bagi pimpinan IPB untuk menganalisis data-data lainnya yang

bisa digunakan sebagai informasi sehingga dapat dipergunakan secara efektif dan

efisien sebagai data dalam pengambilan keputusan strategis.

(3)

MENGGUNAKAN MARKET BASKET ANALYSIS

(Studi Kasus: Mahasiswa USMI Institut Pertanian Bogor)

SKRIPSI

Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar

SARJANA EKONOMI

pada Program Sarjana Manajemen Penyelenggaraan Khusus

Departemen Manajemen

Fakultas Ekonomi dan Manajemen

Institut Pertanian Bogor

Oleh

ADITYA PUTRA MAHARDIKA

H24076002

PROGRAM SARJANA MANAJEMEN PENYELENGGARAAN KHUSUS

DEPARTEMEN MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI DAN MANAJEMEN

INSTITUT PERTANIAN BOGOR

(4)

(Studi Kasus: Mahasiswa USMI Institut Pertanian Bogor)

Nama

: Aditya Putra Mahardika

NIM

: H24076002

Menyetujui

Pembimbing,

(Dr.Ir. Muhammad Syamsun, M.sc)

NIP : 19500727 197412 1 001

Mengetahui

Ketua Departemen,

( Dr. Ir. Jono M. Munandar, M.Sc )

NIP : 196101231986011002

(5)

iii

Penulis dilahirkan di kota Sragen 4 Maret 1986. Penulis merupakan putra

pertama

dari

dua

bersaudara

pasangan

Bapak

Drs.

Suyadi

dan

Ibu Sri Winarsih, S.Pd.

Penulis menyelesaikan pendidikan dasar di SDN 3 Sragen pada tahun 1998,

kemudian melanjutkan pendidikannya di SLTPN 5 Sragen dan lulus pada tahun

2001. Pada tahun yang sama, penulis melanjutkan pendidikan di SMU Al-Islam 1

Surakarta dan lulus pada tahun 2004.

Penulis menyelesaikan pendidikan Diploma III tahun 2007 pada Program

Studi Agroteknologi Hasil Perikanan, Departemen Teknologi Hasil Perairan,

Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Institut Pertanian Bogor. Pada tahun yang

sama,

penulis

melanjutkan

kuliah

di

Program

Sarjana

Manajemen

Penyelenggaraan Khusus, Departemen Manajemen, Fakultas Ekonomi dan

Manajemen (FEM) IPB. Selain kuliah penulis membantu sebagai staff di

Direktorat Kemahasiswaan IPB.

Prestasi yang pernah diraih pada saat kuliah adalah menjadi penyaji tingkat

nasional pada PIMNAS XVIII dan pernah mendapatkan medali setara perunggu

pada PIMNAS XIX pada tahun 2006, dan beberapa lomba yang lain pernah

diikuti. Penulis aktif dalam beberapa organisasi yaitu Badan Eksekutif Mahasiswa

(BEM) Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan tahun 2005 -2006, dan menjadi

layouter pada lembaga pers mahasiswa (LPM) BIRU 2006 -2007, pengurus

Extension of Manegement Club FEM IPB 2008-2009 dan menjadi panitia di

(6)

iv

Puji serta syukur penulis panjatkan ke Hadirat Allah SWT yang telah

memberikan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga dapat menyelesaikan Skripsi

dengan judul Analisis Asosiasi Pilihan Mayor dengan Kompetensi Akademik

Siswa SLTA dengan Menggunakan Market Basket Analysis (Studi Kasus:

Mahasiswa USMI Institut Pertanian Bogor) sebagai salah satu syarat untuk

memperoleh gelar Sarjana pada Fakultas Ekonomi dan Manajemen IPB. Shalawat

dan salam semoga senantiasa tercurah limpahkan kepada Nabi Besar Muhammad

SAW.yang telah menjadi suari toladan dan contoh untuk menjadi manusia yang

sempurna.

Ucapan terima kasih yang sebesar-besarnya penulis sampaikan kepada :

1. Bapak Dr. Ir. Muhammad Syamsun, M.Sc selaku Dosen Pembimbing yang

selalu memberikan arahan, bimbingan dan motivasi dalam penyusunan skripsi

ini.

2. Ibu Heti Mulyati, S.TP., M.T., dan Dra. Siti Rahmawati, M.Pd sebagai Dosen

Penguji.

3. Ibu, Bapak, Adikku yang selalu memberikan dukungan doa dan kasih sayang

yang tidak pernah ada habisnya.

4. Seluruh Staff di kantor sekretariat Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru,

Direktorat Administrasi Pendidikan IPB, dan di Direktorat Komunikasi dan

Sistem Informasi IPB yang telah memberikan banyak bantuan dalam

penyusunan skripsi ini.

5. Dosen-dosen di PSMPK Daparteman Manajemen IPB yang telah membagi

Ilmu dan sharing pengalaman yang luar biasa dalam menuntut ilmu.

6. Dr. Rimbawan dan Bapak Bambang Riyanto, S.Pi, M.Si serta seluruh pegawai

di Direktorat Kemahasiswaan terima kasih banyak atas pengalaman dan ilmu

yang luar biasa di bagi kepada penulis.

7. Ahmad, Pandu, Anafi, Yusi Saragi, Dewi, Wulan, Anita, Aris, Darussalam,

Thia, Cendana, Junius, Winda dan Keluarga Besar PSMPK DM IPB atas

persahabatan dan dukungannya.

8. Hari wardhana dan Teh Irin yang telah memberikan semangat tersendiri dalam

menuntuk ilmu di PSMPK IPB.

(7)

v

diberikan dalam penyusunan skripsi ini.

Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan skripsi ini masih banyak

kekurangan, kritik dan saran yang membangun sangat diharapkan untuk

penyempurnaan skripsi ini. Akhir kata, semoga skripsi ini dapat bermanfaat bagi

semua pihak yang membutuhkan.

Bogor, Maret 2010

(8)

vi

Halaman

ABSTRAK

RIWAYAT HIDUP ...

iii

KATA PENGANTAR ...

iv

DAFTAR ISI ...

v

DAFTAR TABEL ...

viii

DAFTAR GAMBAR...

ix

DAFTAR LAMPIRAN ...

x

I.

PENDAHULUAN ...

1

1.1. Latar Belakang ...

1

1.2. Perumusan Masalah ...

3

1.3. Tujuan ...

3

1.4. Ruang Lingkup Penelitian...

4

1.5. Manfaat Penelitian...

4

II. TINJAUAN PUSTAKA ...

5

2.1. Sistem Informasi Manajemen ...

5

2.2. Data Mining ...

6

2.3. Association Rule Mining ...

8

2.4. Market Basket Analysis...

10

2.5 Algoritma Apriori...

11

2.6 Kompetensi Akademik ...

14

2.6. Penelitian Terdahulu...

14

III. METODOLOGI PENELITIAN ...

16

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian...

16

3.2. Metodologi Penelitian...

18

3.2.1. Lokasi dan waktu Penelitian...

18

3.2.2. Jenis dan Metode Pengumpulan Data ...

18

3.3. Metode Pengolahan dan Analisis Data ...

18

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN ...

21

4.1. Kondisi umum Institut Pertanian Bogor ...

21

4.1.1 Latar Belakang Institut Pertanian Bogor ...

21

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan IPB...

23

4.1.3 Tujuan Pendidikan ...

24

4.1.4 Kurikulum...

25

4.1.5 Struktur Organisasi Institut Pertanian Bogor ...

27

4.1.6 Penerimaan Mahasiswa Baru...

27

(9)

vii

KESIMPULAN DAN SARAN...

44

1. Kesimpulan...

44

2. Saran

...

47

(10)

viii

No

Halaman

1. Confidence versus support ... 9

2. Uji normal nilai matematika SLTA mahasiswa USMI 2005-2008 ... 31

3. Uji normal nilai fisika SLTA mahasiswa USMI 2005-2008... 32

4. Uji normal nilai biologi SLTA mahasiswa USMI 2005-2008 ... 33

5. Uji Normal nilai kimia SLTA mahasiswa USMI 2005-2008... 33

6. Daftar sebaran jumlah mahasiswa USMI tahun 2005-2008 berdasarkan

pilihan mayor ... 36

7. Kode asal daerah mahasiswa USMI Tahun 2005-2008 ... 41

8. Atribut biner penilaian kompetensi mahasiswa USMI IPB

tahun 2005-2008 ... 42

(11)

ix

No

Halaman

1. Proses Sistem Informasi Manajemen...

5

2. Alur proses KDD (Knowledge Discovery in Database) ...

7

3. Pseudocode dari pembentukan kandidat itemset bersama

pemangkasannya...

13

4. Kerangka penelitian ...

17

5. Struktur organisasi Institut Pertanian Bogor ...

27

6. Presentase mahasiswa Program Sarjana (S1) IPB Melalui Jalur

Masuk USMI ...

29

7. Presentase Mahasiswa USMI Berdasarkan Jenis Kelamin ...

30

8. Asal daerah mahasiswa jalur USMI IPB 2005-2008...

31

9. Kurva normal nilai Matematika SLTA Mahasiswa USMI IPB

tahun 2005-2008 ...

32

10. Kurva normal nilai Fisika SLTA Mahasiswa USMI IPB tahun

2005-2008 ...

32

11. Kurva normal nilai Biologi SLTA Mahasiswa USMI IPB tahun

2005-2008 ...

33

12. Kurva normal nilai Kimia SLTA Mahasiswa USMI IPB tahun

2005-2008 ...

34

13 Kompetensi akademik SLTA Mahasiswa USMI IPB Tahun

2005-2008 ...

35

14. Perolehan IPK pada Tingkat Persiapan Bersama (TPB)

(12)

x

No.

Halaman

1. Hasil Nilai Analisis item pada atribut-atribut ... 66

2. Hasil Market Basket Analysis Berdasarkan IPK Tingkat Persiapan

-Bersama (TPB) ... 90

3. Hasil Market Basket Analysis Berdasarkan IPK Akhir Pada Tahun

Akademik 2008/2009 ... 91

4. Hasil Market Basket Analysis dengan menambahkan Variabel jenis

Kelamin Perempuan ... 94

5. Hasil Market Basket Analysis dengan menambahkan Varibel Jenis

(13)

1.1. Latar Belakang

Di dalam perkembangan zaman dan kemajuan teknologi, dunia

pendidikan dituntut untuk dapat memberikan pendidikan bermutu tinggi dan

dapat meningkatkan daya saingnya. Adanya trend untuk menuju world class

university, menyebabkan persaingan perguruan tinggi semakin ketat untuk

dapat menjadi universitas yang bertaraf internasional. Mulai dari riset,

penyelenggaraan pendidikan serta sistem administrasi diharuskan dapat

memenuhi standar untuk penyelenggaraan pendidikan yang bermutu. Institut

Pertanian Bogor adalah lembaga pendidikan tinggi yang mempunyai visi

sebagai perguruan tinggi bertaraf internasional dalam pengembangan

sumberdaya manusia dan IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang

pertanian tropika (Panduan Sarjana IPB, 2008), untuk itu dalam

perkembangannya IPB menyelenggarakan pendidikan bermutu tinggi dan

pembinaaan kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka untuk

meningkatkan daya saing bangsa.

Dalam penyelenggaran pendidikan tinggi yang bermutu, IPB

menerima mahasiswa baru melalui 5 (lima) jalur yaitu : Undangan Seleksi

Masuk IPB (USMI), Seleksi Penerimaan Mahasiswa Baru (SPMB),

Undangan khusus bagi lulusan SLTA yang mempunyai prestasi nasional

maupun internasional, Seleksi Penerimaan Mahasiswa Beasiswa Utusan

Daerah (BUD),dan Ujian Talenta Mandiri IPB (UTMI) (panduan Sarjana

IPB, 2009). Jalur USMI adalah sistem seleksi calon mahasiswa IPB yang

tidak menggunakan ujian tertulis, Jalur ini biasanya diterima dari siswa

SLTA jalur IPA melalui tahap penilaian kompetensi akademik atas peringkat

dan nilai yang diperoleh siswa dalam 4 (empat) mata ajaran yaitu Biologi,

Fisika, Kimia dan Matematika dan prestasi dalam bidang kokulikuler dan

ekstrakulikuler, dasar penentuan mahasiswa jalur USMI dinilai berdasarkan

prestasi belajar selama 5 semester di SLTA.

Penerimaan mahasiswa Jalur USMI ditetapkan oleh IPB melalui

undangan kepada sejumlah SLTA di seluruh Indonesia dan luar negeri.

(14)

Setelah diterima mahasiswa USMI melanjutkan kuliah dengan melalui proses

tingkat persiapan bersama, selanjutnya pada semester 3 (tiga) dilanjutkan

kuliah mayor minor sampai tahap kelulusan. Penilaian hasil belajar di IPB

dinilai dari beberapa segi yaitu penilaian matakuliah, penilaian semester,

penilaian TPB, penilaian interdep, penilaian mayor, penilaian minor,

penilaian akhir tahun akademik dan penilaian akhir program (Panduan

Sarjana IPB, 2008).

Jalur masuk USMI merupakan jalur yang digunakan untuk memilih

mayoritas (60%) mahasiswa IPB, sehingga perlunya suatu informasi dari

berbagai data untuk mengetahui korelasi tingkat kemampuan pendidikan di

SMA dengan jurusan yang diambil. Banyaknya data dari pelamar USMI dari

tahun ke tahun hanya digunakan pada saat penyeleksian saja, selanjutnya data

tersebut disimpan sebagai bahan laporan dan arsip. Data yang disimpan

menumpuk sehingga terjadi penumpukan data atau sering disebut gunung

data. Data-data tersebut seharusnya dapat digunakan sebagai sumberdaya

informasi, untuk itu diperlukannya suatu cara untuk mempercepat dan

mengekstraksi data-data tersebut untuk membantu memberikan informasi

kepada manajerial sehingga dapat digunakan sebagai alat pengambilan

keputusan, sebagai informasi strategis ataupun sebagai informasi pemasaran

dalam mencapai peserta didik. Sistem Informasi Manajemen dapat

mempercepat pengelolaan dan pemrosesan data menjadi salah satu informasi

yang bermanfaat, salah satu cara untuk mengekstraksi data perlunya data

mining. Data mining yaitu proses untuk membangkitkan data-data yang

dikumpulkan untuk dapat ditingkatkan dan dipergunakan sehingga dapat

memberikan kontribusi terhadap sistem (Han dan Kamber, 2006).

Salah satu metode dalam data mining adalah metode Market Basket

Analysis. Dalam metode Market Basket Analysis ini menggunakan algoritma

apriori yang merupakan jenis association rule pada data mining. Tugas dari

association rule adalah menganalisis kebiasaan yang berulang dan mencari

kombinasi dan frekuensi. Dengan menggunakan metode ini dapat diketahui

frekuensi seringnya kombinasi ini berulang dengan suatu pengukuran

(Giudici dan Figini, 2009). Dengan analisis ini didapatkan relevasi

(15)

kompetensi akademik siswa SMA terhadap pilihan mayor dan indeks prestasi

mahasiswa tersebut. Dari suatu kombinasi item yang sering muncul, akan

diketahui pola dari kombinasi tersebut. Dengan diketahui pola dari data yang

ada akan lebih mempermudah dan memberikan informasi yang akan berguna

untuk pemilihan strategi bagi IPB khususnya dalam memilih calon

mahasiswa.

Berdasarkan hal di atas maka penulis tertarik untuk menelitinya lebih

lanjut. Selain itu belum pernah dilakukannya penelitian yang berkaitan

dengan aplikasi Market Basket Analysis pada mahasiswa USMI IPB.

1.2. Perumusan Masalah

Adapun masalah yang akan dibahas dalam penelitian ini adalah

sebagai berikut:

1. Bagaimana mengembangkan sebuah Sistem Informasi Manajemen dengan

aplikasi Market Basket Analysis dari data menggunakan teknik asosiatif?

2. Bagaimana output yang akan dihasilkan dari kaidah asosiasi (association

rules) yang berkaitan dengan data nilai USMI dan kaitannya terhadap IPK

pada pilihan mayor yaitu dengan nilai-nilai support dan confidence?

3. Bagaimana pola-pola dari beberapa faktor seperti (asal mahasiswa, nilai

USMI, Jenis Kelamin, pilihan mayor dan nilai IPK) dapat terbentuk ?

1.3. Tujuan

Berdasarkan perumusan masalah diatas, penelitian ini dilaksanakan

dengan tujuan sebagai berikut:

1). Mempelajari penerapan sistem informasi manajemen melalui metode data

mining dengan mengetahui aplikasi Market basket analysis.

2). Mengidentifikasi pola-pola dari kaidah asosiasi (association rules) yang

berkaitan dengan data faktor-faktor yang mempengaruhi (asal mahasiswa,

nilai USMI, Jenis Kelamin, pilihan mayor dan nilai IPK) untuk diketahui

nilai-nilai support dan confidence.

3). Dapat mengamati kebiasaan dan asosiasi faktor-faktor penentu dari

pemilihan mahasiswa USMI yang terhadap nilai IPK, sehingga didapat

pola yang dapat membantu untuk keputusan dan rencana strategis.

(16)

1.4. Ruang Lingkup Penelitian

1. Penelitian dikhususkan terhadap mahasiswa USMI IPB dilihat dari nilai

SMA khususnya nilai yang menjadi dasar penilaian untuk USMI dengan

mempertimbangkan nilai Fisika, Kimia, Biologi,dan Matematika, Serta

pilihan Mayor dan Nilai Indeks Prestasi mulai dari tahun 2005 - 2008

2. Metoda yang dikaji adalah dengan Market Basket Analysis.

1.5. Manfaat Penelitian

Penelitian ini diharapkan dapat memberikan manfaat bagi penulis,

instansi maupun siapapun yang membacanya yaitu:

1. Bagi penulis, dapat menerapkan ilmu pengetahuan yang diperoleh di

perkuliahan untuk diterapkan di lapangan.

2. Bagi Institut Pertanian Bogor, diharapkan hasil analisis ini dapat menjadi

bahan pertimbangan dan masukan dalam penggunaan sistem informasi

manajemen.

3. Bahan referensi bagi peneliti lain yang ingin melakukan penelitian lebih

lanjut mengenai perencanaan dan pengendalian berkaitan dengan data

mining.

(17)

2.1 Sistem Informasi Manajemen

Mcleod R dan Schell G, (2004) membagi sumber daya menjadi dua

bagian yaitu sumberdaya fisikal dan sumberdaya konseptual. Sumber daya

fisikal terdiri atas personil, mesin, bahan dan materiil, sedangkan

Sumberdaya konseptual terdiri atas modal dan informasi. Suatu informasi

merupakan suatu unsur kunci yang penting di dalam suatu sistem konseptual,

informasi dapat bersifat manual ataupun dapat berupa komputer elektronik

atau mekanik. Informasi dapat dilihat sebagai data penuh arti di mana data

telah diubah jadi suatu konteks yang bermanfaat untuk membantu keputusan

manajemen (Mutch, 1996).

Sistem informasi dibagi menjadi dua bagian yaitu sistem pendukung

operasi dan sistem pendukung manajemen. Sistem pendukung operasi dapat

berupa sistem proses transaksi, sistem proses kontrol, sistem kolaborasi

perusahaan. Bagian dari sistem pendukung manajemen antara lain sistem

informasi manajemen, sistem pendukung keputusan, dan sistem informasi

eksekutif (Mcleod dan Schell, 2004).

Sistem Informasi Manajemen adalah manajemen dari suatu sistem dan

merupakan suatu proses menciptakan, memperoleh, mengorganisir,

menyimpan, mendistribusikan, dan menggunakan informasi. Tujuan dari

Sistem Informasi Manajemen adalah membantu orang dan organisasi untuk

akses informasi secara efektif dan efisien. Sehingga sistem informasi

manajemen dapat membantu organisasi untuk beroperasi secara kompetitif

dan strategis, serta membantu manajemen untuk lebih mudah dalam

menjalani tugas dan mendapatkan data yang lebih baik (Detlor, 2009).

(18)

2.2 Data Mining

Data Mining merupakan istilah dari menambang atau mengektraksi

suatu informasi dari sebuah data. Ekstraksi informasi yang berguna dari suatu

penyimpan data besar menjadi pekerjaan yang cukup menantang, seringkali

alat dan teknik analisis data tradisional tidak dapat digunakan dalam

mengekstrak informasi dari data berukuran besar. Data mining adalah

teknologi yang merupakan campuran metode-metode analisis data dengan

algoritma-algoritma untuk memproses data berukuran besar (Giudici dan

Figini, 2009). Data mining merupakan salah satu tahapan Knowledge

discovery in database yang merupakan proses untuk menemukan informasi

yang berguna serta pola-pola yang ada dalam data (Goharian dan Grossman,

2003). Langkah kerja Knowledge discovery in database yaitu :

1.

Pembersihan Data : tahapan untuk menghilangkan data yang tidak

konsisten dan terdapat noise

2.

Mengintegrasikan data : di mana beberapa sumber data yang dapat

dikombinasikan

3.

Menyeleksi data : Mengambil data yang relevan yang dapat digunakan

untuk proses analisis

4.

Transformasi data : Mentrasformasikan atau menggabungkan data ke

dalam bentuk yang tepat untuk ditambang dengan cara melakukan

peringkasan atau operasi agregrasi

5.

Data Mining : Merupakan proses penting, dimana metode-metode

cerdas diaplikasikan untuk mengekstraksi pola-pola yang menarik

dalam data.

6.

Evaluasi Pola : Evaluasi Pola diperlukan untuk mengidentifikasi

pola-pola yang menarik dalam merepresentasikan pengetahuan.

7.

Presentasi Pengetahuan : Penggunaan visualisasi dan teknik

representasi untuk menyajiakan pengetahuan hasil data mining kepada

pengguna

(19)

Gambar. 2 Alur Proses KDD (Knowledge discovery in database)

Data mining merupakan proses analisa data yang terdiri dari rangkaian

aktivitas mulai dari mendefinisikan tujuan analisis, analisis data sampai

kepada interpretasi dan evaluasi hasil (Giudici dan Figini, 2009). Disamping

itu diperlukan juga restrukturisasi data yang beragam pada pusat informasi

yang besar yaitu data warehouse (Connoly dan Begg, 2002)

Proses data mining menurut Han dan Kamber (2006) dapat dibedakan

menjadi dua tujuan utama :

a. Descriptive data mining :

Deskripsi konsep atau task relevan data dalam bentuk yang ringkas,

informatif dan diskriminatif.

b. Predictive data mining :

Berdasarkan analisis data dibuat model untuk kemudian dijadikan

sebagai alat prediksi trend dan data yang tidak diketahui nilainya.

(20)

Pencarian pola secara otomatis terhadap data dalam jumlah besar

dalam data mining menggunakan beberapa tehnik seperti klasifikasi,

penggugusan (clustering), deskripsi konsep, prediksi dan association rule

(Han dan Kamber, 2006).

Untuk membuat pengguna dapat berkomunikasi dengan sistem data

mining, diperlukan data mining primitive yang dirancang untuk memfasilitasi

penemuan pengetahuan secara efisien. Data mining primitive menurut

Riyanti (2005) meliputi :

 Pengkoleksian data; digunakan untuk menspesifikasikan data yang akan

di-mining karena pengguna pada umumnya hanya tertarik pada subset

tertentu pada basis data.

 Analisis relevansi dimensi yaitu hirarki konsep yang merupakan informasi

tentang domain yang akan di-mining yang dapat bermanfaat untuk proses

penemuan pengetahuan. Konsep hierarki dapat didefinisikan serangkaian

pemetaan dari konsep ber-level rendah menjadi level yang lebih tinggi

 Perhitungan nilai kemenarikan diperlukan karena tidak semua hasil dari

data mining merupakan pengetahuan sehingga diperlukan nilai tertentu

yang dapat ditetapkan oleh pengguna sebagai batas.

 Presentasi dan visualisasi pola yang ditemukan. Sistem data mining yang

efektif harus mampu menampilkan pola-pola yang ditemukan dalam

bermacam-macam bentuk seperti aturan, tabel, tabel silang, grafik, pohon

keputusan, cube, atau visualisasi lain sehingga pengguna dari latar

belakang yang berbeda dapat mengidentifikasi pola dan dapat beriteraksi

dengan sistem.

2.3. Association Rule Mining

Association Rule Mining digunakan untuk mencari hubungan menarik

di antara items dalam suatu himpunan data (Han dan Kamber 2006). Di

dalam data mining tehnik Association Rule Mining merupakan format yang

paling sering digunakan pada penelusuran pola pada sistem data yang tidak

dapat terlihat (Kantardzic, 2003).

(21)

Dengan Association Rule hubungan dapat diimplementasikan dengan

Format X→ Ij, dimana X adalah suatu itemset yang terpisah dari Ij tetapi

masih dalam suatu database (Agarwal et al, 1993), berdasarkan hubungan

yang terbentuk dari beberapa item data tersebut dapat diambil kesimpulan

item yang dapat digunakan untuk informasi (Kona dan Chakravarthy, 2003).

Ukuran objektif yang dapat digunakan untuk menemukan aturan

asosiasi

adalah

dengan

menggunakan

dua

ukuran

kepercayaan

(interestingness measure) (Srikant dan Agrawal, 1996) yaitu :

a.

Support adalah suatu ukuran yang menunjukkan presentase

banyaknya kejadian kombinasi item A dalam basis data.

Support = jika asosiasi X → Y =

...(1)

b.

Confidence adalah presentase menunjukkan keakuratan dari

hubungan antar 2 item atau lebih dalam aturan asosiasi (Han dan

Kamber 2006).

Confidence= jika asosiasi X → Y=

..(2)

Batasan nilai support dan confidence ditentukan oleh user, sehingga

akan terjadi maximum support, minimum suport, maximum confidence, dan

minimum confidence. Keterangan confidence versus support dapat dilihat

dalam Tabel. 1

Tabel.1 Confidence versus Support (Tanjung,2005)

minimum confidence

maximum confidence

maximum

suport

Aturan asosiasi jarang bernilai

benar, tetapi dapat sering

terjadi

Aturan asosiasi sering

bernilai benar, tetapi dapat

sering terjadi

minimum

support

Aturan asosiasi jarang bernilai

benar, tetapi dapat jarang

terjadi

Aturan asosiasi sering

bernilai benar, tetapi dapat

jarang terjadi

Aturan asosiasi yang memenuhi minimum support dan minimum

confidence terkadang bisa menjadi aturan asosiasi yang menyesatkan bagi

pengguna. Aturan Asosiasi X → Y bisa menyesatkan jika ternyata pembelian

item X tidak diikuti pembelian item Y. Pembelian item X adalah independent

(22)

P(X)P(Y) maka item X dan Y bersifat dependent dan saling berhubungan

(Han dan Kamber, 2006). Untuk itu perlu paramater penting selain support

dan confidence yaitu adanya Lift Ratio. Lift Ratio merupakan nilai yang

menunjukkan kevalidan proses transaksi dan memberikan informasi apakah

benar produk X dibeli bersamaan dengan produk Y.

Lift Ratio dapat ditulis sebagai:

Lift Ratio X→Y =

…. (3)

Sebuah transaksi dikatakan valid jika mempunyai nilai Lift Ratio lebih

dari 1 (satu), yang berarti bahwa dalam transaksi tersebut produk X dan Y

benar-benar terdapat hubungan korelasi. Selain Lift Ratio juga terdapat nilai

Laverage yaitu nilai dari jumlah kekurangan ataupun kelebihan support untuk

memenuhi syarat. Nilai leverage dapat mengartikan jika suatu aturan

memiliki nilai leverage positif maka hubungan antara kedua item adalah

positif, sebaliknya jika nilai leverage negatif maka hubungan kedua item

tersebut juga negatif.

Leverage dapat ditulis dengan rumus:

Leverage =

…(4)

2.4 Market Basket Analysis

Market basket analysis merupakan fungsi dari Association Rule

Mining yang biasanya digunakan untuk mempelajari kebiasaan konsumen

dengan mencari frekuensi itemset yang sering dibeli dan item yang dibeli

secara bersamaan (Han dan Kamber 2006). Market basket analysis

merupakan teknik matematis yang biasanya digunakan profesional marketing

untuk mencari hubungan produk individual ataupun group (Redlon,2008).

Istilah analisis ini sendiri datang dari kejadian yang sudah sangat umum

terjadi di dalam supermarket, yaitu pengambilan barang secara bersamaan

oleh pelanggan saat mengunjungi supermarket (Cavique , 2007).

Tujuan dari market basket analysis untuk mengidentifikasi produk,

atau kelompok produk yang cenderung terdapat korelasi bersamaan (Giudici

dan Figini, 2009). Market basket analysis adalah alat yang ampuh untuk

(23)

diterapkan didalam strategi cross-selling (Cavique, 2007). Hasil dari analisis

ini dapat digunakan untuk mengorganisir tata ruang, mengorganisir produk

yang sering menjual bersama-sama, serta dapat juga digunakan untuk

meningkatkan efisiensi promosi produk (Factpoint Group, 2008). Terdapat

dua riset utama dalam Market basket analysis, yaitu bersifat penyelidikan dan

bersifat menjelaskan model.

Pendekatan penyelidikan terbatas kepada tugas dalam menemukan

cross-category yaitu hubungan timbal balik dasarkan pada pola dasar yang

diamati dari kategori produk atau konsumen. Pendekatan penyelidikan juga

dikenal sebagai gaya gabung atau analisa hubungan dekat. Analisa ini

mengarahkan suatu ukuran asosiasi symmetric dan memasangkan sehingga

memperoleh pola dari cross-tabulation berbagai faktor (Boztug , 2008).

2.5. Algoritma Apriori

Algoritma Apriori adalah algoritma paling terkenal untuk menemukan

pola frekuensi tinggi yang digunakan untuk menghasilkan aturan asosiasi

dengan pola “if condition –then result”(Hochreiter, 2006). Pola frekuensi

tinggi adalah pola-pola item di dalam suatu database yang memiliki frekuensi

atau support di atas ambang batas tertentu yang disebut dengan istilah

minimum support. Pola frekuensi tinggi ini digunakan untuk menyusun

aturan assosiatif dan juga beberapa teknik data mining lainnya.

Menurut Srikant dan Agrawal (1996) Algoritma Apriori menggunakan

pendekatan iteratif yang dikenal dengan level-wise search yang dibagi

menjadi beberapa tahap, dimana k-kelompok produk digunakan untuk

mengeksplorasi (k+1)-kelompok produk atau (k+1)-itemset. Tiap iterasi

menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang yang sama dimulai dari

fase pertama yang menghasilkan pola frekuensi tinggi dengan panjang satu.

Dalam iterasi pertama ini, support dari setiap item dihitung dengan men-scan

database. Setelah support dari setiap item didapat, item yang memiliki

support diatas minimum support dipilih sebagai pola frekuensi tinggi dengan

panjang 1 atau sering disingkat 1-itemset. Singkatan k-itemset berarti satu set

yang terdiri dari k item.

(24)

Iterasi kedua menghasilkan 2-itemset yang tiap set-nya memiliki dua

item. Pertama dibuat kandidat 2-itemset dari kombinasi semua 1-itemset. Lalu

untuk tiap kandidat 2-itemset ini dihitung support-nya dengan men-scan

database. Support disini artinya jumlah transaksi dalam database yang

mengandung kedua item dalam kandidat 2-itemset. Setelah support dari

semua kandidat 2-itemset didapatkan, kandidat 2-itemset yang memenuhi

syarat minimum support dapat ditetapkan sebagai 2-itemset yang juga

merupakan pola frekuensi tinggi dengan panjang 2.

Selanjutnya pada iterasi ke-k dapat dibagi lagi menjadi beberapa

bagian :

1. Pembentukan kandidat itemset. Kandidat k-itemset dibentuk dari

kombinasi (k-1)-itemset yang didapat dari iterasi sebelumnya. Satu ciri

dari algoritma apriori adalah adanya pemangkasan kandidat k-itemset

yang subset-nya yang berisi k-1 item tidak termasuk dalam pola

frekuensi tinggi dengan panjang k-1.

2. Penghitungan support dari tiap kandidat k-itemset. Support dari tiap

kandidat k-itemset didapat dengan men-scan database untuk

menghitung jumlah transaksi yang memuat semua item di dalam

kandidat k-itemset tersebut. Ini adalah ciri dari algoritma apriori dimana

diperlukan penghitungan dengan scan seluruh database sebanyak

k-itemset terpanjang.

3. Tetapkan pola frekuensi tinggi. Pola frekuensi tinggi yang memuat k

item atau k-itemset ditetapkan dari kandidat k-itemset yang support-nya

lebih besar dari minimum support.

4. Bila tidak didapat pola frekuensi tinggi baru maka seluruh proses

dihentikan. Bila tidak, maka k ditambah satu dan kembali ke bagian 1.

(25)

Ada dua proses utama yang dilakukan algoritma apriori (Srikant dan

Agrawal, 1996) , yaitu:

1. Join (penggabungan): untuk menemukan L

k

, C

k

dibangkitkan dengan

melakukan proses join L

k-1

dengan dirinya sendiri, C

k

=L

k-1

*L

k-1,

lalu

anggota C

k

diambil hanya yang terdapat didalam L

k-1

.

2. Prune (pemangkasan): menghilangkan anggota C

k

yang memiliki

support count lebih kecil dari minimum support agar tidak dimasukkan

ke dalam L

k

.

..(5)

Beberapa istilah yang digunakan dalam algoritma apriori antara lain:

a. Support (dukungan): probabilitas pelanggan membeli beberapa produk

secara bersamaan dari seluruh transaksi. Support untuk aturan “X=>Y”

adalah probabilitas atribut atau kumpulan atribut X dan Y yang terjadi

bersamaan.

b. Confidence (tingkat kepercayaan): probabilitas kejadian beberapa

produk dibeli bersamaan dimana salah satu produk sudah pasti dibeli.

Contoh: jika ada n transaksi dimana X dibeli, dan ada m transaksi

dimana X dan Y dibeli bersamaan, maka confidence dari aturan if X

then Y adalah m/n.

c. Minimum support: parameter yang digunakan sebagai batasan frekuensi

Gambar 3. Pseudocode dari Pembentukan Kandidat Itemset Bersama

Pemangkasannya

(26)

d. kejadian atau support count yang harus dipenuhi suatu kelompok data

untuk dapat dijadikan aturan.

e. Minimum confidence: parameter yang mendefinisikan minimum level

dari confidence yang harus dipenuhi oleh aturan yang berkualitas.

f. Itemset: kelompok produk.

g. Support count: frekuensi kejadian untuk sebuah kelompok produk atau

itemset dari seluruh transaksi.

h. Kandidat itemset: itemset-itemset yang akan dihitung support count-nya.

i.

Large itemset: itemset yang sering terjadi, atau itemset-itemset yang

sudah melewati batas minimum support yang telah diberikan.

2.6. Kompetensi Akademik

Kompetensi akademik adalah nilai atau ukuran yang diperoleh

seseorang dalam kelembagaan pendidikan. Nilai tersebut didasarkan menurut

standar atau kriteria tertentu dan merupakan fungsi dari faktor-faktor sekolah

dan faktor-faktor lainnya (Indriyanto, 2005).

Kompetensi akademik yang diperoleh di pendidikan menengah,

diharuskan dapat memenuhi standar kompetensi lulusan yaitu dapat

meningkatkan kecerdasan, pengetahuan, kepribadian, akhlak mulia, serta

keterampilan untuk hidup mandiri dan mengikuti pendidikan lebih lanjut

(permendiknas, 2006). Salah satu ketetapan yang menjadi standar adalah

menguasai pengetahuan yang diperlukan untuk mengikuti pendidikan tinggi.

2.7. Penelitian Terdahulu

Penelitian terdahulu dilakukan oleh Agarwal dan Srikant, 1996 yang

meneliti database dari transaksi penjualan di supermarket dengan melihat ID

pelanggan, untuk melihat pola-pola pembelian pelanggan. Penelitian oleh

Erdani, (2007) Departemen Ilmu Komputer FMIPA IPB dengan judul

pengembangan aplikasi Data Mining menggunakan metode Induksi

Beroreantasi Atribut ( studi kasus : Data PPMB IPB) , Dalam Penelitiannya

Erdani membuat sistem data mining yang menganalisis pemilihan fakultas

dengan atribut pulau asal pelamar, dalam analisisnya menggunakan aplikasi

(27)

menyimpulkan perbandingan kelas dengan kelas target dan kelas

pembanding pulau asal pelamar yang memenuhi kondisi diterima pada

pilihan pertama dan untuk setiap kemungkinan kondisi.

Penggunaan metode market basket analysis juga pernah dilakukan oleh

Lestari, 2008 yang memberikan kesimpulan bahwa aplikasi data mining

dengan metode market basket analysis mampu mengolah data transaksi yang

disediakan oleh user untuk menemukan frequent itemset dan association

(28)

3.1. Kerangka Pemikiran Penelitian

Informasi merupakan suatu unsur kunci yang penting di dalam suatu

sistem konseptual. Suatu informasi dapat terbentuk melalui berbagai cara

salah satunya adanya data, jika data tersebut diolah dapat digunakan sebagai

sumberdaya informasi yang berharga. Tetapi terkadang data digunakan hanya

pada saat dibutuhkan kemudian dijadikan arsip dan disimpan dengan harapan

dapat berguna di masa yang akan datang. Keberadaaan data tersebut

jumlahnya sangat banyak dan bervariasi, hal ini sesuai dengan keadaan data

dari berbagai bagian yang mendukung organisasi tersebut. Adanya sistem

informasi manajemen memungkinkan untuk membangkitkan data-data yang

ada dalam suatu organisasi. Pembangkitan data diperlukan untuk mengetahui

pola serta struktur dari suatu data, sehingga dapat mempermudah dan

membantu manajemen. Struktur dan pola data yang ditampilkan dapat

digunakan sebagai informasi baik bersifat strategis maupun manajerial agar

dapat memperkecil resiko dalam pengambilan keputusan.

Dalam penjaringan calon mahasiswa, IPB menerapkan sistem

Undangan Seleksi Masuk IPB atau disebut USMI. Sistem seleksi tersebut

tidak menggunakan tes masuk, melainkan melihat catatan kompetensi

akademik siswa SLTA selama 5 (lima) semester. Kompetensi akademik

tersebut dinilai dan dibobotkan, sehingga terjaring didapatkan peserta didik

yang layak masuk ke IPB. Dasar yang digunakan dari kompetensi akademik

siswa SLTA dalam penyaringan mahasiswa baru didasarkan 4 (empat) mata

ajaran yaitu fisika, biologi, matematika dan kimia. Data kompetensi siswa

SLTA ini oleh panitia penerimaan mahasiswa baru IPB hanya digunakan

untuk proses penyeleksian mahasiswa baru, setelah itu data tersebut

diarsipkan untuk kebutuhan administratif. Data-data tersebut tersimpan dalam

bentuk fisik ataupun softfile di dalam database. Database mahasiswa USMI

dari tahun ke tahun menumpuk dan dapat terjadi gunung data dalam

(29)

ini dapat memanfaatkan data-data tersebut untuk diekstraksi dan dapat

diambil nilai kemenarikannya.

Penelitian yang dilakukan mencoba melihat pola-pola yang dibentuk

dari kompetensi akademik SLTA dengan keberhasilan mahasiswa tersebut

dalam mengikuti mayor yang ada di IPB. Beberapa faktor juga diduga dapat

mempengaruhi dari keberhasilan mahasiswa tersebut dalam perkuliahan

seperti jenis kelamin dan asal daerah. Berdasarkan latar belakang, perumusan

masalah, tujuan penelitian, focus group discusion diperoleh sebuah kaidah

asosiasi untuk melihat pola asosiasinya. Setelah pola terbentuk dari

aturan-aturan yang ditentukan dapat dilihat nilai hubungan dari pola yang tersebut,

sehingga panitia penerimaan mahasiswa baru dapat menggunakannya

sebagai informasi. Informasi tersebut dapat berguna untuk berbagai macam

keputusan baik strategis maupun manajerial.

Gambar. 4 Kerangka Penelitian Analisis Asosiasi Pilihan Mayor dengan

Kompetensi Akademik Siswa SLTA dengan Menggunakan

Market Basket Analysis Studi Kasus: Mahasiswa USMI IPB

(30)

3.2 Metodologi Penelitian

3.2.1 Lokasi dan waktu Penelitian

Lokasi penelitian dilakukan di Institut Pertanian Bogor bertempat di

gedung Andi Hakim Nasoetion, Kampus IPB Darmaga. pada bulan

November 2009 – Februari 2010. Dua bagian yang dijadikan tempat

penelitian yaitu Sekretariat Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru dan

Direktorat Administrasi Pendidikan Institut Pertanian Bogor.

3.2.2 Jenis dan Metode Pengumpulan Data

Jenis data yang digunakan merupakan data primer dan sekunder, Data

primer didapatkan dengan konsultasi dan wawancara langsung dengan

pihak-pihak yang terlibat dalam manajemen Penerimaan Mahasiswa

Baru dan Mahasiswa USMI IPB. Data Sekunder dibutuhkan dengan

mengumpulkan data nilai usmi dan biodata mahasiswa mayor-minor IPB

serta nilai akademik mahasiswa, studi pustaka mengenai market basket

analysis dan data yang berkaitan dengan Nilai USMI dan IPK

Mahasiswa USMI IPB pada tahun 2005 – 2008.

3.3 Metode Pengolahan dan Analisis Data

Pengolahan dan analisis data yang akan diteliti menggunakan tehnik

data mining dengan menggunakan metode Market Basket Analysis yaitu

dengan cara menemukan asosiasi dan korelasi dari berbagai macam faktor

yang sering berkaitan dan terdapat hubungan. Pengolahan data menggunakan

tahap-tahap sebagai berikut (Han dan Kamber, 2006):

1.

Metode Analisis : yaitu dengan melakukan survei dan observasi untuk

mengumpulkan data yang digunakan

2.

Pembersihan data : membuang data, informasi atau field yang tidak

konsisten dan data yang mengandung noise.

3.

Integrasi data : merupakan proses memilih dan memisahkan data

berdasarkan kriteria

4.

Menyeleksi data : mengambil data yang relevan yang dapat digunakan

untuk proses analisis

(31)

5.

Transformasi data : data di rubah dalam bentuk yang useable dan dapat

di-mining.

6.

Data mining : melakukan penambangan data sehingga mendapatkan

pola-pola dari data

7.

Evaluasi Pola : Evaluasi Pola diperlukan untuk mengidentifikasi

pola-pola yang menarik dalam merepresentasikan pengetahuan.

8.

Presentasi pengetahuan : setelah menemukan pola data dapat

dipresentasikan dengan tehnik visualisasi agar user dapat mudah

memahaminya. .

Tahapan penelitian diawali dengan melakukan pembersihan data, data

yang akan digunakan adalah data yang dinilai kemenarikannya dan relevan

untuk diekstraksi. Data yang mengandung noise ataupun kosong yang

diakibatkan oleh pengentrian data dapat dibersihkan sehingga tidak

mengganggu ekstraksi data.

Data yang digunakan dalam penelitian ini hanya berupa data

kompetensi akademik dari SLTA dan sebagian dari data diri yaitu jenis

kelamin, asal daerah dan tahun masuk. Selain data yang dibutuhkan atau

terdapat data yang sama maka data tersebut akan dihapus. Pemasukan data

harus didasarkan rule yang ditentukan sehingga jika ada data yang tidak

sama terhadap aturan yang ditentukan data tersebut dibersihkan.

Pembersihan data dilakukan dengan penghapusan data dari database

dan perbaikan data, bagian data yang dihapus adalah data yang

mengandung noise, data kosong ,dan data dari atribut yang tidak dinilai

kemenarikannya. Data juga dapat diperbaiki jika terdapat data yang

terdapat noise tetapi dapat diperbaiki.

Setelah dilakukan pembersihan data, selanjutnya dilakukan integrasi

data, proses ini diperlukan untuk memperoleh data yang dapat di-mining

sesuai kemenarikannya. Data diperoleh dari dua bagian yang berbeda yaitu

PPMB IPB yang mempunyai data tentang kompetensi akademik SLTA

mahasiswa USMI IPB tahun 2005-2008 dan data dari Direktorat

(32)

Administrasi Pendidikan yang memiliki data Indeks Prestasi mahasiswa

tersebut selama masa perkuliahan.

Proses pengintegrasian data dimulai dengan konversi nilai akademik

4 mata ajaran Matematika, Fisika, Biologi, dan Kimia yang menjadi dasar

pertimbangan penilaian di jalur USMI untuk dikelompokkan menjadi 2

(dua) kelompok besar yaitu A dan B. Konversi dilakukan juga terhadap

Indeks Prestasi Mahasiswa, sesuai kisaran yang telah ditentukan untuk

penelitian ini adalah IP dengan nilai 3,51–4,00; 2,76 – 3,50; 2,01 – 2,75;

dan < 2,0 dan selanjutnya akan diberi Kode ”CL” untuk nilai 3,51–4,00,

”SM” untuk nilai 2,76 -3,50, ”M” untuk 2,01-2,75 dan ”DS” jika memiliki

nilai <2,0.

Proses integrasi data dilakukan pada tabel dan diidentifikasi

berdasarkan Nomor Induk Mahasiswa (NIM), atribut pada data akan

diberikan kode-kode untuk membedakan. Hasil tabel gabungan akan

memiliki seluruh atribut gabungan dari mahasiswa. Informasi tahun masuk

mahasiswa USMI juga akan disertakan dalam atribut untuk tetap menjaga

informasi. Setelah diintregasikan diperoleh data sebanyak 74.243 tuple.

Atribut yang digunakan dalam penelitian ini berupa Indeks prestasi

TPB diberikan kode ”IPKB”, Indeks prestasi akhir dengan kode ”IPKA”.

Untuk kompetensi akademik SLTA menggunakan variabel dari nilai yang

digunakan sebagai dasar pemilihan mahasiswa USMI yaitu nilai kimia

diberikan kode ”KIMUS”, nilai fisika ”FISUS” nilai matematika

”MATUS” dan nilai biologi ”BIOUS”. Atribut jenis kelamin yang

disingkat ”JK” digunakan juga untuk melihat pengaruh yang diakibatkan

jika terdapat faktor gender, untuk laki-laki diberikan kode ”1” dan

perempuan deberikan kode ”0”. Mayor akan diberikan kode ”DEPT” ,

kode mayor yang dipilih mahasiswa tersebut akan didasarkan kode mayor

yang ada di IPB dan untuk asal daerah akan disingkat dengan ”ASDAE”

diberikan kode seperti pada Tabel 7 dibawah ini :

(33)

Tabel 7. Kode Asal Daerah Mahasiswa USMI Tahun 2005-2008

Kode

Asal Daerah

1

Sumatera

2

DKI Jakarta

3

Jawa Barat

4

Jawa Tengah

5

Jawa Timur dan

Madura

6

Bali dan Nusa

Tenggara

7

Kalimantan

8

Sulawesi

9

Irian Jaya

10

Luar Negeri

Data yang sudah diintegrasikan akan diubah kedalam bentuk data

yang mudah untuk dilakukan penambangan. Data tersebut harus sesuai

dengan alat atau software yang digunakan. Dalam penelitian ini digunakan

”Magnum Opus” yang dikeluarkan oleh G.I. Webb & Associates pty Ltd.,

yang merupakan software untuk mengolah data dengan menggunakan

tehnik market basket analysis.

Data yang diperoleh dari IPB berformat basis data Foxpro (.dbf)

sehingga perlu di transformasi menjadi format yang disediakan oleh

”Magnum Opus” yaitu Identifier-Item File (.idi), Item List File (.itl), Name

File (.nam). Data yang diperoleh dari Panitia Penerimaan Mahasiswa Baru

(PPMB) IPB dan Direktorat Administrasi Pendidikan adalah basis data

Foxpro (.dbf) dan sudah di konversi dalam tabel microsoft exel (.xls).

Format data yang diberikan mirip dengan format Identifier-Item File (.idi)

yang ada di magnum opus, sehingga data yang diperoleh dikonversi

menjadi (.idi) dengan format (NIM, Atribut).

Setelah semua atribut diintegrasikan didapatkan 68 atribut yang

digunakan. Atribut tersebut akan diibaratkan sebuah transaksi, setiap

transaksi berisi tentang data kompetensi akademik saat SLTA, data diri

mahasiswa, serta data pilihan mayor dan indeks prestasinya. Untuk

memudahkan proses atribut tersebut diberikan kode sebagai berikut :

(34)

Tabel. 8 Atribut Biner Penilaian Kompetensi Mahasiswa USMI IPB Tahun

2005-2008

Analisis data dilakukan dengan menggunakan kaidah asosiasi

(Association Rules), yang biasa digunakan dalam metode market basket

analysis untuk menghasilkan aturan asosiasi dengan pola ”if condition –

then result” (Agarwal et al, 1993). Association Rules digunakan dengan

1. IPKB CL

35. DEPT A3

2. IPKB SM

36. DEPT A4

3. IPKB M

37. DEPT B0

4. IPKB DS

38. DEPT C1

5. IPKA CL

39. DEPT C2

6. IPKA SM

40. DEPT C3

7. IPKA M

41. DEPT C4

8. IPKA DS

42. DEPT C5

9. ASDAE 1

43. DEPT D1

10. ASDAE 2

44. DEPT D2

11. ASDAE 3

45. DEPT E1

12. ASDAE 4

46. DEPT E2

13. ASDAE 5

47. DEPT E3

14. ASDAE 6

48. DEPT E4

15. ASDAE 7

49. DEPT F1

16. ASDAE 8

50. DEPT F2

17. ASDAE 9

51. DEPT F3

18. ASDAE 10

52. DEPT F4

19. JK 1

53. DEPT G1

20. JK 0

54. DEPT G2

21. MATUS A

55. DEPT G3

22. MATUS B

56. DEPT G4

23. KIMUS A

57. DEPT G5

24. KIMUS B

58. DEPT G6

25. FISUS A

59. DEPT G7

26. FISUS B

60. DEPT G8

27. BIOUS A

61. DEPT H1

28. BIOUS B

62. DEPT H2

29. TAHUN 05

63. DEPT H3

30. TAHUN 06

64. DEPT H4

31. TAHUN 07

65. DEPT I1

32. TAHUN 08

66. DEPT I2

33. DEPT A1

67. DEPT I3

34. DEPT A2

68. DEPT D0

(35)

tujuan menemukan frequent itemsets yang dijalankan pada sekumpulan

data. Ukuran objektif yang dapat digunakan untuk menemukan aturan

asosiasi adalah dengan menggunakan dua ukuran kepercayaan

(interestingness measure) (Srikant dan Agrawal, 1996) yaitu :

a.

Support adalah suatu ukuran yang menunjukkan presentase

banyaknya kejadian kombinasi item A dalam basis data.

Support = jika asosiasi X → Y =

b. Confidence adalah presentase menunjukkan keakuratan dari

hubungan antar 2 item atau lebih dalam aturan asosiasi (Han dan

Kamber 2006).

Confidence= jika asosiasi X → Y =

Data yang diperoleh dari database ditentukan pola yang menarik dan

dilihat karakteristiknya. Setelah mengetahui karakteristik data dilakukan

integrasi data sehingga mudah untuk di-mining. Aturan yang akan diterapkan

dalam penelitian ini adalah ” jika mahasiswa berasal dari daerah...., dan

memiliki nilai USMI...., memilih mayor....,→ maka Indeks prestasi

mahasiswa...”. Dalam proses data mining juga dapat menggunakan

fasilitas query dalam basis data sehingga dapat digunakan sebagai alat untuk

mengkombinasikan antar item dalam itemset. Penelitian ini menggunakan

software khusus untuk metode market basket analysis yaitu ”magnum opus”

dari G.I. Webb & Associates pty Ltd.

... (6)

(36)

IV. HASIL DAN PEMBAHASAN

4.1. Kondisi Umum Institut Pertanian Bogor

4.1.1 Latar Belakang Institut Pertanian Bogor

Berdasarkan buku panduan sarjana, 2008 Institut Pertanian Bogor

adalah lembaga pendidikan tinggi pertanian yang secara historis

merupakan bentukan dari lembaga-lembaga pendidikan menengah dan

tinggi pertanian dan kedokteran hewan yang dimulai pada awal abad

ke-20 ini di Bogor. Sebelum perang dunia II lembaga-lembaga pendidikan

menengah tersebut dikenal dengan nama Middelbare Landbouw School

dan Nederlandsch Indische Veeartsen School.

Pada tahun 1940, pemerintah Hindia Belanda mendirikan

Lembaga Pendidikan Tinggi Pertanian di Bogor dengan nama Landbouw

Hogeschool yang pada masa pendudukan Jepang (1942-1945) ditutup.

Namun pada masa itu, Nederlandsch Indische Veeartsen School tetap

berjalan. Hanya namanya di ubah menjadi Bogor Zui Gakku (Sekolah

Dokter Hewan Bogor) yang pada tahun 1946 ditingkatkan menjadi

Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH).

Pada tahun 1947 Landbouw Hogeschool dibuka kembali dengan

nama Faculteit voor Landbow-watenschappen sebagai kelanjutan

Landbouw Hogeschool, yang mempunyai Jurusan Pertanian dan

Kehutanan. Bersama dengan itu dibentuk Faculteit der Diergeneskunde

yang sebelumnya adalah Perguruan Tinggi Kedokteran Hewan (PTKH).

Secara organik kedua faculteit yang ada di Bogor tersebut bernaung di

bawah Universiteit van Indonesie yang kemudian berubah nama menjadi

Universitas Indonesia.

Pada tahun 1950 Faculteit voor Landbouw-watenshappen berubah

nama menjadi Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dengan tiga

jurusan yaitu Sosial Ekonomi, Pengetahuan Alam dan Kehutanan serta

pada tahun 1957 dibentuk Jurusan Perikanan Darat. Sedangkan Faculteit

voor Diergeneeskunde berubah nama menjadi Fakultas Kedokteran

(37)

menjadi Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas

Indonesia. Pada tanggal 1 September 1963, berdasarkan Keputusan

Menteri Pendidikan Tinggi dan Ilmu Pengetahuan (PTIP) Nomor 91 tahun

1963, Fakultas Pertanian dan Fakultas Kedokteran Hewan, Fakultas

Peternakan Universitas Indonesia selanjutnya melepas diri menjadi Institut

Pertanian Bogor dan disahkan oleh Presiden RI dengan Surat Keputusan

No. 2791 Tahun 1965.

Pada awalnya, IPB terdiri dari lima fakultas yaitu : Fakultas

Pertanian dan Fakultas Kehutanan berasal dari Jurusan Pertanian dan

Jurusan Kehutanan Fakultas Pertanian Universitas Indonesia, sedangkan

Fakultas Kedokteran Hewan dan Fakultas Peternakan berasal dari

Fakultas Kedokteran Hewan, Peternakan dan Perikanan Laut Universitas

Indonesia, Fakultas Perikanan merupakan gabungan Jurusan Perikanan

Darat Fakultas Pertanian Universitas Indonesia dan Jurusan Perikanan

Laut Fakultas Kedokteran Hewan dan Peternakan Universitas Indonesia.

Pada tahun 1964, IPB berkembang menjadi 6 Fakultas dengan

didirikannya

Fakultas

Teknologi

dan

Mekanisasi

Pertanian

(FATAMETA), yang pada tahun 1968 berubah menjadi Fakultas

Mekanisasi dan Teknologi Hasil Pertanian dan tahun 1981 hingga saat ini

bernama Fakultas Teknologi Pertanian.

Pada tahun 1975, Sekolah Pascasarjana pertama di Indonesia

dibuka di IPB yang pada tahun 1980 diresmikan menjadi Fakultas

Pascasarjana IPB. Dengan terbitnya PP 30/1990 Fakultas Pascasarjana

IPB beralih status menjadi Program Pendidikan Pascasarjana yang

dipimpin oleh Direktur Program Pascasarjana. Pada tahun 1981, IPB

membuka Fakultas Sains dan Matematika yang pada tahun 1983 berubah

nama menjadi Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Fakultas

ini merupakan gabungan dari Departemen Ilmu Pengetahuan Alam,

Departemen Botani dan Departemen Statistika dan Komputasi Fakultas

Pertanian IPB serta Departemen Biokimia dan Departemen Zoologi

Fakultas Kedokteran Hewan IPB. Pada Tahun 1979, IPB mulai

menyelengarakan Program Diploma yang pada tahun 1980 menjadi

(38)

fakultas non gelar teknologi yang lebih dikenal dengan nama Fakultas

Politeknik Pertanian. Berdasarkan PP 30 tahun 1990 Fakultas Politeknik

Pertanian ditiadakan. Selanjutnya program pendidikan diploma tersebut

dikelola oleh Jurusan/Fakultas di lingkungan IPB. Pada tahun 1992 IPB

membuka program pendidikan Pascasarjana profesional setingkat S2

dalam bidang Manajemen Agribisnis (MMA). Hasil Pemikiran IPB telah

mencanangkan konsep Pembangunan Pertanian Berkebudayaan Industri

(PPBI) yang diharapkan dapat menjadikan Indonesia sebagai negara

Industri yang berbasiskan pertanian yang tangguh.

Tahun 2000 IPB membuka Fakultas Ekonomi dan Manajemen.

Pada tanggal 26 Desember 2000 melalui Peraturan Pemerintah nomor 154

IPB telah ditetapkan Institut Pertanian Bogor sebagai Badan Hukum Milik

Negara

(BHMN),

dengan

penetapan

ini

maka

IPB

dalam

menyelenggarakan kegiatan bersifat otonom. Sejalan dengan kebijakan

Dasar Pendidikan IPB mengenai pengembangan Kurikulum Program

Pendidikan IPB, dilakukan penataan departemen dengan menerapkan

Kurikulum Sistem Mayor-Minor yang berlaku mulai mahasiswa tahun

masuk 2005/2006. Pada tahun 2005 Fakultas Ekologi Manusia didirikan

di IPB.

4.1.2 Visi, Misi dan Tujuan IPB

1. Visi Institut Pertanian Bogor

"Menjadi universitas riset terkemuka di asia dengan kompetensi

utama pertanian

tropika, berkarakter

kewirausahaan,

dan

bersendikan keharmonisan".

Acuan visi tersebut berdasarkan pada visi jangka panjang IPB yang

telah dirumuskan pada tahun 2003 dan telah ditetapkan sebagai visi

IPB 2025, yaitu ”Menjadikan IPB sebagai perguruan tinggi bertaraf

internasional dalam pengembangan sumberdaya manusia dan

IPTEKS dengan kompetensi utama di bidang pertanian tropika”.

Dasar acuan visi ini adalah rumusan rencana pembangunan jangka

panjang Departemen Pendidikan Nasional 2005-2025, Renstra IPB

(39)

2020 yang telah dirumuskan sebelum status IPB BHMN, dan draft

Rencana Pengembangan IPB 2025 - Senat Akademik IPB.

2. Misi

Misi IPB yang digunakan merupakan misi dalam pengembangan IPB

lima tahun ke depan (2012), yaitu :

1. Menyelenggarakan pendidikan tinggi bermutu tinggi dan

pembinaan kemahasiswaan yang komprehensif dalam rangka

meningkatkan daya saing bangsa.

2. Mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi sesuai kebutuhan

masyarakat pada masa sekarang dan kecenderungan pada masa

yang akan datang.

3. Membangun sistem manajemen perguruan tinggi yang berkarakter

kewirausahaan, efektif, efisien, transparan, dan akuntabel.

4. Mendorong

terbentuknya

masyarakat

madani

berdasarkan

kebenaran dan hak azasi manusia.

3. Tujuan

Tujuan yang harus dicapai IPB adalah :

1. Menghasilkan

lulusan

yang

berkualitas

yang

mampu

mengembangkan dan menerapkan IPTEKS.

2. Memberikan inovasi IPTEKS ramah lingkungan untuk mendukung

pembangunan nasional dan memperbaiki kesejahteraan umat

manusia.

3. Menjadikan IPB sebagai lembaga pendidikan tinggi yang siap

menghadapi tuntutan masyarakat dan tantangan pembangunan yang

berubah dengan cepat secara nasional dan global.

4. Menjadikan IPB sebagai kekuatan moral dalam masyarakat madani

Indonesia.

4.1.3 Tujuan Pendidikan

Program Sarjana merupakan program pendidikan akademik yang

bertujuan menyiapkan mahasiswa menjadi warga negara yang beriman

dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berjiwa Pancasila, memiliki

integritas kepribadian yang tinggi, terbuka dan tanggap terhadap

Gambar

Gambar 5. Struktur organisasi Institut Pertanian Bogor                (Sumber,Panduan Kemahasiswaan,2009)
Tabel  6.  Daftar  Sebaran  Jumlah  Mahasiswa  USMI  tahun  2005- 2005-2008 berdasarkan pilihan Mayor

Referensi

Dokumen terkait

Pembelajaran harus mengembangkan kreativitas peserta didik, melalui student centered learning (CTL), sehingga tercipta pembelajaran yang menyenangkan, yang dapat

Dengan demikian, Islam memberikan masukan dalam pendidikan kesehatan lingkungan melalui perilaku hidup sebagai seorang Muslim yang taat, melakukan rihlah untuk melakukan tafakkur

Tanda koefisien yang positif (+) sebesar 0,413 menunjukkan bahwa pengaruh kualitas produk terhadap kepuasan pelanggan adalah positif atau berbanding lurus, artinya semakin

Rencana Strategis adalah Dokumen Perencanaan Satuan Kerja Perangkat Daerah untuk periode 5 (lima) Tahun yang memuat Visi, Misi, Tujuan, Strategi, Kebijakan, Program

media gambar puzzle dalam menulis karangan narasi, (3) keaktifan siswa dalam mengikuti pembelajaran menulis karangan narasi dengan metode latihan terbimbing

Sifat fisik warna b (biru-kuning) dan sifat kimia (total asam) buah naga super merah berbeda nyata pada tiap umur panen, sedangkan sifat fisiko-kimia lainnya beda nyatanya

WO yang diterima oleh ADMSR adalah WO yang dibuat oleh Stock Kepper yang kemudian ditandatangani oleh ADMSR, Administration Head (ADH), Bagian Pool dan Supplier itu sendiri. 2)

Bibit induk adalah bibit dengan spesifikasi tertentu untuk menghasilkan bibit sebar atau bibit niaga (Final Stock/FS). Bibit sebar adalah bibit dengan spesifikasi