• Tidak ada hasil yang ditemukan

Lampiran : I Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : 52/KPTS/VI-PHP/2003 Tanggal : 28 Oktober 2003

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Lampiran : I Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : 52/KPTS/VI-PHP/2003 Tanggal : 28 Oktober 2003"

Copied!
7
0
0

Teks penuh

(1)

Lampiran : I

Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor : 52/KPTS/VI-PHP/2003

Tanggal : 28 Oktober 2003

PETUNJUK TEKNIS PENILAIAN PENAWARAN DALAM PELELANGAN IUPHHK PADA HUTAN ALAM

I. LATAR BELAKANG

Seperti telah diamanatkan dalam Peraturan Pemerintah Nomor 34 tahun 2002 tentang Tata Hutan dan Penyusunan Rencana Pengelolaan Hutan, Pemanfaatan Hutan dan Penggunaan Kawasan Hutan ditetapkan bahwa izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam atau hutan tanaman dapat diberikan melalui penawaran dalam pelelangan.

Kemudian dalam tata cara pelaksanaannya, Menteri Kehutanan telah mengatur melalui Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 32/Kpts-II/2003 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam atau Hutan Tanaman melalui Penawaran dalam Pelelangan.

II. MAKSUD, TUJUAN DAN SASARAN

Maksud diterbitkannya petunjuk teknis ini adalah agar proses penilaian peserta yang mengajukan penawar dalam pelelangan dapat dilakukan secara obyektif dan sistematis.

Adapun tujuan disusunnya petunjuk teknis ini adalah untuk :

1. Dapat dijadikan alat/instrumen untuk membentuk pengertian dan pemahaman yang sama diantara anggota panitia pelelangan dalam menjalankan tugasnya.

2. Sebagai pedoman bagi panitia pelelangan untuk memberikan penilaian terhadap penawaran terbaik dalam pelelangan IUPHHK pada hutan alam. Sasaran yang ingin dicapai dari kegiatan penilaian adalah terpilihnya penawar terbaik dalam pelelangan IUPHHK Alam berdasarkan persyaratan dan tata cara yang dipersyaratkan.

III. PELAKSANAAN PENILAIAN

1. Panitia Pelaksana Penilaian

Penilaian penawaran dalam pelelangan IUPHHK pada hutan alam dilaksanakan oleh Panitia Pelaksana Penawaran yang telah ditetapkan dengan Keputusan Direktur Jenderal Bina Produksi Kehutanan Nomor 281/Kpts/VI-PHP/2003 tanggal 15 Agustus 2003.

(2)

Calon peserta penawaran dalam pelelangan IUPHHK pada hutan alam adalah yang sesuai dengan persyaratan sebagaimana ditetapkan dengan Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 32/Kpts-II/2003 tanggal 5 Pebruari 2003 tentang Pemberian Izin Usaha Pemanfaatan Hasil Hutan Kayu pada Hutan Alam atau Hutan Tanaman melalui Penawaran dalam Pelelangan.

3. Cara Penilaian

a. Tahapan Penilaian

Penilaian Penawaran dilakukan dalam 3 tahap, yaitu :

1) Tahap pertama berupa seleksi persyaratan administratif berdasarkan kelengkapan yang telah ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kehutanan Nomor 32/Kpts-II/2003. Apabila salah satu persyaratan tidak terpenuhi, maka penawar dinyatakan gugur.

2) Tahap kedua adalah penilaian atas hasil tahap pertama dengan sistem nilai/scoring untuk menentukan maksimal 3 terbaik dari penawar yang lulus dalam penilaian tahap pertama.

3) Tahap ketiga dilakukan uji kelayakan terhadap hasil penilaian tahap dua untuk kemudian diusulkan oleh Ketua Panitia Lelang kepada Menteri Kehutanan, yang meliputi :

a) Visi dan Misi yang jelas dalam pemanfaatan hutan lestari b) Kemampuan manajemen dalam mengelola perusahaan

c) Catatan Prestasi, Pengalaman dan Pengetahuan dalam pemanfaatan hutan lestari; dan

d) Memiliki sumberdaya manusia yang cukup dan berkualitas di bidang kehutanan

b. Obyek Penilaian

Penilaian dilakukan pada calon penawar yang telah mengikuti aanwijzing dan memasukkan penawaran sesuai dengan persyaratan yang ditetapkan dalam Keputusan Menteri Kehutanan No. 32/Kpts-II/2002, disertai dengan bukti minimal sebagai berikut :

Rekomendasi Bukti Minimal

1).

a) Mendapat rekomendasi dari Gubernur

b) Mendapat rekomendasi dari Bupati

-> Surat asli Rekomendasi dari Pemerintah Provinsi yang ditandatangani oleh Gubernur. -> Surat asli Rekomendasi dari

Pemerintah Kabupaten/Kota yang ditandatangani oleh Bupati/Walikota.

2). Administrasi Bukti Minimal

a) Copy KTP untuk perorangan. b) Copy Akte pendirian koperasi/

Badan Usaha yang berbentuk PT, CV atau Firma beserta

-> Copy yang dilegalisir oleh pejabat yang menerbitkan.

(3)

perubahan-perubahannya. - Bergerak di bidang usaha

kehutanan/pertanian/ perkebunan

- Surat Izin Usaha dari instansi yang berwenang.

c) Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP).

d) Tidak dalam kondisi pailit e) Referensi Bank, yang

menya-takan perusahaan mempunyai dana cukup tersedia dalam jumlah sesuai dengan investasi yang dibutuhkan

f) Berdomisili dan bersedia mem-buka kantor cabang di Propinsi dan atau Kabupaten

-> Copy yang dilegalisir oleh pejabat yang menerbitkan. -> Copy surat dari pejabat yang

menerbitkan. -> Bukti asli

-> Surat keterangan domisili dan surat pernyataan bersedia membuka cabang

3). Proposal Teknis Bukti Minimal a. Rencana pemanfaatan hutan

yang meliputi :

(1) Keadaan umum areal hutan (letak dan luas); (2) Penataan batas areal

kerja;

(3) Identifikasi lapangan dan potensi tegakan;

(4) Penataan areal kerja; dan (5) Pembukaan wilayah hutan. b. Pemanfaatan dan Pembinaan

Hutan yang meliputi : (1) Sistem silvikultur;

(2) Luas tebangan dan realisasi penebangan; (3) Pemanfaatan hasil hutan

kayu;

(4) Pembinaan/pemeliharaan tegakan;

(5) Penanaman tanah kosong; (6) Perlindungan hutan. c. Rencana pengembangan

eko-nomi yang meliputi : (1) Kesempatan kerja;

(2) Kemitraan dengan kopera-si masyarakat setempat; (3) Pembinaan Masyarakat

Desa Hutan (PMDH); (4) Kelembagaan (Organisasi

dan Personalia);

(5) Rencana investasi sesuai PSAK 32;

(6) Analisa ekonomi dan keu-angan yang terdiri dari : (6)1. Biaya pengelolaan

hutan;

(6)2. Sumber permodalan; (6)3. Proyeksi arus kas;

-> Proposal

-> Proposal

(4)

(6)4. Proyeksi laba-rugi; (6)5. Analisis kelayakan

konomis dan finan-sial; (6)6. Analisis kepekaan proyek; dan (6)7. Kontribusi terhadap pendapatan negara dan daerah. c. Bobot

Bobot masing-masing kriteria persyaratan teknis adalah sebagai berikut :

No. Kriteria Teknis Penilaian Bobot

(%) 1.

2.

A. Rencana pemanfaatan hutan yang meliputi : a. Keadaan umum areal hutan (letak dan luas); b. Penataan batas areal kerja;

c. Identifikasi lapangan dan potensi tegakan; d. Penataan areal kerja; dan

e. Pembukaan wilayah hutan.

B. Pemanfaatan dan pembinaan hutan yang meliputi : a. Sistem silvikultur;

b. Luas tebangan dan realisasi penebangan; c. Pemanfaatan hasil hutan kayu;

d. Pembinaan/pemeliharaan tegakan; e. Penanaman tanah kosong;

f. Perlindungan hutan.

C. Rencana pengembangan ekonomi yang meliputi : 1) Kesempatan kerja;

2) Kemitraan dengan koperasi masyarakat setempat; 3) Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH); 4) kelembagaan (Organisasi dan Personalia); 5) Rencana invetasi sesuai PSAK 32;

6) Analisa ekonomi dan keuangan yang terdiri dari : 6.1) Biaya pengelolaan hutan;

6.2) Sumber permodalan; 6.3) Proyeksi arus kas; 6.4) Proyeksi laba-rugi;

6.5) Analisis kelayakan ekonomis dan finansial; 6.6) Analisis kepekaan proyek; dan

6.7) Kontribusi terhadap pendapatan negara dan daerah. 30 30 40 Total Bobot 100 d. Scoring / Penilaian

Kiteria penilaian aspek teknis dijabarkan lebih lanjut sebagaimana tabel berikut :

(5)

BOBOT KRITERIA (%)

BOBOT INDIKATOR

(%)

TOLOK UKUR NILAI Skala Intensitas NILAI Ttb A. Rencana pemanfaatan hutan yang meliputi : a. Keadaan umum

a-real hutan (letak dan luas) b. Penataan batas a-real kerja; c. Identifikasi lapang-an dlapang-an potensi tegakan;

d. Penataan areal ker-ja; dan e. Pembukaan wila-yah hutan. ( 30 ) Adanya penjelasan Rencana Pemanfaatan Hutan secara rinci

- Rencana pemanfaatan hutan disajikan baik sekali, bila secara sistematis memuat : ke-adaan umum areal hutan yang meliputi letak dan luas, gam-baran lapangan berdasarkan fungsi hutan, penutupan vege-tasi, penataan batas areal kerja, penataan areal kerja berupa pembagian blok/ petak pemanfaatan, rencana pwh meliputi sarana & prasarana pendukung

- Rencana pemanfaatan hutan disajikan baik, bila memuat : kea-daan umum areal meliputi luas, gambaran lapangan ber-dasarkan penutupan vegetasi, penataan batas areal kerja, penataan areal kerja berupa pembagian blok/ petak peman-faatan, rencana pwh meliputi sarana & prasarana pendukung - Rencana pemanfaatan hutan disajikan sedang, bila memuat : keadaan umum areal yang meliputi luas, penataan batas areal kerja, penataan areal kerja berupa pembagian blok/ petak pemanfaatan, rencana pwh meliputi sarana & prasa-rana pendukung

- Rencana pemanfaatan hutan disajikan cukup, bila memuat : luasan areal, penataan areal kerja berupa pembagian blok/ petak pemanfaatan, rencana pwh meliputi sarana & prasa-rana pendukung

- Rencana pemanfaatan hutan disajikan kurang, bila memuat : luasan areal, penataan areal kerja berupa pembangian blok/ petak pemanfaatan, rencana pwh kurang sesuai 9,0 8,0 7,0 6,0 < 6,0 B Pemanfaatan dan pembinaan hutan yang meliputi : a) Sistem silvikultur; b) Luas tebangan dan

realisasi penebangan; c) Pemanfaatan hasil hutan kayu; d) Pembinaan/ peme-liharaan tegakan; e) Penanaman tanah kosong; f) Perlindungan hutan Adany a penjelasan tentang pemanfaatan dan pembinaan hutan

- Menjelaskan seluruh kegiatan pemanfaatan hutan yang men-cerminkan kelestarian fungsi produksi, fungsi ekologi dan menyinggung fungsi sosial - Menjelaskan sebagian besar

aspek2 pemanfaatan hutan yang mencerminkan kelestarian fungsi produksi, fungsi ekologi dan menyinggung funsi sosial - Menjelaskan sebagian (4 dari 6)

aspek pemanfaatan hutan yang mencerminkan kelestarian fungsi produksi, fungsi ekologi dan menyinggung fungsi sosial - Menjelaskan sebagian (3 dari 6)

aspek pemanfaatan hutan yang mencerminkan kelestarian

9,0

8,0

7,0

(6)

fungsi produksi, fungsi ekologi dan menyinggung fungsi sosial - Menjelaskan sebagian kecil (2

dari 6) aspek pemanfaatan hutan dan kurang mencer-minkan kelestarian fungsi produksi, fungsi ekologi

< 6,0

C. Rencana pengem-bangan ekonomi yang meliputi : 1) Kesempatan kerja; 2) Kemitraan dengan koperasi masyarakat setempat; 3) Pembinaan Masyarakat Desa Hutan (PMDH); 4) Kelembagaan (Organisasi dan Personalia); 5) Rencana investasi sesuai PSAK 32; 6) Analisa ekonomi dan keuangan yang terdiri dari : 6.1) Biaya pengelolaan hutan; 6.2) Sumber permodalan; 6.3) Proyeksi arus kas; 6.4) Proyeksi laba-rugi; 6.5) Analisis kelayakan ekonomisdan finansial; 6.6) Analisis kepekaan proyek; dan 6.7) Kontribusi terhadap pendapatan negara dan daerah Adanya penjelasan mengenai pengembangan ekonomi

- Rencana pengembangan eko-nomi disajikan baik sekali, bila telah memuat : gambaran ke-sempatan kerja, rencana PMDH, investasi sesuai dengan PSAK 32, secara lengkap meng-analisa ekonomi dan keuangan - Rencana pengembangan

ekon-omi disajikan baik, bila telah memuat : rencana PMDH, in-vestasi sesuai dengan PSAK 32, secara lengkap menganalisa ekonomi dan keuangan - Rencana pengembangan

eko-nomi disajikan sedang, bila telah memuat : investasi sesuai dengan PSAK 32, sebagian besar menganalisa akonomi dan keuangan

- Rencana pengembangan eko-nomi disajikan cukup, bila telah memuat : investasi sesuai dengan PSAK 32, menyajikan sebagian analisa ekonomi dan keuangan

- Rencana pengembangan eko-nomi disajikan kurang, bila hanya memuat : investasi sesuai dengan PSAK 32, menyajikan sebagian kecil analisa ekonomi dan keuangan

9,0 8,0 7,0 6,0 < 6,0 e. Prosedur Penilaian

Penilaian terhadap masing-masing penawar dilakukan dalam rapat Panitia Pelaksana Penawaran dalam Pelelangan IUPHHK. Panitia memberikan nilai tertimbang dengan mengacu kepada standard nilai skala intensitas dan bobot yang tersedia. Sedangkan untuk uji kelayakan dilakukan dengan presentasi oleh penawar yang lulus pada tahap kedua. Keputusan hasil penilaian dituangkan dalam Berita Acara Penilaian Penawaran yang ditandatangani oleh seluruh Panitia.

f. Perhitungan Penilaian

(7)

Nilai Skala Intensitas X Bobot Indikator Nilai Tertimbang = Total Bobot

Contoh :

• PT. XXX memiliki tenaga sarjana kehutanan 5 orang. Maka pada kriteria “memiliki tenaga profesional”, indikator ”jumlah permanen staff”, PT. XXX berada pada tolok ukur ”ada tenaga sarjana kehutanan tetap 4-5 orang” dengan nilai skala intensitas 8,0.

• Sehingga nilai tertimbang PT. XXX = 8,0 X 40% = 3,2 100%

• Kriteria selanjutnya diberikan nilai dengan cara perhitungan yang sama

• Nilai total PT. XXX adalah penjumlahan dari nilai tertimbang semua kriteria teknis

Hasil penilaian selanjutnya disusun dalam daftar menurut urutan jumlah nilai yang diperoleh (ranking). Format Hasil Penilaian sebagai berikut :

No. Nama Perusahaan No.

Berkas Tertimbang Nilai 1. 2. 3. 4. PT. XXX PT. ZZZ PT. KKK Dst

IV. PENETAPAN PENAWAR TERBAIK

Berdasarkan penilaian terhadap penawaran, Panitia Pelaksana Penawaran menyampaikan hasil penilaian kepada Menteri Kehutanan. Selanjutnya berdasarkan usulan Ketua Panitia, Menteri Kehutanan menetapkan Pemenang Pelelangan IUPHHK pada hutan alam.

V. PENUTUP

Petunjuk Teknis Penilaian Penawaran dalam pelelangan ini sebagai pedoman bagi Tim Penilai dalam menjalankan tugas untuk menilai penawaran dalam pelelangan izin usaha pemanfaatan hasil hutan kayu pada hutan alam.

DIREKTUR JENDERAL BINA PRODUKSI KEHUTANAN,

ttd. SUHARIYANTO NIP. 080035341

Referensi

Dokumen terkait

05.1/SRT/PL/PEDU-PDT/IX/2012 tanggal 7 September 2012, Panitia Pengadaan Barang dan Jasa Pemerintah pada Satuan Kerja Pembinaan Ekonomi dan Dunia Usaha di Lingkungan

PERAKUAN : SAYA TELAH / AKAN* MENAMAKAN PEMERIKSA LUAR DAN/ ATAU* PEMERIKSA DALAM KEPADA FAKULTI DALAM TEMPOH SEMINGGU DARIPADA TARIKH BORANG INI. * If you do not receive any let

[r]

[r]

Poros Desa Di Wilayah IV dan V , maka bersama ini kami Kelompok Kerja Jasa Konstruksi dan Jasa Konsultansi Kementerian Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal

LAPORAN KEGIATAN PELAKSANAAN TESIS..

Saya sanggup memberikan penilaian disertasi tersebut dalam waktu 3 (tiga) minggu terhitung mulai tanggal dikeluarkannya surat pengiriman disertasi.. Demikian agar dapat

Kepada pihak-pihak yang berkeberatan pada pengumuman ini, diberikan kesempatan untuk menyampaikan sanggahan Panitia Pengadaan Barang/Jasa Balai Latihan Kerja