• Tidak ada hasil yang ditemukan

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar Universitas Pendidikan Ganesha Singaraja, Indonesia"

Copied!
10
0
0

Teks penuh

(1)

1

PENGARUH MODEL PEMBELAJARAN KOOPERATIF TIPE

NUMBERED HEAD TOGETHER BERBANTUAN MEDIA POWER POINTTERHADAP KOMPETENSI

PENGETAHUAN MATEMATIKA

Ni Nyoman Adi Indradewi

1

, I Ketut Adnyana Putra

2

, I B Gede Surya Abadi

3

Jurusan Pendidikan Guru Sekolah Dasar

Universitas Pendidikan Ganesha

Singaraja, Indonesia

e-mail: rhadewii@gmail.com

1

, adnyana.putra54@gmail.com

2

,

suryaabadi31@yahoo.co.id

3

Abstrak

Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan Matematika siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point dengan siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara Tahun Pelajaran 2016/2017. Jenis penelitian ini adalah eksperimen semu dengan desain penelitian “Nonequivalent

Control Group Design”. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V SD

Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara dengan jumlah populasi 335 siswa. Sampel penelitian ini adalah siswa kelas V SD Negeri 3 Peguyangan sebagai kelompok eksperimen berjumlah 35 orang dan siswa kelas V SD Negeri 11 Peguyangan sebagai kelompok kontrol berjumlah 36 orang. Data kompetensi pengetahuan Matematika siswa dikumpulkan dengan instrumen berupa tes pilihan ganda. Selanjutnya data dianalisis dengan menggunakan uji-t. Berdasarkan analisis uji-t diperoleh thitung 5,875

ttabel 2,000 dengan menggunakan taraf signifikan 5% dan dk = 69 sehingga thitung> ttabel.

Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan Matematika kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together berbantuan media Power

Point dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional

pada siswa kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara. Rerata gain skor kompetensi pengetahuan Matematika kelompok eksperimen yaitu𝑋̅= 0,460 dan 𝑋̅= 0,228 untuk kelompok kontrol. Dengan demikian, dapat disimpulkan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point berpengaruh signifikan terhadap kompetensi pengetahuan Matematika siswa kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara Tahun Pelajaran 2016/2017.

Kata kunci : pembelajaran, kooperatif numbered head together, power point,

kompetensi matematika.

Abstract

The research objective was to find out the significant difference of Mathematics competence for students with cooperative learning model with Numbered Head Togethertype assisted by Power Point as the media and the students with conventional learning method to fifth grade students in elementary school of Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara in academic year of 2016/2017. This kind of research was quasi experiment with nonequivalent control group design. The research population was the whole fifth grade students in elementary school of Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara which was consist of 335 students. Sample of this research were the fifth grade students of SD Negeri 3 Peguyangan as an experimental group which consisted of 35 people and the fifth grade students of SD Negeri 11 Peguyangan as control group

(2)

2

which consisted of 36 people. The Mathematics competence were collected with multiple choice test instrument. The data was analysis by using test. Based on the t-test analysis, it is result to thitung 5,875 ttabel 2,000 using the significant level of 5% and dk

69 so thitung > ttabel . The research result indicate that there is significant difference of

Mathematics competence between group of students with cooperative learning model with Numbered Head Together type assist by Power Point as the media to group of students with conventional learning model to fifth grade students in elementary school of Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara. Average gain score of Mathematics competence of experimental group 𝑋̅= 0,460 and𝑋̅= 0,28 for control group. As the result, it can be conclud that cooperative learning model with Numbered Head Together type assist by Power Point as the media gives a significant effect to Mathematics competence of fifth grade students in elementary school of Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara in academic year of 2016/2017.

Keywords : learning, numbered head together, power point, mathematics competence

PENDAHULUAN

Pendidikan adalah proses membantu siswa agar berkembang secara optimal melalui usaha sadar dan terencana. Hal ini diperkuat dengan adanya UU Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional yang menyebutkan, bahwa pendidikan adalah usaha sadar terencana untuk mewujudkan suasana belajar dan proses pembelajaran agar siswa secara aktif mengembangkan potensi dirinya untuk memiliki kekuatan spiritual keagamaan, pengendalian diri, kepribadian, kecerdasan, akhlak mulia, serta ketrampilan yang diperlukan dirinya, masyarakat, bangsa dan negara. Pendidikan yang mampu untuk mendukung pembangunan di masa mendatang adalah pendidikan yang mampu mengembangkan potensi-potensi yang terdapat dalam diri siswa, sehingga yang bersangkutan (siswa) dapat menghadapi dan memecahkan problem dalam kehidupan sehari-hari. Menurut Trianto (2011:1) tujuan Pendidikan yaitu, “Mengembangkan potensi siswa agar menjadi manusia yang beriman dan bertaqwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berahlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara yang demokratis dan bertanggung jawab”.Untuk mencapai tujuan Pendidikan

tersebut pemerintah telah

menyelenggarakan perbaikan-perbaikan peningkatan mutu pendidikan pada berbagai jenis dan jenjang, mulai dari tingkat TK hingga perguruan tinggi. Salah satu upaya yang telah dilakukan

pemerintah untuk memperbaiki mutu pendidikan yaitu dengan melakukan pembaharuan-pembaharuan terhadap kurikulum.

Kurikulum menurut UU No. 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional adalah, “Seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta cara yang

digunakan sebagai pedoman

penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai tujuan pendidikan tertentu.” Berkaitan dengan kurikulum sebagai pedoman penyelenggaraan pembelajaran, kurikulum yang berlaku saat ini ialah Kurikulum 2013 yang merupakan hasil pengembangan dan penyempurnaan dari Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan (KTSP). Pada Kurikulum 2013 siswa dituntut untuk lebih aktif dalam mengkonstruksi pengetahuannya sendiri, sehingga terjadi proses pembelajaran yang berpusat pada siswa. Salah satu muatan materi pembelajaran dalam kurikulum 2013 yang mengaharuskan siswa untuk membangun pengetahuanya sendiri yaitu muatan pembelajaran Matematika.

Belajar Matematika merupakan suatu syarat cukup untuk melanjutkan pendidikan ke jenjang berikutnya, karena dengan belajar Matematika kita akan belajar menalar secara kritis, kreatif, dan aktif. Kebutuhan akan Matematika saat ini dan masa depan tidak hanya untuk keperluan sehari-hari, tetapi terutama dalam dunia kerja, dan untuk mendukung

(3)

3 perkembangan ilmu pengetahuan. Oleh karena itu, Matematika sebagai ilmu dasar sangat perlu di kuasai dengan baik oleh

siswa, terutama sejak usia

SD.Membangun pemahaman pada setiap kegiatan belajar Matematika akan memperluas pengetahuan Matematika yang dimiliki. Semakin luas pengetahuan tentang ide atau gagasan tentang Matematika yang dimiliki, semakin bermanfaat dalam menyelesaikan suatu masalah yang dihadapinya dalam kehidupan sehari-hari.

Berdasarkan observasi dengan guru kelas V di semua SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara yang dilakukan pada tanggal 28 Desember 2016 dalam proses pembelajaran Matematika masih banyak kelemahan dilihat dari hasil belajar Matematika siswa yang masih rendah, terutama dalam kompetensi pengetahuan. Hal ini disebabkan karena kurangnya keaktifan siswa dalam pembelajaran Matematika dan penggunaan model pembelajaran yang tidak sesuai dengan karakteristik siswa SD sehingga siswa mudah bosan dalam mengikuti proses pembelajaran. Selain itu masih banyak siswa yang beranggapan pembelajaran Matematika itu sangat susah, banyak menghafal rumus-rumus dan menghitung bilangan di luar kemampuan siswa sehingga siswa kurang tertarik terhadap Matematika.

Salah satu upaya yang dapat dilakukan untuk meningkatkan kompetensi pengetahuan Matematika siswa adalah dengan memilih model pembelajaran yang memungkinkan siswa untuk belajar secara aktif membangun konsepnya sendiri melalui interaksi dengan lingkungannya baik secara individu ataupun kelompok. Model pembelajaran yang dapat membangun keaktifan siswa adalah model pembelajaran Kooperatif Dalam model pembelajaran kooperatif, guru lebih berperan sebagai fasilitator yang berfungsi sebagai jembatan penghubung ke arah pemahaman yang lebih tinggi. Guru tidak hanya memberikan pengetahuan kepada siswa, tetapi juga harus membangun pengetahuan dalam pikirannya. Ada beberapa variasi jenis model dalam pembelajaran kooperatif (cooperative learning) yang dapat

diterapakan oleh guru dalam melaksanakan proses pembelajaran, salah satunya adalah model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together.Pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together merupakan jenis pembelajaran yang dirancang untuk mempengaruhi pola interaksi siswa dan sebagai alternatif struktur kelas tradisional (Trianto, 2011:82). Model pembelajaran ini memberi kesempatan kepada siswa untuk bekerjasama dan bertukar pikiran dalam menyelesaikan masalah yang diberikan oleh guru. Dengan adanya keterlibatan total semua siswa tentunya akan berdampak positif terhadap kompetensi pengetahuan siswa.

Menurut Susanto (2014:226)

Numbered Head Together adalah

pendekatan yang dikembangkan untuk melibatkan lebih banyak siswa dalam menelaah materi yang tercakup dalam suatu pelajaran dan mengecek pemahaman mereka terhadap isi pelajaran. Model ini dapat dijadikan variasi model pembelajaran dengan membentuk kelompok heterogen, setiap kelompok beranggotakan 3-5 orang, setiap anggota memiliki satu nomor (Kurniasih, 2015:29). Tujuan model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered

Head Together adalah memberikan

kesempatan kepada siswa untuk saling berbagi gagasan dan mempertimbangkan jawaban yang paling tepat (Miftahul, 2013:203).

Model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together akan lebih bermakna apabila didukung dengan media pembelajaran yang dapat meningkatkan aktivitas belajar dan pengetahuan siswa. Salah satu media yang dapat meningkatkan aktivitas belajar siswa yaitu media Power Point. Menurut Daryanto (2016:181) power point merupakan salah satu media persentasi yang dapat digunakan oleh guru ataupun siswa untuk mempersentasikan materi pembelajaran. Media Power Point akan memberikan konstribusi yang sangat besar dalam pembelajaran dikelas,

terutama dalam pembelajaran

Matematika. Beberapa hal yang menjadikan media ini menarik untuk digunakan sebagai alat persentasi adalah

(4)

4 berbagai kemampuan pengolahan teks, warna, dan gambar serta animasi-animasi yang bisa diolah sendiri berdasarkan kreatifitas penggunanya.Hal ini sesuai dengan karakteristik siswa sekolah dasar yang masih berada pada tahap operasional konkret . Sehingga dengan berbantuan media Power Point siswa akan dapat melihat secara langsung materi yang disajikan oleh guru. Selain itu, pembelajaran dengan Power Point juga akan dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar, serta pengetahuan siswa melalui penyajian gambar-gambar dengan warna-warna yang menarik. Adapun tujuan yang ingin dicapai dalam penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan Matematika kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Pointdengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara Tahun Pelajaran 2016/2017.

METODE

Penelitian ini dilaksanakan di SD Gugus Letkol Wisnu Kecamatan Denpasar Utara. Waktu penelitian dimulai dari bulan Desember 2016 sampai bulan Mei 2017. Adapun kegiatan yang dilakukan selama penelitian dimulai dari pengajuan judul dan penyusunan proposal hingga laporan penelitian ini selesai. Rancangan penelitian yang digunakan adalah desain eksperimen semu (quasy experimental design). Desain eksperimen semu yang digunakan dalam penelitian ini adalah Non Equivalent Control Group

Design. Pada bentuk desain

non-equivalent control group design, terdapat dua kelompok sampel yang terdiri dari kelompok eksperimen dan kelompok kontrol sebagai subjek penelitian. Populasi dari penelitian ini adalah seluruh siswa kelas V (lima) SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara tahun pelajaran 2016/2017, yang terdiri dari 9 kelas dalam 7 sekolah dasar dengan jumlah populasi 335 orang siswa. Setelah mengetahui populasi langkah selanjutnya adalah menentukan sampel penelitian.

Menurut Setyosari (2015:221) sampel merupakan, “Sejumlah kelompok kecil yang mewakili populasi untuk dijadikan sebagai objek penelitian”. Teknik pengambilan sampel pada penelitian ini adalah random sampling atau teknik sampling acak. Pengacakan yang dilakukan adalah acak kelas atau tidak dilakukannya pengacakan individu, karena tidak bisa mengubah kelas yang telah terbentuk sebelumnya. Dalam penelitian ini, setiap kelas memperoleh hak yang sama dan mendapat kesempatan dipilih menjadi sampel, yang dilakukan dengan cara dua kali pengundian. Pengundian tahap pertama untuk memilih dua kelas yang dijadikan sampel penelitian. Berdasarkan pengundian pertama yang dilakukan diperoleh dua kelas yang akan dijadikan sampel penelitian, yaitu kelas V SD Negeri 3 Peguyangan yang berjumlah 35 siswa dan kelas V SD Negeri 11 Peguyangan yang berjumlah 36 siswa. Setelah dua kelas terpilih melalui pengundian, maka kedua kelas tersebut diberikan pretest. Data rerata dari hasil pretest, dianalisis dengan uji t untuk penyetaraan kedua kelas tersebut. Sebelum dilakukan uji kesetaraan menggunakan rumus uji-t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat analisis yakni dengan melakukan uji normalitas dan uji homogenitas. Selanjutnya dalam menentukan kelompok eksperimen dan kelompok kontrol maka dilakukan pengundian tahap kedua. Berdasarkan hasil pengundian, diperoleh kelas V SD Negeri 3 Peguyangan sebagai kelompok eksperimen dan kelas V SD Negeri 11 Peguyangan sebagai kelompok kontrol.

Faktor yang dapat mempengaruhi hasil penelitian adalah validitas internal. Menurut Setyosari (2015:180) validitas internal bersumber dari pelaksanaan penelitian itu sendiri yang berkaitan denan perlakuan yang diberikan apakah benar-benar menyebabkan hasil yang diobservasi dalam penelitian. Validitas internal dalam penelitian ini dapat berupa sejarah, kematangan, pemberian pretest, pengaruh penggunaan instrumen, mortalitas dan seleksi kelompok. Selain validitas internal, validitas lain yang memengaruhi hasil penelitian adalah validitas eksternal. Validitas eksternal

(5)

5 merupakan validitas yang berkaitan dengan sejauh mana hasil penelitian dapat digeneralisasikan. Validitas eksternal pada penelitian dapat dikontrol dengan cara melaksanakan pengamatan dan wawancara secara kualitatif yang menyatakan bahwa tidak ada orang-orang dan latar tertentu atau khusus dan peristiwa-peristiwa historis yang dapat menghambat generalisasi hasil penelitian.

Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini adalah data kompetensi pengetahuan Matematika siswa kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara tahun pelajaran 2016/2017. Dalam penelitian ini, metode pengumpulan data yang digunakan adalah metode tes. Metode tes adalah cara memperoleh data yang berbentuk suatu tugas yang harus dikerjakan oleh seorang atau sekelompok orang yang dites, dan dari tes dapat menghasilkan suatu skor (Agung 2014:92).Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini adalah tes kompetensi pengetahuan Matematika dalam bentuk pilihan ganda biasa yang disusun oleh peneliti sendiri berdasarkan persetujuan dari beberapa ahli (judges).Tes pilihan ganda biasa ini meliputi 4 pilihan jawaban (a, b, c atau d) dengan jumlah butir pertanyaan disesuaikan dengan indikator pada kompetensi dasar. Setiap item diberikan skor 1 bila siswa menjawab dengan benar (jawaban disesuaikan dengan kunci jawaban) dan skor 0 bila siswa menjawab salah.

Variabel yang terlibat dalam penelitian ini, yaitu variabel bebas dan terikat. Menurut Sugiyono (2012:61) variabel bebas adalah, “Variabel yang mempengaruhi atau menjadi sebab perubahannya atau timbulnya variabel dependen (terikat)”. Variabel bebas dalam penelitian ini adalah model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point yang menjadi perlakuan pada kelompok eksperimen, sedangkan pembelajaran konvensional diberikan pada kelompok

kontrol. Sedangkan variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi timbulnya variabel terikat (Sugiyono, 2012:61). Variabel terikat dalam penelitian ini adalah kompetensi pengetahuan Matematika siswa.

Tes kompetensi pengetahuan Matematika yang digunakan dalam penelitian ini terlebih dahulu di uji secara empiris melalui uji validitas, reliabilitas, daya beda dan indeks kesukarannya.Dari 40 soal yang diuji cobakan pada 30 responden dan kemudian diuji instrumen meliputi uji validitas, uji reliabilitas, uji daya beda dan uji indeks kesukaran diperoleh sebanyak 30 soal yang layak digunakan dalam penelitian ini.

Setelah data dalam penelitian ini terkumpul, selanjutnya dilakukan analisis data. Dalam menganalisis data digunakan metode analisis statistik deskriptif dan statistik inferensial. Sedangkan untuk mengukur kemampuan siswa sebelum diberikan perlakuan dan sesudah diberikan perlakuan maka data pretest da post test dianalisis menggunakan gain skor. Analisis deskriptif dilakukan dengan menghitung mean, standar deviasi, modus dan median sedangkan analisis statistik inferensial dilakukan untuk menghitung uji normalitas sebaran data dan homogenitas varians sebagai prasyarat sebelum melakukan uji hipotesis. Data yang telah diuji normalitas dan homogenitasnya maka akan diuji hipotesisnya. Adapun hipotesis penelitian yang akan diuji adalah tidak terdapat perbedaan yang signifikankompetensi pengetahuan Matematika kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara tahun pelajaran 2016/2017. Pengujian terhadap hipotesis dilakukan dengan uji-t (polled varians).

HASIL DAN PEMBAHASAN Hasil

Pada penelitian ini, kelas V SD Negeri 3 Peguyangan ditetapkan sebagai kelompok eksperimen yang diberikan

perlakuan berupa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point.

(6)

6 Sedangkan, kelas V SD Negeri 11 Peguyangan sebagai kelompok kontrol diberikan perlakuan berupa model pembelajaran konvensional. Adapun

rekapitulasi hasil deskripsi data kompetensi pengetahuan Matematika siswa dapat dilihat pada tabel berikut ini.

Tabel 1. Deskripsi Data Kompetensi Pengetahuan Matematika

Hasil Analisis Kelompok

Eksperimen Kelompok Kontrol Mean 81,86 70,94 Standar Deviasi 7,40 6,58 Varian 54,82 43,26 Median 82,75 70,35 Modus 84,35 69,35 Nilai Maksimum 93 83 Nilai Minimum 67 57 Rentangan 27 27 Banyak Kelas 6 6 Panjang Kelas 5 5

Berdasarkan tabel tersebut, menunjukkan bahwanilai rata-rata kompetensi pengetahuan Matematika siswa untuk kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point adalah 81,86 Sedangkan nilai rata-rata hasil kompetensi pengetahuan Matematika siswa untuk kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui model pembelajaran konvensional adalah 70,94.Data tersebut

menunjukkan bahwa kelompok

eksperimen yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point memiliki nilai rata-rata kompetensi pengetahuan Matematika lebih tinggi daripada kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional.

Setelah diberikan treatment sebanyak 6 kali, di akhir eksperimen siswa diberikan post-test untuk

memperoleh data kompetensi

pengetahuan Matematika siswa. Data kompetensi pengetahuan Matematika kelompok eksperimen disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut.

Gambar 1

Histogram Data Kompetensi Pengetahuan Matematika Siswa

Kelompok Eksperimen Sedangkan data kompetensi pengetahuan Matematika kelompok kontrol disajikan dalam bentuk histogram sebagai berikut.

0 2 4 6 8 10 12 66,5-71,5 71,5-76,5 76,5-81,5 81,5-86,5 86,5-91,5 91,5-96,5 Nilai Tepi Fr ek ue ns i

(7)

7 Gambar 2

Histogram Data Kompetensi Pengetahuan Matematika Siswa

Kelompok Kontrol Berdasarkan hasil uji normalitas dan uji homogenitas varians diperoleh data kelompok eksperimen dan kelompok kontrol berdistribusi normal serta kedua kelompok homogen. Selanjutnya dilakukan pengujian hipotesis menggunakan uji-t dengan rumus polled varians. Dengan kriteria pengujian adalah Ho ditolak jika

t

hitung

t

tabel. Nilai ttabel

dihitung dengan dk = n1 + n2 -2, dk = 35 + 36 -2 = 69 pada taraf signifikansi 5%.

Berdasarkan hasil perhitungan uji-t tersebut diperoleh thitung sebesar 5,875

dengan menggunakan taraf signifikan 5% dan dk = 69 diperoleh batas penolakan hipotesis nol sebesar 2,000. Karena thitung> ttabel (5,875> 2,000 ) maka

Ho ditolak atau Ha diterima. Hal ini berati terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan Matematika kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara tahun pelajaran 2016/2017.

Pembahasan

Berdasarkan hasil analisis data post test dari kedua kelompok, diperoleh nilai post-test pada kelompok eksperimen memiliki rata-rata sebesar 81,86 dan untuk kelompok kontrol memiliki rata-rata sebesar 70,94. Dilihat dari nilai rata-rata post test kedua kelompok tersebut, maka dapat dinyatakan bahwa nilai rata-rata kelompok eksperimen yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point lebih besar dibandingkan dengan kelompok kontrol yang dibelajarkan melalui model pembelajaran konvensional.

Selain dilihat dari nilai rata-rata post test siswa, perbedaan hasil belajar khususnya kompetensi pengetahuan Matematika siswa juga dapat dilihat dari hasil analisis uji t. Sebelum melakukan analisis uji t, terlebih dahulu dilakukan uji prasyarat. Adapun uji prasyarat yang harus dilakukan adalah uji normalitas dan uji homogenitas yang menunjukkan bahwa sebaran data post test kedua kelompok tersebut berdistribusi normal dan bervarian homogen. Setelah data dinyatakan berdistribusi normal dan varians data homogen, maka analisis data dilanjutkan dengan melakukan uji-t.

Dari hasil uji-t diperoleh thitung=

5,875 dan dalam taraf signifikan 5% dengan derajat kebebasan 69 diperoleh ttabel = 2,000. Dengan membandingkan

hasil thitung dan ttabel dapat disimpulkan bahwa thitung>ttabel (5,875>2,000) maka Ha

diterima dan Ho ditolak. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan Matematika kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara Tahun Pelajaran 2016/2017.

Perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan Matematika siswa pada kelompok eksperimen dan kelompok kontrol disebabkan oleh adanya perbedaan perlakuan yang diberikan dalam proses pembelajaran. Pada kelompok eksperimen kegiatan 0 2 4 6 8 10 12 14 56,5-61,5 61,5-66,5 66,5-71,5 71,5-76,5 76,5-81,5 81,5-86,5 Fr ek ue ns i Nilai Tepi

(8)

8 pembelajaran dalam muatan materi Matematika dilakukan dengan menerapkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together. Model ini meberikan kesempatan kepada siswa untuk saling bekerjasama dan berpikir bersama dalam menyelesaikan permasalahan yang diberikan oleh guru.

Adapunlangkah-langkah model

pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together adalah (1) Penomoran (Numbering), (2) Pengajuan pertanyaan (Qestening), (3) Berpikir bersama (Head Togethers) dan (4) Pemberian Jawaban (Answering). Model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together akan lebih bermakna apabila didukung dengan media Power Point. Dengan menggunakan media Power Point dalam pembelajaran dapat meningkatkan minat siswa dalam belajar melalui penyajian gambar-gambar dan warna-warna yang menarik. Dengan ungkapan lain, model pembelajaran ini menempatkan siswa sebagai subjek belajar sehingga siswa lebih aktif dan termotivasi untuk menguasai materi.

Sedangkan pada kelompok kontrol proses pembelajaran dilakukan dengan menerapkan pembelajaran secara konvensional melalui pendekatan saintifik.

Selain itu, media yang digunakan terbatas pada buku pegangan dan media yang ada di kelas. Hal tersebut membuat siswa tidak aktif dan merasa kurang bersemangat dalam proses belajar.

Hasil temuan pada penelitian ini memiliki persamaan dengan penelitian sebelumnya yang relevan dan memperkuat hasil penelitian yang dilakukan oleh Oka Susila (2015) yang hasil penelitiannya menunjukkan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media konkret berpengaruh signifikasi terhadap hasil belajar Matematika siswa kelas V SD Gugu VII Kecamatan Gianyar Tahuan Ajaran 2014/2015.

Berdasarkan paparan tersebut, dapat dinyatakan bahwa model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point berpengaruh terhadap Kompetensi Pengetahuan Matematika Siswa Kelas V

SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara Tahun Pelajaran 2016/2017.

SIMPULAN DAN SARAN

Berdasarkan penelitian yang telah dilaksanakan maka dapat ditarik kesimpulan, nilai rata-rata kompetensi pengetahuan Matematika siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point adalah 81,86 sedangkan nilai rata-rata kompetensi pengetahuan Matematika siswa yang dibelajarkan melaui pembelajaran konvensional adalah 70,94. Dari hasil perhitungan uji-t pada bab sebelumnya, diperoleh thitung = 5,875 dan

ttabel(α=0,05) = 2,000. Setelah kedua nilai

tersebut dibandingkan, maka diperoleh thitung = 5,875 > ttabel(α=0,05)= 2,000. Hal ini

menunjukkan bahwa “terdapat perbedaan yang signifikan kompetensi pengetahuan Matematika kelompok siswa yang dibelajarkan melalui model pembelajaran Kooperatif Tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point dengan kelompok siswa yang dibelajarkan melalui pembelajaran konvensional pada siswa kelas V SD Gugus Letkol Wisnu Denpasar Utara tahun pelajaran 2016/2017”. Dengan demikian model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point memberi pengaruh yang lebih baik terhadap kompetensi pengetahuan Matematika

dibandingkan dengan model

pembelajaran konvensional.

Dengan diadakan penelitian ini, disarankan kepada guru agar lebih kreatif untuk memberikan fasilitas berupa sumber belajar dan kesempatan yang lebih besar bagi siswa pada pembelajaran dengan menggunakan model pembelajaran kooperatif tipe Numbered Head Together berbantuan media Power Point sehingga tercipta pembelajaran bermakna dan menyenangkan bagi siswa. Diharapkan dengan hasil penelitian ini Kepala Sekolah dapat menciptakan kondisi yang mampu mendorong para guru untuk mencoba menerapkan model-model pembelajaran yang sesuai dengan karakteristik Kurikulum 2013 untuk meningkatkan kualitas proses pembelajaran di

(9)

9 sekolah.Bagi peneliti lain diharapkan agar dapat mengembangkann berbagai model pembelajaran lain pada subyek penelitian yang berbeda sehingga proses pembelajaran Matematika dapat

berlangsung optimal dan memberikan dampak positif pada kompetensi pengetahuan Matematika siswa.

DAFTAR PUSTAKA

Agung, A.A. Gede. 2014. Metodelogi Penelitian Pendidikan. Singaraja : Aditya Media Publishing

Asyhar, Rayanda. 2012. Kreatifitas

Mengembangkan Media

Pembelajaran. Jakarta: Refrensi

Jakarta

Dantes. 2014. Analisis dan Desain Eksperimen. Yogyakarta : Andi Offset

Daryanto.2014. Pendekatan

Pembelajaran Saintifik Kurikulum 2013. Yogyakarta : Gava Media Daryanto. 2016. Media Pembelajaran.

Yogyakarta : Gava Media

Diantari, Ni Luh. 2014. Pengaruh

Penerapan Model Pembelajaran

Tuntas (Mastery Learning)

Berbantuan Media Power Point Terhadap Hasil Belajar IPS Siswa Kelas V SD Negeri 2 Tibubeneng Kecamatan Kuta Utara Badung . Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 2, Nomor 1

Japa, Ngurah. 2014. Pendidikan Matematika I. Singaraja : Undiksha Huda, Miftahul. 2013. Model – Model

Pengajaran dan Pembelajaran . Yogyakarta : Pustaka Pelajar

Kosasih. 2014. Strategi Belajar dan

Pembelajaran Implementasi

Kurikulum 2013. Bandung : Yrama Widya

Kurniasih, Imas. 2015. Ragam

Pengembangan Model

Pembelajaran Untuk Peningkatan

Profesionalitas Guru. Jakarta : Kata Pena

Mudlofir.2015. Desain Pembelajaran Inovatif. Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Mulyasa. 2013. Kurikulum Berbasis Kompetensi. Bandung : PT Remaja Rosdakarya

Ngalimun. 2012. Strategi dan Model Pembelajaran. Yogyakarta: Aswaja Prssindo

Oka Susila, I Made. 2015.Pengaruh Model

Pembelajaran Kooperatif Tipe

Numbered Head Together

Berbantuan Media Konkret

Terhadap Hasil Belajar Matematika Siswa Kelas V SD Gugus VII Kecamatan Gianyar Tahun Ajaran 2014/2015. Universitas Pendidikan Ganesha, Volume 3, Nomor 1

Permendikbud.2014. Peraturan Menteri

Pendidikan dan Kebudayaan

Republik Indonesia Nomor 103 Tahun 2014 Tentang Pembelajaran

Pada Pendidikan Dasar dann

Pendidikan Menengah. Jakarta:

Kementrian Pendidikan dan Kebudayaan

Rusman.2012. Model-Model

Pembelajaran . Jakarta : PT Raja Grafindo Persada

Setyosarai,Punaji.2015. Metode Penelitian

Pendidikan & Pengembangan.

Jakarta : Pranada Media Group. Sugiyono.2012. Metode Penelitian

Pendidikan Pendekatan Kuantitatif, Kualitatif, dan R&D. Bandung : CV Alfabeta

(10)

10 Suharsimi, Arikunto. 2013. Dasar – dasar

Evaluasi Pendidikan. Jakarta : PT Bumi Aksara

Sukiman. 2012. Pengembangan Media Pembelajaran . Yogyakarta : PT Pustaka Insan Madani

Susanto, Ahmad. 2013. Teori Belajar & Pembelajaran di Sekolah Dasar. Jakarta : Pranada Media Group Susanto, Ahmad. 2014. Pengembangan

Pembelajaran IPS di Sekolah Dasar . Jakarta : Pranada Media Group

Trianto. 2011. Mendesain Model

Pembelajaran Inovatif – Progresif.

Jakarta : Prenada Media Group.

Undang – Undang Republik Indonesia

Nomor 20 Tahun 2003 Tentang Sistem Pendidikan Nasional. 2003 Jakarta : Departemen Pendidikan Nasional

Yusuf, Muri. 2015. Asesmen dan Evaluasi Pendidikan. Jakarta : Pranamedia Group

Referensi

Dokumen terkait

bekerja di sektor minyak dan gas bumi secara umum memiliki ketentuan yang dengan karyawan yang bekerja di sektor industri lain. Dengan dasar ini, terdapat kewajiban bagi

Kontribusi antar Indikator dalam IPG Indikator yang paling berpengaruh terhadap nilai IPG di Daerah Istimewa Yogyakarta dari tahun 1999, 2002, 2005 adalah indeks kesehatan

 Guru memberikan sebuah narasi informasi secara menarik dengan konsep interaktif untuk menghubungkan materi tentang organ gerak pada hewan vertebrata dengan isi

Berdasarkan Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional (RPJPN) Tahun 2005-2025, semua sektor pembangunan di Indonesia harus menerapkan prinsip-prinsip pembangunan

Akan tetapi jika dibandingkan dengan cara pengujian sambungan menggunakan multimeter, alat uji sambungan kabel UTP ini mempunyai daya guna yang lebih baik terutama dalam

Dalam pelaksanaan tax amnesty, pihak Kanwil DJP Jatim III menemukan kendala – kendala yang timbul karena masih banyaknya masyarakat yang kurang paham tentang

Pendekatan yang dikemukakan ole Edward III mempunyai empat variabel yang sangat menentukan keberhasilan suatu implementasi kebijakan, yaitu (1) komunikasi, (2)

Belum adanya syslog server yang dapat menampilkan log jika terjadi serangan di sebuah jaringan client yang ditampilkan secara terpusat untuk memudahkan para admin wahana