• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENERAPAN THEORY OF CONSTRAINS (TOC) UNTUK MENGOPTIMALKAN BOTTLENECK PADA PROSES PASTING FLEXIBLE FLAT CABLE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "PENERAPAN THEORY OF CONSTRAINS (TOC) UNTUK MENGOPTIMALKAN BOTTLENECK PADA PROSES PASTING FLEXIBLE FLAT CABLE"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

DIMENSI, VOL. 2, NO. 3 : 668-675 NOVEMBER 2013 ISSN: 2085-9996

668

PENERAPAN THEORY OF CONSTRAINS (TOC) UNTUK

MENGOPTIMALKAN BOTTLENECK PADA PROSES PASTING

FLEXIBLE FLAT CABLE

APPLICATION OF THEORY OF CONSTRAINS (TOC) TO OPTIMIZE

BOTTLENECT IN PASTING FLEXIBLE FLAT PROCESS

Dadang Redantan

Progra m Studi Teknik Industri Universitas Ria u Kepulauan Jln. Pa hla wan No. 99 Batu Aji Kota Batam, Indonesia

E-mail: [email protected] Abstrak

PT. VJB a da lah salah satu perusahaan manufaktur yang bergerak dalam bidang produksi f le x ib le fla t ca ble. Kendala yang dihadapi perusahaan a dalah banyaknya penumpukan (bot tle n ec k) p a da la ntai produksi. Penumpukan tersebut mengakibatkan keterlambatan dalam proses p ro duk si d a n tida k terpenuhinya ta rget produksi. Ra ta-rata realisa si ta rget produksi per bulan dari PT VJB hanya sebesa r 85%. Penumpuka n tersebut juga menga kiba tka n perusa ha a n menga la mi kerugia n . Penelitia n ini bertujuan untuk mengeliminasi penumpukan pada stasiun kerja dengan menerap ka n lima prinsip perbaikan berkelanjutan Theory of Constraints (TOC). Pen elit ia n d im ula i d e n ga n menentukan wa ktu baku setiap stasiun kerja, peramalan jumlah permintaan produk, p e n yusuna n Ja dwal Induk Produksi (JIP), perhitungan Rough-Cut Capacity Report (R C C R), d a n re v isi JI P berda sarkan prinsip TOC dan menghitung kapasitas produksi. Hasil penelitian didapatka n b a hwa kekurangan kapasitas yang terbesar terjadi pada stasiun kerja 2 dimana kapasitas yang dibutuhka n a dalah sebesar 32000meter/bulan, sedangkan yang tersedia hanya se b esa r 2 6 500me te r/bu la n. Kekura ngan kapasitas tersebut dapat diatasi melalui pengo pt imala n JI P m enggu na ka n lin e a r progra mming. Hasil ya ng didapatkan setelah revisi JIP ya itu st a siu n k e rja 2 y a n g m eru paka n sta siun kerja bottleneck dapat dioptimalkan menjadi sta siun kerja non -bottle ne ck . Pe n umpuka n pa da stasiun kerja 2 juga dapat dieliminasi dan persentase penggunaan kapasitas pada stasiun kerja ini da pat mencapai 100%. Melakukan improvement pada proses pasting melalu i p e n gga buna gn proses reinforcing ta pe da n line ma rking menja di 2 pema rkinga n menca pa i ha sil 70000 meter/bulan.

Ka ta kunci: Stasiun kerja; Theory of Constraints; Perencanaan kapasitas; Throughput Abstract

PT. VJB is one of the manufacturing companies engaged in the production of flexibl e f l a t c a bl e. The obstacle facing the company is the amount of bottleneck on the production floor. The bui ld up resulted in delays in the production process and non-fulfillment of production t a rget s. Av e rage realization of monthly production target from PT VJBis only 85%. The build up a l so c a use s t he company to incur losses. This study aims to eliminate the accumulation o n t h e w ork st at io n b y applying the five principles of sustainable improvement Theory of Constraints (TOC ). Re se arc h begins by determining the standard time of each work station, forecasting the number of p rodu ct requests, preparing the Master Production Schedule (JIP), calculating the Roug h-Cu t C a pac it y Report (RCCR), and revising the JIP based on TOC principles and calcul ati ng t he p rod uct io n capacity. From the research result, it was found that the biggest capacity deficiency o c c urre d a t work station 2 where the required capacity was 32000meter / month, while the available was onl y 26500meter / month. This capacity shortage can be overcome through J IP o p t imi zati on u sing linear programming. The results obtained after the JIP revisi on o f w o rk st a ti on 2 w h i ch i s a bottleneck work station can be optimized into non-bottleneck work stations. The accumulat io n a t work station 2 can also be eliminated and the percentage of ca pa ci ty u t il izat ion a t t hi s w ork station can reach 100%. Improving pasting process through reinforcing proc ess o f re i nf orci ng tape and line marking into 2 spots reaches 70000 meters / month .

(2)

DIMENSI, VOL. 2, NO. 3 : 668-675 NOVEMBER 2013 ISSN: 2085-9996

669

PENDAHULUAN

Proses produksi dalam suatu perusahaan manufaktur merupakan a kt ifit a s y a ng p a lin g penting dalam perusahaan untuk memproduksi produk. Setiap perusahaan memiliki sta nda r m utu tersendiri ya ng merupakan usaha perusahaan untuk memenuhi kebutuhan dan keinginan pelan gan. Proses produksi ini ha ruslah dikendalikan a gar sesuai dengan standar perusa ha a n y a ng t e rle b ih da hulu diteta pka n. Theory of constrains memiliki penga ruh ya ng sa nga t besa r da la m meningkatkan kapasitas suatu produk, mengurangi ketidaksuaian d a la m p ro ses p ro du ksi, d a n ketida ksesuia n produk denga n sta nda r da n specifika si ya ng tela h diteta pka n perusa ha a n, mela kukan perbaikan secara terus menerus / continuity Improvement, se rt a m e ningk a tka n ra sa ta nggung ja wab semua karyawannya. Dengan dilaksanakannya tata c a ra k e rja se rt a t h eory o f constrains ini, diha rapkan perusahaan akan meminimalkan kegagala n p ro duk , se h ingga d a pa t mengurangi bia ya kegagalan, menaikan penjua la n, m e nin gka tka n la ba d a n j a uh la gi d a pa t meningkatkan nila i perusahaan.

Tujuan Penelitian

Ada pun tujuan dari penulisan tugas a khir ini a da lah sebagai berikut:

1. Menentukan solusi untuk bottleneck di proses pasting dengan Theory Of Constrains. A. Penerapan Theory of Constraints (TOC)

Penera pan Theory of Constraints diharapkan dapat mengoptimalk a n k a pa sit a s p ro duksi y a ng terba tas serta menghilangkan segala penumpukan (bottleneck) ya ng terjadi di PT. Venturindo Jaya Ba tam (Flexible Flat Cable ).

Theory of Constraints terdiri da ri 5 la ngkah, yaitu sebagai berikut: 1. Mengidentifikasi kendala yang ada.

Metode Rough Cut Capacity Report digunakan untuk mengidentifika si k e n dala , a pa ka h su a tu sta siun kerja tergolong bottleneck a tau tidak. Capacity Re qu ireme nt d a n C a pac it y Av a il abl e terlebih da hulu dihitung untuk menentukan Rough Cut Capacity Report.

Rumus untuk menentukan Capacity Requirement dan Capacity Available a dalah sebagai berikut: Capacity Requirement (CR) = ∑n k =1 a (ik) b (jk) untuk semua I dan j... (2.1) Ketera ngan :

A (ik) = wa ktu operasi pengerjaan produk k pada stasiun kerja i B (jk) = jumlah produk k yang a kan dijadwalkan pada periode j

Capacity Available (CA) = Wa ktu Kerja Tersedia x Utilita s x Efisiensi x Jumla h Mesin... (2.2)

2. Mengeksploitasi kendala yang a da.

Ja dwal Induk Produksi (JIP) disusun menggunakan Time-buket mingguan. JIP disu sun t e rha da p pesa nan yang da tang pada bulan maret 2017. Alokasi jumlah produksi untuk t ia p j e nis p e sa na n disesua ikan dengan jangka wa ktu pemenuhan pesanan (lead time) yang diberikan oleh konsumen, dima na status inventory produk a khir kosong. Setelah hasil peramalan un tu k b ula n ma re t 2 0 17

(3)

DIMENSI, VOL. 2, NO. 3 : 668-675 NOVEMBER 2013 ISSN: 2085-9996

670

diba gi ke da lam 4 minggu diperoleh jadwal induk produksi FFC untuk bulan maret 2017. Ja d wa l induk produksi diuji kewajarannya dengan Rough Cut Capacity Planning (RCCP).

Revisi Ja dwal Induk Produksi (JIP) dila kukan untuk mengatasi sta siun kerja bottleneck.

Optimalisa si JIP dila kukan untuk menghasilkan throughput maksimal dengan menggunakan 100% ka pasitas stasiun kerja bottleneck. Teknik linear programming digunakan untuk menentukan product mix yang paling optimal dengan adanya kendala kapasitas yang terbatas. Secara umum, model perhitungannya a dalah sebagai berikut:

Ma ks Z = C1X1 + C2X2 + . . . + CnXn s.t. A11X1 + A12X2 + . . . + A1nXn ≤ b1 A21X1 + A22X2 + . . . + A2nXn ≤ b2 . Am1X1 + Am2X2 + . . . + AmnXn ≤ bm X1 ≤ d1 . Xn ≤ dn X1, X2, . . ., Xn ≥ 0 b1, b2, . . ., bm ≥ 0 d1, d2, . . ., dm ≥ 0 dima na:

X1,X2,...,Xn = jumlah masing-masing tipe produk (unit) C1,C2,. . .,Cn = throughput masing-masing tipe produk (rupia h)

A11, A12,..., A1n = wa ktu proses produk X1, X2, . . ., Xn pa da stasiun kerja b1 A21, A22, . . ., A2n = wa ktu proses produk X1, X2, . . ., Xn pa da stasiun kerja b2 Am1, Am2,..., Amn = wa ktu proses produk X1, X2, . . ., Xn pa da stasiun kerja bm b1, b2,..., bm = ka pasitas tersedia masing-masing sta siun kerja (menit)

d1, d2,..., dm = demand masing-masing tipe produk Jadwal Induk Produksi optimal. 3. Sub Ordina si

Subordinasi merupakan tahap dimana seluruh stasiun kerja mensinkronkan k ec e pata n p rod uksi terha da p sta siun kerja bottleneck, ya itu sta siun kerja 2. Sta siun kerja sebelum sta siun kerja bottleneck¸yaitu stasiun kerja 1 harus memproduksi produk dengan jumlah yan g d a pa t d it e rima oleh sta siun kerja 2 untuk menghindari terjadinya bottleneck. Kualitas produk yang dihasilkan oleh sta siun kerja 1 juga harus terjaga sehingga setelah tiba di stasiun kerja 2 da pat la ngsung d ip ro se s ta npa membuang wa ktu untuk rework. Rough Cut Capacity Report untuk st a siu n k erj a 2 d a pa t diliha t sebagai berikut ini. Sta siun kerja 2 menjadi stasiun kerja non-bottleneck setelah penera pa n TOC.

Metode Penelitian

Da la m penelitian ini dila kukan pengukuran waktu dengan metode stopwatch t i me st u dy dima na menggunakan instrumen berupa jam henti a tau stopwatch.

Penelitia n a kan dila kukan pada proses produksi pemprosesan a wal ba han baku hingga telah sia p d i kemas dengan melihat secara la ngsung proses dan mengumpulkan rekaman da ta t ia p u nit k e rja

(4)

DIMENSI, VOL. 2, NO. 3 : 668-675 NOVEMBER 2013 ISSN: 2085-9996

671

sehingga di da pat hal-hal yang menjadi kendala dan letak terjadinya bottleneck. Da lam melakukan pendekatan terhadap masalah di a tas dilakukan a nalisa dengan menggunakan prinsip-prinsip TOC.

Tabel 1 Metode Penelitian

Salah satu komponen penelitian yang mempunyai arti penting dalam kaitannya

dengan proses studi secara komprehensif adalah variabel penelitian. Variabel

merupakan atribut sekaligus objek yang menjadi titik perhatian suatu p enelitian .

Komponen dimaksud penting dalam menarik kesimpulan atau inferensi

suatupenelitian.

Variabel bebas merupakan variabel yang mempengaruhi atau yang

menjadi sebab perubahan atau timbulnya variabel dependen (terikat). Variabel

bebas dalam penelitian ini adalah meminimasi bottleneck pada proses pasting

flatcable dengan theory of constrains.

Variabel terikat merupakan variabel yang dipengaruhi atau yan g m en jad i

akibat karena adanya variabel bebas ( independen ). Yang menjadi variabel terikat

dalam penelitian ini adalah kapasitas terpenuhi dan proses bottleneck menjadi non

bottleneck serta keseimbangan kapasitas pada lintasan produksi.

Tahapan Penelitian

Tahapan dalam penelelitian ini menjelaskan serta menguraikan secara

sistematis dengan diawali perumusan masalah yang terjadi, mengumpulkan data –

data yang mendukung dalam melakukan analisa. Dari analisa data y an g d id apa t

dan mendapatkan kesimpulan untuk perbaikan, maka penulis sekaligus peneliti

mengajukan perbaikan permasalahan yang ada dari hasil analisa.

(5)

DIMENSI, VOL. 2, NO. 3 : 668-675 NOVEMBER 2013 ISSN: 2085-9996

672

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Pengendalian mutu yang dilakukan oleh Devisi FFC PT. VJB ini terdiri

dari beberapa macam inspection, yaitu material inspection (Material Quality

control), inspection pada proses produksi (in-line QC), dan inspeksi produk jad i (

out going QC ). Pada penelitian ini, penulis focus pada pengumpulan dan

pengolahan data pada proses Reinforcing tape, pasting, dan slitting p ad a p ro d uk

jadi dimana terlihat pada gambar 1 Peta Operasi yaitu” pasting”. Hal ini karena

keterbatasan data yang diperoleh dan waktu yang ada. Kegagalan-kegagalan yang

terjadi di perusahaan, bukan hanya berasal dari p roses produksi yang tidak

standar, tetapi juga karena material yang datang dari supplier tidak memenuhi

standar mutu perusahaan, sehingga dapat menyebabkan keterlamb atan p ro du ksi

dan produk gagal. Kegagalan produk yang disebabkan oleh buruknya material,

tidak akan dibahas, karena berhubungan dengan data supplier yang tidak dap at d i

berikan oleh perusahaan.

Dalam pembahasan ini, mengambil data sebelum dilakukan perbaikan

yaitu 3 bulan terakhir yaitu: Februari, Maret dan April 2013. Dari ini, dicari factor

– faktor penyebab Bottleneck produk tersebut, dengan mengunakan theory of

constrains, yang dibahas pada poin selanjutnya. Setelah ini akan dijabarkan y ang

akan diusulkan perbaikan yang akan diterapkan pada bulan Mei dan Juni. Setelah

itu penulis akan mengukur keberhasilan dari usulan perbaikan p ada b u lan ak h ir

Juli 2013 dengan uji statistik dan hipotesis.

(6)

DIMENSI, VOL. 2, NO. 3 : 668-675 NOVEMBER 2013 ISSN: 2085-9996

673 Gambar 4.1 Grafik Produktifitas

Data yang diperoleh merupakan data gabungan, data dari output produksi dan data

proses produk lainnya, dimana data reinforcing tape, pasting, dan slitting tersebut

merupakan hasil yang diproses oleh operator.

Tabel 2 Nilai kapabilitas dan rata-rata proses pasting

Bulan Out put planing

perusahaan Actual output produksi Nilai Kapabi litas Februari 32,000 27,800 86.87 % Maret 32,000 25,000 78.12 % April 32,000 26,500 82.81 % Rata – Rata 96,000 79,300 82.60 %

(7)

DIMENSI, VOL. 2, NO. 3 : 668-675 NOVEMBER 2013 ISSN: 2085-9996

674

Detail Proses Aliran Produk

Berikut ini Gambar 2 adalah peta aliran proses Flexible Flat Cable yang

ada di PT.VJB dan peneliti melakukan penetian pada proses Reinforcing tape,

pasting, dan slitting yang diberi tanda garis merah putus – putus.

Sumber: PT. Venturindo Jaya Batam, 2013

PEMBAHASAN DAN HASIL PENELITIAN

Solusi untuk bottleneck di proses pasting dengan Theory Of Constrains

pada proses pasting ini sebelumnya memakai satu line marking setelah di perbaiki

menjadi dua line marking,Selain meningkatkan produktivitas, dari waktu n o rmal

sebelumnya 14,88 detik menjadi 7,76 detik dari usulan diagram aliran dengan

mengunakan metode baru ini dapat mengurangi proses pasting sehingga dapat

menghemat waktu baku 83.5 menit sehingga dapat meningkatkan output produksi

sebesar 100%.

(8)

DIMENSI, VOL. 2, NO. 3 : 668-675 NOVEMBER 2013 ISSN: 2085-9996

675

Saran

Saran yang dapat penulis sampaikan untuk bahan masukan dan perkem bangan

apabila diadakan penelitian selanjutnya di PT. Venturindo Jaya Batam antara lain:

1. Untuk mengetahui apakah jadwal induk produksi ini dapat d ila k san akan

dengan baik, maka PT. Venturindo Jaya Batam dapat melakukan

pengevaluasian setiap bulannya.

2. Pihak PT. Venturindo Jaya Batam dapat memberi perhatian y an g k h u su s

pada stasiun kerja bottlenneck agar mesin atau peralatan pada stasiun kerja

tersebut jangan sampai mengalami kerusakan.

DAFTAR PUSTAKA

Gasperz, V. 2001. Aplikasi Linear Programming dalam Konsep The Theory of

Constraints (TOC). Jurnal Teknologi Industri. Vol. V.

Godratt, E, 2010. Konsep dasar Theory of Constraints (TOC). Ju rn al Tekn o lo gi

Industri. Vol. 1.

Ishak, A. 2013. Aplikasi Theory of Constrains, Jurnal Teknologi Industri FT

USU. Vol II.No.2.

Makridakis, dkk. 1993. Metode dan Aplikasi Peramalan. Jakarta: Erlangga.

Purwani, A., Endah, U., dan Sri S. 2008. Minimasi Waktu Set Up Men ggu n ak an

Pendekatan Theory of Constraints Agar Target Produksi Tercapai.

Prosiding seminar Nasional Aplikasi Sains dan Teknologi. Yogyakarta.

Sodikin, I., dan Andrie W. 2013. Analisis Capacity Constrained Resources Gu n

Mengoptimalkan aliran produksi dengan pendekatan Theory Of

Constraints. Jurnal Teknologi. Vol. 6No. 1.

Wignjosoebroto, S. 1995, Ergonomi, Studi Gerak dan Waktu, Edisi Pertama,

Guna Widya, Jakarta.

Gambar

Tabel 1 Metode Penelitian
Tabel 2 Nilai kapabilitas dan rata-rata proses pasting

Referensi

Dokumen terkait

Dengan demikian dapat dinyatakan bahwa tidak terdapat perbedaan hasil belajar fisika dengan menggunakan laboratorium nyata dan laboratorium virtual siswa kelas X

• Definite access address– an identifier which is assigned by the municipal council to reference a certain access (e.g. en- trance door, gate) from a recorded road to a building

Etika Hukum Kesehatan Dasar Kesehatan Kerja Ergonomi Hyperkes Higiene Lingkungan Kerja. 6

3 Petugas tanggap dalam pelayanan terhadap keluarga mahasiswa 4 Petugas menguasai informasi yang dibutuhkan 5 Konsistensi petugas dalam memberikan pelayanan 6 Ketepatan

PLC Siemens tersebut telah diprogram sesuai dengan proses kerja di unit assembly Pengendalian unit. assembly dilakukan dengan menggunakan tombol operasi pada unit

Meskipun dalam daftar tersebut, Ernest Renan mendapatkan 78 buah, namun ia menyebutkan dalam bukunya yang berjudul Ibnu Rusyd wa ar-Rusydiyah yang diterjemahkan ke dalam

[r]

Inflasi di Kota Bekasi terjadi karena adanya kenaikan harga yang ditunjukkan oleh naiknya semua indeks di kelompok pengeluaran yaitu: kelompok bahan makanan 1,50 persen;