• Tidak ada hasil yang ditemukan

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2021

Membagikan "TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA, LANDASAN TEORI DAN KERANGKA PEMIKIRAN

Tinjauan Pustaka

Lebah merupakan insekta penghasil madu yang telah lama dikenal manusia. Sejak zaman purba manusia berburu sarang lebah di goa-goa, di lubang-lubang pohon dan tempat-tempat lain untuk diambil madunya. Lebah juga menghasilkan produk yang yang sangat dibutuhkan untuk dunia kesehatan yaitu royal jelly, pollen, malam (lilin) dan sebagainya. Selanjutnya manusia mulai membudidayakan dengan memakai gelodog kayu dan pada saat ini dengan sistem stup (Bappenas,1999).

Di negara-negara maju, pemeliharaan lebah madu cenderung lebih mengutamakan sebagai usaha polinasi atau usaha untuk dapat meningkatkan produksi tanaman dan buah-buahan tertentu. Sedangkan produksi madu hanyalah sebagai hasil sampingan saja.Lebah yang menghisap nektar, secara tidak langsung membantu penyerbukan, sehingga tanaman tersebut akan sanggup berproduksi lebih tinggi dibandingkan jika tanaman tersebut hanya menggandalkan penyerbukan dengan angin (Sarwono,2001).

Didalam memulai usaha lebah madu terdapat dua macam modal yang perlu diperhatikan yaitu:

A. Modal Investasi

Modal investasi adalah modal tetap yang diperlukan dalam kegiatan budidaya lebah madu selama beberapa periode pemanenan termasuk penyusutan alat-alat produksi. Di dalam usaha perlebahan Apis mellifera modal investasi, terdiri dari :

(2)

1. Perlengkapan koloni yang terdiri dari koloni lebah, kotak lebah (super), Bingkai sarang (frame), pondasi sarang, pollen trap, dan standar/tiang besi. 2. Peralatan kerja yang terdiri dari pengungkit, pisau madu, ekstraktor,

tong/drum plastik, alat pertukangan, pakaian kerja, dan sarung tangan. B. Modal Kerja

Modal kerja adalah biaya variabel yang digunakan dalam budidaya lebah madu untuk setiap periode pemanenan. Modal kerja terdiri dari seluruh biaya operasional yang habis dipergunakan selama satu tahun yang terdiri :

1. Makanan stimulasi 2. Obat-obatan

3. Biaya pengembalaan

Tetapi dalam hal ini biaya pengembalaan tidak diperhitungkan karena usaha yang lebah madu yang dilaksanakan hanya berupa pembibitan (Anonimus, 2007 b).

Syarat yang utama yang harus yang dipenuhi dalam budidaya lebah adalah ada seekor ratu lebah dan ribuan ekor lebah pekerja serta lebah jantan. Dalam satu koloni hanya boleh berisi satu ratu dan apabila terdapat dua ratu maka salah satu ratu harus dipisahkan dan dibentuk koloni baru (Bank Indonesia,1999).

Di dalam Usaha pembibitan lebah madu maka perlu diperhatikan Pemilihan bibit dan calon induk karena ratu lebah merupakan inti dari pembentukan koloni lebah, oleh karena itu pemilihan jenis unggul ini bertujuan agar dalam satu koloni lebah dapat produksi maksimal(murtidjo,1991)

Selain pemilihan bibit dan calon induk hal lain yang perlu diperhatikan adalah masalah pemuliabiakan. Pemuliabiakan pada lebah adalah menciptakan ratu baru

(3)

sebagai upaya pengembangan koloni. Pemulibiakan ini dapat dilakukan melalui dua cara yaitu di mana koloni lebah tersebut membentuk sendiri calon ratu baru karena jumlah koloni lebah telah besar atau disebabkan oleh ratu yang lama telah tua. Selain membentuk sendiri calon ratu baru, ratu juga dapat dibuat yaitu dengan cara pembuatan mangkokan ratu yang diletakkan dalam sisiran.Hal ini dilakukan karena ratu lama telah tidak produktif ,sudah tua ataupun terjadi pembentukan koloni baru sehingga terjadi kekosongan ratu (Anonimous,2007 a).

Usaha lebah madu terdiri dari Usaha pembibitan lebah madu dan produksi madu, royal jelly dan pollen.Usaha tersebut dapat dikatakan cukup menguntungkan dari analisa usaha produksi madu dengan skala 50 koloni yang dilakukan oleh BI (1999) ternyata usaha tersebut dapat memberikan IRR dan NPV yang cukup tinggi, yakni sebesar 52,38 % dan Rp 11.084,241,dengan Net B/C sebesar 2,88.

(4)

Landasan Teori

Penanaman modal dalam suatu usaha atau proyek, baik untuk usaha baru maupun perluasan usaha yang sudah ada, biasanya disesuaikan dengan tujuan perusahaan dan bentuk bahan usahanya. Salah satu tujuan perusahaan didirikan , adalah mencari keuntungan , dalam arti seluruh aktifitas perusahaan hanya ditujukan untuk mencari keuntungan semata (Kasmir dan Jakfar, 2003).

Bagi perusahaan yang didirikan untuk tujuan total profit, yang paling utama adalah perlu dipikirkan seberapa lama pengembalian dana yang ditanamkan di proyek tersebut agar segera kembali. Artinya sebelum perusahaan dijalankan , maka terlebih dahulu perlu dihitung apakah proyek atau usaha yang akan dijalankan benar-benar dapat mengembalikan uang yang telah diinvestasikan dalam proyek tersebut dalam jangka waktu tertentu dan dapat memberikan keuntungan secara finansial lainnya sepertiyang diharapkan (Suad dan Suwarsono,1994).

Agar tujuan perusahaan tersebut dapat tercapai sesuai dengan tujuan yang diinginkan, maka perusahaan yang melakukan investasi hendaknya, terlebih dahulu melakukan suatu studi. Tujuannya adalah untuk menilai apakah investasi yang akan ditanamkan layak atau tidak untuk dijalankan. Dengan kata lain jika usaha/proyek tersebut dijalankan akan memberikan suatu manfaat atau tidak (Nitisemito dan burhan,1991).

Investasi yang dilakukan dalam berbagai bidang bisnis (usaha), sudah barang tentu memerlukan sejumlah modal yang digunakan untuk membiayai suatu bisnis, mulai dari biaya prainvestasi, biaya investasi dalam aktiva tetap sampai dengan modal kerja (Gilarso,1993).

(5)

Produksi merupakan suatu kegiatan untuk menghasilkan barang dan jasa dengan jalan mengkombinasikan faktor-faktor produksi yang meliputi : tanah (sumber daya alam), tenaga kerja (sumber daya manusia), modal dan manajemen (Kadariah,1994).

Di dalam kegiatan produksi suatu komoditi pasti mengeluarkan biaya seperti: biaya tenaga kerja, bahan baku,, alat-alat dan mesin, bahan bakar dan sebagainya. Semua biaya yang dikeluarkan disebut sebagai biaya produksi. Perhitungan semua biaya yang perlu dikeluarkan untuk menghasilkan suatu barang /jasa sampai barang tersebut terjual disebut sebagai kalkulasi harga pokok (Rosyidi,1998).

Didalam melakukan perhitungan kita mengenal dua macam modal yaitu: - Modal investasi yaitu merupakan biaya yang dikeluarkan dalam pembangunan

proyek , yang terdiri dari pengadaan lahan, gedung, mesin, peralatan, biaya pemasangan biaya feasibility study dan biaya lainnya yang berhubungan dengan pembangunan proyek.

- Modal kerja adalah biaya yang dikeluarkan untuk membiayai kegiatan usaha setelah pembangunan proyek siap , terdiri dari biaya tetap (fix cost) dan biaya tidak tetap (variable cost).

(Ibrahim, 1998).

Berdasarkan jenisnya biaya dapat dikategorikan menjadi :

- biaya tetap atau Fixed Cost (FC) merupakan biaya- biaya yang tidak tergantung pada tingkat output. Yang termasuk dalam biaya tetap ini adalah

(6)

bunga pinjaman modal, biaya sewa peralatan dan pabrik, tingkat depresiasi yang ditetapkan, dan pajak kekayaan.

- Biaya variabel atau variable cost (VC) merupakan biaya-biaya yang berubah-ubah sesuai dengan output.Jadi biaya variabel merupakan fungsi dari tingkat output. Yang termasuk dalam biaya variabel ini adalah pengeluaran bahan baku, depresiasi yang disebabkan oleh penggunaan peralatan, biaya-biaya tenaga kerja , komisi-komisi penjualan dan semua biaya input-input lainnya yang berubah sesuai tingkat output

(Arsyad, 1993).

Analisis finansial merupakan suatu studi yang bertujuan untuk menilai apakah suatu kegiatan investasi yang dijalankan tersebut layak atau tidak layak dijalankan dilihat dari aspek finansial / keuangan. Analisis finansial lebih memusahatkan penilaian usaha dari sudut pandang investor dan pemilik usaha, sehingga dapat dikatakan analisis finansial berorientasi pada profit motive. Sasaran utama dari analisis finansial adalah menemukan dan berusaha untuk mewujudkan besarnya penerimaan usaha yang diharapkan oleh investor selaku penyandang dana usaha (Sofyan, 2004).

Analisis ekonomi pada dasarnya merupakan analisis yang menyeluruh , tidak hanya masalah masalah yang menyangkut finansial tetapi juga menyangkut kemungkinan adanya dampak usaha terhadap perekonomiaan negara secara keseluruhan, dampak pada lingkungan, dan dampak pada kehidupan masyarakat banyak. Secara singkat perbedaan antara analisis finansial dengan analisis ekonomi dapat di lihat pada tabel 2.

(7)

Tabel 2. Perbedaan Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi.

Analisis Finansial Analisis Ekonomi

- Tujuan : orientasi profit motive. - Harga : harga setempat / harga pasar. - Subsidi: tidak dihitung sebagai biaya Masuk sebagai keuntungan. - Pajak : dihitung sebagai biaya. - Biaya input : dihitung sesuai harga

pasar input.

- Tujuan : orientasi pertumbuhan ekonomi.

- Harga : harga bayangan / harga Ekonomi / shadow price. - Subsidi : diperhitungkan sebagai

Biaya, harga input Terpengaruh.

- Pajak : tidak dihitung sebagai biaya, Dianggap transfer payment. - Biaya input : manfaat yang hilang

karena input digunakan dalam kegiatan investasi.

Kerangka Pemikiran

Di dalam menjalankan usaha pembibitan lebah madu ini harus ada ketersediaan modal dan mengeluarkan biaya-biaya yang digunakan selama poses produksi itu berlangsung seperti biaya bahan baku, bahan penunjang, tenaga kerja, peralatan pemeliharaan dan sebagainya. Besarnya biaya produksi sangat ditentukan dengan besarnya harga yang berlaku. Sedangkan modal investasi merupakan biaya yang dikeluarkan untuk pertama sekali pada saat memulai usaha dan sifatnya dapat digunakan lebih dari satu kali proses produksi

Selain biaya produksi, teknik budidaya dalam pemeliharaan lebah madu juga perlu diperhatikan.Teknik budidaya ini berkaitan dengan kegiatan produksi. Kegiatan produksi ini sangat menentukan besarnya output yang hasilkan yang selanjutnya akan berdampak pada pengembangan usaha tersebut.

Usaha lebah madu dikatakan layak atau tidak layak untuk dikembangkan secara finansial dapat dianalisis dengan mengunakan analisis finansial yaitu dengan

(8)

menghitung R/C, BEP (Break Even Point) dan efisiensi Jika usaha lebah madu ini sesuai dengan kriteria kelayakan secara finansial maka usaha ini layak untuk dikembangkan.

Dalam melakukan perhitungan analisis finansial perlu di perhatikan beberapa hal seperti inputdan output dimana dari input akan terdapat biaya sedangkan output akan menghasilkan penerimaan. Penerimaan merupakan perkalian antara jumlah yang terjual dengan harga jual yang berlaku. Sedangkan biaya merupakan total dari semua pengeluaran usahatani.

(9)

Input Usahatani Output Tidak layak Layak Efisiensi NPM = Px Kelayakaan - R/C - BEP Biaya Penerimaan Tidak Efisien Efisien Px Py

Gambar 2.Skema Kerangka Pemikiran Hipotesis Penelitian

(10)

Berdasarkan landasan teori yang telah diuraikan, maka untuk menjawab masalah diajukan hipotesis sebagai berikut :

1. Usaha pembibitan lebah madu layak untuk diusahakan dilihat dari segi finansial.

2. Tingkat penggunaan input pada usaha pembibitan lebah madu di daerah penelitian telah efisien.

(11)

Metode Penentuan Daerah Sampel

Penentuan daerah penelitian dilakukan secara purposive, yaitu di Desa Samura Kelurahan Gung Negri Kecamatan Kabanjahe Kabupaten Karo dimana daerah tersebut merupakan tempat usaha pembibitan lebah madu di budidayakan dan pada daerah ini juga terdapat tanaman hortikultura dan sayur-sayuran yang banyak mengandung nektar dan pollen yang merupakan sumber pakan lebah madu.

Metode Pengambilan Sampel

Metode pengambilan sample dilakukan dengan cara purposive dimana sample yang ditetapkan merupakan sample satu-satunya yang memelihara lebah madu jenis apis millifera dilokasi penelitian.Adapun alasan memilih Apis millifera karena jenis lebah madu ini lebih banyak dibudidayakan dibandingkan dengan jenis lebah lokal lainnya.Untuk mengetahui lebih lanjut dapat di lihat pada karateristik usahatani.Adapun alasan memilih usaha pembibitan lebah madu bukan produksi madu karena pada tahun ini lebih banyak memproduksi bibit lebah daripada produksi madu.

Metode Pengumpulan Sampel

Data yang dikumpulkan dalam penelitian adalah data primer dan data sekunder. Data primer diperoleh secara langsung melalui wawancara kepada responden dengan menggunakan daftar pertanyaan (kuisioner) yang dibuat terlebih dahulu. Data sekunder diperoleh dari instansi atau lembaga yang terkait dan penelitian – penelitian terdahulu.

(12)

Untuk identifikasi masalah (1) dijelaskan secara deskriptif, yaitu dengan menjelaskan faktor-faktor yang menyebabkan usaha lebah madu tidak berkembang di daerah penelitian.

Untuk hipotesis (1) mengenai analisis finansial dianalisis dengan menghitung R/C dan BEP

R/C (Return Cost Ratio), atau di kenal sebagai perbandingan atau nisbah antara penerimaan dan biaya.Secara matematika dapat ditulis sebagai berikut:

a = R/C R = Py . Y C = FC + VC a = (( Py.Y)/(FC+VC)) Dimana : R = Penerimaan (Rp) C = Biaya (Rp)

Py = Harga output (Rp/unit) Y = Output (Unit)

FC = Biaya tetap (Rp) VC = Biaya tidak tetap (Rp)

Kriteria :

Jika R/C > 1 maka usaha layak untuk dilaksanakan Jika R/C < 1 maka usaha tidak layak untuk dilaksanakan

Break Even Point (BEP) adalah titik pulang pokok dimana total revenue sama dengan total cost.

(13)

o BEP Unit : Jual a H Biaya Total arg o BEP Harga :

Untuk hipotesis (2) mengenai tingkat efisiensi penggunaan input pada usaha pembibitan lebah madu di daerah penelitian

Efisiensi adalah rasio yang mengukur keluaran atau produksi suatu sistem atau proses untuk setiap input masukan. Efisiensi produksi dapat diartikan sebagai upaya penggunaan input atau faktor produksi yang sekecil-kecilnya untuk mendapatkan hasil produksi dalam jumlah tertentu. Efisiensi penggunaan input akan tercapai jika nilai produk marginal (NPM) untuk suatu input sama dengan harga input (Px) tersebut, atau secara matematis dapat ditulis dengan rumus:

1   x x P NPM atau P NPM PM . Py = Px

Karena efisiensi teknis maksimum ( yaitu PR maksimum) di capai pada saat : PM = PR PR = Y/X maka Px PR Py Px NPM . Dimana :

PR = Produksi rata – rata (unit) Px = Harga produk x (Rp) produksi Total produksi biaya Total

(14)

Py = Harga produk y (Rp) X = Input (kotak)

Y = Output (kotak) Kriteria uji:

- Jika NPM /x Px > 1, artinya penggunaan sarana (input) X masih dapat ditambah untuk mencapai PM yang optimal.

- Jika NPM /x Px < 1, artinya penggunaan sarana (input) X sudah terlalu banyak sehingga perlu dikurangi untuk mencapai PM yang optimal.

(15)

Defenisi dan batasan Operasional

Untuk menghindari kesalahpahaman dan kekeliruan dalam penafsiran penelitian ini, maka perlu dibuat defenisi dan batasan operasional sebagai berikut:

Defenisi

b. Usaha lebah pembibitan madu adalah usaha yang membudidaya dan mengembangkan lebah madu serta menjual bibit lebah madu.

c. Modal investasi merupakan modal tetap yang dikeluarkan untuk pertama sekali pada saat memulai usaha ataupun yang di investasikan dalam beberapa periode sesuai dengan kemampuan perusahaan.

d. Biaya produksi usaha pembibitan lebah madu adalah segala biaya yang dikeluarkan oleh pengusaha yang sifatnya mutlak dalam melakukan kegiatan produksi.

e. Pendapatan merupakan perkalian antara jumlah yang terjual dengan harga jual yang berlaku. pendapatan yang dimaksud pada penelitian ini adalah pendapatan kotor (gross revenue).

f. Analisis finansial adalah suatu studi untuk penilaian dalam rangka untuk melihat apakah usaha lebah madu yang dilaksanakan layak diusahakan dan menguntungkan secara finansial. Dimana criteria yang digunakan terdiri dari R/C dan BEP

Batasan Operasional

a. Daerah penelitian adalah Desa Samura Kelurahan Gung Negri Kecamatan Kabanjahe,Kabupaten Karo.

(16)

c. Sampel usaha pembibitan lebah madu adalah lebah madu yang khusus diternakan/ dibudidayakan bukan lebah madu yang ada di hutan bebas.

d. Usaha lebah madu yang di teliti adalah usaha pembibitan lebah madu saja hal ini dikarenakan sampel tidak lagi mengingat jumlah produksi madunya lagi dan sampel pengusahanya hanya satu.

Gambar

Tabel 2. Perbedaan Analisis Finansial dan Analisis Ekonomi.
Gambar 2.Skema Kerangka Pemikiran

Referensi

Dokumen terkait

M : MySQL merupakan aplikasi database server, bahasa terstruktur yang digunakan untuk membuat dan mengelola database beserta isinya pengguna dapat memanfaatkan

Implikasi TIK terhadap prestasi belajar peserta didik pada kelompok mata pelajaran pendidikan agama khususnya dalam pembelajaran fikih dan akidah akhlak yang

Menurut Sanjaya (Syaefudin, 2008), pembelajaran kontekstual adalah suatu pendekatan pembelajaran yang menekankan kepada proses keterlibatan siswa secara penuh untuk

Dan cukuplah Kami sebagai Pembuat perhitungan (Q.S. Iman atau percaya pada Hari Akhir atau Hari Kiamat mempunyai makna penting bagi orang-orang yang beriman. Pada hari

Keaktifan Menggunakan Teachers’ Scaffolding Talk pada pengajaran Berbicara Dalam Bahasa Inggris untuk Siswa IIS ( Ilmu-Ilmu Sosial) SMA 1 Bae Kudus Tahun Akademik

UTMSPACE juga amat berbesar hati memberikan Hadiah Khas UTMSPACE kepada graduan yang memenuhi kriteria bagi kategori Veteran iaitu seramai 5 graduan dan kategori Suami-Isteri

Dilihat dari pemikiran-pemikiran beliau yang sesuai dengan konsep yang masih diimplementasikan yaitu pendidikan dan pengajaran di Indonesia saat ini mengenai budi

Pada tahun 2014 pihak Jabatan Audit Negara (JAN) telah menjalankan pengauditan di MAINJ dan hasil daripada pengauditan tersebut JAN mendapati proses pendaftaran harta