• Tidak ada hasil yang ditemukan

Analisis Aliran Proses Produksi dengan Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing di PT. Cahroen Pokphand Indonesia

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Analisis Aliran Proses Produksi dengan Menggunakan Pendekatan Lean Manufacturing di PT. Cahroen Pokphand Indonesia"

Copied!
6
0
0

Teks penuh

(1)

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Produksi merupakan proses yang berkenaan dengan pengubahan input

menjadi jasa atau barang. Manufacturing adalah proses produksi untuk

menghasilkan produk-produk fisik. Pada masa sekarang, manufacturing dilihat

sebagai suatu proses yang mengintegrasikan kegiatan dari tiga pihak yaitu

pemasok bahan (suppliers), pabrik pengolahan (manufacturing plants) dan para

pelanggan (costumers). Salah satu perusahaan industri manufaktur adalah PT.

Charoen Pokphand Indonesia Food Division. Perusahaan ini bergerak dalam

bidang pengolahan makanan khususnya daging ayam. Beberapa produk yang

dihasilkan perusahaan adalah sausage (sosis) dan further (nugget).

Sosis merupakan produk makanan yang dibuat dari campuran daging halus

(mengandung tidak kurang dari 75% daging) dengan tepung atau pati dengan atau

tanpa penambahan bumbu dan bahan tambahan makanan lainnya yang diizinkan

dimasukkan kedalam produksi sosis. Proses produksi sosis dalam PT. Charoen

Pokphand Indonesia Food Division terdiri dari sepuluh stasiun kerja yaitu proses

seasoning, proses premixing, proses emulsifying, proses mixing, packaging awal, cooking, sortir, metal detector dan weight checker, packaging akhir dan

penyimpanan.

Pada proses produksi sosis masih terdapat beberapa jenis pemborosan dan

(2)

mengurangi efisiensi dari sistem. Pemborosan yang terjadi PT. Charoen Pokphand

Indonesia salah satunya adalah adanya defects (produk yang dapat di proses ulang

(rework) dan tidak dapat diproses ulang). Untuk produk rework ditumpuk terlebih

dahulu selama 5-7 jam untuk dimasukkan kembali ke mesin mixing. Kegiatan

non value added lainnya adalah adanya waktu menunggu misalnya waktu yang

diperlukan sekitar sepuluh menit untuk memeriksa tekanan mesin, selanjutnya

beberapa transportasi yang dianggap tidak perlu dan dapat diminisasi untuk

memperoleh sistem produksi yang lebih efisien.

Salah satu langkah yang dapat dilakukan dalam mengurangi waste dan non

value added activity adalah dengan menerapkan lean manufacturing. Lima elemen

penting dari lean manufacturing adalah siklus manufaktur, organisasi,

pengendalian proses, metrics, dan logistik.1. Dalam penelitian ini, pendekatan

yang dilakukan adalah mengefesiensikan elemen siklus manufaktur untuk

mereduksi pemborosan. Pendekatan ini dilakukan dengan memahami gambaran

umum perusahaan melalui aliran informasi dan material di lantai produksi dengan

membuat value stream mapping.

2

1 M. Feld, William. 2001. Lean Manufacturing: Tools, Techniques, and How to Use Them. St.

Lucia Press

2 Nash, Mark and Polling, Sheila. 2008. Mapping the total value stream. Taylor and Francis Group Value Stream Mapping adalah alat proses pemetaan yang berfungsi untuk

mengindentifikasi aliran material dan informasi pada proses produksi dari bahan

menjadi produk jadi. Value Stream Mapping digambarkan dengan simbol-simbol

yang mewakili aktivitas. Aktivitas dikelompokkan dalam value added dan non

value added, sehingga dapat diketahui aktivitas mana yang dapat memberikan

(3)

mengidentifikasi pemborosan yang terjadi selama proses produksi sehingga dapat

diambil langkah untuk mengeliminasi pemborosan.

Penggunaan tools dari lean manufacturing yaitu value stream mapping

pada industri otomotif otomotif skala kecil telah dibuktikan melalui penelitian

ilmiah dari Sapat’s College of Engineering di India3

Tujuan umum dari penelitian ini adalah menganalisis terjadinya

pemborosan pada proses produksi di PT. Charoen Pokphand Indonesia Food

Division sehingga dapat memperpendek waktu produksi.

. Dalam jurnal ilmiahnya

dikatakan bahwa penggunaan value stream mapping dapat mengurangi non value

added time seperti waktu bottleneck, waktu menunggu, waktu material handling

dan lain-lain. Bahkan berpotensi dalam pengurangan biaya produksi dalam waktu

siklus sampai 6-7%. Hal ini merupakan bukti bahwa penggunaan value stream

mapping dapat merampingkan aliran proses produksi di perusahaan tersebut.

1.2 Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan di atas, maka rumusan

permasalahan dalam penelitian ini adalah banyaknya aktivitas yang tidak bernilai

tambah (non value added activity) atau pemborosan (waste) pada waktu proses

produksi sehingga memperpanjang waktu produksi.

1.3 Tujuan dan Manfaat

3

Ravindrakumar. S. Agrahari. Priyanka A. Dangle. Prof. K.V. Chandratre. 2015. Improvement of

process cycle efficincy by implementing a lean practice: a case study. Sapts’s College of

(4)

Tujuan khusus yang ingin dicapai dari pemecahan masalah ini adalah:

1. Mengidentifikasi non value added activity yang merupakan pemborosan

(waste) yang terdapat di sepanjang aliran proses produksi.

2. Menurunkan waktu produksi (lead time) dengan melakukan eliminasi aktivitas

yang tidak memberikan nilai tambah.

3. Menyusun future state map proses produksi di perusahaan dengan

memanfaatkan konsep value stream mapping

Manfaat dalam melakukan penelitian ini adalah sebagai berikut:

1. Meningkatkan kemampuan mahasiswa dalam mengaplikasikan teori yang

diperoleh selama kuliah dan meningkatkan wawasan dalam menganalisis dan

memecahkan masalah sebelum memasuki dunia kerja khususnya dalam hal

lean manufacturing.

2. Sebagai masukan bagi perusahaan berupa rekomendasi perbaikan dengan

meminimasi waste yang terjadi

3. Untuk mempererat hubungan kerja sama antara perusahaan dengan

Departemen Teknik Industri USU.

1.4 Batasan dan Asumsi Penelitian

Batasan-batasan yang digunakan dalam penelitian ini adalah :

1. Waste yang diamati adalah waste waktu.

2. Jenis olahan ayam yang diamati adalah sausage (sosis).

3. Pengujian waktu hanya dilakukan pada waktu proses, sedangkan waktu

(5)

4. Solusi yang diberikan hanya sampai pada perancangan strategi perbaikan.

5. Dalam penelitian ini tidak dilakukan perhitungan biaya.

Asumsi-asumsi yang digunakan dalam penelitian adalah :

1. Proses dan aktivitas produksi tidak berubah selama penelitian berlangsung.

2. Tidak ada penambahan mesin dan peralatan yang baru

3. Pekerja dalam keadaan terampil dengan pekerjaannya, memahami prosedur

kerja, dan bekerja secara normal.

4. Mesin tidak dalam keadaan rusak

5. Tidak ada perubahan tata letak mesin dan peralatan, dan pola aliran

1.5 Sistematika Penulisan Tugas Akhir

Sistematika penulisan tugas sarjana dapat dilihat sebagai berikut :

Bab I Pendahuluan, menguraikan latar belakang permasalahan yang

mendasari penelitian dilakukan, perumusan permasalahan, tujuan penelitian,

manfaat penelitian, batasan dan asumsi yang digunakan dalam penelitian dan

sistematika penulisan tugas sarjana.

Bab II Gambaran Umum Perusahaan, sejarah umum perusahaan, ruang

lingkup perusahaan, organisasi dan manajemen, proses pengolahan, utilitas, dan

pengolahan limbah.

Bab III Landasan Teori, berisikan teori mengenai Lean Manufacturing,

(6)

Bab IV Metodologi Penelitian, berisikan tentang tempat dan waktu

penelitian, jenis penelitian, objek penelitian, variabel penelitian, kerangka

konseptual penelitian, metode pengumpulan data, metode pengolahan data, dan

blok diagram prosedur penelitian.

Bab V Pengumpulan Dan Pengolahan Data, dalam bab ini berisikan

tentang pengumpulan data baik data primer dan data skunder. Dan

langkah-langkah pengolahan data yaitu penentuan model line, penentuan value stream

manager, penentuan waktu standar, perhitungan kapasitas dan WIP, Pembentukan

diagram SIPOC, pembuatan peta kategori untuk setiap proses, dan pembuatan

peta aliran keseluruhan pabrik. Kemudian pembentukan future state map yang

meliputi penyusunan tindakan perbaikan dengan lean manufacturing, dan

penggambaran future state map.

Bab VI Analisis Pemecahan Masalah, dalam bab ini berisikan analisis

current state map yang meliputi Value Added Time (VA) dan Non Value Added Time (NVA), analisis process activity mapping dan analisis 5W1H serta solusi dari

analisis current state map.

Bab VII Kesimpulan Dan Saran, berisi kesimpulan yang diperoleh dari

Referensi

Dokumen terkait

Sering secara tak langsung, industri alat-alat kedokteran mempengaruhi kinerja etis dalam hubungan dokter dan pasien melalui rumah sakit sebagai organisasi bisnis yang

Dengan batasan – batasan istilah di atas, maka yang dimaksud dalam judul adalah pencapaian sasaran pembelajaran dengan menggunakan seperangkat benda konkrit yang

Kekuatan yang dimiliki oleh Divisi Telkom Flexi berdasarkan hasil penelitian ini adalah Terjaminnya kualitas produk; Kegiatan promosi untuk FlexiNet dilakukan dengan baik;

Belum dapat menyajikan laporan cara pemecahan masalah Keberagaman Umat Beragama di Mayarakat berdasarkan hasil pengamatan Menyajikan Informasi Menyajikan informasi dengan

pematangan buah alpukat, kecuali pada uji tekstur hari ke- 9 tidak terjadi interaksi antara lama perendaman dengan konsentrasi larutan

Selain itu, pihak terkait penelitian melaporkan bahwa kepa- la sekolah maupun guru belum mengetahui bagaimana mengembangkan strategi dalam mendorong murid perem- puan dan

Seseorang yang menderita hipertensi disebabkan karena ada masalah dari dalam diri atau dari luar, kemudian penderita hipertensi tersebut memiliki keyakinan

Tidak terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan pemanfaatan buku KIA dengan kemampuan perawatan balita pada ibu balita di Posyandu Laras Lestari Nogotirto Sleman