PAKET PROGRAM
APLIKASI
Formula pada aplikasi exel adalah suatu persamaan matematika untuk menghitung nilai – nilai tertentu dengan tujuan untuk mendapatkan hasil yang diharapkan.
Contoh :
menghitung 10 + 15 maka formulanya = 10+15
Simbol tanda kurung ataupun tanda lainnya yang umun digunakan dalam operasi matematika juga bisa digunakan dalam exel : =(25+5)*8
Nilai dalam aplikasi Excel dimuat didalam sel atau range yang memiliki alamat tertentu, oleh karena itu penulisan formula pun umumnya merujuk pada alamat sel-nya dan bukan pada nilainya, misalnya: =(A5*A6)+(B5/C5)
Atau dalam beberapa kondisi bisa juga Anda kombinasikan antara alamat sel dengan suatu nilai tertentu, misalnya: =(B4+C4)*150
Fungsi adalah sebuah sebuah preset dari formula yang bertujuan untuk menyederhanakan formula hingga membuat proses perhitungan data menjadi lebih singkat dan tentunya relatif lebih mudah untuk dikerjakan.
contoh =AVERAGE(range_produk)
fungsi dapat menyederhanakan sekaligus menyingkat sebuah formula yang panjang menjadi lebih sederhana. Dalam penerapannya, fungsi mengacu pada alamat sel. Misalkan data untuk 8 unit produk tersebut terdapat pada sel B5 hingga B12 maka formulanya akan menjadi: =AVERAGE(B5:B12)
Untuk menggunakan formula ini Anda tinggal
melakukan klik
mouse pada sel atau range dimana Anda ingin
menempatkan hasil perhitungan.
Sebagai contoh, pada tabel dibawah ini tentunya
Anda harus melakukan klik mouse pada sel
D3 yang
akan menyimpan hasil perhitungan dari sel
B3 serta
sel C3, dan berikutnya Anda tinggal
menuliskan
formula yang sesuai pada sel D3 tersebut.
Pada aplikasi Excel 2010, Function Library bisa Anda temukan pada ribbon didalam tab Formulas. Isinya berupa seperangkat tombol-tombol perintah penggunaan fungsi yang terbagi kedalam beberapa kategori spesifik seperti misalnya fungsi yang berhubungan dengan akunting dan keuangan dimuat dalam kategori Financial, fungsi yang berhubungan dengan operasi matematika dimuat dalam kategori Math & Trig, dan demikian seterusnya.
Untuk menggunakannya, klik pada sel dimana Anda ingin menuliskan hasil perhitungan kemudian klik salah satu tombol yang sesuai pada group Function Library tersebut. Berikutnya pada daftar pilihan fungsi yang ditampilkan, klik pada fungsi yang ingin Anda gunakan.
Mengingat banyaknya pengguna Excel yang lebih memilih penulisan formula secara manual maka pada beberapa versi Excel yang terakhir , Microsoft pun memberikan fitur-fitur bantuan untuk mempermudah penulisan formula secara manual ini.
Fitur-fitur bantuan ini diantaranya adalah:
Intellisense: Fitur ini merupakan sebuah fitur AutoComplete yang akan menjaga penulisan nama fungsi dari kesalahan ketik sekaligus mempercepat Anda dalam menuliskan nama fungsi yang akan digunakan. Sebagai contoh misalkan Anda hendak menggunakan fungsi SUM, maka didalam sel Anda t inggal menget ikan tanda “=” diikuti huruf “S”. Perhat ikan bahwa Excel akan menampilkan daftar semua nama fungsi yang berawalan huruf S. Berikutnya dari daftar tersebut Anda tinggal klik ganda pada Nama fungsi SUM Untuk memuatnya Pada Formula bar.
Keterangan Penulisan Argumen: Setelah Anda
memilih nama fungsi, berikutnya
Excel akan memberikan bantuan informasi tentang
argumen-argumen untuk fungsi
tersebut. Sebagai contoh pada gambar berikut ini,
dapat dilihat argumen-argumen
yang digunakan pada fungsi
VLOOKUP, yaitu
lookup value, table_array, dst.
Tanda Sama dengan
Tanda sama dengan atau “=” merupakan tanda awal dari penulisan formula yang mutlak harus dituliskan jika Anda hendak menggunakan formula apapun. Tanda ini juga bisa digunakan sebagai rujukan ke data pada lokasi lain. Sebagai contoh misalkan sel A1 berisikan data 10. Pada sel A5, jika Anda ket ikan tanda “=” (tanpa tanda kutip) yang diikuti dengan penekanan tombol Enter maka sel A5 juga akan berisi data 10.
Tanda kurung
Tanda kurung atau “( )” digunakan untuk memisah bagian-bagian yang dianggap perlu dalam suatu formula. Penggunaan tanda ini secara garis besar sama dengan penggunaan dalam operasi matematika biasa, tentunya agar perhitungan menjadi lebih mudah untuk dibaca dan dianalisa.
Untuk seting regional Indonesia, maka tanda pemisah variabel yang digunakan adalah titik-koma atau “;”
Untuk seting regional selain Indonesia, maka tanda pemisah variabel yang digunakan adalah koma atau “,”
Cara memeriksa seting regional ini pada Windows 7 adalah sebagai berikut:
Pastikan aplikasi Excel dalam kondisi tertutup.
Start Menu > Control Panel > Region & Language.
Pada jendela Region and Language yang ditampilkan, pilih
seting regional yang ingin Anda gunakan dengan memilihnya di bagian Format dan klik tombol OK untuk menyetujuinya.
Tanda kutip atau
“ “ digunakan jika Anda hendak
menggunakan isi atau data pada sebuah sel
untuk digunakan pada formula. Sebagai contoh pada
tabel dibawah ini menunjukan formula
untuk menghitung jumlah data Jeruk yaitu dengan
menggunakan fungsi
COUNTIF
Penulisan suatu formula hendaknya selalu merujuk
pada alamat sel / range dan jangan merujuk
langsung pada isi sel atau datanya, karena hal ini
akan membuat formula menjadi statis dan terkunci
hanya untuk data tersebut saja. Agar lebih jelas,
perhatikan contoh berikut ini.
Contoh :
Fungsi yang pertama dan bisa dibilang merupakan salah satu fungsi yang paling banyak diketahui dan digunakan setiap pengguna aplikasi Excel adalah fungsi SUM. Fungsi SUM
digunakan untuk menjumlahkan data dari beberapa sel. Aturan penulisannya sebagai berikut:
=SUM(sel awal:sel akhir) atau =SUM(range)
Contoh: = pada tabel berikut ini akan dihitung nilai Total Penjualan pada sel C7 untuk data bulan Januari hingga bulan April, yaitu data pada sel C3 hingga C6.
Fungsi AVERAGE digunakan untuk menghitung nilai rata-rata dari sejumlah data pada
beberapa sel. Aturan penulisannya sebagai berikut:
=AVERAGE(sel awal:sel akhir) atau =AVERAGE(range)
Sebagai contoh, pada tabel berikut ini akan dihitung nilai rata-rata Penjualan per Tahun pada sel C7 untuk data tahun 2009 hingga 2012, yaitu data pada sel C3 hingga C6.
fungsi
COUNT digunakan untuk
menghitung
banyaknya pemilik data.
Aturan penulisan fungsi
COUNT sebagai berikut:
=COUNT(sel awal:sel akhir) atau
=COUNT(range)
Contoh : Pada tabel yang ditanyakan adalah jumlah
materi training yang ada dan bukan jumlah nilainya.
Fungsi MAX digunakan untuk mengetahui nilai maksimum dari sejumlah data dan fungsi MIN untuk mengetahui nilai minimum juga dari sejumlah data.
Aturan penulisan fungsi MAX dan MIN sama saja, yaitu sebagai berikut:
=MAX(sel awal:sel akhir) atau =MAX(range)
atau
=MIN(sel awal:sel akhir) atau =MIN(range)
Sebagai contoh, pada tabel berikut ini ditanyakan berapa nilai maksimum dan minimum untuk semua nilai yang ada, yaitu data nilai pada sel C3 hingga C6.
Fungsi COUNTIF termasuk kedalam kategori Logic Functions tersebut. Fungsi ini pada dasarnya memiliki kegunaan yang sama dengan fungsi COUNT yaitu untuk
menghitung banyaknya data. Namun pada fungsi COUNTIF, banyaknya data ini hanya akan dihitung jika sesuai dengan kriteria atau kondisi tertentu.
Aturan penulisannya sebagai berikut:
=COUNTIF(Range Data;Kondisi)
perhatikan contoh tabel berikut ini. Tiap-tiap siswa memiliki
status kelulusan yang berbeda dimana ada yang LULUS dan ada yang GAGAL. Sementara yang ditanyakan adalah berapakah
jumlah siswa yang LULUS?
fungsi SUMIF juga digunakan untuk menjumlahkan data pada range tertentu, hanya saja data yang akan dijumlahkan mengacu pada kondisi tertentu.
Aturan penulisan fungsi SUMIF ini sebagai berikut:
=SUMIF(range kondisi;kondisi;range data)
perhatikan contoh pada tabel berikut ini. Yang ditanyakan pada tabel tersebut bukanlah total laba keseluruhan melainkan total laba hanya untuk barang yang bagus saja serta total laba hanya untuk barang yang rusak saja.
Berikut ini beberapa contoh untuk penggabungan
fungsi ini.
Contoh 1: Menggabungkan Fungsi SUM dengan
Perkalian
Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk
menghitung
Total Laba pada sel C10.
Contoh 2: Menggunakan 2 Fungsi SUMIF dalam
1 Formula
Pada tabel berikut ini Anda diminta untuk
menghitung stok
Barang Bagus pada sel D9 serta
stok
Barang Rusak pada sel D10. Data stok
barang tersebut diambil dari tabel Laporan
Stok Gudang.
fungsi IF adalah fungsi logika yang paling banyak diaplikasikan, terutama dalam penerapan formula lanjutan yang melibatkan banyak data dan keputusan bercabang. Kegunaan dari fungsi IF ini sebetulnya sangat sederhana, fungsi ini akan mengambil suatu kondisi tertentu kemudian menentukan nilai TRUE atau FALSE. Nilai TRUE adalah nilai dimana kondisi tersebut terpenuhi dan nilai FALSE adalah nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi.
Aturan penulisan fungsi IF ini adalah sebagai berikut:
=IF(kondisi;nilai_TRUE;nilai_FALSE)
kondisi merupakan kriteria acuan yang dijadikan pembanding
nilai_TRUE merupakan nilai untuk kondisi yang terpenuhi
nilai_FALSE merupakan nilai untuk kondisi yang tidak terpenuhi
Agar lebih jelas dalam memahami penggunaan fungsi IF ini, perhatikan contoh pada tabel berikut ini.
Pada dasarnya aturan penulisan fungsi IF bercabang ini sama saja dengan IF tunggal, Karena kondisi-nya lebih dari satu, maka untuk nilai_FALSE digunakan kembali fungsi IF berikutnya. Misalnya jika kondisi-nya ada 2, maka aturan penulisannya menjadi:
=IF(kondisi_1;nilai_TRUE1;(IF(kondisi_2;nilai_TRUE2;nilai_FALSE)))
Jika dijabarkan, maka formula tersebut berarti:
Lihat kondisi_1, jika terpenuhi maka gunakan nilai_TRUE1.
Jika kondisi_1 tidak terpenuhi, maka lihat kondisi_2.
Jika kondisi_2 terpenuhi, maka gunakan nilai_TRUE2.
Jika kondisi_2 tidak terpenuhi, maka gunakan nilai_FALSE.
Misalkan saja pada tabel daftar barang tersebut Anda diminta untuk mengisi nilai diskon pada sel C3 hingga C6, dengan kondisi bahwa produk Mouse dan produk Keyboard akan mendapatkan diskon sebesar 5%. Diluar produk tersebut tidak diberikan diskon.
Kegunaannya adalah untuk membandingkan 2 atau lebih kondisi dan menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Nilai TRUE akan digunakan jika salah satu kondisi atau semua kondisi terpenuhi. Sedangkan nilai FALSE akan digunakan jika semua kondisi tidak terpenuhi. Aturan penulisan fungsi OR pada dasarnya sangat sederhana yaitu hanya memuat kondisinya saja sebagai berikut:
=OR(kondisi_1;kondisi_2;kondisi_3;...;kondisi_n)
Sebagai contoh pada artikel IF Bercabang yang telah dibahas sebelumnya,
terdapat tabel diskon sebagai berikut, dimana ada kondisi untuk produk Mouse dan produk Keyboard yang akan mendapatkan diskon sebesar 5%.
Fungsi AND adalah kebalikan dari fungsi OR. Kegunaannya sama yaitu untuk membandingkan 2 atau lebih kondisi dan menghasilkan nilai TRUE atau FALSE. Perbedaan AND dengan OR adalah nilai untuk kondisi TRUE dan FALSE-nya. Pada fungsi AND, nilai
TRUE akan digunakan jika semua kondisi terpenuhi, dan nilai FALSE akan digunakan jika salah satu atau semua kondisi tidak terpenuhi.
Aturan penulisan :
=IF(AND(kondisi_1;kondisi_2);nilai_TRUE;nilai_FALSE)
Contoh penggunaan fungsi AND ini dapat dilihat pada tabel berikut.
Misalkan pada kolom Status akan diisi dengan kata LULUS atau GAGAL. Status LULUS akan didapatkan Siswa jika kedua nilai yaitu nilai Bahasa dan nilai Matematika diatas 60. Jika salah satu nilai saja dibawah 60 maka siswa dinyatakan gagal.
Perhitungan dalam aplikasi Excel adakalanya
melibatkan sistem penanggalan, misalnya saja untuk
menghitung lama waktu cicilan atau tanggal jatuh
tempo. Untuk mempermudah perhitungan tersebut
maka Anda dapat menggunakan beberapa
Fungsi
Tanggal yang
disediakan oleh Excel. Beberapa
fungsi tanggal yang umum digunakan berikut aturan
penulisannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Contoh penerapan fungsi penanggalan ini misalnya saja untuk menghitung tanggal jatuh tempo seperti tabel berikut ini.
Contoh penerapan lain untuk fungsi tanggal ini misalnya untuk menghitung durasi berdasarkan tanggal awal dan akhir seperti tabel berikut ini. Yang ditanyakan dari tabel tersebut adalah
Lama Project dalam satuan Bulan. Untuk menghitungnya maka Anda tinggal mengurangi data pada sel C3 dengan sel B3. Atau jika dituliskan formula dasarnya sebagai berikut:
Excel juga menyediakan beragam fungsi untuk menghitung waktu atau jam. Beberapa Fungsi Waktu yang umum digunakan berikut aturan penulisannya dapat dilihat pada tabel berikut ini.
Kemudian jika Anda akan menghitung total waktu, baik dalam bentuk jam, menit, ataupun detik maka total waktu yang didapat dari hasil perhitungan harus dikalikan dengan bilangan yang sesuai dengan satuannya. Aturannya bilangan pengali ini adalah sebagai berikut:
Jam: 24
Menit: 1440
Detik: 86400
Yang ditanyakan dari tabel tersebut adalah Total Jam, Total Menit, serta Total Detik. Untuk menghitungnya sangatlah mudah. Anda tinggal mengurangi data Jam Keluar pada sel C3 dengan data Jam Masuk pada sel B3 dan kemudian mengalikannya denan bilangan yang sesuai.
Ada 4 varian fungsi pembulatan yang umum digunakan, yaitu INT, ROUND, ROUNDUP, dan
ROUNDDOWN. Perbedaan fungsi-fungsi tersebut berikut aturan penulisannya bisa dilihat pada tabel berikut ini.
Pada aturan penulisan tersebut, angka merupakan angka yang akan Anda bulatkan dan digit
mengatur jumlah bilangan dibelakang koma. Agar lebih jelas dalam memahami fungsi pembulatan ini, misalkan saja Anda hendak membulatkan angka 8,762.
Jika Anda menggunakan fungsi INT maka formulanya adalah: =INT(8,762)
Hasil dari formula tersebut adalah 8 karena INT akan membulatkan suatu angka kebawah
sekaligus menghilangkan angka dibelakang koma.
Jika Anda menggunakan fungsi ROUND dan menginginkan ada 2 angka dibelakang koma,
maka formulanya adalah:
=ROUND(8,762;2) Hasilnya adalah 8,76 karena fungsi ROUND ini akan membulatkan angka sesuai kaidahmatematika.
Jika Anda menggunakan fungsi ROUNDUP dan menginginkan ada 2 angka dibelakang koma, maka formulanya adalah:
=ROUNDUP(8,762;2) Hasilnya adalah 8,77 karena fungsi ROUNDUP ini akan membulatkan angka keatas.
Jika Anda menggunakan fungsi ROUNDDOWN dan menginginkan ada 2 angka dibelakang
koma, maka formulanya adalah: =ROUNDDOWN(8,762;2) Hasilnya adalah 8,76 karena fungsi ROUNDDOWN ini akan membulatkan angka kebawah.
Dalam penerapannya, tentu saja angka yang hendak
dibulatkan tidak selalu berbentuk angka melainkan
bisa merujuk pada data angka di sel tertentu
ataupun hasil dari suatu perhitungan.
Sebagai contoh pada tabel berikut ini, fungsi
ROUNDDOWN digunakan untuk membulatkan
hasil penjumlahan yang didapat dari formula SUM.
fungsi
LEFT; MID; dan RIGHT. Ketiga fungsi
tersebut memiliki
kegunaan yang sama yaitu
untuk
mengambil beberapa karakter dari suatu teks.
Fungsi
LEFT akan mengambil sejumlah karakter
dari arah kiri. Jumlah karakter yang akan
diambil ditentukan pada argumen
jumlah_karakter.
Aturan penulisan selengkapnya adalah
sebagai
berikut:
=LEFT(teks;jumlah_karakter)
Sebagai contoh jika pada sel
B2 Anda ketikan
formula berikut ini: =LEFT("KOMPUTER";3)
Fungsi
RIGHT
akan
mengambil
sejumlah
karakter dari arah kanan. Jumlah karakter yang
akan
diambil
ditentukan
pada
argumen
jumlah_karakter.
Aturan
penulisan
selengkapnya
adalah sebagai berikut:
=RIGHT(teks;jumlah_karakter)
Sebagai contoh jika pada sel
B2 Anda ketikan
formula berikut ini: =RIGHT("KOMPUTER";3)
Fungsi
MID akan mengambil sejumlah karakter
dari arah kiri. Namun awal pengambilan
karakter tersebut bisa Anda tentukan sendiri pada
argumen
awal. Dan jumlah karakter yang
akan
diambil
tetap
ditentukan
pada
argumen
jumlah_karakter. Aturan penulisan
selengkapnya
adalah sebagai berikut:
=MID(teks;awal;jumlah_karakter)
Sebagai contoh jika pada sel
B2 Anda ketikan
formula berikut ini: =MID("KOMPUTER";4;2)
#####
Pesan kesalahan ini umum disebut dengan ist ilah
"Railroad tracks”.
Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini
diantaranya adalah:
Anda menuliskan data yang panjang namun lebar
kolomnya terlalu sempit hingga sel tidak dapat
menampilkan data tersebut.
Anda mengisi angka atau bilangan negatif pada
suatu sel dimana sel tersebut memiliki format sel
Date (tanggal) atau Time (waktu).
#REF!
REF bisa diartikan dengan REFERENCE atau referensi, hingga pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan kesalahan pada formula yang melibatkan penggunaan tabel referensi sebagai acuan.
Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
Anda membuat suatu formula yang terhubung dengan suatu tabel referensi namun kemudian tabel referensi tersebut terhapus.
Pada fungsi lookup atau referensi seperti misalnya VLOOKUP dan HLOOKUP, Anda menggunakan nomor index kolom atau baris yang lebih besar dari jumlah kolom atau baris pada tabel referensinya.
Data rujukan yang digunakan dalam formula dipindahkan ke tempat lain.
#VALUE!
VALUE bisa diartikan dengan nilai, hingga pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan kesalahan nilai yang digunakan pada formula. Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
Anda menggunakan parameter teks pada argumen suatu fungsi yang seharusnya menggunakan parameter berupa angka atau bilangan. Misalnya seperti =HLOOKUP(B8;C3:E4;"dua";FALSE).
Anda menjalankan formula perhitungan dengan Operator Dasar ataupun fungsi perhitungan lain namun argumen yang digunakan merujuk pada sel yang berisikan teks. Misalnya sel A1 berisikan data KOTA dan sel A2 berisikan data BANDUNG.
Jika Anda menjalankan formula =A1+A2 maka hasilnya adalah pesan kesalahan ini.
#DIV/0!
DIV/0 bisa diartikan dengan Divide by Zero atau dibagi dengan nol, hingga pesan kesalahan
ini umumnya berhubungan dengan proses pembagian dengan bilangan nol.
Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
Formula yang Anda gunakan dibagi dengan angka nol.
Formula yang Anda gunakan dibagi dengan sel yang kosong atau belum ada data apapun didalamnya.
#NULL!
NULL bisa diartikan dengan kosong atau belum ditentukan hingga pesan kesalahan ini umumnya berhubungan dengan argumen atau simbol yang hilang, atau bisa juga karena ada posisi penempatan simbol yang kosong.
Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
Tidak ada tanda pemisah titik-dua (:) pada alamat range. Misalnya seharusnya tertulis A1:C1 tapi Anda menuliskannya (A1 C1).
Terdapat spasi diantara alamat sel atau range. Hal ini jelas tidak diperkenankan karena diantara alamat sel atau range setidaknya Anda harus menggunakan Operator Dasar atau tanda pemisah argumen koma atau titik-koma.
#NUM!
NUM bisa diartikan dengan number atau bilangan hingga pesan kesalahan ini umumnya
berhubungan dengan kesalahan yang terkait dengan bilangan.
Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
Hasil perhitungan formula melebihi batas nilai yang dikenali Excel.
Anda menggunakan fungsi iteratif seperti misalnya fungsi IRR dan formula yang
Anda gunakan tidak dapat menemukan hasilnya.
#NAME?
NAME bisa diartikan dengan nama yang maksudnya ditujukan untuk nama sel. Jadi pesan
kesalahan ini umumnya berhubungan dengan kesalahan pada penamaan alamat suatu sel atau range.
Beberapa penyebab munculnya pesan kesalahan ini diantaranya adalah:
Penulisan alamat range yang disatukan atau tidak dipisahkan tanda titik-dua. Misalkan range A1:D1 namun Anda tuliskan dengan A1D1.
Nama suatu alamat range yang tidak ditemukan karena belum dibuat atau kesalahan dalam penulisan nama range tersebut.
Nama fungsi yang Anda gunakan salah, misalnya saja HLOOKUP tapi Anda menuliskannya HHLOKUP.
Teks pada suatu formula yang tidak diapit tanda kutip.
#N/A!
N/A bisa diartikan dengan Not Available atau tidak
tersedia. Pesan kesalahan ini akan ditampilkan jika:
Anda menggunakan fungsi lookup atau referensi seperti
misalnya VLOOKUP atau HLOOKUP dalam suatu formula
dan nilai yang dicari tidak ditemukan dalam tabel
referensi atau tabel yang dijadikan acuan.
Pesan ini juga merupakan pesan kesalahan generik atau
umum dimana kesalahan yang terjadi tidak dapat
diwakili oleh pesan-pesan kesalahan sebelumnya,
misalnya seperti data yang hilang, nama fungsi yang
tidak dikenali, penerapan nilai dalam suatu argumen
yang salah, atau nilai yang Anda coba cari dari formula
yang Anda gunakan ternyata tidak ada atau tidak
berhasil ditemukan.