• Tidak ada hasil yang ditemukan

PEMBENTUKAN KECAMATAN PRINGAPUS DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGGKAT II SEMARANG DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "PEMBENTUKAN KECAMATAN PRINGAPUS DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGGKAT II SEMARANG DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH"

Copied!
0
0
0

Teks penuh

(1)

NOMOR 48 TAHUN 1996 TENTANG

PEMBENTUKAN KECAMATAN PRINGAPUS DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH TINGGKAT II SEMARANG DALAM WILAYAH PROPINSI

DAERAH TINGKAT I JAWA TENGAH

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA,

Menimbang : a. bahwa dengan semakin meningkatnya jumlah penduduk dan volume

kegiatan pemerintahan dan pembangunan di wilayah Kabupaten

Daerah Tingkat II Semarang dalam wilayah Propinsi Daerah Tingkat I

Jawa Tengah, sehingga untuk memperlancar pelaksanaan tugas-tugas

pelayanan di bidang pemerintahan dan pembangunan serta untuk

meningkatkan pelayanan terhadap masyarakat, dipandang perlu

membentuk Kecamatan baru di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II

tersebut;

b. bahwa sesuai dengan ketentuan Pasal 75 Undang-undang Nomor 5

Tahun 1974 tentang Pokok-pokok Pemerintahan Di Daerah,

pembentukan Kecamatan harus ditetapkan dengan Peraturan

pemerintah;

Mengingat : 1. Pasal 5 ayat (2) Undang-Undang Dasar 1945;

2. Undang-undang Nomor 10 Tahun 1950 tentang Pembentukan Propinsi

Jawa Tengah;

3. Undang-undang Nomor 13 Tahun 1950 tentang Pemerintahan Daerah

Kabupaten Dalam Lingkungan Propinsi Jawa Tengah;

(2)

4. Undang-undang Nomor 5 Tahun 1974 tentang Pokok-pokok

Pemerintahan Di Daerah (Lembaran Negara Tahun 1974 Nomor 38,

Tambahan Lembaran Negara Nomor 3037);

MEMUTUSKAN:

Menetapkan : PERATURAN PEMERINTAH TENTANG PEMBENTUKAN

KECAMATAN PRINGAPUS DI WILAYAH KABUPATEN DAERAH

TINGKAT II SEMARANG DALAM WILAYAH PROPINSI DAERAH

TINGKAT I JAWA TENGAH.

Pasal 1

(1) Kecamatan Klepu di wilayah Kabupaten Daerah Tingkat II

Semarang diubah namanya menjadi Kecamatan Bergas.

(2) Membentuk Kecamatan Pringapus di wilayah Kabupaten Daerah

Tingkat II Semarang, yang meliputi wilayah:

a. Desa Pringapus;

b. Desa Klepu;

c. Desa Derekan;

d. Desa Penawangan;

e. Desa Pringsari;

f. Desa Jatirunggo;

g. Desa Wonorejo;

h. Desa Wonoyoso;

i. Desa Candirejo;

(3)

(3) Wilayah Kecamatan Pringapus sebagaimana dimaksud pada ayat

(2), semula merupakan bagian dari wilayah Kecamatan Bergas;

(4) Dengan dibentuknya Kecamatan Pringapus, maka wilayah

Kecamatan Bergas dikurangi dengan wilayah Kecamatan Pringapus

sebagaimana dimaksud pada ayat (2).

Pasal 2

(1) Pusat Pemerintahan Kecamatan Bergas sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ayat (1) berada di Desa Bergas Lor.

(2) Pusat Pemerintahan Kecamatan Pringapus sebagaimana dimaksud

dalam Pasal 1 ayat (2) berada di Desa Pringapus.

Pasal 3

Batas wilayah Kecamatan Pringapus sebagaimana dimaksud dalam Pasal

1 ayat (2), dituangkan dalam peta yang merupakan bagian tidak

terpisahkan dari Peraturan Pemerintah ini.

Pasal 4

Pemecahan, penyatuan, penghapusan serta perubahan mana dan batas

Desa/Kelurahan dalam Kecamatan yang ditetapkan dalam Peraturan

Pemerintah ini sepanjang tidak mengakibatkan perubahan batas wilayah

Kecamatan, diatur dengan Peraturan Daerah sesuai pedoman yang

ditetapkan oleh Menteri Dalam Negeri.

(4)

Pasal 5

(1) Ketentuan pelaksanaan Peraturan Pemerintah ini diatur oleh

Menteri Dalam Negeri berdasarkan peraturan perundang-undangan

yang berlaku.

(2) Segala sesuatu yang berkenaan dengan dan sebagai akibat dari

pembentukan Kecamatan Pringapus sebagaimana dimaksud dalam

Peraturan Pemerintah ini diatur oleh Gubernur Kepala daerah

Tingkat I Jawa Tengah sesuai dengan peraturan

perundang-undangan dan dengan memperhitungkan kemampuan

keuangan Pemerintah Pusat dan/atau Pemerintah Daerah Tingkat I

Jawa Tengah.

Pasal 6

Segala ketentuan dalam peraturan perundang-undangan yang mengatur

tentang pembentukan dan perubahan batas Kecamatan dalam Wilayah

Daerah Tingkat I Jawa Tengah yang tidak sesuai dengan ketentuan dalam

Peraturan Pemerintah ini dinyatakan tidak berlaku.

Pasal 7

Peraturan pemerintah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.

(5)

Agar setiap orang mengetahuinya, memerintahkan pengundangan

Peraturan Pemerintah ini dengan penempatannya dalam Lembaran

Negara Republik Indonesia.

Ditetapkan di Jakarta

pada tanggal 12 Juli 1996

PRESIDEN REPUBLIK INDONESIA

ttd.

SOEHARTO

Diundangkan di Jakarta

pada tanggal 12 Juli 1996

MENTERI NEGARA SEKRETARIS NEGARA

REPUBLIK INDONESIA

ttd

Referensi

Dokumen terkait

4.) The figure shows regular octagonal with 2 diagonals. If the diagonal is drawn, in how many areas will the octagonal be splitted?.. Rata-rata nilai matematika kelas tersebut

Hasil penelitian menunjukkan tidak terdapat perbedaan selisih rerata pH saliva yang signifikan antara sebelum dan sesudah mengonsumsi yoghurt dua strains selama tujuh

Pembaruan dalam Islam yang timbul pada priode sejarah islam mempunyai tujuan, yang kini membawa umat pada kemajuan, baik dalam ilmu pengetahuan maupun kebudayaan perkembangan

Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui untuk mengetahui efektivitas ion kalsium dan pH saliva sesudah mengonsumsi yoghurt yang mengandung probiotik dua strains

Keefektifan Bioinsektisida Beauveria bassiana Terhadap Hama Wereng Batang Coklat ( Nilaparvata lugens ), Walang Sangit ( Leptocorisa oratorius ), Penghisap Polong

Perancangan Sistem Informasi Penjualan Pada Rumah Makan Pondak Sate Lesehan, Bengkulu Utara , STMIK AMIKOM, Yogyakarta. Ladjamudin

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Tuhan Yang Maha Pengasih dan Maha Penyayang, dengan limpah karunia-Nya Penulis dapat menyelesaikan tugas akhir ini dengan judul

Sistem Pengolahan Data Surat Masuk Dan Surat Keluar Pada Kantor Badan Pengawasan Keuangan Dan Pembangunan (Bpkp) Perwakilan Provinsi Aceh Berbasis Web.. Banda