• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Pada Trimester Iii Dengan Berat Bayi Lahir Rendah Di Klinik Loll Kec. Medan Baru Tahun 2012 Chapter III VI

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Pada Trimester Iii Dengan Berat Bayi Lahir Rendah Di Klinik Loll Kec. Medan Baru Tahun 2012 Chapter III VI"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

KERANGKA KONSEP, HIPOTESIS DAN DEFENISI

OPERASIONAL

A. KERANGKA KONSEP

Landasan berfikir dalam melakukan penelitian dalam kerangka konsep penelitian

sebagai berikut:

Variabel Independen Variabel Dependen

Skema.1 Kerangka Konsep

B. HIPOTESIS

Berdasarkan dari konsep penelitian diatas maka dirumuskan hipotesis penelitian ini

adalah adanya hubungan antara kadar hemoglobin ibu hamil trimester III dengan BBLR.

C. DEFENISI OPERASIONAL

Tabel 1. Defenisi Operasional

N

(2)

2 Dependen : BBLR

Suatu keadaan dimana berat badan bayi baru lahir kurang dari 2500 gram

Timbangan bayi

observasi BBLR <2500gram

Normal 2500-3500gram

(3)

BAB IV

METODOLOGI PENELITIAN

A. Desain Penelitian

Desain penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain studi

korelasional yang digunakan untuk mencari hubungan atau hipotesis hubungan dua

variabel dimana data kedua variabel berbentuk rasio atau interval, dan sumber data

dari variabel tersebut sama. Penelitian ini menggunakan data primer dimana peneliti

langsung menganbil data dari responden tersebut. Dengan pendekatan Cross

sectional dimana peneliti langsung mendapatkan hasil pada saat itu juga. Metode

penelitian ini bertujuan peneliti dapat mencari, menjelaskan suatu hubungan,

memperkirakan, menguji berdasarkan teori yang ada.

B. Populasi dan Sampel

1. Populasi

Populasi adalah sekelompok individu yang tinggi diwilayah yang sama

atau sekelompok individu atau objek yang memiliki karakteristik yang sama

(Candra, 2008).

Populasi dari penelitian ini adalah Seluruh ibu hamil trimester III yang

akan bersalin di klinik Lolly Medan. Berdasarkan survei awal yang dilakukan

peneliti di klinik lolly kec. Medan Baru Tahun 2012 ibu hamil trimester III

(4)

2. Sampel

Sampel merupakan bagian populasi yang akan diteliti atau sebagian jumlah dari

karakteristik yng dimiliki oleh populasi (Aziz, 2010).

Ukuran Penghitungan sampel dapat digunakan dengan menggunakan rumus :

n = N

1 + N(d²)

Keterangan :

n = Besar sampel

N = Besar Populasi

d = Tingkat kepercayaan/ketepatan yang diinginkan (0,05)

n = 80

1 + 80 (0,05)²

n = 80

1 + 80 (0,0025)

n = 80

1 + 0,2

n = 80

1,2

n =66,6

n = 67 orang

Pengambilan sampel dilakukan dengan cara accidental sampling adalah teknik

penentuan sampel, berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja yang secara kebetulan

bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai sampel, bila orang yang ditemukan

(5)

C. Tempat Penelitian

Penelitian ini dilakukan di klinik lolly kec. Medan Baru, Medan Tahun 2012.

D. Waktu Penelitian

Waktu penelitian ini di lakukan pada bulan Februari sampai Mei Tahun 2012.

E. Pertimbangan Etik Penelitian

Dalam melakukan penelitian, peneliti memandang perlu adanya rekomendasi

dari pihak institusi dengan mengajukan permohonan izin kepada instansi pendidikan

dan tempat penelitian dalam hal ini diajukan kepada ibu pemilik klinik lolly Kec.

Medan Baru. Setelah mendapat persetujuan barulah dilakukannya penelitian dengan

menekankan masalah etika penelitian meliputi:

1. informed consent (lembar persetujuan)

lembar persetujuan ini diberikan dan dijelaskan kepada responden

yang akan diteliti yang memenuhi kriteria inklusi dan disertai judul

penelitian serta manfaat penelitian dengan tujuan responden dapat

mengerti maksud dan tujuan penelitian. Bila subjek menolak maka

peneliti tidak memaksa, tetap menghormati hak-hak tersebut.

2. Anonymity (Tanpa Nama)

Untuk menjaga kerahasiaan, peneliti tidak mencantumkan nama

responden, tetapi lembar persetujuan tersebut diberikan kode tertentu.

3. confidential (Kerahasiaan)

Kerahasiaan informasi responden dijamin oleh peneliti dan hanya

(6)

F. Instrumen Penelitian

Intrumen penelitian yang digunakan dalam penelitian ini adalah berupa alat

hemoglobin (Hb Sahli) dan Timbangan Bayi.

G. Pengumpulan Data

Suatu proses untuk memperoleh data atau data ringkasan berdasarkan suatu

kelompok data mentah dengan menggunakan rumus tertentu sehingga menghasilkan

informasi yang diperlukan.

Data yang dikumpulkan selanjutnya diolah dengan beberapa tahap yaitu:

1. Pengeditan Data (Editing)

Kegiatan untuk pengecekan kembali dan perbaikan isian formulir atau

kelengkapan data yang diperlukan untuk mencapai tujuan penenlitian.

2. Pengkodean Data (coding)

Data yang telah didapatkan akan diberi kode sesuai dengan sub variabel yang

diteliti agar lebih mudah dalam pengecekan kembali jika terdapat kesalahan.

3. Tabulating

Untuk mempermudah analisa data dan pengolahan data serta pengambilan

kesimpulan data dimasukkan dalam bentuk tabel.

H. Prosedur Pengumpul Data

Pengumpulan data dilakukan peneliti selama 4 bulan terhitung pada bulan

Februari s/d Mei 2012, setelah terlebih dahulu peneliti mengajukan permohonan izin

pelaksanaan penelitian pada institusi pendidikan (Program Fakultas Keperawatan

Universitas Sumatera Utara) dan kemudian permohonan izin penelitian yang telah

diperoleh dikirimkan ketempat penelitian (Klinik Lolly Kec. Medan Baru). Peneliti

(7)

menjumpai responden. Peneliti menentukan responden berdasarkan kriteria yang

telah ditentukan.

Setelah mendapatkan responden, peneliti menjelaskan pada responden tentang

tujuan, manfaat dan proses pemeriksaan Hemoglobin. Kemudian, responden diminta

untuk menandatangani surat persetujuan atau dengan memberikan persetujuan secara

verbal atau lisan. Selanjutnya, responden diminta untuk mengisi data demografi

kemudian peneliti melakukan pemeriksaan hb dan mengamati dan menimbang bayi

yang baru lahir dengan timbangan bayi.

Setelah hasil didapatkan lalu peneliti mengisi lembar observasi yang sebelumnya

sudah diisi oleh responden tentang data demografinya. Setelah semua data terkumpul

peneliti langsung menganalisa hasil penelitian

J. Analisa Data

Analisa data dalam penelitian ini menggunakan uji korelasi product moment

dimana probabilitas (p < 0,05) artinya dimana adanya hubungan yang signifikan dan

koefisien korelasi ( r ) digunakan untuk menunjukkan kekuatan hubungan satu

variabel dengan variabel lainnya. Koefisien korelasi ( r ) berkisar 0 – 1 makin

mendekati angka 1 maka makin dekat derajat hubungan untuk mengetahui tinggi

rendahnya r, di lakukan interpretasi menurut colton sebagai berikut:

N (Σ XY) – (Σ X. ΣY)

r hitung

√ [ N ΣX² - ( ΣX)² ] [ NΣY² - ( ΣY)² ]

r hitung : koefisien korelasi

Σ X : jumlah skor item

Σ Y : jumlah skor total item

(8)

Dimana :

0, 00 – 0, 25 : tidak ada hubungan

0, 26 – 0, 50 : hubungan sedang

0, 51 – 0, 75 : hubungan kuat

0, 76 – 1, 00 : hubungan sangat kuat (sempurna)

Kemudian dilanjutkan membahas hasil penelitian berdasarkan teori dan

(9)

BAB V

HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Hasil

Pada bab ini akan diuraikan hasil penelitian mengenai Hubungan Kadar

Haemoglobin Ibu Hamil trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik

Bersalin Lolly Medan. Jumlah responden sebanyak 69 orang dengan hasil sebagai

berikut :

1. Analisa Univariat

Analisa univariat pada penelitian ini akan menggambarkan

karakteristik masing – masing variabel yang diteliti. Data yang bersifat

kategorik dicari frekuensi dan presentasenya sedangkan data yang

berrsifat numerik dicari mean dan standar deviasinya. Karakteristik data

demografi meliputi : umur dan paritas.

Tabel 5. 1. Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik data demografi ibu hamil

trimester III di Klinik Lolly Medan Februari s/d Mei 2012 ( N = 69

orang).

Karakteristik Frekuensi Persentase ( % )

Umur

< 20 tahun 18 26 %

21 – 35 tahun 49 71 %

> 36 tahun 2 2 %

Paritas

< 2 47 68,1 %

3 – 4 20 29,0 %

> 5 2 2,9 %

(10)

SD 21 30,4 %

SMP 25 36,2 %

SMA 20 29,0 %

S1 3 4,3 %

Pekerjaan

IRT 37 53,6 %

Wiraswasta 27 39,1 %

PNS 5 7,2 %

Total 69 100 %

Analisis Data : Tabel diatas menunjukkan bahwa mayoritas umur responden pada

rentang 21 – 35 tahun sebanyak 49 responden ( 71 % ), dan

minoritas umur responden pada rentang > 35 tahun sebanyak 2

responden ( 2 % ), Mayoritas paritas responden pada rentang < 2

sebanyak 47 responden ( 68,1 % ) dan minoritas paritas responden

pada rentang > 5 sebanyak 2 orang ( 2,9 % ). Mayoritas pendidikan

responden pada SMP sebanyak 25 responden ( 36,2 % ) dan

minoritas pendidikan responden pada S1 sebanyak 3 responden ( 4,3

% ). Serta mayoritas pekerjaan responden pada IRT sebanyak 37

responden ( 53,6 % ) dan minoritas pekerjaan responden pada PNS

(11)

Tabel 5. 2. Distribusi Frekuensi Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III di

Klinik Lolly Medan (N= 69).

Kadar Haemoglobin Frekuensi Presentase ( % )

< 7 12 17,3

8 - 10 48 69,5

> 11 9 13

Total 69 100

Analisis data : Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas kadar Haemoglobin Ibu

hamil Trimester III pada rentang 8 - 10 gr% sebanyak 48 responden

( 69,5 % ) dan minoritas Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester

III pada rentang > 11 gr% sebanyak 9 responden ( 13% ) ( N = 69 ).

Tabel 5. 3. Distribusi Frekuensi Berat Bayi Baru Lahir di Klinik Lolly Medan ( N=

69 ).

Berat Badan Bayi Baru Lahir Frekuensi Presentase ( % )

< 2500 15 21,7 %

2500 - 3500 41 59,4 %

> 3500 13 18,9 %

Total 69 100

Analisis Data : Tabel di atas menunjukkan bahwa mayoritas Berat Bayi Baru lahir

pada rentang > 2500 - 3500 sebanyak 41 responden ( 59, 4 % ) dan

minoritas Berat Bayi Baru Lahir pada rentang > 3500 sebanyak 13

responden ( 18, 9 % ) ( N = 69 ).

2. Analisis Bivariat

Analisis ini digunakan untuk menguji Hubungan Kadar Haemoglobin

Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Lolly

Medan. Dalam menganalisis data secara bivariat, pengujian data

(12)

dimana probabilitas (p < 0,05) artinya dimana adanya hubungan yang

signifikan dan koefisien korelasi ( r ) digunakan untuk menunjukkan

kekuatan hubungan satu variabel dengan variabel lainnya. Koefisien

korelasi ( r ) berkisar 0 – 1 makin mendekati angka 1 maka makin dekat

derajat hubungan.

Tabel 5.4. Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi

Lahir Rendah di Klinik Lolly Medan ( N= 69 ).

2990,87 545,545 2859,82 3121,92

Analisis Data : Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai korelasi ( r = 0,829) dan nilai

value ( p = 0,000 ) maka adanya hubungan yang sangat kuat ( r =

0,829) dan berpola positif yang artinya makin rendah kadar

haemoglobin ibu hamil tersebut maka akan melahirkan bayi dengan

berat badan rendah. Uji statistik juga menunjukkan bahwa adanya

hubungan yang sangat signifikan antara kadar haemoglobin ibu hamil

dengan berat badan bayi baru lahir dengan nilai p < 0,05 yaitu ( p =

0,000 ) .

Tabel 5.5. Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III yang anemia

dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Lolly Medan ( N= 60 ).

No Variabel Mean Standar

(13)

Analisis Data : Tabel di atas menunjukkan bahwa nilai korelasi ( r = 0,761) dan nilai

value ( p = 0,000 ) maka adanya hubungan yang sangat kuat ( r =

0,761) dan berpola positif yang artinya makin rendah kadar

haemoglobin ibu hamil tersebut maka akan melahirkan bayi dengan

berat badan rendah. Uji statistik juga menunjukkan bahwa adanya

hubungan yang signifikan antara kadar haemoglobin ibu hamil dengan

berat badan bayi baru lahir dengan nilai p < 0,05 yaitu ( p = 0,000).

B. Pembahasan

Dari hasil penelitian yang berjudul Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil

Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Lolly Medan akan diuraikan

pembahasan tentang membandingkan hasil penelitian dengan literatur yang

berhubungan dengan kadar haemoglobin ibu hamil dengan berat badan bayi baru

lahir.

Dari hasil penelitian diperoleh dari data demografi bahwa mayoritas umur

responden berusia 21 – 35 tahun sebanyak 49 responden ( 71 % ) dan minoritas usia

responden berusia > 36 tahun sebanyak 2 responden ( 2 % ), mayoritas paritas

responden pada rentang < 2 sebanyak 47 responden ( 47 % ) dan minoritas paritas

pada > 5 sebanyak 2 responden ( 2,9 % ), mayoritas pendidikan pada SMP sebanyak

25 responden ( 36,2 % ) dan mayoritas pendidikan pada S1 sebanyak 3 responden (

4,3 % ), mayoritas pekerjaan pada IRT sebanyak 37 responden ( 53,6 % ) dan

minoritas pekerjaan pada PNS sebanyak 5 responden ( 7,3 % ), mayoritas kadar

hemoglobin pada 8 – 10 sebanyak 48 responden ( 69,5 % ) dan minoritas kadar

hemoglobin pada > 11 sebanyak 9 responden ( 13 % ), mayoritas berat bayi baru

lahir pada 2500 – 3500 gram sebanyak 41 responden ( 59,4 % ) dan minoritas pada >

3500 gram sebanyak 13 responden ( 18,9 % ). Jadi, sesuai dengan teori Sylviati (

(14)

atau internal meliputi umur ibu, paritas, kadar hemoglobin, pekerjaan dan tingkat

pengetahuan ibu.

Dari hasil uji statistik diperoleh kesimpulan bahwa adanya hubungan yang

signifikan antara kadar haemoglobin ibu hamil trimester III dengan berat bayi lahir

rendah dengan taraf signifikan 0,000 ( p < 0,05 ) dan nilai r = 0,829. Dan hubungan

kadar hemoglobin ibu hamil yang anemia dengan berat badan bayi diperoleh bahwa

adanya hubungan yang signifikan antara kadar hemoglobin ibu hamil yang anemia

dengan berat badan bayi dengan taraf signifikan 0,000 ( p < 0,05 ) dan nilai r =

0,761. Hal ini sesuai dengan teori yang dikemukakan oleh Rukiyah ( 2010 ) bahwa

penurunan kadar haemoglobin, hematokrit dan jumlah eritrosit dibawah normal

disebut dengan anemia. Pada penderita anemia, lebih disebut dengan kurang darah,

kadar sel darah merah ( Haemoglobin dibawah nilai normal. Penyebabnya bisa

karena kurangnya zat gizi untuk pembentukan darah, misalnya zat besi, asam folat

dan vitamin B12, tetapi yang sering terjadi adalah anemia karena kekurangan zat

besi.

Menurut Solihah ( 2010), kekurangan kadar haemoglobin pada ibu hamil

dapat menyebabkan Abortus, Persalinan yang lama, Perdarahan Pasca Persalinan,

Kelahiran Prematur di bawah 37 minggu, BBLR ( Berat Bayi Lahir Rendah ),

kematian mudah (terjadi saat kehamilan muda ), serta kemungkinan lahir dengan

cacat bawaan.

Menurut Rukiyah ( 2010 ), anemia juga menyebabkan rendahnya kemampuan

jasmani karena sel-sel tubuh yang tidak cukup mendapat pasokan oksigen. Anemia

juga meningkatkan frekuensi komplikasi pada kehamilan dan persalinan. Risiko

kematian maternal, angka prematuritas, berat badan bayi lahir rendah, dan angka

(15)

wanita yang anemis dan lebih sering berakibat fatal, sebab wanita yang anemis tidak

dapat mentolerir kehilangan darah.

Menurut beberapa Hasil penelitian seperti di kemukakan oleh Rush (2001),

dari Tuffs University, Boston USA, mengemukakan hasil penelitiannya tentang

maternal nutrition and perinatal survival, bahwa kemungkinan hidup seorang bayi

secara sederhana dapat dihubungkan dengan status gizi makro ibunya, dengan asumsi

bahwa peningkatan intake zat gizi makro akan meningkatkan berat badan ibu, yang

pada akhirnya akan meningkatkan pertumbuhan janin, sehingga bayi mempunyai

kemungkinan lebih besar untuk lahir hidup.

Bhargava dkk (2000) dalam penelitiannya di Kenya mengenai modelling the

effects of maternal nutritional status and socioeconomic outcome on the

anthropometric and psychologic indicators of Kenyan infant from age 0-6 month,

menyimpulkan bahwa status gizi dan kadar Hb ibu mempunyai hubungan yang

positif dengan berat bayi lahir. Temuan tersebut didukung oleh hasil penelitian

Humphrey dan Holzheimer (2000) yakni a prospective study of gestation and

birthweight in Aboriginal pregnancies in far north Queensland, yang menyatakan

bahwa status gizi yang rendah mempunyai korelasi dengan BBLR. Demikian pula

hasil penelitian yang dilakukan oleh Rodrigues dan Barros (1998) tentang risk

factors for preterm labor, bahwasanya aktifitas ibu hamil dan status gizinya sangat

penting terhadap risiko bayi prematur atau BBLR. Penelitian serupa juga

diungkapkan oleh Ogunyemi dkk (1998) yakni tentang prepregnancy body mass

index, weigt gain during pregnancy and perinatal outcome in a rural black

population, bahwa ada hubungan antara status gizi dan kenaikan berat badan ibu

hamildengan keadaan bayi perinatal dan berat lahirnya. Jadi status gizi normal dan

(16)

komplikasi bayi perinatal dan mengoptimalkan berat badan. Demikian jugamenurut

Merchant dkk (1999) dalam penelitiannya mengenai effect of prepregnancy body

mass index and gestational weigt gain on birth weigth, menyatakanbahwa status gizi

ibu adalah salah satu hal yang menjadi pertimbangan penting sebagai indikator

terhadap hasil kelahiran (birth outcome).

Kemudian yang di lakukan oleh penelitian di Indonesia seperti dilakukan

Budijanto dkk (2000) di Madiun, Jawa Timur menyatakan bahwa risiko terhadap

kejadian berat bayi lahir rendah adalah ukuran lingkar lengan atas dan pekerjaan

berat. Ini mendukung penelitian sebelumnya oleh Purdyastuti di RS Fatmawati

Jakarta (1994) yang menyimpulkan adanya hubungan antara status gizi ibu yakni

yang diukur menggunakan LILA dengan berat bayi lahir. Menurut Mawah dkk

(1993), insiden BBLR lebih tinggi pada ibu hamil dari kalangan sosial ekonomi

lemah yang biasanya mempunyai status gizi kurang dimana anemia gizi mempunyai

(17)

BAB VI

KESIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Dari hasil penelitian dan pembahasan tentang Hubungan Kadar Haemoglobin

Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah di Klinik Lolly Medan

dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :

1. Karakteristik responden diperoleh bahwa mayoritas responden berumur

21- 35 tahun sebanyak 49 responden ( 70,6%) dan minoritas responden

berumur > 36 tahun sebanyak 2 responden ( 2,8 %), berdasarkan paritas

responden mayoritas responden < 2 sebanyak 47 responden ( 68,1%) dan

minoritas responden > 5 sebanyak 2 responden ( 2,9 %), mayoritas

responden pada pendidikan SMP sebanyak 25 responden ( 36,2 % ) dan

minoritas pendidikan responden pada S1 sebanyak 3 responden ( 4,3 % ),

mayoritas responden pada pekerjaan IRT sebanyak 37 responden ( 53,6 %

) dan minoritas responden pada PNS sebanyak 5 responden ( 7,3 % ).

2. Kadar Haemoglobin ibu hamil trimester III rata – ratanya adalah 9,04

dengan standar deviasinya adalah 1,333.

3. Berat badan bayi baru lahir rata – ratanya adalah 2990,87dengan standar

deviasinya adalah 545,545.

4. Hasil uji statistik didapatkan nilai p adalah 0,000 dan nilai r adalah 0,829,

maka dapat disimpulkan bahwa ada hubungan yang sangat signifikan

antara Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi

(18)

B. Saran

1. Bagi Pelayanan Kesehatan

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada

petugas pelayanan kesehatan mengenai Hubungan Kadar Haemoglobin

Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi Lahir Rendah agar para

petugas kesehatan dapat mencegah terjadinya anemia pada ibu hamil dan

kejadian berat badan bayi lahir rendah dan angka kematian ibu dan bayi.

2. Bagi Ibu Hamil

Hasil penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi kepada ibu

hamil agar menjaga kesehatannya terutama dalam status gizi ibu hamil

tersebut agar tidak terjadinya anemia dalam kehamilan dan tidak

Gambar

Tabel 1. Defenisi Operasional
Tabel 5. 1. Distribusi frekuensi berdasarkan karakteristik data demografi ibu hamil
Tabel 5. 3. Distribusi Frekuensi Berat Bayi Baru Lahir di Klinik Lolly Medan ( N=
Tabel 5.4. Hubungan Kadar Haemoglobin Ibu Hamil Trimester III dengan Berat Bayi

Referensi

Dokumen terkait

Beberapa hal yang dilakukan pihak pengelola Cagar Alam Gunung Papandayan sebagai upaya pencegahan terjadinya perubahan lahan diantaranya dengan sosialisasi dan

SKL Ekspor Impor Page 29 Terkait dengan kursus dan pelatihan Ekspor Impor Level IV sesuai KKNI, maka. pembelajaran lampau yang dapat diakui sebagai bagian dari

Data sosiodemografi yang dikaji dalam penelitian ini (usia, jenis, kelamin, pendidikan, pernikahan, penghasilan, dan kategori pasien), terlihat hanya jenis kelamin yang

[r]

[3] SatishChinchanikar, S.K Choudhury, “Evaluation of Chip Tool Interface Temperature: Effect of Tool Coating and Cutting Parameters during Turning Hardened AISI

Secara umum pemilik minimarket akan membeli persediaan berdasarkan stok yang telah terjual (stok habis) dan penentuan stok minimum ditentukan dengan memberi jumlah tanpa

Power Reading is more than just reading faster, although that is one of its basic tools. Power Reading is a complete approach to and handling of written prose information. It

Hasil penelitian ini membuktikan bahwa tidak ada perbedaan yang bermakna antara penurunan suhu pasien yang diberikan kompres cold-pack dan selimut basah yang