L
aporan Pembangunan Manusia Tahun 2004 yang dikeluarkan bersama oleh Bappenas, BPS dan UNDP mengetengahkan beberapa fakta menarik terkait dengan air minum dan sanitasi. Dengan mengutip data BPS yang terdapat dalam buku tersebut, maka kon-disi air minum dan sanitasi di setiap ka-bupaten/kota dan propinsi dapat diper-bandingkan.Tujuan yang ditetapkan dalam MDG telah menjadi kesepakatan bersama. Sa-lah satunya menyangkut air minum dan sanitasi dasar yaitu target 10 yang menya-takan bahwa separuh dari proporsi pen-duduk yang belum mendapatkan akses terhadap air minum dan sanitasi harus telah dapat terpenuhi pada tahun 2015. Sebagaimana kita maklumi bahwa target air minum Indonesia pada tahun 2015 suai dengan MDG adalah 70 persen, se-mentara target sanitasi 63,5 persen.
Namun yang kurang disadari bahwa target tersebut berskala nasional yang ar-tinya merupakan angka rata-rata nasio-nal, sementara pengelolaan air minum dan sanitasi telah menjadi kewenangan pemerintah kabupaten/kota. Seharusnya perhatian lebih diarahkan pada kondisi air minum dan sanitasi di kabupa-ten/kota. Sebagai ilustrasi, walaupun In-donesia memenuhi target tersebut tetapi jika dilihat lebih rinci lagi maka akan di-temukan masih banyaknya kabupa-ten/kota dengan kondisi air minum dan sanitasi yang jauh dari memadai.
Secara teoritis maupun empiris ter-nyata peningkatan kualitas dan keterse-diaan air minum dan sanitasi dapat me-ningkatkan kesejahteraan penduduk yang berarti juga mengurangi tingkat ke-miskinan. Tulisan ini mencoba memberi gambaran kondisi pelayanan air minum dan sanitasi dikaitkan dengan tingkat ke-miskinan di kabupaten/kota.
Tentunya metode yang dipergunakan
sangat sederhana tapi paling tidak dapat menggambarkan kondisi daerah. Metode yang dipergunakan adalah dengan meng-klasifikasikan kondisi kabupaten/kota maupun propinsi dalam empat kuadran seperti yang tertera di atas.
Berdasar pada pengklasifikasian ter-sebut, maka dapat ditetapkan urutan oritas penanganan yaitu prioritas I, pri-oritas II, pripri-oritas III, dan pripri-oritas IV. Daerah yang perlu untuk mendapatkan perhatian serius dalam penanganan air minum dan sanitasi adalah daerah de-ngan prioritas I.
Berdasarkan pada pengklasifikasian di atas, maka secara umum dapat di-hasilkan beberapa prioritas penanganan baik untuk air minum, sanitasi maupun gabungan air minum dan sanitasi di pro-pinsi maupun kabupaten/kota.
Terdapat 13 propinsi yang perlu
men-dapat perhatian serius terkait dengan kondisi air minum dan sanitasi tetapi yang prioritas utama hanya delapan yaitu NAD, Sumsel, Bengkulu, NTB, NTT, Sulteng, Gorontalo dan Papua. Sementara terdapat empat propinsi yang kondisi air mi-numnya perlu segera dibenahi tetapi prio-ritas utama perlu diberikan pada Propinsi Lampung. Kondisi sanitasi yang mempri-hatinkan terdapat pada 6 propinsi dengan prioritas utama pada empat propinsi yaitu Jateng, Jatim, Sultra, dan Maluku.
Propinsi yang tidak termasuk dalam prioritas utama dalam penanganan air minum dan sanitasi mencapai delapan propinsi. Sementara yang tidak menjadi prioritas utama dalam penanganan air minum adalah Sumbar, Jateng, Jatim. Selain itu, penanganan sanitasi di Lampung, Riau, Jambi dan Jabar belum perlu menjadi prioritas utama.
A P O R A N U T A M A
Sekilas Kondisi Air Minum
dan Sanitasi Indonesia
L
8
Percik
Oktober 2004
Kondisi air minum/
sanitasi di bawah
rata-rata Indonesia
Tingkat kemiskinan
di atas rata-rata
Indonesia
z
z
PRIORITAS I
Kondisi air minum/
sanitasi di atas
rata-rata Indonesia
Tingkat kemiskinan
di atas rata-rata
Indonesia
z
z
PRIORITAS III
Kondisi air minum/
sanitasi di bawah
rata-rata Indonesia
Tingkat kemiskinan
di bawah rata-rata
Indonesia
z
z
PRIORITAS II
Kondisi air minum/
sanitasi di atas
rata-rata Indonesia
Tingkat kemiskinan
di bawah rata-rata
Indonesia
z
z
PRIORITAS IV
T
Kondisi air minum/sanitasi di atas rata-rata Kondisi air minum/sanitasi
Lebih rinci lagi, kondisi kabupaten dan kota juga dapat diklasifikasikan de-ngan menggunakan metode ini. Hasilnya dapat dilihat pada tabel berikut.
Berdasar tabel di atas, terlihat bahwa kabupaten/kota yang perlu mendapat perhatian relatif berimbang dengan kabu-paten/kota yang relatif baik kondisi air minum dan sanitasinya. Secara umum, kabupaten/kota yang perlu mendapat pri-oritas utama dalam penanganan air minum dan sanitasi adalah sebanyak 87 kabupaten/kota. Sementara kabupaten/-kota yang perlu mendapat prioritas utama
dalam penanganan air minum saja sebanyak 28 kabupaten/kota, dan penanganan sani-tasi saja sebanyak 26 kabupaten/ kota.
Tentunya pemeringkatan menurut prioritas seperti yang dilakukan di atas tidak perlu diterjemahkan secara harfiah dalam arti bahwa ketika daerah tidak masuk dalam prioritas utama maka dae-rah tersebut tidak perlu melakukan pem-bangunan di sektor air minum dan sani-tasi. Gambaran di atas hanya ingin
mem-beri ilustrasi lebih rinci tentang kondisi air minum dan sanitasi Indonesia dan tidak hanya pada skala rata-rata nasional sehingga akan terlihat betapa kondisi kita sangat beragam. Diharapkan ini akan memberi masukan bagi langkah penca-paian target MDG di masa depan.
Hasil selengkapnya dari kondisi air minum dan sanitasi per kabupaten/kota dapat diakses pada situs AMPL
www.ampl.or.id (OM)
A P O R A N U T A M A
L
PRIORITAS PENANGANAN AIR MINUM PROPINSI
Lampung Riau, Jambi, Jabar.
Jateng, Jatim, Sumbar.
PRIORITAS PENANGANAN SANITASI PROPINSI
Jateng, Jatim, Sultra, Maluku
Sumbar, Malut Riau, Jambi,
Jabar Lampung
PRIORITAS PENANGANAN AIR MINUM DAN SANITASI PROPINSI
NAD, Sumsel, Bengkulu, NTB, NTT, Sulteng, Gorontalo, Papua
DIY
Babel, Banten, Kalbar, Kalteng, Sulsel
Sumut, DKIJakarta, Bali, Kalsel, Kaltim, Sulut
PRIORITAS PENANGANAN AIR MINUM DAN SANITASI KABUPATEN/KOTA
PRIORITAS I II III IV Air Minum dan Sanitasi 87 37 27 79 Air Minum 28 40 31 15 Sanitasi 26 15 18 40 Total 141 92 76 134
Sumber: Indonesia Human Development Report 2004
Keterangan:
* = Propinsi yang mengalami pemekaran ** = Propinsi baru hasil pemekaran
*** = propinsi berubah nama
DKI Jakarta DI Yogyakarta Kalimantan Timur Riau Lampung Sumatera Utara Jawa Barat* Sulawesi Utara Jambi Bali Kalimantan Selatan INDONESIA Sumatera Selatan* NTT Banten** Kalimantan Tengah Jawa Tengah Jawa Timur Maluku Utara** Bengkulu Sumatera Barat Nangroe Aceh Kalimantan Barat Sulawesi Tenggara Sulawesi Selatan Bangka Belitung** Maluku Sulawesi Tengah Gorontalo** Papua*** NTB
Bali DKI Jakarta Sulawesi Utara Jawa Timur Kalimantan Timur DI Yogyakarta Jawa Tengah Sulawesi Tenggara Kalimantan Selatan Sumatera Utara Sumatera Barat Maluku Utara** Maluku* INDONESIA Bengkulu Sulawesi Selatan Lampung NTT Jambi Nangroe Aceh Bangka Belitung** NTB Sumatera Selatan* Jawa Barat* Sulawesi Tengah Banten** Riau Papua*** Gorontalo Kalimantan Tengah Kalimantan Barat
PR
O
PI
N
SI
PR
O
PI
N
SI
Rumah Tangga yang Mempunyai Akses Sanitasi per Propinsi Tahun 2002
Rumah Tangga yang Mempunyai Akses Air Minum per Propinsi Tahun 2002