• Tidak ada hasil yang ditemukan

Konsep Masyarakat dalam Filsafat Pendidi

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Konsep Masyarakat dalam Filsafat Pendidi"

Copied!
18
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Menurut kami, manusia adalah salah satu makhluk ciptaan Allah yang paling baik. Sejak sebelum lahir, dan sejak lahir, sampai manusia itu kembali kepada Allah, manusia senantiasa mengalami yang namanya proses pendidikan. Dengan pendidikan manusia diharapkan mampu menjadi manusia yang sebaik-baiknya manusia di mata Allah.

Manusia adalah makhluk sosial yang memerlukan manusia lain, yang saling berinteraksi dan hidup bermasyarakat. Di Indonesia terdiri dari beberapa agama dan kepercayaan, namun mayoritas masyarakatnya adalah Muslim. Indonesia merupakan salah satu negara islam. Namun, sekarang ini susah membedakan mana yang Muslim dan Mana yang NonMuslim. Untuk itu kami sebagai Mahasiswa Muslim senantiasa berusaha memakai karateristik manusia Muslim sesungguhnya dalam kehidupan ini.

1.2. Rumusan Masalah

1. Apa pengertian Ummah ?

2. Apa saja unsur pembentuk masyarakat ?

3. Bagaimana karakteristik masyarakat Muslim ?

4. Seperti apa peran,tugas, dan tanggung jawab masyarakat Muslim terhadap pendidikan Islam ?

1.3. Tujuan

1. Mengerti mengenai Ummah

2. Mengetahui unsur-unsur pembentuk masyarakat

3. Tau bagaimana karakteristik masyarakat Muslim

(2)

pendidikan Islam

PEMBAHASAN

KONSEP MASYARAKAT DALAM FILSAFAT PENDIDIKAN ISLAM

OLEH

KHAIRUNNISA RANGKUTI

MEDI JUIANA

RIBDA HARIYANI

FAKULTAS ILMU TARBIYAH DAN KEGURUAN

RIBDAHARIYANI02@GMAIL.COM

A. Pengertian Al-Umma

(3)

memperlihatkan diri sebagai kata yang terdiri atas empat arti yaitu usaha, gerakan, kemajuan, dan tujuan.Menurut al-Asfihani kata ummat diartikan sebagai semua kelompok yang dihimpun oleh sesuatu, seperti agama yang sama, waktu atau tempat yang sama, baik perhimpunannya secara terpaksa atau kehendak mereka sendiri. Kata umat dalam Al-Qur’an disebut sebanyak 52 kali dalam bentuk tunggal al-Damighani yang merinci sembilan pengertian yaitu kata panjang, kaum, pemimpin, generasi silam, umat Islam, orang-orang kafir, dan seluruh umat manusia.1

Dalam buku karangan Al Rasyidin kata masyarakat selalu dideskripsikan sebagai individu-individu manusia yang memiliki kesamaan, baik dalam karakteristik maupun tujuan. Boleh jadi pengertian tersebut diambil dari kosa kata Arab yaitu Syaraka yang bisa berarti persekutuan,

syirkah atau syarika yang bermakna persekutuan, persrikatan, perkumpulan,

atau perhimpunan.2

Berdasarkan definisi diatas maka kami selaku pembuat makalah berpndapat bahwa Umma artinya adalah umat manusia. Berhubung pembahasan makalah ini mengenai konsep masyarakat Islam dalam filsafat pendidikan Islam maka kami berpendapat bahwa umma adalah masyarakat Muslim. Berarti kami disini akan membahas mengenai masyarakat muslim dan bagaimana hubungannya dengan pendidikan Islam. Masyarakat Muslim merupakan sebutan bagi masyarakat yang beragama Islam.

Menurut kami masyarakat Muslim adalah kumpulan orang-orang yang beragama Islam yang bersatu secara sengaja atau tidak sengaja dengan adanya tujuan tertentu. Di dalam Al-Qur’an umat yang diartikan sebagai segolongan/kelompok terdapat dalam beberapa surah diantara sebagai berikut:

1. Surah an- Naml : 83

1Haris Hermawan,Filsafat Pendidikan Islam,(Jakarta:Direktorat Jenderal Pendidikan Islam

Departemen Agama Republik Indonesia,2009),hlm.50.

(4)

ﻳُ

ﺯَ

ﻋُ

ﻥَ

ﻢْ

ﻬُ

ﻓَ

ﺗِﻨَ

ﻳَﺎ

ﺑِﺂ

ُ

ﺬِّ

ﻜَ

ﻳُ

ﻦْ

ﻤَّ

ﻣِ

ﺟً

ﻮْ

ﻓَ

ﺔٍ

ﺃُﻣَّ

ﻞِّ ﻣِ

ﻛُ

ﻦْ

ﺮُ

ﺸُ

ﺤْ

ﻧَ

ﻡَ

ﻮْ

ﻳَ

ﻭَ

Artinya:

“Dan ingatlah hari (ketika) kami kumpulkan dari tiap umat segolongan

orang-orang yang mendustakan ayat-ayat Kami, mereka dibagi dalam kelompok”.3

2. Surah al-Qashas : 23

ﺩُ

ﻧِﻬِ

ﻢُ

ﻦْ

ﻣِ

ﺪَ

ﺟَ

ﻭَ

ﻭَ

ﻥَ

ﻘُ

ﺴْ

ﻳَ

ِ

ﻨَّﺎ

ﺍﻟ

ﻦَ

ﻣِ

ﺔً

ﺃُﻣَّ

ﻪِ

ﻠَﻴْ

ﻋَ

ﺪَ

ﺟَ

ﻭَ

ﻦَ

ﻳَ

ﺪْ

ﻣَ

ﺀَ

ﻣَﺎ

ﺩَ

ﺭَ

ﻭَ

ﻤَّﺎ

ﻭَﻟَ

ﻭَﺃَ

ﺑُ

ﻧَﺎ

ۖ

ﺎﺀُ

ﻋَ

ﺮِّ

ﺍﻟ

ﺭَ

ْﺪِ

ﻳُ

ﻰٰ

ﺘَّ

ﺣَ

ﻘِ

ﺴْ

ﻧَ

ﻟَﺎ ﺍﻟَ

ﺘَﺎ ﻗَ ۖ

ﻤَﺎ

ﻜُ

ﺒُ

ﻄْ

ﺧَ

ﻣَﺎ ﺍ

ﻝَ ﻗَ ۖ

ﻥِ

ﺩَﺍ

ﺬُ

ﺗَ

ﻦِ

ﺗَﻴْ

ﺮَﺃَ

ﺍﻣْ

ﻛَﺒِ

ﺦٌ

ﻴْ

ﺷَ

Artinya :

“Dan tatkala ia sampai di sumber air negeri Madyan, ia menjumpai disana sekumpulan orang yang sedang meminumkan ternaknya,dan ia menjumpai di belakang orang banyak itu dua orang wanita yang sedang menghambat ternaknya. Musa berkata “apakah maksudmu dengan berbuat begitu?” Kedua wanita itu menjawab, “kami tidak dapat meminumkan ternak kami sebelum pengembala pengembala itu memulangkan ternaknya, sedang bapak kami

adalah orang yang telah lanjut umurnya”.4

3. Surah Ali-Imran : 104

ﺍﻟْ

ﻤُﻨْ

ﻜَ

ﺮِ

ﻦِ

ﻋَ

ﻥَ

ﻮْ

ﻬَ

ﻳَﻨْ

ﻭَ

ِ

ﺮُ

ﻌْ

ﻤَ

ﺍﻟْ

ﺑِ

ﻥَ

ﺮُ

ﻣُ

ﻳَﺄْ

ﻭَ

ﺮِ

ﻴْ

ﺨَ

ﺍﻟْ

ﺇِﻟَ

ﻥَ

ﻋُ

ﺪْ

ﻳَ

ﺔٌ

ﺃُﻣَّ

ﻢْ

ﻜُ

ﻨْ

ﻣِ

ﻦْ

ﻜُ

ﺘَ

ﻭَﻟْ

ﺍﻟْ

ﻤُ

ﻔْﻠِ

ﺤُ

ﻥَ

ﻢُ

ﻫُ

َ

ﺌِ

ﻭﻟَٰ

ﻭَﺃُ

ۚ

Artinya :

“Dan hendaklah ada di antara kamu segolongan umat yang menyeru kepada kebajikan, menyuruh kepada yang ma’ruf dan mencegah dari yang

munkar, merekalah orang-orang yang beruntung”.5

(5)

4. Surah Ali-Imran : 110

ﺍﻟْ

ﻤُﻨْ

ﻜَ

ﺮِ

ﻦِ

ﻋَ

ﻥَ

ﻮْ

ﻬَ

ﺗَﻨْ

ﻭَ

ِ

ﺮُ

ﻌْ

ﻤَ

ﺍﻟْ

ﺑِ

ﻥَ

ﺮُ

ﻣُ

ﺗَﺄْ

ِ

ﻨَّﺎ

ﻟِﻠ

ْ

ﺟَ

ﺮِ

ﺧْ

ﺃُ

ﺔٍ

ﺃُﻣَّ

ﺮَ

ﻴْ

ﺧَ

ﻢْ

ﺘُ

ﻛُﻨْ

ﻣِ

ﻨْﻬُ

ﻢُ ۚ

ﻢْ

ﻟَﻬُ

ﺮًﺍ

ﻴْ

ﺧَ

ﻥَ

ﻟَﻜَ

ِ

ﺘَﺎ

ﻜِ

ﺍﻟْ

ﻞُ

ﻫْ

ﺃَ

ﻦَ

ﺁﻣَ

ﻮْ ۗ

ﻭَﻟَ

ﻪِ ﺏ

ﺍﻟﻠَّ

ِ

ﻥَ

ﻨُ

ﻣِ

ﺆْ

ﺗُ

ﻭَ

ﺍﻟْ

ﻔَﺎ

ﺳِ

ﻘُ

ﻥَ

ﻢُ

ﻫُ

ﺮُ

ﺜَ

ﻛْ

ﻭَﺃَ

ﻥَ

ﻨُ

ﻣِ

ﺆْ

ﻤُ

ﺍﻟْ

Artinya :

“Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh kepada yang ma’ruf mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada Allah...”.6

Kami sepakat bahwa dari empat surah diatas, terdapat kata umat yang diartikan sebagai sekelompok orang. Kumpulan dari beberapa individu itulah yang sering disebut dengan masyarakat.Masyarakat yang beragam Islam adalah masyarakat Muslim, masyarakat Muslim pastinya yakin akan merasakan pendidikan Islam dari buayan sampai liang lahat. Masyarakat Muslim pasti sadar akan pentingnya pendidikan dan pentingnya menuntut Ilmu. Setiap kejadian di dalam hidup harus diyakini sebagai pelajaran untuk menuju kebaikan.

B. Unsur-Unsur Pembentuk Masyarakat

Sebelum kita membahas mengenai apa-apa saja unsur yang membentuk masyarakat, sebaiknya kami paparkaan terlebih dahulu definisi dari unsur. Menurut kami unsur adalah hal-hal, komponen-komponen yang menjadi syarat untuk terbentuknya sekelompok golongan atau masyarakat.

Menurut Ali Syariati ada empat unsur yang membentuk masyarakat yaitu sebagai berikut:

1. Berhimpunnya sejumlah individu

(6)

2. Semua individu tersebut sepakat akan adanya tujuan yang sama

3. Setiap individu dalam kumpulan tersebut saling membantu dalam pencapaian tujuan yang sama

4. Adanya kepemimpinan yang sama yang disepakati secara bersama.7

Untuk lebih singkatnya kami mencoba menyimpulkan dan menambahkan unsur-unsur yang terdapat di atas dengan kalimat kami sendiri, dan kami berpendapat bahwa unsur-unsur pembentuk masyarakat yaitu:

1. Adanya individu yang bergabung 2. Adanya tujuan yang sama

3. Adanya kerjasama

4. Adanya pemimpin dan kepemimpinan

5. Adanya interaksi atau hubungan timbal-balik 6. Adanya wadah

7. Adanya keinginan untuk bersatu

8. Adanya rasa toleransi antar sesama ummah 9. Adanya sistem di dalamnya

10.Harus ada kasih sayang 11.Sikap suka sama suka

C. Karakteristik Masyarakat Muslim

Menurut pendapat kami yang dimaksud dengan karakteristik masyarakat Muslim adalah ciri khas yang ada dan harus dimiliki masyarakat Muslim yang sesuai dengan aturan Islam yang dapat dijadikan sebagai jati diri sebagai pemeluk agama Islam sesungguhnya.

Di dalam buku karangan Al Rasyidin dipaparkan bahwa karakteristik masyarakat Muslim adalah sebagai berikut:

(7)

1. Masyarakat yang sepenuhnya dilandasi oleh keimanan yang kokoh. Keimanan itu berfungsi sebagai pendorong sekaligus penyeimbang dalam segala proses kemajuan yang terjadi dalam masyarakat. Di smping itu, dengan keimanannya , masyarakat tersebut akan kemuliaan dan ketinggian

2. Masyarakat dimana masing-masing anggotanya bekerjasama untuk saling memerintahkan kepada yang ma’rufatau segala bentuk kebaikan yang tidak bertentanagn dengan nilai-nilai gama

3. Masyarakat yang anggotanya senantiasa berikhtiar untuk mencegah setiap kemungkaran, yaitu segala bentuk pelanggaran terhadap yang ma’ruf

4. Masyarakat yang anggotanaya menjadikan musyawarah sebagai salah satu pilar penyangga kehidupan masyarakat

5. Masyarakat yang menegakkan nilai-nilai keadilan, sebagai bahagian dari yang ma’ruf.

6. Masyarakat dimana di dalamnya tercipta persaudaraan sesama warga masyarakat. Persaudaraan tersebut bukan hanya sebatas sesama Muslim, tetapi mencakup Ukhuwah Islamiyyah, ukhuwah ‘ubudiyyah(persaudaraan dalam ketundukan kepada Allah), Ukhuwah wathahiyyah wa al-nasab

(persaudaraan sebangsa dan seketurunan), ukhuwah fi din al-Islam

(persaudaraan antar sesama Muslim).8

Sedangkan menurut al-Syabany, ciri-ciri atau karakteristik Islam dapat diidentifikasi dari:

1. Imannya kepada Allah, kepada paa nabi dan rasul, kepada kitab-kitab Allah, kepada hari akhir atau kebangkitan, dan kepada hari perhitungan atau

(8)

perkumpulan di padang Mahsyar

2. Agama menempati posisi tertinggi, dimana segala urusan dikembalikan kepadaNya

3. Penilaian yang tertinggi, diberikan kepada akhlak dan tata susila

4. Ilmu dijadikan sebagai baris atau asas, baik dalam menetapkan aqidah dan agama atau cara dalam mencapai kemajuan,kemakmuran,dan produktivitas

5. Menghormati dan mnjaga kehormatan insan, tanpa membedakan warna kulit, kebangsaan, agama, harta atau keturunan

6. Keluarga dan kehidupan bekeluarga mendapat perhatian besar, dimana wanita dihormati dan dipandang sebagai benteng mempertahankan masyarakat

7. Dinamis, artinya berubah dan berkembang terus-menerus ke arah kebaikan

8. Kerja atau amal mendapat perhatian sungguh-sungguh dan dijadikan sebagai neraca untuk menentukan kemanusiaan manusia

9. Nilai dan peranan harta diperhitungkan untuk memelihara kehormatan manusia dan pembangunan masyarakat

10.Kekuatan dan keteguhan dilentur oleh agama, akhlak, dan ukuran kebenaran, keadilan, kasih sayang, dan ciri-ciri insaniyah yang luhur dijadikan tujuan

11.Masyarakat yang terbuka, bisa menerima pengaruh yang baik dari masyarakat lain atau ilmu pengetahuan

12.Dan bersifat insaniyah, saling mengasihi, ramah,mesra, tolong-menolong antara satu sama lain.9

Dalam buku karangan Hasan Langgulung terdapat salah satu prinsip tentang masyarakat Islam yang dijadikan sebagai karakteristik masyarakat Muslim. Prinsip ini menyatakan dan meyakini bahwa masyarakat Islam mempunyai sikap dan cirinya tersendiri, ada hal yang membedakan dari masyarak lain. Ini menyebabkan masyarakat Islam benar-benar menjadi masyarakat ideal yang menjadi contoh manusia sejagat untuk menikmati

(9)

kebahagiaan, kemakmuran dan memenuhi kebutuhan rohani dan jasmani. Masyarakat yang mengimbangi tuntutan dunia dan akhirat, pembinaan fisik, akal, dan rohani. Mengimbangi tuntutan pribadi dan orang ramai. Masyrakat yang benar-benar boleh dianggap masyarakat Islam adalah masyarakat yang menerapkan Islam dalam aspk akidah, ibadah, akhlak, undang-undang dan sistem Islam. Masyarakat yang mengtauhidkan Allah dalam akidah dan ibadah. Kekuasaan mutlak yang memerintah terserah kepada penentuan Allah. Agama, akhlak, ilmu dan kemuliaan diri insan dan institusi keluarga cukup diberi perhatian. Kerja dan harta dinilai sewajarnya dan dijadikan sebagai harta yang punya fungsi sosial. Kekuasaan atau kekuatan dihormati dan diatasi oleh prinsip agama, akhlak, dan budi pekerti luhur. Digalakkan sifat toleransi dan terbuka untuk menerima arus kemajuan atau nilai kebudayaan dari luar yang tidak menggugat ciri kepribadian dan nilai kebudayaan masyarakat Muslim. Segala yang bisa menghasilkan perpaduan, solidaritas dan kerjasama antara anggota masyarakat Islam digalakkan. Segala ciri dan nilai yang harus dimiliki oleh masyarakat Muslim itu dihormati dan dijaga.10

D. Peran Masyarakat Muslim Terhadap Pendidikan Islam

Dalam filsafat pendidikan Islam, masyarakat dituntut untuk berpikir dan bertindak secara bijak. Dalam perspektif Islam, manusia harus merealisasikan tujuan kemanusiaannya di alam semesta, baik sebagai syahid Allah, ‘abd Allah, maupun khalifah Allah. Dalam konteks ini Allah menjadikan alam smesta sebagai wahana manusia untuk dijadikah bersyahadahakan keberadaan dan kemahakuasaanNya. Wujud nyata yang menandai syahadah itu dalah penunaian fungsi sebagai makhluk seperti ibadah dan pelaksanaan tugas-tugas sebagai khalifah. Dalam hal ini alam semesta merupakan institusi pendidikan. Yakni tempat dimana manusi dididik, dibina , dilatih dan dibimbing agar berkemampuan merealisasikan atau mewujudkan fungsi dan tugasnya. Karena alam ini bukan hanya syahadah saja, tetapi ada alam ghaib, maka sebagai wilayah studi objek telaah pendidikan Islam tidak hanya berkaitan dengan gejala-gejala yang dapat diamati, tetapu juga mencakup segala sesuatu yang tidak dapat diamati. Melalui

(10)

proses pendidikan di alam semesta inilah, kelak Allah akan menilai siapa diantara hambaNya yang mampu

meraih prestasi terbaik. Pendidikan Islam berfungsi mengarahkan para pendidik dalam membina generasi penerus yang mandiri,cerdas, dan berkepribadian.11

Menurut kami, pendidik merupakan bagian dari masyarakat yang memiliki peran dalam mendidik. Seorang pendidik bisa menggunakan metode kisah atau bercerita dalam proses pendidikan. Dengan metode kisah maka akan membuat kemudahan dan kemenarikan dalam proses belajar mengajar.

Dalam salah satu Jurnal Tazkia dijelaskan, dalam pendidikan Islam kisah mempunyai fungsi edukatifyang tidak dapat diganti dengan bentuk penyampaian selain bahasa. Hal ini disebabkan karena kisah Qur’ani dan nabawi memiliki keistimewaan yang mempunyai dampak psikologis dan edukatif yang sempurna.

12

Di dalam salah satu Jurnal Tarbiyah dijelaskan untuk dapat melaksanakan tugas dan fungsi manusia sebagai hamba dan khalifah Allah di muka bumi ini, maka Allah anugerahkan berbagai potensi pada manusia. Potensi ini merupakan modal bagi manusia untuk dapat melanjutkan kehidupan di muka bumi ini. Maka dalam upaya penyempurnaan potensu ini manusia membutuhkan pendidikan. Untuk mengembangkan potensi fisik dan psikis kearah kesempurnaan maka pendidikan Islam seharusnya merupakan suatu upaya penciptaan situasi dan kondisi yang benar-benar kondusif bagi pengembangan dimensi material dan non material, integral dan seimbang antara pendidikan jismiyah dan ruhiyah. Maka pendidikan yang tidak seimbang akan menghasilkan manusia yang terpecah diri dan kepribadiannya. Maka ketika kepribadian manusia terpecah ia tidak akan mampu merealisasikan tujuan dan fungsi penciptaannya secara baik dan sempurna. Kedua unsur yang ada dalam diri manusia haruslah terarah dan dilakukan dengan proporsional. Maksudnya dalam pembinaan unsur ini dilakukan

11Dedi Sahputra Napitupulu,Esensi Alam Semesta Perspektif Filsafat Pendidikan Islam,

( Tazkiya:Jurnal Pendidikan Islam,2017),Vol,VI,No.1.

12Junaidi Arsyad, Metode Kisah dan Relavansinya Dengan Pendidikan islam Kontemporer, ( Tazkiya:

(11)

dengan terntegrasi. Dimana hal ini dapat diukur dari ciri yang timbul dari perbuatan manusia itu sendiri.13

Menurut kami peran masyarakat Muslim terhadap pendidikan Islam salah satu perannya adalah dengan membangun tempat-tempat pendidikan Islam. Contohnya dengan membangun Surau dan Pesantren. Hal ini pasti sangat bermanfaat terhadap pendidikan Islam.

Seperti yang dijelaskan dalam sebuah Jurnal karya Asnil Aida Ritonga bahwa Surau sangat bermanfaat dalam proses pendidikan Islam. Manfaat dari Surau antara lain adalah:

1. Sebagai tempat beribadah anak didik

2. Menanamkan rasa cinta terhadap ilmu pengetahuan 3. Menanamkan rasa solidaritas sosial

4. Menyadarkan hak-hak dan kewajiban sebagai insan pribadi dan sosial serta insan sebagai warga negara

5. Memberi rasa ketentraman, kekuatan dan kemakmuran potensi-potensi rohani manusia melalui pendidikan kesabaran, keberanian, perenungan optimisme, dan pengadaan penelitian.

Sebagai suatu proses permulaan dan pembentukan, siistem surau ini dilakukan dengan memberikan contoh dan suri tauladan. Mereka diajari bagaimana berlaku sopan-santun, ramah-tamah, tulus ikhlas,amanah dan kepercayaan, pengasih dan pemurah, jujur dan adil, menepati janji, serta menghormati adat istiadat yang ada.

Dalam sejarah tercatat, tokoh-tokoh besar yang mempunyai pengaruh luas banyak lahir dari Surau. Mereka dididik dan dibesarkan dalam lingkungan

13Ahmad Fuadi, Esensi Manusia dalam Perspektif Filsafat Pendidikan Islam,

(12)

Surau. Contohnya, Syekh Ahmad Khatib al-Minangkabawi yang pernah menjadi Multi Mazhab Syafi’i dan Imam Mesjid Al-Haram, Syekh Thahir Jalaludin yang pernah menjadi Mufti di Malaysia, Syekh Janan Thaib yang menjadi guru besar di Makkah. Ketokohan mereka tidak dapat dilepaskan sepenuhnya dari Surau atau bolh dikata pernah mendapat pendidikan di Surau.14

Pondok pesantren adalah suatu lembaga pendidikan agama Islam yang tumbuh serta diakui oleh masyarakat sekitar, dengan sistem asrama yang santri-santrinya mnrima pendidikan agama melalui sistem pengajian atau madrasah yang sepenuhnya berada di bawah kedaulatan dan kepemimpinan seorang atau beberapa oranag kyai .

Lembaga pendidikan yang disebut pesantren sebagai pusat penyiaran Islam tertua yang lahir dan berkembang seirama dengan masuknya Islam di Indonesia. Pada awal berdirinya, pondok pesantren umumnya sangat sederhana. Kegiatan pembelajaran biasanya dilaksanakan di Mushala atau masjid oleh kyai untuk mengajarkan mangaji. Lama kelamaan menjadi pengajian, ini berkembang seiring dengan prtambahan jumlah santri dan pelebaran tempat belajar sampai menjadi sebuah lembaga.15

Dengan demikian betapa berperannya masyarakat apabila masyarakat membangun lembaga-lembaga pendidikan, akan terjadi kemajuan pendidikan Islam. Masyarakat Muslim seharusnya menggunakan hartanya dalam kebaikan, seperti membangun pendidikan Islam.

Sebagaimana yang diungkapkan dalam buku karangan Hasbullah

Dasar-dasar Ilmu pendidikan bahwa masyarakat yang merupakan lembaga

14Asnil Aidah Ritonga,Pertumbuhan dan Perkembangan Institusi Pendidikan Awal di Indonsia

Pesantren dan Surau,(Tazkiya: Jurnal Pendidikan Islam,2017).

(13)

ketiga sebagai lembaga pendidikan, dalam konteks penyelenggaraan pendidikan itu sendiri besar sekali perannya. Bagaimanapun kemajuan dan keberadaan suatu lembaga pendidikan sangat ditentukan oleh peran serta masyarakat yang ada. Tanpa dukungan dan partisipasi masyarakat, maka jangan harap pendidikan dapat berkembang dan tumbuh sebagaimana yang diharapkan. Masyarakat memiliki pengarauh yang sangat besar terhadap berlangsungnya sebagai aktivitas yang menyangkut masalah pendidikan. Baik melalui jalur sekolah maupun jalur non sekolah. Berikut ini adalah beberapa peran masyarakat terhadap pendidikan (sekolah):

1. Masyarakat berperan serta dalam mendirikan dan membiayai sekolah 2. Masyarakat brperan dalam mengawasi pendidikan agar sekolah tetap

membantu dan mendukung cita-cita dan kebutuhan masyarakat 3. Masyarakat yang ikut menyediakan tempat pendidikan

4. Masyarakatlah yang menyediakan berbagai sumber untuk sekolah

5. Masyarakat sebagai sumber pembelajaran dan laboratorium tempat belajar.16

Masyarakat sangat memberikat pengaruh terhadap proses pendidikan contonya:

1. Dengan melihat apa yang terjadi di Masyarakat, anak didik akan mendapatkan pengalaman langsung sehingga mereka dapat memiliki pengalaman yang konkret dan mudah diingat

2. Pndidikan membina anak-anak berasal dari masyarakat, dan akan kembali ke masyarakat

3. Di masyarakat banyak sumber pengetahuan yang mungkin sendiri belum mengetahuinya.

Dalam buku ilmu pendidikan karangan Rosdiana Abu Bakar peran masyarakat yaitu sekolah melakukan kerjasama dengan masyarakat dalam beberapa bidang yaitu:

(14)

1. Kerjasama dalam pendidikan Moral dan Pancasila 2. Kerjasasama dalam pndidikan olahraga

3. Kerjasama dalam pendidikan kesenian

4. Kerjasama dalam bidang pendidikan keterampilan.17

Fungsi masyarakat dalam pendidikan:

1. Mengawasi jalannya nilai-nilai sosio-budaya bangsa 2. Menyalurkan aspirasi masyarakat

3. Membantu dan meningkatkan kualitas keluarga.18

Berdasarkan penjelasan penjelasan di atas, kami menyimpulkan bahwa masyarak sangat berperan dalam pendidikan, khususnya masyarakat Islam sangat dalam pengaruhnya terhadap pendidikan Islam. Adapun peran-peran masyarakat Muslim menurut kami yaitu:

1. Masyarakat Muslim adalah masyarakat yang berlandaskan dan berkehidupan berdasarkan Al-Qur’an, Hadits, dan para Ulama

2. Masyarakat Muslim menjadi contoh pendidikan akhlak bagi masyarakat lain

3. Masyarakat yang menjadi pendidik akan menjadi pendidik yang tauladan 4. Dengan hartanya masyarakat mampu membangun lembaga pendidikan

isla

5. Melalui ilmu dan pengetahuannya masyarakat Muslim mampu menjadi pendidik yang bijak

6. Melalui keramah tamahan masyarakat Muslim akan menjadi keselarasan

(15)

7. Dengan sikap terbuka masyarakat Muslim akan membuat keharmonisan 8. Dengan sikap toleransi masyarakat Islam maka akan terjalin hubungan

baik

9. Masyarak Islam akan menjadi masyarakat yang mampu bergaul dengan masyarakat lain sehingga terjalin kerjasama yang baik untuk tercapainya tujuan pendidikan

10.Pendidikan akhlak yang dimiliki masyarakat Muslim menjadi bekal yang jitu dalam pendidikan Islam.

Dilihat dari lingkungan pendidikan masyarakat disebut lingkungan pendidikan nonformal yang memberikan pendidikan secara sengaja dan berencana kepada seluruhanggotanya tapi tidak sistematis.19

PENUTUP

Kesimpulan

Ummah artinya adalah masyarakat Muslim. Istilah Ummah digunakan

masyarakat Muslim. Unsur-unsur pembentuk masyarakat adalah hal-hal yang dapat membntuk masyarakat. Unsur-unsur pembentuk masyarakat antara lain adalah berkumpulnya individu-individu, adanya tujuan yang sama, adanya keyakinan yang sama, adanya kerjasama, dan adanya kepentingan.

Karakteristik masyarakat Muslim pasti berbeda dengan masyarakat

nonMuslim, sebab Muslim adalah Islam, sedangkan Islam adalah agama yang paling

(16)

benar. Karakteristik masyarakat Muslim pastinya berakhlak.Masyarakat Muslim sangat memiliki peran penting dalam pendidikan Islam, dengan akhlak dan fitrah yang dimiliki akan memberi pengaruh dalam pendidikan Islam dan

perkembangannya.

Saran

Makalah ini kami selesaikan dengan tidak mudah, dengan kerja keras, dan dengan usaha yang semaksimal mungkin. Hal ini kami lakukan pastinya demi mendapatkan hasil makalah yang sesuai. Walau demikian tentunya kami menyadari kekurangan dalam makalah kami ini, hal itu pastinya karena kurangnya ilmu dan pengetahuan kami. Untuk itu kami mengucapkan permohonan maaf kepada Desen kami dan kepada rekan-rekan sekalian. Ambillah hal positif yang bisa didapat dari makalah ini dan berikan kepada kami saran, kritik, dan hal yang bersifat membangun lainnya. Hal itu pastinya demi kebaikan kami.

DAFTAR PUSTAKA

Bakar, Rosdiana Abu.2015.Ilmu Pendidikan.Medan:Gema Insani.

Hasbullah.2012.Ilmu pendidikan Islam.Jakarta: Rajawali Pers.

(17)

Ihsani, Fuad.1997.Dasar-Dasar Kependidikan. Jakarta: PT Rineka Cipta.

Langgulung, Hasan.Falsafah Pendidikan Islam.Jakarta: Bulan Bintang.

Rasyidin, Al.2008.Falsafah Pendidikan Islam.Bandung: Citapustaka Media Perintis.

Jurnal Pendidikan Islam. Ahmad Fuadi.Esensi Manusia dalam Perspektif Filsafat

pendidikan Islam.Tarbiyah:2016.

Jurnal Pendidikan Islam. Asnil Aida Ritonga.Pertumbuhan dan Perkembangan

Institusi Pendidikan Awal di indonesi.Tazkiya:2017.

Jurnal Pendidikan Islam.Dedi Sahputra Napitupulu.Esensi Alam Semesta Perspektif

Filsafat Pendidikan Islam.Tazkiya:2017.

Jurnal Pendidikan Islam. Junaidi Arsyad.Metode Kisah dan Relavansinya Dengan

(18)

Referensi

Dokumen terkait

East Nusa Tenggara province is one of the poorest provinces in Indonesia with approximately 28% of its population living below the poverty line, far above national average

secara berkelompok untuk menjawab pertanyaan tentang pengertian, jenis, karakteristik, lingkup usaha jasa wisata; serta hubungan antara berbagai usaha jasa wisata guna

[r]

Tidak hanya gebyok, saya mendapatkan banyak mendengar cerita dari "arga mengenai cerita kali 1engek, maupun cerita tokoh!tokoh yang kini makamnya berada di

Syukur senantiasa kami panjatkan kehadirat Tuhan yang Maha Esa yang memiliki keistimewaan dan pemberian segala kenikmatan besar, baik nikmat iman,

Informasi-informasi yang dapat ditampilkan dan disajikan oleh sistem ADS-B antara lain jadwal keberangkatan pesawat terbang, nomor penerbangan, rute penerbangan, posisi

Waspada Prabu Wisesa, yaitu seorang pemimpin selalu waspada terhadap segala kemungkinan situasi dan kondisi yang akan terjadi, serta mampu menularkannya kepada yang dipimpin3.

Dalam hal Anggota Kliring tidak memenuhi kewajiban pembayaran biaya Kliring dan Penjaminan Penyelesaian Transaksi KBIE kepada KPEI selambat-lambatnya 5 (lima) Hari