• Tidak ada hasil yang ditemukan

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PE

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PE"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

NOMOR :

TENTANG

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA (P4S) BERPRESTASI

DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

Menimbang : a. bahwa dalam rangka meningkatkan peran sektor pertanian untuk mewujudkan program pembangunan nasional diperlukan petani yang berkualitas, andal dan memiliki kemampuan manajerial, serta kewirausahaan sehingga dapat dikembangkan kemampuannya melalui kelembagaan pelaku utama dan pelaku usaha pertanian;

b. bahwa untuk memberikan motivasi dan meningkatkan produktifitas dan kinerja Pusat Pelatihan Pertanian dan Peredesaan Swadaya (P4S) berprestasi perlu dilakukan penilaian yang dilaksanakan secara obyektif, transparan dan dapat dipertanggungjawabkan sehingga memberikan gambaran yang akurat dan terukur;

c. bahwa atas dasar hal-hal tersebut diatas, dan agar pemberian penghargaan dapat berjalan dengan baik, perlu menetapkan Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Berprestasi;

Mengingat : 1. Undang-undang Nomor 32 Tahun 2004 tentang Pemerintahan Daerah (Lembaran Negara Tahun 2004 Nomor 125, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4437);

2. Undang-undang Nomor 16 Tahun 2006 tentang Sistem Penyuluhan Pertanian, Perikanan, dan Kehutanan (Lembaran Negara Tahun 2006 Nomor 92, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4660);

(2)

Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Tahun 2007 Nomor 82, Tambahan Lembaran Negara Nomor 4737);

4. Peraturan Presiden Nomor 10 Tahun 2005 tentang Unit Organisasi dan Tugas Eselon I Kementerian Negara Republik Indonesia;

5. Keputusan Presiden Nomor 84/P Tahun 2009 tentang Pembentukan Kabinet Indonesia Bersatu II;

6. Peraturan Presiden Nomor 47 Tahun 2009 tentang Pembentukan Organisasi Kementerian Negara;

7. Peraturan Menteri Pertanian Nomor ...tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian juncto Peraturan Menteri Pertanian ;

8. Peraturan Menteri Pertanian Nomor

61/Permentan/OT.140/10/2010 tentang Organisasi dan Tata Kerja Kementerian Pertanian;

MEMUTUSKAN :

Menetapkan : PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN PUSAT PELATIHAN

PERTANIAN DAN PERDESAAN SWADAYA (P4S)

BERPRESTASI

Pasal 1

Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kelembagaan Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) berpestasi seperti tercantum pada Lampiran sebagai bagian tidak terpisahkan dengan Peraturan ini.

Pasal 2

Petunjuk Pelaksanaan Penilaian Kelembagaan Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) berpestasi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 sebagai acuan dalam penilaian Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Berprestasi.

Pasal 3 Peraturan ini mulai berlaku pada tanggal ditetapkan.

Ditetapkan di Jakarta pada tanggal ...

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

(3)

1 LAMPIRAN KEPUTUSAN KEPALA BADAN PENYULUHAN PENGEMBANGAN SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN

NOMOR : TANGGAL :

PETUNJUK PELAKSANAAN PENILAIAN KELEMBAGAAN PUSAT PELATIHAN PERTANIAN PERDESAAN SWADAYA (P4S) BERPRESTASI

BAB I PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pemberdayaan Masyarakat Tani adalah salah satu upaya mewujudkan

masyarakat tani agar menjadi ahli dalam menjalankan usaha taninya dan

mampu mengorganisasi diri dalam kegiatan agribisnis melalui proses

pembelajaran secara terus menerus. Pemberdayaan masyarakat tani tidak

semata-mata menjadi tugas dan tanggung jawab pemerintah saja. Secara

nyata kegiatan belajar mengajar diantara sesama petani yang berlangsung

selama ini merupakan bentuk konkrit partisipasi petani dalam mengembangkan

sumberdaya manusia pertanian.

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) merupakan

kelembagaan pelatihan/diklat petani yang tumbuh dan berkembang serta

dikelola oleh petani telah mendorong pemerintah untuk menigkatkan

kapasitasnya sebagai lembaga pelatihan/diklat petani.

P4S sebagai kelembagaan pelatihan petani diharapkan dapat secara langsung

berperan aktif dalam pembangunan pertanian melalui pengembangan sumber

daya manusia pertanian dalam bentuk pelatihan/permagangan bagi petani dan

masyarakat di wilayahnya.

Kelembagaan P4S sangat strategis untuk terus diberdayakan, baik dari aspek

manajemen pelatihan/permagangan, maupun pengembangan usaha, sehingga

kontribusinya dalam mempercepat penerapan teknologi baru di bidang

pertanian/agribisnis di tingkat petani dan masyarakat perdesaan meningkat

secara nyata.

Hal ini dipandang penting mengingat kapasitas pengelola P4S tersebut masih

(4)

2 berkesinambungan sehingga mampu membawa P4S sebagai mitra kerja

pemerintah dalam mengembangkan sumber daya manusia pertanian.

Badan Penyuluhan dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian

dalam melaksanakan tugas umum pemerintahan, antara lain melaksanakan

fungsi pengembangan pelatihan pertanian turut bertanggungjawab dalam

menumbuh kembangkan P4S.

Pembinaan P4S dimaksudkan sebagai upaya meningkatkan kapasitas P4S

dalam melaksanakan pelatihan/permagangan bagi petani dan masyarakat

perdesaan. Pembinaan P4S dilakukan antara lain melalui bimbingan kepada

pengelola P4S yang mencakup aspek kelembagaan, sarana prasarana,

ketenagaan, penyelenggaraan pelatihan/permagangan, usaha dan jejaring

kerja.

Selain itu, Pemerintah telah melakukan kegiatan klasifikasi P4S untuk

memudahkan Pemerintah Pusat dan Pemerintah Daerah dalam menentukan

upaya pembinaan dan pengembangan P4S. Sebagai penghargaan kepada

pengelola P4S, Pemerintah perlu melakukan penilaian kepada P4S yang

berprestasi. Agar penilaian P4S objektif, akurat dan terukur, perlu disusun

petunjuk pelaksanaan penilaian P4S berprestasi.

B. Maksud danTujuan

1. Maksud

Sebagai acuan bagi pelaksana yang terlibat dalam penilaian P4S

berprestasi.

2. Tujuan

a. Memberi penghargaan kepada P4S yang berprestasi;

b. Meningkatkan motivasi kepada P4S lainnya dalam meraih prestasi;

c. Mendapatkan gambaran tingkat perkembangan P4S sebagai bahan

masukan untuk pengembangan P4S kedepan.

C. Keluaran

Mendapatkan P4S yang memenuhi kriteria sebagai P4S Berprestasi yang

kemudian untuk diseleksi kembali menjadi calon P4S yang mendapat

(5)

3 D. Sasaran

Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya yang dinilai adalah P4S

Kelas Pemula, Madya dan Utama.

E. Ruang Lingkup

Penilaian P4S meliputi penentuan, kriteria penilaian, metode penilaian,

pembiayaan dan penetapan terhadap calon penerima penghargaan P4S

Berprestasi.

F. Pengertian

1. Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) adalah lembaga

pelatihan/permagangan pertanian dan perdesaan yang didirikan, dimiliki,

dan dikelola oleh petani secara swadaya, baik perorangan maupun

kelompok;

2. Magang adalah salah satu metodologi pelatihan yang menekankan pada

proses belajar sambil bekerja secara langsung di lahan usahatani dengan

menerapkan prinsip pembelajaran orang dewasa;

3. Pengelola P4S adalah petani atau kelompoktani yang merencanakan dan

menyelenggarakan pelatihan/permagangan bagi petani/masyarakat

perdesaan;

4. Forum Komunikasi (FK) P4S adalah lembaga perhimpunan P4S yang

bersifat independen untuk menjembatani dan memperjuangkan aspirasi

anggotanya.

5. Tim penilai pusat adalah tim yang dibentuk oleh Kepala Badan Penyuluhan

dan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pertanian (BPPSDMP) untuk

melaksanakan penilaian P4S Berprestasi di wilayah kerja UPT Pelatihan

Pertanian lingkup BPPSDMP.

6. Tim penilai daerah adalah tim yang dibentuk oleh Kepala Unit Pelaksana

Teknis (UPT) Pelatihan Pertanian Pusat untuk melaksanakan penilaian P4S

Berprestasi di wilayah kerja UPT Pelatihan Pertanian sesuai dengan

Keputusan Kepala BPPSDMP No.52/KPTS/OT.130/J/6/12 tanggal 11 Juni

(6)

4 BAB II

PERSYARATAN DAN KOMPONEN PENILAIAN

A. Persyaratan

P4S yang dicalonkan sebagai P4S berprestasi harus memenuhi persyaratan

umum dan administrasi.

1. Persyaratan umum sebagai berikut:

a. Mempunyai pengurus yang terdiri dari Ketua, Sekretaris dan Bendahara;

b. Kepengurusan P4S telah dikukuhkan oleh pejabat yang berwenang

diwilayahnya;

c. Mempunyai usaha yang berbasis komoditas unggulan dan atau usaha

jasa sesuai dengan potensi wilayah;

d. Memiliki program pelatihan di P4S 2 (dua) tahun terakhir.

2. Persyaratan administrasi sebagai berikut:

a. Identitas calon P4S berprestasi;

b. Lembar rekomendasi kepuasan kelompoktani/gabungan kelompoktani;

c. Bukti/dokumen dari unsur dan sub unsur yang dinilai;

d. Rekapitulasi Penilaian P4S oleh Bapeluh Kabupaten/Kota/Dinas yang

menangani penyuluhan;

e. Usulan calon P4S berprestasi tingkat Kabupaten/Kota/Dinas yang

menangani penyuluhan;

f. Calon P4S Berprestasi telah berdiri dan melaksanakan kegiatan

organisasinya paling sedikit 3 (tiga) tahun.

g. Calon P4S Berprestasi telah menjadi anggota forum/asosiasi P4S yang

dibuktikan dengan rekomendasi dari ketua forum/asosiasi provinsi

(7)

5 B. Komponen Penilaian

Penilaian terhadap calon P4S Berprestasi ditunjukan dengan melihat

perkembangan dalam 3 tahun terakhir meliputi aspek – aspek sebagai berikut:

1. Sarana prasarana (bobot 10%)

a. Peningkatan fasilitas praktek selama 3 tahun terakhir baik dilihat dari

aspek kepemilikan, jumlah dan mutunya.

Contoh:

1) Luas lahan praktek awalnya 1 Ha, kemudian berkembang menjadi

1,5 Ha;

2) Kandang ternak dari kapasitas awal kecil menjadi lebih besar;

3) Alat-alat mesin pertanian dari yang sederhana menjadi yang modern.

Dari alat-alat menyewa menjadi dimiliki sendiri.

b. Peningkatan fasilitas ruang belajar selama 3 tahun terakhir baik dilihat

dari aspek kepemilikan, jumlah dan mutunya.

Contoh:

1) Awalnya tidak ada penerangan atau redup menjadi terang.

2) Awalnya tidak ada kursi menjadi ada kursi.

c. Peningkatan Fasilitas Sarana Belajar/Alat Bantu Belajar Selama 3

Tahun Terakhir Baik Dilihat Dari Aspek Kepemilikan, Jumlah Dan

mutunya.

Contoh:

1) Awalnya papan tulis/blackboard menjadi Whiteboard.

2) Awalnya OHP menjadi LCD/infocus.

d. Peningkatan fasilitas Kesekretariatan selama 3 tahun terakhir baik dilihat

dari aspek kepemilikan, jumlah dan mutunya.

Contoh:

1) Awalnya tidak ada ruangan sekretariat, sekarang memiliki ruang

kesekretariatan sendiri.

2) Awalnya tidak memiliki telepon/fax, sekarang memiliki telepon/fax.

e. Peningkatan fasilitas Perpustakaan selama 3 tahun terakhir baik dilihat

(8)

6 Contoh:

1) Awalnya tidak memiliki ruang khusus, sekarang memiliki ruangan

khusus perpustakaan.

2) Awalnya jumlah buku yang dimiliki terbatas, sekarang jumlahnya

lebih banyak.

f. Peningkatan fasilitas Pemondokan Peserta selama 3 tahun terakhir baik

dilihat dari aspek kepemilikan, jumlah dan mutunya.

Contohnya:

1) Awalnya menginap/mondok di rumah petani, sekarang memiliki

pondok sendiri

2) Awalnya sarana pemondokan sangat sederhana, sekarang sudah

lebih baik.

2. Kelembagaan (bobot 20%) a. Struktur Organisasi

1) Ada bagan organisasi dengan personalia lengkap.

b. Uraian tugas pengurus

1) Ada uraian tugas yang jelas setiap personalia.

2) Uraian tugas dipahami jelas oleh pengurus.

c. AD/ART

1) Ada AD/ART yang dipahami oleh semua pengurus.

d. Badan hukum

e. Manajemen

f. Kepemimpinan

3. Penyelenggaraan pelatihan (bobot 30%) a. Paket pelatihan / permagangan.

1) Ada perencanaan tertulis yang berisikan inventarisasi materi, daftar

materi, identifikasi kebutuhan pelatihan/magang, instruktur/

fasilitator, jadwal pelaksanaan, fasilitas praktek.

(9)

7 1) Ada tidaknya buka daftar peserta, panduan, ATK peserta, bahan

ajar, bahan praktek, evaluasi awal dan evaluasi akhir peserta, RTL

peserta, evaluasi penyelenggaraan.

c. Jenis pelatihan/permagangan di P4S.

1) Apakah jenis pelatihan/permagangan yang tidak terkait dengan

pertanian.

2) Apakah jenis pelatihan/permagangan diklat pertanian terkait bukan

unggulan P4S.

3) Apakah jenis pelatihan/permagangan merupakan diklat teknologi

unggulan P4S.

d. Intensitas pelatihan/permagangan dari sumber dana APBN.

1) 1 - 2 kali dalam setahun

2) 3 - 4 kali dalam setahun

3) 5 kali dalam setahun

e. Intensitas pelatihan/permagangan dari sumber dana APBD.

1) 1 - 2 kali dalam setahun

2) 3 - 4 kali dalam setahun

3) 5 kali dalam setahun

f. Intensitas pelatihan/permagangan dari sumber dana swasta.

1) 1 - 2 kali dalam setahun

2) 3 - 4 kali dalam setahun

3) 5 kali dalam setahun

g. Intensitas pelatihan/permagangan dari sumber dana swadaya.

1) 1 - 2 kali dalam setahun

2) 3 - 4 kali dalam setahun

3) 5 kali dalam setahun

4. Ketenagaan (bobot 15%) a. Pengembangan SDM

1) Ada kaderisasi/upaya pengelola untuk menigkatkan SDM melalui

antara lain untuk mengikuti latihan/magang di bidang manajemen,

kewirausahaan, metodologi dan teknis pertanian.

(10)

8 1) Fasilitator / Instruktur berasal dari pengelola P4S atau dari luar.

2) Kompetensi/keahlian/keterampilan/pengalaman sesuai dengan

komoditi unggulan yang dikembangkan.

3) Mendapat pengakuan/penghargaan yang berwenang.

c. Kegiatan mengikuti pelatihan/permagangan

1. Pengelola

3. Tenaga administrasi

a) Kurang

b) Sedang

c) Sering

d. Kegiatan otodidak pengembangan kapasitas (contohnya membaca

buku, menggali informasi melalui internet, mencoba suatu teknologi,

dan lain-lain)

3. Tenaga administrasi

a) Jarang

b) Sering

c) Terus menerus

(11)

9 1. Skala usaha selama 3 tahun terakhir

a. Perkembangan skala usaha meningkat selama 3 (tiga) tahun,

terutama dilihat dari omset usaha.

b. Perkembangan keuntungan usaha dalam 3 (tiga) tahun terakhir.

2. Produk usaha

3. Teknologi yang diterapkan

a. Teknologi yang sudah ada.

b. Merekayasa teknologi yang sudah ada.

c. Teknologi yang ditemukan sendiri.

4. Jaringan pemasaran:

a. Desa / Kecamatan

b. Kabupaten / Provinsi

c. Antar Provinsi

5. Kemitraan dinilai dari aspek intensitas, mutu kemitraan dan skala

kemitraan yang diklasifikasikan dalam bentuk:

a. Kemitraan informal (tanpa MoU tertulis)

b. Kemitraan formal (ada MoU tanpa Notaris)

(12)

1 BAB III

METODE, PROSEDUR, MEKANISME DAN TIM PENILAI

A. Metode

Penilaian calon P4S Berprestasi dilakukan dengan metode seleksi sebagai

berikut:

1. Seleksi persyaratan umum dan administrasi;

Seleksi persyaratan umum digunakan sebagai dasar menilai kelayakan calon

P4S Berprestasi. Sedangkan seleksi administrasi dimaksudkan untuk

memeriksa kelengkapan administrasi dalam penilaian calon P4S Berprestasi.

2. Validasi hasil seleksi di lapangan;

Validasi hasil seleksi di lapangan dimaksudkan untuk menilai keabsahan dan

kesahihan kinerja calon P4S Berprestasi dengan cara wawancara dan

pengisian instrumen penilaian.

B. Prosedur

Prosedur penilaian dilakukan sebagai berikut:

1. Tim Penilai Pusat

a. Pusat Pelatihan Pertanian BPPSDMP, mempersiapkan rencana

penilaian P4S Berprestasi dan mengusulkan keanggotaan Tim Penilai

Pusat kepada Kepala BPPSDMP.

b. Tim Penilai Pusat melakukan seleksi untuk menentukan urutan 1

sampai 3 per klasifikasi secara nasional berdasarkan usulan dari

masing-masing UPT.

c. Tim Penilai Pusat bersama dengan Tim penilai Daerah terkait

melakukan verifikasi terhadap calon P4S Berprestasi di lokasi P4S

calon pemenang.

d. Tim Penilai Pusat mengusulkan penetapan P4S Berprestasi kepada

Kepala BPPSDMP dan selanjutnya diusulkan kepada Menteri

Pertanian untuk ditetapkan sebagai P4S Berprestasi Nasional;

e. Menteri Pertanian menetapkan P4S Berprestasi Nasional dengan

memberi penghargaan berupa sertifikat dan fasilitas penguatan

(13)

2 2. Tim Penilai Daerah

a. UPT Pelatihan Pertanian Pusat mempersiapkan rencana penilaian P4S

Berprestasi dan menetapkan Tim Penilai Daerah.

b. UPT Pelatihan Pertanian Pusat meinventarisir maksimal 5 calon P4S

Berprestasi untuk setiap kelas Pemula, Madya dan Utama di wilayah

kerjanya berdasarkan hasil klasifikasi 5(lima) tahun terakhir.

c. UPT Pelatihan Pertanian Pusat melakukan koordinasi dan sosialisasi

dengan Provinsi dan Kabupaten/Kota/Instansi yang menangani

penyuluhan daerah asal calon P4S Berprestasi.

d. Tim Penilai Daerah melakukan penilaian calon P4S Berprsetasi di

wilayah kerjanya;

e. Tim Penilai Daerah mengusulkan penetapan calon P4S Berprestasi

kepada Kepala UPT Pelatihan Pertanian Pusat;

f. UPT Pelatihan Pertanian Pusat menetapkan calon P4S Berprestasi di

wilayah kerjanya dan mengusulkan kepada Kepala Pusat Pelatihan

(14)

3 C. Mekanisme

Mekanisme penilaian dilakukan seperti bagan berikut:

D. P Badan Penyuluhan Pengembangan SDM/Pusat

Pelatihan Pertanian

UPT Pelatihan Pertanian Pusat ,UPT Diklat Pertanian Daerah, Sekretariat

Bakorluh

Badan/Dinas yang menangani penyuluhan pertanian di kabupaten kota

Balai Penyuluhan di kecamatan/UPT Dinas kecamatan

Calon P4S Berprestasi Kelengkapan administrasi, profil

administrasi dan profil calon P4S Berprestasi Penilaian pendahuluan dan seleksi calon P4S

Berprestasi

Penyusunan instrumen, Validasi keabsahan dan kesahihan serta penetapan P4S Berprestasi

Pusat

Provinsi

Kabupaten/kota

Kecamatan

(15)

4 D. Tim Penilai P4S Berprestasi

1. Tim penilai pusat, terdiri dari:

a. Pusat Pelatihan Pertanian

b. FK – P4S Nasional

c. Tenaga ahli dan narasumber

2. Tim penilai daerah, terdiri dari:

a. UPT Pelatihan Pertanian Pusat

b. UPT Pelatihan Pertanian Daerah

c. Bapeluh/Instansi yang menangani penyuluhan

(16)

5 BAB IV

PEMBIAYAAN

Pembiayaan untuk pelaksanaan kegiatan penilaian dan pemberian penghargaan

kepada Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya Berprestasi dapat

(17)

6 BAB V

PENUTUP

Penilaian Pusat Pelatihan Pertanian dan Perdesaan Swadaya (P4S) Berprestasi

merupakan salah satu bentuk apresiasi terhadap kualitas P4S dalam melakukan

penyebaran inovasi teknologi melalui kegiatan pelatihan/permagangan di P4S.

KEPALA BADAN PENYULUHAN DAN PENGEMBANGAN

SUMBER DAYA MANUSIA PERTANIAN,

AHMAD SURYANA

(18)

DAFTAR LAMPIRAN

(19)

FORM 1

IDENTITAS CALON PUSAT PELATIHAN PERTANIAN DAN PERDESAAN SAWADAYA (P4S) BERPRESTASI

(PENCALONAN)

1. Nama P4S : ...

2. Pengelola P4S

a. Perorangan : ...

b. Kelompok : ...

3. Tempat, tanggal pendirian : ...

4. Alamat : ...

a. Desa/Kelurahan : ...

b. Kecamatan : ...

c. Kabupaten/Kota : ...

d. Provinsi : ...

5. Telepon kantor sekretariat P4S : ...

6. Jumlah kelompoktani yang : ... kelompoktani

dibina

7. Usaha tani unggulan : ...

8. Jenis pelatihan/permagangan : ...

yang dikuasai ...

...

...

9. Jenis pelatihan/permagangan : ...

yang pernah dilaksanakan ...

(20)

10. Fasilitas/bantuan yang pernah

diterima:

a. Sarana/prasarana : ...

b. Kegiatan pelatihan : ...

/permagangan

11. Profil P4S (identitas dan kegiatan P4S secara rinci dan dilengkapi dengan foto

kegiatan di P4S)

Mengetahui, Ketua P4S,

(...) (...)

(21)

FORM 2

PENGAKUAN DARI PETANI/ALUMNI/PURNAWIDYA PESERTA PELATIHAN DI P4S YANG DILAKUKAN OLEH TIM PENILAI DAERAH TENTANG MANFAAT KEBERADAAN P4S (MINIMAL 3 ORANG)

No. Uraian Kegiatan Tingkat Kepuasan

Puas Cukup Puas Tidak Puas

1 Pemanfaatan fasilitas praktek

2 Pemanfaatan ruang belajar

3 Pemanfaatan sarana belajar

4 Pemanfaatan kesekretariatan

5 Pemanfaatan perpustakaan

6 Pemanfaatan pemondokan

7 Pelaksanaan

pelatihan/permagangan

8 Fasilitator/Instruktur

(22)

FORM 3

KEANGGOTAAN P4S DALAM FORUM KOMUNIKASI/ASOSIASI P4S

Yang bertandatangan di bawah ini:

Nama : ...

Alamat : ...

...

...

Menerangkan bahwa:

Nama P4S : ...

Nama pengelola : ...

Alamat : ...

...

...

Telah menjadi anggota dan aktif dalam Forum Komunikasi/Asosiasi P4S sejak tahun ...

... 2013

(23)

Referensi

Dokumen terkait

Dalam melaksanakan tugas dan fungsi sebagaimana dimaksud dalam Pasal 6, Pejabat Perwakilan Kantor Pertanahan sebagaimana dimaksud dalam Pasal 1 bertindak untuk dan atas

Dalam melaksanakan tugas sebagaimana dimaksud pada Pasal 19, Deputi Bidang Pelayanan Perizinan dan Fasilitas Usaha Industri menyelenggarakan fungsi :.. pelaksanaan penilaian

bahwa nama/jabatan sebagaimana dimaksud dalam Lampiran Keputusan ini dipandang mampu dan memenuhi syarat untuk diangkat sebagai Tim Kerja Audit Internal International

Kegiatan peningkatan sumber daya manusia (SDM) dan Pemberdayaan Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) merupakan salah satu rencana program dan kegiatan daerah

penelitian tersebut karena Pusat Pelatihan Pertanian dan Pedesaan Swadaya (P4S) Terpadu Ikamaja merupakan lembaga yang memberikan dampak penting terhadap pengembangan SDM petani

Bahwa untuk memberikan acuan dalam penilaian ukuran kinerja dan kualitas penyelenggaraan pelayanan dimaksud, maka perlu ditetapkan Standar Pelayanan untuk jenis pelayanan Surat

Pasal 7 Kategori pangan sebagaimana dimaksud dalam pasal 2 ayat 2 beserta kelengkapannya pada lampiran keputusan ini digunakan sebagai acuan dalam rangka penilaian keamanan dan mutu

Kosmetik golongan II adalah kosmetik yang tidak termasuk golongan I BAB III BAHAN KOSMETIK Pasal 4 Bahan kosmetik sebagaimana dimaksud dalam Pasal 2 huruf a harus memenuhi