LAPORAN PRAKTIKUM KIMIA “ MENGAMATI PERISTIWA KOROSI “
OLEH :
REZA NUR FAHMI / XII IPA 3 / 30
SMAN 4 JEMBER
PROVINSI JAWA TIMUR
I. JUDUL
Pengamatan peristiwa korosi pada besi ( paku ) .
II. TUJUAN
Praktikum ini bertujuan untuk mengetahui proses korosi pada besi ( paku ) dan faktor apa saja yang menyebabkan korosi besi .
III. DASAR TEORI
Korosi merupakan proses degradasi,deterorisasi,pengerusakan materil yang di sebabkan oleh pengaruh lingkungan sekelilingnya.Adapun prosesnya yakni merupakan reaksi redoks antara satu logam dengan berbagai zat di sekelilingnya tersebut.Dalam bahasa sehari-hari korosi di sebut dengan perkaratan.Kata korosi berasal dari bahasa latin “Corrodere” yang artinya pengrusakan logam atau perkaratan.jadi jelas korosi di kenal sangat merugikan. Korosi merupakan sistem termodinamika logam dengan lingkungannya,yang berusaha untuk mencapai kesetimbangan.Sistem ini di katakan setimbang bila logam telah membentuk oksida atau senyawa kimia lain yang lebih stabil. Pencegahan korosi merupakan salah satu dari banyak jenis logam yang penggunaanya sangat luas dalam kehidupan sehari-hari.Namun kekurangan dari besi adalah sifatnya yang sangat mudah mengalami korosi.Padahal besi yang telah mengalami korosi akan kehilangan nilai jual ada fungsi komersialnya.Ini tentu saja akan merugikan sekaligus membahayakan.Berdasarkan dari asumsi tersebut ,percobaan ini di fokuskan dalam upaya pencegahan terjadinya peristiwa korosi ini khususnya pada besi. Selain itu pada percobaan ini akan di ketahui logam-logam apa sajakah yang dapat menghambat terjadinya korosi sesuai dengan sifat-sifat kimia nya.
Besi merupakan logam yang menempati urutan kedua dari logam-logam yang umum terdapat pada kerak bumi .besi cukup reaktif, besi bila di biarkan di udara terbuka untuk beberapa lama mengalami perubahan warna yang lazim di sebut perkaratan besi.Proses perubahan besi menjadi besi berkarat merupakan reaksi redoks yag melihat oksigen.
Korosi merupakan proses elektrokimia. Pada korosi besi, bagian tertentu dari besi itu berlaku sebagai anode, di mana besi mengalami oksidasi.
Fe(s)<--> Fe2+(aq) + 2e
Elektron yang dibebaskan di anode mengalir ke bagian lain dari besi itu yang bertindak sebagai katode, di mana oksigen tereduksi.
O2(g) + 4H+(aq) + 4e <--> 2H2O(l) atau
O2(g) + 2H2O(l) + 4e <--> 4OH-(aq)
Ion besi(II) yang terbentuk pada anode selanjutnya teroksidasi
membentuk ion besi(III) yang kemudian membentuk senyawa oksida terhidrasi, yaitu karat besi. Mengenai bagian mana dari besi itu yang bertindak sebagai anode dan bagian mana yang bertindak sebagai katode, bergantung pada berbagai faktor, misalnya zat pengotor, atau perbedaan rapatan logam itu.
Besi yang murni adalah logam yang berwarna putih perak yang kukuh dan liat. Ia melebur pada suhu 1535oC. Jarang terdapat besi komersial yang murni, biasanya besi mengandung sejumlah kecil karbida, silsida, fosfida, dan sulfida dari besi, serta sedikit grafit. Zat-zat pencemar ini memainkan peranan penting dalam kekuatan struktur besi. Berbeda dengan tembaga, tembaga adalah logam merah muda, yang lunak, dapat ditempa, dan liat. Melebur pada 1038o+C. Karena potensial elektroda standarnya positif, ia tidak larut dalam asam klorida dan asam sulfat encer, meskipun dengan adanya oksigen ia bisa larut sedikit (Svehla, 1990).
Korosi dapat juga diartikan sebagai serangan yang merusak logam karena logam bereaksi secara kimia atau elektrokimia dengan lingkungan. Ada definisi lain yang mengatakan bahwa korosi adalah kebalikan dari proses ekstraksi logam dari bijih mineralnya. Contohnya, bijih mineral logam besi di alam bebas ada dalam bentuk senyawa besi oksida atau besi sulfida, setelah diekstraksi dan diolah, akan dihasilkan besi yang digunakan untuk pembuatan baja atau baja paduan. Selama pemakaian, baja tersebut akan bereaksi dengan lingkungan yang menyebabkan korosi (kembali menjadi senyawa besi oksida).
IV. ALAT dan BAHAN
ALAT :
1) Gelas air mineral 220ml < 5 buah > 2) Gelas kaca < 2 buah >
3) Plastik < 2 buah > 4) Karet gelang < 2 buah > 5) Ampelas < 1 buah > 6) Kapas < 2 buah > 7) Kamera
BAHAN :
V. CARA KERJA
1. Menyiapkan alat dan bahan
2. Mengampelas 5 paku sampai bersih dan halus
3. Memasukkan bahan – bahan kedalam gelas yang sudah disiapkan : a) Gelas 1 = Paku
b) Gelas 2 = Paku + Air Putih c) Gelas 3 = Paku + Air Mendidih d) Gelas 4 = Paku + Silica Gel + Kapas e) Gelas 5 = Paku + Minyak Tanah
4. Menutup gelas 3 dan 5 menggunakan plastik dan mengikatnya dengan karet gelang
5. Mengamati perubahan yang terjadi selama 3 hari
VI. HASIL PENGAMATAN
Berdasarkan pengamatan yang telah saya lakukan , saya mendapatkan hasil sebagai berikut :
GELA
S BAHAN HASIL KETERANGAN
1 Paku berkaratTidak Tidak mengalami reaksi
2 Paku + Air Putih Berkarat dengan oksigen danLogam beroksidasi uap air
3 Paku + Air Mendidih berkaratSedikit
Sebagian besar oksigen menguap ke udara
sehingga yang beroksidasi dengan logam hanya sedikit
4 Paku + Silica Gel +Kapas berkaratTidak
Oksigen di gelas terserap oleh silicia gel
sehingga tidak mengalami korosi
5 Paku + Minyak Tanah berkaratTidak
Oksigen tidak mampu menembus minyak tanah sehingga tidak
mampu beroksidasi dengan logam
PEMBAHASAN
Berdasarkan pengamatan saya , logam dapat berkarat atau mengalami korosi jika logam bercampur dengan oksigen dan uap air. Peristiwa korosi tersebut terjadi karena logam mengalami oksidasi, sedangkan oksigen mengalami reduksi.
Logam yang dimasukan ke dalam gelas yang berisi air putih, dan air panas yang tertutup akan mengalami korosi, itu semua disebabkan karena logam yang berada didalam ge berisi air putih, dan air panas yang tertutup dapat mengalami oksidasi, karena didalam air putih dan air panas terdapat oksigen dan uap air. Logam yang berada di dalam air panas lebih sedikit mengalami korosi daripada logam yang berada di air putih, karena oksigen yang berada di air panas sebagian besar sudah menguap keudara, jadi kandungan oksigen di air panas tersebut hanya sedikit sekali.
dalam gelas tersebut diserap oleh silica gel, sehingga logam tidak dapat beroksidasi dengan oksigen. Sedangkan logam yang dimasukan kedalam minyak tanah tidak mengalami korosi, karena oksigen tidak dapat menembus minyak tanah sehingga logam tidak dapat beroksidasi dengan oksigen dan uap air.
Gambar hasil pengamatan
1) HARI PERTAMA
a) PAKU
b) PAKU + AIR PUTIH
d) PAKU + SILICA GEL
e) PAKU + MINYAK TANAH
2) HARI KEDUA
b) PAKU + AIR PUTIH
c) PAKU + AIR MENDIDIH
e) PAKU + MINYAK TANAH
3) HARI KETIGA
a) PAKU
c) PAKU + AIR MENDIDIH
d) PAKU + SILICA GEL
VII. KESIMPULAN
Dari data praktikum diatas dapat disimpulkan bahwa :
1. Korosi adalah peristiwa perusakan logam oleh zat lain secara kimia, misalnya pengkaratan besi. Ia merupakan reaksi logam menjadi ion pada permukaan logam yang kontak langsung dengan lingkungan berair dan oksigen.
2. Logam yang dimasukan kedalam gelas yang berisi air putih, dan air panas yang tertutup akan mengalami korosi dan logam yang dimasukan kedalam gelas yang berisi silica gel yang tertutup dan minyak tanah tidak mengalami korosi.
3. Logam dapat berkarat atau mengalami korosi jika logam bercampur dengan oksigen dan uap air
4. Faktor yang berpengaruh dan mempercepat korosi yaitu : Air dan kelembapan udara, Elektrolit, Adanya oksigen, Permukaan logam, Letak logam dalam deret potensial reduksi.
5. Faktor-faktor yang mempengaruhi terjadinya korosi diantaranya : tingkat keasaman, kontak dengan elektrolit, keadaan logam besi itu sendiri, keaktifan logam, dan kontak dengan logam lain.