• Tidak ada hasil yang ditemukan

Sidang Kelompok Lintas Sektor

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Sidang Kelompok Lintas Sektor"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

KERANGKA ACUAN

SESI SI DANG LI NTAS SEKTOR PENANGANAN KEMI SKI NAN

PADA MUSRENBANG PROVI NSI TAHUN 2010

Jum’at, 16 April 2010, Pukul 08.30 – 11.00 WI B

Tempat : Hotel Garden Palace Surabaya

PEMERI NTAH PROVI NSI JAWA TI MUR

BADAN PERENCANAAN PEMBANGUNAN DAERAH

(2)

SESI SI DANG LI NTAS SEKTOR PENANGANAN KEMI SKI NAN

PADA MUSRENBANG PROVI NSI TAHUN 2010

I . LATAR BELAKANG

Musrenbang Provinsi 2010 adalah forum musyawarah pembangunan yang

dilaksanakan secara partisipatif yang akan menghasilkan kesepakatan untuk

menyusun Rancangan Akhir RKPD Provinsi Jawa Timur 2011 sebagaimana amanat

ayat 2 pasal 24 UU 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan

Nasional dan ayat 2 pasal 22 PP 8 Tahun 2008 tentang Tahapan, Tata Cara

Penyusunan, Pengendlaian dan Evaluasi Pelaksanaan Rencana Pembangunan

Daerah.

RKPD Provinsi Jawa Timur 2011 sebagai dokumen perencanaan tahunan merupakan

derivasi RPJMD Provinsi Jawa Timur 2009-2014 yang diantaranya memuat kerangka

ekonomi regional, kebijakan keuangan daerah, program dan kegiatan yang

pendanaannya disamping dari investasi publik juga dukungan dari partisipasi

masyarakat.

Proses partisipasi dari mekanisme bottom up dikembangkan melalui sinkronisasi

antara Renja SKPD 2011 dengan hasil Musrenbang Kabupaten/ Kota yang dihadiri

oleh seluruh pemangku kepentingan di Kabupaten/ Kota yang bersangkutan. Salah

satu substansi penting dan bersifat lintas sektor yang memerlukan pembahasan

komprehensif adalah penaganan kemiskinan. Aspek Data, managemen pengelolaan

program dan sinergi skema pendanaan menjadi point penting untuk dibahas pada

sidang kelompok lintas sektor penanganan kemiskinan dimaksud.

I I . LANDASAN HUKUM

1.

Undang-Undang Nom or 17 Tahun 2003 tent ang Keuangan Negara

( Lembaran Negar a Republik I ndonesia Tahun 2003 Nom or 47, Tam bahan

Lem bar an Republik I ndonesia Nom or 2286);

2.

Undang-Undang Nom or 25 Tahun 2004 tent ang Sist em Perencanaan

Pembangunan Nasional (Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Tahun 2004

(3)

3.

Undang-Undang Nom or 32 Tahun 2004 t ent ang Pem erint ahan Daerah

( Lembaran Negar a Republik I ndonesia Tahun 2004 Nomor 125, Tam bahan

Lem bar an Negar a Republik I ndonesia Nom or 4437) , sebagaim ana telah

diubah t erakhir dengan Undang-Undang Nom or 12 Tahun 2008 ( Lembaran

Negara Republik I ndonesia Tahun 2008 Nomor 59, Tam bahan Lem baran

Negara Republik I ndonesia Nom or 4844) ;

4.

Perat uran Pemerint ah Nom or 38 Tahun 2007 t ent ang Pem bagian Urusan

Pemerint ahan ant ara Pemerint ah, Pemerint ahan Daerah Provinsi dan

Pemerint ahan Daerah Kabupaten/ Kot a ( Lembaran Negara Republik

I ndonesia Tahun 2007 Nom or 82, Tam bahan Lem bar an Negara Republik

I ndonesia Nom or 4737) ;

5.

Perat uran Gubernur Provinsi Jaw a Timur Nomor 38 Tahun 2009 tent ang

Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah ( RPJMD) Provinsi Jawa

Timu r Tahun 2009-2014.

6.

Perat uran Mentri Keuangan 168 Tahun 2009 t ent ang Pedom an Pendanaan

Urusan Bersam a Pusat dan Daerah Untuk Penanggulangan Kemsikinan.

7.

Perat uran Mentri Keuangan No. 61 Tahun 2010 t ent ang I ndeks Fiskal dan

Kemiskinan Daerah Dalam Rangka Perencanaan Pendanaan Urusan

Bersam a Pusat dan Daerah Untuk Penanggulangan Kem iskinan Tahun

Anggaran 2011.

I I I .

MAKSUD DAN TUJUAN

1.

Maksud

Membangun sinkronisasi Provinsi dan Kabupaten/ Kota pada tahap

managemen program/ kegiatan penanggulangan kemiskinan meliputi

sinkronisasi perencanaan, pendataan, kelembagaan, sharing pendanaan, dan

kebijakan strategis penanggulangan kemiskinan yang mendukung target

(4)

2.

Tujuan

Kesepakatan Managemen Penanganan kemiskinan dengan dalam

aspek pemanfaatan sumber data penduduk miskin, sinkronisasi kelembagaan

program penanganan kemiskinan, maupun sinergi skema pendanaan program

penanganan kemiskinan.

I V. MEKANI SME PEMBAHASAN

1.

Materi

Pembahasan Program/ Kegiatan Penanggulangan Kemiskinan yang secara

langsung meningkatkan penanganan kemiskinan.

a) Gubernur : Arahan garis besar penanganan kemiskinan terkait aspek

(1)data, (2)kelembagaan program penanganan kemiskinan, (3)sinergi

skema pendanaan antara pemerintah Provinsi dan Kabupaten/ Kota.

b) Dewan Pakar: Menyampaikan review pelaksanaan penanggulangan

kemiskinan baik dari program pusat (PNPM) maupun dari program daerah.

c) Bappeda Kabupaten/ Kota menyampaikan pandangan, permasalahan dan

usulan mengenai pelaksanaan penanggulangan kemiskinan di daerah.

2.

Teknik Persidangan

a) Persidangan Dipimpin langsung oleh Bapak Gubernur dengan Moderator :

Dr. Candra Fajri Ananda,MSc, Dewan Pakar Provinsi Jawa Timur dari

Universitas Brawijaya Malang.

b) Tata cara persidangan

1) Sesi Pertama, Bapak Gubernur menyampaikan arahan garis besar

penangana kemiskinan.

2) Dewan Pakar menyampaina review program penangan kemiskinan dan

usulan rencana kedepan.

3) Kabupaten/ Kota menyampaikan aspirasi terkait (a)data,

(b) kelembagaan penanganan kemiskinan di kab/ kota ,(c)permasalahan

(5)

V. HASI L YANG DI HARAPKAN

Short list strategis (usulan kerangka regulasi atau kegiatan local wisdom

Kabupaten/ Kota dalam rangka penanggulangan kemiskinan) aspirasi

kabupaten/ kota yang akan dibahas secara detail di Musrenbangnas dan masukan

untuk RKPD 2011.

VI .PESERTA

1. Propinsi:

a. Gubernur

b. Asisten Kesra, Asisten ekonomi dan Pembangunan

c. SKPD / Biro di Setda Provinsi terkait penanggulangan Kemiskinan

d. BPS

e. Dewan Pakar

2. Kabupaten/ Kota

Kepala Bappeda

VI I .

WAKTU DAN TEMPAT PELAKSANAAN

Sidang Lintas Sektor Kemiskinan dilakukan pada hari Jumat ,16 April 2010 mulai

pukul 08.00 WI B sampai dengan 11.00 WI B bertempat di ruang rapat Hotel

Referensi

Dokumen terkait

Lima (5) hari sebelum masuk RSUD Banyumas, keluarga mengatakan pasien tampak lebih pucat, pasien mengeluh pusing, lemah, BAB hitam, tidak ada muntah, nafsu makan

Tujuannya agar pegawai menyadari bahwa disiplin kerja berlaku untuk semua pegawai dengan sanksi pelanggaran yang sesuai dengan peraturan yang berlaku.. Menurut Hasibuan

Laporan Realisasi Pelaksanaan APB Desa semester berjalan Penanggung Jawab: Kepala Desa Tahapan Pelaksanaan Keluaran: - 4 bidang prioritas kegiatan sesuai Permendesa PDTT 21/2015

Tujuan pembuatan proyek akhir ini adalah membuat aplikasi yang mampu melakukan kombinasi dan perhitungan harga dalam pemilihan paket audio mobil dengan menggunakan metode

Hendaknya pemanfaatan dana BOS benar-benar diarahkan untuk operasional sekolah yang menunjang kelancaran proses belajar, karena apabila Bantuan Operasional Sekolah (BOS)

3 Wayang gedhog adalah wayang dengan dasar lakon cerita Panji, tata susun pergelarannya sama dengan wayang purwa (wayang dengan dasar lakon Mahabharata atau Ramayana), tetapi

Bank juga telah memenuhi kualitas dari standar produk dan layanan bank yang telah sesuai dengan spesifikasi berdasarkan prinsip syariah

Undercarriage alat berat yang umum digunakan pada excavator terdiri dari banyak komponen bergerak yang harus dilakukan perawatanan secara periodik agar dapat berfungsi dengan