• Tidak ada hasil yang ditemukan

LS-MULMED (2)

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LS-MULMED (2)"

Copied!
39
0
0

Teks penuh

(1)
(2)

BAB I PENDAHULUAN

A. Deskripsi Mata Diklat

Mata Diklat Membuat Kuis interaktif sederhana dan mudah ini berisi paparan mengenai pemahaman penilaian hasil belajar, perumusan pemetaan penilaian, perumusan kisi-kisi penilaian domain kognitif dan cara mengembangkan kuis interaktif yang sederhana dan mudah.

B. Capaian Pembelajaran

Diharapkan dengan mempelajari materi ini, peserta diklat dapat: 1. Mampu membedakan domain kognitif, afektif dan psikomotorik

dalam penilaian hasil belajar

2. Mampu membuat rumusan pemetaan penilaian

3. Mampu membuat rumusan kisi-kisi penilaian domain kognitif 4. Mampu membuat aplikasi quiz sederhana yang bentuk tes

(3)

3 BAB II

MEMBUAT QUIZ INTERAKTIF SEDERHANA DAN MUDAH

A. Penilaian

Proses pembelajaran akan berhasil, apabila peserta didik dapat mencapai tujuan pembelajaran yang telah ditetapkan yang diketahui melalui penilaian setelah pembelajaran (penilaian hasil belajar). Penilaian hasil belajar menunjukkan capaian keberhasilan penguasaan kompetensi peserta didik, perbaikan kualitas proses pembelajaran dan sebagai acuan tingkat keberhasilan atau efektifitas guru dalam pembelajaran. Untuk mengetahui hal-hal tersebut diperlukan tahapan pengembangan penilaian yang baik, diawali dengan penentuan instrumen, penyusunan instrumen, telaah instrumen, pelaksanaan penilaian, analisis hasil penilaian dan tindak lanjut hasil penilaian (Kunandar, 2015:61). Kecenderungan paradigma pemahaman penilaian dari tahun ke tahun mengalami perubahan yang relevan dengan kebutuhan tujuan penilaian. Beberapa tokoh dunia yang memberi kontribusi terhadap pemahaman mengenai penilaian diantaranya adalah Bloom, Anderson dan Krathwohl.

Gambar 1. Ki Hajar Dewantara (KPPBC, 2017), Bloom (Kinnes, 2016), Anderson (Graduate, tt) dan Krathwohl (American, 2016)

(4)

Keberhasilan proses dan hasil belajar siswa dapat diketahui melalui penilaian. Konsep penilaian menurut Ki Hajar Dewantara dikenal dengan Tringa yang terdiri dari Ngerti, Ngrasa dan Nglakoni (Subekti, 2015) dan telah diimplementasikan di Tamansiswa yang berdiri 3 Juli 1922. Ngerti memiliki arti mengerti dan memahami ilmu pengetahuan, Ngrasa adalah merasakan aspek ilmu pengetahuan yang telah dimengerti dan dipahami, sedangkan Nglakoni berarti mempraktikkan ilmu yang telah dipahami dan dirasakan. Taksonomi bloom yang digagas tahun 1956 merupakan acuan untuk menentukan domain penilaian (penggagas adalah Benjamin Samuel Bloom). Taksonomi bloom terdiri dari domain kognitif (pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran), domain afektif (penghayatan dan perilaku dalam pembelajaran) dan domain psikomotorik (pengalaman/ keterampilan yang diperoleh dalam pembelajaran). Apabila dicermati, ngerti memiliki konsep yang sama dengan domain kognitif, ngrasa memiliki kesamaan konsep dengan domain afektif dan nglakoni memiliki kesesuaian konsep dengan domain psikomotorik. Taksonomi Bloom telah melalui revisi di tahun 2001 (oleh Lorin Anderson dan David R Krathwohl). Perubahan yang paling signifikan adalah perubahan posisi puncak pada domain kognitif. Hal tersebut dapat dicermati pada Gambar 2.

(5)

5

Standar penilaian pembelajaran merupakan kriteria minimal tentang penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa dalam rangka pemenuhan capaian pembelajaran lulusan (Republik, 2015). Lebih lanjut dipaparkan dalam Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi bahwa penilaian proses dan hasil belajar mahasiswa mencakup prinsip penilaian; teknik dan instrumen penilaian; mekanisme dan prosedur penilaian; pelaksanaan penilaian; pelaporan penilaian; dan kelulusan. Prinsip penilaian mencakup prinsip edukatif (memotivasi), otentik, objektif, akuntabel (terdapat prosedur dan kriteria), dan transparan yang dilakukan secara terintegrasi (Republik, 2015). Instrumen penilaian memiliki karakteristik diantaranya valid, reliabel, relevan, representatif, praktis, diskriminatif, spesifik dan proporsional (Kunandar, 2015: 82-83). Penggunaan berbagai teknik penilaian akan memberikan informasi yang lebih akurat tentang kemajuan belajar peserta didik.

(6)

pengajaran, buku atau layar komputer. Bentuk tes lain diantaranya adalah, benar/salah, isian singkat, menjodohkan dan sebagainya. Dalam materi ini akan dipraktikkan mengenai cara mengembankan penilaian bentu tes benar/salah, isian singkat dan pilihan ganda.

Penilaian hasil belajar yang baik memerlukan tahapan yang terprogram dan sistematis. Dalam modul ini penilaian hasil belajar difokuskan pada penilaian domain kognitif. Untuk memastikan validitas dan reliabilitas dengan melakukan langkah-langkah pengembangan tes, meliputi:

1. Pemetaan penilaian, meliputi penetapan indikator pencapaian hasil belajar (diadaptasi dari Kunandar (2015). Syarat indikator yang baik yaitu memuat kompetensi/indikator/materi dan kata kerja operasional yang dapat diukur. Berikut ini contoh pemetaan CPMK, Sun-CPMK dan Indikator dengan teknik dan bobot penilaian dalam bentuk kisi-kisi penilaian.

Pemetaan Penilaian

Prodi :

Mata kuliah : Kelas/semester :

Dosen :

CPMK dan Sub-CPMK* M a te ri In d ikat o r

Domain Teknik penilaian dan Bobot penilaian

A loka si wakt u K o g n itif A fe ktif P sikomot o ri k P iliha n g a n d a E sa i sing k a t E sa i B e n a r/s a lah M e n jod o h ka n Unju k ke rj a P rod u k P roye k S ikap P o rtof o lio L a inn y a .. ..

(7)

7

2. Menyusun kisi-kisi (tabel spesifikasi) tes

Kisi-kisi merupakan format yang memuat kriteria mengenai butir-butir soal yang akan dikembangkan, misalnya materi pokok yang akan diteskan, aspek perilaku atau tingkatan kognitif yang akan diukur, dan penentuan jumlah butir tes untuk setiap aspeknya. Menyusun kisi-kisi dalam rangka menjaga validitas isi (kesesuaian untuk mencapai tujuan pembelajaran dan strategi pembelajaran). Kisi-kisi digunakan sebagai desain atau rancangan penulisan soal yang harus diikuti oleh penulis soal. Tujuan penulisan kisi-kisi adalah agar perangkat tes yang akan disusun tidak menyimpang dari bahan atau materi serta aspek tes yang akan diukur dalam tes tersebut, atau dengan kata lain bertujuan untuk menjamin validitas isi dan relevansinya dengan kemampuan siswa. Format kisi-kisi tidak ada yang baku dan guru dapat mengembangkannya sesuai dengan kebutuhan. Berikut ini contoh kisi-kisi Penilaian.

Kisi-kisi Penilaian Soal ... Tahun Ajaran ...

Prodi :

Mata kuliah : Kurikulum : Kelas/semester :

Dosen :

Alokasi waktu : Teknik/Bentuk Penilaian :

Jumlah butir :

No.

Sub-CPMK Indikator Materi

(8)

3. Penyusunan instrumen penilaian (diadaptasi dari Kunandar, 2015) yang memperhatikan beberapa hal yaitu: (a) secara substansi telah merepresentasikan kompetensi yang dinilai; (b) secara konstruksi teknis mengenai bentuk penilaian telah sesuai; (c) penggunaan bahasa baik, benar, komunikatif dan sesuai dengan peserta didik dan (d) lengkap dengan pedoman penskoran. Dalam langkah ini dilakukan beberapa kegiatan yaitu: (a) penulisan butir-butir soal berdasarkan kisi-kisi penilaian; (b) penelaahan soal tes (validasi isi); (c) penguji-cobaan soal; (d) penganalisisan soal secara empiris; (e) Memperbaiki atau merevisi tes; (f) Merakit tes, dengan menyiapkan komponen-komponen pendukung untuk penyelenggaraan tes, yang meliputi: buku tes, lembar jawaban tes, kunci jawaban tes dan pedoman penilaian atau pedoman pemberian skor. Uji coba tes dilakukan sebagai upaya untuk mengukur validitas dan reliabilitas tes.

4. Pelaksanaan tes 5. Penafsiran hasil tes.

B. Membuat aplikasi quiz sederhana

(9)

9

Pembuatan quiz interaktif dapat dibangun dari berbagai aplikasi, diantaranya power point dan flash. Dalam materi ini akan dibahas mengenai pembuatan quiz interaktif sederhana menggunakan Adobe Flash.

Adobe Flash merupakan aplikasi yang dapat digunakan untuk membangun sebuah quiz interaktif. Ada berbagai versi Adobe Flash. Saat ini versi terbaru adalah Adobe Animate CC dan bisa didapatkan secara resmi pada laman https://www.adobe.com/sea/products/ animate.html. Dalam materi ini akan dibahas mengenai pembuatan quiz sederhana menggunakan Adobe Flash CS3, dikarenakan menimbang dari adanya fitur template Quiz dengan tiga style yang memberikan kemudahan dan kepraktisan bagi pemula pengguna Adobe Flash yang menginginkan hasil pembuatan quiz sederhana yang menarik.Penggunaan fitur tersebut menjadikan pengembang tidak perlu membuat action script, sehingga benar-benar memudahkan pengguna Adobel Flash pemula.

Berikut ini adalah langkah-langkah pembuatan kuis: 1. Menentukan bentuk penilaian tes

Pendidik perlu melakukan analisis terlebih dahulu mengenai jenis teknik penilaian dan memiliki kisi-kisi penilaian yang jelas agar dapat mengukur kemampuan peserta didik sesuai dengan rancangan pembelajaran yang dilaksanakan pendidik.

(10)
(11)

11

(12)

Perhatikan pada bagian yang diberi kotak merah, menunjukkan terdapat lima layer, diantaranya adalah bagian action berisi action script yang berlaku pada interactionquiz, bagian title berisi judul kuis, bagian interaction, bagian controls,dan bagian background. Terdapat petunjuk pada bagian sebelah kiri (kotak biru).

4. Lakukan editing pada bagian pembuka

Hal-hal yang perlu diisi pada bagian pembuka adalah: a. Ganti title sesuai dengan jenis penilaian yang dirancang!

Pastikan kursor pada jenis text tool, Unlocktitle pada style 1, sehingga pada bagian yang terisi practice quizdapat diedit! Kembalikan ke selection tool!

Setelah title diganti, posisikan ulang title dengan menggeser ke kiri/kanan dan atas/bawah sesuai kebutuhan.

(13)

13 b. Pengantar/petunjuk tes

Edit pada bagian yang sebelumnya tertulis “welcome” dan “click the ... “

5. Pengisian pada bagian quiz. Terdapat 6 jenis quiz yang tersedia pada template.

(14)

merupakan frame hasil kuis. Pada materi ini akan dibahas mengenai contoh penggunaan fill in the blank interaction, multiple choice interaction dan true or false interaction.

drag and drop interaction

(15)

15

hot objects interaction

hot spot interaction

(16)

true or false interaction a. Menghapus jenis kuis yang tidak terpakai

Jenis kuis yang tidak terpakai dihapus dengan clik ctrl dan frame satu kolom pada quiz interaction yang sama, lalu klik remove frames. Lakukan penghapusan frame untuk drag and

drop interaction, hot objects interaction, dan hot spot interaction.

(17)

17

b. Pengisian pada bagian quis isian singkat (fill in the blank interaction)

Perhatikan dan ikuti instruksi pada bagian yang dikotaki merah!

(18)

Selanjutnya klik Ctrl+shift+A

(19)

19

Untuk memperbesar componen inspector, klik kursor sebelah kiri dan tarik jendela componen inspector. Berikan isian pada isian parameter di jendela componen inspector seperti berikut ini:

1) Interaction ID: merupakan ID soal, ID ini tidak boleh sama antar soal untuk semua jenis quiz yang ada.

(20)

3) Responses: isian berupa jawaban benar atas pertanyaan pada question.

4) Correct: centang untuk jawaban responses yang benar.

(21)

21

(22)

c. Pengisian pada bagian quiz multiple choice interaction

(23)

23 Selanjutnya klik Ctrl+shift+A

Diikuti dengan klik pada multiple choiceinteraction, selanjutnya klik window, lalu klik component inspector.

Pada quiz ini jawaban benar bisa lebih dari satu, akan tetapi pada contoh dibawah ini, jawaban benar hanya satu.

Berikan isian pada isian parameter di jendela componen inspector seperti berikut ini:

1) Interaction ID: merupakan ID soal, ID ini tidak boleh sama antar soal untuk semua jenis quiz yang ada.

2) Question: isian berupa pertanyaan jawaban singkat pada question.

3) Instances: jumlah pilihan jawaban yang di-cek oleh penjawab quiz.

(24)
(25)

25

(26)

d. Pengisian pada bagian quiztrue or false interaction

Klik pada bagian true or false interaction, lalu klik modify, selanjutnya klik break apart untuk meng-ungroup komponen pada template fill in the blank interaction.

(27)

27 Selanjutnya klik Ctrl+shift+A

Diikuti dengan klik pada true or false interaction, selanjutnya klik window, lalu klik component inspector.

Berikan isian pada isian parameter di jendela componen inspector seperti berikut ini:

1) Interaction ID: merupakan ID soal, ID ini tidak boleh sama antar soal untuk semua jenis quiz yang ada.

2) Question: isian berupa pernyataan yang dinilai benar atau salah.

3) Distractors: isian berupa “benar” dan “salah”.

(28)
(29)

29

Setelah terisi klik options, dan isi isian seperti berikut ini:

(30)
(31)

31 6. Lakukan editing pada bagian penutup

7. Finalisasi

Untuk melakukan pratayang terhadap aplikasi yang sudah dibuat, jalankan program, ctrl+enter.

Apabila sudah yakin dengan content dan tampilan quiz yang dibuat, maka simpan file dengan klik file lalu klik save.

(32)
(33)
(34)
(35)
(36)
(37)

37 BAB III PENUTUP A. Rangkuman

1. Terdapat tiga domain dalam penilaian hasil belajar. Masing-masing domain memiliki perbedaan tujuan pemerolehan hasil belajar. Perbedaan tersebut yaitu pada domain kognitif berupa pengetahuan dan pemahaman terhadap materi pembelajaran, pada domain afektif berupa penghayatan dan perilaku dalam pembelajaran) dan domain psikomotorik (pengalaman/ keterampilan yang diperoleh dalam pembelajaran).

2. Rumusan pemetaan penilaian akan menentukan aspek-aspek yang dibutuhkan pada proses pengembangan instrumen penilaian dan memberikan arahan yang jelas bagi pengembang penilaian untuk melakukan penilaian.

3. Kisi-kisi penilaian domain kognitif dibuat agar perangkat tes yang akan disusun tidak menyimpang dari bahan atau materi serta aspek tes yang akan diukur dalam tes tersebut, atau dengan kata lain bertujuan untuk menjamin validitas isi dan relevansinya dengan kemampuan siswa.

(38)

B. Tugas

1. Bedakan jenis penilaian domain kognitif, afektif dan psikomotorik dalam ranah penilaian terhadap satu kompetensi dalam mata pelajaran/ mata kuliah yang diampu!

No. Kompetensi/ Sub-kompetensi

Kognitif Afektif Psikomotorik

1.

2. Buatlah rumusan pemetaan penilaian terhadap satu kompetensi dalam mata pelajaran/ mata kuliah yang diampu!

3. Buatlah rumusan kisi-kisi penilaian domain kognitif terhadap satu kompetensi dalam mata pelajaran/ mata kuliah yang diampu!

(39)

39

DAFTAR PUSTAKA

American Educational Research Association. (2016). Past President David R. Krathwohl Dies. Diambil dari http://www.aera.net/Newsroom/ AERA-Highlights-E-newsletter/-em-AERA-Highlights-em-November-2016/Past-President-David-R-Krathwohl-Dies

Anderson, L.W. & Krathwohl, D. R (Eds). (2010). Kerangka landasan untuk pembelajaran, pengajaran dan asesmen. (Terjemahan Agung Prihantoro). Yogyakarta: Pustaka Pelajar. (Buku asli diterbitkan tahun 2001)

Angelo, T.A., & Cross, K. P.. (1993). Classroon assessment technique. San Fransisco : A Wiley Imprint.

George Steele. (2016). Don’t Pass on iPASS: Re-Calibrate it for Teaching and Learning. Diambil dari http://www.nacada.ksu.edu/Resources/ Clearinghouse/View-Articles/Dont-Pass-on-iPASS-Re-Calibrate-it-for-Teaching-and-Learning-a6416.aspx

Graduate School of Education, University of Western Australia. (tt). Professor Lorin Anderson. Diambil dari http://www.erpjournal.net/?page_id=2608

Kinnes, Tormod . (2016). Benjamin Bloom, Taxonomy of Learning, Mastery Learning. Diambil dari http://oaks.nvg.org/taxonomy-bloom.html

KPPBC TMP Tanjung Emas . 2017. Ki Hajar Dewantara. Diambil dari http://bctemas.beacukai.go.id/profil/ki-hajar-dewantara/

Kunandar. 2015. Penilaian autentik (penilaian hasil belajar peserta didik berdasarkan kurikulum 2013) suatu pendekatan praktis disertai dengan contoh. Jakarta: Rajawali Press

Republik Indonesia. (2015). Peraturan Menteri Riset, Teknologi, dan Pendidikan Tinggi Republik Indonesia Nomor 44 Tahun 2015 Tentang Standar Nasional Pendidikan Tinggi. Jakarta

Stiggins, R & Chappuis, J. (2012). An introduction to student-involved asessment for learning. Boston: Pearson.

Subekti, Nanang Bagus. 2015. Memaknai Kembali Konsep Pendidikan Ki Hadjar Dewantara. Diambil dari https://nasional.sindonews.com/ read/980100/162/memaknai-kembali-konsep-pendidikan-ki-hadjar-dewantara-1427086654

Gambar

Gambar 1. Ki Hajar Dewantara (KPPBC, 2017), Bloom (Kinnes, 2016),
Gambar 2. Bloom’s taxonomies of learning domains

Referensi

Garis besar

Dokumen terkait

Kata kualitas layanan mengandung banyak definisi dan makna, tetapi dari beberapa definisi yang dapat kita jumpai memiliki beberapa kesamaan walaupun hanya cara penyampaiannya

Apabila brand belum terisi dan Anda tidak dapat mengisi kolom brand, mohon untuk menghubungi Partner Support dengan menyertakan Seller SKU, Nama Seller, dan brand yang

Jumlah blok yang digunakan untuk menghitung Jumlah blok yang digunakan untuk menghitung volume pada seam 16 phase 2 adalah 36 blok, pada volume pada seam 16 phase 2 adalah

16 tersebut berhasil diimplementasikan dengan baik maka akan membantu menciptakan ketahanan pangan khususnya dari aspek availability (produksi dan ketersediaan

menunjukan bahwa Agroindustri pengolahan keripik ubi kayu memberikan keuntungan yang diterima adalah sebesar Rp 4.340.625 per lima kali proses produksi selama satu

Puji syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT atas segala rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis diberi kemudahan, kesabaran, kekuatan serta hikmah yang terbaik dalam

Hasil dari proses tersebut yang berupa kristal sodium silikat kemudian dilarutkan kembali dengan aquades sebanyak 200 ml menggunakan magnetic stirrer dan disaring

(1) Apabila Rancangan Perda berasal dari DPRD, maka Pimpinan Panitia Khusus memberikan penjelasan atau keterangan atas Rancangan Perda serta tanggapan atas