• Tidak ada hasil yang ditemukan

Aplikasi Penghitung Aras Produksi Padi Berbasis Sistem Android

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Aplikasi Penghitung Aras Produksi Padi Berbasis Sistem Android"

Copied!
16
0
0

Teks penuh

(1)

TINJAUAN PUSTAKA

Sejarah Android

Android merupakan subset perangkat lunak untuk perangkat mobile yang

meliputi sistem operasi, middleware¸ dan aplikasi inti yang dirilis oleh android adalah sistem operasi bergerak (mobile operating system) yang mengadopsi sistem operasi Linux, namun telah dimodifikasi. Android diambil alih oleh Google pada

tahun 2005 dari Android. Inc sebagai bagian strategi untuk mengisi pasar sistem operasi bergerak. Google mengambil alih seluruh hasil kerja android termasuk tim

yang mengembangkan android (Suprianto dan Rini, 2012).

Android adalah sistem operasi yang terdapat pada piranti bergerak yang

berbasis Linux dan bersifat terbuka (open source). Sehingga, para pengembang sangat terbuka untuk menciptakan aplikasi mereka sendiri agar dapat digunakan

oleh bermacam peranti bergerak. Google membeli perusahaan Android. Inc yang

merupakan sebuah perusahaan kecil berbasis pengembangan perangkat lunak

untuk ponsel, Google membeli perusahaan tersebut pada tahun 2005 untuk

memulai pengembangan pada platform android. Tokoh utama pada Android Inc. meliputi Andy Rubin, Rich Miner, Nick Sears, dan Chris White. Pada tanggal 5

November 2007, kelompok pemimpin industri bersama-sama membentuk Open

Handset Alliance (OHA) yang diciptakan untuk mengembangkan standar terbuka bagi perangkat mobile (Elian, dkk, 2012).

Perjalanan android dimulai sejak Oktober 2003 ketika 4 orang pakar IT,

Andi Rubin, Rich Minner, Nick Sears, dan Chris White mendirikan Android. Inc

(2)

kemudian mengakuisisi android pada Agustus 2005. OS Android dibangun

berbasis platform Linux yang bersifat open source, senada dengan Linux, android juga bersifat open source. Dengan nama besar Google dan konsep open source

pada OS Android, tidak membutuhkan waktu lama bagi android untuk bersaing

dan menyisihkan mobile OS lainnya seperti Symbian, Windows Mobile,

Blackberry dan iOS (Lengkong, 2015).

Versi-Versi Android

Seperti perangkat lunak lainnya, android terus diperbaharui, yang

direfleksikan ke dalam urutan versi-versi lainnya. Berikut ini adalah daftar berurut

versi androidyang telah dirilis hingga saat ini :

1 .Android versi 1.1

Android versi ini dilengkapi dengan pembaruan estetis pada aplikasi, jam

alarm, voice search atau pencarian suara, pengiriman pesan dengan Gmail,

dan pemberitahuan email.

2. Android versi 1.5 (Cupcake)

Google kembali merilis telepon seluler dengan menggunakan android dan

Software Development Kit dengan versi 1.5 Cupcake. Terdapat beberapa pembaruan termasuk juga penambahan beberapa fitur dalam seluler versi ini

yakni kemampuan merekam dan menonton video dengan modus kamera,

mengunggah video ke youtube dan gambar ke picasa langsung dari telepon,

dukungan bluetooth A2DP, kemampuan terhubung secara otomatis ke

(3)

3. Android versi 1.6 (Donut)

Menampilkan proses pencarian yang lebih baik dibanding sebelumnya,

penggunaan baterai indikator dan kontrol applet VPN. Fitur lainnya adalah

galeri yang memungkinkan pengguna untuk memilih foto yang akan

dihapus; kamera, camcorder dan galeri yang dintegrasikan; CDMA / EVDO, 802.1x, VPN, Gestures, dan Text to speech engine

4. Android versi 2.0 (Eclair)

Perubahan yang dilakukan adalah pengoptimalan hardware, peningkatan

Google Maps 3.1.2, perubahan UI dengan browser baru dan dukungan HTML5, daftar kontak yang baru, dukungan flash untuk kamera 3,2 MP,

digital zoom, dan bluetooth 2.1.

5. Android versi 2.2 (Froyo)

Perubahan-perubahan umumnya terhadap versi-versi sebelumnya antara lain

dukungan Adobe Flash 10.1, kecepatan kinerja dan aplikasi 2 sampai 5 kali lebih cepat, integrasi V8 JavaScript engine yang dipakai Google Chrome

yang mempercepat kemampuan rendering pada browser, pemasangan

aplikasi dalam SD Card, kemampuan WiFi Hotspot portable, dan kemampuan auto update dalam aplikasi Android Market.

6. Android versi 2.3 (Gingerbread)

Perubahan-perubahan umum yang didapat dari android versi ini antara lain

(4)

virtualization, dan bass boost), dukungan kemampuan Near Field

Communication (NFC), dan dukungan jumlah kamera yang lebih dari satu. 7. Android versi 3.0/3.1 (Honeycomb)

Android Honeycomb dirancang khusus untuk tablet. Android versi ini mendukung ukuran layar yang lebih besar. User Interface pada Honeycomb

juga berbeda karena sudah didesain untuk tablet. Honeycomb juga

mendukung multi prosesor dan juga akselerasi perangkat keras (hardware) untuk grafis. Tablet pertama yang dibuat dengan menjalankan Honeycomb

adalah Motorola Xoom. Perangkat tablet dengan platform Android 3.0 akan segera hadir di Indonesia. Perangkat tersebut bernama E Pad Transformer

produksi dari Asus.

8. Android versi 4.0 (ICS: Ice Cream Sandwich)

Membawa fitur Honeycomb untuk smartphone dan menambahkan fitur baru

termasuk membuka kunci dengan pengenalan wajah, jaringan data

pemantauan penggunaan dan kontrol, terpadu kontak jaringan sosial,

perangkat tambahan fotografi, mencari email secara offline, dan berbagi

informasi dengan menggunakan NFC.

9. Android versi 4.1 (Jelly Bean)

Versi ini memiliki fitur Google Now yang memberikan informasi lebih mudah kepada pengguna. Versi Jelly Bean juga mendukung fitur account switching yang memungkinkan untuk memiliki beberapa user dalam satu

(5)

10. Android versi 4.4 (Kitkat)

Ini adalah versi dari android yang diluncurkan pada Oktober 2013, versi ini

membawakan beberapa fitur-fitur baru dari versi sebelumnya yang diantaranya

pergantian fragmentation atau ukuran pada layar, boot animasi yang baru yaitu

pergantian warna logo android, hadirnya notifikasi widget baru, updategallery,

miracast, dan firmware yang dapat di gunakan untuk smartphone yang lama.

11. Android versi 5.0 (Lollipop)

Versi ini memiliki tampilan interface yang lebih baru dari sebelumnya,

memiliki fitur multiscreen yang memungkinkan pengguna untuk berbagi layar

dengan smartphone atau tablet lainnya, fitur notifikasi juga sudah dipindahkan

ke bagian layar kunci sehingga memudahkan pengguna untuk melihat notifikasi

tanpa harus membuka kunci pada layar handphone

12. Android versi 6.0 (Marshmallow)

Versi android terbaru ini memiliki sistem yang membuat penggunaan

baterai pada handphone menjadi lebih hemat, dan juga telah mendukung

fitur fingerprint security yang terdapat pada sistem (Android, 2016)

Java

Java adalah landasan dalam melaksanakan program, berbeda dengan dasar

yang dimiliki oleh processor fisik seperti processor Intel dan sistem operasi yang

dimiliki oleh Linux. Java terdiri atas mesin maya dan hal lain yang berkaitan

dengannya. Java melaksanakan programnya melalui sistem yang memuat dan

menjalankan mesin maya dengan memindahkan file program utama ke dalam

(6)

Pada Java, kita menulis source file java, mengkompilasinya kedalam byte

code Java menggunakan compiler Java, kemudian menjalankan byte code Java pada Java VM. Beberapa pada android, ketika source file java sudah dikompilasi

kedalam byte code, kita harus mengkompilasinya sekali lagi menggunakan Dalvik

compiler menjadi bytecode Dalvik. Byte code Dalvik inilah yang akan dieksekusi pada Dalvik VM (Pranata, 2014)

Android SDK

Android SDK merupakan sebuah tools yang siperlukan untuk

mengembangkan aplikasi berbasis Android menggunakan bahasa pemograman

Java. Pada saat ini Android SDK telah menjadi alat bantu dan API (Aplication Programming Interface ) untuk mengembangkan aplikasi berbasis android.

Android SDK bersifat gratis dan bebas anda distribusikan karena android bersifat

open source . Berikut adalah garis besar pada arsitektur yang Android miliki :

a. Applications dan widget

b. Applications Frameworks

c. Libraries

d. Android Run Time

e. Linux Kernel

(Safaat, 2013)

Sistem operasi android membuka pintu untuk para developer dalam

(7)

java, hal ini membuka kesempatan bagi para penggemar open source untuk ikut

terjun mengembangkan sistem operasi android (Pranata, 2014)

Sistem Informasi dan Basis Data

Sistem adalah kumpulan dari elemen-elemen yang berinteraksi untuk

mencapai suatu tujuan tertentu. Sistem ini menggambarkan suatu

kejadian-kejadian dan kesatuan yang nyata, seperti tempat, benda dan orang-orang yang

betul-betul ada dan terjadi (Jogiyanto, 2005)

Sistem adalah kumpulan-kumpulan dari komponen-komponen yang

memiliki unsur keterkaitan antara satu dengan lainnya (Indrajit, 2001)

Sistem informasi merupakan sarana alternatif untuk membantu

memberikan informasi bagi suatu lembaga/perusahaan ataupun perorangan. Salah

satunya adalah aplikasi android, yang terdapat pada berbagai smartphone

merupakan sarana promosi yang memberikan kemudahan bagi siapa saja yang

ingin mengaksesnya kapanpun dan dimanapun (Pranata, 2014)

Perkembangan teknologi informasi dan komunikasi dari hari ke hari

semakin meningkat dan terus berkembang luas mulai dari daerah perkotaan

sampai ke pelosok daerah pedesaan. Dunia teknologi informasi dan komunikasi

menawarkan dan memberikan banyak kemudahan dalam membantu

memperlancar segala aktivitas manusia di segala bidang termasuk dalam bidang

pertanian. Petani dapat memanfaatkan teknologi informasi dan komunikasi untuk

mengetahui berbagai informasi tentang dunia pertanian, cara budidaya tanaman

yang baik, sampai kepada cara mengatasi dan menanggulangi berbagai jenis

(8)

Basis data adalah kumpulan file-file yang saling berelasi, relasi tersebut

biasanya ditunjukkan dengan kunci dari tiap-tiap file yang ada. Satu basis data menunjukkan satu kumpulan data yang dipakai dalam satu lingkup perusahaan,

instansi (Kristanto, 2004)

Ada perbedaan penting, antara basis data dengan sistem pengolahan basis

data (SPBD). SPBD merupakan terjemahan dari Database Management System

(DBMS). Sebuah DBMS bisa kita bandingkan dengan OS. Keduanya adalah

mesin semu (virtual machine). Setiap mesin semu mendefinisikan tipe-tipe (data),

operasi-operasi (yang terkait dengan tipe-tipe tersebut), nilai-nilai, dan aturan

perubahan nilai objek-objek yang sesuai dengan tipe setiap objek (Hutabarat,

2004).

Satu Database Management System (DBMS) berisi satu koleksi data yang saling berelasi dan satu set program untuk mengakses data tersebut. Jadi DBMS

terdiri dari basis data dan set program pengelola untuk menambah, menghapus

data, mengambil dan membaca data (Kristanto, 2004).

Tanaman Padi

Bangsa Indonesia dan bahkan sebagian besar penduduk di muka bumi ini

menggunakan nasi sebagai makanan pokoknya. Sebagai bahan makanan,nasi dan

beberapa bahan makanan pokok lainnya sebagai jagung, kentang, ketela pohon

dan gandum merupakan sumber untuk mendapatkan karbohidrat selain lemak.

Menurut sejarah, padi telah dikenal dan ditanam orang sejak zaman Hindu, atau

bahkan sebelumnya. Pada umumnya masing-masing daerah mempunyai jenis padi

sendiri-sendiri. Jenis padi itu berbeda satu dengan yang lainnya. Perbedaannya

(9)

a) umur tanaman,

b) banyaknya hasil,

c) mutu beras, dan

d) tahan tidaknya terhadap gangguan hama maupun penyakit

(Sugeng, 2001).

Selain faktor jumlah penduduk yang terus meningkat dan kurangnya

pemanfaatan teknologi serta pengetahuan modren yang efisien faktor lain

penghambat pencapaian swasembada beras adalah faktor air irigasi. Menurut

Mandal and Jana (2000) mengatakan salah satu cara untuk meningkatkan potensi produksi pertanian adalah dengan menggunakan irigasi yang efisien. Sumber air

dan lahan yang menguntungkan dalam irigasi pertanian merupakan salah satu

faktor yang penting dalam memajukan pertanian. Dengan menggunakan metode

irigasi yang layak dan tepat pelaksanaanya, waktu dan pengaplikasian air yang

benar dan pengangkutan air irigasi yang tepat sehingga meminimalkan air

terbuang, sehingga dengan cara ini dapat membuat produksi pertanian meningkat.

Dalam budidaya padi, perlu diperhatikan faktor-faktor penentu

keberhasilan, diantaranya syarat tumbuh, pH tanah, bibit tanaman, serta cara

mengendalikan hama dan penyakit tanaman padi. Lokasi budidaya padi dan syarat

tumbuh tanaman perlu diketahui untuk menentukan varietas maupun pengendalian

hama dan penyakit. Tanaman padi sawah memerlukan curah hujan antara 200

mm/bulan atau 1500-2000 mm/tahun, ketinggian tempat optimal 0-1500 m dpl.

Suhu optimal untuk pertumbuhan tanaman 23°C. Intensitas sinar matahari penuh

tanpa naungan. Budidaya padi sawah dapat dilakukan di segala musim. Air sangat

(10)

meningkatkan produksi. Tanah yang baik untuk pertumbuhan tanaman padi

adalah tanah mengandung pasir, debu, maupun lempung (Kurnianti, 2013).

Adapun klasifikasi botani tanaman padi adalah sebagai berikut:

Kingdom : Plantae

Divisi : Spermatophyta

Sub divisi : Angiospermae

Kelas: Monotyledonae

Famili: Gramineae (Poaceae)

Genus: Oryza

Spesies : Oryza sp. (ada 25 spesies), diantaranya:

Oryza sativa L.

Oryza glabirena Steund

Sedangkan subspesies Oryza sativa L., dua diantaranya:

Indica (padi bulu)

Sinica (padi cere) atau Japonica

(Saragih, 2013)

Beberapa persyaratan tumbuh tanaman padi, antara lain:

1.Iklim

a. Tumbuh di daerah tropis/subtropis pada 45ºLU - 45ºLS dengan cuaca panas

dan kelembaban tinggi dengan musim hujan 4 bulan.

b. Rata-rata curah hujan yang baik adalah 200 mm/bulan atau 1500-2000

mm/tahun. Padi dapat ditanam di musim kemarau atau hujan. Pada musim

(11)

Di musim hujan, walaupun air melimpah produksi dapat menurun karena

penyerbukan kurang intensif.

c. Di dataran rendah padi memerlukan ketinggian 0 - 650 mdpl dengan

temperatur 22º - 27ºC sedangkan di dataran tinggi 650 - 1.500 mdpl dengan

temperatur 19º - 23ºC.

d. Tanaman padi memerlukan penyinaram matahari penuh tanpa naungan.

e. Angin berpengaruh pada penyerbukan dan pembuahan tetapi jika terlalu

kencang akan merobohkan tanaman.

2. Media Tanam Padi sawah

a. Padi sawah ditanam di tanah berlempung yang berat atau tanah yang

memiliki lapisan keras 30 cm di bawah permukaan tanah.

b. Menghendaki tanah lumpur yang subur dengan ketebalan 18-22 cm.

c. Keasaman tanah antara pH 4,0-7,0.

Pada padi sawah, penggenangan akan mengubah pH tanam menjadi netral

(7,0). Pada prinsipnya tanah berkapur dengan pH 8,1-8,2 tidak merusak tanaman

padi. Karena mengalami penggenangan, tanah sawah memiliki lapisan reduksi

yang tidak mengandung oksigen dan pH tanah sawah biasanya mendekati netral.

Untuk mendapatkan tanah sawah yang memenuhi syarat diperlukan pengolahan

tanah yang khusus.

3.Ketinggian Tempat

Tanaman dapat tumbuh pada derah mulai dari daratan rendah sampai

daratan tinggi.

(12)

Produksi Padi di Indonesia

Angka Sementara (ASEM) produksi padi tahun 2008 sebesar 60,25 juta

ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan produksi tahun 2007 (ATAP),

terjadi peningkatan sebanyak 3,09 juta ton (5,41 persen). Kenaikan produksi

terjadi karena peningkatan luas panen seluas 161,52 ribu hektar (1,33 persen) dan

juga produktivitas sebesar 1,90 kuintal/hektar (4,04 persen). Kenaikan produksi

padi tahun 2008 terdapat di beberapa provinsi, terutama di Provinsi Jawa Timur,

Jawa Tengah, Sulawesi Selatan, Nusa Tenggara Barat, Sumatera Selatan, Jawa

Barat, dan Sulawesi Tengah (BPS, 2009).

Angka Ramalan I (ARAM I) produksi padi tahun 2009 diperkirakan

sebesar 60,93 juta ton Gabah Kering Giling (GKG). Dibandingkan produksi tahun

2008 (ASEM), terjadi peningkatan sebanyak 0,68 juta ton (1,13 persen). Kenaikan

produksi diperkirakan terjadi karena peningkatan luas panen seluas 113,00 ribu

hektar (0,92 persen) dan juga produktivitas sebesar 0,10 kuintal/hektar (0,20

persen). Kenaikan produksi padi tahun 2009 diperkirakan terdapat di beberapa

provinsi, terutama di Provinsi Jawa Barat, Sumatera Barat, Sumatera Selatan,

Jawa Tengah, Sumatera Utara, dan Riau (BPS, 2009).

Upaya untuk meningkatkan produksi pertanian (padi) telah banyak

dilakukan baik oleh pemerintah, lembaga swadaya masyarakat, dan perguruan

tinggi. Akan tetapi didalam pelaksanaannya diperoleh fakta bahwa hasil potensial

produksi padi berbeda dengan hasil nyata yang diperoleh petani. Perbedaan hasil

(13)

1. Faktor non-teknis yaitu keadaan yang menghalangi petani untuk menggunakan

teknologi yang direkomendasikan yang meliputi: pengetahuan petani sebagai

indikatornya pengalaman petani di dalam berusahatani, prasarana transportasi

sebagai indikatornya adalah jarak lahan garapan dengan tempat tinggal petani.

2. Faktor teknis sebagai indikatornya adalah ketersediaan air irigasi.

Dimana faktor non-teknis dan faktor teknis tersebut akan mempengaruhi

pertimbangan petani sebagai menajer untuk mengambil keputusan dalam

penggunaan input seperti bibit, pupuk, tenaga kerja, dan obat-obatan. Dengan

demikian faktor-faktor non-teknis dan faktor teknis bekerja secara simultan

(besama-sama) akan menentukan petani dalam penggunaan pupuk, tenaga kerja

efektif, dan obat-obatan yang akan menetukan tingkat produksi dan produktivitas

usahatani padi sawah (Mahananto, dkk, 2009).

Potensi Produksi Padi Per Satuan Luas Lahan

Sinar matahari sangat penting dan memberikan pengaruh besar terhadap

pertumbuhan dan perkembangan tanaman, kekurangan cahaya matahari akan

mengganggu proses fotosintesis dan pertumbuhan. Pusposutardjo (1991)

menyatakan bahwa energi surya yang dapat sampai ke permukaan bumi

merupakan faktor penentu nilai batas produktivitas lahan pada budidaya sawah.

Secara kasar produksi maksimum padi yang ditentukan oleh faktor pembatas

energi radiasi surya yang sampai dibumi dapat dihitung dengan rumus Yosida

(1983) dalam Pusposutardjo (1991) :

(14)

Dimana,

W = pertambahan berat kering tumbuhan (ton/ha)

T = lama waktu pengisian bulir padi sampai masak (hari)

Rs = rata-rata radiasi matahari yang masuk ke bumi (kal/cm2, hari)

K = tetapan (4000 kal/g)

Eu = koefisien konversi energi surya (berdasarkan tetapan Yoshida, 1983 sesuai

varietas padi, 0,025 untuk varietas unggul)

Untuk menentukan nilai Rs dapat diperhitungkan dengan memakai rumus

empiris Hargreaves dalam Pusposutarjo (1991) :

Rs = 0,10 Rso (S)1/2kal/cm2hari...(2)

Dimana,

Rso = energi surya yang diterima dipuncak atmosfir (kal/cm2hari)

S = persen lama penyinaran

Faktor-Faktor yang mempengaruhi Produktivitas Padi

Menurut Las (2002), peran peningkatan produktivitas (teknologi) dalam

peningkatan produksi padi mencapai 56,10%, per-luasan areal 26,30%, dan

17,60% oleh interaksi antara keduanya. Sementara itu, peran varietas unggul

bersama pupuk dan air terhadap peningkatan produktivitas mencapai 75%.

Informasi tersebut menunjukkan bahwa varietas unggul terutama padi sawah

merupakan kunci keberhasilan peningkatan produksi padi di Indonesia.

Menurut Kasryno, et al (2001) dalam Sumaryanto, dkk (2006) menyatakan

bahwa rendah dan tidak stabilnya pertumbuhan produksi padi diperkirakan masih

(15)

areal tanam baru (ekstensifikasi) sebagai akibat terbatasnya angggaran untuk

pembangunan lahan sawah baru dan rehabilitasi jaringan irigasi, serta gejala

melambatnya pertumbuhan produktivitas masih belum berhasil dipecahkan.

Salikin (2003) dalam Supartha, dkk (2012) menyatakan salah satu upaya

peningkatan produktivitas tanaman padi adalah dengan mencukupkan kebutuhan

haranya. Pemupukan bertujuan untuk menambah unsur hara yang dibutuhkan oleh

tanaman sebab unsur hara yang terdapat di dalam tanah tidak selalu mencukupi

untuk memacu pertumbuhan tanaman secara optimal. Penggunaan pupuk kimia

secara terus menerus menyebabkan peranan pupuk kimia tersebut menjadi tidak

efektif. Kurang efektifnya peranan pupuk kimia dikarenakan tanah pertanian yang

sudah jenuh oleh residu sisa bahan kimia. Selama ini petani cenderung

menggunakan pupuk anorganik secara terus-menerus. Pemakaian pupuk

anorganik yang relatif tinggi dan terus-menerus dapat menyebabkan dampak

negatif terhadap lingkungan tanah, sehingga menurunkan produktivitas lahan

pertanian.

Aras Pencapaian Produksi Padi

Aras pencapaian produksi padi dapat diartikan sebagai target atau angka

pencapaian hasil produksi padi per satuan luas lahan untuk suatu daerah atau

lahan pertanian. Angka pencapaian ini dapat dibandingkan dengan angka teoritis

produksi padi per ha (rerata produksi maksimum) untuk memperoleh persentase

angka produksi padi. Angka ini menunjukkan tingkat nilai produksi padi dan

efisiensi penerapan teknologi. Jika aras pencapaian produksi padi mencapai ≥

90% maka berarti nilai produksi padi sangat tinggi dan penerapan teknologi

(16)

sulit menaikkan produktivitas lahan per satuan luas tanpa merubah set teknologi

yang ada guna memperoleh pasokan energi surya yang lebih banyak lagi, seperti

penggunaan varietas baru yang mampu memasok energi surya lebih banyak

Referensi

Dokumen terkait

Erythropoietin-Stimulating Agent(ESA)(Swinkels 2008; Babitt 2010). Pada penelitian ini keseluruhan subjek penelitian mendapat terapi ESA dengan dosis 2000-3000 unit 1 kali per

Tujuan dari penelitian ini adalah dapat mengaplikasikan aplikasi aljabar maks-plus pada masalah penjadwalan pengoperasian BST koridor satu di Sura- karta dengan menentukan

Oleh sebab itu dengan demikian meningkatnya perkembangan kebutuhan air minum bagi masyarakat Kota Blitar, maka pengelolaan air minum yang semula dilaksanakan

Ada beberapa tujuan dilakukannya automatic stop order pada obat di rumah sakit diantaranya : untuk memastikan keselamatan pasien dan meningkatkan pemantauan, untuk memastikan

Selain itu hasil dari penelitian diharapkan dapat memberi informasi ilmiah mengenai perbedaan kekuatan geser pelekatan resin komposit pada dentin menggunakan bonding total

Bagaimana dengan anak yang tidak memiliki orang tua?.Indonesia sudah memiliki tempat bagi anak-anak yang tidak mempunyai orang tua, tempat tersebut dinamakan panti

Untuk faktor kenyamanan, tingkat kesesuaian terendah adalah 50,00% (yang berarti sudah bisa memenuhi 50,00% kepuasan pelanggan) pada variabel kenyamanan tempat

harga terhadap alternatif penyedia barang/jasa. Seperti dibahas pada bab sebelumnya bahwa bobot kriteria admnistrasi, teknis dan harga adalah 0,333. Untuk setiap