• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Seni Tari Prajuritan di Desa Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Salatiga T1 BAB V

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__BAB V Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Pergeseran Makna Seni Tari Prajuritan di Desa Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Salatiga T1 BAB V"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

51 BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian, analisa dan interpretasi data yang penulis

paparkan dalam kajian “ Pergeseran Makna Seni Tari Prajuritan Desa

Tegalrejo Kecamatan Argomulyo Salatiga.” dapat disimpulkan sebagai

berikut :

1. Tari prajuritan merupakan kesenian peninggalan leluhur sekaligus

menjadi identitas desa Tegalrejo yang masih bertahan sampai sekarang

dan harus tetap dilestarikan.

2. Tradisi Saparan ikut dikaitkan dalam pentingnya tari Prajuritan ini,

karena tari prajuritan ini merupakan hiburan pokok yang harus

ditampilkan pada saat acara saparan atau merti desa di desa Tegalrejo.

Selain sebagai hiburan tari prajuritan ini merupakan syarat persembahan

untuk menghormati leluhur nenek moyang yang sangat menyukai tarian

ini.

3. Dalam perkembangannya tari prajuritan ini mengalami pergeseran

makna. Pergeseran makna seni tari terlihat dari kurangnya antusias dari

kalangan kaum muda Desa Tegalrejo untuk berpartisipasi dalam

kelompok seni tari prajuritan ini, lambat laun terutama generasi muda

lebih memilih kesenian baru yang banyak berkembang di lingkungan

desa Tegalrejo seperti drum blek dan reog. Kurangnya dukungan

(2)

52

berupa bantuan finansial yang digunakan untuk biaya pementasan dalam

acara merti desa menjadi salah satu penyebab. Akibatnya seperti saparan

yang berlangsung pada tahun 2016 lalu seni tari prajuritan yang

seharusnya menjadi ikon penting dan wajib dipentaskan tidak ikut dalam

upacara kirab budaya karena kurangnya dukungan yang dibutuhkan

untuk pementasan. Biaya dalam pementasan seni tari prajuritan menjadi

sangat vital karena digunakan untuk pengadaan sarana pentas seperti tata

rias, tata busana/perlengkapan tari, dan pengadaan konsumsi bagi

anggota kelompok seni tari prajuritan yang melakukan pentas. Seni tari

prajuritan dalam pementasannya saat ini sangat bergantung dengan

bantuan dana desa karena dari kas kelompok kesenian sendiri tidak

mencukupi, hal ini disebabkan oleh kurangnya pemasukan akibat sudah

jarang pentas (menerima tanggapan), disisi lain mayoritas anggota

kelompok seni tari prajuritan berasal dari kalangan masyarakat ekonomi

menengah kebawah. Pergeseran makna ritual terlihat pada para penari

pada saat akan mementaskan tari Prajuritan tidak melakukan ritual puasa

seperti yang dilakukan para penari terdahulu. Ritual puasa dilakukan

untuk membersihkan hati dan pikiran supaya pada saat pementasan

mudah berkonsentrasi. Makna kekhusyukan dalam tari Prajuritan juga

telah mengalami pergeseran. Pada saat penulis menyaksikan latihan tari

Prajuritan, para penari tampak menari dengan terkesan biasa saja

antusiasme kurang. Bahkan diantara mereka ada yang menggaruk-garuk

(3)

53

tentang makna penting prajuritan itu sendiri, para penari hanya sebatas

menari saja. Para penari akan terlihat serius pada saat acara pementasan.

Dari sini dapat disimpulkan bahwa kekhusyukan para penari disebabkan

oleh penonton dan bukan karena adanya kesadaran dari penari bahwa itu

merupakan tarian yang harus dibawakan dengan keseriusan.

B. Saran

Dalam menjaga dan melestarikan tradisi kebudayaan khususnya

seni tari Prajuritan di desa tegalrejo kecamatan Argomulyo kota Salatiga,

disamping menggelar pementasan Tari setiap acara tertentu juga harus

memperkenalkannya kepada generasi muda. Pemerintah hendaknya

mengambil sikap dan upaya untuk ikut melestarikan seni tari lokal tersebut

dengan memasukan tari Prajuritan sebagai muatan lokal daerah, di semua

tingkat pendidikan yang ada di kota Salatiga. Di sisi lain seni tari

Prajuritan ini menjadi aset kebudayaan bangsa Indonesia dan suatu

identitas kota Salatiga. Dengan diperhatikannya seni tari prajuritan ini juga

Referensi

Dokumen terkait

mengalami skizofrenia yang dilakukan keluarga hanya bingung dengan keadaan pasien, serta saat pasien mengamuk cara penanganan yang.. dilakukan ada yang membiarkan

Namun perkembangan pada periode 1990 – 1999 menjadi fungsi komersil sudah mulai muncul dalam kehidupan kesenian Dolalak khususnya Dolalak wanita, yaitu pada para

Gambar diatas menerangkan bahwa social media facebook menjadi jembatan dimana adanya masyarakat kecil yang risih dengan adanya busana Dolalak dengan mengangkat adanya

Fenomena inilah yang akhirnya menjadi pemicu terjadinya pergeseran makna dari ritual ke pasar, para produsen, distributor dan penjual Saguer kini seakan-akan mulai berlomba

Selanjutnya para penari Rejang Gayung melakukan pembersihan/ penyucian atribut yang akan digunakan pada saat pementasan, dilanjutkan dengan pementasan Tari Rejang Khayangan

Edi Setiawati & Sapardi Djoko Damono (Ed), Seni dalam Masyarakat Indonesia : Bunga Rampai, Jakarta: Gramedia, 1983.. Ensiklopedi Indonesia, (Jakarta: PT. IKhtiar Van

Seperti yang dikatakan oleh Bahrul Kirom, dalam bukunya “Mengukur Kinerja Pelayanan dan Kepuasan Konsumen” (2009:13), “untuk mengetahui seberapa besar tingkat

Sehingga pada saat tari Penguton tercipta, para penari diutus dari sembilan marga sebagai bentuk kekompakan dan penghormatan bagi tamu yang akan datang berkunjung di Kayuagung pada saat