• Tidak ada hasil yang ditemukan

PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR OPTIMASI R

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "PENDAYAGUNAAN SUMBER DAYA AIR OPTIMASI R"

Copied!
23
0
0

Teks penuh

(1)

OPTIMASI RASIO TINGGI DAN DIAMETER KOLOM ALAT

PENJERNIH AIR SUNGAI PORTABLE YANG EFISIEN

Makalah

Disusun untuk Mengikuti Lomba Kegiatan Ilmiah Nasional Tingkat SLTA Pusat Litbang Sumber Daya Air

Badan Penelitian dan Pengembangan Kementerian Pekerjaan Umum

Oleh:

Faishal Nararia Rafie, NIS / NISN :9992042689 Ihya Fakhrurizal Amin, NIS / NISN :9985450303

Nindya Permata Bunda Surya Utami, NIS / NISN :9970402635

SMA NEGERI 3 MALANG 2014

(2)
(3)

____________________________________________________________________________________________________ KATA PENGANTAR

Alhamdulillah, puji syukur kehadirat Allah SWT yang telah memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan Laporan Penelitian dalam Rangka

Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air Tahun 2014, yang diselenggarakan oleh Puslitbang

Sumber Daya Air, Badan Penelitian dan Pengembangan, Kementrian Pekerjaan Umum

Republik Indonesia, dengan judul “OPTIMASI RASIO TINGGI DAN DIAMETER KOLOM ALAT PENJERNIH AIR SUNGAI PORTABLE YANG EFISIEN”.

Penulis mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya pada pihak-pihak yang telah

membantu dalam pelaksanaan kegiatan penelitian dan selama penyusunan laporan ini

sehingga semua dapat terselesaikan dengan baik dan tepat waktu, terutama kepada :

1. Panitia Lomba Karya Ilmiah Sumber Daya Air, Puslitbang Sumber Daya Air, Badan

Penelitian dan Pengembangan, Kementrian Pekerjaan Umum Republik Indonesia,

dimana dengan lomba ini telah memberikan kesempatan dan mendorong kepada seluruh

siswa sekolah menengah atas di Indonesia, untuk berpikir kreatif dan memberikan ide

pemikiran yang positif bagi Bangsa dan Negara Indonesia.

2. Bapak Drs. H. Moh. Sulthon, M.Pd., Kepala Sekolah SMA Negeri 3 , Malang, yang

senantiasa memberikan dorongan, motivasi, dan atmosfer ke-ilmiah-an kepada seluruh

siswa di SMA Negeri, dalam hal berpikir, idea kreatif, dan inovatif.

3. Ibu Dwi Sulistiarini, S.ST, M.Pd., selaku Guru Pembimbing SMA Negeri 3 Malang,

yang telah dengan ikhlas memberikan dorongan dan bimbingan sehingga dapat

menyelesaikan penelitian ini.

4. Segenap siswa dan teman-teman di SMA Negeri 3 Malang, yang senantiasa mempunyai

semangat dan motivasi yang sama untuk selalu maju dan berjuang untuk mendapatkan

Semoga Allah SWT, senantiasa memberi Rahmat dan Barakah-Nya kepada kita semua.

Akhirnya, penulis berharap semoga laporan ini dapat memberikan manfaat serta

memperkaya khasanah pengetahuan bagi semua pihak.

Malang, April 2014

(4)

DAFTAR ISI

hal.

HALAMAN PENGESAHAN ii

KATA PENGANTAR iii

DAFTAR ISI iv

ABSTRAK 1

RINGKASAN MAKALAH 2

BAB I. PENDAHULUAN 4

1.1.Latar Belakang 4

1.2.Rumusan Masalah 5

1.3.Tujuan 5

BAB II. KAJIAN PUSTAKA 6

2.1. Air dan Air Sungai 6

2.2. Bahan Penjernih Air 7

2.3. Pipa PVC 8

2.4. Total Suspended Solid atau Total Padatan Tersuspensi 9

BAB III. METODE PENELITIAN 10

3.1. Tempat dan Waktu 10

3.2. Alat dan Bahan 10

3.3. Metode Penelitian 10

BAB IV. HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 13

BAB V. KESIMPULAN DAN SARAN 15

5.1. Kesimpulan 15

5.2. Saran 15

DAFTAR PUSTAKA 16

(5)

____________________________________________________________________________________________________

OPTIMASI RASIO TINGGI DAN DIAMETER KOLOM ALAT

PENJERNIH AIR SUNGAI PORTABLE YANG EFISIEN

Penulis I: Faishal Nararia Rafie, Penulis II: Ihya Fakhrurizal Amin, Penulis III: Nindya Permata Bunda Surya Utami

SMA Negeri 3 Malang

Jl Sultan Agung Utara No. 7 Malang

ABSTRAK

Air sungai belum optimal dimanfaatkan, bahkan bisa mengakibatkan banjir dalam keadaan hujan deras. Namun jika musim kemarau datang, banyak daerah mengalami kekeringan. Penelitian ini dilakukan dengan tujuan mendapatkan alatt portable sederhana penjesrnih air sungai yang optimal dan efisien. Metode penelitian ini adalah eksperimental laboratorium, dengan tahapan : (1) menentukan lapisan media penjernih air sungai, (2) perancangan Tinggi Kolom penjernih berdasarkan diameternya dengan 3 macam variasi diameter (2, 3, 4 inchi), dan (3) Pengujian Optimasi debit dan kualitas air hasil dari ke-3 dikatakan bahwa metode penjernihan sederhana dengan teknik filtrasi ini dan rasio (L/D = 2), dapat diterapkan secara efisien sehingga memerlukan biaya,pembuatan alat, kualitas penjernihan, dan debit air yang sesuai diharapkan.

Kata kunci: air sungai, kolom penjernih, rasio panjang dan diameter kolom

ABSTRACT

The river water is not optimally utilized, can even lead to flooding in a state of heavy rain. However, if the dry season comes, many areas experiencing drought. This research was conducted with the aim of getting a simple portable tool river water filtration which optimally and efficient.. The method is carried out experimental research laboratories , with stages : ( 1 ) determine the media layer of river water purifiers ( 2 ) designing Height Column filtration based on its diameter by 3 wide variation in diameter ( 2 , 3 , 4 inches ), and ( 3 ) discharge and quality Optimization Testing water results from all 3 variations . In this study , water quality parameters tested were TSS analysis , odor , color , taste and appearance of the river water before and after put in portable water purification tools . From this study , the ratio ( Height and diameter ) columns = 2 , gives the best discharge of 0.0172 L / dt , and also a decrease in TSS was 85.2 % . In addition to TSS , also obtained the appropriate water quality standards for water quality , namely : clear color ; normal sense ; and odorless . Therefore , it can be said that the simple method of purification and filtration techniques ratio ( L / D = 2 ) , can be applied efficiently so costly , tool making , quality of filtration , and water discharge corresponding expected.

(6)

OPTIMASI RASIO TINGGI DAN DIAMETER KOLOM ALAT

PENJERNIH AIR SUNGAI PORTABLE YANG EFISIEN

Penulis I: Faishal Nararia Rafie, Penulis II: Ihya Fakhrurizal Amin, Penulis III : Nindya Permata Bunda Surya Utami

SMA Negeri 3 Malang, Jl Sultan Agung Utara No. 7 Malang Ringkasan Makalah

PENDAHULUAN Latar Belakang

Air sungai merupakan salah satu sumber air yang belum optimal dimanfaatkan, bahkan jika dalam jumlah berlebihan mengakibatkan bencana banjir. Di sisi la in jika musim kemarau datang, banyak daerah mengalami kekeringan. Untuk dapat memanfaatkan air sungai sebagai air rumah tangga maka dilakukan penelitian tentang optimasi rasio tinggi dan diameter kolom alat penjernih air sungai portable yang efisien.

Identifikasi masalah

 Kebutuhan air rumah tangga meningkat sementara sumber air yang tersedia (air sungai) tidak sesuai syarat baku mutu air.

 Banyak kelompok masyarakat yang membutuhkan air rumah tangga yang layak adalah kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, yang terdapat di daerah pedesaan dan pinggiran kota besar.

 Perlu dibuat teknik penjernih air sungai sederhana dengan bahan yang mudah dan murah sehingga kualitas air yang dijernihkan dapat sesuai dengan syarat mutu baku air

 Perlu dibuat alat portable penjernih air sungai, dengan rasio tinggi dan diameter kolom yang tepat sehingga diperoleh debit air yang optimal.

Tujuan dan Sasaran a. Tujuan

 Untuk mengetahui berapa Rasio Tinggi dan DiameterKolom yang optimal dan efisien untuk alat penjernih air sungai portable dengan cara sederhana, yakni: dakron-pasir aktif, arang aktif, dan dakron.

 Sekaligus, ingin mengetahui berapa Debit dan % penurunan TSS dengan pada rasio Tinggi dan Diameter tersebut, sehingga dapat diperoleh hasil yang sesuai syarat air bersih baku mutu.

b. Sasaran

 Masyarakat Pedesaan dan Pinggiran Kota yang sulit mendapatkan air bersih

 Masyarakat luas yang memerlukan alat penjernih sungai porta ble yang efisien

METODOLOGI PENELITIAN

Metode penelitian ini dilakukan secara eksperimental laboratorium, dengan tahapan : (1) menentukan lapisan media penjernih air sungai (2) perancangan Tinggi Kolom penjernih berdasarkan diameternya dengan 3 macam variasi diameter (2, 3, 4 inchi) (3) Pengujian Optimasi debit dan kualitas air hasil dari ke-3 variasi. Dalam penelitian ini, parameter kualitas air yang diuji adalah analisa TSS, bau, warna, rasa dan kenampakan air sungai sebelum dan sesudah dimasukkan ke dalam alat penjernihan portable.

HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN

Dari penelitian ini, rasio (Tinggi dan Diameter) kolom = 2, memberikan Debit terbaik sebesar 0.0172 L/dt, dan sekaligus terjadi penurunan TSS sebesar 85.2%. Selain TSS, juga diperoleh kualitas air sesuai standard baku mutu air bersih, yakni: warna jernih; rasa normal; dan tidak berbau. Oleh sebab itu, dapat dikatakan bahwa metode penjernihan sederhana dengan teknik filtrasi ini dan rasio (L/D = 2), dapat diterapkan secara efisien sehingga memerlukan biaya,pembuatan alat, kualitas penjernihan, dan debit air yang sesuai diharapkan.

.

KESIMPULAN

(7)

____________________________________________________________________________________________________ 2. Hasil pengukuran Kualitas air sungai setelah dijernihkan dengan alat tsb adalah : bau : normal, warna :

bening, Kenampakan : bersih dan jernih, rasa : normal

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Sungaipada 6 April 2014 18.30 WIB

2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28190/4/Chapter%20II.pdf pada 5 April 2014 13.22 WIB 3. http://id.wikipedia.org/wiki/PVCpada 5 April 2014 12.44 WIB

4. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26867/4/Chapter%20II.pdf pada 5 April 2014 13.40 WIB 5. http://id.scribd.com/doc/185944931/POLIMER-DAKRONpada 6 April 2014 17.23 WIB

6. http://en.wikipedia.org/wiki/Water_purification pada 5 April 2014 12.13 WIB 7. http://www.purewatercare.com/karbon_aktif.php pada 5 April 2014 14.44 WIB

(8)

BAB I PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Seperti diketahui bersama, bahwa air merupakan sumber kehidupan bagi manusia yang

mempunyai manfaat bagi kelangsungan hidup seluruh makhluk hidup di bumi. Kriteria air

bersih yaitu tidak berwarna, tidak berbau dan tidak mempunyai rasa. salah satu faktor penting

penggunaan air dalam kehidupan sehari-hari adalah untuk kebutuhan air bersih sehari-hari.

Air dikatakan bersih apabila tidak mengandung kandungan fisik padatan yang

mengganggu, mikroorganisme penyebab penyakit, serta bahan kimia yang dapat

membahayakan makhluk hidup lainnya. Tingkat kebutuhan air bersih ini semakin meningkat

seiring dengan meningkatnya jumlah makhluk di bumi ini, kegunaan air bersih untuk

diperlukanpun akan semakin meningkat. Secara global, kuantitas sumber daya tanah dan air

relatif tetap, sedangkan kualitasnya makin hari makin menurun. Oleh karena itu kebutuhan

akan air bersih di daerah pedesaan dan pinggiran kota untuk air minum, memasak , mencuci

dan sebagiannya harus diperhatikan. Cara penjernihan air perlu diketahui karena semakin

banyak sumber air yang : kurang sesuai sebagai standard air bersih, tercemar limbah rumah

tangga maupun limbah industri. Cara-cara yang disajikan haruslah dapat digunakan di desa

dengan menggunakan bahan dan alat yang mudah didapat. Bahan-bahan tsb antara lain batu,

pasir, kerikil, arang tempurung kelapa, arang sekam padi, tanah liat, dan sekam/ijuk.

Ada beragam alat pengolahan air untuk membantu mengatasi masalah tersebut, mulai dari

yang berteknologi canggih dan berbiaya mahal dan teknologi sederhana yang portable serta

berbiaya murah. Sesuai dengan kondisi masyarakat pedesaan maupun perkotaan di

Indonesia pada saat ini umumnya masih dalam kondisi ekonomi rendah, maka alat

pengolahan air ‘portable’ untuk mengatasi masalah tersebut yang sesuai adalah berteknologi

sederhana, berbiaya murah, dan mudah dibuat, menjadi alternatif yang tepat sasaran. Sesuai

(9)

____________________________________________________________________________________________________ mengatasi hal tersebut, yaitu mengadakan perancangan suatu alat proses penjernihan

air,yang dirancang dengan : sederhana, tepat dan efisien, sehingga bisa murah, namun

tentunya bahannya mudah didapat di pasaran.

1.2. Rumusan Masalah

Berdasarkan latar belakang diatas, maka masalah yang timbul adalahsebagai berikut:

a) Kebutuhan air rumah tangga meningkat sementara sumber air yang tersedia (air

sungai) tidak sesuai syarat baku mutu air.

b)Banyak kelompok masyarakat yang membutuhkan air rumah tangga yang layak

adalah kelompok masyarakat berpenghasilan rendah, yang terdapat di daerah

pedesaan dan pinggiran kota besar.

c) Perlu dibuat teknik penjernih air sungai sederhana dengan bahan yang mudah

didapat sehingga kualitas air dapat sesuai dengan syarat mutu baku air

d)Perlu dibuat alat portable penjernih air sungai, dengan rasio tinggi dan diameter

kolom yang tepat sehingga diperoleh debit air yang optimal.

1.3. Tujuan

a) Untuk mengetahui media penjernih air sungai berbahan dakron, arang aktif, serta

pasir aktif dapat menghasilkan kualitas air sesuai syarat baku mutu air

b)Untuk mengetahui berapa rasio tinggi dan diameter kolom terbaik(optimal dan

(10)

BAB II

KAJIAN PUSTAKA

2.1.Air dan Air Sungai

Menurut Peraturan Pemerintah No. 82 tahun 2001 tentang pengelolaan kualitas air dan

pengendalian pencemaran air bahwa yang dimaksud dengan air adalah semua air yang

terdapat pada, di atas ataupun dibawah permukaan tanah, termasuk dalam pengertian ini air

permukaan, air tanah, air hujan, air laut yang berada didarat. Air adalah salah satu diantara

pembawa penyakit yang berasal dari tinja untuk sampai kepada manusia. Supaya air yang

masuk ke dalam tubuh manusia baik berupa makanan dan minuman tidak menyebabkan

penyakit, maka pengolahan air baik berasal dari sumber, jaringan transmisi atau distribusi

adalah mutlak diperlukan untuk mencegah terjadinya kontak antara kotoran sebagai sumber

penyakit dengan air yang diperlukan (Sutrisno, 2004).

Air merupakan senyawa kimia yang sangat penting bagi kehidupan makhluk hidup di

bumi ini. Fungsi air bagi kehidupan tidak dapat digantikan oleh senyawa lain. Penggunaan

air yang utama dan sangat vital bagi kehidupan adalah sebagai air minum. Hal ini terutama

untuk mencukupi kebutuhan air di dalam tubuh manusia itu sendiri. Kehilangan air untuk

15% dari berat badan dapat mengakibatkan kematian yang diakibatkan oleh dehidrasi.

Karenanya orang dewasa perlu meminum minimal sebanyak 1,5 – 2 liter air sehari untuk

keseimbangan dalam tubuh dan membantu proses metabolisme (Slamet, 2007).

Sungai adalah aliran air yang besar dan memanjang yang mengalir secara terus menerus

dari hulu (sumber) menuju hilir (muara). Pada beberapa kasus, sebuah sungai secara

sederhana mengalir meresap ke dalam tanah sebelum menemukan badan air lainnya. Dengan

melalui sungai merupakan cara yang biasa bagi air hujan yang turun di daratan untuk

mengalir ke laut atau tampungan air yang besar seperti danau. Sungai terdiri dari beberapa

bagian, bermula darimata air yang mengalir ke anak sungai. Beberapa anak sungai akan

bergabung untuk membentuk sungai utama. Aliran air biasanya berbatasan dengan kepada

saluran dengan dasar dan tebing di sebelah kiri dan kanan. Penghujung sungai di mana

sungai bertemu laut dikenali sebagai muara sungai. Sungai merupakan salah satu bagian dari

siklus hidrologi. Air dalam sungai umumnya terkumpul dari presipitasi, seperti

hujan,embun, mata air, limpasan bawah tanah, dan di beberapa negara tertentu air sungai

(11)

____________________________________________________________________________________________________ 2.2. Bahan Penjernih Air

2.2.1. Pasir Aktif

Pasir Silika banyak digunakan untuk menyaring lumpur, tanah dan partikel besar /kecil

dalam air dan biasa digunakan untuk penyaringan tahap awal (pre-treatment). Pasir Aktif

adalah untuk menghilangkan kandungan besi (Fe), menghilangkan sedikit Mangan (Mn2+)

dan warna kuning pada air tanah atau sumber air lainnya. Fe dan Mn dalam air biasanya

diturunkan dengan cara aerasi air pada pH>7 sehingga kedua logam ini mengendap sebagai

oksidanya. Baik pasir silica mapun pasir aktif banyak digunakan pada system penyaringan

air secara konvensional dan dapat memperbaiki kualitas fisik air seperti kekeruhan.

2.2.2.Karbon Aktif Granular

Karbon aktif adalah karbon yang di proses sedemikian rupa sehingga pori – porinya

terbuka, dan dengan demikian akan mempunyai daya serap yang tinggi. Karbon aktif

merupakkan karbon yang bebas serta memiliki permukaan dalam (internal surface), sehingga

mempunyai daya serap yang baik. Keaktifan daya menyerap dari karbon aktif ini tergantung

dari jumlah senyawa kabonnya yang berkisar antara 85 % sampai 95% karbon bebas. Karbon

aktif yang berwarna hitam, tidak berbau, tidak terasa dan mempunyai daya serap yang jauh

lebih besar dibandingkan dengan kabon aktif yang belum menjalani proses aktivasi, serta

mempunyai permukaan yang luas, yaitu memiliki luas antara 300 sampai 2000 m/gram.

Karbon aktif ini mempunyai dua bentuk sesuai ukuran butirannya, yaitu karbon aktif

bubuk dan karbon aktif granular (butiran). Karbon aktif bubuk ukuran diameter butirannya

kurang dari atau sama dengan 325 mesh. Sedangkan karbon aktif granular ukuran diameter

butirannya lebih besar dari 325 mesh.Karbon aktif bersifat sangat aktif dan akan menyerap

apa saja yang kontak dengan karbon tersebut. Karbon Aktif digunakan untuk menjernihkan

air, pemurnian gas, industri minuman, farmasi, katalisator, dan berbagai macam penggunaan

lain. Selain di bidang pengolahan air, karbon aktif dapat digunakan di berbagai industri

seperti pengolahan/tambang emas dengan berbagai ukuran mesh maupun iondine number.

Karbon aktif dapat digunakan sebagai bahan pemucat, penyerap gas, penyerap logam,

menghilangkan polutan mikro misalnya zat organic maupun anorganik, detergen, bau,

senyawa phenol dan lain sebagainya. Pada saringan arang aktif ini terjadi proses adsorpsi,

yaitu proses penyerapan zat - zat yang akan dihilangkan oleh permukaan arang aktif,

termasuk CaCo3 yang menyebabkan kesadahan. Apabila seluruh permukaan arang aktif

sudah jenuh, atau sudah tidak mampu lagi menyerap maka kualitas air yang disaring sudah

tidak baik lagi, sehingga arang aktif harus diganti dengan arang aktif yang baru.Karbon aktif

(12)

uap air atau bahan-bahan kimia sehingga pori-porinya terbuka dan dengan demikian daya

absorpsinya menjadi lebih tinggi terhadap zat warna dan bau.

2.2.3. Dakron

Dakron adalah serat-serat yang mempunyai daya kembang yang tinggi.

Dakron mempunyai ciri-ciri yaitu beratnya ringan tetapi sangat mengembang. Dakron

termasuk dalam poliester. Dakron merupakan kopolimer yang terbentuk dari 2 monomer.

Monomer yang digunakan untuk pembentukan dakron adalah etilen glukol dandimetil

tereftalat. Dakron memiliki struktur yang linier dan tidak ada percabangan. Dakron

merupakan polimer termoplastik, polimer termoplastik adalah polimer yang mempunyai

sifat tidak tahan terhadap panas. Jika polimer jenis ini dipanaskan, maka akan menjadi lunak

dan didinginkan akan mengeras. Beberapa sifat dari polimer termoplastik adalah (a) Berat

molekul kecil (b) Tidak tahan terhadap panas (c) Jika dipanaskan akan melunak (d)Jika

didinginkan akan mengeras (e)Mudah untuk diregangkan, Fleksibel (f) Titik leleh rendah (g)

Dapat dibentuk ulang !daur ulang" (h) Mudah larut dalam pelarut yang sesuai (i) Memiliki

struktur molekul linear bercabang. Dakron merupakan polimer yang dibuat dengan cara

kondensasi. Dakron dibuat dengan cara yang sama dengan pembuatan ester, perbedaan

adalah pada kedua gugus fungsi yang digunakan dalam pembentukan polimer. Dakron dibuat

dari eliten glikol dan dimetil tereftalat dengan memisahkan molekul air (H dari alkohol dan

-OH dari ester) (http://id.scribd.com/doc/185944931/POLIMER-DAKRON).

2.3. Pipa PVC

Polivinil klorida (IUPAC: Poli(kloroetanadiol)), biasa disingkat PVC, adalah polimer termoplastik urutan ketiga dalam hal jumlah pemakaian di dunia, setelah polietilena dan

polipropilena. Di seluruh dunia, lebih dari 50% PVC yang diproduksi dipakai dalam

konstruksi. Sebagai bahan bangunan, PVC relatif murah, tahan lama, dan mudah dirangkai.

PVC bisa dibuat lebih elastis dan fleksibel dengan menambahkan plasticizer, umumnya

ftalat. PVC yang fleksibel umumnya dipakai sebagai bahan pakaian, perpipaan, atap, dan

insulasi kabel listrik. PVC diproduksi dengan cara polimerisasi monomer vinil klorida

(CH2=CHCl). Karena 57% massanya adalah klor, PVC adalah polimer yang menggunakan

bahan baku minyak bumi terendah di antara polimer lainnya. Proses produksi yang dipakai

pada umumnya adalah polimerisasi suspensi. Pada proses ini, monomer vinil klorida dan air

diintroduksi ke reaktor polimerisasi dan inisiator polimerisasi, bersama bahan kimia

tambahan untuk menginisiasi reaksi. Kandungan pada wadah reaksi terus-menerus dicampur

(13)

____________________________________________________________________________________________________ Reaksinya adalah eksotermik, dan membutuhkan mekanisme pendinginan untuk

mempertahankan reaktor pada temperatur yang dibutuhkan. Karena volume berkontraksi

selama reaksi (PVC lebih padat dari pada monomer vinil klorida), air secara kontinu

ditambah ke campuran untuk mempertahankan suspensi.Sebelum PVC menjadi produk akhir,

biasanya membutuhkan konversi dengan menambahkan heat stabilizer, UV stabilizer,

pelumas, plasticizer, bahan penolong proses, pengatur termal, pengisi, bahan penahan api,

biosida, bahan pengembang, dan pigmen pilihan. (http://id.wikipedia.org/wiki/PVC).

2.4. Total Suspended Solid atau Total Padatan Tersuspensi

Total suspended solid atau padatan tersuspensi total (TSS) adalah residu dari padatan

total yang tertahan oleh saringan dengan ukuran partikel maksimal 2μm atau lebih besar dari

ukuran partikel koloid. TSS menyebabkan kekeruhan pada air akibat padatan tidak terlarut

dan tidak dapat langsung mengendap. TSS terdiri dari partikel-partikel yang ukuran maupun

beratnya lebih kecil dari sedimen, misalnya tanah liat, bahan-bahan organik tertentu, sel-sel

mikroorganisme, dan sebagainya (Nasution, 2008) . TSS umumnya dihilangkan dengan

flokulasi dan penyaringan. TSS memberikan kontribusi untuk kekeruhan dengan membatasi

penetrasi cahaya untuk fotosintesis dan visibilitas di perairan. Oleh karena itu nilai kekeruhan

tidak dapat dikonversi ke nilai TSS.

Kekeruhan sendiri merupakan kecenderungan ukuran sampel untuk menyebarkan cahaya.

Sementara hamburan diproduksi oleh adanya partikel tersuspensi dalam sampel. TSS

berhubungan erat dengan erosi tanah dan erosi dari saluran sungai. TSS sangat bervariasi,

mulai kurang dari 5 mgL-1 yang yang paling ekstrem 30.000 mgL-1 di beberapa sungai. TSS

ini menjadi ukuran penting erosi di alur sungai. Baku mutu air berdasarkan peraturan

pemerintah No.82 tahun 2001, batas ambang dari TSS di sungai 50 mg/L. Estimasi nilai TSS

diperoleh dengan cara menghitung perbedaan antara padatan terlarut total dan padatan total

(14)

BAB III

METODE PENELITIAN

3.1. Tempat dan Waktu

Penelitian dilaksanakan di Laboratorium Fisika SMAN3 Malang, selama 1 bulan

( Februari sampai dengan Maret 2014).

3.2. Alat dan Bahan

Alat-alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah sebagai berikut : 1 meter dakron

(lebar 2.5 meter), Kolom paralon PVC dengan diameter 2, 3, 4 inch, 3 batang kayu

Kalimantan 4x6 cm (4 meteran), 1 buah Lem paralon, Plastik (sebagai penahan bahan pasir

dan karbon aktif dalam kolom)

Sedangkan bahan yang digunakan dalam penelitian adalah :(1). Air sungai (yang

diperoleh di sekitar kota Malang, (2). 3 kg Pasir aktif, (3). 3 kg Karbon aktif

3.3. Metode Penelitian

3.3.1. Persiapan Pembuatan Alat Penelitian

Untuk mempersiapkan pembuatan alat penelitian tahapan yang dilakukan sbb:

1. Penentuan Basis skala alat penjernih air portable :

a. Basis penelitian menggunakan jumlah bahan pasir dan karbon aktif sebanyak

masing-masing 1 kg

b. Jumlah kedua bahan utama ini akan sama untuk variable pengamatan pada

diameter dan panjang kolom yang berbeda

c. Penulis menggunakan 3 variabel ukuran diameter kolom: 2, 3, dan 4 inch.

2. Penentuan perancangan Tinggi Kolom PVC berdasarkan diameternya, dilakukan

dengan berdasarkan hal-hal sebagai berikut:

a. Menentukan berat jenis/density bahan pasir dan karbon aktif.

b. Caranya dengan metode yang sangat sederhana, timbang pasir dan karbon

aktif masing-masing 1kg dan diukur berapa volumenya.Berat jenis dapat

dihitung dengan rumus: (berat/volume) sehingga diperoleh nilai sebagai

berikut: pasir aktif (1.6 gr/cm3) dan karbon aktif (0.6 gr/cm3).

c. Dengan data berat jenis kedua bahan tersebut, akan diperoleh data tinggi

bahan pasir dan karbon aktif pada ke-3 variasi diameter kolom yang

(15)

____________________________________________________________________________________________________ Tabel 1. Tinggi 1 kg bahan dalam kolom dengan diameter tertentu

d. Untuk desain dan perancangan kolom dengan 3 variasi diameter, maka tinggi

kolom PVC dibuat berdasarkan tinggi bahan penjernih dalam kolom ditambah

dengan ruang kosong sebagai antisipasi ‘over flow’.

Tabel 2. Tinggi Kolom PVC per Susunan Bahan Pembentuk Alat Penjernih

Berikut ini konversi dari Diameter menjadi Ratio (Tinggi/Diameter) Kolom.

Tabel 3. Konversi Diameter Kolom PVC menjadi Rasio (Tinggi/Diameter) Kolom Diameter

Cara kerja penelitian utama dapat dijelaskan dengan melihat hukum kesetimbangan

(16)

Selanjutnya, cara kerja penelitian dilakukan berdasarkan diagram alir kegiatan seperti

dalam Lampiran, yang dapat dijabarkan sbb:

1. Memastikan kondisi alat penjernih portable (3 variasi) sudah bersih dari kotoran

yang terbawa dalam pasir aktif dan karbon aktif, sehingga tidak mengganggu proses

pengamatan hasil penjernihan nantinya.

2. Memastikan kondisi bahan penjernih sudah dalam kondis jenuh artinya terisi secara

penuh dengan air sehingga INPUT = OUTPUT ( Steady State). Hal ini sangat

penting agar proses pengukuran debit bisa dilakukan dengan benar dan akurat .

3. Sebelum dilakukan uji pengukuran Debit pada ketiga varian Kolom, bahan baku Air

Sungai , dilakukan analisa: TSS, warna visual, bau, dan rasa. Data ini berguna

sebagai pembanding sebelum dan sesudah proses penjernihan,.

4. Selanjutnya, dilakukan pengukuran berapa debit air, dengan umpan air sungai sebesar

1 liter, terus diukur berapa waktu keluar dari alat penjernih sehingga terkumpul 1 liter

juga. Satuan yang didapat dengan nilai debit tersebut adalah ( L/menit/kg bahan

penjernih).

5. Dimulai dengan Ratio (L/D =6) atau Diameter Kolom- 2inch, dan hasil proses

penjernihan diukur nilai TSS dan evaluasi warna visual, rasa, dan bau.

6. Diulangi dengan cara yang sama untuk sampai Ratio (L/D-=2) atau Diameter

(17)

____________________________________________________________________________________________________ BAB IV

HASIL DAN PEMBAHASAN

Persentase penurunan tiap parameter uji dapat dihitung apabila diketahui terlebih dahulu

karakteristik air sungai sebelum proses penjernihan diketahui. Karakteristik air sungai

dihitung dengan metode pengukuran pada masing-masing parameter uji. Analisa karakteristik

fisika air sungai dapat dilihat pada Tabel 4.

Tabel 4. Karekteristik Kimia dan Fisika Air Sungai Parameter Uji Nilai hasil

Rasa tidak berasa tidak berasa

Sumber:Baku mutu mengacu pada PP No.82/2001

Selanjutnya, dari masing-masing variasi dimensi kolom PVC yang digunakan, dapat

ditampilkan pada tabel-3 dibawah ini.

Tabel 5. Hasil pengukuran debit dan kualitas air hasil penjernihan dengan basis jumlah bahan penjernih adalah masing-masing 1 kg.

Parameter Rasa - tidak berasa tidak berasa tidak berasa tidak berasa Untuk melihat dan menentukan nilai optimum dari hasil data di atas, maka secara grafik

ditampikan sebagai berikut.

(18)

Melihat grafik di atas, pada kolom ratio (L/D =2), menunjukkan nilai debit yang paling

besar. Pada ratio (L/D=6), jelas debitnya sangat kecil, hal ini disebabkan adanya tekanan

gravitasi yang hilang sepanjang kolom yang digunakan. Sedangkan pada ratio (L/D=1),

ditemukan fenomena debit yang relatif lebih rendah dari ratio (L/D=2). Hal ini disebabkan

karena dengan ruang yang lebih besar, kemungkinan terjadinya pemampatan bahan didalam

kolom, sehingga muncul hambatan yang menyebabkan tekanan grafitasi hilang juga.

Gambar-4: Nilai TSS (mg/L) terhadap Ratio (Tinggi/Diameter) Kolom

Grafik diatas menunjukkan korelasi yang positif, dimana pada ratio (L/D=1), memang

terjadi penurunan nilai TSS yang terkecil. Fungsi susunan bahan dalam posisi tinggi,

memang mendukung dengan semakin baiknya proses penjernihan.

Secara efisien dan ekonomis yang menyangkut biaya persiapan kolom, serta berpedoman

pada standard air bersih (PP No. 82/2001) dimana nilai TSS minimal 50 mg/L, maka dengan

hasil TSS setelah penjernihan sebesar 0.18 mg/L (ratio L/D=2), sudah cukup diterima

sebagai kategori air bersih, di sisi lain debit pada kolom rasio (L/D=2) ini, tertinggi. Di sini,

dengan rasio (L/D=2) , TSS mengalami persentase penurunan sebesar=

(19)

____________________________________________________________________________________________________ BAB V

KESIMPULAN DAN SARAN

5.1. Kesimpulan

Dari penelitian yang dilakukan dapat disimpulkan bahwa:

1. Rasio Optimal Tinggi dan Diameter (L/D) Kolom untuk Alat Penjernih Portable

Sederhana adalah sebesar 2.

2. Pada Rasio (L/D) Kolom yang optimal tersebut, diperoleh nilai Debit air sebesar

0.0172 L/dt.

3. Sekaligus terjadi proses penuruna TSS sebesar : 85.2%

4. Kualitas air sungai yang dijernihkan memiliki ketentuan sesuai dengan standard mutu

baku air yakni: bau : tidak berbau, warna: jernih, dan rasa :tidak berasa/ normal

5.2. Saran

Dengan selesaianya Lomba Karya Ilimiah Sumber Daya Air tingkat SLTA tahun 2014,

tidak berarti bahwa kegiatan seperti ini akan selesai. Namun, kegiatan/ajang ini akan

mendapat kalender rutin tahunan untuk diselenggarakan .

Kami dari peneliti dari SMA Negeri 3 Malang, menilai bahwa ajang seperti ini sangat

positif bagi pendidikan SLTA dan perkembangan siswa ke depannya. Siswa SLTA bisa

(20)

DAFTAR PUSTAKA

1. http://id.wikipedia.org/wiki/Sungaipada 6 April 2014 18.30 WIB2.

2. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/28190/4/Chapter%20II.pdf pada 5

April 2014 13.22 WIB

3. http://id.wikipedia.org/wiki/PVCpada 5 April 2014 12.44 WIB

4. http://repository.usu.ac.id/bitstream/123456789/26867/4/Chapter%20II.pdf pada 5

April 2014 13.40 WIB

5. http://id.scribd.com/doc/185944931/POLIMER-DAKRONpada 6 April 2014 17.23

WIB

6. http://en.wikipedia.org/wiki/Water_purification pada 5 April 2014 12.13 WIB

7. http://www.purewatercare.com/karbon_aktif.php pada 5 April 2014 14.44 WIB

8.

(21)

____________________________________________________________________________________________________ LAMPIRAN

1. Bahan yang dipakai

Air Sungai (dari sekitar kota Malang) Granular Karbon Aktif

Dakron

2. Rancangan desain Alat Penjernih Air Portable dan pelaksanaan penelitian

Rancangan desain Alat Penjernih Air dengan Variasi Tinggi dan Diameter Kolom (2,3,4 inchi)

(22)

3. Prosedur penelitian

4. Pengukuran TSS dengan metode gravimetry

a) Siapkan filter kertas milipore dengan porositas 0.45 mikrometer dan vacump pump. Saring 2 X 20 ml akuades, biarkan penyaringan berlanjut sampai 2 – 3 menit untuk

menghisap kelebihan air.

b) Keringkan kertas saring ( filter ) dalam oven selama 1 jam pada tempratur 103–

205 C, dinginkan dalam desikator (supaya terhindar dari kelembaban ruangan), lalu

timbang ( sebagai data: A mg )

c) Ambil 100 ml air sungai dengan gelas ukur, aduk , kemudian saring dengan

menggunakan kertas saring / filter yang telah ditimbang pada prosedur nomor 2.

d) Keringkan filter dan residu dalam oven 103- 105 C selama paling sedikit 1 jam

dinginkan dalam desikator, lalu timbang ( sebagai data: B mg ). Perhitungan :

TSS ( mg/ L ) = (B – A)x 1000/V Keterangan :

A = Berat ( mg) filter V= volume contoh (mL)

B = Berat ( mg ) filter dan residu Mulai

Air Sungai

Perbandingan debit dan kualitas air hasil dari ke-3 ariasi

Analisa: TSS; bau; dan arna isual

Selesai

(23)

____________________________________________________________________________________________________ 5. Hasil Penelitian Penjernihan air Sungai Pada Berbagai Variasi Kolom

Gambar: Hasil Sebelum dan Sesudah Penjernihan pada Kolom 4 inch (Ratio L/D=1)

Gambar: Hasil Sebelum dan Sesudah Penjernihan pada Kolom 3 inch (Ratio L/D=2)

Gambar

Tabel 1. Tinggi 1 kg bahan dalam kolom dengan diameter tertentu
Gambar-3: Nilai Debit (L/det) pada Ratio (Tinggi/Diameter) Kolom
Gambar-4: Nilai TSS (mg/L) terhadap Ratio (Tinggi/Diameter) Kolom

Referensi

Dokumen terkait

Namun, produktivitas sektor pertanian masih rendah akibat dari keterbatasan infrastruktur dasar, keterbatasan SDM sebagai pendukung kunci dalam peningkatan nilai

Produktivitas yang optimal tersebut dapat dicapai dengan cara meningkatkan pengawasan pada ketersediaan dan kualitas bahan baku, memberikan motivasi dan pengawasan

Terapi hormonal diberikan pada kanker payudara stadium IV. Prinsip terapi ini berdasarkan adanya reseptor hormon yang menjadi target dari agen terapi kanker. Ketika

Proses pengendapan bentonit secara kimiawi dapat terjadi sebagai endapan sedimen dalam suasana basa (alkali), dan terbentuk pada cekungan sedimen yang bersifat basa, dimana

Berdasarkan penelitian ini ditemukan hasil bahwa sistem pengelolaan Dana Asuransi Pada Asuransi Takaful Banjarmasin adalah dengan cara takaful dana investasi, takaful

Hal yang diteliti adalah kinerja perusahaan dengan analisis rasio keuangan terhadap data historis tanpa melihat strategi perusahaan atau cara yang dipakai oleh perusahaan

Sistem client server bekerja yaitu dengan adanya permintaan dari komputer client dan hasil dari permintaan yang dikirim adalah bagaimana membuat sistem database

Dari beberapa penjelasan para ahli di atas, yang paling mendukung dalam penelitian ini adalah penjelasan dari Wang dan Chen (2020) yang mendefinisikan bahwa