• Tidak ada hasil yang ditemukan

T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Visual Branding Saleku Sale Kurma Ukasa Food Semarang T1 Full text

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "T1__Full text Institutional Repository | Satya Wacana Christian University: Perancangan Visual Branding Saleku Sale Kurma Ukasa Food Semarang T1 Full text"

Copied!
20
0
0

Teks penuh

(1)

Perancangan Visual Branding Saleku Sale Kurma

Ukasa Food Semarang

Artikel Ilmiah

Oleh:

Krisna Handika (692012074)

Martin Setyawan, S.T.,M.Cs.

Program Studi Desain Komunikasi Visual

Fakultas Teknologi Informasi

Universitas Kristen Satya Wacana

Salatiga

(2)
(3)
(4)
(5)
(6)

1.

Pendahuluan

Banyak brand dipasaran yang telah dikenal oleh masyarakat dan berhasil menarik calon konsumen lewat komunikasi atau informasi yang disampaikan mengenai brand

tersebut. Brand atau merek adalah identitas yang mewakili dan memperkuat suatu produk atau jasa. Brand diwujudkan dengan nama, istilah, simbol, dan desain untuk mengidentifikasi produk agar berbeda dengan lainnya. Sebuah brand tanpa adanya komunikasi terhadap konsumen dengan baik akan mengalami kendala dan brand tersebut menjadi tidak dikenal oleh masyarakat luas sebagai calon konsumennya. Maka branding

sangat diperlukan untuk mengkomunikasikan, membangun, dan membesarkan brand atau merek serta visual branding sebagai pembeda dari brand lainnya[1].

Saleku sale kurma adalah sebuah brand yang memproduksi sale kurma di Semarang Jawa Tengah yang diproduksi oleh UKASA Food Semarang. Saleku sale kurma adalah inovasi baru dari bahan dasar kurma yang menjadikan produk ini unik dan belum banyak yang memproduksi. Rumah produksi Saleku Sale kurma berada di Jl. Gajah Mada KP. Sonet NO.248, Semarang Tengah, Jawa Tengah. Saleku Sale Kurma mulai diproduksi pada tahun 2013 dan merupakan produsen sale kurma satu satunya yang terdaftar di Dinas Perdagangan Semarang hingga saat ini. Saleku Sale Kurma sudah dipasarkan di area Semarang dan pemilik sedang mencoba merambah pasar diluar Semarang. Saleku Sale Kurma sudah memiliki sebuah Corporate Identity yang dipatenkan dan sudah memiliki izin dagang di Indonesia serta memiliki identitas produk namun dianggap kurang menarik. Inovasi baru sale kurma dibuat pemilik untuk mengenalkan buah kurma yang sangat bermanfaat bagi masyarakat sehingga siapa saja dapat memakan buah kurma setiap saat tidak hanya pada bulan puasa. Promosi dilakukan dari mulut kemulut dan penitipan di toko pusat oleh-oleh daerah Ungaran menjadikan kendala bagi Saleku Sale Kurma dalam proses distribusi dikarenakan calon konsumen kurang mengerti informasi dari produk dan belum banyak diketahui oleh masyarakat luas. Kurangnya komunikasi brand kepada calon konsumennya menyebabkan kendala untuk membesarkan produk tersebut yang dapat menjadi salah satu oleh-oleh khas Semarang mengingat Saleku Sale Kurma adalah inovasi baru yang pertama terdaftar dalam Dinas Perdagangan Semarang. Selain itu, kurang menariknya kemasan dan belum ada media promosi membuat Saleku Sale kurma sedikit kesulitan untuk memasarkan produknya.

Berdasarkan permasalahan yang ada maka dirancang sebuah visual branding bagi Saleku Sale Kurma yang lebih menarik dan menjadi pembeda dari produk lainnya serta menampilkan inovasi baru tentang produk. Branding dirancang guna mengenalkan Saleku Sale Kurma ke masyarakat luas dan memperkuat brand Saleku Sale Kurma. Penerapan

atau implementasi branding juga perlu dilakukan sebagai usaha untuk

mengkomunikasikan produk yang dibuat meliputi desain kemasan yang baik dan menarik sebagai nilai jual suatu produk dan menjaga kualitas produk sehingga dapat meningkatkan rasa percaya terhadap produk lewat citra dari branding yang dibangun, serta beberapa media yang dapat mempromosikan Saleku Sale Kurma, dengan harapan nantinya Saleku Sale Kurma mendapat tempat tidak hanya di pasar lokal dan lebih diketahui masyarakat luas.

2.

Tinjauan Pustaka

Penilitian Sebelumnya dilakukan oleh Yunita Tanuatmadja, Wayan Swandi dan

Alvin Raditya pada tahun 2014 tentang Perancangan Branding “Marilyn’s Cake”

(7)

2

yang dimiliki oleh Marilyn’s cake yaitu tidak adanya perkembangan yang signifikan terhadap usaha dikarenakan tidak adanya strategi branding yang efektif. Perancangan ini bertujuan untuk dapat menciptakan brand awarness dibenak masyarakat akan usaha

Marilyn’s Cake melalui berbagai perancangan desain yang menarik dan memberikan ciri

khas yang unik. Perancangan ini menggunakan gaya desain sederhana dan minimalis untuk menonjolkan kesan profesional dan elegan. Penggunaan elemendesain didiminasi oleh unsur tipografu yang diimbangi juga dengan ilustrasi dan fotografi yang digunakan sebagai penujnag keseluruhan desain. Hasil perancangan branding dengan memberikan identitas usaha yang tepat melalui logo dan penciptaan image usaha di mata masyarakat. Didukung pula dengan media-media pendukung dan promosi seperti packaging, flyer, brosur, website, media sosial, merchandise, vehicle identity, serta greeting card dan gift card.

Penelitian sebelumnya dilakukan oleh Zendy Tedja Wijaya pada Tahun 2013 tentang Penyusunan dan Implementasi Strategi Branding Produk Kuliner dalam Membentuk

Brand Knowledge Sebagai Oleh-Oleh Khas Kabupaten Madiun. Brem Tongkat Mas merupakan merek yang baru melakukan kegiatan branding setelah produknya dikenal. Penelitian ini menggunakan teori Doktrin Brand Strategy dari Duane E. Knapp. Hasil penelitian memperlihatkan bahwa pedoman dari Tongkat Mas berasal dari visi yang dimiliki owner Tongkat Mas. Dalam mengimplemetasikan brandingnya, Tongkat Mas menggunakan beberapa media komunikasi yang dibuat berdasarkan ide owner brem Tongkat Mas. Mulai dari kelengkapan blue print hingga brand culturalization dalam bentuk SOP karyawan juga coba diimplementasikan oleh Tongkat Mas. Tidak hanya dalam hal promosi, peningkatan juga dilakukan dari sisi produk dan distribusi. Berdasarkan hasil penelitian dapat disimpulkan jika owner Tongkat Mas menyadari pentingnya aktivitas branding bagi mereknya, namun sayang kegiatan tersebut belum sepenuhnya dilaksanakan secara maksimal dan sederhana [3].

Perancangan branding Saleku Sale Kurma guna mempresentasikan produk agar lebih dikenal oleh masyarakat luas dan memperkuat merek Saleku Sale Kurma. Konsep dari perancangan branding Saleku Sale Kurma adalah menggunakan desain yang simple

dan ilustrasi dari buah atau daun kurma yang sesuai dan mendukung produk untuk menyampaikan citra positif pada masyarkat. Implementasi branding meliputi desain kemasan, stationery kit dan beberapa media promosi yang dapat mendukung proses distibusi produk.

Saleku Sale Kurma adalah produk olahan berbahan dasar buah kurma pilihan yang diolah menjadi makanan khas, yaitu sale kurma. Sale kurma diproduksi pertama kali pada tahun 2013 oleh UKASA Food Semarang dengan Elok Royya sebagai pemilik UMKM yang berada di Jl. Gajah Mada KP. Sonet NO.248, Semarang Tengah, Jawa Tengah. Saleku Sale Kurma adalah produk satu-satunya saat ini yang telah terdaftar di dinas perdagangan Kota Semarang dan sudah lolos seleksi dari dinas kesehatan. Produk Saleku Sale Kurma sudah dipasarkan di wilayah Semarang dan sekitarnya dengan terget konsumen kalangan menengah. Melalui produk ini pemilik ingin mengenalkan kepada masyarakat luas bahwa kurma tidak hanya dapat dikonsumsi pada bulan puasa, tetapi dapat menjadi makanan ringan yang sehat dan bergizi serta dapat dimakan kapan saja. Adapun beberapa jenis produk berdasarkan isi kemasannya yaitu kemasan untuk 100gr, 250gr, dan 450gr.

(8)

dan gigi, baik untuk saraf dan otak, mengatasi anemia, mencegah stroke,mencegah jantung koroner, proses pembekuan darah, mengurangi reaksi alergi, menjaga kesehatan mata, menambah energi, dan mengatasi sembelit [5].

Brand atau merek adalah suatu identitas atau nama yang dapat mewakili suatu produk. Brand mencakup keseluruhan baik fisik maupun non fisik, pengalaman dan asosiasi. Branding adalah kegiatan membangun sebuah brand yang mencakup pembuatan identitas suatu produk [6]. Branding adalah Suatu kegiatan untuk membuat nama, simbol atau pun identitas untuk membedakan satu produk/jasa dengan produk/jasa yang lainnya [7]. Terdapat tiga tujuan dalam membangun brand, yaitu: membentuk persepsi, membangun kepercayaan dan membangun cinta (kepada brand), sedangkan fungsi branding yaitu sebagai pembeda, promosi daya tarik, pembangun citra, pemberi keyakinan, jaminan kualitas dan prestise serta sebagai pengendali pasar [8].

Kemasan merupakan wadah untuk meningkatkan nilai dan fungsi sebuah produk. Fungsi kemasan adalah melindungi kualitas produk, membuat produk tahan lebih lama, sarana komunikasi produk dan branding kepada konsumen, membantu distribusi produk dari produsen sampai ke tangan konsumen, membuat produk dapat diproduksi secara massal, menjadi pemicu minat beli dengan merangsang lima pancaindra konsumen, yaitu melihat, mendengar, membau, meraba, merasa, sampai ada keputusan membeli dan menggunakan produk [9].

Sejarah kemasan, yang umum dipakai disini adalah daun, kayu, bambu, gerabah, kertas, kaca, gelas, dan kaleng. Di Indonesia maupun di belahan dunia manapun, kini kemasan tidak saja berfungsi untuk melindungi produk, baik dari panas, sinar matahari, kelembapan, atau untuk membantu pada saat distribusi tapi juga dilihat dari sisi seni dan estetikanya bahkan dituntut pula untuk bisa memberikan rasa nyaman pada saat konsumen menggunakan produk tersebut atau membantu terpenuhinya kebutuhan akan kepuasan indra manusia juga dilihat dari kecantikan dan keindahannya pada saaat di-display, nyaman pada saat dipegang, dan juga menjadi media komunikasi dari produk itu ke konsumen [10].

3. Metode Perancangan

Metode dalam perancangan Desain Kemasan Saleku Sale Kurma ini menggunakan metode kualitatif, yakni metode yang digunakan melalui pengumpulan data dari dengan cara wawancara, pengambilan data langsung dari sumber masalah, analisa dan pengolahan data hingga mencari solusi desain yang tepat untuk menghasilkan kesimpulan seperti apakah kemasan yang akan dibuat. Sedangkan tahapan yang digunakan dalam metode tersebut ialah tahapan Linier Strategy atau strategi garis lurus yang menetapkan urutan logis pada tahapan yang sederhana dan relatif mudah dipahami komponennya [11]. Tahapan penelitian mengenai perancangan Identitas Produk dan Kemasan Saleku Sale Kurma dapat dilihat pada Gambar1 sebagai berikut.

Gambar 1 Tahapan–Tahapan Penelitian

Tahap pertama yaitu identifikasi masalah yang dilakukan dengan wawancara kepada Elok Royya selaku pemilik usaha Saleku Sale Kurma bahwa Saleku Sale Kurma awalnya diproduksi karena persediaan kurma yang berlebih pada hari raya dan hanya dikonsumsi oleh keluarga dan tidak berfikir untuk dijadikan suatu usaha. Dari promosi oleh keluarga tersebut Saleku Sale Kurma mulai memproduksi pesanan dan mulai menjadikan sebuah

(9)

4

usaha. Saleku Sale Kurma sudah mendaftarkan Corporate Identity pada dinas perdagangan dan merupakan satu-satunya produk sale kurma yang terdaftar di Kab. Semarang, Saleku Sale Kurma sudah mempunyai kemasan berbahan plastik namun dianggap kurang menarik dan dapat memperpendek jangka kadaluarsa produk. Tidak adanya branding dan media promosi yang kuat menjadi kendala bagi produk Saleku Sale Kurma untuk dikenal oleh masyarakat luas.

Tahap berikutnya setelah melakukan identifikasi masalah yaitu pengumpulan data. Pengumpulan data yang pertama adalah pengumpulan data primer, dimana dilakukan wawancara kepada pemilik usaha Saleku Sale Kurma menyampaikan bahwa Saleku Sale Kurma adalah jenis makanan ringan yang diproduksi dari bahan dasar kurma yang dicampur dengan tepung beras, gula, tepung tapioka, garam, vanili yang digoreng bersamaan tanpa bahan pengawet. Sale yang berbahan dasar kurma ini dicetuskan pertama kali oleh pemilik usaha karena memanfaatkan persediaan buah kurma yang berlebih pada hari raya yang pada saat itu hanya diproduksi untuk keluarga. Dengan promosi dari mulut kemulut oleh keluarga maka pemilik mulai menerima beberapa pesanan dan mengembangkan sale kurma tersebut menjadi sebuah usaha yang di beri nama Saleku Sale Kurma. Bahan dasar sale pada umumnya adalah buah pisang, namun Elok Royya membuat inovasi baru dengan buah kurma yang menjadikan Saleku Sale Kurma adalah produk yang memiliki keunikan tersendiri sebagai USP atau Unique Selling Proposition

yang berbeda dengan lainnya. Pada tahun 2014 ketika didaftarkan di dinas perdagangan yang telah lulus uji di dinas kesahatan menjadikan produk sale kurma dengan merek Saleku Sale Kurma menjadi produk sale kurma pertama saat itu. Dengan dimulainya pengembangan usaha sale kurma ini pemilik ingin mengenalkan kepada masyarakat bahwa buah kurma dapat dikonsumsi oleh siapa saja dan tidak hanya pada bulan puasa atau hari raya saja. Melalui produk Saleku Sale Kurma ini pemilik ingin mengenalkan dan mendekatkan kembali kepada masyrakat untuk mengkonsumsi olahan kurma yang sehat, selain itu pemilik berharap agar seseorang yang awalnya tidak menyukai buah kurma dapat merasakan buah kurma melalui olahan dengan rasa yang berbeda. Saat ini terdapat produk sale kurma lain yang diproduksi di daerah semarang, produsen merupakan teman pemilik saleku sale kurma. Melalui wawancara kepada pemilik saleku sale kurma bahwa produk baru tersebut berbeda dengan saleku sale kurma, karena saleku sale kurma diproduksi dengan kurma pilihan yang berkualitas tinggi. Berbeda dengan produk sale kurma lain yang menggunakan kurma biasa dengan kualitas sedang yang dijual dipasaran sebagai bahan dasar pembuatan sale kurma. Saleku Sale Kurma memiliki tekstur kerenyahan sale kurma yang berbeda dengan produk sale kurma lainnya. Produk sale kurma lainnya tersebut belum terdaftar di dinas perdagangan Semarang dan hanya memiliki satu jenis kemasan berdasarkan berat produk. Kemasan yang digunakan berbahan sama dengan kemasan Saleku Sale Kurma. Pada kemasan Saleku Sale Kurma yang menggunakan bahan plastik terdapat kelemahan yaitu memperpendek masa kadaluarsa produk yang awalnya dari dinas kesehatan memberikan hasil ketahanan produk hingga empat bulan, namun dengan kemasan plastik menjadi tiga bulan. Target konsumen produk adalah anak –anak hingga dewasa dengan umur 5-70 tahun dari kalangan menengah dan kalangan menengah atas.

Data Sekunder yang didapatkan berupa data Corporate Identity dan kemasan yang sudah ada, identitas Saleku Sale Kurma memiliki warna etiket kuning, coklat, hitam, merah, putih, hijau lalu terdapat gambar pohon dan buah kurma sebagai gambar pendukungnya. Terdapat tiga jenis kemasan yaitu kemasan plastik klip, topless mika, dan

(10)

foto kemasan dan identitas kemasan (Corporate Identity) atau label. Data dapat dilihat pada gambar 2.

Gambar 2 produk dan label Saleku Sale Kurma

Setelah pengumpulan data maka tahapan selanjutnya yaitu analisis data. Dari data visual dan verbal tersebut didapat logo sebagai Corporate Identity yang sudah dimiliki oleh Saleku Sale Kurma, warna identitas yang digunakan sudah sesuai dan menggambarkan produk Saleku Sale Kurma, namun desain label yang digunakan masih

sedikit kaku serta penggunaan jenis huruf “Saleku” pada Saleku Sale Kurma yang berada

didalam kotak hitam dirasa kurang cocok dan menjadikan identitas terlihat kaku dan kurang menarik walaupun penggunaan jenis font lain pada logo sudah cocok. Apabila jenis huruf disamakan akan lebih baik dan terlihat ramah untuk menarik target konsumen. Kemasan yang sudah ada juga kurang menarik yang hanya menggunakan tempelan label berukuran sama pada setiap jenis kemasan. Tidak adanya identitas lain sebagai media informasi dan media promosi menghambat saleku sale kurma untuk lebih dikenal oleh masyarakat luas, sebuah brand image juga diperlukan guna membangun citra positif dimata masyarakat dan sebagai pembeda dengan produk lain. Saleku Sale Kurma membutuhkan sebuah kemasan yang dapat menunjukkan identitas produk yang dapat menunjang pemasaran dan promosi produk.

Dari analisis data visual dan data verbal tersebut sangat penting dilakukan visual branding yang diimplementasikan dalam desain cetak pada beberapa Stationery Kit dan media promosi yang mampu menarik target audience untuk membeli produk Saleku Sale Kurma. Target audience pada perancangan visual brandig Saleku Sale Kurma adalah anak muda dengan umur 18-25 tahun. Target audience dipilih karena lebih aktif dan lebih banyak menggunakan media informasi yang dapat berpeluang untuk melihat produk Saleku Sale Kurma melalui media promosi yang akan dirancang. Target audience lebih menyukai desain yang simpel dan unik yang dapat menarik minat jika melihatnya. Secara keseluruhan konsep branding mengacu pada identitas atau Corporate Identity yang sudah dimiliki yang dapat mempresentasikan dan mengangkat citra positif Saleku Sale Kurma kepada masyarakat sehingga produk akan lebih dikenal. Konsep dari perancangan visual branding saleku sale kurma adalah menggunakan desain yang simple dan ilustrasi digital painting dari buah atau pohon kurma yang sesuai dan mendukung produk untuk menyampaikan citra positif pada masyarkat serta memberi kesan unik dibenak target

(11)

6

serta dapat membangkitkan selera makan. Warna coklat memberikan kesan psikologis yang hangat dan manis [10]. Identitas atau branding disusun oleh komponen ilustrasi pohon kurma sebagai karakteristik kurma dan menggunakan typografi jenis script untuk menonjolkan karakter Saleku Sale Kurma yang fleksibel dan dapat diterima oleh target audience. Pemilihan warna yang digunakan dapat berpengaruh pada Emotional Selling Preposition (ESP) yaitu unsur emosional ketika seseorang memakan sale kurma, maka konsumen akan merasakan sensasi baru dari rasa kurma yang berbeda dan menjadikan ketagihan (selera makan meningkat) untuk memakannya, sehingga warna kuning yang digunakan dalam konsep akan membantu penyampaiannya. Selain itu ilustrasi yang digunakan dapat menyampaikan inovasi baru melalui pengemasan yang berbeda dengan isi produk yang sebenarnya dari bahan dasar kurma yang sudah biasa.

Tahapan ke empat yaitu tahap perancangan dimana mulai dilakukan perancangan sebuah

branding bagi Saleku Sale Kurma. Tahap pertama yang dibuat adalah sebuah ilustrasi yang dapat menggambarkan konsep perancangan branding yang sesuai dengan produk dan dapat mengangkat citra produk kepada masyarakat serta melalui illustrasi yang dibuat dapat menjadikan pembeda dengan produk lainnya. Konsep utama pada perancangan ini adalah desain yang simple dan tetap menarik agar pesan yang ingin disampaikan dapat masuk ke dalam benak target audience. Ilustrasi yang digunakan sebagai pendukung identitas adalah ilustrasi buah dan pohon kurma yang memberi kesan segar dan mempertegas bahwa sale kurma adalah produk yang berbahan dasar kurma asli.

Produk Saleku Sale Kurma berbahan dasar kurma pilihan yang berkualitas, maka gagasan

branding bernuansa segar dengan konsep identitas berbentuk ilustrasi buah kurma sebagai pendukung dan juga mempermudah calon konsumen untuk mengenal jenis makanan apa yang akan mereka pilih. Ilustrasi yang digunakan dapat mendukung Saleku Sale Kurma untuk menyampaikan informasi bahwa produk Sale Kurma dari Saleku Sale Kurma merupakan makanan yang berasal dari buah kurma asli. Hasil sketsa dari ilustrasi buah kurma diberi warna kemerahan sehingga dapat mengasosiasikan segarnya buah kurma asli. Proses ilustrasi buah kurma dapat dilihat pada gambar 3.

Gambar 3 Proses ilustrasi buah Kurma

Ilustrasi daun dipilih dari bentuk daun pohon kurma untuk mewakili keseluruhan pohon kurma. Hasil sketsa dari ilustrasi daun kurma diberi warna hijau yang mengasosiasikan tumbuh-tumbuhan. Hijau memberikan kesan yang segar dan alami serta menggambarkan warna corporate Saleku Sale Kurma. Proses ilustrasi daun kurma dapat dilihat pada gambar 4.

(12)

Jenis huruf yang digunakan pada branding Saleku Sale Kurma menggunakan dua jenis huruf, yaitu script bernama Selimadan Sans Serif bernama Margot Rg . Font script

yang dipilih berbentuk tebal dan tidak kaku yang dapat melambangkan keramahan serta memperkuat karakter desain dan kesan segar pada buah kurma maupun pada kemasan, sedangkan untuk huruf pendukung seperti informasi tentang produk menggunakan huruf

Sans Serif yang cenderung lebih tegas, selain untuk mempermudah konsumen membaca informasi dalam produk juga untuk memperkuat kesan professional dan dapat dipercaya sebagai produk pilihan bagi konsumen. “Sale Kurma” merupakan nama baru yang

dijadikan sebuah identitas atau logo dari hasil brandingSaleku Sale Kurma. “Sale Kurma” menjadi identitas utama dari perancangan namun tidak menghilangkan logo asli “Saleku

Sale Kurma” karena Saleku Sale Kurma sudah merupakan sebuah corporateidentity yang

sudah dipatenkan. Sale Kurma menggunakan font script menggambarkan keramahan dari produk tersebut. Warna yang digunakan pada logo Sale Kurma dan informasi produk adalah Coklat menyesuaikan warna etiket dari produk Saleku Sale Kurma. Selan itu, warna coklat dipakai untuk mengartikan rasa manis pada produk Saleku Kurma dan dapat mewakili warna dari kurma itu sendiri. Jenis font dapat dilihat pada gambar 5.

Gambar 5 Jenis huruf pada desain branding Saleku Sale Kurma

Warna yang digunakan dalam ilustrasi dan latar belakang desain adalah perpaduan hijau, coklat, dan kuning yang ada pada ilustrasi. Warna dominan yang digunakan adalah warna kuning yang dapat memberi kesan untuk membangkitkan selera makan dan terlihat segar serta lebih menarik perhatian. Kuning memberikan karakter hangat dan ceria yang cocok untuk produk Sale Kurma yang dapat membuat ceria atau senang pada konsumen melalui inovasi produk. Kesan hangat juga dipilih karena produk Sale Kurma adalah produk untuk keluarga yang identik dengan kehangatan dan kebersamaan. Warna hijau digunakan sebagai warna dasar pada ilustrasi daun kurma. Warna coklat digunakan pada tulisan yang berlatar belakang warna putih. Color Palette dan dapat dilihat pada gambar 6.

Gambar 6 Palette warna

(13)

8

bagian dari pohon kurma yang sesuai dan mendukung produk untuk menyampaikan citra produk Sale Kurma dari Saleku Sale Kurma, maka dilakukan implementasi ke berbagai media seperti kemasan, stationerykit, dan beberapa media promosi.

Perancangan desain kemasan Saleku Sale Kurma terbagi menjadi tiga kemasan primer menyesuaikan kemasan produk yang sudah ada dan satu kemasan sekunder baru. Kemasan Sale Kurma dibedakan menurut isinya yaitu 100gr, 250gr dan 450gr dan menggunakan illustrasi kurma yang telah dibuat. Desain kemasan yang dirancang mempunyai warna dasar putih dan ditambahkan informasi berupa nama produk, nomor PIRT, komposisi, kode produksi serta kadaluarsa produk serta informasi mengenai Sale Kurma. Sale Kurma merupakan identitas baru yang dimasukkan kedalam desain kemasan namun tidak menghilangkan logo asli Saleku Sale Kurma, hal ini memberikan arti bahwa produk Sale Kurma merupakan produk dari brand Saleku Sale Kurma yang sudah di branding dalam penelitian ini. Produk Sale Kurma dalam perancangan desain kemasan ini memiliki tagline “makanan ringan, sehat dan bergizi” yang menjelaskan bahwa Sale Kurma merupakan

produk makanan ringan yang bukan sekedar cemilan biasa namun cemilan yang sehat dan bergizi mengingat manfaat dari bahan dasar produk. Warna Kuning dipakai untuk latar belakang identitas Sale kurma yang melingkari kemasan dan logo Saleku Sale Kurma berukuran lebih kecil dan ditempatkan disalah satu sisi dari kemasan. Kemasan 100gr berbentuk persegi dan menggunakan kombinasi bahan karton dan plastik. Kemasan 250gr berbentuk tabung berdiameter 7 cm dan tinggi 19 cm menggunakan bahan karton yang diberi lubang pada pola untuk melihatkan isi Sale Kurma. Kemasan 450gr menggunakan toples transparan seperti pada kemasan sebelumnya yang diberi label melingkar pada toples dengan panjang pola 27 cm. Kemasan sekunder berupa kemasan kardus berbentuk persegi dengan panjang 50 cm lebar 30 cm. Sketsa dan pola kemasan dapat dilihat pada gambar 7.

Gambar 7 Sketsa dan pola kemasan Saleku Sale Kurma

Kemasan 250gr Kemasan 100gr

Kemasan 450gr

(14)

Stationery adalah hal yang penting dari sebuah usaha/perusahaan. Dari hasil pengamatan, rumah produksi Saleku Sale Kurma belum memiliki aplikasi desain pada

stationery, maka dirancang desain stationery yang merupakan bagian dari branding Sale Kurma berupa kartu nama, kop surat, amplop surat, buku catatan, nota dan price tag.

Desain stationery Saleku Sale Kurma merupakan aplikasi desain yang telah dibuat yaitu memiliki dominasi warna kuning dan pengaplikasian ilustrasi kurma sehingga terdapat konsistensi pada setiap desainnya. Dalam perancangan desain stationery kit logo yang diaplikasikan pada bagian depan atau yang utama adalah logo Sale Kurma dan tanpa menghilangkan logo Saleku Sale Kurma yang ditempatkan dibagian belakang dan lebih kecil.Desain Stationery Kit dapat dilihat pada gambar 8.

Gambar 8 Desain Stationery Kit Saleku Sale Kurma

Sebagai penerapan desain branding dan sebagai media promosi tidak langsung dibuat sebuah desain apron untuk seragam karyawan atau pembuat sale kurma di rumah produksi Saleku Sale Kurma. Calon konsumen yang mendatangi rumah produksi Saleku Sale Kurma akan melihat karyawan memakai apron dan secara tidak langsung dapat menyampaikan informasi mengenai branding dan akan lebih mudah mengingat atau mengenali identitas Saleku Sale Kurma. Selain ditujukan untuk karyawan, a juga dapat diberikan kepada konsumen sebagai kenang-kenangan dari Sale Kurma. Desain apron

dapat dilihat pada gambar 9.

(15)

10

Perancangan media promosi dalam perancangan branding Saleku Sale Kurma yang dipilih adalah Media Promosi online dan beberapa media cetak. Media promosi online

dibuat melalui hasil analisa target audience perancangan branding Saleku Sale Kurma yaitu anak muda usia 18-25 tahun yang lebih banyak aktif dalam media sosial sehingga lebih efektif dan dapat mempermudah penyaluran informasi kepada target audience

melalui media tersebut. Media online yang dibuat yaitu instagram, facebook dan twitter yang paling banyak digunakan oleh anak muda sekarang. Desain pada media promosi

online ini dibuat sama dengan konsep desain branding Saleku Sale Kurma yaitu menggunakan dominan warna kuning dan illustrasi kurma. Flyer online dibuat sebagai konten dari beberapa sosial media yang telah dibuat. Flyer berisikan nama produk, alamat dan deskripsi singkat mengenai produk yang ditambahkan gambar produk seingga terlihat lebih menarik. Perancangan media sosial dan flyeronline dapat dilihat pada gambar 10.

Gambar 10 media sosial dan flyer online

Media promosi offline yang dibuat berupa brosur, desain kendaraan, dan stiker. Brosur berisikan deskripsi menyeluruh produk saleku sale kurma agar calon konsumen dapat mengetahui produk dan manfaat pada produk yang dibagikan kepada target

audience sebagai media promosi langsung dan desain pada kendaraan berfungsi sebagai identitas serta promosi kepada audience saat berada dijalan. Stiker dibuat sebagai media

reminder yang dibagikan kepada masyarakat luas agar lebih mengenal dan mengingat Saleku Sale Kurma. Desain brosur, kendaran dan stiker dapat dilihat pada gambar 11.

Gambar 11 Desain Brosur, kendaraan dan stiker saleku Sale Kurma

(16)

Hasil perancangan branding pada Saleku Sale Kurma yang telah dilakukan menghasilkan sebuah identitas baru yaitu nama “Sale Kurma” dan illustrasi yang mendukung produk yaitu ilustrasi buah dan pohon kurma. Penerapan identitas baru tidak

menghilangkan identitas lama yaitu “Saleku Sale Kurma” yang merupakan bagian dari branding Saleku Sale Kurma. Desain branding diterapkan dalam beberapa media mencakup stationery kit, desain kemasan dan media promosi secara langsung maupun tidak langsung.

Penerapan pada stationery kit berupa kartu nama, kop surat, amplop, nota, buku catatan dan price tag atau label. Kartu nama dibuat dua sisi dengan sisi depan berwarna kuning dan sisi belakang berwarna putih berukuran 8cm x 5cm dengan penerapan ilustrasi

branding Saleku Sale Kurma dan logo “Sale Kurma” pada sisi depan, sedangkan logo

“Saleku Sale Kurma” pada sisi belakang bersamaan dengan konten kartu nama. Kop surat

menggunakan identitas branding yang baru yaitu “Sale Kurma” berwarna coklat pada sisi

kanan atas surat dan informasi serta logo Saleku Sale Kurma ditempatkan pada sisi tengah bawah surat dengan menggunakan kertas hvs ukuran A4. Amplop surat berukuran 21 x 10 cm dengan lubang bagian depan untuk melihatkan tujuan surat yang berada pada surat di dalamnya serta penempatan identitas Saleku Sale Kurma pada sisi kanan lubang dan logo. Amplop bagian belakang berwarna putih dengan ilustrasi kurma dan terdapat informasi mengenai Saleku Sale Kurma serta logonya pada sisi kananbawah amplop. Nota berukuran 10cm x 10cm dan diberikan kepada pelanggan yang membeli maupun memesan produk Sale Kurma. Buku Catatan berukuran B6 dan dicetak soft cover dengan jilid lem yang digunakan pemilik atau karyawan Saleku Sale Kurma untuk mencatat pesanan maupun catatan lain. Price tag dicetak menggunakan kertas ivory 260gr dengan ukuran 3cm x 6cm. Implementasi stationery kit dapat dilihat pada gambar 12.

Gambar 12 Implementasi Stationery Kit

(17)

12

100gr dilipat dan dipress untuk melindungi isi kemasan agar tidak ada udara yang masuk sehingga ketahanan produk dapat terjaga. Kemasan 250gr berbentuk tabung karton berlapis alumunium foil berukuran 19cm x 7cm dan diberi lubang transparan berbentuk bulat untuk melihatkan isi produk sedangkan kemasan 450gr menggunakan topless

transparan yang diberi label melingkar pada badan topless sehingga produk dapat terlihat pada bagian tutup dan bawah topless. Implementasi kemasan produk Sale Kurma dapat dilihat pada gambar 13.

Gambar 13 Implementasi kemasan Sale Kurma

Desain apron digunakan sebagai seragam karyawan atau pembuat saleku sale kurma dirumah produksi saleku slae kurma yang secara tidak langsung dapat menjadi sebuah media promosi bagi orang yang melihatnya. Desain dicetak dengan cara screenprinting

pada apron berbahan kain warna putih. Implementasi apron dapat dilihat pada gambar 14

Gambar 14. Implementasi Desain Apron

Media promosi Saleku Sale Kurma terbagi menjadi dua yaitu media promosi online

dan offline. Media promosi online berupa facebook, instagram dan twitter yang dapat mempermudah menyalurkan informasi kepada target audience. Desain dari media online

yaitu mempunyai kesamaan, yaitu menggunakan illustrasi kurma yang telah dirancang dan

flyer yang diunggah ke media promosi yang telah dibuat tersebut untuk menampilkan informasi produk. Cara berpromosi melalui media online intagram yaitu dengan membuat akun instagram bussinnes yang di hubungkan ke fanspage facebook maupun twitter dan mengunggah brosur atau flyer dan konten lainnya untuk menyebar informasi produk. dalam instagram bussinnes telah tertera tombol call dan email admin sehingga dapat

Kemasan Kardus Kemasan 450gr

(18)

mempermudah calon konsumen untuk menghubungi pengelola Saleku Sale Kurma. Media promosi offline berupa brosur, kendaraan dan stiker yang merupakan implementasi desain

branding Saleku Sale Kurma. Brosur dan stiker diberikan langsung kepada audience sedangkan kendaraan menjadi media promosi tidak langsung. Brosur berukuran 10cm x 21cm dan dicetak dengan kertas art paper 100gr. Isi dari brosur mencakup penjelasan tentang produk dan rumah produksi Saleku Sale Kurma serta contact person ketika ingin memesan Sale Kurma. Stiker Sale Kurma berukuran 6cm x 6cm dicetak dengan jenis kertas stiker vynil glossy yang berguna sebagai alat reminder para konsumen maupun calon konsumen dan sebagai media promosi tidak langsung kepada masyarakat luas yang melihatnya. Template mobil atau kendaraan yang telah didesain lalu diaplikasikan kedalam kendaraan yang digunakan oleh Saleku Sale Kurma saat beroprasi mengantarkan pesanan. Media promosi online dan offline dapat dilihat pada gambar 15.

Gambar 15 Media promosi online dan offline Sale Kurma

Pengujian dilakukan dengan metode kualitatif kepada Elok Royya selaku pemilik usaha Saleku Sale Kurma, hasil wawancara yang diperoleh bahwa keseluruhan desain sudah sangat menarik dan lebih menarik dari desain yang sebelumnya. Perancangan media pendukung dan media promosi sangat membantu Saleku Sale Kurma untuk berkembang dalam rangka mengenalkan produk ke masyarakat luas dan lebih banyak menarik target konsumen dari kalangan anak muda. Warna yang digunakan pada desain juga sesuai tanpa banyak merubah warna etiket yang sudah dipatenkan sehingga identitas asli dari Saleku Sale Kurma dalam menggunakan nama baru tidak hilang. Desain ilustrasi yang diterapkan sudah bagus namun ilustrasi buah kurma kurang menampakkan buah kurma yang sudah siap untuk dimakan pada umumnya yang diketahui oleh masyarakat luas sedikit menimbulkan kesalahan arti oleh masyarakat awam yang tidak mengetahui bentuk buah kurma asli. Penambahan gambar kurma yang real sangat membantu untuk memperjelas ilustrasi. Ide penggunaan media karton sebagai kemasan juga dirasa lebih baik dan menarik untuk menarik konsumen dari kalangan anak muda. Selain itu, penggunaan

symbolgaris kecil di atas huruf “e” pada Sale Kurma sangat membantu keterbacaan antara

kata sale (makanan) dengan sale (inggris) yang sering menimbulkan kesalahan arti pada pengalaman pemilik yang didapat oleh audience sebelumnya.

Pengujian kedua dilakukan kepada Ubet selaku anggota “UKASA food” mengenai

(19)

14

kemasan produk. Keseluruan desain lebih konsisten dan bervariasi sehingga mampu menarik perhatian calon konsumen serta media pendukung yang dirancang sudah sesuai dengan Saleku Sale Kurma dan dapat membantu pengembangan informasi produk. Warna yang digunakan walaupun tidak merubah warna etiket Saleku Sale Kurma terlihat lebih segar dan menarik minat audience.

Pengujian ketiga dilakukan kepada narasumber dibidang desain yaitu Sekar Ayu Maharani, S.Ds mengenai keseluruhan desain ilustrasi dan aplikasi pada media pendukung yang telah dibuat dengan kesimpulan bahwa desain yang dibuat sudah baik dan aplikasi pada media pendukung sudah cukup dengan konsistensi desain dalam perancangannya, namun terdapat kekurangan pada ilustrasi desain yaitu ilustrasi daun yang mewakili pohon kurma terlihat seperti daun palm. Ilustrasi daun kurma lebih menonjol daripada buah kurma sehingga perlu dipertimbangkan untuk melihatkan bagian dari pohon kurma atau penggunaan ilustrasi pohon kurma saja. Warna dominan yang digunakan dalam desain sudah tepat untuk produk makanan karena dapat meningkatkan ketertarikan dan warna pendukung sudah dapat menyampaikan citra atau kesan yang ingin ditampilkan mengenai produk. Deskripsi warna sudah ditambah dengan jenis warna pantone yang dipakai dalam standart internasional dapat membantu standart pemberian warna. Product knowledge sudah cukup menyampaikan informasi namun alangkah lebih baik jika ditambahkan informasi tentang manfaat kurma untuk kesehatan seperti yang disampaikan dalam produk. Pada media promosi online sudah dijelaskan sedikit megenai cara promosi melalui sosial media, namun pada promosi offline perlu dipertimbangkan penggunan brosur untuk saat ini.

6. Simpulan

Simpulan yang didapat dari perancangan branding Saleku Sale Kurma Ukasa Food

Semarang dengan konsep desain simple dan menggunakan ilustrasi yang mendukung dapat lebih mengenalkan produk kepada target audience. Penggunaan ilustrasi desain yang lebih menarik tanpa menghilangkan identitas yang sudah ada sebelumnya dapat memperkuat citra produk tanpa melupakan identitas tersebut sehingga dapat lebih menguatkan brand Saleku Sale Kurma. Media komunikasi brand yang dirancang diantaranya desain kemasan, stationery kit dan beberapa media promosi untuk menyampaikan informasi mengenai brand sehingga produk dapat lebih dikenal melalui media promosi langsung maupun tidak langsung sehingga dapat membesarkan brand

Saleku Sale Kurma.

(20)

7. Daftar Pustaka

[1] Maulidi, Achmad, 2016, “Pengertian Brand, Branding dan Rebranding

Perusahaan”: http://www.kanal.web.id/2016/09/pengertian-brand-branding-rebranding.html. Diakses Tanggal 31 Januari 2017

[2] Yunita, Wayan, dan Alvin.(2014) “Perancangan Branding “marilyn Cake’s”

Surabaya. Universitas Kristen Petra Surabaya

[3] Tedja Wijaya, Zendy.(2013). “Penyusunan dan Implementasi Strategi Branding

Produk Kuliner dalam Membentuk Brand Knowledge sebagai Oleh-Oleh Khas

Kabupaten Madiun”. http://e-journal.uajy.ac.id/5919/. Diakses Tanggal 22 Maret 2017

[4] Definisi: kurma, Arti kata: kurma – Artikata.com. http://artikata.com/arti-337008-kurma.html . Di akses pada tanggal 22 Maret 2016

[5] Klinik lambung. 10 keajaiban buah kurma menurut pakar

kesehatan.http://kliniklambung.com/10-manfaat-buah-kurma-untuk-kesehatan/. Di akses pada tanggal 22 Maret 2016

[6] Rustan Surianto.(2009).Mendesain Logo.Jakarta : PT Gramedia Pustaka Utama [7] Apa Itu Branding.

http://www.indosmartdigital.com/artikel-63-apa-itu-branding-.html. Diakses Tanggal 12 April 2017

[8] Neumeier, Marty. 2003. The Brand Gap. New York: New Riders Publishing. [9] Julianti, Sri, 2014, The Art Of Packaging, Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.

[10] Kapferer, J.-N. (1994). Strategic Brand Management: New Approaches to Creating and Evaluating Brand Equity. New York: Simon and Schust

[11] Sarwono, Jonathan & Lubis,Hary.(2007). Metode Riset Untuk Desain Komunikasi visual. Yogyakarta : C.V Andi offset

[10] Warna warna kemasan tak sekedar

Gambar

Gambar 1 Tahapan–Tahapan Penelitian
Gambar 4 Proses ilustrasi daun Kurma
Gambar 5 Jenis huruf pada desain  Warna yang digunakan dalam ilustrasi dan latar belakang desain adalah perpaduan
Gambar 7 Sketsa dan pola kemasan Saleku Sale Kurma
+6

Referensi

Dokumen terkait

Teori perjanjian masyarakat atau teori kontrak sosial menganggap perjanjian sebagai dasar negara dan masyarakat. Teori ini meletakkan negara untuk tidak berpotensi menjadi negara

Maksud dari signfikansi adalah suatu nilai koefisien regresi yang secara statistik tidak sama dengan nol, berati dapat dikatakan bahwa tidak cukup baik untuk

Sub DAS Paninggahan dengan luas wilayah 11.704,29 ha adalah Sub DAS cukup luas pada daerah tangkapan air (DTA) Danau Singkarak yang merupakan bagian dari hulu DAS

menggunakan teknik cakap semuka yang diiringi oleh teknik rekam. Dengan teknik ini peneliti merekam yang telah disediakan oleh peneliti. Ini dilakukan agar data yang

Bank Indonesia telah merumuskan Grand Strategi Pengembangan Pasar Perbankan Syariah, sebagai strategi komprehensif pengembangan pasar yg meliputi aspek-aspek

Hasil yang diperoleh menunjukan tidak ada pengaruh signifikan penggunaan TLUF pada ransum terhadap karakteristik organ reproduksi puyuh petelur meliputi bobot

Bahasa Indonesia yang memiliki peranan dalam perkembangan ekonomi, yaitu sebagai alat untuk membantu kelancaran komunikasi dalam bidang ekonomi dan membantu cara berfikir yang

Untuk mengadakan perbaikan neraca transaksi perjalanan, maka yang harus dilakukan antara lain adalah merevisi asumsi nilai tukar rupiah terhadap dollar AS yang ada di APBN,