BAB IV
HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN
4.1 Hasil Penelitian
4.1.1 Gambaran Umum Objek Penelitian A. Gambaran umum SMA Negeri 3 Salatiga
SMA Negeri 3 Salatiga adalah Eks SPG Negeri Salatiga, sesuai dengan Keputusan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia Nomor : 0519/O/191 tanggal : 5 September 1991 tentang Pengalihan Fungsi Sekolah Pendidikan Guru (SPG) Negeri Salatiga menjadi SMA Negeri 3 Salatiga dengan Riwayat Singkat :
1. Sejak Penjajahan Jepang sekolah ini digunakan untuk sihang Gakko
2. Pada jaman penjajahan Belanda, sekolah ini digunakan sebagai Gauverment Jongens Normal Schol
3. Tahun 1945-1947 digunakan untuk Sekolah Guru Laki-laki (SGL)
4. Pada pendudukan Belanda tahun 1948 hingga tahun 1950 digunakan oleh tentara Belanda.
5. Tahun 1950-1951 digunakan oleh Tentara Nasional
6. Tahun 1951 digunakan lagi untuk Sekolah Pendidikan Guru (SPG) hingga tahun 1960 dengan nama SGB Negeri 1.
7. Tahun 1959-1960 dipakai bersama-sama oleh SGB Negeri I dan SGTK Negeri
8. Tahun 1960-1964 digunakan untuk SGTK Negeri. Sejak Tahun 1964 SGA dan SGTK diintegrasikan menjadi menjadi SPG hingga tahun 1991.
9. Tahun 1991 SPG Negeri Salatiga dialih fungsikan menjadi SMA Negeri 3 Salatiga.
B. Identitas SMA Negeri 3 Salatiga
1. Nama Sekolah : SMA Negeri 3 Salatiga 2. NIS/NPSN : 3001036204003 / 20328449
3. Terakreditasi : A (Amat Baik) SK BASN Prov. Jateng:No. Prop-03 Ma- 006646Tgl. 29/09/2007)
6. Kode Pos : 50711 7. Kelurahan : Salatiga 8. Kecamatan : Sidorejo 9. Kota : Salatiga 10. Provinsi : Jawa Tengah
11. Tahun Berdiri : 15 Juli 1991 ( Alih fungsi SPGN)
Kepmendikb :0519/O/1991 Tgl. 5 September 1991 12. Nama Bank : BPD Cabang Salatiga
13. Web : www.sman3salatiga.com
14. e-mail : www.sman_3_salatiga@yahoo.com C. Kepala Sekolah
Drs. H. Gunadi : 1991 – 1992 Sumardi Hardo, BA. Dipl. Tels. : 1992 – 1996
Drs. Murdiono : 1996 – 2005
Drs. Sujit Mudjirno, S.IP, M.Pd. : 2005 – 2012 Drs. Suyitno, M.Pd : 2012 – 2016 D. Visi, Misi, dan Tujuan SMA Negeri 3 Salatiga 1. Visi Sekolah
“UNGGUL PRESTASI, SERASI DALAM BUDI PEKERTI, BERDAYA SAING GLOBAL”
2. Misi Sekolah
a. Mewujudkan Rintisan Sekolah Kategori Mandiri menuju pengembangan Sekolah bertaraf Internasional
b. Meningkatkan prestasi Akademik dan Non Akademik serta Pengembangan kreatifitas siswa (Multiple Intelengency/ Keberbakatan Majemuk).
c. Melakukan Inovasi dalam proses pembelajaran.
d. Meningkatkan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan. e. Meningkatkan kemampuan berbahasa Asing
f. Meningkatkan ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa.
h. Melaksanakan manajemen berbasis sekolah dan menggalang partisipasi masyarakat.
i. Mewujudkan tata krama dalam hubungan antar warga sekolah. j. Membentuk peserta didik yang berakhlak dan berbudi pekerti luhur. 3. Tujuan Sekolah
a. Sebagai rintisan sekolah Kategori Mandiri menuju Sekolah Bertaraf Internasional.
b. Inovasi pembelajaran bervariasi sesuai kompetensi (Problem Based Learning, Inquiry based Learning, Project Based Learning, Contextual Teaching and Learning)
c. Peningkatan prestasi akademik (IMO, IPHO, ICHO, IBO. Komputer, Astronomi, Debat Bahasa Inggris, layanan A1 7 berbakat) dan non
akademik, (seni, olahraga, pramuka)
d. Peningkatan profesionalisme Pendidik dan Tenaga Kependidikan menyosong sertifikasi pendidik serat penataan administrasi sekolah berbasis Komputer (TIK)
e. Peningkatan profesionalisme Pendidikan dan Tenaga Kependidikan, serta pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan.
f. Pemantapan Ketaqwaan terhadap Tuhan Yang Maha Esa
g. Terciptanya kondisi peserta didik yang berbudi pekerti luhur dan berakhlak mulia
h. Lingkungan sekolah yang menyenangkan, "hidup sehat ramah lingkungan" yang menunjang "Joyful Learning" yang demokratis.
i. Shooll Based Management, dalam berbagi aspek kehidupan warga sekolah serta pemberdayaan partisipasi masyarakat terhadap pendidikan.
j. Terciptanya hubungan antar warga sekolah yang santun, dan ramah.
4.1.2 Gambaran Subjek Penelitian
4.2 Analisis Data 4.2.1 Uji Validitas
Uji validitas ini akan dipakai untuk menguji variabel yang digunakan dalam penelitian yang terdiri dari 45 pernyataan yang telah dijawab oleh responden. Untuk menentukan valid atau tidak sebuah pernyataan yang digunakan maka harus memenuhi kriteria sebagai berikut : tingkat signifikansi = 95% (=5 persen), derajat kebebasan atau df= n-2 = 33-2=31, r tabel diperoleh sebesar 0,3440. Jika r hitung lebih besar dari r tabel dan nilai r positif, maka pernyataan dikatakan valid. Berikut adalah hasil pengujian validitas dari 45 pernyataan dalam penelitian ini.
Tabel 4.1 Hasil Uji Validitas
Q10 0,522 3,440 Valid
Tabel 4.1 menunjukan bahwa untuk variabel kepemimpinan terdapat 3 pernyataan yang tidak valid (koefisien korelasi < dari r tabel) yaitu Q12,Q14 dan Q15. Untuk variabel motivasi semua pernyataan valid karena memiliki koefisien korelasi > dari r tabel sedangkan untuk varibel kinerja terdapat 3 pernyataan yang tidak valid karena koefisien korelasinya < r tabel yaitu Q9,Q14 dan Q15. Jadi berdasarkan hasil ini ada 6 pernyataan yang tidak akan dimasukan lagi untuk analisis selanjutnya.
4.2.2 Uji Reliabilitas
Tabel 4.2 Hasil Uji Reliabilitas Variabel Cronbach
Alpha
Keterangan Kepemimpinan 0,859 Reliabel Motivasi 0,778 Reliabel Kinerja 0,717 Reliabel
Hasil uji reliabel ini menunjukan bahwa semua indikator masing-masing variabel dalam penelitian ini adalah reliabel karena ketiga variabel mempunyai Cronbach Alpha > 0,6 sehingga dapat dikatakan bahwa pernyataan-pernyataan yang digunakan dalam penelitian ini layak digunakan sebagai alat ukur.
4.2.3 Uji Asumsi
Uji asumsi yang digunakan dalam penelitian ini adalah uji normalitas, uji multikolineritas dan uji heteroskedastisitas.
4.2.3.1 Uji Normalitas
Uji asumsi normalitas untuk mengetahui apakah data yang digunakan dalam penelitian ini memiliki distribusi normal atau tidak. Pengujian normalitas menggunakan grafik normal P-P Plot dan uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test Berikut adalah hasil pengujian asumsi normalitas:
Dari grafik P-P Plot diatas dapat dilihat bahwa titik-titik plot atau data berada disekitar garis diagonal sehingga dapat disimpulkan bahwa data dalam penelitian ini memenuhi asumsi klasik normalitas. Hasil ini konsisten dengan hasil uji One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test yang menghasilkan nilai Asymp. Sig. (2-tailed) sebesar 0,455. Nilai ini lebih dari 0,05 maka dapat disimpulkan bahwa data terdistribusi normal.
4.2.4 Analisis Regresi
4.2.4.1 Analisis Regresi Linier Berganda
Analisis regresi linier berganda dapat digunakan untuk menguji pengaruh variabel kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja. Berikut adalah ringkasan hasil analisis data.
Tabel 4.5
Hasil Uji Analisis Regresi Berganda Coefficientsa
Variabel Koefisien Regresi Sig T hitung
X1 0.303 0.025 2.355
X2 -0.083 0.565 -0.581
Konstanta 39.011 0.000 4.325
R = 0.395 F hitung = 2.772
R2 = 0.156 Sig = 0.079
Sumber data: Data primer yang diolah, 2017 Tabel 4.3
One-Sample Kolmogorov-Smirnov Test
Unstandardized Residual
N 33
Normal Parametersa,b Mean ,0000000
Std. Deviation 3,83652590
Most Extreme Differences Absolute ,149
Positive ,116
Negative -,149
Kolmogorov-Smirnov Z ,857
Asymp. Sig. (2-tailed) ,455
Dari hasil analisis diatas diperoleh persamaan regresi sebagai berikut: Y= 39,011 + 0,303X1– 0,083X2
Bedasarkan persamaan regresi maka dapat diinfretasikan beberapa hal antara lain: 1. Nilai konstanta persamaan regresi sebesar 39,011 menyatakan bahwa jika
tidak ada kepemimpinan dan motivasi maka kinerja guru adalah 39,011. 2. Nilai koefisien regresi kepemimpinan 0,303 menyatakan bahwa kenaikan
satu satuan kepemimpinan dengan asumsi motivasi tetap maka akan meningkatkan kinerja guru sebesar 0,303 satuan.
3. Nilai koefisien regresi motivasi kerja sebesar -0,083 menyatakan bahwa setiap kenaikan satu satuan motivasi akan menurunkan kinerja guru sebesar 0,083 satuan.
4.2.4.2. Koefisien Determinasi (R2)
Koefisien determinasi menunjukan seberapa besar kemampuan variabel kepemimpinan dan motivasi dalam menerangkan variasi variabel kinerja guru. Berdasarkan hasil analisis seperti pada tabel 4.5, koefisien determinasi (R2) yang diperoleh sebesar 0.156. Hal ini menunjukan bahwa besarnya kinerja guru yang mampu diterangkan oleh kepemimpinan dan motivasi sebesar 15,6% sedangkan sisanya 84,4% diterangkan oleh variabel-variabel diluar penelitian.
4.2.4.4 Uji t
Uji digunakan untuk mengetahui secara individual pengaruh kepemimpinan dan motivasi terhadap kinerja guru. Dalam penelitian signifikansi uji t dapat dilihat dari nilai signifikansinya dan perbandingan t hitung dan t tabel. T tabel yang diperoleh sebesar 2,042. Hasil uji t pada penelitian ini dapat dilihat pada tabel 4.5
a. Variabel kepemimpinan
Hasil analisis menunjukan t hitung untuk variabel kepemimpinan (X1)
sebesar 2,355 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,025. Berdasarkan hasil ini dapat dilihat bahwa nilai t hitung > t tabel dengan nilai signifikansi < 0,05 yang artinya kepemimpinan berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Jadi hipotesis pertama diterima.
b. Variabel Motivasi kerja guru
-0,581 dengan tingkat signifikansi sebesar 0,565. Berdasarkan hasil ini dapat dilihat bahwa nilai -t hitung < -t tabel (-0,581 < - 2,042) dengan nilai signifikansi > 0,05 yang artinya motivasi kerja guru tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru. Jadi hipotesis kedua ditolak
4.2.4.3 Uji F
Uji F dilakukan untuk mengetahui apakah variabel kepemimpian dan motivasi mempunyai pengaruh simultan terhadap variabel kinerja guru. Nilai signifikansi yang diperoleh dalam uji F ini lebih besar dari 0,05 yaitu 0,079. Jadi dapat disimpulkan bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi secara simultan tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Signifikansi uji F juga dapat dilihat dari perbandingan F hitung dan F tabel. F hitung yang diperoleh sebesar 2,772 dan F tabel sebesar 3,32. Dari hasil ini dapat dilihat bahwa F hitung < F tabel yang artinya kepemimpinan dan motivasi secara bersama-sama tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Jadi hipotesis ketiga ditolak.
4.3 Pembahasan
Keberhasilan suatu organisasi dipengaruhi oleh kinerja (job performance) sumber daya manusia. Oleh karena itu setiap lembaga/perusahaan akan berusaha untuk meningkatkan kinerja pegawai dalam mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan. Ada berbagai faktor yang dapat meningkatkan kinerja pegawai antara lain faktor kepemimpinan dan motivasi kerja. Faktor-faktor tersebut secara sendiri-sendiri maupun secara bersamaan ikut berperan menentukan tercapainya kinerja guru yang maksimal.
Kepemimpinan ditandai dengan komitmen untuk mencapai visi. Komitmen penuh gairah, kejelasan terhadap apa yang bisa digabung dengan kesadaran memiliki sumber daya yang tersedia untuk membantu pemimpin sampai pada tujuan (Ambarita, 2015:55). Berdasarkan hasil regresi diperoleh persamaan Y= 39,011 + 0,303X1 k– 0,083X2. Hal ini menunjukan bahwa dengan
Nurchasanah (2012) yang juga mengungkapkan hal yang sama yaitu variabel persepsi kepemimpianan kepala sekolah, motivasi berprestasi dan kompensasi secara parsial berpengaruh positif terhadap kinerja guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis pertama penelitian ini diterima.
Motivasi adalah suatu perangsang keinginan daya gerak kemauan bekerja seseorang. Setiap motif mempunyai tujuan tertentu yang ingin dicapai ( Hasibuan dalam Danang 2012:191). Dari analisis diperoleh nilai koefisien regresi untuk variabel motivasi sebesar -0.083 yang menunjukan bahwa dengan kenaikan satu satuan motivasi kerja akan menurunkan kinerja guru sebesar 0,083. Berdasarkan uji t diperoleh kesimpulan bahwa motivasi kerja tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru yang dapat dilihat dari besarnya - t hitung (-0.581) < - t tabel (- 2,042) dengan tingkat signifikan 0.566. Hasil penelitian ini mendukung penelitian sebelumnya yang dilakukan oleh Lie Liana, Tristina Rijanti (2016) yang menyatakan bahwa motivasi tidak berpengaruh terhadap kinerja guru. Jadi dapat disimpulkan bahwa hipotesis kedua ditolak.
Dari hasil Uji F, memperlihatkan bahwa variabel kepemimpinan dan motivasi secara bersamaan tidak berpengaruh signifikan terhadap kinerja guru SMAN 3 Salatiga. Hal tersebut ditunjukkan dari nilai F hitung sebesar 2,772 dengan tingkat signifikansi 0,079 (lebih dari 0,05). Jadi, hipotesis ketiga dalam penelitian ini ditolak.