• Tidak ada hasil yang ditemukan

Hubungan Antara Incidence dan Prevalence

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Hubungan Antara Incidence dan Prevalence"

Copied!
5
0
0

Teks penuh

(1)

Pertemuan 3

Prof. dr. Hamam Hadi, MS, Sc.D

11 November 2014

Tim HO : Nia-Nisa-Thia

Hubungan Antara Incidence dan Prevalence (Modul 4)

Karakteristik Insiden dan Prevalensi

Karakteristik Insiden Prevalensi

Tipe Observasi Dinamis Statis

Pembilang (numerator) Kasus Baru dalam periode

waktu tertentu

Kasus Baru+Lama dalam

periode waktu tertentu

Asal bilangan pembilang Penelitian disertai follow

up (cohort study), data

rekam medic, register

penyakit

Penelitian sewaktu

(cross-sectional)

Pembagi (denominator) Populasi berisiko Total Populasi

Asal bilangan pembagi Penelitian mengenai

jumlah rata-rata populasi

berisiko

Perkiraan total jumlah populasi

saat itu

Ekspresi Jumlah kasus baru per unit

populasi per unit waktu

Contoh : 10 per 1000

penduduk/tahun

Persentase jumlah kasus

(lama+baru) terhadap total

penduduk

Contoh : 10%

Indeks kematian

1. Crude Mortality Rates (CMR) atau Crude Death Rate (CDR)

Merupakan rasio kematian pada semua umur beradasarkan semua penyebab kematian

CMR/CDR = x1.000

tahun tengah pd

populasi total

penyebab semua

dari kematian

(2)

2. Cause specific Mortality Rates

Merupakan kejadian kematian yang disebabkan oleh hal yang spesifik pada populasi.

Lung cancer mortality rate = ker x1.000

3. Case Fatality Rates (CFR)

Menggambarkan tingkat kematian diantara orang yang sakit. Dapat digunakan untuk

menggambarkan keseriusan penyakit dan manfaat dari terapi baru.

CFR = x1.000

4. Proportionate Mortality Rate (PMR)

Rasio kematian akibat suatu penyakit terhadap total kematian

PMR = x100%

5. Standardized Mortality Ratio (SMR)

Rasio jumlah kematian (observed deaths ) pada kelompok pengamatan dibandingkan

dengan jumlah kematian (expected deaths) pada populasi umum.

SMR = 100%

expected date x death observed

6. Adjusted Rate

Adjusment memiliki pengertian sebagai prosedur yang dijalankan selama analisa data

(diantaranya analisa multivariat dan stratifikasi) yang bertujuan untuk menghilangkan

perbedaan/variasi (misal jenis kelamin, umur, dll) antar subyek/kelompok yang

dikhawatirkan dapat mempengaruhi hasil (jika tidak dihilangkan). Jika yang diadjust

adalah umur maka disebut age-adjusted mortality rate. Sedangkan jika yang diadjust

adalah jenis kelamin maka disebut sex-adjusted mortality rate, dsb.

Berdasarkan prosedurnya, dibedakan menjadi direct dan indirect adjustment (untuk

(3)

Contoh kasus indirect adjustment (ciri indirect adjustment : membutuhkan angka crude

death rate dari populasi umum)

Di suatu populasi yang terdiri dari 534.533 orang laki-laki kulit putih pekerja tambang

terdapat 436 kematian karena TBC pada tahun 1950. Apakah kematian karena TBC pada

populasi tersebut sama/lebih kecil/lebih besar dari kematian yang diharapkan terjadi pada

laki-laki kulit putih pada populasi umum (bukan pekerja tambang)? Berikut data kematian

dari kedua kelompok

Age (Years)

Estimated Population

Of White Miners

Death Rate (Per 100.000) for TBC, All Forms In White Males, In The General Population

Expected Deaths From TBC, All Forms, In White Miners If They Had the Same Risks As The General Population

Observed Deaths From

TBC, All Forms, In White Miners

(1) (2) (3) = (1) X (2)/100.000 (4)

20 – 24 74,598 12,26 9,14 10

25 – 29 85,077 16,12 13,71 20

30 – 34 80,845, 21,54 17,41 22

35 – 44 148,870 33,96 50,55 98

45 – 54 102,649 56,82 58,32 174

55 – 59 42,494 75,23 31,96 112

Totals 534,533 215,93 181,09 436

Jawab :

Standarized mortality rate = 100%

181 436 % 100

expected deathx x death

observed =

= 241%

Kesimpulan :

Pada populasi kulit putih pekerja tambah terdapat kelebihan kematian (excess death rate)

karena TBC sebesar 141% (241% - 100%) dibandingkan kulit putih di populasi umum

atau

Laki-laki kulit putih pekerja tambang lebih berisiko untuk mati karena TBC dibandingkan

(4)

Contoh Kasus Direct Adjustment

Comparison of total death rates in a population at two different time-periods

Early Period 1980 Later Period 2000

Population Number

Of Deaths

Death Rate Per 100.000

Population Number

Of Deaths

Death Rate Per 100.000

900.000 862 96 900.000 1.130 126

Comparison of age-specific death rates in the two time-periods

Early Period Later Period

Age Group

Population Number of Death

Death Rate

Per 100.000

Population Number

of Death

Carrying out an age-adjustment using the total of the two populations as the standard

Age All

Standard Population

1.800.000

“Early” rate Per 100.000

Expected Number of Deaths Using

“Early” Rate

“Later” Rate per 100.000

Expected Number of Deaths Using

“Later” Rate

(1) (2) (3)

Total Number of Deaths

(5)

Age Adjusted Rate :

Early =

000 . 800 . 1

238 . 2

= 0,0012433 atau 124,33 per 100.000

Later =

000 . 800 . 1

830 . 1

Referensi

Dokumen terkait

Dari desain tersebut dan dengan menggunakan spesifikasi energi proton 13 MeV dan arus berkas proton 40 µA kemudian dihitung yield 18 F, diperoleh hasil volume target air

Fees, Reeve, Warren, 2005, Pengantar Akuntansi , Edisi 21, Salemba Empat, Jakarta Mulayadi, 2001, Sistem Akuntansi , Edisi ke 3, SalembaEmpat, Jakarta. Soemarso S.R,2002,

Dengan mengatur media queries dalam dokumen CSS, maka permasalahan tampilan website yang diakses dari berbagai peralatan dapat diatasi sehingga informasi yang diminta

When you’re looking to influence people and build a powerful business online, authority is the way to go.. People respect other people who have authority, expertise, and

Praktik Pengalaman Lapangan meliputi semua kegiatan kurikuler yang harus dilakukan oleh mahasiswa praktikan, sabagai pelatihan untuk menerapkan teori yang diperoleh

What are the abnormal behaviour of John Nash in “A Beautiful Mind”. What are the causes of schizophrenia of John Nash as found in

Dalam hal ini, peneliti ingin mengetahui posisi rumah makan Spesial Sambal terhadap para pesaingnya yaitu 50-50, Mas Pur, Selaras, dan Oishi berdasarkan persepsi

Pengelolaan kelas adalah proses pemberdayaan sumber daya baik material element maupun human element yang di lakukan oleh guru untuk mendukung kegiatan belajar mengajar