• Tidak ada hasil yang ditemukan

Pertemuan 4 Elastisitas Permintaan dan

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "Pertemuan 4 Elastisitas Permintaan dan"

Copied!
15
0
0

Teks penuh

(1)

TEORI ELASTISITAS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

A. Deskripsi Singkat:

Pada bab ini akan dijelaskan tentang elastisitas permintaan (demand), elastisitasitas

penawaran (supply) serta kegunaan analisis elastisitas permintaan dan penawaran.

B. Relevansi:

Sebelum mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa telah megetahui perbedaan

kepekaan dalam mengkosumsi suatu barang industri dengan barang pertanian.

C. Standar Kompetensi/Tujuan Pembelajaran:

Setelah mengikuti kuliah ini diharapkan mahasiswa telah mengetahui jenis elastisitas dan

kegunaanya dalam proses pengambilan keputusan.

ELASTISITAS PERMINTAAN (DEMAND)

Dalam Hukum Permintaan dikatakan jika harga barang naik maka jumlah barang yang

diminta akan turun, demikian pula sebaliknya ( PQ; PQ)

Dari pernyataan tersebut timbul pertanyaan seberapa besar perubahan jumlah yang diminta

sebagai akibat dari perubahan harga ?

Untuk mengetahui gambaran petanyaan tersebut dapat dicontohkan dengan peristiwa

yang mungkin pernah saudara alami seperti ini:

“Bila harga jeruk Medan turun 20% sedangkan harga handpone pada saat yang sama juga turun 20%” Bagaimanakah respon saudara sebagai seorang konsumen?

Tentu kita akan segera membeli handpone dan kurang respon untuk membeli jeruk

Medan. Faktor utamanya karena handpone merupakan barang industri sedangkan jeruk

Medan merupakan barang pertanian. Dengan demikian kepekaan permintaan konsumen

terhadap hanpone adalah besar atau elastis dan kepekaan permintaan terhadap jeruk

Medan adalah rendah atau inelastis.

Berdasarkan contoh kedua produk tersebut maka kita harus mengetahui definisi elastisitas, jenis

dan kegunaannya dalam pengambilan keputusan.

Elastisitas

Elastisitas adalah berasal dari bahasa Inggris yaitu elasticity yang dalam bahasa Indonesia

baku diartikan dengan kepekaan. Dimana kepekaan terhadap suatu output tersebut dapat

dipengaruhi oleh berbagai faktor seperti harga barang itu sendiri, harga barang lain yang

(2)

Elastisitas Permintaan

Elastisitas Harga

Jenis elastisitas yang pertama kali dipelajari dalam ilmu ekonomi mikro adalah elastisitas

harga. Hal itu disebabkan permintaan suatu barang pada awalnya tergantung pada harga barang

itu sendiri.

Tujuan dari elastisitas harga adalah mengukur seberapa besar perubahan jumlah barang yang

diminta apabila harganya berubah.

Berarti definisi elastisitas harga adalah kepekaan jumlah barang yang diminta terhadap

perubahan harga barang tersebut, dengan asumsi bahwa hal-hal lain tidak berubah.

Secara matematis elastisitas harga adalah prosentase perubahan jumlah barang yang

diminta dibagi dengan prosentase perubahan harga.

Penulisan elastisitas permintaan atau harga dengan simbul eD yang secara umum dapat

dirumuskan sebagai berikut:

harga perubahan Prosentase

diminta yg.

jumlah perubahan

Prosentase 

D E

Apabila: ED > 1  Permintaan Elastis

ED < 1  Permintaan In Elastis

ED = 1  Permintaan Unitary

Dari rumus ED di atas maka dalam teknik perhitungannya ada dua yaitu elastisitas titik dan

elastisitas garis.

Ad 1. Elastisitas Titik

Untuk penerapan perhitungan elastisitas titik dapat diuraikan sebagai berikut:

Contoh Soal Diskrit:

Seorang konsumen memilki permintaan terhadap suatu produk dengan kondisi disaat

harga sebesar 90 maka output yang diminta sebesar 240. Sedangkan disaat harga meningkat

menjadi sebesar 120 maka output yang diminta sebesar 160.

Pertanyaan:

a. Hitunglah elastisitas titik yang mungkin terjadi!

b. Hitunglah elastisitas garis!

Jawab:

(a) Anggaplah posisi awal: P1 = 90 dan Q1 = 240 sehingga terjadilah titik A (240,90). Kemudian

(3)

Dengan demikian rumus elastisitas titiknya adalah:

Tiga macam penyelesaian dari elastisitas titik yang kemungkinan dapat dilakukan sebagai

berikut (Ari Sudaraman)

Dari ketiga rumus penyelesaian tersebut maka:

1. eD = - (160 -240)/(120-90) x 90/240

Jadi yang memiliki jawaban paling dekat dan benar adalah eD = 1,5 dan eD = 1,4.

Contoh Soal data kontinu :

1) Fungsi Permintaan untuk suatu komoditi ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut: Q =

245 – 3,5 P

Apabila harga barang sebesar Rp10,- berapa besarnya elastisitas harga tersebut ?

2) Fungsi Permintaan untuk suatu komoditi ditunjukkan oleh persamaan sebagai berikut : P =

(4)

Apabila output ditetapkan sebesar 10 berapa besarnya elastisitas harga untuk barang

tersebut?

Jawab:

1. Solusi pertama adalah subitusikan P = 10 kedalam persamaan fungsi permintaan seperti

terlhat dibawah in:

Q = 245 – 3,5P

Q = 245 – 3,5 x 10

Q = 245 – 35

Q = 210

Solusi kedua adalah tulskan rumus elastisitas permntaan sebagai berikut:

eD = - Q/P x P/Q

eD = - (-3,5) x 10/210

eD = 35/210

eD = 0,1667

Berarti eD < 1 sehingga termasuk inelastis. Contoh: Barang pertanian seperti jeruk, tomat

dan sebagainya.

2. Solusi pertama subtitusikan Q = 10 kedalam persamaan sehingga menjadi:

P = 940 – 48 x 10 + 100

P = 940 – 480 + 100

P = 560

Solusi kedua dengan menggunakan rumus elastisitas permintaan seperti soal nomor satu

diatas maka kita mulai dengan tahapan sebagai berikut:

a. Selesaikan P/Q = -48 + 2Q

b. Subtitusikan Q = 10 ke persamaan a sehingga: P/Q = 48 + (2 x 10) = 48 + 20 =

-28

c. Jika P/Q = -28 maka Q/P = 1/-28

d. Subtitusikan P = 560 , Q = 10 dan Q/P = 1/-28 kedalam rumus berikut:

eD = - Q/P x P/Q

eD = - (1/-28) x (560/10)

eD = 2

Berarti eD > 1 sehingga termasuk elastis. Contoh: Barang industri seperti handpone, baju,

(5)

Ad 2. Elastisitas Garis

Dalam ilmu matematika pengertian garis adalah hubungan atau penjumlahan dari dua

titik. Dengan demikan elastsitas garis dcirikan oleh penjumlahan harga (P1 dan P2) dan output

(Q1 dan Q2).

Menurut Sadono Sukirno (2012) istilah lan dari elastisitas garis adalah elastisitas titik

tengah karena dari perumusannya pun terlihat (P1 + P2)/2 dan (Q1 + Q2)/2.

Dengan menggunakan istilah elastisitas garais atau ttik tengah maka rumus lengkapnya sebagai

berikut:

Perhitungan elastisitas garis harus menggunakan data diskrit seperti terlihat pada Tabel 1 berikut

(Samuelson: 1997):

Tabel 1. Perhitungan Elastisitas Harga Sepanjang Kurva Permintaan Linear

(6)

 Sebagai contoh untuk eDAB dapat dilakukan perhitungan dengan cara sebagai berikut: EDAB = - Q/P x (PA+PB) / (QA+QB)

= - (10 – 0) / (4 – 6) x (6 + 4) / (0 + 10)

= 10/2 x 10/10

= 5

Walaupun penjabaran rumus pada poin kedua tersebut sekilas berbeda dengan

perhitungan dalam Tabel 1 namun bila ditelaah lebih jauh sama. Dengan alasan bila variabel

penyebut (QA +QB) dan pembilang (PA + PB) sama-sama dibagi dua maka menurut hukum

matematik dapat dihilangkan. Berarti penggunaan rumus poin dua tersebut sebenarnya

menyederhanakan rumus umum dari elastsitas garis yang telah diuraikan dalam Tabel 1.

Disamping menggunakan contoh melalui tabel maka perhitungan elastisitas garis dapat

pula ditunjukkan melalui data grafik permintaan seperti terlihat pada Gambar 2 berikut :

Gambar 2. Elastisitas Harga Atas Permintaan

Pada Gambar 2 di atas terlihat ada tiga jenis kurva permntaan. Untuk mengetahui nilai elastisitas

permntaan ketiga kurva permntaan tersebut dapat diuraikan sebagai berikut:

a. Pada Gambar 2 (a) terlhat kurva permintaan dtentukan oleh titik A (1, 1000) dan B (3,

500). Dengan demikian besarnya elastsitas permintaan (eD) dapat dihitung sebagai

berikut:

ED = - Q/P x (PA + PB)/ (QA + QB )

ED = - ( 3 – 1 )/ (500 – 1000 ) x ( 1000 + 500)/ ( 1 + 3 )

ED = 2/500 x 1500/4

ED = 1,5

(7)

b. Pada Gambar 2 (b) kurva permintaan ditentukan oleh titik A (1000, 1) dan B (2000, 0,5).

Dengan menggunakan cara yang sama seperti kasus a tersebut maka elastisitas

permintaan (ED) dapat diperoleh sebagai berikut:

ED = - (2000 – 1000)/(0,5 – 1) x (1 + 0,5)/(1000 + 2000)

ED = 1000/0,5 x 1,5/3000

ED = 1

Berarti ED unitary

c. Pada Gambar 2 (c) kurva permintaan ditentukan oleh titk A (10, 4) dan B (15, 2). Dengan

menggunakan cara yang sama seperti kasus a dan b maka penyelesaian elastistas

permintaan (ED) sebagai berikut:

ED =- (15 – 10)/(2 – 4) x (4 + 2)/( 10 + 15)

ED = (5/2) x (6/25)

ED = 0,6

Berarti ED < 1 atau inelastis.

Berdasaran perhitungan di atas terlihat bahwa: Kemiringan (Slope) vs. Elastisitas

Selain memiliki nilai normal seperti di atas ternyata elastisitas permintaan (ED) juga

memiliki nlai ekstrim seperti terlhat pada Gambar 3 berikut:

(8)

Dari Gambar di atas kita dapat melihat kurva permintaan DD ada yang berbentuk

horisontal dan vertikal. Dimana kurva DD yang horisontal dicirikan dengan harga yang sama,

misalnya A (100, 100) dan B (200, 100). Kemudian dilakukan perhitungan elastisitas garis

seperti pada Gambar 2 maka hasilnya:

ED = - (100 – 200) / (100 – 100) x (100 + 100) / (100 + 200)

ED = (100/0) x (200/300)

ED = ~

Oleh karena ED = ~ berarti tak terhingga maka disebut elastis sempurna.

`Sedangkan kurva permintaan DD yang vertikal dicirikan dengan output yang sama,

misalnya titik A ( 200, 50 ) dan B ( 200, 150 ). Kemudian dilakukan perhitungan elastisitas garis

sebagai berikut:

ED = - (200 – 200) / (150 – 50) x (50 + 100) / (200 + 200)

ED = (0/100) x (150/400)

ED = 0

Oleh karena ED = 0 berarti kecil sekali sehingga disebut inelastis sempurna

Elastisitas harga atau permintaan juga dapat diterapkan pada suatu garis lurus seperti

terlihat pada Gambar 4 berikut:

Gambar 4. Elastisitas Suatu Garis Lurus

Dari Gambar 4 di atas terlihat adanya kurva permintaan DD yang terdiri dari titik A (0 ,

4), B (1, 3), M (2, 2), R (3, 1) dan Z (4, 0). Sesuai dengan hukum matematika bila kurva

permintaan berbentuk garis lurus maka dapat dicari fungsi permintaannya sebagai berikut:

Dimisalkan kita menggunakan titik A (0, 4) dan B (1, 3) dan dicari nilai a dan b pada persamaan

permintaan: QD = a + b P. Adapun caranya adalah b = Q/P sehingga b = (1 – 0)/(3 – 4 ) = -1.

(9)

a + b PA sehingga diperoleh 0 = a – 1. 4 maka hasilnya: 0 = a – 4 akhirnya a = 4.

Dengan demikian QD = 4 – P

Berdasarkan persamaan tersebut maka nilai elastisitas titik pada titik A adalah: ED = - (-1). 4/0

maka eD = ~ atau elastis sempurna.

Nilai elastisitas permintaan di titik B (1, 3) adalah: ED = - (-1 ). 3/1 maka ED = 3 berarti ED > 1

atau elastis.

Nilai elastisitas permintaan di titik M (2, 2) adalah: ED = - (-1). 2/2 maka ED = 1 sehingga ED

unitary.

Nilai elastisitas permintaan di titik R (3, 1) adalah ED = - (-1). 1/3 maka ED = 1/3 atau ED < 1

sehingga ED inelastis.

Nilai elastisitas permintaan di titik Z (4, 0) adalah ED = - (-1). 0/4 maka ED = 0 atau inelastis

sempurna.

Beberapa Faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga

- Ada empat faktor yang menyebabkan mengapa elastisitas untuk berbagai macam komoditi

itu berbeda-beda, yaitu:

a. Tersedia atau tidaknya barang pengganti yang baik di pasar.

Apabila jumlah barang pengganti yang tersedia di pasar cukup besar maka kepekaan

konsumen terhadap jumlah barang yang diminta akan besar. Sebagai contoh permintaan

terhadap pakaian jadi akan dihadapkan dengan barang subitusi yang banyak dan beraneka

ragam sehingga respon konsumen terhadap barng undustri tinggi.

b. Jumlah penggunaan dari barang lain.

Apabila penggunaan dari barang lain cukup besar maka akan berdampak permintaan

terhadap barang tersebut relatif tinggi. Dengan demikian elastisitas permintaan akan

elastis.

c. Jenis barang dalam pola preferensi.

Apabila jenis barang dalam pola referensi cukup tinggi maka elastisitas permintaan akan

elastis. Sebagai contoh pola referensi terhadap hanpone relatif tinggi sehingga permintaan

terhadap handpone akan memiliki nilai elastisitas yang tinggi.

d. Periode waktu dimana konsumen membutuhkan barang itu.

Apabila periode waktu penggunaan barang tersebut relatif lama maka kepekaan terhadap

permintaan barang tersebut relatif tinggi. Sebaliknya bila permintaan barang tersebut

untuk waktu yang relatif pendek maka elastisitas permintaannya akan inelastis. Contoh

(10)

Elastisitas Silang (Price Cross - Elasticity of Demand) - Pengukuran elastisitas silang

Dalam pengukuran elastisitas silang harus diperhatikan dua hal yaitu:

1. Jenis barang

Elastisitas silang menghubungkan dua jenis barang yang diminta oleh orang konsumen.

2. Hubungan kedua jenis barang

Elastisitas silang akan memiliki hubungan saling melengkapi atau saling mengganti.

- Definisi elastisitas silang adalah pengukuran tentang derajad kepekaan relatif dari jumlah

barang yang diminta sebagai akibat adanya perubahan tingkat harga barang yang lain.

- Rumus elastisitas silang adalah sebagai berikut:

X

Q

Y

P

Y

ΔP

X

ΔQ

XY

E

.

dimana:

QX = jumlah barang X yang diminta konsumen dalam unit waktu tertentu

PY = tingkat harga barang Y per unit

 = perubahan

 Apabila nilai eXY > 0 maka kedua barang tersebut memiliki sifat saling menggantikan

atau punya hubungan substitusi.

Sebagai contoh adalah teh dengan kopi.

 Sebaliknya apabila nilai eXY < 0 maka kedua barang tersebut memiliki sifat saling

melengkapi atau punya hubungan komplementer.

Sebagai contoh adalah teh dengan gula.

Elastisitas Penghasilan (Income Elasticity of Demand)

- Pada fungsi permintaan kita mengenal secara sederhana bahwa konsep permintaan

dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan dan pendapatan.

Konsep permintaan tersebut secara matematik dapat dituliskan sebagai berikut: QDx = f (PX,

Py, Pz, I)

- Khusus untuk penghasilan secara umum akan mengalami kondisi yang berubah-ubah

sehingga akan mempengaruhi daya beli konsumen tersebut terhadap barng yang dimintanya.

- Definisi elastisitas penghasilan adalah tingkat perubahan relatif dari jumlah barang yang

diminta konsumen karena adanya perubahan penghasilan.

(11)

Q

I

.

ΔI

ΔQ

I

ΔI

:

Q

ΔQ

I

E

dimana:

I = tingkat penghasilan konsumen

Q = jumlah barang yang diminta  = jumlah perubahan

 Dari rumus tersebut bila nilai elastisitas penghasilan adalah inelastis (0<eI < 1) maka

barang tersebut termasuk barang normal.

 Bila eI > 1 atau elastis maka barang tersebut termasuk barang mewah atau luxs (luxuries).  Bila eI = 1 maka barang tersebut merupakan barang kebutuhan pokok.

 Bila eI < 0 maka barang tersebut termasuk barang inferior.

- Contoh dari perhitungan seluruh elastisitas permintaan adalah seperti yang dikemukakan oleh

Domonick Salvatore(2001) sebagai berikut:

Perusahaan bernama Tasty Company memasarkan kopi merek X dan mengestimasi regresi

dari permintaan akan kopinya adalah:

QX = 1,5 – 3,0 PX + 0,8 I + 2,0 PY – 0,6 PS + 1,2 A

dimana:

QX = penjualan kopi merek X di amerika Serikat

PX = harga kopi merek X

I = pendapatan disposable perseorangan

PY = harga kopi pesaing

PS = harga gula

A = pengeluaran iklan kopi merek X

Bila:

PX = 2, I = 2,5 PY = 1,80, PS = 0,50 A = 1

Pertanyaan:

a. Berapakah jumlah permintaan kopi merek X tersebut?

b. Hitunglah seluruh elastisitas yang saudara dapatkan!

Jawab:

a. QX = 1,5 – 3,0 (2) + 0,8 (2,5) + 2,0 (1,8) – 0,6 (0,50) + 1,2 (1) = 2

b. eDX = 3 x (2/2) = 3

Oleh karena eDX > 1 maka kopi merek X dianggap punya sifat elastis. Walaupun

jawaban tersebut menyimpang dengan uraian di muka namun untuk negara maju seperti

(12)

 eI = 0,8 x 2,5/2 = 1

Oleh karena eI = 1 maka kopi merek X di amerika Serikat termasuk barang kebutuhan

pokok.

 eXY = 2,0 x 1,80/2 = 1,80

Oleh karena eXY > 1 maka hubungan kopi dengan pesaing kopi saling menggantikan

atau memiliki hubungan subtitusi.  eXS = - 0,6 x 0,50/2 = - 0,15

Oleh karena eXS = - 0,6 maka hubungan kopi dan gula adalah saling melengkapi atau

bersifat komplementer.

Elastisitas harga atas Penawaran

- Penawaran suatu produk secara umum dipengaruhi oleh faktor yang sama seperti permintaan

yaitu harga barang itu sendiri, harga barang lain yang berkaitan, teknologi, biaya produksi

dan faktor khusus.

- Dalam pembahasan elastisitas penawaran hanya dipengaruhi oleh harga barang itu sendiri.

Kemudian mengingat hukum penawaran menyatakan adanya hubungan yang searah antara

harga (P) dan output (Q) maka dalam perumusan elastisitas penawaran sama dengan

elastisitas permintaan namun tidak boleh menggunakan tanda minus/negatif.

- Dengan demikian rumus elastisitas penawaran adalah:

eS = DQ/DP. P/Q

- Nilai elastisitas penawaran terbagi menjadi dua yaitu nilai umum dan ekstrim. Dimana nilai

umum elastisitas penawaran yaitu elastis (eS > 1 ), inelastis (eS < 1) dan unitary (eS = 1).

Sedangkan nilai ekstrim yaitu elastis sempurna (eS = ~ ) dan inelastis sempurna ( eS = 0).

- Elastisitas penawaran in elastis sempurna akan terjadi apabila berapapun harga barang yang

ditawarkan maka jumlah barang yang ditawarkan tidak berubah.

- Elastisitas penawaran elastis sempurna akan terjadi apabila penurunan harga sedikit saja akan

mengurangi jumlah barang yang ditawarkan hingga mencapai nol. Dengan lain perkataan

kenaikan harga sedikit saja akan menambah jumlah barang yang ditawarkan yang sangat

besar.

- Secara sederhana penulisan rumus dan grafik elastisitas penawaran dapat pula dituliskan

dan digambarkan sebagai berikut:

harga kenaikan Prosentase

ditawarkan yg.

jumlah perubahan

Prosentase 

(13)

Gambar 5.Elastisitas Penawaran

Keterangan:

Gambar 5 di atas menunjukkan adanya kesamaan ciri grafik untuk kasus penawaran dan

permintaan yang memiliki nilai ekstrim yaitu lurus horisontal untuk nilai elastisitas yang elastis

sempurna (eS = ~) dan lurus vertikal untuk kondisi inelastis sempurna (eS = 0).

Faktor-faktor yang Mempengaruhi Elastisitas Harga Atas Penawaran

Ada dua faktor penting yang mempengaruhi besar kecilnya elastisitas penawaran yaitu:

1. Kapasitas Produksi

Secara umum setiap produsen senantiasa berharap untuk dapat meproduksi output secara

maksimum. Hal itu tergantung dari kapasitas produksi yang dimiliki. Bila output yang

dihasilkan besar karena input atau faktor produksinya melimpah maka outputnya juga

melimpah sehingga elastisitas penawaran akan elastis (eS > 1).

Sebaliknya bila produk emas yang memerlukan proses penambangan cukup berat maka

terlihat adanya kenaikan harga yang sangat tinggi dibandingkan dengan pertambahan

outputnya. Dengan demikan produk tersebut diperkirakan akan mempunyai elastisitas yang

inelastis (eS < 1).

Dengan demikian dapat disimpulkan bila biaya untuk meningkatkan penawaran output besar

maka akan menyebabkan elastisitas penawaran yang inelastis.

2. Kurun Waktu

Berbicara tentang kurun waktu maka kita dapat membagi menjadi tiga yaitu jangkaw awktu

yang sangat penedek, jangka pendek dan jangka panjang.

- Jangka sangat pendek (momenta ry run) mencerminkan kondisi yang tidak ada peluang

(14)

segar di pasar tradisional tidak ada peluang bagi mereka untuk dapat meningkatkan

output yang ditawarkan. Dengan demikian bila outputnya diminati konsumen mereka

dapat saja meningkatkan harga jualnya namun dengan output yang tetap. Sebaliknya bila

respon konsumen sangat rendah terhadap ikan yang ditawarkan besar kemungkinan harus

dijual dengan harga yang rendah namun dengan jumlah output yang tetap. Ciri kurva

penawaran adalah inelastis sempurna.

- Jangka pendek (short run) adalah mencerminkan kondisi yang dapat memberikan

peluang bagi produsen untuk meningkatkan jumlah output yang ditawarkan dengan

meningkatkan faktor produksi variabelnya. Sebagai contoh seorang penjahit yang dalam

jangka pendek ingin meningkatkan output yang ditawarkan maka caranya dengan

menambah tenaga kerja yang digunakan karena bersifat variabel. Ciri kurva penawaran

adalah inelastis.

- Jangka panjang (long run) mencerminkan tingginya peluang bagi produsen untuk

meningkatkan output yang ditawarkan dengan meningkatkan penggunaan faktor produksi

baik yang variabel mapun yang jangka pendek dianggap tetap. Sebagai contoh seorang

petani dalam meningkatkan output yang ditawarkan dapat dilakukan dengan

meningkatkan penggunaan tenaga kerja dan luas lahan pertanian. Ciri kurva penawaran

adalah elastis.

KEGUNAAN ANALISIS PERMINTAAN DAN PENAWARAN

Secara umum kegunaan analisis elastisitas permintaan dan penawaran adalah untuk

memprediksi besarnya respon terhadap jumlah output yang diminta dan ditawarkan pada pasar

bila terjadi perubahan harga, pendapatan dan kenaikan biaya produksi (Lia Amaliawati dan Asfia

Murni, 2014).

Dilihat dari faktor harga barang itu sendiri menunjukkan untuk barang industri memiliki

sifat elastis (eD > 1) sedangkan barang pertanian memiliki sifat inelastis (ed < 1). Bila dilihat

dari faktor pendapatan konsumen kegunaan elastisitas harga untuk mengetahui apakah barang

yang diminta tergolong barang inferior ataukah barang normal. Dimana untuk barang inferior

memiliki hubungan negatif sedangkan untuk barang normal akan memiliki hubungan positif.

Secara khusus kegunaan analisis elastisitas permintaan dan penawaran dapat

dikemukakan sebagai berikut :

1. Bagi produsen adalah sebagai pedoman dalam menyususn kebijakan produksi dan

perdagangannya. Dimana bila sifat barang yang diproduksi adalah elastis maka akan lebih

(15)

berdampak tptal penerimaan produsen akan meningkat. Sebaliknya untuk barang yang

permintaannya memiliki sifat inelastis maka pertamabahan penawaran kemungkinan akan

lebih merugikan produsen.

2. Bagi konsumen adalah sebagai pedoman dalam menentukan pilihan barang yang akan dibeli

ketika terjadi perubahan harga dan pendapatan. Dimana keputusan konsumen akan lebih

meningkatkan permintaan terhadap barang yang sifatnya elastis.

3. Bagi pemerintah adalah sebagai pedoman untuk mengendalikan harga pasar baik melalui

kebijakan harga maupun fiskal melalui pajak dan subsidi. Untuk kebijakan harga dapat

dilakukan pemerintah kemungkinan dengan penetapan harga maksimum dan minimum.

Dengan mengingat sifat barang pertanian inelastis maka kebijakan harga maksimum dan

minimum sangat diperlukan untuk menstabilkan perekonomian.

Kemudian untuk kebijakan fiskal melalui pajak dilakukan pemerintah dengan melihat

elastisitas dari barang yang dihasilkan. Bila barang tersebut tergolong kebutuhan pokok

mungkin dikenakan pajak yang relatif rendah dibandingkan dengan barang mewah besar

kemungkinan dikenakan pajak yang tinggi.

Demikan pula dengan pemberian dan pencabutan subsidi harus pula diperhatikan sifat

produknya. Untuk produk migas yang tergolong kebutuhan pokok di Indonesia besarnya

subsidi yang dicabut harus disesuaikan dengan daya beli masyarakat. Sebaliknya untuk

sektor industri yang telah mampu bersaing di pasar internasional pemerintah dapat pula

mencabut subsidi dengan jumlah yang relatif besar.

DAFTAR PUSTAKA

Domonick Salvatore, Managerial Economics dalam Perekonomian Global, Edisi Keempat Jilid 1, Erlangga, Jakarta: 2001.

Lia Amaliawati dan asfia Murni, Ekonomika Mikro, PT Reflika Aditama, Bandung: 2014.

Paul A. Samuelson & William D. Nordhaus, Mikro Ekonomi, Edisi Keempat Belas, Erlangga, Jakarta: 1997.

Gambar

Tabel 1. Perhitungan Elastisitas Harga Sepanjang Kurva Permintaan Linear
Gambar 2. Elastisitas Harga Atas Permintaan
Gambar 3. Permintaan yang sangat elastis (elastis sempurna) dan Permintaan yang sangat in elastis (in elastis sempurna)
Gambar 4. Elastisitas Suatu Garis Lurus
+2

Referensi

Dokumen terkait

adalah kurang dari satu, yaitu apabila perubahan pendapatan menimbulkan perubahan yang kecil saja terhadap jumlah yang diminta.  Elastisitas pendapatan dikatakan

efek substitusi: yaitu perubahan jumlah barang yang diminta konsumen semata-mata sebagai dampak perubahan harga relatif setelah pendapatan riil konsumen

Jika harga suatu barang turun sebesar a% dan meng- akibatkan jumlah barang bersangkutan yang diminta naik sebesar b%, maka elastisitas permintaan barang tersebut terhadap harga

• Elastisitas penawaran (Es) yaitu prosentase perubahan jumlah barang yang ditawarkan akibat terjadinya perubahan harga itu sendiri. • Rumus

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada

Elastisitas harga permintaan adalah derajat kepekaan/ respon jumlah permintaan akibat perubahan harga barang tersebut atau dengan kata lain merupakan perbadingan daripada

Elastisitas harga permintaan adalah sebuah perubahan pada relative jumlah barang yang akan di beli oleh konsumen sebagai pengaruh terhadap perubahan suatu faktor yang

Elastisitas harga adalah rasi / perbandingan antara perubahan relatif jumlah barang yang diminta dengan perubahan relatif.. Metode : Ceramah, tanya jawab,