• Tidak ada hasil yang ditemukan

T2 942015009 BAB III

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "T2 942015009 BAB III"

Copied!
8
0
0

Teks penuh

(1)

35 BAB III

METODE PENELITIAN

1.1 Model Pengembangan

Penelitian ini berjenis penelitian dan

pengembangan atau R & D dengan pendekatan diskriptif kualitatif. Dalam penelitian ini, model pengembangan menggunakan model procedural, dimana model ini bersifat deskriptif, untuk menggariskan langkah-langkah yang dilakukan untuk

menghasilkan produk. Desain Research and

Development (R and D) yang digunakan dalam penelitian ini adalah desain yang dikembangkan oleh Borg and Gall (2003) seperti dikutip oleh Sugiyono (2016, p: 37).

Desain ini memiliki 10 langkah umum yaitu Penelitian dan pengumpulan informasi, Perencanaan, Desain produk awal, Validasi desain (uji pakar), Revisi Produk, Uji Coba Terbatas, Revisi Produk, Uji coba

lapangan operasional, Revisi produk akhir,

mengimplementasikan serta menyebarluaskan produk.

Dari kesepuluh langkah tersebut, penelitian

(2)

36

Desain penelitian dapat digambarkan sebagai berikut:

1.2 Prosedur pengembangan

Dalam penelitian pengembangan ini,

langkah-langkah yang ditempuh berdasarkan desain

pengembangan dari Borg and Gall (2003) dalam Sugiyono (2016, p: 37) adalah sebagai berikut:

1.2.1 Penelitian dan Pengumpulan Informasi

Pada tahap ini akan digunakan peneliti untuk menganalisis kebutuhan, studi literatur, serta mengidentifikasi faktor-faktor yang menjadi

permasalahan, sehingga perlu adanya

pengembangan suatu produk. Pengumpulan

data menggunakan teknik observasi,

Penelitian dan Pengumpula

n Informasi

Perencanaan Produk AwalDesain

Validasi Design (uji pakar) Revisi

Produk Uji Coba

Terbatas

(3)

37

wawancara, angket, studi dokumentasi, serta mengaji penelitian yang relevan.

1.2.2 Perencanaan

Pada tahap ini, peneliti mulai merancang produk yang akan dibuat untuk memecahkan masalah yang telah ditemukan pada tahap pertama. Hal-hal yang direncanakan meliputi penetapan produk yang akan dihasilkan.

1.2.3 Desain produk Awal

Dalam tahap ini, peneliti mulai merancang modul IHT. Pada saat merancang modul, peneliti akan melalui tahap analisa kebutuhan modul, barulah peneliti mulai merancang modul.

1.2.4 Validasi Desain (uji pakar)

Desain produk awal yang sudah disusun, kemudian akan dilakukan uji pakar yang ahli dalam bidangnya. Dalam tahap ini, akan ada 3 orang pakar yang akan menguji draft tersebut, antara lain pakar pelatihan, pakar modul, dan pakar ICT.

1.2.5 Revisi Produk

(4)

38 1.2.6 Uji Coba Terbatas

Modul yang sudah selesai direvisi, selanjutnya akan siap untuk di uji cobakan di kalangan guru SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen.

1.2.7 Revisi Produk

Modul yang telah diuji coba pada lapangan terbatas, selanjutnya dilakukan revisi berdasarkan saran-saran dari uji coba, sehingga modul ini siap digunakan pada uji coba lapangan operasional.

1.3 Uji coba produk 1.3.1 Desain uji coba

Seperti yang telah disebutkan pada BAB I dan II mengenai spesifikasi produk, penelitian ini menghasilkan modul IHT yang dapat digunakan sebagai media dalam pelatihan untuk meningkatkan kompetensi ICT, dimana desain pertama yang akan disusun dapat dilihat pada lampiran 3.1.

1.3.2 Subyek uji coba

Desain produk dalam penelitian

(5)

39

dipilih karena penulis ingin menguji produk langsung kepada subyek yang membutuhkan modul sebagai media pelatihan. Selain itu, karena pertimbangan waktu serta banyaknya kegiatan yang dimiliki oleh Sekolah Dasar lain, maka uji coba dibatasi dalam lingkungan terbatas hanya di SD Negeri Kroyo 1 saja.

1.3.3 Jenis data

Setelah produk diujicobakan di kalangan guru-guru SD Negeri Kroyo 1 Kecamatan Karangmalang Kabupaten Sragen, penulis dapat menetapkan tingkat keefektifan, efisiensi, serta daya tarik modul yang dapat membedakan modul yang dikembangkan dengan modul lain yang serupa.

1.3.4 Instrumen pengumpulan data

Dalam penelitian ini, instrumen pengumpulan data yang digunakan penulis adalah wawancara, observasi, studi dokumentasi, dan angket. Setelah data terkumpul, dilakukan tiangulasi data yang meliputi triangulasi sumber dan teknik. Hal ini dilakukan agar data yang diperoleh dapat diketahui kebenarannya.

1. Wawancara

(6)

40

Kroyo 1 Karangmalang. Peneliti akan mencari informasi dari subyek mengenai sistem pengajaran yang dilakukan guru, penggunaan ICT dalam proses belajar mengajar, serta reimplementasi kurikulum 2013 di lingkungan pendidikan kabupaten Sragen. Teknik wawancara yang digunakan adalah wawancara tidak terstruktur, untuk mengurangi situasi formal yang akan terkesan kaku, sehingga peneliti akan lebih mudah mencari informasi lebih banyak.

Wawancara dengan guru dilakukan dengan menggunakan kisi-kisi seperti yang terdapat dalam lampiran 3.2. Kepada kepala sekolah, peneliti akan

mencari informasi mengenai reimplementasi

kurikulum 2013 di lingkungan pendidikan kabupaten Sragen, khususnya di SD Negeri Kroyo 1 Karangmalang. Selanjutnya peneliti akan mencari

informasi dari guru-guru tentang sistem

pembelajaran dan pengajaran yang diterapkan di SD Negeri Kroyo 1 Karangmalang. Kisi-kisi yang digunakan untuk wawancara dengan kepala sekolah dapat dilihat dalam lampiran 3.3

2. Observasi

Observasi dilakukan untuk mencatat

(7)

41

partisipasi pasif, dimana peneliti datang di kelas, tetapi tidak ikut terlibat dalam kegiatan mengajar. Observasi didalam kelas akan dilakukan dengan mengacu pada kisi-kisi yang terdapat pada lampiran 3.4.

3. Angket

Setelah melakukan observasi dan wawancara, penulis akan menyebarkan angket kepada kepala sekolah dan guru. Angket ini akan menggunakan angket terbuka, dimana angket berisi seperangkat pertanyaan kepada responden untuk dijawab sesuai dengan kehendak dan keadaannya. Jawaban dari angket ini yang akan dianalisis sebagai data. Kisi-kisi angket yang disebar dapat dilihat pada lampiran 3.5

4. Studi Dokumentasi

(8)

42

pelengkap dalam pengambilan data, selain wawancara, observasi, dan angket.

5. Triangulasi Data

Data yang telah diperoleh dari guru akan dikonfirmasi kepada kepala sekolah, begitu juga sebaliknya. Hal ini dilakukan agar data yang diberikan dapat diketahui kebenarannya, sehingga dapat dicari solusi yang tepat. Triangulasi teknik juga dilakukan agar data dapat diolah dengan baik, sehingga diperoleh solusi yang tepat dalam permasalahan yang ada.

1.3.5 Teknik analisis data

Dalam pengambilan data, penulis

menggunakan instrument seperti angket,

melakukan wawancara, studi dokumentasi, dan observasi yang ditujukan kepada seluruh subyek. Dari semua data yang sudah terkumpul, data kemudian dianalisis dengan menggunakan diagram Tulang Ikan (Fish bone). Dari analisis data, dapat diketahui permasalahan apa saja yang terjadi di lapangan, mana saja yang benar-benar dibutuhkan oleh subyek, dan juga hal-hal apa saja yang dapat

dijangkau oleh peneliti, sehingga semua

Referensi

Dokumen terkait

Penelitian ini akan menghasilkan produk penelitian berupa modul In-House Training yang akan digunakan sebagai media untuk meningkatkan kompetensi ICT di kalangan

Hasil penelitian pengembangan ini diharapkan menghasilkan produk dalam pendidikan dan pelatihan model pembelajaran BCCT berbentuk modul pelatihan, terdiri dari : 1)

Kerangka pembuatan media TRALITESI (Traffic Light teks Eksplanasi) ialah menyesuaikan spesifikasi produk yang dibuat. Serta media yang dibuat harus mengacu pada

Tahap ini akan menghasilkan desain produk awal berupa modul yang sebelumnya telah dilakukan penyusunan instrumen penilaian produk untuk dijadikan pedoman

Disebutkan  dalam  bab  II  bahwa  ada  dua  pola  pemanfaatan  media  pembelajaran  yang  dapat  dilakukan,  yaitu  pemanfaatan  media  dalam  situasi  kelas 

Dari hasil pengabdian masyarakat ini, menghasilkan tiga modul pelatihan dengan tampilan seperti yang ditunjukkan pada Gambar 1 Gambar 1 Modul Pelatihan Bisnis Templete Design

Pada tahap pengembangan ini memiliki tujuan untuk menghasilkan sebuah produk modul untuk bahan ajar pembelajaran dan produk yang telah melaluirevisi atas dasar penilaian dari para ahli

Spesifikasi Produk yang Diharapkan Produk yang dikembangkan berupa modul bimbingan klasikal dengan sisipan gambar yang dimodifikasi dan dikembangkan dari modul yang sebelumnya hanya