Nama : Febri Lia Eka Fauzia NIM : 2014017132
Kelas : Akuntansi 4 A4
INTERNAL AUDIT, AUDIT OPERASIONAL DAN AUDIT KEUANGAN PEMERINTAH
AUDIT INTERNAL Pengertian
Auditing internal adalah aktivitas pemberian keyakinan serta konsultasi yang independent dan objektif, yang dirancang untuk menambah nilai dan memperbaiki operasi organisasi. Auditing internal membantu organisasi mencapai tujuannya dengan memperkenalkan pendekatan yang sistematis dan berdisiplin untuk mengevaluasi serta meningkatkan efektivitas proses manajemen risiko, pengendalian, dan pengelolaan.
Evolusi Auditing Internal
Auditing internal berevolusi menjadi aktivitas yang sangat professional yang mencakup penilaian atas efisiensi dan efektivitas semua tahap operasi perusahaan, baik yang bersifat keuangan maupun non keuangan.
Standar-Standar Praktik
IIA telah menetapkan standar praktik yang mengikat para anggotanya. Standar umum yang berkaitan dengan masalah-masalah berikut ini :
a. Indepenensi
b. Keahlian professional c. Ruang lingkup pekerjaan d. Pelaksanaan pekerjaan audit
e. Pengelolaan departemen auditing internal
AUDIT OPERASIONAL Pengertian
Keterbatasan yang terjadi dalam suatu perusahaan dalam melaksanakan audit operasional antara lain:
1. Waktu
Pemeriksa harus memberikan laporan kepada pihak manajemen sesegera mungkin agar masalah yang timbul dapat segera terselesaikan, sehingga menyebabkan terbatasnya waktu pemeriksaan. Untuk mengatasi keterbatasan waktu ini, audit
operasional dapat dilakukan secara teratur untuk menghindari permasalahan tidak menjadi berlarut-larut.
2. Keahlian
Kurangnya pengetahuan dan penguasaan berbagai disiplin ilmu dan bisnis merupakan salah satu keterbatasan. Tidak mungkin seorang pemeriksa dapat menjadi ahli dalam berbagai disiplin bisnis.
3. Biaya
Biaya yang dapat dihemat dari hasil pemeriksaan haruslah lebih besar dari biaya pemeriksaan itu sendiri. Pemeriksaan harus menentukan prioritas tertentu dalam melaksanakan tugasnya sehingga keterbatasan ini dapat teratasi.
Tahap-tahap dalam Audit Operasional a. Memilih auditee
b. Merencanakan audit c. Melaksanakan audit d. Melaporkan temuan e. Melakukan tindak lanjut
AUDIT PEMERINTAHAN Jenis-jenis Audit Pemerintah
a. Audit keuangan: Audit atas laporan keuangan dan audit terkait yang bersifat keuangan.
b. Audit kinerja: Audit kehematan dan efisiensi, dan audit program. Standar Auditing Pemerintah yang Berlaku Umum (GAGAS)
a. Standar umum
Kualifikasi.
Independensi.
Kemahiran profesional.
Pengendalian mutu.
b. Standar pekerjaan lapangan untuk audit keuangan
Standar pekerjaan lapangan GAGAS memasukkan ketiga standar pekerjaan lapangan AICPA tanpa modifikasi. Melalui referensi, juga dimasukkan semua SAS terkait yang dikeluarkan oleh AICPA yang dapat dianggap sebagai interpretasi standar pekerjaan lapangan. Untuk melengkapi standar-standar ini, GAGAS memasukkan lima standar pekerjaan lapangan tambahan sebagai berikut :
Komunikasi auditor.
Tindak lanjut audit.
Ketidaktaatan yang bukan tindakan ilegal.
Pendokumentasian penilaian risiko pengendalian untuk asersi-asersi yang secara signifikan tergantung pada sistem informasi yang terkomputerisasi.
Kertas kerja.
c. Standar pelaporan untuk audit keuangan
Untuk melengkapi keempat standar pelaporan yang berlaku umum yang dikeluarkan AICPA serta SAS terkait, yang semuanya dimasukksn ke dalam GAGAS melalui referensi, yellow book mencantumkan lima standar pelaporan tambahan berikut ini :
Ketaatan pada GAGAS.
Ketaatan pada hukum dan peraturan serta pengendalian internal.
Informasi istimewa dan rahasia.
Pembagian laporan.
Pelaporan mengenai Ketaatan pada Hukum dan Peraturan
Pelaporan mengenai Pengendalian Internal
GAGAS mengharuskan auditor untuk melaporkan kekurangan-kekurangan dalam pengendalian internal yang mereka anggap sebagai kondisi yang dapat dilaporkan. Contoh kondisi yang dapat dilaporkan mencakup :
a. Tidak adanya pemisahan tugas yang bai dan konsisten dengan tujuan pengendalian yang sesuai.
b. Bukti gagalnya menjaga aktiva dari kehilangan, kerusakan, atau penyalahgunaan. c. Tidak cukupnya tingkat kesadaran pengendalian dalam organisasi.