1
BAB 1
PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang
Masa remaja merupakan masa di mana seseorang mengalami proses transisi dari masa kanak-kanak menuju ke jenjang siklus masa psikologis selanjutnya. Para ahli mengatakan masa remaja terjadi pada manusia sekitar usia 13-18 tahun. Masa di mana seseorang akan mencoba-coba hal baru yang menurut mereka menarik, entah hal tersebut baik atau buruk. Masa di mana seseorang mencari-cari jati diri, sehingga kebanyakan seseorang akan meniru figur idola mereka karena dianggap keren.
Pencarian jati diri dengan cara meniru figur idola terkadang dapat berdampak buruk pada perkembangan remaja. Salah satu penyebabnya adalah bila figur yang ditirunya tersebut merupakan figur yang buruk namun tetap dianggap keren. Sehingga semua tingkah laku, perkataan, sikap dan sifat dari figur tersebut akan langsung ditiru olehnya.
Tentunya hal tersebut dapat diartikan bahwa pergaulan tentulah menjadi hal yang sangat penting dalam mencari jati diri. Peran orang tua dalam mengarahkan putra-putrinya dalam memilih pergaulan akan sangat berperan dalam hal ini. Bila remaja tidak diarahkan oleh orang tua, maka mereka akan memilih pergaulan tanpa mengerti dulu apakah pergaulan itu baik bagi mereka nantinya atau tidak. Remaja hanya akan memilih berdasarkan sebuah ajakan atau berfikir bahwa pergaulan itu tampak keren. Sehingga banyak remaja yang menjadi salah pergaulan dan menimbulkan kenakalan remaja.
2 mengakibatkan banyak penyakit fisik dan psikologis/mental. Menurut penelitian mengenai remaja wanita yang pernah melakukan hubungan intim yang dilakukan oleh SKRRI (Survei Kesehatan Reproduksi Remaja Indonesia) pada tahun 2002-2003, diketahui 41,6% dari wanita usia 14-24 tahun sudah kehilangan kegadisannya diluar nikah dan KPAI (Komnas Perlindungan Anak Indonesia) di tahun 2008, diketahui 62,7% dari remaja SMP-SMA sudah tidak perawan.
Seks bebas sangatlah berbahaya karena mengakibatkan berbagai macam penyakit seperti: HIV/AIDS dan PMS (Penyakit Menular Seksual), KTD (Kehamilan yang Tidak Diinginkan), kerusakan organ reproduksi yang disebabkan belum matangnya organ-organ reproduksi (Pemerhati Kesehatan Reproduksi STIKES, mengatakan bahwa usia yang ideal untuk menikah dimulai dari 21 tahun ke atas). Kemudian akibat psikologisnya seperti: rasa bersalah, malu, sedih, benci kepada diri sendiri, benci kepada orang-orang yang terlibat, bingung, katakuan tak jelas, depresi, berduka, merasa tidak punya harapan, hilanganya kosentrasi, hilangnya nafsu makan, cemas, takut akan hukuman Tuhan, hilangnya kepercayaan diri, stres, berhalusinasi, merasa hampa.
Sudah seharusnya para orang tua memperhatikan dan mengawasi putra-putrinya dengan lebih bijaksana. Misal, lebih mengarahkan putra-putrinya pada kegiatan yang lebih positif seperti pada bidang keagamaan, olahraga, kesenian, ilmu pengetahuan dan bidang-bidang lainnya yang dapat memberikan remaja sebuah tujuan dan kecenderungan untuk mengejar sebuah prestasi.
3 1.2. Rumusan Masalah
Setelah mengambil kesimpulan dari latar belakang, maka penulis merumuskan masalahnya adalah bagaimana merancang poster iklan layanan masyarakat untuk menyampaikan pesan kepada orang tua wali murid sekolah menengah atas di Kota Surabaya agar lebih mengawasi putra-putrinya sehingga dapat mengurangi laju pertumbuhan kenakalan remaja seks bebas.
1.3. Tujuan
Mengingatkan orang tua agar lebih memperhatikan dan mengawasi putra-putrinya dalam memilih pergaulan.
1.4. Manfaat
4
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1 Perancangan
Perancangan atau merancang adalah proses mencipta atau membuat sesuatu yang baru maupun hanya sekedar mengembangkan sesuatu yang telah ada atau mengambil bagian-bagian dari beberapa hal atau objek kemudian meramunya menjadi satu-kesatuan yang utuh dan memilki nilai fungsi. Perancangan diawali dengan munculnya ide dari suatu masalah yang terjadi atau terlintas di dalam fikiran. Kemudian mengumpulkan fakta-fakta yang ada untuk membentuk suatu solusi bagi pemecahan masalahnya. Hingga mengimplementasikannya kepada media yang telah ditentukan dalam pengambilan solusi.
2.2 Poster
Poster merupakan sebuah lembaran yang berisikan pengumuman atau ajakan akan suatu hal yang dapat bersifat komersial, mendidik, memberikan sebuah gagasan (propaganda dan atau politik), memotivasi atau mengingatkan yang lebih dominan dengan gambar daripada tulisan. Poster biasanya dicetak untuk ditempelkan di dinding atau suatu permukaan yang datar yang kebanyakan vertikal, agar lebih muda untuk menarik perhatian orang. Karena ditujukan agar dapat menarik perhatian orang maka biasanya poster akan dirancang dengan warna-warna yang mencolok dan mudah dilihat dengan cepat oleh mata. Menggunakan lebih banyak gambar daripada tulisan sebab, agar lebih mudah dimengerti oleh orang. Untuk mengatasi masalah beda bahasa dan buta huruf. Adapaun beberapa jenis poster berdasarkan isinya:
2.10.1 Poster komersial/niaga
5 2.10.2 Poster layanan masyarakat
Berisi pemberitahuan dari pemerintah, swasta maupun perorangan yang bertujuan pada kesejahteraan masyarakat yang dapat berupa ajakan maupun peringatan.
2.10.3 Poster pencarian
Berisi tentang pencarian akan orang hilang, bakat, pegawai/karyawan. Biasanya akan disertakan ciri-ciri yang sedang dicari atau dibutuhkan.
2.10.4 Poster kampanye
Berisi ajakan atau himbauan untuk memberikan suara bagi seseorang. Kebanyakan akan disertakan nama dan foto pada poster ini.
2.10.5 Poster propaganda
Berisi tentang ajakan untuk terus memperjuangkan dan mengobarkan semangat atas apa yang telah dilakukan seseorang yang bermanfaat bagi masyarakat.
2.3 Desain
Desain dalam kamus bahasa indonesia berarti kerangka bentuk, rancangan.
Desain berarti berkaitan dengan perancangan estetika, cita rasa, serta kreatifitas
dari elemen-elemen grafis: titik, garis, bidang, ruang, warna dan tekstur yang
diselaraskan/disesuaikan/ditata sedemikian rupa sebagai pemecahan suatu
masalah. Elemen-elemen grafis tersebut juga terdapat pada unsur visual.
2.4 Unsur visual
Unsur-unsur visual terdiri dari beberapa hal di bawah ini:
6
2.4.2
Garis: unsur yang memiliki dimensi panjang dan arah. Garis dapat
membentuk bidang.
2.4.3
Bidang: unsur yang memiliki dimensi panjang dan lebar. Bidang
terbentuk dari garis-garis yang membentuk suatu batas. Bidang dapat
dibedakan menjadi geometris dan non-geometris.
2.4.4
Ruang: unsur yang dapat dihadirkan dengan adanya bidang.
Pembentuk ruang adalah titik, garis, bidang dan warna. Ruang lebih
mengarah pada perwujudan tiga dimensi. Pada ruang juga akan
terbentuk prespektif (seolah terlihat jauh-dekat, kedalaman) dan
bayangan (terdapat gelap-terang).
2.4.5
Warna: unsur visual yang berkaitan dengan nilai hue (spektrum
warna), saturation (nilai kepekatan), lightness (nilai cahaya dari
gelap-terang). Warna merupakan bagian yang sangat penting dalam
dunia desain grafis maupun seni rupa. Masing-masing warna dapat
memiliki
arti
yang
berbeda-beda.
Sehingga
warna
dapat
mempertegas maksud dari pesan yang ingin disampaikan kepada
audiens melalui sebuah karya. Menurut pendapat para pakar berikut
adalah kesan yang ditimbulkan dari beberapa warna:
2.4.5.1
Kuning: optimisme, penuh harapan, hangat, mudah
menarik perhatian, filosofis, ketidak-jujuran, pengecut,
pengkhianatan, pencerahan dan intelektualitas.
2.4.5.2
Jingga:
penuh
energi,
semangat,
keseimbangan,
kehangatan, memberi kesan harga terjangkau pada suatu
produk.
7
2.4.5.5
Biru: kepercayaan, keamanan, teknologi, berilmu, penuh
wawasan, kebersihan, keteraturan, damai, menyejukkan,
kesegaran, dingin, spiritualitas, misteris, ketenangan, dan
kesabaran.
2.4.5.6
Hijau: alami, sehat, hidup, pembaruan, pertumbuhan,
muda, kesuburan, harmoni, optimisme, keberuntungan,
kebebasan dan keseimbangan.
2.4.5.7
Ungu: spiritual, misteris, kebangsawanan, kebesaran,
keangkuhan,
kekayaan,
keanggunan,
transformasi,
kekasaran, keramahan, romantis, erotis, kurang teliti,
penuh harapan dan mandiri.
2.4.5.8
Cokelat: tanah, bumi, kenyamanan, daya tahan yang tinggi,
kestabilan, mahal dan berbobot.
2.4.5.9
Hitam: ketakutan, kesedihan, kematian, penyendiri,
misteris, kekuatan, kemakmuran, kecanggihan, seksualitas,
keanggunan,
elegan,
berwibawa,
kedisiplinan
dan
berkemuan keras.
2.4.5.10
Abu-abu: intelektualitas, masa depan, kesederhanaan,
ketenangan, kesedihan, kekelaman dan kesunyian.
2.4.5.11
Putih: kebersihan, kesucian, kealamian, netral, kosong,
awal yang baru, kemudahan dan kemurnian.
8 2.5 Nirmana
Dibentuk dari dua kata
nir
yang berarti tidak,
mana
yang berarti makna. Jika
digabungkan berarti tidak bermakna atau tidak mempunyai makna. Jika diartikan
lebih dalam lagi nirmana berarti lambang-lambang bentuk tidak bermakna,
dilihat sebagai kesatuan pola, warna, komposisi, irama dan nada dalam desain.
Bentuk yang dipelajari biasanya diawali dari bentuk dasar seperti kotak, segitiga,
bulat yang sebelumnya tidak bermakna diracik sedemikian rupa menjadi
mempunyai makna tertentu.
Definisi nirmana adalah pengorganisasian atau penyusunan elemen-elemen
visual seperti titik, garis, warna, ruang dan tekstur menjadi satu kesatuan yang
harmonis. Nirmana dapat diartikan sebagai hasil angan-angan dalam bentuk
dwimatra (2D) dan trimatra (3D) yang mempunyai nilai keindahan. Nirmana
disebut juga ilmu tata rupa. Dengan mempelajari nirmana, seseorang diharapkan
akan memiliki pengertian, dapat mengasah keterampilan, dan mempertajam
kepekaan terhadap segala sesuatu yang menyangkut dunia desain.
Dalam nirmana terdapat dua macam prinsip, prinsip utama komunikasi visual
dan prinsip dasar seni rupa. Prinsip utama komunikasi visual dibagi menjadi:
2.5.1
Ruang kosong (white space), dimaksudkan agar karya tidak terlalu
padat dalam penempatanya pada sebuah bidang dan menjadikan
sebuah obyek menjadi dominan
9
Daerah warna putih di sekeliling titik hitam yang yang berada
ditengah menunjukkan daerah ruanga kosong, untuk memberikan
kesan dominan pada titik tersebut.
2.5.2
Kejelasan (clarity), mempengaruhi penafsiran penonton akan
sebuah karya. Bagaimana sebuah karya tersebut dapat mudah
dimengerti dan tidak menimbulkan ambigu atau makna ganda.
Gambar 3. Kejelasan.
Karya harus memberikan kejelasan seperti gambar lingkaran (kiri),
tidak seperti gambar yang mirip lingkaran (kanan), bahkan
terkadang terlihat membentuk setengah kotak dan terlihat lonjong.
2.5.3
Kesederhanaan (simplicity), menuntut penciptaan karya yang tidak
lebih dan tidak kurang. Kesederhanaan sering juga diartikan tepat
dan tidak berlebihan. Pencapaian kesederhanaan mendorong
penikmat untuk menatap lama tidak merasa jenuh.
Gambar 4. Kesederhanaan.
Gambar yang kiri lebih mudah dan ringan di mata untuk dilihat,
daripada yang kanan.
10
menonjolkan salah satu unsur sebagai pusat perhatian sehingga
mencapai nilai artistic.
Gambar 5. Emphasis.
Satu titik merah di bagian tengah barisan titik tersebut akan
langsung mengarahkan mata kita untuk melihatnya. Seperti itulah
kesan pusat perhatian yang harus timbul dalam sebuah karya.
Yang selanjutnya adalah prinsip dasar seni rupa, yang dibagi menjadi:
2.5.5
Kesatuan (
unity
), merupakan salah satu prinsip dasar tata rupa yang
sangat penting. Prinsip ini sesungguhnya adalah prinsip hubungan.
Jika salah satu atau beberapa unsur rupa mempunyai hubungan
(warna, raut, arah, dll), maka kesatuan telah tercapai.
Gambar 6. Kesatuan.
11
Gambar 7. Keseimbangan.
Tak ada yang saling membebani antara satu bagian dalam sebuah
karya dengan bagian lainnya. Bentuk keseimbangan dapat
dibedakan menjadi dua:
2.5.6.1
Keseimbangan formal
Keseimbangan formal adalah keseimbangan pada dua
pihak yang berlawanan dari suatu poros, yang ditimbulkan
bentuk yang identik atau sama.
2.5.6.2
Keseimbangan informal
12
2.5.7
Proporsional (
proportion
), termasuk prinsip dasar tata rupa untuk
memperoleh
keserasian
dalam
sebuah
karya,
diperlukan
perbandingan-perbandingan yang tepat. Pada dasarnya adalah
perbandingan matematis dalam sebuah bidang.
Gambar 8. Proporsional.
Ukuran dari salah satu obyek atau elemen-elemen grafis lainnya
dan teks harus sesuai dengan ukuran ruang yang tersedia. Dan
tetap harus menyisahkan ruang kosong. Misalnya seperti gambar
diatas, yang baik adalah yang kiri, sebab teks bila terlalu kecil orang
akan sulit untuk membaca. Jadi, gambarnya harus lebih kecil
daripada teks.
2.5.8
Irama (
rhythm
), adalah perulangan gerak yang teratur dan terus
menerus. Dalam bentuk-bentuk alam bisa kita ambil contoh
pengulangan gerak pada ombak, barisan semut, gerak dedaunan,
dll. Prinsip irama sesungguhnya adalah hubungan perulangan dari
bentuk-bentuk unsur rupa.
Gambar 9. Irama.
13
unsur sebagai penarik dan pusat perhatian. Tujuannya yaitu untuk
menarik perhatian, menghilangkan kebosanan dan untuk memecah
keteraturan.
Gambar 10. Dominasi.
Sebelum membahas tentang
layout
alangkah baiknya bila kita harus mempelajari
dulu sedikit teori mengenai tipografi. Sebab, tipografi merupakan salah satu
unsur visual yang sangat penting sekali selain yang telah disebutkan sebelumnya.
Bila adalah mengenai penataan, maka tipografi adalah mengenai huruf atau teks
yang akan ditata.
2.6 Tipografi
Sebuah ilmu yang mempelajari tentang penataan, bentuk, dan cara
memvisualisasikan perkataan kedalam simbol-simbol yang mudah dimengerti
disebut dengan tipografi. Tipografi dalam bahasa berarti penggambaran huruf.
Sebab, tipo dan grafi berasal dari bahasa Inggris
type
yang berarti jenis huruf dan
graphic
yang berarti grafis atau gambar. Sejalan dengan pendapat penulis bahwa
tipografi adalah ilmu yang memvisualisasikan perkataan ke dalam simbol-simbol
ya g udah di e gerti “iho bi g
: 58 e yataka Tipografi erupaka
representasi visual dari sebuah bentuk komunikasi verbal dan merupakan
prope
rti visual ya g pokok da efektif.
14
e bedaka a tara huruf G , O , C da Q , buka ? Padahal bila kita terka
bentuk dasar huruf-huruf tersebut adalah lingkaran namun, dengan estetika
yang terkandung dalam setiap huruf mata kita mampu membedakan huruf yang
satu dengan huruf lainnya. Itulah yang penulis sebut dengan keunikan-keunikan
yang terdapat dalam setiap bentuk bangun huruf.
Penataan ruang (
layout
) dalam membuat suatu karya grafis sangat penting untuk
diperhatikan. Salah satunya adalah penataan bagi huruf-huruf. Dengan tipografi
Anda dapat membuat suatu pernyataan yang tertera dalam suatu karya (yang
dapat berupa naskah pendek namun, terlihat cukup banyak) menjadi mudah
dilihat, dipahami dan mampu menimbulkan rasa senang untuk membacanya
dengan kata lain menghilangkan suatu kebosanan yang ditimbulkan ketika
membaca. Hal ini terjadi bukan hanya karena pemilihan jenis huruf yang Anda
pilih tapi, lebih dari itu. Anda harus mampu meramu, menyusun dan mengatur
besar kecil ukuran huruf guna menerangkan di mana kata-kata kunci yang tertera
dalam suatu karya Anda sehingga kata-kata Anda dapat terekam ke dalam
ingatan pembaca. Hal itulah yang dapat membuat pembaca merasa senang
membaca pernyataan yang terdapat pada suatu karya grafis.
15
Dalam menulis naskah atau suatu pernyataan yang cukup panjang dalam sebuah
karya grafis gunakanlah huruf-huruf yang mudah dibaca. Keterbacaan tersebut
juga meliputi kerumitan bentuk huruf, spasi antarbaris,
tracking
, dan
kerning
.
Sebagai saran bagi Anda, gunakanlah aturan-aturan baku penulisan dalam
bahasa Indonesia. Dengan standart spasi antarbaris 1,5 dan ukuran huruf 11 atau
12
point
(satuan ukuran huruf dalam tipografi biasa disingkat menjadi pt), teks
Anda akan mudah terbaca. Dan sebagai saran tambahan dari penulis, Sihombing
(2003: 59) menyatakan bahwa huruf yang memiliki serif (salah satunya
times
new roman
) tanpa Anda sadari lebih memudahkan kerja mata Anda dalam
membaca suatu naskah atau pernyataan yang panjang.
Sebagai saran bagi Anda, gunakanlah aturan-aturan baku
penulisan dalam bahasa Indonesia. Dengan standart spasi
antarbaris 1,5 dan ukuran huruf 11 atau 12 point (satuan
ukuran huruf dalam tipografi biasa disingkat menjadi pt),
teks Anda akan mudah terbaca. Dan sebagai saran tambahan
dari penulis, Sihombing (2003: 59) menyatakan bahwa
huruf yang memiliki serif (salah satunya times new roman)
tanpa Anda sadari lebih memudahkan kerja mata Anda
dalam membaca suatu naskah atau pernyataan yang
panjang.
Bandingkanlah dengan yang ini:
16
Anda dalam membaca suatu naskah atau pernyataan yang
panjang.
2.7 Tekstur
Tekstur adalah sifat permukaan bidang atau ruang baik yang bersifat nyata (dilihat dan diraba) atau semu. Tekstur sering dikategorikan sebagai corak dari suatu benda. Misalnya permukaan karpet, baju, atau kulit kayu. Keberadaan tekstur kadang dapat menambah nilai keindahan dan penekanan pada suatu topik dalam menyampaikan pesan melalui karya desain grafis. Maka tekstur sering digunakan dalam suatu karya walaupun hanya dalam bentuk semu dan sedikit.
2.8 Layout
Banyak teori yang coba menerjemahkan tentang
layout
. Namun, kadang hal
tersebut malah membuat binggung pembaca. Jadi kita bentuk saja definisi yang
a pu de ga udah kita e gerti. “eperti i i
pengaturan huruf dan visual
pada permukaan dua dimensi agar seluruh informasi dapat dibaca, jelas dan
menarik
Prasetyo,
: .
Maka dari definisi tersebut dapat kita ambil hal paling penting. Seperti dapat
dibaca, jelas dan menarik; pengaturan huruf dan visual. Untuk dapat dibaca, jelas
dan menarik, kita dapat merujuk hal ini kepada nirmana, di mana
clarity,
simplicity, point of interest
dan
white space
akan sangat berperan dalam hal ini.
Karena desain yang memiliki kejelasan akan sangat mudah untuk dipahami.
17
Lalu untuk pengaturan huruf dan visual dapat kita kaji dengan beberapa
jenis-jenis
layout
berikut ini:
4.2.1
Mondrian
mana masing-masing bidangnya sejajar dengan bidang penyajian dan
memuat gambar yang saling berpadu sehingga membentuk suatu
komposisi yang baik.
4.2.2
Picture window layout18
4.2.3
Copy heavy layout
Tata letaknya mengutamakan pada
bentuk naskah iklan atau dengan kata
lain komposisi penyajiaannya didominasi
dengan teks.
4.2.4
Grid layout
suatu konsep
tata letak yang
mengacu pada
konsep
grid
,
yaitu
desain
iklan tersebut seolah bagian per bagian (gambar atau teks) berada
dalam skala
grid
.
4.2.5
Angular layout
19 2.9 Remaja
remaja merupakan masa di mana seseorang mengalami proses transisi dari masa kanak-kanak menuju ke jenjang siklus masa psikologis selanjutnya. Para ahli mengatakan masa remaja terjadi pada manusia sekitar usia 13-18 tahun. Masa di mana seseorang akan mencoba-coba hal baru yang menurut mereka menarik untuk mencari jati diri, entah hal tersebut baik atau buruk. Masa di mana seseorang mencari-cari jati diri, sehingga kebanyakan seseorang akan meniru figur idola mereka karena dianggap keren.
2.10 Kenakalan remaja
Kenakalan remaja atau dalam bahasa inggris disebut juvenile delinquency adalah suatu perbuatan yang melanggar atau menyimpang dari norma-norma, aturan atau hukum dalam masyarakat atau negara yang dilakukan pada usia remaja. Perilaku tersebut akan merugikan dirinya sendiri dan orang-orang di sekitarnya. Dan berikut adalah penyebab terjadinya kenakalan remaja:
2.10.1 Faktor internal
2.10.1.1 Kurangnya kekuatan untuk mengontrol diri sendiri 2.10.1.2 Kegagalan prestasi di sekolah dan pergaulan 2.10.1.3 Kurangnya penyaluran emosi
2.10.1.4 Kurang usaha dalam membentuk hati nurani 2.10.2 Faktor eksternal
2.10.2.1 Komunikasi di dalam keluarga yang buruk 2.10.2.2 Teman sebaya yang memberi pengaruh buruk
20 2.11 Seks bebas
Pengertian seks bebas menurut Kartono merupakan perilaku yang didorong oleh hasrat seksual, di mana kebutuhan tersebut menjadi lebih bebas jika dibandingkan dengan sistem regulasi tradisional dan bertentangan dengan sistem norma yang berlaku dalam masyarakat. Dan menurut Sarwono seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual baik dengan lawan jenis maupun sesama jenis, mulai dari tingkah laku yang dilakukannya seperti sentuhan, berciuman (kissing) berciuman belum sampai menempelkan alat kelamin yang biasanya dilakukan dengan memegang payudara atau melalui oral seks pada alat kelamin tetapi belum bersenggama (necking), dan bercumbuan sampai menempelkan alat kelamin yaitu dengan saling menggesek-gesekan alat kelamin dengan pasangan namun belum bersenggama (petting), dan yang sudah bersenggama (intercourse), yang dilakukan diluar hubungan atau ikatan pernikahan.
dari teori para pakar mengenai arti dari seks bebas maka dapat disimpulkan pengertian seks bebas adalah segala tingkah laku yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis yang dilakukan di luar hubungan pernikahan mulai dari necking, petting sampai intercourse yang bertentangan dengan norma-norma tingkah laku seksual dalam masyarakat yang tidak bisa diterima secara umum.
2.12 Kenakalan remaja seks bebas
Kenakalan remaja seks bebas adalah perbuatan seks di luar hubungan pernikahan mulai dari necking, petting sampai intercourse yang melanggar atau menyimpang dari norma-norma, aturan atau hukum dalam masyarakat atau negara yang dilakukan pada usia remaja yang didorong oleh hasrat seksual terhadap lawan jenis maupun sesama jenis.
2.13 Orang tua wali murid
21 kita yaitu ibu dan bapak. Orang tua berkewajiban untuk mendidik anak-anaknya sampai setidaknya siap (manidiri) untuk masuk dalam kehidupan bermasyarakat.
Jika wali murid adalah orang yang mewakili seorang atau beberapa murid sekolah atas pendidikannya diluar sekolah. Maka, orang tua wali murid adalah orang tua dari murid yang bersekolah tersebut. Orang tua wali murid dapat dianggap sebagai wakil dari guru untuk membimbingnya selama dirumah, atau di luar sekolah. Maksudnya adalah bila guru adalah orang tua murid ketika di lingkungan sekolah, maka orang tua wali murid adalah guru sekaligus orang tua di lingkungan rumah.
2.14 Kota Surabaya
Kota Surabaya adalah kota terbesar kedua setelah Kota Jakarta. Pada tahu 2013 Dinas Kependudukan dan Cacatan Sipil Kota Surabaya mencatat jumlah penduduk di Kota Surabaya mencapai 3.191.874 jiwa. Setidaknya sepuluh persennya adalah pelajar yang telah berusian 17 tahun. Yaitu pelajar yang sedang menempuh pendidikan sekolah menengah atas.
Berdasar survei yang dilakukan oleh BKKBN (Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional) dan KPAI (Komisi Perlindungan Anak Indonesia) berhasil diketahui bahwa dari remaja putri yang berusia 14-18 tahun sebesar 32 persennya pernah melakukan hubungan seksual. Dan survei-survei yang dilakukan oleh badan-badan lainnya juga menemukan jumlah yang besar dari remaja putri yang sudah tidak perawan lagi.
2.15 Iklan layanan masyarakat
22 2.16 Corel draw
Corel draw adalah sebuah program komputer yang dapat melakukan editing pada garis vektor. Program ini dibuat oleh Corel, sebuah perusahaan software yang berkantor pusat di Ottawa, Kanada. Corel draw memiliki kegunaan untuk mengolah gambar, oleh karena itu banyak digunakan pada pekerjaan dalam bidang publikasi atau percetakan ataupun pekerjaan di bidang lain yang membutuhkan proses visualisasi.
2.17 Adobe photoshop
23
BAB 3
PEMBAHASAN
3.1 Analisa
Pada pembuatan poster iklan layanan masyarakat yang ditujukan untuk
membantu menyampaikan bahaya dari seks bebas yang dilakukan oleh
pemerintah dan badan-badan yang bergerak di bidang sosial maka, penulis
menganalisa dari data-data yang telah didapat. Sebab kebutuhan informasi akan
masyarakat luas setaraf Negara Indonesia melalui media cetak seperti desain
poster semacam ini tidak dilakukan dengan asal-asalan.
3.1.1 5W + 1H
Menganalisa data berdasarkan pertanyaan-pertanyaan dasar yang ditujukan kepada poster.
3.1.1.1 What
Poster akan digunakan sebagai media penyampaian pesan bahaya pergaulan bebas dan seks bebas.
3.1.1.2 Who
Poster ditujukan kepada orang tua wali murid sekolah menengah atas di Kota Surabaya.
3.1.1.3 Where
24 3.1.1.4 When
Poster harus diproduksi dan disebarluaskan sesegera mungkin sebab dengan mengingatkan kepada orang tua wali murid mengenai bahaya seks bebas. Melalui poster ini diharapkan segera dapat mengurangi laju pertambahan remaja putri yang hamil atau pun yang sudah tidak perawan.
3.1.1.5 Why
Sebab poster adalah cara yang efisien sebagai pemecahan masalah ini. Bila tidak diproduksi dan disebarluaskan ditakutkan laju pertumbuhan seks bebas di Kota Surabaya akan meningkat.
3.1.1.6 How
Orang tua wali murid diharapkan setelah membaca poster ini dapat tergugah untuk lebih memperhatikan pergaulan anak-anak mereka. Mengarahkan merekan ke hal yang jauh lebih baik daripada seks bebas.
3.1.2 Target market
Pelajar Sekola Menengah Atas sebagai target marketnya. Sebab poster ini ditujukan untuk menanggulangi meraknya kenakalan remaja seks bebas yang banyak dilakukan oleh pelajar SMA.
3.1.2.1 Psikografi
Secara psikografi pelajar SMA dapat dimasukkan pada golongan experience atau mereka-mereka yang memiliki gaya hidup
mengikuti fashion dan fakta, menghabiskan sebagian besar pemasukkan untuk hal sosialisasi atau berfoya-foya, membeli barang berdasarkan keinginan juga terbuka akan hal baru. 3.1.2.2 Demografi
25 3.1.2.3 Geografi
Karena poster ini ditujukan bagi pelajar SMA yang berada di Kota Surabaya secara target marketnya maka, secara geografi adalah mereka-mereka yang berstatus pelajar SMA di Kota Surabaya. Pelajar di Kota Surabaya pastinya telah mengenal banyak kemajuan teknologi. Namun, biasanya tak begitu mengenal akan agama. Maka Penulis akan membidik target market dari segi religinya.
3.1.3 Target audiens
Orang tua wali muridlah yang menjadi target audiens. Karena penulis menganggap bila target audiens adalah para remaja akan sangat sulit untuk mengingatkan mereka bila hanya dengan media poster. Maka penulis mengarahkan target audiens kepada orang tua wali murid yang dapat memberitahu, menasehati juga mengarahkan anaknya menjauh dari seks bebas.
3.1.3.1 Psikografi
Secara psikografi orang tua wali murid dapat digolongkan kedalam acheivers. Acheivers adalah orang-orang yang memperhatikan televisi pada tingkat sedang, dan merupakan pembaca bisnis, berita juga buku-buku motivasi.
3.1.3.2 Demografi
Secara demografi orang tua wali murid memiliki status sosial yang tinggi dimasyarakat. Seseorang yang telah berkeluarga dan memiliki anak akan lebih dihormati dan didahulukan daripada mereka-mereka yang belum menikah.
3.1.3.3 Geografi
26 3.2 What to says
Penulis ingin memberikan peringatan kepada orang tua wali murid SMA di Kota Surabaya agar lebih memperhatikan putra-putrinya dalam bergaul. Sebab bila tidak putra-putrinya akan terjerumus pada pergaulan seks bebas. Yang hal tersebut sangatlah tidak diinginkan oleh para orang tua. Jadi pesan yang ingin penulis sampaikan adalah agar orang tua lebih memperhatikan anaknya bila tidak ingin mereka melakukan kenakalan remaja seks bebas.
3.3 How to says
Penulis menyampaikan pesannya melaui media poster yang secara desainnya akan tercantum pada bagian konsep kreatif yang dirancang oleh penulis.
3.4 Konsep kreatif
Dengan tujuan untuk menyampaikan pesan kepada orang tua agar mereka lebih memperhatikan cara bergaul putra-putrinya, supaya tidak menyimpang, maka berikut adalah konsep dari poster iklan layanan tersebut:
3.4.1 Warna
27 pergaulan bebas. Dengan warna abu-abu penulis menyampaikan kesan yang tragis dan sedih bilamana orang tua wali murid tidak memperhatikan pergaulan anaknya, tidak membimbing anaknya dengan baik, hanya memberikannya uang saku tanpa ada kasih sayang perhatian dari seorang ayah atau ibu.
3.4.1.1 Warna background
Warna background yang akan penulis gunakan adalah sesuai yang telah dijabarkan diatas, yaitu:
warna merah akan melambangkan peringatan dan memiliki daya tarik untuk dilihat.
warna kuning akan melambangkan harapan yang akan terjadi bila mengikuti saran dari penulis. Dengan warna kuning sebagai background penulis juga bertujuan menunjukkan titik pusat perhatian dari poster.
warna jingga terang akan melambangkan semangat untuk bangkit dari keterpurukkan.
warna abu-abu atau kelabu akan melambangkan kesan kesedihan, kesengsaraan dan keterpurukkan. Namun abu-abu adalah warna yang paling mudah dilihat oleh mata.
3.4.1.2 Warna obyek
Warna obyek atau warna ilustrasi gambar adalah warna-warna yang akan penulis gunakan bagi ilustrasi gambar yang ada pada poster, berikut warnanya:
28 Sebagai warna dari obyek lain selain bentuk ilustrasi gambar manusia penulis mengunakan warna:
3.4.1.3 Warna huruf
Penulis menggunakan warna huruf yang kontras atau berbeda dari background di mana penempatan teks tersebut. Dan berikut adalah
warna-warnanya:
3.4.2 Ilustrasi
Beberapa gambar ilustrasi pada poster buatan penulis merupakan bukan gambar asli dari penulis atau bisa dikatakan mengambil karya orang lain. Namun, tentu saja gambar tersebut tidak serta-merta dimasukkan begitu saja ke dalam poster buatan penulis. Jadi gambar-gambar ilustrasi tersebut masuk ke dalam proses editing terlebih dahulu. Dan berikut adalah gambar-gambarnya:
29 Gambar ibu yang sedang hamil namun berwajah muram. Bagi penulis gambar ini dapat mengilustrasikan gambaran bilamana remaja putri sedang hamil namun, tidak ada yang bertanggung-jawab atas bayi yang sedang dikandungnya. Ilustrasi ini pula yang dipilih oleh penulis agar dapat menggambarkan salah satu dampak seks bebas bila dilakukan oleh remaja yang belum menikah.
Gambar orang yang sedang membuang pandangan dan menaruh tangannya di pipi, seolah menggambarkan orang yang sedang berfikir serius untuk memecahkan suatu persoalan namun, belum juga menemukan solusinya. Bagi penulis hal ini dapat mengilustrasikan orang tua yang sedang merasa resah dan kecewa atas seks bebas yang telah dilakukan oleh putra atau putrinya.
Gambar tersebut bagi penulis mampu mengilustrasikan remaja yang sedang melakukan hubungan seksual di luar nikah atau seks bebas.
Gambar dua orang yang sedang berbicara namun dengan wajah yang masam dan seolah sedang marah juga merasa jijik mampu mengilustrasikan orang-orang yang sedang menggunjing seks bebas yang telah dilakukan oleh remaja. Dengan gambar ini pula bagi penulis mampu mengilustrasikan salah satu dampak dari
seks bebas.
Gambar ibu yang sedang mengajari anaknya berdoa, bagi penuis mampu mengilustrasikan gambar orang yang sedang berdoa dengan gembira sebab keburukan telah ditiadakan atau dihilangkan.
30 3.4.3 Huruf
Penulis memilih huruf-huruf yang dapat memberikan kesan ketegasan dan dapat cepat atau mudah dibaca. Antara lain huruf dengan nama arial, dutch801 rm bt, fabada, frankline ghotic medium, dan impact. Berikut adalah bentuk bangun hurufnya:
Arial
Dutch801 Rm Bt
31 Frankline Ghotic Medium
Impact
3.4.4 Layout
32
BAB 4
IMPLEMENTASI
4.1 Pre elemenary sketch atau thumbnails
Pre elementary sketch atau biasa disebut dengan thumbnails adalah sketsa-sketsa
kecil dari ide-ide yang digambar dengan cepat dalam jumlah yang banyak. Ini digunakan oleh desainer sebagai alternatif karya desain yang menggabungkan semua unsur nirmana dan unsur visual.
36 4.2 Rough layout
Rough layout adalah hasil pemilihan dari sekian banyak ide-ide yang telah
digambarkan pada thumbnails yang telah diuji kelayakannya dan diperjelas hasil sketsanya. Kemudian ditentukan warna yang cocok bagi tiap obyek yang ada didalamnya juga penentuan warna backgroundnya.
40 4.3 Presentation sketch
Digunakan untuk mempresentasikan hasil dari pengambaran detail bentuk, warna dan ukuran. Presentation sketch juga merupakan gambaran kunci karya mana yang sesuai untuk diterbitkan. Prensetation sketch juga disebut dengan comp.
44 4.4 Final art work
Final art work merupakan comp yang telah direvisi dan diuji kembali kelayakan dan
kesesuaiannya untuk diterbitkan.
48
BAB 5
KESIMPULAN dan SARAN
Kesimpulan
Dari data-data yang didapatkan dilapangan oleh lembaga-lembaga sosial yang menyurvei remaja-remaja di Kota Surabaya penulis berusaha menanggulangi kenakalan remaja seks bebas melalui poster iklan layanan masyarakat kenakalan remaja seks bebas. Poster ini ditujukan kepada orang tua wali murid sekolah menengah atas yang bertempat-tinggal di Kota Surabaya. Dengan menyebarkan poster ini di tempat-tempat strategis penulis berharap dapat membantu lembaga-lembaga dan badan-badan sosial untuk menekan laju pertumbuhan kenakalan remaja seks bebas.
Saran
49
DAFTAR PUSTAKA
BUKU
Hendratman, Hendi. 2008. Tips n Trix Computer Design. Jakarta: Informatika.
Kartono, Kartini. 1986. Patologi Sosial 2 Kenakalan Remaja. Jakarta: Rajawali. Kusrianto, Adi. 2006. Pengantar Desain Komunikasi Visual. Yogyakarta: Andi Offset.
Pujriyanto. 2005. Desain Grafis Komputer (Teori Grafis Komputer). Yogyakarta: Andi Offset.
Rustan, Surianto. 2009. Layout Dasar dan Penerapannya. Jakarta: Gramedia Pustaka Utama.
Sanyato, Sadjiman Ebdi. 2009. Nirmana: Elemen-elemen Seni dan Desain. Yogyakarta: Arti Bumi Intaran.
Sarwono, Sarlito Wirawan. 2003. Psikologi dalam Praktek. Jakarta: Restu Agung. Sihombing, Danton. 2003. Tipografi dalam Desain Grafis. Jakarta: Buana Printing. Suhendi, Hendi. 2003. Sosiaologi Keluarga. Bandung: Insan Mandiri.
SITUS/WEBSITE
Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Kota Surabaya. 2013. (Online),
(http://www.dispendukcapil.surabaya.go.id, diakses 2 Desember 2013). Kertapati, Didit Tri. 28 Nopember 2010. Kepala BKKBN: 51 dari 100 Remaja di
Jabodetabek Sudah Tak Perawan. (Online),