• Tidak ada hasil yang ditemukan

LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja Perum BULOG Sub Divre Surabaya Utara.

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "LKP : Rancang Bangun Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja Perum BULOG Sub Divre Surabaya Utara."

Copied!
83
0
0

Teks penuh

(1)

KERJA PRAKTEK

Nama : Anggi Prasetyo W.R NIM : 10.41010.0038 Program : S1 (Strata Satu) Jurusan : Sistem Informasi

SEKOLAH TINGGI

MANAJEMEN INFORMATIKA & TEKNIK KOMPUTER SURABAYA

2013

STIKOM

(2)

1

Badan Urusan Logistik (BULOG) adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Salah satu kegiatan Perum Bulog dalam hal pengadaan beras/gabah yaitu menerima dan menyeleksi calon mitra kerja pengadaan yang berkualitas agar dapat memenuhi kebutuhan pengadaan beras yang diharapkan.

Sistem penerimaan yang berjalan pada saat ini yaitu dengan memverifikasi satu per satu persyaratan administrasi maupun teknis sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk menentukan lolos atau tidaknya calon mitra kerja tersebut menjadi mitra kerja Perum Bulog.

Dari permasalahan tersebut, maka dibuatlah Sistem Informasi Penenerimaan Mitra Kerja yang akan menangani proses penerimaan calon mitra kerja beserta laporan-laporan berupa laporan mitra kerja yang diterima sehinga dapat mempermudah Perum Bulog dalam proses penerimaan mitra kerja.

Hasil dari aplikasi sistem informasi penerimaan mitra kerja yang telah diimplementasikan di Perum Bulog dapat disimpulkan bahwa sistem yang dibuat dapat membantu verifikasi mitra kerja beserta syarat-syarat yang harus dilengkapi menjadi lebih cepat sehingga masalah kelambatan pada saat proses menentukan lolos tidaknya mitra kerja dapat diatasi.

Kata Kunci : Aplikasi, Sistem Informasi, Penerimaan, Mitra Kerja, Verifikasi

STIKOM

(3)

1

1.1 Latar Belakang Masalah

Dengan semakin pesatnya perkembangan teknologi informasi, perusahaan dapat menggunakan dan memanfaatkan teknologi informasi tersebut untuk membantu mengelola segala aktifitas perusahaan, agar dapat meningkatkan kelancaran kegiatan dan pelayanan perusahan.

Badan Urusan Logistik (BULOG) adalah perusahaan umum milik negara yang bergerak di bidang logistik pangan. Perum Bulog memiliki beberapa Divisi Regional (Divre) di beberapa wilayah, salah satunya yaitu di Jawa Timur yang disebut dengan Divre Jatim. Divre Jatim sendiri memiliki sub-sub divre, salah satunya yaitu Sub Divre Surabaya Utara.

Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara saat ini memiliki suatu sistem lama penerimaan mitra kerja yang berupa pencatatan calon mitra kerja, seleksi dan verifikasi persyaratan administrasi, seleksi dan verifikasi persyaratan teknis, dan menentukan hasil dari seleksi berdasarkan persyaratan administrasi dan teknis. Semua tahap itu dicatat dan di kerjakan dengan cara melakukan pencatatan di Microsoft excel dan pada akhir periode penerimaan mitra kerja akan di laporkan kepada Kasubdivre. Pada saat pelaporan sering ditemukan kesalahan diantaranya data yang kurang akurat dan waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan relatif lama.

Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara menginginkan adanya suatu

STIKOM

(4)

2

komputer. Kemudian data tersebut diolah dan pada akhirnya akan menghasilkan informasi hasil seleksi dan laporan yang lebih akurat dan cepat.

Dengan sistem yang terkomputerisasi maka diharapkan menghasilkan suatu informasi hasil seleksi dan laporan yang akurat, cepat dan meminimalkan terjadinya kesalahan dalam pencatatan dan proses seleksi.

1.2 Perumusan Masalah

Terkait dengan latar belakang yang ada, maka rumusan masalahnya adalah bagaimana merancang bangun Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja yang dapat mempermudah Perum Bulog dalam melakukan verifikasi persyaratan serta menentukan lolos atau tidaknya calon mitra kerja dan mempercepat pembuatan laporan mitra kerja yang telah diterima.

1.3 Batasan Masalah

Sesuai dengan rumusan masalah yang ada, maka batasannya adalah :

1. Aplikasi ini memuat tentang siklus penerimaan mitra kerja mulai dari penyimpanan data-data calon mitra kerja dan memverifikasi persyaratan yang harus dilengkapi oleh calon mitra kerja hingga menentukan lolos atau tidaknya mitra kerja tersebut sesuai dengan persyaratan yang sudah dilengkapi.

2. Aplikasi ini memberikan laporan mitra kerja yang diterima/lolos.

3. Aplikasi ini tidak membahas tentang penilaian kinerja mitra kerja.

STIKOM

(5)

3

ini adalah membuat Sistem informasi Penerimaan Mitra Kerja yang dapat mempermudah perum bulog dalam menyeleksi dan menerima calon mitra kerja.

1.5 Kontribusi

Konstribusi yang diberikan kepada Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara selama kerja Praktek adalah :

1. Membantu bagian Pelayanan Publik untuk lebih mudah dalam melakukan proses pencatatan dan verifikasi mitra kerja.

2. Membantu Perum Bulog mempercepat proses dalam menentukan status calon mitra kerja.

1.6 Sistematika Penulisan

Sistematika penulisan yang memuat uraian secara garis besar ini setiap bab-bab yang dibahas didalamnya sebagai berikut :

BAB I PENDAHULUAN

Pada bab ini dijelaskan latar belakang masalah tentang penerimaan mitra kerja pada Perum Bulog Subdivre Surabaya Utara, perumusan masalah, batasan masalah, tujuan, sistematika penulisan laporan kerja praktek

BAB II GAMBARAN UMUM PERUSAHAAN

Pada bab ini dijelaskan gambaran umum Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara, tentang sejarah singkat, Visi, Misi dan Tujuan, Nilai Perusahaan, Lokasi Perusahaan, serta Struktur Organisasi

STIKOM

(6)

4

analisa dan desain sistem, diantarnya Definisi Sistem Informasi, Analisa dan Perancangan Sistem Informasi, Pengertian Penerimaan Mitra Kerja, Bagan Alir Sistem, dan teori-teori lain yang berhubungan dengan pembuatan sistem.

BAB IV DESKRIPSI PEKERJAAN

Pada bab ini berisi penjelasan prosedur dan langkah-langkah sistematis dalam menyelesaikan kerja praktek ini. Bab ini juga berisi tentang perancangan sistem berupa System Flow, Data Flow Diagram (DFD), Entity Relationship Diagram

(ERD), Struktur Tabel, desain Input/Output sampai dengan implementasi sistem

berupa capture dari setiap form aplikasi penerimaan mitra kerja. BAB V PENUTUP

Pada bab ini berisi kesimpulan dan saran dari sistem informasi penerimaan mitra kerja yang sudah dibuat. Saran yang dimaksud adalah saran terhadap kekurangan dari sistem yang dibuat kepada pihak lain yang sekiranya akan membaca maupun meneruskan kerja praktek ini. Tujuannya adalah agar pihak lain tersebut dapat menyempurnakan sistem ini sehingga bisa menjadi lebih baik kedepannya.

STIKOM

(7)

1

2.1 Sejarah Perusahaan

Sejarah perkembangan Bulog tidak dapat terlepas dari sejarah lembaga pangan di Indonesia sejak zaman sebelum kemerdekaan sampai pemerintahan sekarang ini. Secara umum tugas lembaga pangan tersebut adalah untuk menyediakan pangan bagi masyarakat pada harga yang terjangkau diseluruh daerah serta mengendalikan harga pangan di tingkat produsen dan konsumen. Instrumen untuk mencapai tujuan tersebut dapat berubah sesuai kondisi yang berkembang.

Campur tangan pemerintah dalam komoditas beras diawali sejak Maret 1933 yaitu di zaman pemerintahan Belanda. Saat itu, untuk pertama kalinya pemerintah Belanda mengatur kebijakan perberasan, yaitu dengan menghapus impor beras secara bebas dan membatasi impor melalui sistem lisensi. Latar belakang ikut campurnya pemerintah Belanda dalam perberasan waktu itu adalah karena terjadinya fluktuasi harga beras yang cukup tajam (tahun 1919/1920) dan sempat merosot tajam pada tahun 1930, sehingga petani mengalami kesulitan untuk membayar pajak.

Menjelang pecahnya Perang Dunia II, pemerintah Belanda memandang perlu untuk secara resmi dan permanen mendirikan suatu lembaga pangan. Tanggal 25 April 1939, lahirlah suatu lembaga pangan yang disebut Voeding Middelen Fonds (VMF).

STIKOM

(8)

2

1. Tahun 1939 didirikan VMF yang tugasnya membeli, menjual dan mengadakan persediaan bahan makanan.

2. Tahun 1942-1945 (zaman pendudukan Jepang) VMF dibekukan dan diganti dengan "Sangyobu Nanyo Kohatsu Kaisha".

3. Tahun 1945-1950, terdapat 2 organisasi, yaitu: Di Daerah RI: Didirikan Jawatan Pengawasan Makanan Rakyat (PMR) dan pada Tahun 1947/48 dibentuk Kementrian Persediaan Makanan Rakyat sedang di daerah yang diduduki Belanda: VMF dihidupkan kembali dengan tugas seperti yang telah dijalankan di tahun 1939.

4. Tahun 1950 dibentuk Yayasan Bahan Makanan (BAMA) (1950-1952) yang tugasnya yaitu membeli, menjual dan mengadakan persediaan pangan.

5. Tahun 1952 fungsi dari Yayasan Urusan Bahan Makanan (YUBM) (1952-1958) ini lebih banyak berhubungan dengan masalah distribusi/pemerataan pangan. Dalam periode ini mulailah dilaksanakan kebijaksanaan dan usaha stabilisasi harga beras melalui injeksi di pasaran.

6. Tahun 1958 selain YUBM yang ditugaskan untuk impor didirikan pula YBPP (Yayasan Badan Pembelian Padi) (1958-1964) yang dibentuk di daerah-daerah dan bertugas untuk membeli padi. Dengan meningkatnya harga beras dan terjadinya tekanan-tekanan dari golongan penerima pendapatan tetap, maka emerintah pada periode ini meninggalkan prinsip stabilisasi melalui mekanisme pasar dan beroientasi pada distribusi fisik.

STIKOM

(9)

3

persediaan bahan pangan di seluruh Indonesia.

8. Tahun 1966 BPUP dilebur menjadi Kolognas (Komando Logistik Nasional) (1966-1967). Tugas Kolognas adalah mengendalikan operasional bahan-bahan pokok kebutuhan hidup. Kebijaksanaan dan tindakan yang diambil untuk menanggulangi kekurangan stok waktu itu adalah mencari beras luar negeri.

9. Tahun 1967 KOLOGNAS dibubarkan, diganti dengan BULOG (Badan Urusan Logistik) (1967-1969) yang dibentuk dengan KEPPRES No. 114/KEP,1967. Berdasarkan KEPPRES RI No. 272/1967, Bulog dinyatakan sebagai "Single Purchasing Agency" dan Bank Indonesia ditunjuk sebagai Single Financing Agency (Inpres No. 1/1968).

10. Pada tanggal 22 Januari 1969 (Reorganisasi Bulog) berdasarkan KEPPRES11/1969, struktur organisasi Bulog diubah. Tugas Bulog yaitu membantu Pemerintah untuk menstabilkan harga pangan khususnya 9 bahan pokok. Tahun 1969 mulailah dibangun beberapa konsep dasar kebijaksanaan pangan yang erat kaitannya dengan pola pembangunan ekonomi nasional antara lain : konsep floor dan ceiling price; konsep bufferstock; dan Sistem serta tatacara pengadaan, pengangkutan, penyimpanan dan penyaluran.

Tugas Bulog semakin bertambah. Komoditi yang dikelola bertambah menjadi gula pasir (1971), terigu (1971), daging (1974), jagung (1978), kedelai(1977), kacang tanah (1979), kacang hijau (1979), telur dan daging ayam

STIKOM

(10)

4

Stabilisasi harga bahan pangan terutama yang dikelola Bulog masih tetap menjadi tugas utama di era 1980-an. Orientasi bufferstock bahkan ditunjang dengan dibangunnya gudang-gudang yang tersebar di wilayah Indonesia. Struktur organisasi Bulog diubah sesuai Keppres No. 39/1978 tanggal 6 Nopember 1978 dengan tugas membantu persediaan dalam rangka menjaga kestabilan harga bagi kepentingan petani maupun konsumen sesuai kebijaksanaan umum Pemerintah.

Penyempurnaan organisasi terus dilakukan. Melalui Keppres RI No.50/1995 Bulog ditugaskan mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras, gula, tepung terigu, kedelai, pakan, dan bahan pangan lainnya. Namun, seiring dengan perkembangan ekonomi global, tugas pokok Bulog dipersempit melalui Keppres No. 45 / 1997 tanggal 1 Nopember 1997 yaitu hanya mengendalikan harga dan mengelola persediaan beras dan gula. Selang beberapa bulan, sesuai LOI tanggal 15 Januari 1998, Bulog hanya memonopoli beras saja.

Liberalisasi beras mulai dilaksanakan sesuai Keppres RI no. 19/1998 tanggal 21 Januari 1998 dan tugas pokok Bulog hanya mengelola beras saja. Tugas pokok Bulog diperbaharui kembali melalui Keppres no. 29/2000 tanggal 26 Pebruari 2000 yaitu melaksanakan tugas umum pemerintahan dan pembangunan di bidang manajemen logistik melalui pengelolaan persediaan, distribusi, pengendalian harga beras dan usaha jasa logistik sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. Tugas tersebut tidak berjalan lama

STIKOM

(11)

5

sesuai dengan ketentuan peraturan perundang-undangan yang berlaku.

Akhirnya, Keppres No. 103/2001 tanggal 13 September 2001 mengatur kembali tugas dan fungsi Bulog. Tugasnya melaksanakan tugas pemerintahan di bidang manajemen logistik sesuai peraturan perundang-undangan yang berlaku, dengan kedudukan sebagai Lembaga Pemerintah Non Departemen (LPND) yang bertanggung jawab langsung kepada presiden.

Selama lebih dari 30 tahun Bulog telah melaksanakan penugasan dari pemerintah untuk menangani bahan pangan pokok khususnya beras dalam rangka memperkuat ketahanan pangan nasional, timbul tekanan yang sangat kuat agar peran pemerintah dipangkas secara drastis sehingga semua kepentingan nasional termasuk pangan harus diserahkan sepenuhnya kepada mekanisme pasar. Tekanan tersebut terutama mucul dari negara-negara maju pemberi pinjaman khususnya AS dan lembaga keuangan internasional seperti IMF dan World Bank.

Dan pada akhirnya era baru itu datang juga, sejak tanggal 20 Januari 2003LPND Bulog secara resmi berubah menjadi Perum Bulog berdasarkan Peraturan Pemerintah RI No. 7 Tahun 2003 yang kemudian direvisi menjadi PP RI No. 61 Tahun 2003. Peluncuran Perum Bulog ini dilakukan di Gedung Arsip Nasional Jakarta pada tanggal 10 Mei 2003.

Berdasarkan hasil kajian, ketentuan dan dukungan politik DPR RI, disimpulkan bahwa status hukum yang paling sesuai bagi Bulog adalah Perum. Dengan bentuk Perum, Bulog tetap dapat melaksanakan tugas publik yang dibebankan oleh pemerintah terutama dalam pengamanan harga dasar pembelian

STIKOM

(12)

6

darurat dan kepentingan publik lainnya dalam upaya mengendalikan gejolak harga.

Disamping itu, Bulog dapat memberikan kontribusi operasionalnya kepada masyarakat sebagai salah satu pelaku ekonomi dengan melaksanakan fungsi usaha yang tidak bertentangan dengan hukum dan kaidah transparansi. Dengan kondisi ini gerak lembaga Bulog akan lebih fleksibel dan hasil dari aktivitas usahanya sebagian dapat digunakan untuk mendukung tugas publik, mengingat semakin terbatasnya dana pemerintah di masa mendatang. Dengan kondisi tersebut diharapkan perubahan status Bulog menjadi Perum dapat lebih menambah manfaat kepada masyarakat luas.

2.2 Logo Perusahaan

Gambar 2.1 Logo Perum Bulog Arti :

Bunga teratai : Mempresentasikan Bulog sebagai lembaga pangan yang handal untuk memantapkan ketahanan pangan.

Warna jingga : Melambangkan optimisme dalam mencapai visi dan misinya.

STIKOM

(13)

7

Juanda No.16 Sidoarjo. Untuk lebih detailnya , peta alamat perusahaan dapat dilihat dari gambar di bawah ini:

Gambar 2.2 Lokasi Perusahaan

2.4 Visi, Misi dan Nilai Perusahaan 2.4.1 Visi

Visi Perum Bulog adalah Terwujudnya perusahaan yang handal dalam

pencapaian ketahanan pangan nasional yang berkelanjutan.

2.4.2 Misi

Misi Perum Bulog adalah :

1. Memenuhi kecukupan pangan pokok secara aman, bermutu, stabil dan terjangkau.

2. Mewujudkan SDM profesional, jujur, amanah dan menerapkan prinsip-prinsip GCG di bidang pangan .

STIKOM

(14)

8

Perusahaan dengan seluruh jajaran manajemen dan pegawai sepakat untuk berorientasi pada kualitas produk dan pelayanan pada rakyat (konsumen) sesuai dengan visi dan misi.

2. INTEGRITAS

Keutuhan pribadi, manajemen dan organisasi yang mencerminkan konsistensi antara prinsip dengan perilaku.

3. TEAM WORK

Seluruh unit kerja dan karyawan bergerak fokus dan total secara terintegrasi dalam rangka pencapaian visi dan misi perusahaan.

4. INOVATIF

Kemampuan untuk berfikir dan mengembangkan nilai-nilai kreatifitas dan inovasi dalam bekerja.

5. RESPONSIF

Kemampuan perusahaan untuk mengambil keputusan dan melakukan upaya-upaya preventif maupun kuratif dalam menghadapi setiap perubahan lingkungan strategis. Pada tingkat invidivu, nilai ini direfleksikan oleh sikap awareness yang tinggi terhadap setiap kebijakan perusahaan.

STIKOM

(15)

9

Gambar 2.3 Struktur Organisasi Perum Bulog

2.5.2 Struktur Organisasi Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara

KEPALA

WAIL KEPALA

SEKSI PELAYANAN PUBLIK

SEKSI ADMINISTRASI DAN KEUANGAN SEKSI ANALISA HARGA

DAN PASAR

SEKSI PERENCANAAN DAN PENGEMBANGAN

USAHA

SEKSI AKUNTANSI

KANTOR SEKSI LOGISTIK

GUDANG

UPT PEGOLAHAN GABAH / BERAS

Gambar 2.4 Struktur Organisasi Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara

STIKOM

(16)

14 BAB III LANDASAN TEORI

3.1 Pengertian Penerimaan Mitra Kerja

Menurut (SOP Pengadaan gabah/beras dalam negeri di lingkungan Perum Bulog, 2013) Penerimaan Mitra Kerja adalah suatu proses atau kegiatan untuk menyeleksi badan hukum dan/atau badan usaha dan/atau Gabungan Kelompok Tani (Gapoktan) yang memenuhi persyaratan untuk melakukan kerja sama dengan Perum Bulog dalam hal pengadaan gabah/beras.

3.2 Definisi Sistem

Menurut (Herlambang & Tanuwijaya, 2005) definisi sistem dapat dibagi menjadi dua pendekatan, yaitu pendekatan secara prosedur pendekatan secara komponen. Berdasarkan pendekatan prosedur, sistem didefinisikan sebagai kumpulan dari beberapa prosedur yang mempunyai tujuan tertentu. Sedangkan berdasarkan pendekatan komponen, sistem merupakan kumpulan komponen-komponen yang saling berkaitan untuk mencapai tujuan tertentu. Dalam perkembangan sistem yang ada, sistem dibedakan menjadi dua jenis, yaitu sistem terbuka dan sistem tertutup. Pada sistem terbuka merupakan sistem yang dihubungkan dengan arus sumber daya luar dan tidak mempunyai elemen pengendali. Sistem tertutup tidak mempunyai elemen pengontrol dan dihubungkan pada lingkungan sekitarnya.

Menurut (Sukoco, 2007) Sistem terdiri dari subsistem yang berhubungan dengan prosedur yang membantu pencapaian tujuan. Pada saat prosedur

STIKOM

(17)

diperlukan untuk melengkapi proses pekerjaan, maka metode berisi tentang aktivitas operasional atau teknis yang menjelaskannya.

Beberapa manfaat digunakannya pendekatan sistem adalah :

1. Mengoptimalakan hasil dari penggunaan sumber daya yang efisien 2. Salah satu alat pengendali biaya

3. Untuk mengefisiensikan aktivitas yang dilakukan dalam kantor 4. Alat bantu pencapaian tujuan organisasi

5. Alat bantu organisasi dalam menerapkan fungsi-fungsinya Adapun kerugiaanya adalah sebagai berikut :

1. Pengoperasian yang kurang fleksibel dan menjadikan sistem tidak berfungsi optimal

2. Tuntutan lingkuangan untuk mengubah sebuah metode atau prosedur akan meyebabkan perubahan pada metode atau prosedur bagian atau departemen yang lain.

3. Perlunya waktu sosialisasi bagi sebuah metode, prosedur, atau sistem baru yang diterapkan perusahaan

4. Kemungkinan terdapat resistensi dari anggota organisasi

3.3 Karakteristik Sistem

Menurut (Sukoco, 2007) sebuah sistem yang baik memiliki karakteristik sebagai berikut :

1. Fleksibel. Walaupun sistem yang efektif adalah sistem yang terstruktur dan terorganisir dengan baik, namun sebaiknya fleksibel agar lebih mudah disesuaikan dengan keadaan yang sering berubah.

STIKOM

(18)

2. Mudah diadaptasikan. Sistem yang baik harus cepat dan mudah diadaptasikan dengan kondisi baru tanpa mengubah sistem yang lama maunpun mengganggu fungsi utama

3. Sistematis, Agar berfungsi secara efektif, hendaknya sistem yang ada bersifat logis dan sistematis, yaitu sistem yang dibuat tidak akan mempersulit aktivitas pekerjaan yang telah ada

4. Fungsional. Sistem yang efektif harus dapat membantu mencapai tujuan yang ditentukan.

5. Sederhana. Sebuah sistem seharusnya lebih sederhana sehingga mudah dipahami dan dilaksanakan

6. Pemanfaatan sumber daya yang optimal. Sistem yang dirancang dengan baik akan menjadikan pengguanaan sumber daya yang dimiliki organisasi dapat dioptimalkan pemanfaatannya.

3.4 Definisi Sistem Informasi

Menurut (Wowor, Ferdinandus, & Lumenta, 2011) Sistem informasi (SI) adalah kombinasi dari teknologi informasi dan aktivitas orang yang menggunakan teknologi itu untuk mendukung operasi dan manajemen. Dalam arti yang sangat luas, istilah sistem informasi yang sering digunakan merujuk kepada interaksi anatar orang, proses algoritmik, data dan teknologi. Sistem informasi adalah suatu sistem dalam suatu organisasi yang mempertemukan kebutuhan pengolahan transaksi harian yang mendukung fungsi operasi organisasi dan bersifat manajerial dengan kegiatan strategi dari suatu organisasi untuk dapat menyediakan informasi yang diperlukan untuk pengambilan keputusan. Sistem informasi dalam suatu organisasi dapat dikatakan sebagai suatu sistem yang menyediakan informasi bagi

STIKOM

(19)

semua tingkatan dalam organisasi tersebut kapan saja diperlukan. Sistem ini menyimpan, mengambil, mengubah, mengolah, dan mengkomunikasikan informasi yang diterima dengan menggunakan sistem informasi atau peralatan lainnya.

Kata “sistem” mengandung arti kumpulan dari komponen-komponen yang

memeliki keterkaitan antara yang satu dengan lainnya. Dari definisi sistem, maka

dapat didefinisikan bahwa “Sistem Informasi adalah suatu sistem yang dibuat oleh

manusia yang terdiri dari komponen-komponen dalam organisasi untuk mencapai suatu tujuan yang menyajikan informasi.”

Sering orang salah mengartikan antara sistem informasi dengan teknologi informasi. Dengan mengesampingkan teknologi informasi beserta produk-produknya, sistem informasi yang dihasilkan tentunya tidak lebih baik jika dibandingkan dengan sistem informasi yang menggunakan teknologi informasi untuk mendukung penyajian informasinya.

Sistem informasi juga berfungsi sebagai alat bantu kompetisi bagi organisasi dalam mengupayakan pencapaian tujuan. Sistem Informasi dituntut tidak hanya mengolah data dari dalam organisasi saja, tetapi juga dapat menyajikan data dari pihak luar yang mampu menambah nilai kompetisi bagi organisasi. Dengan demikian sistem informasi harus memiliki data yang telah terpolakan dan memiliki integritas dalam hal waktu dan tempat. Hal ini dimaksudkan supaya sistem informasi tersebut dapat menyajikan informasi yang tepat bagi pengguna.

STIKOM

(20)

3.5 Analisa dan Perancangan Sistem Informasi

Menurut (Jogiyanto, 1999), Analisa Sistem adalah penguraian dari suatu sistem informasi yang utuh ke dalam bagian-bagian komponennya dengan maksud untuk mengidentifikasikan dan mengevaluasi permasalahan-permasalahan, kesempatan-kesempatan, hambatan-hambatan yang terjadi dan kebutuhan-kebutuhan yang diharapkan sehingga dapat diusulkan perbaikan-perbaikannya.

Analisa sistem merupakan tahap yang paling penting dari suatu pemrograman, karena merupakan tahap awal untuk mengevaluasi permasalahan yang terjadi serta kendala-kendala yang dihadapi

Analisa yang efektif akan memudahkan pekerjaan penyusunan rencana yang baik di tahap berikutnya. Sebaliknya, kesalahan yang terjadi pada tahap analisa ini akan menyebabkan kesulitan yang lebih besar, bahkan dapat menyebabkan penyusunan sistem gagal.

Untuk itu diperlakukan ketelitian didalam mengerjakan sehingga tidak terdapat kesalahan dalam tahap selanjutnya, yaitu tahap perancangan sistem. Langkah-langkah yang diperlukan didalam mengelisa sistem adalah :

a. Tahap perencanaan sistem b. Tahap analisa sistem c. Tahap perancangan sistem d. Tahap penerapan sistem

e. Membuat laporan dari hasil analisa

STIKOM

(21)

Pada tahap perencanaan, dilakukan identifikasi masalah serta diperlukan adanya analisa yang digunakan untuk menentukan faktor-faktor yang menjadi permasalahan dalam sistem yang telah ada atau digunakan.

Data-data yang baik yang berasal dari sumber-sumber internal seperti misalnya laporan-laporan, dokumen, observasi maupun dari sumber-sumber eksternal seperti pemakai sistem, dikumpulkan sebagai bahan pertimbangan analisa. Jika semua permasalahan telah diiddentifikasi, dilanjutkan dengan memperlajari dan memahami alur kerja dari sistem yang digunakan.

Kemudian diteruskan dengan menganalisa dan membandingkan sistem yang terbentuk dengan sistem sebelumnya. Dengan adanya perubahan tersebut langkah selanjutnya adalah membuat laporan-laporan hasil analisa sebelumnya dan sistem yang akan diterapkan. Perancangan sistem adalah proses menyusun atau mengembangkan sistem informasi yang baru. Dalam tahap ini harus dipastikan bahwa semua persyaratan untuk menghasilkan informasi agar terpenuhi.

Hasil sistem yang dirancang harus sesuai dengan kebutuhan pemakai, karena rancangan tersebut meliputi perancangan mulai dari sistem yang umum hingga diperoleh sistem yang lebih spesifik. Dari hasil rancangan sistem tersebut dibentuk pula rancangan database disertai struktur file antara sistem yang satu dengan yang lain. Selain itu dibentuk pula rancangan keluaran dan masukan (input dan output) sistem misalnya menentukan berbagai bentuk dan isi laporan berserta pemasukan data.

Apabila didalam perancangan sistem terdapat kesalahan, maka kita perlu melihat kembali analisa dari sistem yang telah dibuat. Sehingga dapat ditarik

STIKOM

(22)

kesimpulan bahwa analisa sistem mempunyai hubungan erat dengan perancangan sistem.

3.6 Bagan Alir Sistem

3.6.1 Bagan Alir Dokumen dan Sistem

Bagan alir dokumen (document flowchart) atau disebut juga bagan alir formulir (form flowchart) atau paperwork flowchart merupakan bagan alir yang menunjukkan arus dari laporan dan formulir termasuk tembusan-tembusannya (Jogiyanto, 1999).

Bagan alir sistem (system flowchart) merupakan bagan yang menunjukkan arus pekerjaan secara keseluruhan dari sistem. Bagan ini menjelaskan urut-urutan dari prosedur-prosedur yang ada di dalam sistem. Bagan alir sistem menunjukkan apa yang dikerjakan di sistem (Jogiyanto, 1999).

Berikut ini adalah simbol-simbol yang digunakan di dalam bagan alir document dan bagan alir sistem :

Tabel 3.1 Simbol Document Flowchart

NO SIMBOL

NAMA SIMBOL FLOWCHART

FUNGSI

1.

Dokumen (Document )

Untuk menunjukkan dokumen input dan output baik untuk proses manual, mekanik atau komputer.

STIKOM

(23)

2. Kegiatan Manual

(Manual Activities)

Untuk menunjukkan pekerjaan yang dilakukan

secara manual.

3.

Simpanan Offline (Save Offline)

Untuk menunjukkan file non komputer yang diarsip

6. Proses

Komputerisasi

(Computerized

Process)

Menunjukkan kegiatan proses dari operasi program

komputer.

7.

Database Untuk menyimpan data.

8.

Penghubung (Connector)

Menunjukkan penghubung di halaman yang masih sama.

9. Penghubung

halaman lain (Connecting Other

Pages)

Menunjukkan penghubung ke halaman lain.

STIKOM

(24)

10.

Titik Terminal (Terminator)

Menunjukkan awal dan akhir dari suatu proses.

11.

Keputusan (Decision)

Menggambarkan suatu penyeleksian kondisi di dalam program dengan nilai

true atau false.

12.

Input/output

Digunakan untuk mewakili data input/output.

3.6.2 Entity Relationship Diagram (ERD)

ERD merupakan alat yang digunakan dalam analisis untuk menggambarkan kebutuhan data dan asumsi-asumsi dalam sistem yang akan dibangun/dikembangkan secara terstruktur dari atas ke bawah. Model data ini juga diatur pada tahapan SDLC dalam mendesain database. ERD menggambarkan struktur dan keterkaitan tabel-tabel data yang menyusun database secara detail. ERD merupakan representasi data sebagai entitas, atribut, dan relasi. ERD memiliki beberapa jenis model yaitu :

1. CDM (Conceptual Data Model)

CDM mempresentasikan struktur logika database yang tidak tergantung pada software dan struktur penyimpanan data apapun. Model

STIKOM

(25)

konseptual ini sering berisi objek-objek yang belum diimplementasikan dalam database secara fisik.

Aturan CDM sebagai berikut :

a. Mempresentasikan pengorganisasian data dalam format grafis. b. Memverifikasi validasi desain data

c. Menghasilkan PDM di mana menspesifikasikan implementasi secara fisik pada database.

2. PDM (Physical Data Model)

PDM menspesifikasikan implmentasi secara fisik pada database. Dengan PDM, harus mempertimbangkan secara detil implementasi fisik, serta juga harus memperhitungkan target software maupun struktur data storagenya.

PDM mengikuti aturan-aturan sebagai berikut :

a. Mempresentsaikan pengorganisasian data secara fisik dalam format grafis. b. Menghasilkan script pembuat dan pemodifikasi database.

c. Mendefinisikan referential integrity triggers and constraints Ada beberapa derajat relasi yang dapat terjadi, yaitu :

a. One to One Relationship

Menggambarkan bahwa antara 1 entity hanya dapat berhubungan dengan 1 entity. Biasanya derajat relasi ini digambarkan dengan simbol 1-1.

b. One to Many Relationship

Menggambarkan bahwa 1 entity dapat memiliki hubungan dengan lebih dari 1 entity. Biasanya derajat relasi ini digambarkan dengan simbol 1-N.

c. Many to Many Relationship

STIKOM

(26)

Menggambarkan bahwa lebih dari 1 entity dapat memiliki hubungan dengan lebih dari 1 entity. Biasanya derajat relasi ini digambarkan dengan simbol N-N.

3.6.3 Data Flow Diagram

Menurut (Jogiyanto, 1999), DFD digunakan untuk menggambarkan suatu sistem yang telah ada atau sistem baru yang akan dikembangkan secara logika tanpa mempertimbangkan lingkungan fisik dimana data tersebut mengalir atau lingkungan fisik dimana data tersebut akan disimpan. Beberapa simbol yang digunakan di DFD yaitu :

a. External entity (kesatuan luar) atau boundary (batas sistem)

External entity merupakan entity di lingkungan luar sistem yang dapat berupa

orang, organisasi atau sistem lainnya yang berada di lingkungan luarnya yang akan memberikan input atau menerima output dari sistem. Suatu kesatuan luar dapat disimbolkan dengan suatu notasi kotak

Gambar 3.1 External Entity

b. Data flow (arus data)

Data flow di DFD diberi simbol suatu panah. Arus data ini mengalir diantara

proses,simpanan data dan kesatuan luar. Arus data ini menunjukkan arus dari data yang dapat berupa masukan untuk sistem atau hasil dari proses sistem. Berikut ini adalah simbol dari data flow :

STIKOM

(27)

Gambar 3.2 Data Flow

c. Process (proses)

Process adalah kegiatan atau kerja yang dilakukan oleh orang, mesin atau

komputer dari hasil suatu arus data yang masuk ke dalam proses untuk dihasilkan arus data yang akan keluar dari proses. Suatu proses ditunjukkan dengan simbol sebagai berikut :

Gambar 3.3 Process

d. Data store (simpanan data)

Data store digunakan sebagai simpanan dari data yang dapat berupa file atau

database. Simpanan data di DFD dapat disimbolkan sebagai berikut :

Gambar 3.4 Data Store

3.7 Visual Basic .NET 2010

Menurut (Yuswanto dan Subari, 2010), Visual basic .NET 2010 adalah salah satu bahasa pemrograman yang tergabung dalam Microsoft Visual Studio 2010. Visual basic .NET 2010 mempunyai suatu jendela yang luas sebagai ruangan kerjanya. Jendela-jendela tersebut yaitu sebagai berikut :

STIKOM

(28)

a. Menu Bar

Menu Bar merupakan kumpulan perintah-perintah yang dikelompokkan dalam kriteria operasinya. Daftar pilihan menu yang disediakan oleh Visual basic .NET 2010 adalah File, Edit, View, Project, Build, Debug, Data,

Format, Tools, Windows, dan Help.

b. Toolbar

Toolbar merupakan sekumpulan tombol yang mewakili suatu perintah

tertentu pada bahasa pemrograman berbasis windows.

c. Toolbox

Toolbox merupakan sebuah jendela di mana kontrol atau kontrol user

interface ditempatkan dan digunakan untuk membentuk suatu program

berbasis windows dan web. Kontrol-kontrol yang ada di toolbox adalah all

windows form, common controls, data, components,containers, menus &

toolbars, printing, dialogs, WPF interoperability, reporting, dan visual basic

powerpacks.

d. Form Windows

Di tengah area kerja Visual Basic .NET 2010 terdapat jendela form atau jendela desain. Jendela ini merupakan pusat pengembangan Visual basic .NET 2010 di mana kontrol (obyek) dari common controls pada toolbox ditempatkan.

e. Code Windows

Code windows atau sering disebut dengan jendela editor merupakan area

yang dapat menuliskan kode-kode pemrograman Visual basic .NET. suatu

STIKOM

(29)

kode-kode program merupakan kumpulan dari instruksi untuk menjalankan obyek yang berupa kontrol maupun form serta logika program.

Code windows mampu meringkas tempat dengan fasilitas Outlining yang

dapat menyembunyikan serta menampilkan kembali suatu blok program.

f. Solution Explorer Windows

Solution explorer windows merupakan jendela yang menampilkan

daftar semua form, module, class dan file lainnya untuk membuat aplikasi. g. Properti Window

Properti window digunakan pada mode desain yang bertujuan untuk mengatur suatu nilai pada kontrol (obyek). Pada bagian atas dari jendela properties terdapat kotak pilihan sebagai penunjuk dari nama obyek yang sedang aktif.

h. Jendela-jendela lain

Saat eksekusi program dilakukan, terdapat beberapa jendela yang menampilkan informasi dari efek proses tersebut. Beberapa jendela tersebut, anatara lain :

1. Error list Windows

Error list Windows merupakan jendela yang digunakan untuk

menampilkan diskripsi kesalahan yang ditemukan ketika mencoba menjalankan aplikasi

2. Output Window

Output window merupakan jendela untuk menampilkan

langkah-langkah dalam mengkompilasi program.

STIKOM

(30)

3.8 Database

Basis data (database) adalah suatu aplikasi terpisah yang menyimpan suatu koleksi data yang bisa mencari secara menyeluruh dan secara sistematis memelihara dan me-retrieve informasi.

Istilah basis data pada umumnya juga menyiratkan serangkaian sifat, berikut ini adalah sifat-sifat basis data :

1. Berbagi Data

Data yang disimpan di dalam basis data tidak secara umum dipegang semata-mata untuk digunakan oleh seseorang. Suatu basis data secara normal diharapkan bisa diakses oleh lebih dari satu orang, dan mungkin pada waktu yang sama.

2. Integrasi Data

Salah satu bentuk tanggung jawab pemakaian basis data yang utama adalah memastikan bahwa data terintegrasi. Suatu basis data harus menjadi koleksi data agar tidak terjadi redundansi data (yang berlebihan). Suatu nilai data dikatakan redundansi bila suatu atribut memiliki dua atau lebih nilai yang sama.

3. Integritas Data

Tanggung jawab lain yang timbul sebagai konsekuensi dari data bersama adalah bahwa basis data perlu menunjukkan integritas. Dengan kata lain, basis data perlu secara akurat mencerminkan seluruh bidang yang mencoba pada model.

4. Keamanan Data

Salah satu cara untuk memastikan integritas basis data adalah dengan melakukan pembatasan akses yaitu pengamanan basis data.

STIKOM

(31)

5. Abstraksi Data

Suatu basis data dipandang sebagai model nyata. Informasi yang disimpan di dalam basis data pada umumnya merupakan sebuah usaha untuk menyajikan sifat dari beberapa objek sesungguhnya. Oleh karena itu, suatu basis data adalah suatu abstraksi dari dunia nyata.

6. Independensi Data

Salah satu konsekuensi dari abstraksi adalah gagasan untuk buffering data dari proses yang menggunakan data.

3.9 SQL Server 2008

SQL Server 2008 adalah RDBMS (Relational Database Management

System) yang di-develop oleh Microsoft, yang digunakan untuk menyimpan dan

mengolah data. Pada SQL Server 2008, dapat melakukan pengambilan dan modifikasi data yang ada dengan cepat dan efisien. Selain itu dengan SQL Server 2008 bisa membuat object-object yang sering digunakan pada aplikasi bisnis, seperti membuat database, table, function, stored procedure, trigger, view dan menjalankan perintah SQL (Structured Query Language) untuk mengambil data.

Jika dilihat dari tampilannya, SQL Server 2008 tidak berbeda jauh dengan SQL Server 2005, dibandingkan dengan SQL Server 2000 ke 2005. Pada SQL Server 2008 microsoft mengembangkan beberapa fitur yang telah ada di produk SQL Server sebelumnya dan menambah beberapa fitur baru untuk meningkatkan performance.

STIKOM

(32)

Beberapa fitur baru di dalam SQL Server 2008 yaitu :

1. Data Compression

2. Change Data Capture

3. Filtered Indexes

4. Table-valued parameter

5. Sparse Column

6. Data type baru

STIKOM

(33)

31

STIKOM

(34)

1

Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara saat ini memiliki suatu sistem lama penerimaan mitra kerja yang dicatat dan dikerjakan dengan cara melakukan pencatatan di Microsoft excel dan pada akhir periode penerimaan mitra kerja akan di laporkan kepada Kasubdivre. Sistem ini masih tergolong manual, dimana pengelolaan data dan laporan belum dapat diselesaikan secara otomatis.

Kerja praktek ini dilakukan selama 160 jam dalam waktu 1 bulan. setiap minggu dilakukan 5 hari kerja terdiri dari 8 jam setiap hari. Dalam kerja praktek ini, diharuskan menemukan permasalahan yang ada, mempelajari serta memberikan solusi bagi masalah yang timbul.

Permasalahan yang ada pada Perum Bulog Sub Divre Surabaya Utara ini terdapat pada saat proses penerimaan dan seleksi mitra kerja, pelaporan penerimaan mitra kerja sering ditemukan kesalahan diantaranya data yang kurang akurat dan waktu yang dibutuhkan dalam pembuatan laporan dan relatif lama.

Untuk mengatasi permasalahan tersebut, diperlukan langkah-langkah yaitu:

a. Menganalisis sistem b. Mendesain sistem

c. Mengimplementasikan sistem

d. Melakukan pembahasan terhadap hasil implementasi sistem.

STIKOM

(35)

2 4.1 Menganalisis Sistem

Langkah awal untuk membuat sistem baru adalah menganalisis sistem yang ada saat ini yaitu dengan melakukan wawancara pada bagian pelayanan publik sebagai pelaksana seleksi penerimaan mitra kerja baru. Bagian pelayanan publik memberikan informasi tentang prosedur tentang penerimaan mitra kerja maupun gapoktan, persyaratan yang harus di lengkapi dan aturan tentang seleksi mitra kerja yang layak diterima dan tidak.

Bagian pelayanan publik menunjukkan dokumen permohonan menjadi mitra kerja perum bulog, dokumen persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon mitra kerja, serta file excel yang digunakan untuk melakukan pencatatan persyaratan calon mitra kerja apakah sudah ada,ada tapi tidak berlaku,maupun yang belum ada. Dari hasil wawancara dam dokumen yang ditunjukkan oleh bagian pelayanan publik dapat digambarkan melalui dokumen flow lama.

Dari dokumen flow yang sudah digambarkan terdapat beberapa permasalahan yang dapat diambil. Permasalahan tersebut antara lain, proses penentuan hasil seleksi masih manual yaitu melihat satu persatu persyaratan dari calon mitra kerja sehingga membutuhkan waktu yang lama untuk melakukan proses seleksi.

STIKOM

(36)

3

persyaratan dokumen saja yang berbeda. Pertama calon mitra kerja mengajukan permohonan untuk menjadi calon mitra kerja, setelah diperiksa dan ditentukan lolos apa tidaknya permohonan tersebut.

Setelah dinyatakan lolos calon mitra kerja harus menyerahkan dokumen persyaratan administrasi dan teknis kepada Perum Bulog untuk diseleksi dan dinyatakan lolos maupun tidak menjadi mitra kerja Perum Bulog. Jika sudah dinyatakan lolos, Bagian pelayanan publik membuat surat penetapan mitra kerja untuk disetujui oleh Kasubdivre. Kemudian dokumen tersebut akan disimpan sebagai arsip dan diserahkan kepada mitra kerja yang sudah diterima tersebut.

4.2 Mendesain Sistem

Desain sistem dimaksudkan untuk membantu menyelesaikan masalah pada sistem yang sedang berjalan saat ini sehingga dapat menjadi lebih baik dengan adanya sistem terkomputerisasi. Dalam mendesain sistem yang baik, harus melalui tahap-tahap perancangan sistem. Tahap-tahap perancangan sistem adalah meliputi :

1. Pembuatan alur sistem aplikasi (System Flow) 2. Diagram berjenjang (HIPO)

3. DFD (contex diagram, level 0 dan level 1),

4. ERD (Entity Relasionship Diagram) yaitu CDM (Conceptual Data Model)

dan PDM (Physical Data Model).

STIKOM

(37)

4

Berikut ini akan digambarkan System Flow dari Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja yang akan dibuat pada Perum Bulog Subdivre Surabaya Utara :

1 Penerimaan Mitra Kerja

Sistem flow Penerimaan Mitra Kerja dilakukan secara terkomputerisasi. Mulai dari penginputan data calon mitra kerja yang didapat dari surat permohonan mitra kerja, kemudian penginputan persyaratan administrasi dan teknis. Sistem akan memproses dan menghasilkan status calon mitra tersebut apakah diterima maupun tidak, jika di terima akan meminta persetujuan dari kasubdivre untuk menetapkan status diterima sebagai mitra kerja Perum Bulog.

2 Penerimaan Gapoktan

System Flow Penerimaan Gapoktan sama dengan Penerimaan mitra kerja tetapi persyaratan untuk gapoktan lebih sederhana, persyaratan gapoktan dan persyaratan teknis. Pertama Pelayanan publik menginputkan data calon mitra kerja yang didapat dari surat permohonan mitra kerja, kemudian penginputan persyaratan gapoktan dan teknis. Sistem akan memproses dan menghasilkan status calon mitra tersebut apakah diterima maupun tidak, jika di terima akan meminta persetujuan dari kasubdivre untuk menetapkan status diterima sebagai mitra kerja Perum Bulog.

STIKOM

(38)

5

Ph

as

e

Data Surat Permohonan Mitra Kerja

Proses Verifikasi SP Mitra Kerja

Setuju?

Persyaratan Administrasi & Teknis

Proses Verifikasi Administrasi & Teknis

Lolos?

Data Surat Penetapan Mitra Kerja

Simpan & Cetak

Surat Penetapan Mitra Kerja Baru

Surat Penetapan Mitra Kerja Baru

Disetujui?

Surat Penetapan MK Telah Disetujui

2 Surat Penetapan MK

Telah Disetujui Surat Penetapan MK

Telah Disetujui Selesai Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Mitra_Kerja Proses Simpan Data

Mitra Kerja Simpan data Administrasi & Teknis Persyaratan Administrasi Persyaratan Teknis Mitra Kerja Transaksi Mitra Kerja 2 Surat Permohonan Mitra Kerja Pengecekan Penetapan Mitra Kerja Baru

Gambar 4.1 Sistem Flow Penerimaan Mitra Kerja

STIKOM

(39)

6

Ph

as

e

Data Surat Permohonan Mitra Kerja

Proses Verifikasi SP Mitra Kerja

Setuju?

Persyaratan Gapoktan & Teknis

Proses Verifikasi Gapoktan & Teknis

Lolos?

Data Surat Penetapan Mitra Kerja Gapoktan

Simpan & Cetak

Surat Penetapan Mitra Kerja Baru

Surat Penetapan Mitra Kerja Baru

Disetujui?

Surat Penetapan MK Telah Disetujui

2 Surat Penetapan MK

Telah Disetujui Surat Penetapan MK

Telah Disetujui Selesai Tidak Ya Tidak Ya Ya Tidak Mitra_Kerja Proses Simpan Data

Mitra Kerja

Simpan data Gapoktan & Teknis

Persyaratan Gapoktan Persyaratan Teknis Mitra Kerja Transaksi Mitra Kerja Gapoktan 2 Mulai Surat Permohonan Mitra Kerja Mitra Kerja Pengecekan Penetapan Mitra Kerja Baru

Gambar 4.2 Sistem Flow Penerimaan Gapoktan

STIKOM

(40)

7

[image:40.595.42.546.158.716.2]

tiga entitas, yaitu Pelayanan Publik, Kasubdivre dan Calon Mitra Kerja. Ketiga entitas tersebut memberikan input data dan menerima output data yang diperlukan. Sebagai Contoh, Pelayanan Publik memberikan input persyaratan administrasi dan persyaratan teknis, setelah di proses sistem, kemudian pelayanan publik mendapatkan output berupa informasi lolos apa tidaknya persyaratan mitra kerja yang diinputkan.

Gambar 4.3 Context Diagram

Data Surat Penetapan Gapoktan disetujui

Data Surat Penetapan Mitra Kerja Data Surat Perm ohonan

Laporan Mitra Kerja Lolos Seleksi Data Permohonan Menjadi Mitra Kerja

Data Persyaratan Teknis

Data Surat Penetapan Gapoktan

Informasi Status Persyaratan Gapoktan

Laporan Gapoktan Lolos Seleksi Laporan Penetapan Gapoktan Acc Surat Penetapan Gapoktan

Acc Surat Penetapan Mitra Kerja Informasi Status Persyaratan Teknis Mitra Kerja dan Gapoktan

Informasi Status Persyaratan Administrasi Mitra Kerja

Data Surat Penetapan Mitra Kerja Data Persyaratan Gapoktan

Data Persyaratan Administrasi

0

SISTEM INFORMASI PENERIMAAN MITRA

KERJA

+

kasubdrive Pelayanan Publik

Calon Mitra Kerja Melalui PP

STIKOM

(41)

8

Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja pada Bulog Subdivre Surabaya

[image:41.595.56.554.89.647.2]

Utara 1 Penerimaan Mitra Kerja 2 Penerimaan Gapoktan 3 Laporan Penetapan Mitra Kerja 4 Laporan Penetapan Gapoktan

Gambar 4.4 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja pada bulog Subdivre Surabaya Utara

(42)

9

Gambar 4.6 Diagram Jenjang Penerimaan Gapoktan

3 Laporan Penetapan Mitra Kerja 3.1 Verifikasi Penetapan Mitra Kerja Diterima 3.2

Update & Cetak Penetapan Mitra Kerja Diterima

Gambar 4.7 Diagram Jenjang Laporan Penetapan Mitra Kerja

3 Laporan Penetapan Gapoktan 3.1 Verifikasi Penetapan Gapoktan Diterima 3.2

[image:42.595.60.553.79.709.2]

Update & Cetak Penetapan Gapoktan Diterima

(43)

10

DFD level 0 merupakan hasil decompose dari context diagram yang menggambarkan proses-proses apa saja yang terdapat pada sistem penerimaan mitra kerja.

Gambar 4.9 DFD Level 0 Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja Laporan Penetapan Mitra Kerja

Data Transaksi Penerimaan Gapoktan Diupdate Data Transaksi Penerimaan Diupdate

Data Persyaratan Administrasi Disimpan

Data Mitra Kerja Disimpan Data Mitra Kerja Dibaca Data Mitra Kerja Dibaca

Data Persyaratan Administrasi Dibaca

Data Persyaratan Gapoktan Dibaca

Data Persyaratan Teknis Dibaca

Data Persyaratan Teknis Dibaca

Data Mitra Kerja Dibaca Data Mitra Kerja Dibaca Data Mitra Kerja dibaca Data Mitra Kerja Dibaca

Data Transaksi Penerimaan Gapoktan Dibaca Data Transaksi Penerimaan Dibaca

Data Transaksi Penerimaan Disimpan

Data Transaksi Penerimaan Gapoktan Disimpan

Data Mitra Kerja Gapokan Disimpan

Data Persyaratan Teknis Gapok Disimpan

Data Persyaratan Gapoktan Disimpan

Data Persyaratan Teknis Disimpan [Data Surat Penetapan Gapoktan disetujui]

[Data Surat Penetapan Mitra Kerja]

[Data Surat Permohonan]

[Acc Surat Penetapan Gapoktan] [Laporan Gapoktan Lolos Seleksi]

[Laporan Penetapan Gapoktan]

[Acc Surat Penetapan Mitra Kerja] [Laporan Mitra Kerja Lolos Seleksi]

[Data Permohonan Menjadi Mitra Kerja] Status Persyaratan Teknis Mitra Kerja

Status Persyaratan Teknis Gapoktan [Informasi Status Persyaratan Teknis Mitra Kerja dan Gapoktan]

[Informasi Status Persyaratan Gapoktan]

Data Permohonan Gapoktan Data Permohonan Mitra Kerja

Data Persyaratan Teknis Mitra Kerja

Data Persyaratan Teknis Gapoktan [Data Persyaratan Teknis]

[Informasi Status Persyaratan Administrasi Mitra Kerja]

[Data Surat Penetapan Gapoktan] [Data Persyaratan Gapoktan] [Data Persyaratan Administrasi]

[Data Surat Penetapan Mitra Kerja]

Pelayanan Publik

kasubdrive

1

Penerimaan Mitra Kerja

+ 2 Penerimaan Gapoktan + 3 Laporan Penetapan Mitra Kerja + 4 Laporan Penetapan Gapoktan +

1 Mitra Kerja

2 Persyaratan Administrasi

3 Persyaratan Teknis

4 Persyaratan Gapoktan 5 PenerimaanTransaksi

6 Transaksi Penerimaan Gapoktan Calon Mitra Kerja

Melalui PP

1 Mitra Kerja

1 Mitra Kerja

STIKOM

(44)

11

Gambar 4.10 DFD Level 1 Penerimaan Mitra Kerja

[Data Transaksi Penerimaan Disimpan] Data Transaksi Penetapan mitra kerja diterima

[Data Mitra Kerja dibaca] [Data Mitra Kerja Dibaca]

[Data Persyaratan Adm inistrasi Dibaca] [Data Persyaratan Teknis Dibaca]

[Data Surat Penetapan Mitra Kerja] [Data Persyaratan Teknis Disimpan]

[Data Persyaratan Adm inistrasi Disimpan] Simpan Data Hasil Verifikasi Persyaratan Teknis

[Data Mitra Kerja Disim pan]

Data Disimpan [Inform asi Status Persyaratan Administrasi Mitra Kerja] [Status Persyaratan Teknis Mitra Kerja]

[Data Surat Permohonan]

[Data Permohonan Mitra Kerja]

[Data Persyaratan Teknis Mitra Kerja] [Data Persyaratan Adm inistrasi] Pelayanan Publik Pelayanan Publik Pelayanan Publik SpMg_76 SpMg_81 SpMg_84 Calon Mitra Kerja Melalui PP

3 Persyaratan Teknis

5 PenerimaanTransaksi 1 Mitra Kerja

1.1 Verifikasi Surat Permohonan 1.2 Simpan Surat Permohonan Mitra Kerja 1.3 Verifikasi Persyaratan Teknis 1.4 Verifikasi Persyaratan Administrasi 1.5 Simpan Data Persyaratan 1.6 Transaksi Penetapan Mitra Kerja Diterima 1 Mitra Kerja

(45)

12

Gambar 4.11 DFD Level 1 Penerimaan Gapoktan

[Data Surat Penetapan Gapoktan]

Flow_355

Data Hasil Verifikasi Data Hasil Verifikasi

Data Surat Perm ohonan

[Data Transaksi Penerimaan Gapoktan Disim pan] [Data Persyaratan Gapoktan Dibaca] [Data Persyaratan Teknis Dibaca]

[Data Mitra Kerja Dibaca] [Data Mitra Kerja Dibaca]

[Data Mitra Kerja Gapokan Disim pan]

[Data Persyaratan Teknis Gapok Disimpan] [Data Persyaratan Gapoktan Disimpan]

[Data Permohonan Gapoktan]

[Data Persyaratan Teknis Gapoktan]

[Inform asi Status Persyaratan Gapoktan] [Data Persyaratan Gapoktan]

Pelayanan Publik Pelayanan Publik SpMg_76 SpMg_81 SpMg_84 4 Persyaratan Gapoktan 3 Persyaratan Teknis 1 Mitra Kerja

6 Transaksi Penerimaan Gapoktan 1 Mitra Kerja

3 Persyaratan Teknis

(46)

13

[image:46.595.52.549.78.683.2]

Gambar 4.12 DFD Level 1 Laporan Penetapan Mitra Kerja 4.2.8 DFD Level 1 Laporan Penetapan Gapoktan

Gambar 4.13 DFD Level 1 Laporan Penetapan Gapoktan

[Laporan Penetapan Mitra Kerja] Data Penetapan Mitra Kerja Disetujui

[Data Surat Penetapan Mitra Kerja] [Data Transaksi Penerimaan Diupdate]

[Data Mitra Kerja Dibaca] [Data Transaksi Penerimaan Dibaca]

[Acc Surat Penetapan Mitra Kerja] kasubdrive Calon Mitra Kerja Melalui PP 5 Transaksi Penerimaan

1 Mitra Kerja

5 PenerimaanTransaksi

3.1

Verifikasi Penetapan Mitra Kerja Diterima

3.2

Update & Cetak Penetapan Mitra Kerja Diterima

kasubdrive

[Laporan Penetapan Gapoktan]

[Data Surat Penetapan Gapoktan disetujui]

[Data Transaksi Penerimaan Gapoktan Diupdate] Data Penetapan Gapoktan Disetujui

[Data Mitra Kerja Dibaca] [Laporan Gapoktan Lolos Seleksi]

[Acc Surat Penetapan Gapoktan] [Data Transaksi Penerimaan Gapoktan Dibaca]

kasubdrive

kasubdrive

Calon Mitra Kerja Melalui

PP

6 Transaksi Penerimaan Gapoktan 1 Mitra Kerja

6 Transaksi Penerimaan Gapoktan

4.1

Verifikasi Penetapan Gapoktan Diterima

4.2 Update & Cetak

Penetapan Gapoktan Diterima

STIKOM

(47)

14

dari Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja yang telah dikembangkan. ERD dibagi menjadi dua, yaitu Conceptual Data Model (CDM) atau secara logik dan

Physical Data Model (PDM) atau secara fisik.

1. CDM (Conceptual Data Model)

Pada Conceptual Data Model yang tertera diatas, terdapat empat belas buah tabel yang saling terintegrasi secara logik.

Gambar 4.14 Conceptual Data Diagram

2. PDM (Physical Data Model)

Pada Physical Data Model yang tertera dibawah, telah menunjukkan adanya relasi antar tabel. Terlihat bahwa antar tabel satu dengan yang lain saling memberikan informasi berupa identitas (kode) untuk mengenali tabel yang lain.

mempunyai mempunyai mempunyai Menangani Melengkapi Melengkapi Menangani Melengkapi Melengkapi Mitra_Kerja id_mitra nama_perusahaan telepon_perusahaan alamat_perusahaan nama_cp telepon_cp Jenis ...

<pi> Variable characters (10) Variable characters (100) Variable characters (25) Text (150) Variable characters (100) Variable characters (25) Variable characters (50) Persyaratan_Administrasi id_adm SP AN SIUP TDP HO NPWP SK SPK Status

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (25)

Persyaratan_Teknis id_teknis LJ SPL MPK MPG MP AY Status

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (25)

<M> Persyaratan_Gapoktan id_gapoktan SPM SPD DNA KLH Status

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (25)

<M> Pegawai id_pegawai nama_pegawai jabatan jenis_kelamin telepon_pegawai alamat_pegawai username password

<pi> Variable characters (10) Variable characters (50) Variable characters (50) Variable characters (25) Variable characters (25) Text (150) Variable characters (50) Variable characters (50)

Transaksi_Penerimaan id_transaksi

tanggal_penerimaan SP_MPK

<pi> Variable characters (10) Date

Variable characters (50)

Transaksi_Penerimaan_Gapoktan Id_Trans_Gapok

tanggal_penerimaan SP_MPK

<pi> Variable characters (10) Date

Variable characters (50)

STIKOM

(48)

15

Gambar 4.15 Physical Data Diagram

4.2.10 Struktur Tabel

Dalam Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja ini, digunakan beberapa tabel untuk menyimpan berbagai data yang penting. Tabel tersebut adalah Tabel Mitra Kerja, Tabel Pegawai, Tabel Pesyaratan Administrasi, Tabel Persyaratan Teknis, Tabel Persyaratan Gapoktan, Tabel Transaksi Penerimaan, Tabel Penerimaan Gapoktan. Berikut akan dijelaskan tentang table-tabel yang digunakan.

1. Tabel Mitra Kerja

Primary key : Id Mitra

Foreign key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data mitra kerja

id_mitra = id_mitra

id_mitra = id_mitra

id_mitra = id_mitra

id_pegawai = id_pegawai

id_teknis = id_teknis

id_teknis = id_teknis

id_gapoktan = id_gapoktan

(49)

16

1 Id_mitra Varchar 10 Identitas mitra kerja

2 Nama_Perusahaan Varchar 100 Nama mitra kerja

3 Telepon_Perusahaan Varchar 25 Telepon mitra kerja

4 Alamat_Perusahaan Text - Alamat mitra kerja

5 Nama_CP Varchar 100 Nama kontak person

6 Telepon_CP Varchar 25 Telepon kontak person

7 Jenis Varchar 50 Jenis mitra kerja

2. Tabel Pegawai

Primary key : Id_Pegawai

Foreign key : -

Fungsi : Untuk menyimpan data pegawai dan digunakan untuk login

Tabel 4.2 Tabel Pegawai

No Field Data Type Length Description

1 Id_pegawai Varchar 10 Identitas pegawai

2 Nama_Pegawai Varchar 50 Nama pegawai

STIKOM

[image:49.595.73.549.92.752.2]
(50)

17

4 Jenis_Kelamin Varchar 25 Jenis kelamin pegawai

5 Telepon_Pegawai Varchar 25 Telepon pegawai

6 Alamat_Pegawai Text - Alamat pegawai

7 Username Varchar 50 Username pegawai

8 Password Varchar 50 Password pegawai

3. Tabel Persyaratan Administrasi Primary key : Id_Adm

Foreign key : Id_Mitra

Fungsi : Untuk menyimpan data persyaratan administrasi mitra kerja

Tabel 4.3 Tabel Persyaratan Administrasi

No Field Data Type Length Description

1 Id_Adm Varchar 10 Identitas persyaratan

administrasi

2 Id_mitra Varchar 10 Identitas pemilik

peryaratan yang bersangkutan (mitra)

STIKOM

(51)

18

4 AN Varchar 50 Akta Notaris

5 SIUP Varchar 50 Surat Ijin Usaha

6 TDP Varchar 50 Tanda Daftar

Perusahaan

7 HO Varchar 50 Ijin Gangguan

8 NPWP Varchar 50 Nomor Pokok Wajib

Pajak

9 SK Varchar 50 Surat Kuasa Materai

10 SPK Varchar 50 Surat Penyataan

Kesanggupan

11 Status Varchar 25 Status Persyaratan

4. Tabel Persyaratan Gapoktan Primary key : Id_Gapoktan

Foreign key : Id_Mitra

Fungsi : Untuk menyimpan data persyaratan gapoktan

STIKOM

(52)

19

1 Id_Gapoktan Varchar 10 Identitas persyaratan gapoktan

2 Id_mitra Varchar 10 Identitas pemilik

peryaratan yang bersangkutan (mitra)

3 SPM Varchar 50 Surat Permohonan

Menjadi Mitra

4 SPD Varchar 50 Surat Rekomendasi dari

Disperta

5 DNA Varchar 50 Daftar nama dan alamat

anggota sesuai KTP

6 KLH Varchar 50 Keterangan Lokasi dan

lahan yang dikuasai

7 Status Varchar 25 Status Persyaratan

5. Tabel Persyaratan Teknis Primary key : Id_Teknis

Foreign key : Id_Mitra

STIKOM

[image:52.595.86.554.104.622.2]
(53)
[image:53.595.60.554.143.654.2]

20

Tabel 4.5 Tabel Persyaratan Teknis

No Field Data Type Length Description

1 Id_Teknis Varchar 10 Identitas persyaratan teknis

2 Id_mitra Varchar 10 Identitas pemilik

peryaratan yang bersangkutan (mitra)

3 LJ Varchar 50 Lantai Jemur

4 SPL Varchar 50 Sarana Pengering Lain

5 MPK Varchar 50 Mesin Pemecah Kulit

6 MPG Varchar 50 Mesin Pemisah Gabah

7 MP Varchar 50 Mesin Penyosoh

8 AY Varchar 50 Alat Pemisah/Ayakan

9 Status Varchar 25 Status Persyaratan

6. Tabel Transaksi Penerimaan Mitra Primary key : Id_Transaksi

Foreign key : Id_Teknis

STIKOM

(54)

21 Id_Adm

Fungsi : Untuk menyimpan data hasil seleksi mitra kerja

Tabel 4.6 Tabel Transaksi Penerimaan Mitra

No Field Data Type Length Description

1 Id_Transaksi Varchar 10 Identitas transaksi

2 Id_Teknis Varchar 10 Identitas Persyaratan teknis transaksi yang bersangkutan

3 Id_Pegawai Varchar 10 Identitas pegawai transaksi yang bersangkutan

4 Id_Adm Varchar 10 Identitas persyaratan

administrasi transaksi yang bersangkutan

5 Tanggal_Penerimaan Datetime - Tanggal Transaksi Penerimaan

6 SP_MPK Varchar 50 Surat Penetapan

Menjadi Mitra Kerja

STIKOM

(55)

22 Foreign key : Id_gapoktan

Id_Pegawai

Id_Teknis

Fungsi : Untuk menyimpan data hasil seleksi mitra kerja jenis gapoktan

Tabel 4.7 Tabel Transaksi Penerimaan Gapoktan

No Field Data Type Length Description

1 Id_Transaksi_Gapok Varchar 10 Identitas transaksi Gapoktan

2 Id_Teknis Varchar 10 Identitas Persyaratan teknis transaksi yang bersangkutan

3 Id_Pegawai Varchar 10 Identitas pegawai transaksi yang bersangkutan

4 Id_Gapoktan Varchar 10 Identitas persyaratan gapoktan transaksi yang

STIKOM

(56)

23

5 Tanggal_Penerimaan Datetime - Tanggal Transaksi Penerimaan

6 SP_MPK Varchar 50 Surat Penetapan

Menjadi Mitra Kerja

4.2.11 Desain Input/Output

Berikut ini adalah desain input/output yang terdapat pada aplikasi Sistem Infomasi Penerimaan Mitra Kerja pada Perum Bulog Subdivre Surabaya Utara:

1. Form Master Mitra Kerja

Form ini digunakan untuk menyimpan data-data mengenai mitra kerja seperti nama perusahaan, telepon dan alamat. Desain formnya sebagai berikut :

Master Mitra Kerja

M001

CV. Suka Maju

0318851662

Basuki

0812818218

Jl. Diponegoro Sidoarjo 86 Id Mitra

Simpan Tutup

Nama Perusahaan

Telepon

Nama Contact Person

Telp Contact Person

[image:56.595.54.506.460.711.2]

Alamat

Gambar 4.16 Form Master Mitra Kerja

STIKOM

(57)

24

sistem termasuk menyimpan nama, jabatan, username, password dan alamat. Desain formnya sebagai berikut :

Master Pegawai

P001

Eko Kuncahyo

Kasubdivre

eko2013

*******

Jl. Diponegoro Sidoarjo 86

081281928192 Id Pegawai

Simpan Tutup

Nama Pegawai

Jabatan

Username

Password Alamat

Jenis Kelamin Laki-Laki Perempuan

Telepon

Gambar 4.17 Form Master Pegawai

3. Form Login

Form ini digunakan untuk masuk kedalam sistem. desain formnya sebagai

berikut :

STIKOM

(58)

25 Eko2013 ******* Login Username Password Keluar

Gambar 4.18 Form Login 4. Form Persyaratan Administrasi

Form ini digunakan untuk mencatat data persyaratan administrasi mitra

kerja dan menentukan lolos tidaknya persyaratan administrasi mitra kerja tersebut:

Persyaratan Administrasi

CV Suka Maju

M001

Ada Masih Berlaku Jl. Diponegoro Sidoarjo 86

Ada Masih Berlaku Ada Masih Berlaku

Ada Masih Berlaku

Ada Masih Berlaku

Ada Masih Berlaku Ada Tidak Berlaku

Tidak Ada INFO :

SP : Surat Permohonan AN : Akta Notaris ………. Nama Perusahaan Simpan Tutup Id Mitra Dokumen SP Alamat Dokumen AN Dokumen SIUP Dokumen TDP Dokumen HO Dokumen NPWP Dokumen SK Dokumen SPK

Gambar 4.19 Form Persyaratan Administrasi

5. Form Persyaratan Gapoktan

Form ini digunakan untuk mencatat data persyaratan gapoktan mitra kerja yang berjenis gapoktan dan menentukan lolos tidaknya persyaratan gapoktan tersebut :

STIKOM

(59)

26 M003

Ada Masih Berlaku Jl. Diponegoro Sidoarjo 86

Ada Masih Berlaku

Ada Masih Berlaku

Ada Masih Berlaku INFO :

SPM : Surat Permohonan Menjadi Mitra SPD : Surat Rekomendasi dari Disperta ………. Simpan Tutup Id Mitra Dokumen SPM Alamat Dokumen SPD Dokumen DNA Dokumen KLH

Gambar 4.20 Form Persyaratan Gapoktan

6. Form Persyaratan Teknis

Form ini digunakan untuk mencatat data persyaratan teknis mitra kerja dan gapoktan serta menentukan lolos tidaknya persyaratan teknis tersebut :

Persyaratan Teknis

CV Suka Maju

M001

Ada Masih Berlaku Jl. Diponegoro Sidoarjo 86

Ada Masih Berlaku

Ada Masih Berlaku

Ada Masih Berlaku

Ada Tidak Berlaku

Tidak Ada INFO : ………. Nama Perusahaan Simpan Tutup Id Mitra Lantai Jemur Alamat Mesin Dryer

Mesin Pemecah Kulit

Mesin Pemisah Gabah

Mesin Penyosoh

[image:59.595.76.553.91.690.2]

Alat Pemisah Beras

Gambar 4.21 Form Persyaratan Teknis

STIKOM

(60)

27

Form ini digunakan untuk menentukan lolos dan tidaknya mitra kerja,

ditinjau dari persyaratan administrasi dan persyaratan teknis. Desain formnya sebagai berikut :

Transaksi Penerimaan Mitra Kerja

CV Suka Maju

M001

Lolos

Jl. Diponegoro Sidoarjo 86

Lolos Dengan Catatan

STATUS :

LOLOS DENGAN CATATAN

20 Oktober 2013

Heru Susilo Nama Perusahaan

Simpan Tutup

Id Mitra

Persyaratan Adminstrasi

Alamat

Persyaratan Teknis

Tanggal

Pegawai

Gambar 4.22 Form Transaksi Penerimaan Mitra Kerja

8. Form Transaksi Penerimaan Gapoktan

Form ini digunakan untuk menentukan lolos dan tidaknya mitra kerja

dengan jenis gapoktan, ditinjau dari persyaratan gapoktan dan persyaratan teknis. Desain formnya sebagai berikut :

STIKOM

(61)

28 M003

Jl. Diponegoro Sidoarjo 86

Lolos STATUS :

LOLOS

20 Oktober 2013 Heru Susilo Simpan Tutup Id Mitra Alamat Persyaratan Teknis Tanggal Pegawai

Gambar 4.23 Form Transaksi Penerimaan Gapoktan

9. Form Penetapan Mitra Kerja

Form ini hanya digunakan oleh kasubdivre atau wakasubdivre untuk mengkonfirmasi mitra kerja yang dinyatakan lolos atau lolos dengan catatan pada persyaratan administrasi maupun persyaratan teknis mitra kerja. Desain formnya sebagai berikut :

Penetapan Mitra Kerja Lolos

CV Suka Maju

M001

Lolos

Jl. Diponegoro Sidoarjo 86

Lolos Dengan Catatan

STATUS :

LOLOS DENGAN CATATAN

20 Oktober 2013

[image:61.595.58.551.75.727.2]

Heru Susilo Nama Perusahaan Terima Tutup Id Mitra Persyaratan Adminstrasi Alamat Persyaratan Teknis Tanggal Penyeleksi Tolak

Gambar 4.24 Form Penetapan Mitra Kerja Lolos

STIKOM

(62)

29

lolos atau lolos dengan catatam dalam persyaratan gapoktan maupun persyaratan teknis. Desain formnya sebagai berikut :

Penetapan Gapoktan

Gapoktan Suka Maju

M001

Lolos

Jl. Diponegoro Sidoarjo 86

Lolos Dengan Catatan

STATUS :

LOLOS DENGAN CATATAN

20 Oktober 2013

Heru Susilo Nama Perusahaan

Terima Tutup

Id Mitra

Persyaratan Gapoktan

Alamat

Persyaratan Teknis

Tanggal

Penyeleksi

Tolak

Gambar 4.25 Form Penetapan Mitra Kerja Lolos

11. Form Laporan Surat Penetapan Mitra Kerja

Form ini digunakan untuk mencetak surat penetapan mitra kerja. pengguna hanya memilih transaksi mana yang akan dicetak, berikut ini adalah desain formnya :

STIKOM

(63)

30

Gambar 4.26 Form Surat Penetapan Mitra Kerja

12. Form Laporan Surat Penetapan Gapoktan

Form ini digunakan untuk mencetak surat penetapan mitra kerja berjenis gapoktan. pengguna hanya memilih transaksi mana yang akan dicetak, berikut ini adalah desain formnya :

STIKOM

(64)

31

Gambar 4.27 Form Surat Penetapan Mitra Kerja

13. Form Laporan Mitra Kerja Perperiode

Form ini digunakan untuk mencetak laporan mitra kerja yang sudah diterima perperiode. pengguna hanya memilih dari periode awal sampe terakhir laporan yang akan dicetak. Berikut ini tampilan dari form laporan mitra kerja perperiode :

STIKOM

(65)

32 s/d

Gambar 4.28 Form Laporan Mitra Kerja Perperiode

4.3 Mengimplementasikan Sistem

Implementasi sistem merupakan tahap pengujian dimana desain sistem dapat berjalan dengan baik. Desain form yang telah dibuat cukup sesuai untuk mengimplementasikan sistem, sehingga tidak membutuhkan banyak perubahan.

4.3.1 Kebutuhan Sistem 1. Hardware

Gambar

Gambar 4.3 Context Diagram
Gambar 4.4 Diagram Jenjang Sistem Informasi Penerimaan Mitra Kerja pada  1.5Simpan Data Persyaratan1.6Transaksi Penetapan Mitra Kerja Diterima1.7Simpan TransaksiAdministrasiPersyaratan Utara1.4Persyaratan Verifikasi Teknis1.3Permohonan Mitra Kerja1.2Verifikasi Surat Permohonan1.1Simpan Surat Penerimaan Mitra Kerja1 Gambar 4.5 Diagram Jenjang Penerimaan Mitra Kerja bulog Subdivre Surabaya Utara Verifikasi  Penetapan GapoktanLaporan 4Penetapan Mitra Laporan Kerja3Penerimaan Gapoktan2Penerimaan Mitra Kerja1Kerja pada Bulog Subdivre Surabaya STIKOM SURABAYA
Gambar 4.8 Diagram Jenjang Laporan Penetapan Mitra Kerja
Gambar 4.13 DFD Level 1 Laporan Penetapan Gapoktan
+7

Referensi

Dokumen terkait

Using qualitative method of analysis, the data were categorized into the three dimensions of autonomy; autonomy as a communicator (language acquisition), autonomy as a

Ada berbagai tanda awal yang harus diwaspadai karena sangat mungkin melibatkan mikroba yang dapat dimanfaatkan untuk bioterorisme... Tanda Awal versus

Berdasarkan pengertian di atas dapat disimpulkan bahwa pembelajaran discovery learning adalah suatu model untuk mengembangkan cara belajar siswa aktif

Tujuan penelitian skripsi ini adalah untuk membuat sistem informasi layanan kesehatan masyarakat pada Puskesmas Kenten Palembang dengan menggunakan DBMS untuk

Menurut riset Bergeson dalam penelitian Gusni Satriawati [2] mengemukakan bahwa mahasiswa sulit mengomunikasikan informasi visual terutama dalam mengomunikasikan

Urusan wajib yang menjadi kewenangan pemerintahan daerah provinsi merupakan urusan dalam skala provinsi yang meliputi : Perencanaan dan pengendalian pembangunan;

Bahwa secara parsial variabel keberwujudan ( tangible ) memberikan ada pengaruh yang positif dan signifikan antara variabel Budaya Organisasional terhadap Kepuasan

Comparison of stomatal NH3 compensation points determined on the basis of apoplastic NH4 + and H + concentrations (horizontal bars) and measured atmospheric NH3 concentrations ( d )