Safari Kepemiluan
KPU Kota Banjar
dengan Partai Politik
Banjar, 2 Mei 2016
Mandat KPU dan Parpol
Partai Politik
merupakan
institusi formal paling
absah untuk
mengejawantahkan
hak-hak politik rakyat
KPU
harus mampu
memastikan bahwa
semua warganegara
dapat melaksanakan
hak-hak politiknya.
People
People
--
--
Citizen
Citizen
--
--
Demos
Demos
Anatomi Regulasi Pilkada
•
Undang-Undang No.32 Tahun 2004 Tentang Pemerintahan Daerah.
•
Undang-Undang No.12 Tahun 2008 Tentang Perubahan Atas
Undang-Undang No.32 Tentang Pemerintahan Daerah.
•
Undang-Undang No.22 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota
(Tidak Langsung).
•
Perpu No.1 Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan
Walikota (Langsung).
•
Undang- Undang No.1 Tahun 2015 Tentang Penetapan Perpu No.1
Tahun 2014 Tentang Pemilihan Gubernur, Bupati, dan Walikota
Menjadi Undang-Undang.
•
Undang- Undang No.8 Tahun 2015 Tentang Pemilihan Gubernur,
Bupati, dan Walikota.
PKPU PILKADA 2015
No PKPU TENTANG
1 2 Tahun 2015 Tahapan, Program dan Jadwal Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
2 3 Tahun 2015 Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/Komisi Pemilihan Independen Pemilihan Aceh dan Komisi Pemilhan Umum/Komisi Independen Pemilihan Kabupaten/Kota. Pembentukan dan Tata Kerja Panitia Pemilhan Kecamatan, Panitia Pemungutan Suara, dan Kelompok Penyelenggaraan Pemungutan Suara dalam Penyelenggaraan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
No PKPU TENTANG
4 5 Tahun 2015 Sosialisaasi dan Partisipasi Masyarakat dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
5 6 Tahun 2015 Norma, Standar, Prosedur, Kebutuhan Pengadaan dalam Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
6 7 Tahun 2015 Kampanye Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
NO PKPU TENTANG
8 9 Tahun 2015 Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
9 10 Tahun 2015 Pemungutan dan Penghitungan Suara Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
10 11 Tahun 2015 Rekapitulasi Hasil Penghitungan Suara dan Penetapan Hasil Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
11
12
13
12 Tahun 2015
13 Tahun 2015
14 Tahun 2015
Perubahan Atas Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 9 Tahun 2015 tentang Pencalonan Pemilihan Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, dan/atau Walikota dan Wakil Walikota.
Pengelolaan Perlengkapan Pemungutan Suara dan Dukungan Perlengkapan lainnya.
Menuju Pilkada Serentak Nasional
Gelombang I AMJ 2015 dan Smt I
2016
Dilaksanakan pada bulan Des 15
Gelombang II AMJ Smt II 2016
dan 2017 Dilaksanakan pada bulan Februari 2017
Gelombang III
AMJ 2018 dan 2019
Dilaksanakan pada bulan Juni
2018
2027 VII
2020 IV
PILKADA SERENTAK BERIKUTNYA
2022 V
2023 VI
Tahapan Pilkada Serentak
di Jawa Barat
(UU. 8/2015 Pasal 201 Ayat -2)2015
AMJ SEMESTER II 2016 (TIDAK ADA) AMJ 2015 1.Kab Bandung, 2.Kab Karawang, 3.Kab. Indramayu, 4.Kab. Sukabumi 5.Kab. Pangandarans.d. JUNI 2016
1.Kota Depok 2.Kab. Tasikmalaya 3.Kab. Cianjur
2016
TIDAK ADA PEMILIHAN DI JAWA BARAT2017
AMJ 2017 1.Kota Cimahi 2.Kota Tasikmalaya 3.Kab. Bekasi2018
AMJ 2018Estimasi Perkembangan Jumlah
Penduduk Kota Banjar s.d 2018
KRITERIIA
TAHUN
2014 2015 2016 2017 2018
Jumlah Penduduk 190.845 195.688 198.780 201.920 205.111
Jumlah Kepala Keluarga 63.032 64.029 65.041 66.068 67.112
Jumlah Perolehan Suara dan Kursi
Pemilu Anggota DPRD Kota Banjar Tahun 2014
PARPOL
SUARA SAH
% SUARA SAH
KURSI
%KURSI
NASDEM
2.320 2,7% - 0,00 %PKB
6.637 6,22% 1 4,00 %PKS
7.831 7,34% 2 8,00 %PDIP
18.390 17,23% 4 16,00 %GOLKAR
26.004 24,37% 6 24,00 %GERINDRA
12.111 11,35% 3 12,00 %DEMOKRAT
10.363 9,71% 2 8,00 %PAN
9.650 9,04% 3 12,00 %PPP
7.012 6,57% 2 8,00 %HANURA
5.842 5,47% 2 8,00 %PBB
387 0,36% - 0,00 %PKPI
171 0,16% - 0,00 %Data Kota Banjar
Dalam Kepentingan Pilkada
No
Uraian
Keterangan
1
Jumlah Kecamatan
4
2
Jumlah Desa/Kelurahan
25
3
Perkiraan Jumlah Penduduk
205.111
4
Perkiraan Jumlah KK
67.112
5
Perkiraan Jumlah Pemilih
153.273
6
Perkiraan Jumlah TPS
375
7
Prosentase Dukungan
Perseorangan
10 % (14.072) / 2014
Kewajiban Pemda Dalam Pilkada
Menyiapkan Anggaran Pilkada
Pasal 166 ayat 1 (UU Nomor 8/2015)
◦
Pendanaan kegiatan pemilihan dibebankan pada
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah
…
Menyiapkan data rencana pembangunan jangka panjang daerah
sebagai bahan penyusunan visi dan misi pasangan calon
Pasal 64 ayat 1 dan 2 (UU Nomor 8 Tahun 2015)
◦
Pasangan calon wajib menyampaikan visi dan misi yang disusun berdasarkan
Rencana Pembangunan Jangka Panjang daerah provinsi atau Rencana
Pembangunan Jangka Panjang daerah kabupaten/kota secara lisan maupun
tertulis kepada masyarakat
Pemerintah daerah dapat memberikan kesempatan
penggunaan fasilitas umum untuk kegiatan kampanye pada
KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota (pasal 66 ayat 2).
Menetapkan lokasi pemasangan alat peraga untuk
keperluan kampanye (pasal 66 ayat 4).
Bersama dengan Pemerintah, Polri dan TNI, Pemda
membantu pendistribusian dan pengamanan perlengkapan
pemungutan suara (UU Nomor 1/2015 pasal 78 ayat 8).
Menyampaikan DP4 paling lambat 6 bulan sebelum hari
pemungutan suara. (PKPU 4/2015).
Tahapan Pilkada
Tahapan Persiapan
•
Perencanaan program dan
anggaran
•
Penyusunan peraturan
•
Sosialisasi, penyuluhan dan
bimbingan teknis
•
Pembentukan PPK, PPS, dan KPPS
•
Pendaftaran Pemantau Pemilihan
•
Pengolahan Daftar Penduduk
Potensial Pemilih Pemilihan (DP4)
Tahapan Penyelenggaraan
•
Pencalonan
•
Kampanye
•
Laporan dan audit dana
kampanye
•
Pengadaan dan distribusi
perlengkapan
•
Pemungutan dan penghitungan
suara
•
Rekapitulasi hasil penghitungan
•
Penetapan dan rekapitulasi hasil
penghitungan
•
Pengumuman dan penetapan
Paslon terpilih (tanpa PHP)
•
Sengketa perselisihan hasil
pemilihan
Pasal 39 UU
point
a dan
point
b:
Pasangan Calon Gubernur dan Calon Wakil
Gubernur, Pasangan Calon Bupati dan Calon Wakil Bupati, serta Pasangan
Calon Walikota dan Calon Wakil Walikota yang diusulkan oleh Partai Politik
atau gabungan Partai Politik; dan/atau Pasangan calon perseorangan yang
didukung oleh sejumlah orang.
Pasal 40 Ayat 1:
Partai Politik atau gabungan Partai Politik dapat
mendaftarkan pasangan calon jika telah memenuhi persyaratan perolehan
paling sedikit 20% (dua puluh persen) dari jumlah kursi Dewan Perwakilan
Rakyat Daerah atau 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan
suara sah dalam pemilihan umum anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah
di daerah yang bersangkutan.
Pasal 40 Ayat 3:
Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik
mengusulkan pasangan calon menggunakan ketentuan memperoleh paling
sedikit 25% (dua puluh lima persen) dari akumulasi perolehan suara sah,
ketentuan itu hanya berlaku untuk Partai Politik yang memperoleh kursi di
Dewan Perwakilan Rakyat Daerah.
Syarat Dukungan
Pasangan Calon Perseorangan
(Pasal 41 Ayat 1 dan Ayat 2)
Syarat
Dukungan
Jumlah Penduduk
Provinsi
Kabupaten/Kota
10 %
- 2 juta
- 250 ribu
8,5 %
2
–
6 juta
250
–
500 ribu
7,5 %
6
–
12 juta
500 ribu
–
1 juta
•
Partai Politik atau gabungan Partai Politik dilarang menerima
imbalan dalam bentuk apapun pada proses pencalonan
Gubernur dan Wakil Gubernur, Bupati dan Wakil Bupati, serta
Walikota dan Wakil Walikota (Pasal 47 ayat 1).
•
Dalam hal Partai Politik atau gabungan Partai Politik terbukti
menerima imbalan, Partai Politik atau gabungan Partai Politik
yang bersangkutan dilarang mengajukan calon pada periode
berikutnya di daerah yang sama, dikenakan denda sebesar 10
(sepuluh) kali lipat dari nilai imbalan yang diterima dibuktikan
dengan putusan pengadilan yang telah memperoleh kekuatan
hukum tetap serta bagi Pasangan Calon dan/atau Calon Terpilih
dibatalkan (Pasal 47 ayat 2-6).
•
Kampanye dapat dilaksanakan melalui:
a. pertemuan terbatas;
b. pertemuan tatap muka dan dialog;
c. debat publik/debat terbuka antar pasangan calon;
d. penyebaran bahan Kampanye kepada umum;
e. pemasangan alat peraga;
f. iklan media massa cetak dan media massa elektronik; dan/atau
g. kegiatan lain yang tidak melanggar larangan Kampanye dan ketentuan
peraturan perundang-undangan.
•
Kampanye sebagaimana dimaksud pada huruf c, huruf d, huruf e dan huruf f
difasilitasi oleh KPU Provinsi dan KPU Kabupaten/Kota yang didanai APBD.
(Pasal 65 ayat 1-2).
•
Kampanye sebagaimana dimaksud di atas dilaksanakan 3 (tiga) hari setelah
penetapan Pasangan Calon peserta Pemilihan sampai dengan dimulainya
masa tenang.
Pelaporan dana kampanye meliputi :
1.
Laporan Awal Dana Kampanye (LADK).
2.
Laporan Penerimaan Sumbangan Dana Kampanye (LPSDK).
3.
Laporan Penerimaan dan Pengeluaran Dana Kampanye (LPPDK).
Dana Kampanye Pasangan Calon, bersumber dari :
a)Pasangan Calon, (Kekayaan pribadi Paslon).
b)
Partai Politik atau Gabungan Partai Politik Pengusul, (Keuangan
Parpol)
c)
Sumbangan yang sah menurut hukum dari pihak lain.
1.
Perseorangan paling banyak Rp. 50.000.000,-
2.
Kelompok paling banyak Rp. 500.000.000,-
3.
Badan Hukum paling banyak Rp. 500.000.000,-;
Jenis Kampanye
Kampanye yang difasilitasi
KPU Kabupaten/Kota
1. Debat Publik/Debat Terbuka
Pasangan Calon
2. Bahan Kampanye
3. Alat Peraga Kampanye (APK)
4. Iklan di Media Cetak dan
Media Elektronik
(Dibiayai APBD)
Kampanye oleh Paslon
atau Tim Kampanye
1. Pertemuan Terbatas
2. Pertemuan Tatap Muka dan
Dialog
3. Kegiatan Lain (Rapat
Umum, Kegiatan
Kebudayaan, Kegiatan
Olahraga, Kegiatan Sosial,
Kampanye melalui Media
Sosial).
Pasangan
Calon
• Tugas Tim Kampanye adalah menyusun seluruh kegiatan tahapan Kampanye dan bertanggung jawab atas teknis pelaksanaan penyelenggaraan Kampanye.
• Tugas Penghubung Paslon adalah menjadi penghubung Paslon/Tim Kampanye dengan KPU, dan menerima bahan kampanye yang difasilitasi oleh KPU.
• (Tim Kampanye dan Penghubung Paslon didaftarkan bersamaan dengan pendaftaran Paslon ke KPU).
*Petugas Kampanye yang memfasilitasi penyelenggaraan kampanye, menyampaikan pemberitahuan tertulis kepada POLRI serta bertanggung jawab terhadap kelancaran, keamanan dan ketertiban kampanye.
*Organisasi Penyelenggara adalah organisasi yang ditunjuk oleh Paslon mencakup sayap Parpol/organisasi yang berbadan hukum.
*Orang-seorang adalah WNI yang mempunyai hak memilih.
*Relawan adalah pendukung Paslon yang menjalankan program-program secara sukarela.
(Didaftarkan oleh Tim Kampanye kepada KPU & ditembuskan kepada POLRI & Panwaslu 1 hari setelah penetapan Paslon & paling lambat 1 hari sebelum penyelenggaraan Kampanye).
1. Petugas Kampanye
2. Organisasi Penyelenggara Kegiatan
3. Orang-seorang 4. Relawan
1. Tim Kampanye 2. Penghubung
KPU memfasilitasi pelaksanaan metode penyebaran Bahan
Kampanye meliputi :
a.
selebaran
(flyer) paling besar ukuran 8,25 cm x 21
cm;
b.
brosur
(leaflet) paling besar ukuran posisi terbuka 21
cm x
29,7 cm, posisi terlipat 21 cm x 10 cm;
c.
pamflet paling besar ukuran 21 cm x 29,7 cm; dan/atau
d.
poster paling besar ukuran 40 cm x 60 cm.
KPU mencetak Bahan Kampanye sebagaimana dimaksud
paling
banyak
sejumlah
kepala keluarga
pada daerah Pemilihan untuk
setiap Pasangan Calon, menyerahkan Bahan Kampanye kepada
Penghubung Pasangan Calon untuk disebarkan oleh Petugas
Kampanye.
Alat Peraga Kampanye (APK) meliputi:
a. baliho/
billboard/videotron paling besar ukuran 4 m
x 7 m, paling banyak 5
(lima) buah setiap Pasangan Calon untuk setiap kabupaten/kota;
b. umbul-umbul paling besar ukuran 5 m x 1,15 m, paling banyak 20 (dua
puluh) buah setiap Pasangan Calon untuk setiap kecamatan; dan/atau
c. spanduk paling besar ukuran 1,5 m x 7 m, paling banyak 2 (dua) buah
setiap Pasangan Calon untuk setiap desa atau sebutan lain/kelurahan.
Desain dan materi Bahan Kampanye dibuat dan dibiayai oleh Pasangan
Calon dan/atau Tim Kampanye sesuai dengan ukuran yang telah
ditentukan oleh KPU/KIP Kab/Kota, dapat memuat visi, misi, program, foto
Pasangan Calon, tanda gambar Partai Politik atau Gabungan Partai Poitik
dan/atau foto pengurus Partai Politik atau Gabungan Partai Politik.
Wacana Mutakhir
•
PNS/TNI/Polri/DPR(D) mengundurkan diri/TIDAK saat
mencalonkan.
•
Usulan penganggaran Pilkada bersumber dari APBN
Argumen utama terkait potensi intervensi petahana dan
netralitas para penyelenggara.
•
Dorongan sejumlah pihak agar biaya kampanye dikembalikan
lagi ke Pasangan Calon.
Keberatan sejumlah pihak (Masyarakat, Pemda, dan termasuk
penyelenggara/KPU terkait temuan
hukum.
•
Jalan tengah pembiayaan kampanye:
Iklan dan Debat Publik difasilitasi negara.
APK dan bahan kampanye menjadi tanggung jawab Paslon
Target Tri-Sukses
Tahap Persiapan
Tahap Penyelenggaraan
Tri-Sukses
1- Penyelenggaraan
2. Administratif
Peran Parpol
•
Artikulasi dan agregasi kepentingan.
•
Representasi dan partisipasi politik.
•
Rekrutmen dan pembentukan elit.
•
Komunikasi, sosialisasi, dan pendidikan politik.
•
Bukan hanya mendorong partisipasi pemilih, tapi
wajib e awarka Paslo .