• Tidak ada hasil yang ditemukan

Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB V 54

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Rencana Pembangunan dan Rencana Kerja Pemerintah BAB V 54"

Copied!
17
0
0

Teks penuh

(1)

5.1 VISI

Dalam suatu institusi pemerintahan modern, perumusan visi dalam pelaksanaan pembangunan mempunyai arti yang sangat penting mengingat semakin majunya perkembangan ilmu pengetahuan, teknologi informasi, peradaban masyarakat dan arus globalisasi. Melalui perumusan visi, masyarakat akan dapat mengetahui seberapa jauh komitmen dan strategi Pemerintah Daerah untuk mewujudkan pembangunan pada berbagai aspek kehidupan di masa yang akan datang.

Berdasarkan kondisi Kabupaten Gorontalo dan tantangan yang akan dihadapi dalam waktu 5 (lima) Tahun mendatang, serta dengan memperhitungkan modal dasar yang dimiliki, maka visi Pemerintah Kabupaten Gorontalo Tahun 2010-2015 adalah

“KABUPATEN GORONTALO SEHAT, CERDAS, KREATIF DAN BERWAWASAN LINGKUNGAN MENUJU MASYARAKAT YANG SEJAHTERA DAN MANDIRI ”

Adapun makna dari visi tersebut adalah :

1. Sehat yakni keadaan yang sempurna meliputi masyarakat dan lingkungannya, baik secara fisik, mental dan sosial tidak hanya sekedar terbatas pada keadaan bebas dari rasa sakit, cacat dan kelemahan sehingga memungkinkan setiap orang hidup produktif secara sosial dan ekonomis.

2. Cerdas yakni kondisi masyarakat yang mencapai perkembangan akal budi secara sempurna dalam berpikir dan mengerti sesuatu menurut cara yang logis serta memiliki kesadaran untuk terus belajar.

3. Kreatif, merupakan kondisi masyarakat utamanya generasi muda yang dapat mengembangkan proses mental berupa penciptaan gagasan atau konsep baru atau penyesuaian-penyesuaian terhadap gagasan yang telah ada sebelumnya untuk mencapai hasil yang lebih baik serta terlibat dalam aktivitas usaha produktif.

(2)

keberlangsungan hidup manusia. Daya dukung dan kualitas lingkungan harus menjadi acuan utama segala aktivitas pembangunan agar tercipta tatanan kehidupan yang seimbang, nyaman dan berkelanjutan.

5. Sejahtera adalah keadaan masyarakat yang sehat, aman, berkecukupan dan memiliki kemampuan untuk mengakses pelayanan yang dibutuhkan.

Mandiri adalah masyarakat yang mampu menata sendiri

kehidupannya dengan tidak bergantung pada pihak lain, tetapi tetap memelihara hubungan yang dilandasi prinsip Kesetaraan (equality), Kesetiakawanan Sosial (solidarity), Keadilan (justice), dan

Keterbukaan (transparency).

5.2 MISI

Misi merupakan gambaran kegiatan yang akan dilakukan dalam rangka pencapaian suatu visi, yang selanjutnya dijadikan sebagai suatu pedoman dalam penyusunan strategi, prioritas kebijakan, penyusunan program dan pengalokasian sumber daya daerah.

Untuk mewujudkan visi pembangunan Kabupaten Gorontalo, maka di dalam menyusun rencana strategis untuk lima tahun ke depan ditetapkan misi pembangunan,adalah sebagai berikut :

Misi 1 : Mewujudkan Kabupaten Gorontalo Sehat, Cerdas dan Kreatif

Interaksi antar negara dalam dinamika pembangunan internasional memberi tempat yang kurang menguntungkan bagi negara berkembang seperti Indonesia. Interdependensi kurang seimbang yang mengarah pada dominasi permanen oleh negara maju masih menjadi fakta yang sulit dihindari. Oleh karena itu semangat pembangunan secara nasional terus dibangun untuk memposisikan bangsa Indonesia pada kehidupan sejajar dan sederajat dengan bangsa lain yang telah maju dengan mengandalkan kemampuan dan kekuatan sendiri. Untuk menciptakan kondisi tersebut semangat yang sama harus bersenyawa dengan seluruh sistem struktural dan sistem sosial yang ada sampai pada level masyarakat dan individu.

(3)

harus diteruskan untuk meraih capaian dan prestasi pembangunan yang lebih baik lagi, di lima tahun yang akan datang (2011-2015).

Misi 2 :Mewujudkan Kabupaten Gorontalo yang Berwawasan Lingkungan

Prinsip pembangunan berwawasan lingkungan adalah pendayagunaan sumber daya alam sebagai pokok kemakmuran rakyat dilakukan secara terencana, bertanggungjawab, dan sesuai daya dukungnya dengan mengutamakan sebesar-besarnya kemakmuran rakyat serta memperhatikan kelestarian fungsi dan keseimbangan lingkungan hidup bagi pembangunan berkelanjutan (sustainable development).

Konsep pembangunan ini bertujuan membangun kualitas sumber daya manusia (SDM) yang mampu menyelaraskan tanggung jawab moral dengan strategi pembangunan berwawasan lingkungan. Hal ini perlu ditegaskan mengingat adanya kecenderungan gaya hidup konsumerisme, hingga bergesernya potensi fisik alami manusia (nature of human physical potention) akibat meluasnya pemanfaatan perangkat teknologi (dependent on technological instruments) dalam proses pembangunan.

Pengelolaan lingkungan hidup di Indonesia telah dinyatakan dalam berbagai kemauan politik (goodwill) pemerintah berupa berbagai kebijakan, program dan kegiatan. Tetapi karena adanya keterbatasan sumber dana dan hambatan sosial-politik, kultural, dan sumber daya lainnya, maka pengelolaan lingkungan hidup menjadi sangat marginal. Faktor yang memengaruhi marginalisasi pengelolaan lingkungan hidup adalah kerumitan masalah lingkungan dan penegakan hukumnya.

Faktor pertama, adalah kerumitan masalah lingkungan. Di Indonesia hal ini dicirikan oleh jumlah penduduk yang tinggi, dengan penyebaran yang tidak merata. Adanya tingkat kemiskinan dan rendahnya tingkat pendidikan, membuat sebagian besar penduduk sulit memahami konsep pelestarian lingkungan hidup.

(4)

Faktor ketiga, adalah terbatasnya mandat kelembagaan. Apabila masalah pengelolaan lingkungan hidup belum diinternalisasikan di semua bidang, maka masalah kerusakan atau pencemaran lingkungan hidup akan terus timbul. Untuk mengatasinya, masalah mandat lembaga lingkungan perlu dipertegas dengan kewenangan penuh dari pemerintah yang didukung alokasi dana dan SDM yang memadai serta struktur organisasi yang solid.

Sejalan dengan konsep pembangunan pemerintah pusat yang berwawasan lingkungan, maka hal ini pula menjadi komitmen konsep pembangunan daerah kedepan untuk Kabupaten Gorontalo. Hal ini mengingat semakin terbatasnya sumber daya alam baik dari segi kualitas maupun kuantitas, maka pemanfaatan sumber daya alam tersebut harus dilakukan secara bijaksana dan terencana dengan baik sehingga dapat menjamin kelestarian lingkungan hidup. Oleh karena itu pembangunan yang ramah lingkungan atau bisa disebut pembangunan berwawasan lingkungan sudah sepatutnya dipikirkan lebih lanjut oleh stakeholder.

Misi 3 : Memantapkan Pembangunan Kabupaten Gorontalo yang Sejahtera dan Mandiri

Tujuan akhir pembangunan tidak lain adalah untuk mewujudkan kesejahteraan rakyat. Hal ini sesuai dengan amanat pembukaan Undang– undang Dasar Negara Republik Indonesia tahun 1945. Untuk itu pemerintah sebagai penggerak pembangunan bertanggungjawab untuk mewujudkan kesejahteraan rakyatnya. Pembangunan masyarakat sejahtera mengandung pengertian yang dalam dan luas, mencakup keadaan yang mencukupi dan memiliki kemampuan bertahan dalam mengatasi gejolak yang terjadi, baik dari luar maupun dari dalam.

(5)

kontribusi dunia usaha terhadap peningkatan/pertumbuhan perekonomian daerah.

Kemiskinan sebagai salah satu tantangan dalam mewujudkan masyarakat yang sejahtera merupakan gambaran suatu kondisi masyarakat yang serba tidak berkecukupan menyangkut berbagai hal pemenuhan kebutuhan hidup. Menurut data Kementrian Koordinator Kesejahteraan Rakyat hingga bulan Maret 2009 angka kemiskinan nasional telah mencapai 14, 15 % dari jumlah penduduk Indonesia atau sekitar 32,55 Juta RTM

atau turun 2,5 juta dari tahun 2008. Pada tahun 2015 diprediksi akan turun secara signifikan hingga mencapai 7,5% dari jumlah penduduk Indonesia sehingga diharapkan target millennium development goals dapat tercapai.

Kemiskinan tidak hanya menjadi tantangan bagi Pemerintah Pusat, namun juga menjadi tantangan utama yang harus dihadapi oleh Pemerintah Daerah di masa yang akan datang. Dalam rentang tahun 2005–2010 Pemerintah Kabupaten Gorontalo telah meletakkan fondasi dalam bidang perbaikan kesejahteraan rakyat utamanya pengentasan kemiskinan. Hal ini tercermin dari angka kemiskinan yang mengalami penurunan dari tahun ke tahun.

Sebagaimana hasil pendataan sosial ekonomi pada tahun 2005 rumah tangga miskin (RTM) Kabupaten Gorontalo berjumlah

28.311 RTM atau 33,29 persen. Angka ini menurun menjadi

18.544 RTM (66.900 jiwa) atau 21,48 % pada tahun 2010 (BPS 2010). Untuk itu target lima tahun ke depan atau hingga 2015 diharapkan angka kemiskinan dapat ditekan menjadi hingga mencapai 18,56% dari jumlah penduduk.

(6)

Masih terkait dengan kesejahteraan, salah satu indikator utama yang menjadi tolok ukur tingkat kesejahteraan adalah kemajuan perekonomian suatu daerah. Oleh karenanya perlu diciptakan suatu iklim usaha yang kondusif untuk pelaku – pelaku ekonomi yang bergerak dalam bidang industri dan perdagangan, melalui sistem regulasi yang sederhana, sistem birokrasi yang efektif dan efisien, kualitas pelayanan perizinan yang mudah dan cepat serta sistem perpajakan yang memenuhi prinsip – prinsip keadilan dapat mendorong tumbuhnya sentra – sentra industri dan perdagangan baru.

Pembangunan industri dan perdagangan di Kabupaten Gorontalo yang telah dirintis sejak beberapa tahun terakhir, perlu terus dikembangkan untuk dapat memberikan kontribusi nyata dalam peningkatan perekonomian daerah. Terhadap total PDRB Kabupaten Gorontalo tahun 2009, bidang industri memberi kontribusi sebesar 6,36% dan perdagangan 7,74 persen. Peningkatan aktivitas perekonomian daerah juga ditandai dengan semakin meningkatnya jumlah perizinan yang diterbitkan oleh Kantor Palayanan Terpadu Kabupaten Gorontalo dimana hal ini dapat dilihat dari data pengurusan perizinan pada tahun 2005 tercatat sebanyak 3.888 izin dan pada tahun 2009 meningkat menjadi 6.966 izin.

Disamping kemiskinan, masalah pengangguran juga menjadi tantangan utama dalam menciptakan masyarakat sejahtera. Pengangguran sangat identik dengan kemiskinan yang menyebabkan keterpurukan akibat rendahnya produktivitas, adalah masalah yang bukan hanya dihadapi oleh Kabupaten Gorontalo, tetapi juga menjadi masalah nasional yang dihadapi bangsa Indonesia. Kondisi tersebut ikut mendorong tingginya angka kemiskinan dan rentannya kesejahteraan masyarakat. Serangkaian upaya dan paket kebijakan diperlukan untuk mencegah kemungkinan yang lebih buruk pada sektor ketenagakerjaan di Indonesia. Untuk itu, peningkatan iklim ketenagakerjaan menjadi salah satu agenda utama pembangunan Kabupaten Gorontalo 2011-2015.

(7)

membawa perusahaan menjadi kuat menghadapi persaingan, yang selanjutnya berdampak kepada berkembangnya investasi serta penciptaan lapangan kerja baru.

Terakhir adalah dukungan infrastruktur yang memadai untuk menunjang seluruh aktivitas dalam rangka pencapaian Kabupaten Gorontalo yang sejahtera. Infrastruktur merupakan roda penggerak pembangunan. Selain itu, infrastruktur diyakini merupakan pemicu pembangunan disuatu kawasan. Dapat dikatakan kesenjangan kesejahteraan antar-kawasan juga dapat diidentifikasi dari kesenjangan infrastruktur yang terjadi. Infrastruktur transportasi berperan besar untuk membuka isolasi wilayah, infrastruktur pengairan dan irigasi merupakan prasyarat kesuksesan pembangunan pertanian dan sektor-sektor lainnya dan infrastruktur penyediaan air bersih terkait dengan upaya peningkatan sanitasi dan kesejahteraan masyarakat.

Percepatan pembangunan infrastruktur Kabupaten Gorontalo 2011-2015 dititikberatkan pada bidang :

a. Jalan dan jembatan b. Sungai

c. Irigasi d. Air Bersih

e. Infrastruktur energi

5.3 TUJUAN DAN SASARAN

5.3.1 Tujuan

Tujuan adalah penjabaran dari pernyataan misi, yaitu merupakan arah stratejik pemerintah dan perbaikan-perbaikan yang ingin diciptakan serta merupakan hasil akhir yang ingin dicapai dalam kurun waktu perencanaan jangka menengah.

Tujuan ditetapkan berdasarkan faktor-faktor penentu keberhasilan yang telah ditetapkan sebelumnya, dengan mempertimbangkan sumber daya dan kemampuan yang dimiliki. Adapun tujuan yang ingin dicapai Pemerintah Gorontalo, adalah :

1. Terwujudnya pembangunan Kabupaten Gorontalo sehat,cerdas dan kreatif

2. Terwujudnya pembangunan Kabupaten Gorontalo berwawasan lingkungan

3. Memantapkan pembangunan Kabupaten Gorontalo yang sejahtera dan mandiri.

5.3.2 Sasaran

(8)

tahunan. Fokus utama penentu sasaran adalah tindakan dan alokasi sumber daya dalam kegiatan operasional setiap tahun. Adapun sasaran yang hendak diwujudkan adalah sebagai berikut :

Misi 1 : Mewujudkan Kabupaten Gorontalo Sehat, Cerdas dan Kreatif.

Sasaran :

1. Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Pelayanan Kesehatan Indikator pencapain sasaran :

a. Umur Harapan Hidup : Kondisi awal : 67,7, Target MDGs : -, Target 2015 : 69,5.

b. Penurunan Tingkat Kematian Bayi: Kondisi Awal : 11/1000 LH, Target MDGs : 23/1.000 LH, Target 2015 : 5/1.000 LH. c. Kematian Ibu Melahirkan : Kondisi Awal : 171/ 100.000 LH,

Target MDGs : 110/100.000 LH, Target 2015 : 110/100.000 LH.

d. Penurunan prevelensi HIV AIDS dan Penyakit Menular Lainnya : Kondisi Awal : 0,99 %, Target MDGs : 8,2 %,Target 2015 : 0,5%.

2. Peningkatan Akses Masyarakat Terhadap Layanan Pendidikan a. Meningkatkan Ketersediaan Layanan Pendidikan

b. Meningkatkan Keterjangkauan Layanan Pendidikan

c. Meningkatkan Kualitas/Mutu dan Relevansi Layanan Pendidikan

d. Meningkatkan Kesetaraan dalam Memperoleh Layanan Pendidikan

e. Meningkatkan Kepastian/Keterjaminan Memperoleh Layanan Pendidikan

f. Meningkatkan minat baca penduduk usia sekolah dan penduduk usia produktif

Indikator pencapain sasaran :

- Pendanaan Pendidikan minimal 25 % dari APBD

- Peningkatan APK pra sekolah : Kondisi Awal : 53,07 %, Target Nasional : 35 % , Target 2015 : 85,47 %

- Peningkatan APM SD/MI : Kondisi awal : 97,17%, Target MDGs: 100%, Target 2015 : 100 %

- Peningkatan APM SMP/MTs : Kondisi Awal : 53,98%, Target MDGs : 100%, Target 2015 : 100 %

- APM SMA/MA sederajat : Kondisi Awal : 35,36 %, Target MGDs : -, Target 2015 : 50 %

- Peningkatan minat baca penduduk usia sekolah dan usia produktif, target 2015 : 30%

3. Penciptaan Iklim Usaha Kreatif Indikator pencapain sasaran :

a. Pengembangan Produk Kreatif bernilai Market Indikator pencapaian :

(9)

2. Pembangunan / Penataan Pasar, target 2015 : 10 unit b. Penguatan Daya Dukung Sektor Keuangan dalam

Meningkatkan Produk-produk Kreatif

Indikator Pencapaian :

- Fasilitasi modal usaha bagi UMKM, Target 2015 : 20% dari jumlah UMKM

c. Meningkatnya jumlah koperasi yang berkualitas Indikator Pencapaian :

- Koperasi yang sehat dan berkembang, Target 2015 : 75% dari jumlah koperasi aktif.

d. Meningkatnya jumlah sentra-sentra industri kecil yang berbasis teknologi

Indikator pencapaian :

- Peningkatan sentra industri kecil/home industri berbasis teknologi target 2015 : 18 sentra industri kecil

- Peningkatan sumber daya dan teknologi industri kecil/home industri Target 2015 : 125 IKM

- Pembentukan sentra-sentra industri di kecamatan Target 2015 : 18 Kecamatan.

4. Pengembangan Kota Layak Anak dengan indikator pencapaian - Pembentukan Kota Layak Anak di 18 kecamatan pada 2015 - Penurunan kasus kekerasan terhadap anak sebesar 80%

dari 21 kasus pada 2015

- Tersedianya infrastruktur Kota Layak Anak di 18 kecamatan pada 2015 meliputi rumah aman, tempat bermain anak, zona aman sekolah dan taman bacaan anak.

5. Pembentukan Generasi Muda yang Kreatif Dengan indikator pencapaian

a. Terwujudnya sumber daya pemuda yang mandiri dan berkualitas

b. Tersedianya sarana dan prasarana serta fasilitas olahraga yang representatif dari tingkat kabupaten, kecamatan, desa.

c. Tersedianya atlit-atlit yang berprestasi ditingkat nasional dan internasional.

Tabel 5.1

KETERKAITAN SKPD DENGAN PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN RPJMD

No Indikator Sasaran Leading Sector Support Sector Buffer Sector Ket

1 Umur Harapan Hidup Kondisi awal : 67,7, Target 2015 : 69,5.

- Dinas Kesehatan

- RSU MM. Dunda

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas

Kelautan,Perikanan dan Peternakan

- Kantor Ketahanan Pangan

- Dinas Pekerjaan Umum

- Badan Penyuluhan

- Badan Pemb. Perempuan & KB

- Badan Lingkungan Hidup

(10)

- Dinas Sosial dan Olahraga 2 Penurunan Tingkat

Kematian Bayi Kondisi Awal : 11/1000 LH, Target MDGs : 23/1.000 LH, Target 2015 : 5/1.000 LH

- Dinas Kesehatan

- RSU MM. Dunda

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas

Kelautan,Perikanan dan Peternakan

- Kantor Ketahanan Pangan

- Dinas Pekerjaan Umum

3 Kematian Ibu Melahirkan

Kondisi Awal : 171/ 100.000 LH, Target MDGs : 110/100.000 LH, Target 2015 :

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas

Kelautan,Perikanan dan Peternakan

- Kantor Ketahanan Pangan

- Dinas Pekerjaan Umum

prevelensi HIV AIDS dan Penyakit

- Badan Narkotika

- RSU MM. Dunda

- Dinas Pemuda dan olahraga

- Dinas Parawisata dan infokom

Pendidikan minimal 25 % dari APBD

- Dinas Pendidikan Nasional

- Kantor Perpustakaan

- Dinas PPKAD

- Bappppeda

- Dinas Pekerjaan Umum 6 Peningkatan APK

pra sekolah Kondisi Awal : 46,94 %, Target Nasional : 35 % , Target 2015 : 60 %

- Dinas Pendidikan Nasional

- Kantor Perpus. Arsip & Dokumentasi

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas

Kelautan,Perikanan dan Peternakan

- Kantor Ketahanan Pangan

- Dinas Pekerjaan Umum

- Bagian Hukum - Dinas PPKAD - Inspektorat

7 Peningkatan APM SD/MI

Kondisi awal : 97,17%, Target MDGs :100%, Target 2015 : 100 %

- Dinas Pendidikan Nasional

- Kantor Perpus. Arsip & Dokumentasi

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas

Kelautan,Perikanan dan Peternakan

- Kantor Ketahanan Pangan

- Dinas Pekerjaan Umum

(11)

8 Peningkatan APM SMP/MTs Kondisi Awal : 53,98%, Target MDGs : 100%, Target 2015 :100 %

- Dinas Pendidikan Nasional

- Kantor Perpus. Arsip & Dokumentasi

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas

Kelautan,Perikanan dan Peternakan

- Kantor Ketahanan Pangan

- Dinas Pekerjaan Umum

Kondisi Awal : 35,36 %, Target MGDs : -, Target 2015 : 50 %

- Dinas Pendidikan Nasional

- Kantor Perpus. Arsip & Dokumentasi

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas

Kelautan,Perikanan dan Peternakan

- Kantor Ketahanan Pangan

- Dinas Pekerjaan Umum

- Bagian Hukum - Dinas PPKAD - Inspektorat

10 Peningkatan minat baca penduduk Target 2015 : 30 %

- Kantor Perpus. Arsip & Dokumentasi

- Dinas Pendidikan Nasional

- Dinas Pekerjaan Umum

- Dinas Kesehatan

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas

Kelautan,Perikanan dan Peternakan

- Kantor Ketahanan Pangan

Target 2015 :17 Kecamatan

- Badan Pemb. Perempuan & KB

- Dinas Pendidikan Nasional

- Dinas Kesehatan

- Dinas Sosial

- Dinas Perhubungan

- Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi

- Kantor Satpol PP dan produk local lainnya) target 2015:50 Kelmpok IKM

-Penataan Pasar Target 2015:10 unit

- Dinas Koperasi Perind. & Perdagangan

- Bagian Ekonomi & Penanaman Modal

- Dinas Tenaga Kerja dan Transmigrasi

13 Penguatan Daya Dukung Sektor Keuangan dalam Meningkatkan Produk-produk Kreatif

- Dinas Koperasi Perind. & Perdagangan

- Bagian Ekonomi & Penanaman Modal

- Dinas Pekerjaan Umum

- Dinas Koperasi Perind. & Perdagangan

- Bagian Ekonomi & Penanaman Modal

- Dinas PPKAD

- Bagian Hukum

(12)

berkembang Pelayanan Terpadu 15 Meningkatnya jumlah

sentra-sentra industri kecil yang berbasis teknologi

- Dinas Koperasi Perind. & Perdagangan

- Bagian Ekonomi &

Penanaman Modal - Dinas Tenaga Kerja & Transmigrasi

- Dinas PPKAD

- Bagian Hukum

- Kantor Pelayanan Terpadu

Misi 2 : Mewujudkan Kabupaten Gorontalo yang Berwawasan Lingkungan

Sasaran :

1. Peningkatan jumlah lahan, hutan dan daya dukung DAS yang direhabilitasi

Indikator pencapaian :

- Target 2015 seluas 27.400 ha (dari 147,673 Ha) atau 18,55%

2. Optimalisasi peran serta masyarakat dalam penghijauan lingkungan (sesuai PERBUB No. 24 thn 2007)

Indikator pencapaian :

- Target 2015 sebanyak 135.000 pohon.

3. Pengawasan dan pengamanan kehutanan dan pertambangan Indikator pencapaian :

- Target di 36 titik rawan illegal logging, 42 titik rawan perambahan/ kebakaran hutan dan lahan, 27 titik kegiatan pertambangan tanpa ijin.

4. Pengelolaan persampahan untuk menghindari polusi terhadap lingkungan hidup.

Indikator pencapaian :

- Sampah yang dapat dikelola sesuai persyaratan teknis dan lingkungan, Target 2015 : 50.000 m3

- Penghargaan Kota Bersih ”ADIPURA”

5. Tersedianya taman kota dalam rangka menunjang Ruang Terbuka Hijau (RTH)

Indikator pencapaian :

- Target 2015 : 13 taman kota

(13)

Indikator pencapaian :

- RTRW Kabupaten, RTBL Isimu, RDTRK Telaga, RTBL Telaga, RTRW Danau Limboto.

7. Peningkatan kesadaran dan penegakkan hukum dalam pemanfaatan Sumber Daya Perikanan dan kelautan secara berkelanjutan

Indikator pencapaian sasaran:

- Pembentukan POKWASMAS, target 2015 : 6 kelompok

- Penurunan kasus illegal fishing, target 2015 : > 50% Tabel 5.2

KETERKAITAN SKPD DENGAN PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN RPJMD

No Indikator Sasaran Leading Sector Support Sector Buffer Sector Ket

1 Peningkatan jumlah lahan, hutan dan daya dukung DAS yang direhabilitasi

- Dinas Kehutanan

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Badan Lingkungan Hidup

- Dinas Pekerjaan Umum 2 Optimalisasi peran

serta masyarakat melalui gerakan hutan desa dan hutan kemasyarakatan

- Dinas Kehutanan

- Badan Penyuluh

- Badan Lingkungan Hidup

Lingkungan Hidup - Dinas Kesehatan -- BappppedaDinas PPKAD

- Bagian Hukum

4 Penghargaan Kota

Bersih ”ADIPURA” - Badan Lingkungan Hidup - Dinas Pekerjaan Umum

- Dinas Kesehatan

- Dinas Koperasi Perind. &

- Kantor Satpol PP

- Dinas

pariwisata dan infokom 5 Peningkatan RTH di

lokasi publik dan privat - Badan Lingkungan Hidup

- Dinas Pekerjaan Umum

- Bagian Pembangunan

- Dinas Kehutanan dan Pertambangan

- Dinas Kelautan, Perikanan & Peternakan

- POLRI

- Bagian Hukum

- Badan Lingkungan Hidup

- Bappppeda

- Dinas PPKAD

7 Pengendalian dan pengawasan

pemanfaatan sumber

- Dinas Kehutanan dan

Pertambangan

- Badan Lingkungan Hidup

- Bappppeda

- Dinas PPKAD

(14)

daya hutan dan mineral untuk meminimalisir kerusakan lingkungan

Energi Penanggulanga n Bencana Daerah

Misi 3 : Memantapkan Pembangunan Kabupaten Gorontalo yang Sejahtera dan Mandiri

Sasaran :

1. Penurunan angka pengangguran terbuka Indikator pencapaian sasaran:

- Kondisi Awal : 5,10% Target MDGs :

-- Target 2015 : 3,2 %

2. a. Pertumbuhan Ekonomi Yang Berkualitas b. Stabilisasi Ekonomi

c. Ekonomi Berkeadilan

Indikator pencapain sasaran: - Kondisi Awal : 7,63 %

Target MDGs : -- Target 2015 : 8,5%

3. Penurunan Angka Kemiskinan Indikator pencapain sasaran :

- Kondisi Awal : 24,10 %,Target MDGs : 10,3 %,Target 2015 : 18,56%

- Pembangunan 500 unit Mahyani

- Tersalurnya bantuan modal usaha KUBE bagi 2.100 KK Miskin.

- Tersalurnya UEP bagi 150 orang Korban Tindak Kekerasan (KTK) dan Pekerja Migran Terlantar

- Tersalurnya UEP bagi 25 Kelompok Keluarga Muda Mandiri

- Tersalurnya UEP bagi 50 Orang wanita rawan sosial ekonomi

- Tersalurnya Bantuan Program Keluarga Harapan 500 KK Miskin

- Tersalurnya Jaminan Sosial bagi 100 orang LANSIA yang terlantar di luar Panti

- Pemenuhan Bantuan dan Jaminan Hidup bagi 60 KK Komunitas Adat Terpencil (KAT)

- Pembuatan Hutan Tanaman Rakyat (HTR) seluas 11.290 ha

- Terlaksananya pembinaan pada 5 kelompok tani lebah madu

- Terlaksananya pemanfaatan hasil hutan, kayu sebanyak 1.160 m3 dan rotan 7.500 ton melalui perizinan yang sah.

4. Menjamin ketersediaan pangan daerah melalui peningkatan produksi dan produktivitas, peningkatan nilai tambah dan daya saing produk.

(15)

- Peningkatan produksi minimal 5% per tahun pada 2015

- Peningkatan Produksi Perikanan Tangkap, Target 2015 : 22.421 Ton

- Peningkatan Produksi Hasil Budidaya Perikanan,Target 2015 : 15.073 Ton

- Peningkatan Produksi Daging dan Telur,Target 2015 : 2.127 kg (Daging), 762.120 kg (Telur)

- Pembentukan 25 desa mandiri pangan pada 2015

5. Penyediaan infrastruktur daerah yang memadai meliputi peningkatan jalan dan jembatan, jaringan air bersih dan pemeliharaan irigasi.

Indikator pencapaian sasaran :

- Jumlah panjang jalan yang terbangun terbangun 50% dari panjang jalan kabupaten.

- Jumlah jembatan yang terbangun 70% dari total jembatan kabupaten dan panjang jembatan yang terbangun 1.008 m.

- Terairinya areal/lahan pertanian seluas 3.000 Ha.

- Panjang sungai yang dinormalisasi sepanjang 50 KM.

- Pemenuhan kebutuhan air bersih dan minum bagi masyarakat sebanyak 30.000 KK.

- Jumlah sarana sanitasi terbangun MCK 225 unit, drainase 7.000 m.

- Pemenuhan PLTS 1.000 unit dan PLTMH 2 unit untuk 2 desa mandiri energi.

- Jumlah sarana prasarana dibangun sebagai penunjang kegiatan usaha tani (Pembuatan JUT 121 Km, Peningkatan JUT 60 Km, JITUT 18.626 Mtr, JIDES 14.400 Mtr, Percetakan Sawah 500 Ha, Perluasan Areal Lahan Kering 1.450 Ha, Konservasi DAS 3.500 Ha, Optimasi Lahan 50 Ha Pembangunan Embung 5 unit)

6. Memajukan usaha kecil dan menengah dengan memberikan dan mempermudah akses terhadap permodalan.

Indikator pencapaian sasaran :

- Penguatan modal simpan pinjam koperasi/UKM bagi 50 koperasi/UKM

- Penguatan modal koperasi/UKM 50 unit koperasi/UKM

- Fasilitasi Manajemen BUM-Des untuk 205 Desa/Kelurahan Tabel 5.3

KETERKAITAN SKPD DENGAN PENCAPAIAN INDIKATOR SASARAN RPJMD

No Indikator Sasaran Leading Sector Support Sector Buffer Sector Ket

1 Penurunan angka

pengangguran terbuka - Dinas Tenaga Kerja&Transmigrasi

- BKD Diklat

- Dinas Koperasi Perind. &

- Dinas Pendidikan

- BPM-Pemdes

- Bagian Ekonomi

- Dinas Pemuda dan Olahraga

- Bappppeda

- Dinas Kesehatan

(16)

Perdagangan - Dinas PPKAD

- Dinas Koperasi Perind. & Perdagangan

- BPM-Pemdes

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Dinas Kelautan, Perikanan & Peternakan

- Dinas pariwisata dan infokom

- Dinas Kehutanan dan

- Dinas Pekerjaan Umum Target 2015 18,56 %

- Dinas Sosial

- Badan

pemb.Masy.Desa

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Kantor Ketahanan Pangan

- Dinas Perikanan, Kelautan dan Peternakan

- Dinas Tenaga Kerja&Transmigrasi

- Dinas Pekerjaan Umum

- BPM-Pemdes

- Dinas Kehutanan dan Pertambangan Energi

- Dinas Koperasi Perind. &

4 - Peningkatan Produksi Pertanian ( Gabah) minimal 5% per tahun - Peningkatan Produksi

Perikanan Tangkap, Target 2015 : 22.421 Ton

- Peningkatan Produksi Hasil Budidaya Perikanan,Target 2015 : 15.073 Ton - Peningkatan Produksi

Daging dan telur, Target 2015: 2.127 kg (Daging), 762.120 kg (Telur)

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- Kantor Ketahanan Pangan

- Dinas Kelautan, Perikanan & Peternakan

- Badan Penyuluh

- Dinas Pekerjaan Umum

- Dinas Koperasi, Perindustrian &

(17)

daerah yang memadai meliputi :

- Jumlah panjang jalan 325, 225 KM

- Jumlah dan panjang jembatan yang terbangun 27 Unit

- Terairinya areal/lahan pertanian @ 3.000 Ha

- Panjang sungai yang dinormalisasi 50 KM

- Kebutuhan air bersih dan minum bagi masyarakat @30.000 KK

- Pembuatan Jalan Usaha Tani 121 Km

- Peningkatan JUT 60 Km

- JITUT 18.626 Mtr

- JIDES 14.400 Mtr

- Percetakan Sawah 500 Ha

- Perluasan Areal Lahan Kering 1.450 Ha

- Konservasi DAS 3.500 Ha

- Optimasi Lahan 50 Ha

- Pembangunan embung 5 unit.

Umum

- Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan

- PDAM

- Badan

Lingkungan Hidup

- Dinas Kehutanan dan

Pertambangan Energi

- Kantor Ket.Pangan

- Dinas PPKAD

- Badan Penyuluh

7 Memajukan usaha kecil dan menengah dengan memberikan dan mempermudah akses terhadap permodalan

- Dinas Koperasi Perind. & Perdagangan

- Dinas Sosial

- Bagian Ekonomi

- Badan

Pemb.Masy.Desa

- Dinas Pekerjaan Umum

- Bappppeda

- Kantor Pelayanan Terpadu

Referensi

Dokumen terkait

 PERATURAN DAERAH KOTA SEMARANG 

Secara hermeneutis peroses perumusan pancasila terutama sila ketuhanan yang maha esa ini penting untuk ditemukan esensinya, karena pada hakikat sila pertama inilah the

Batu Sisir Bukit Arai Lantai II Gedung E Pulau Semiun

Isu-isu lingkungan hidup seperti dampak industrialisasi (yang muncul seiring dengan pesatnya kemajuan dalam bidang sains dan teknologi), hujan asam, berlubangnya

KUSARU ELECTRINDO ZALDI

Kata (Bata) jika ditulis ARMELnya menjadi.... Kata (Bawa) jika ditulis

- Asam karboksilat alifatik diberi nama mengikuti nama alkana dengan jumlah atom C yang sama dengan mengganti akhiran –ana menjadi –anoat.. - Atom C pada gugus –COOH selalu

[r]