• Tidak ada hasil yang ditemukan

Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Perbandingan efek parasetamol 1 gr 6 jam intravena dan Ketorolak 30 mg 6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok subaraknoid"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

PERBANDINGAN EFEK PARASETAMOL 1 GR/6 JAM

INTRAVENA DAN KETOROLAK 30 MG/6 JAM INTRAVENA

UNTUK PENANGANAN NYERI PASKA PEMBEDAHAN

SEKSIO SESARIA DENGAN ANESTESI REGIONAL BLOK

SUBARAKNOID

Oleh

RUDY GUNAWAN

NIM. 097114002

TESIS

PROGRAM MAGISTER KLINIK – SPESIALIS

DEPARTEMEN / SMF ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA /

RSUP. HAJI ADAM MALIK

(2)

Judul : Perbandingan efek parasetamol 1 gr/6 jam intravena dan

Ketorolak 30 mg/6 jam intravena untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria dengan anestesi regional blok

subaraknoid

Nama : Rudy Gunawan

Program Magister : Magister Kedokteran Klinik

Konsentrasi : Anestesiologi dan Terapi Intensif

Menyetujui,

Pembimbing I Pembimbing II

dr. Chairul M. Mursin, SpAn

NIP.130605510 NIP. 19510423 197902 1 003

dr. Hasanul Arifin, SpAn. KAP. KIC

Ketua Program Magister Ketua TKP – PPDS

dr. Hasanul Arifin, SpAn. KAP. KIC

NIP. 19510423 197902 1 003 NIP. 19540620 198011 1 001

(3)

Telah diuji pada Tanggal

:

19 November 2011

PANITIA PENGUJI TESIS

1.

Prof. dr. Achsanuddin Hanafie, SpAn. KIC

NIP. 19520826 198102 1 001

2.

Dr. dr. Nazaruddin Umar, SpAn. KNA

NIP.

19510712 198103 1 002

(4)

PERBANDINGAN EFEK PARASETAMOL 1 GR/6 JAM

INTRAVENA DAN KETOROLAK 30 MG/6 JAM INTRAVENA

UNTUK PENANGANAN NYERI PASKA PEMBEDAHAN

SEKSIO SESARIA DENGAN ANESTESI REGIONAL BLOK

SUBARAKNOID

TESIS

Oleh

RUDY GUNAWAN

NIM. 097114002

Pembimbing I

:

dr. CHAIRUL M. MURSIN, SpAn

Pembimbing II

:

dr. HASANUL ARIFIN, SpAn. KAP. KIC

Tesis Ini Diajukan Untuk Memperoleh Gelar Magister Kedokteran Klinik

di Bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif pada Fakultas Kedokteran

Universitas Sumatera Utara

PROGRAM MAGISTER KLINIK – SPESIALIS

DEPARTEMEN / SMF ANESTESIOLOGI DAN TERAPI INTENSIF

FAKULTAS KEDOKTERAN UNIVERSITAS SUMATERA UTARA /

RSUP. HAJI ADAM MALIK

(5)

Kata Pengantar

Dengan mengucapkan Bismillahirrahmanirrahim, saya sampaikan rasa syukur kehadirat Allah SWT karena dengan rahmat dan karunia-Nya saya dapat menyelesaikan penelitian ini sebagai syarat untuk memperoleh spesialis dalam bidang Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP H. Adam Malik Medan.

Saya menyadari bahwa tulisan ini jauh dari sempurna baik isi maupun bahasanya, namun demikian saya berharap bahwa tulisan ini dapat menambah perbendaharaan bacaan tentang Perbandingan Efek Parasetamol 1 gr/6 jam Intravena dan Ketorolak 30 mg/6 jam Intravena untuk Penanganan Nyeri Paska Pembedahan Seksio Sesaria dengan Anestesi Regional Blok Subaraknoid.

Pada kesempatan berbahagia ini, perkenankan saya menyampaikan penghargaan dan rasa terima kasih yang sebesar-besarnya kepada Bapak Rektor Universitas Sumatera Utara, yang telah memberi kesempatan kepada saya untuk mengikut i Program Pendidikan Dokter Spesialis I di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara Medan.

Bapak Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara yang telah memberikan kesempatan kepada saya untuk mengikuti Program Pendidikan Spesialis di Fakultas Kedokteran ini.

Direktur RSUP. Haji Adam Malik dan RSU dr. Pirngadi Kota Medan yang telah mengizinkan dan memberikan kesempatan kepada saya untuk belajar, bekerja dan melakukan penelitian di lingkungan rumah sakit ini.

(6)

Yang terhormat Prof. dr. Achsanuddin Hanafie, SpAn. KIC sebagai Kepala

Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-USU/RSUP H. Adam Malik, dr. Hasanul Arifin, SpAn. KAP. KIC sebagai Ketua Program Studi Anestesiologi dan

Terapi Intensif, DR. dr. Nazaruddin Umar, SpAn. KNA sebagai Sekretaris Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif serta dr. Akhyar Hamonangan Nasution, SpAn. KAKV sebagai Sekretaris Program Studi Anestesiologi dan Terapi Intensif yang telah banyak memberi petunjuk, pengarahan serta nasehat dan keikhlasan telah mendidik selama saya menjalani program ini sebagai guru bahkan orangtua, selama saya mengikuti pendidikan di Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif FK-USU/RSUP H. Adam Malik Medan.

(7)

Sembah sujud, rasa syukur dan terima kasih yang tak terhingga saya sembahkan kepada kedua orangtua saya yang tercinta, yang mulia Ayahanda (alm) H. Ngadimin dan Ibunda Hj. Try Hartuti yang dengan segala upaya telah mengasuh, membesarkan dan membimbing dengan penuh kasih sayang semenjak kecil hingga saya dewasa agar menjadi anak yang berbakti kepada kedua orangtua, agama, bangsa dan negara. Dengan memanjatkan doa kehadirat Allah SWT ampunilah dosa kedua orangtua saya serta sayangilah mereka sebagaimana mereka menyayangi saya

semenjak kecil. Terima kasih juga saya tujukan kepada adik-adik saya, Evy Gunawati, S.Si ; Azhar Darmawan, Amd ; Muhammad Ikhsan yang telah

memberikan dorongan semangat selama saya menjalani pendidikan ini.

Yang terhormat kedua mertua saya, Burhaini Baharuddin Baidin, BA dan Emmy Salbiah, serta kedua adik ipar saya, yang telah memberikan dorongan semangat kepada saya sehingga laporan penelitian ini dapat diselesaikan.

Kepada istriku tercinta Arienda Yurisca, SKM dan anak-anakku tersayang Valesca Dewara dan Valvania Radithya yang selalu menyayangi serta dengan penuh cinta kasih mendampingi saya selama ini. Tiada kata yang lebih indah diucapkan selain ucapan terima kasih yang setulus-tulusnya atas pengorbanan, kesabaran, ketabahan dan dorongan semangat yang tiada henti-hentinya, sehingga dengan ridho Allah SWT akhirnya kita sampai pada saat yang berbahagia ini.

Kepada seluruh kerabat dan handai taulan yang tidak dapat saya sebutkan satu persatu, yang telah memberikan bantuan, saya ucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya.

(8)

Kepada seluruh paramedis dan pegawai Departemen Anestesiologi dan Terapi Intensif Fakultas Kedokteran Universitas Sumatera Utara / RSUP H. Adam Malik, RSU dr. Pirngadi Kota Medan yang telah banyak membantu dan banyak kerjasama selama saya menjalani pendidikan ini.

Dan saya ucapkan banyak terima kasih kepada seluruh pasien yang secara sukarela berperan serta didalam penelitian ini dan semua pihak yang telah banyak membantu yang tidak bisa saya sebutkan satu persatu disini.

Akhirnya izinkanlah saya memohon maaf yang setulus-tulusnya atas kesalahan dan kekurangan selama mengikuti pendidikan ini. Semoga bantuan dan dorongan serta petunjuk yang diberikan kepada saya selama mengikuti pendidikan kiranya mendapat balasan yang berlipat ganda dari Allah SWT, Yang Maha Pengasih, Maha Pemurah dan maha Penyayang. Amin, Amin Ya Rabbal’alamin.

Medan, November 2011 Penulis

(9)
(10)

2.3 Nosiseptor (Reseptor Nyeri) ………. 12

2.4 Perjalanan Nyeri (Nociceptive Pathway) ………. 13

2.4.1 Proses Transduksi ………. 13

2.4.2 Proses Transmisi ………. 13

2.4.3 Proses Modulasi ………. 14

2.4.4 Persepsi ………. 14

2.5 Mekanisme Kerja Obat Analgetik ………. 15

2.6 Klasifikasi Nyeri ………. 16

2.6.1 Nyeri Akut dan Kronik ………. 16

2.6.2 Nosiseptif dan Nyeri Neuropatik ………. 17

2.6.3 Nyeri Viseral ………. 17

2.6.4 Nyeri Somatik ………. 18

2.7 Penilaian Nyeri ………. 19

2.8 Penanganan Nyeri ………. 22

2.8.1 Farmakologis ………. 22

2.8.1.1 Multimodal Analgesia ………. 25

2.8.1.2 Analgesia Preemptif ………. 25

2.8.1.3 PCA (Patient Control Analgesia) ………. 26

2.8.1.4 Parasetamol ………. 26

3.3 Populasi dan Sampel Penelitian ………. 33

(11)

3.3.2 Sampel ………. 33

3.4 Kriteria Inklusi dan Eksklusi ………. 34

3.4.1 Kriteria Inklusi ………. 34

3.7.2.2 Pelaksanaan Penelitian ………. 36

3.8 Identifikasi Variabel ………. 39

3.8.1 Variabel Bebas ………. 39

3.8.2 Variabel Tergantung ………. 39

3.9 Rencana Manajemen dan Analisa Data ………. 39

3.10 Definisi Operasional ………. 40

3.11 Masalah Etika ………. 41

3.12 Alur Penelitian ………. 42

BAB 4 HASIL PENELITIAN ………. 43

4.1 Karakteristik Umum ………. 43

4.2 Karakteristik Hemodinamik Pre-Operasi ………. 46

4.3 Karakteristik Nilai VAS Pre-Operasi dan Paska Operasi ………. 47

4.4 Karakteristik Efek Samping Pemberian Obat Analgetik Paska Operasi ………. 52

(12)

BAB 5

PEMBAHASAN ………. 68

5.1 Gambaran Umum ………. 68

5.2 Perubahan Nilai VAS Paska Operasi ………. 68

5.3 Efek Samping Pemberian Obat Analgetik Paska Operasi …………. 71

5.4 Pemberian Obat Analgetik Tambahan (Fentanyl) Paska Operasi…………. 71

BAB 6 KESIMPULAN DAN SARAN ………. 74

6.1 Kesimpulan ………. 74

6.2 Saran ………. 75

DAFTAR PUSTAKA ………. 76

(13)

DAFTAR TABEL

Halaman Tabel 2.8-1 Obat farmakologis untuk penanganan nyeri ………... 23 Tabel 2.8-2 Pilihan terapi untuk penanganan nyeri berdasarkan

jenis operasi ……… 24 Tabel 3.7-1 Kriteria Aldrette ……… 37 Tabel 4.1-1 Karakteristik umum berdasarkan umur, berat badan

dan BMI ……… 43 Tabel 4.1-2 Karakteristik umum berdasarkan jenis suku ………... 44 Tabel 4.1-3 Karakteristik umum berdasarkan tingkat pendidikan ………... 45 Tabel 4.1-4 Karakteristik umum berdasarkan status fisik ASA ………... 45 Tabel 4.2-1 Karakteristik hemodinamik pre-operasi ………... 46 Tabel 4.3-1 Karakteristik nilai VAS pre-operasi ……….………... 47 Tabel 4.3-2 Karakteristik nilai VAS paska operasi ………... 49 Tabel 4.4-1 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

jam ke 0 ……… 52 Tabel 4.4-2 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

jam ke 1 ……… 53 Tabel 4.4-3 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

jam ke 2 ……… 54 Tabel 4.4-4 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

jam ke 3 ……… 54 Tabel 4.4-5 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

jam ke 4 ……… 55 Tabel 4.4-6 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

jam ke 6 ……… 55 Tabel 4.4-7 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

jam ke 9 ……… 56 Tabel 4.4-8 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

(14)

Tabel 4.4-9 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

jam ke 18 ……… 57 Tabel 4.4-10 Karakteristik efek samping pemberian obat analgetik

(15)

DAFTAR GAMBAR

Halaman Gambar 2.1-1 Efek fisiologis dan psikologis yang berhubungan dengan

nyeri akut akibat kerusakan jaringan yang disebabkan

oleh proses pembedahan atau trauma ……… 9

Gambar 2.2-1 Mekanisme sensitisasi perifer dan sensitisasi sentral ...……… 11

Gambar 2.4-1 Pain Pathway ………....……… 15

Gambar 2.7-1 Wong Baker Faces Pain Rating Scale ………....……… 20

Gambar 2.7-2 Verbal Rating Scale ………....……… 20

Gambar 2.7-3 Numerical Rating Scale ………....……… 21

Gambar 2.7-4 Visual Analogue Scale ………...……… 22

Gambar 2.8-1 Rumus Bangun Parasetamol ………....……… 26

Gambar 2.8-2 Rumus Bangun Ketorolak ………....……… 28

Gambar 2.9-1 Skema Kerangka Teori ………....……… 31

Gambar 2.10-1 Skema Kerangka Konsep ……… 32

(16)

DAFTAR GRAFIK

Halaman

Grafik 4.3-1 Sebaran nilai VAS pre-operasi antara kedua kelompok ... 48

Grafik 4.3-2 Demografi hubunganVAS istirahat rata-rata dengan jam pemantauan paska operasi ………....……… 50

Grafik 4.3-3 Demografi hubunganVAS bergerak rata-rata dengan jam pemantauan paska operasi ………....……… 51

Grafik 4.4-1 Efek samping pemberian obat analgetik paska operasi jam ke 1 ……… 53

Grafik 4.4-2 Efek samping pemberian obat analgetik paska operasi jam ke 9 ……… 56

Grafik 4.4-3 Efek samping pemberian obat analgetik paska operasi jam ke 18 ……… 58

Grafik 4.5-1 Pemberian analgetik tambahan jam ke 3 ………... 61

Grafik 4.5-2 Pemberian analgetik tambahan jam ke 4 ………... 62

Grafik 4.5-3 Pemberian analgetik tambahan jam ke 6 ………... 63

Grafik 4.5-4 Pemberian analgetik tambahan jam ke 9 ………... 64

Grafik 4.5-5 Pemberian analgetik tambahan jam ke 12 ………... 65

Grafik 4.5-6 Pemberian analgetik tambahan jam ke 18 ………... 66

(17)

DAFTAR LAMPIRAN

Halaman

Lampiran 1 Riwayat Hidup Peneliti ……….... 82

Lampiran 2 Jadwal Tahapan Penelitian ……….... 83

Lampiran 3 Lembar Penjelasan Kepada Subjek Penelitian …….... 84

Lampiran 4 Lembar Persetujuan Setelah Penjelasan ……….... 87

Lampiran 5 Lembaran Observasi Pasien ……….... 88

Lampiran 6 Lembaran Instrumen Skala Penilaian VAS ……….... 89

Lampiran 7 Rencana Anggaran Penelitian ……….... 90

Lampiran 8 Randomisasi Blok Sampel ……….... 91

Lampiran 9 Lembaran Sebaran Data Subjek Penelitian ……….... 92

(18)

DAFTAR SINGKATAN

AINS : Anti Inflamasi Non Steroid

IASP : International Association for the Study of PaiN MSR : Metabolic Stress Response

COX-1 : Cyclo Oxygenase – 1 COX-2 : Cyclo Oxygenase – 2 COX-3 : Cyclo Oxygenase – 3

HIV : Human Immunodeficiency Virus

PS – ASA : Physical Status American Society of Anesthesiologist VAS : Visual Analog Scale

VRS : Verbal Rating Scale NRS : Numerical Rating Scale IV : Intravena

NSAIDs : Non Steroid Anti Inflamatory Drugs PCA : Patient Control Analgesia

IVPCA : Intravenous Patient Control Analgesia PCEA : Patient Control Epidural Analgesia SSP : Susunan Saraf Pusat

(19)

ABSTRAK

Latar Belakang : Nyeri paska bedah seksio sesaria merupakan masalah utama

karena apabila nyeri tidak diatasi akan menimbulkan dampak negatif dan akhirnya akan mempengaruhi kualitas perawatan bayi oleh ibunya. Opioid merupakan pilihan utama untuk terapi nyeri paska pembedahan, akan tetapi dibatasi oleh efek sampingnya seperti depresi pernafasan, sedasi, mual muntah, dan pruritus. Sehingga sekarang banyak digunakan obat anti inflamasi nonsteroid (AINS) sebagai pengganti opioid, namun pemberian AINS memiliki efek samping seperti peningkatan waktu perdarahan, luka pada organ gastrointestinal, dispepsia, gangguan ginjal, mual, nyeri kepala, somnolen, mengantuk, palpitasi dan pruritus. Karena pemberian AINS juga dapat menimbulkan resiko yang merugikan pasien, maka digunakan parasetamol karena selain aman digunakan, efek samping minimal, ditoleransi dengan baik, juga memiliki kekuatan analgesia untuk penanganan nyeri paska pembedahan tingkat ringan, sedang maupun berat.

Metode : Penelitian dengan uji klinis acak terkontrol, tersamar ganda. Lima puluh

(20)

Hasil : Hasil penelitian evaluasi nyeri paska bedah dengan Visual Analogue Scale

didapati nilai VAS saat istirahat adanya perbedaan tidak bermakna pada jam ke 1 (p = 0.08), jam ke 2 (p = 0.42), jam ke 4 (p = 0.56), jam ke 6 (p = 0.06), jam ke 18 (p

= 1.00) dan jam ke 24 (p = 0.71) paska operasi serta juga didapatkan hasil adanya perbedaan yang bermakna pada jam ke 3 (p = 0.02), jam ke 9 (p < 0.01) dan jam ke 12 (p = 0.02) paska operasi di kedua kelompok. Dan nilai VAS saat bergerak di

kedua kelompok didapatkan hasil adanya perbedaan tidak bermakna pada jam 1 (p = 0.06), jam ke 2 (p = 0.90), jam ke 4 (p = 0.11), jam ke 6 (p = 0.07), jam ke 9 (p

= 0.56) dan jam ke 24 (p = 0.62) paska operasi serta juga didapatkan hasil adanya perbedaan yang bermakna pada jam ke 3 (p = 0.03), jam ke 12 (p = 0.04) dan jam ke 18 (p = 0.02) paska operasi. Pemberian ketorolak menimbulkan rasa mual sedangkan pemberian parasetamol tidak menimbulkan rasa mual, namun secara statistik kedua hal ini dinyatakan berbeda tidak bermakna. Pemberian parasetamol atau ketorolak juga sama-sama membutuhkan analgetik tambahan untuk mencapai nilai VAS 1 – 4 dan secara statistik kedua kelompok dinyatakan berbeda tidak bermakna.

Kesimpulan : Parasetamol dapat sebagai alternatif pengganti ketorolak untuk

mengatasi nyeri paska pembedahan seksio sesaria, karena memiliki efek analgetik yang setara dengan ketorolak. Dan pemberian parasetamol dan ketorolak belum bisa sebagai analgetik tunggal untuk penanganan nyeri paska pembedahan seksio sesaria.

(21)

ABSTRACT

Background : Post-surgical pain in cesarean section is a major problem because if

the pain is not addressed well it will cause a negative impact on post surgical patients and ultimately affects the quality of infant care by his mother. Opioid therapy is the main option for post-surgical pain, but the usage is limited due to the side effects such as respiratory depression, sedation, nausea, vomiting, and pruritus. Nonsteroidal anti-inflammatory drugs (NSAIDs) is now widely used as a substitute for opioids, however giving NSAIDs also have side effects such as increased bleeding time, injury to the gastrointestinal organs, dyspepsia, kidney disorders, nausea, headache, somnolence, drowsiness, palpitations and pruritus. Because of the administration of NSAIDs may also pose risks that can harm the patient, then paracetamol which is safe to use, has minimal side effects, well tolerated, and also has the analgesia power for post-surgical pain management mild, moderate or severe is now considered.

Methode : Research was done with randomized controlled clinical trials,

(22)

Result : The results of post-surgical pain evaluation by Visual Analogue Scale VAS

values found at resting position have no significant difference at the 1st hour

(p=0:08), 2nd hour (p=0:42), 4th hour (p=0:56), 6th hour (p=0.06), 18th hour (p=1.00) and 24th hour (p=0.71) post-surgery, as well as the results obtained that have

significant differences were at the 3rd hour (p=0.02), 9th hour (p<0.01 ) and the 12th hour (p=0.02) post surgery in both groups. VAS values while moving in both groups have no significant difference at 1st hour (p=0.06), 2nd hour (p=0.90), 4th hour

(p=0.11), 6th hour (p=0.07), 9th hour (p=0:56) and 24th hour (p=0.62) post-surgery, while the results obtained that have significant differences was found at the 3rd hour (p=0.03), 12th hour (p=0.04), 18th hour (p=0.02) post surgery. Administration of ketorolac could cause nausea while paracetamol did not, but statistically the difference from both of these groups proved meaningless. Giving paracetamol or ketorolac equally requires additional analgesias to achieve VAS value 1-4 and the two groups were statistically found to have no significant difference.

Conclusion: Paracetamol can be used as an alternative drug to ketorolac in order to

overcome post-surgical pain cesarean section, because it has an equivalent analgesia effect as ketorolac. Administration of paracetamol and ketorolac can not be used as a single drug therapy for pain management in post caesarean section.

Referensi

Dokumen terkait

Perusahaan pada industri pertanian subsektor plantation dan non plantation belum memiliki visi, misi dan strategic objective formal Setelah itu, didapatkan pola

MATLAMAT STRATEGIK : Semua sekolah mematuhi prosedur dalam mengenalpasti Murid Berkeperluan Khas dan murid bermasalah pembelajaran mengikut garis panduan yang

Peraturan Komisi Pemilihan Umum Nomor 3 Tahun 2015 tentang Tata Kerja Komisi Pemilihan Umum, Komisi Pemilihan Umum Provinsi/ Komisi Independen Pemilihan Aceh dan Komisi

kembali data-data yang telah diperoleh kemudian akan mempertimbangkan data- data tersebut ke dalam bentuk pemikiran-pemikiran yang barub. Pada hal

Juga terdapat pengaruh positif yang signifikan variabel kontrol DPR terhadap FSR sesuai Arnott dan Asness (2003). 5) Secara keseluruhan hasil penelitian ini mendukung teori

[r]

Dari hasil uji t diketahui bahwa koefisien regresi untuk variabel differentiation strategy positif sebesar 20,574 berarti semakin baik strategi bisnis yang digunakan

i) Positive feedback: As the nectar amount of food sources increases, the number of onlookers visiting them increases, too. ii) Negative feedback: The exploitation process of