• Tidak ada hasil yang ditemukan

Uji Infeksi Phaeophleospora sp. pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Uji Infeksi Phaeophleospora sp. pada Klon Hibrid Eucalyptus Grandis X Eucalyptus Urophylla"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

PENDAHULUAN

Latar Belakang

Hutan Tanaman Industri (HTI) pada saat ini menghadapi tantangan yang

cukup berat berkaitan dengan adanya ketimpangan kebutuhan bahan baku industri

dengan kemampuan produksi kayu secara lestari. Permintaan kayu oleh industri

hasil hutan yang semakin meningkat harus dapat dipenuhi oleh HTI.

Permasalahan yang timbul adalah persediaan kayu HTI semakin lama semakin

menurun sebagai akibat kurangnya pohon yang layak untuk ditebang. Keadaan

tersebut mendorong HTI untuk melakukan penanaman tanaman cepat tumbuh

(fast growing). Salah satu tanaman yang diajukan oleh Departemen Kehutanan

sebagai tanaman pokok industri kehutanan adalah Eucalyptus sp. (Pratama, 2013)

PT. Toba Pulp Lestari, Tbk. yang merupakan perusahaan HTI di Indonesia

yang memproduksi pulp atau bubur kertas yang menggunakan kayu Eucalyptus

sp. sebagai bahan bakunya. Sebagai produsen pulp terbesar PT. Toba Pulp Lestari,

Tbk. harus mempunyai ketersedian bahan baku kayu yang cukup untuk kelancaran

produksinya. Untuk itu penanganan yang baik pada saat di areal pembibitan

sangat perlu diperhatikan.

Tanaman Eucalyptus sp. (Myrtaceae) telah banyak ditanam di beberapa

negara tropis, pada lahan yang luas. Spesies-spesies lain yang telah dicoba

penanaman dalam skala kecil, seperti E. camadulensis, E. grandis, E. pellita, E.

tereticornis, dan E. torreliana. Penanaman Eucalyptus sp. paling banyak

dilakukan di Sumatera (Aceh, Sumatera Utara, Jambi) dan Kalimantan

(Kalimantan Barat, Kalimantan Timur dan Kalimantan Selatan) (Nair, 2000).

(2)

Penyakit pada tanaman Eukaliptus dapat dikelompokkan berdasarkan

tingkat pertumbuhan tanaman, yaitu saat pembibitan di persemaian atau setelah

penanaman di lapangan dan karena bagian dari tanaman telah terinfeksi.

Meskipun penyakit pada tanaman Eukaliptus sering terjadi pada saat persemaian,

solusi penanganannya pada umumnya masih dapat dilakukan (Old, et al.,2003).

Phaeophleospora (Kirramyces) adalah patogen yang menyerang daun

Eukaliptus di mana pun mereka tumbuh. P. epicoccoides ditemukan hampir di

mana-mana yang menyebabkan bintik-bintik dan perubahan warna pada tajuk

yang lebih rendah, tapi tidak sering menyebabkan kerusakan serius. Namun pada

tahun 1996 spesies Phaeophleospora yang baru teridentifikasi pada Eucalyptus

grandis di Sumatera dan tingkat keparahan hawar daun menyebabkan fungi ini

disebut Kirramyces. Empat tahun kemudian patogen ditemukan di timur Thailand

di mana hal ini menyebabkan defoliasi sangat parah pada klon E. camaldulensis.

Penyakit daun ini tergolong baru di daerah tersebut dan telah dimonitor secara

intensif selama 5 tahun ke belakang (Old, et al.,2003). Oleh karena itu perlu

dilakukan penelitian yang berguna untuk mengetahui resistensi dari setiap

tanaman Eucalyptus spp. terhadap Phaeophleospora sp.

Tujuan Penelitian

1. Melakukan karakterisasi gejala penyakit daun yang disebabkan oleh

Phaeophleospora sp. pada klon IND 47, IND 61, dan IND 66 turunan

Eucalyptus grandis x Eucalyptus urophylla yang ada di PT. Toba Pulp

Lestari, Tbk.

2. Mengukur intensitas dan luas serangan yang disebabkan oleh

Phaeophleospora sp. pada klon IND 47, IND 61, dan IND 66 turunan

(3)

Eucalyptus grandis x Eucalyptus urophylla yang ada di PT. Toba Pulp

Lestari, Tbk.

Hipotesis Penelitian

1. Terdapat perbedaan respon jenis klon IND 47, IND 61, dan IND 66 turunan

E. grandis xE. urophylla terhadap infeksi Phaeophleospora sp.

Manfaat Penelitian

1. Sebagai informasi atau masukan bagi PT. Toba Pulp Lestari tentang gejala

penyakit daun yang disebabkan oleh Phaeophleospora sp. pada bibit tanaman

Eucalyptus spp. di PT. Toba Pulp Lestari, Tbk.

2. Sebagai informasi bagi perusahaan-perusahaan HTI yang akan mengusahakan

Eucalyptus spp.

Referensi

Dokumen terkait

5 Membuat/menulis karya pengabdian pada masyarakat yang tidak dipublikasikan, tiap karya 3 4.. Komponen Kegiatan Angka Kredit Maksimum 1 Menjadi anggota dalam suatu Panitia/Badan

(4) Kegiatan Ekstrakurikuler Pilihan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) huruf b merupakan Kegiatan Ekstrakurikuler yang dikembangkan dan diselenggarakan

Pesert a yang t idak mendaft arkan dan melakukan pengambilan Undangan, sert a pengambilan Dokumen Lelang, maka dokumen penaw aran yang diserahkan t ersebut dinyat

Pesert a yang t idak mendaft arkan dan melakukan pengambilan Undangan, sert a pengambilan Dokumen Lelang, maka dokumen penaw aran yang diserahkan t ersebut dinyat akan

Berdasarkan hasil evaluasi Dokumen Penawaran yang dilanjutkan dengan klarifikasi dan pembuktian kualifikasi yang dilaksanakan pada tanggal 11 s/d 13 Oktober 2011

Undangan, sert a pengambilan Dokumen Lelang, maka dokumen penaw aran yang diserahkan t ersebut dinyat akan Tidak Sah / Gugur.. Evaluasi menggunakan “SISTEM

Lampiran 12.Sidik Ragam Luas Tudung Buah Jamur. Tests of

ˇ Cangalovi´c, Minimal Doubly Resolving Sets and The The Strong Metric Dimension of Hamming Graphs , Applicable Analysis and Discrete Mathematics 6 (2012), 63–71. ˇ Cangalovi´c,