• Tidak ada hasil yang ditemukan

S PEM 1001691 Cahpter3

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2018

Membagikan "S PEM 1001691 Cahpter3"

Copied!
22
0
0

Teks penuh

(1)

BAB III

OBJEK DAN METODE PENELITIAN

3.1Objek Penelitian

Dalam penelitian ini, peneliti tidak membuat perbandingan variabel pada

sampel yang lain, tidak juga mencari hubungan variabel dengan variabel yang

lain, karena variabel yang digunakan dalam penelitian ini adalah variabel mandiri.

Variabel mandiri adalah variabel yang berdiri sendiri, bukan variabel independen,

karena jika variabel indipenden selalu dipasangkan dengan variabel dependen

(Sugiyono, 2012:53). Variabel mandiri tersebut adalah kualitas layanan. Adapun

objek penelitian ini adalah kualitas layanan Perpustakaan Pusat di Universitas

Pendidikan Indonesia (UPI). Berdasarkan objek penelitian tersebut, maka penulis

akan menganalisis bagaimana kualitas layanan Perpustakaan Pusat di UPI dengan

menggunakan metode SERVQUAL.

3.2Metode Penelitian

Secara umum metode penelitian diartikan sebagai cara ilmiah untuk

mendapatkan data dengan tujuan dan kegunaan tertentu. Metode penelitian juga

dapat diartikan sebagai cara ilmiah untuk mendapatkan data yang valid dengan

tujuan dapat ditemukan, dikembangkan, dan dibuktikan, suatu pengetahuan

tertentu sehingga pada gilirannya dapat digunakan untuk memahami,

memecahkan, dan mengantisipasi masalah dalam bidang bisnis (Sugiyono,

(2)

Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey. Menurut

Sugiyono (2012:11), metode survey digunakan untuk mendapatkan data dari

tempat tertentu yang alamiah (bukan buatan), misalnya dengan mengedarkan

kuisioner, test, wawancara terstruktur dan sebagainya. Sedangkan jenis penelitian

yang digunakan adalah jenis penelitian deskriptif. Penelitian deskriptif berkenaan

dengan pertanyaan terhadap variabel mandiri, baik hanya pada satu variabel atau

lebih (Sugiyono, 2012:53). Melalui jenis penelitian deskriptif yang digunakan

dalam penelitian ini, maka akan diperoleh deskripsi mengenai gambaran tentang

variabel kualitas layanan Perpustakaan Pusat di Universitas Pendidikan Indonesia

(UPI) dengan menggunakan metode SERVQUAL.

3.3Operasionalisasi Variabel

Pada dasarnya, variabel penelitian adalah segala sesuatu yang berbentuk apa

saja yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari sehingga diperoleh informasi

tentang hal tersebut, kemudian ditarik kesimpulannya. Secara teoritis variabel

dapat didefinisikan sebagai atribut seseorang atau objek, yang mempunyai variasi

antara satu orang dengan yang lain atau satu objek dengan objek yang lain

(Sugiyono, 2012:58).

Operasional variabel dilakukan untuk membatasi agar pembahasan tidak

terlalu meluas. Operasionalisasi dari variabel penelitian ini dapat dilihat secara

(3)

Tabel 3.1

Operasionalisasi Variabel

Variabel Dimensi Indikator Ukuran Skala

Kualitas Layanan buku dan referensi lainnya

(4)

5. Ketepatan percaya pengguna

Tingkat kemampuan pustakawan

membubuhkan rasa percaya pengguna

Ordinal

2. Kemampuan pustakawan memberikan rasa aman bagi pengguna

Tingkat kemampuan pustakawan

memberikan rasa aman bagi pengguna

Ordinal

(5)

Bukti Fisik (Tangible)

1. Kelengkapan koleksi buku dan referensi lainnya

Tingkat kelengkapan koleksi buku dan referensi lainnya

Ordinal

2. Penataan eksterior dan interior

perpustakaan

Tingkat penataan eksterior dan interior perpustakaan

3.4Sumber dan Teknik Pengumpulan Data 3.4.1Sumber Data

Sumber data yang digunakan dalam penelitian ini adalah sumber data primer

dan sumber data sekunder:

1. Data Primer

Sumber data primer yaitu sumber data yang langsung memberikan data

kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:137). Sumber data primer dalam

penelitian ini diperoleh secara langsung dari mahasiswa Program Studi

Manajemen angkatan 2011 sampai dengan angkatan 2014 yang masih memiliki

kontrak kuliah dan pernah menggunakan layanan Perpustakaan Pusat di

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

2. Data Sekunder

Sumber data sekunder yaitu sumber data yang tidak langsung memberikan

data kepada pengumpul data (Sugiyono, 2012:137). Sumber data sekunder dalam

(6)

mahasiswa Program Studi Manajemen angkatan 2011 sampai dengan angkatan

2014 yang masih memiliki kontrak kuliah, data ini diperoleh dari pihak akademik

Fakultas Ekonomi dan Bisnis UPI.

3.4.2Teknik Pengumpulan Data

Dalam pengumpulan data-data yang dibutuhkan, peneliti menggunakan

beberapa teknik pengumpulan data, antara lain:

1. Penelitian Lapangan (Field Research)

Yaitu penelitian yang dilakukan dengan cara pengamatan secara langsung

oleh penulis ke tempat objek penelitian di Perpustakaan Pusat dan Program Studi

Manajemen Universitas Pendidikan Indonesia (UPI) guna memperoleh data-data

primer yang dibutuhkan dengan cara:

a. Observasi

Teknik pengumpulan data dengan cara mengadakan pengamatan langsung

terhadap objek yang berubungan dengan masalah yang diteliti yaitu menganai

kualitas layanan Perpustakaan Pusat di Universitas Pendidikan Indonesia.

b. Kuesioner (Angket)

Teknik pengumpulan data dengan kuesioner merupakan suatu teknik

pengumpulan data dengan memberikan daftar pertanyaan kepada responden,

dengan harapan responden akan memberikan respon terhadap pertanyaan yang

sudah disertai alternatif jawaban sebelumnya, sehingga responden dapat memilih

(7)

2. Studi Kepustakaan (Library Research)

Yaitu penelitian dengan cara mempelajari berbagai laporan, referensi, jurnal

kepustakaan, buku dan sumber-sumber lain.

3.5Populasi dan Sampel 3.5.1Populasi

Menurut Sugiyono (2012:115), Populasi adalah wilayah generalisasi yang

terdiri atas: objek/subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang

ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan kemudian ditarik kesimpulannya.

Jadi populasi bukan hanya orang, tetapi juga objek dan benda-benda alam yang

lain. Populasi dalam penelitian ini adalah mahasiswa Program Studi Manajemen

angkatan 2011 sampai dengan angkatan 2014 yang masih memiliki kontrak

kuliah.

3.5.2Sampel

Menurut Sugiyono (2012:116), sampel adalah bagian dari jumlah dan

karakteristik yang dimiliki oleh populasi tersebut. Bila populasi besar, dan peneliti

tidak mungkin mempelajari semua yang ada pada populasi, misalnya karena

keterbatasan dana, tenaga dan waktu, maka peneliti dapat menggunakan sampel

yang diambil dari populasi itu.

Berdasarkan data Rekapitulasi Jumlah Mahasiswa Program Studi

Manajemen, terdapat 294 mahasiswa yang masih memiliki kontrak kuliah, maka

yang akan dijadikan sampel adalah sebanyak 82 mahasiswa Program Studi

(8)

kontrak kuliah dan pernah menggunakan layanan Perpustakaan Pusat di

Universitas Pendidikan Indonesia (UPI).

Menurut Husen Umar (2002:59) untuk menghitung besarnya ukuran sampel

dapat dilakukan dengan menggunakan teknik slovin dengan rumus:

Keterangan:

n = Ukuran Sampel

N = Ukuran Populasi

= Kelonggaran ketidaktelitian karena kesalahan sampel yang ditolerir (e=0,1)

Berdasarkan rumus diatas maka dapat diukur besarnya sampel sebagai

berikut:

) )

n =74,61 = 75

Sesuai dengan hasil perhitungan di atas maka sampel secara keseluruhan

sebanyak 75 mahasiswa. Untuk meningkatkan presisi atau pendugaan dengan

batas kesalahan yang terjadi sebesar 10% atau 0,1 dari 75 orang (10% x 75= 7,5),

(9)

3.5.3Teknik Pengambilan Sampel

Teknik pengambilan sampel yang digunakan dalam penelitian ini dengan

non probability sampling. Non probability sampling adalah teknik pengambilan

sampel yang tidak memberikan peluang/kesempatan yang sama bagi setiap unsur

atau anggota populasi untuk dipilih menjadi sampel. Peneliti menggunakan salah

satu dari teknik non probability sampling yaitu sampling insidental. Sampling

insidental adalah teknik penentuan sampel berdasarkan kebetulan, yaitu siapa saja

yang secara kebetulan/insidental bertemu dengan peneliti dapat digunakan sebagai

sampel, bila dipandang orang yang kebetulan ditemui itu cocok sebagai sumber

data (Sugiyono, 2012:122), yaitu mahasiswa Program Studi Manajemen angkatan

2011 sampai dengan angkatan 2014 yang masih memiliki kontrak kuliah dan

pernah menggunakan layanan Perpustakaan Pusat di Universitas Pendidikan

Indonesia (UPI).

3.6Uji Validitas dan Reliabilitas 3.6.1Uji Validitas

Menurut Sugiyono (2012:267), validitas merupakan derajat ketepatan antara

data yang terjadi pada objek penelitian dengan daya yang dapat dilaporkan oleh

peneliti. Uji validitas dapat menunjukan sejauh mana alat ukur (kuesioner) yang

digunakan dapat mengukur apa yang diukur. Uji validitas akan dihitung dengan

menggunakan korelasi Pearson Product Moment yang dikerjakan dengan bantuan

program SPSS. Rumus uji validasi menggunakan korelasi Pearson (Suharsimi

(10)

∑ ) ∑ ) ∑ )

√{ ∑ ) ∑ ) }{ ∑ ) ∑ ) }

(Sumber: Suharsimi Arikunto, 2006:170)

Keterangan:

Rxy = Koefisien validitas item yang dicari

X = Skor yang diperoleh subjek dari seluruh item

Y = Skor total

∑X = Jumlah skor dalam distribusi X

∑Y = Jumlah skor dalam distribusi Y

(∑X2) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi X

(∑Y2

) = Jumlah kuadrat dalam skor distribusi Y

N = Banyaknya responden

Keputusan pengujian validitas responden menggunakan taraf signifikansi

sebagai berikut:

1. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan valid jika rhitung

lebih besar darirtabel (rhitung > rtabel)

2. Item pertanyaan-pertanyaan responden penelitian dikatakan tidak valid jika

r

(11)

Secara teknis perhitungan uji validitas item ini dilakukan dengan bantuan

software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel dibawah

ini:

Tabel 3.2

Hasil Pengujian Validitas Item Pertanyaan Berdasarkan Tingkat Kinerja

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014 dengan Software SPSS 22.0 for Windows No. r tabel r hitung Keterangan

1 0,306 0,832 Valid

2 0,306 0,605 Valid

3 0,306 0,611 Valid

4 0,306 0,481 Valid

5 0,306 0,736 Valid

6 0,306 0,672 Valid

7 0,306 0,514 Valid

8 0,306 0,516 Valid

9 0,306 0,519 Valid

10 0,306 0,642 Valid

11 0,306 0,539 Valid

12 0,306 0,543 Valid

13 0,306 0,734 Valid

14 0,306 0,648 Valid

15 0,306 0,517 Valid

16 0,306 0,555 Valid

17 0,306 0,662 Valid

18 0,306 0,650 Valid

19 0,306 0,571 Valid

20 0,306 0,664 Valid

21 0,306 0,577 Valid

22 0,306 0,418 Valid

23 0,306 0,557 Valid

24 0,306 0,577 Valid

(12)

Tabel 3.3

Hasil Pengujian Validitas Item Pertanyaan Berdasarkan Tingkat Kepentingan

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014 dengan Software SPSS 22.0 for Windows

Pengujian validitas instrumen dalam penelitian ini dilakukan terhadap 30

responden dengan tingkat signifikansi 5% dan derajat kebebasan (df) = n-2 yaitu

30-2 = 28, sehingga diperoleh nilai rtabel sebesar 0,306. Dengan demikian setiap

item pertanyaan dalam kuesioner dapat dikatakan valid, karena setiap item

pertanyaan memiliki rhitung lebih besar daripada rtabel. Artinya item-item No. r tabel r hitung Keterangan

1 0,306 0,352 Valid

2 0,306 0,489 Valid

3 0,306 0,573 Valid

4 0,306 0,683 Valid

5 0,306 0,678 Valid

6 0,306 0,514 Valid

7 0,306 0,527 Valid

8 0,306 0,395 Valid

9 0,306 0,457 Valid

10 0,306 0,569 Valid

11 0,306 0,702 Valid

12 0,306 0,618 Valid

13 0,306 0,416 Valid

14 0,306 0,624 Valid

15 0,306 0,514 Valid

16 0,306 0,683 Valid

17 0,306 0,708 Valid

18 0,306 0,782 Valid

19 0,306 0,796 Valid

20 0,306 0,400 Valid

21 0,306 0,497 Valid

22 0,306 0,515 Valid

23 0,306 0,581 Valid

24 0,306 0,411 Valid

(13)

pertanyaan tersebut dapat dijadikan sebagai alat ukur dari variabel yang akan

diteliti.

3.6.2Uji Reliabilitas

Reliabilitas berkenaan dengan derajat konsistensi dan stabilitas data atau

temuan. Dalam pandangan kuantitatif, suatu data dinyatakan reliabel apabila dua

atau lebih peneliti dalam objek yang sama menghasilkan data yang sama, atau

peneliti yang sama dalam waktu yang berbeda menghasilkan data yang sama,

atau sekelompok data bila dipecah menjadi dua menunjukan data yang tidak

berbeda Sugiyono (2012:267).

Jika suatu instrumen dapat dipercaya maka data yang dihasilkan oleh

instrumen tersebut dapat dipercaya. Pengujian reliabilitas kuesioner penelitian

dilakukan dengan rumus alpha. Rumus alpha digunakan untuk mencari reliabilitas

instrumen yang skornya bukan 1 dan 0, misalnya angket atau soal bentuk uraian

(Suarsimi Arinkunto 2006:196).

Koefisien Alpha Cronbach (C ) merupakan statistik yang sering dipakai

untuk menguji reliabilitas suatu instrumen penelitian. Suatu instrumen penelitian

diindikasikan memiliki tingkat reliabilitas memadai jika koefisien Alpha

Cronbach lebih besar atau sama dengan 0,70. Rumus untuk mengukur reliabilitas

yaitu:

(14)

Keterangan:

C = Reliabilitas instrumen

K = Banyaknya item pertanyaan

∑ = Jumlah varians item pertanyaan

= Varians total

Sedangkan rumus variansnya adalah:

∑ ∑ )

Keterangan:

= Varians

∑ = Jumlah kuadrat skor total

∑ ) = Jumlah kuadrat dari jumlah skor total

N = Jumlah responden

Keputusan uji reliabilitas ditentukan dengan ketentuan sebagai berikut:

1. Jika rhitung > rtabel berarti item pertanyaan dikatakan reliabel

2. Jika rhitung ≤ rtabel berarti item pertanyaan dikatakan tidak reliabel

Secara teknis perhitungan uji reliabilitas item ini dilakukan dengan bantuan

software SPSS 22.0 for windows, dengan hasil yang tercantum pada tabel dibawah

(15)

Tabel 3.4

Hasil Pengujian Reliabilitas Item Pertanyaan

Sumber: Hasil Pengolahan Data 2014 dengan Software SPSS for Windows

Dilihat dari tabel 3.4 hasil pengujian reliabilitas item pertanyaan

berdasarkan tingkat kinerja dan tingkat kepentingan menunjukkan bahwa

keduanya dinyatakan reliabel. Setelah memperhatikan kedua pengujian instrumen

diatas dapat disimpulkan bahwa instrumen dinyatakan valid dan reliabel. Hal itu

berarti bahwa penelitian ini dapat dilanjutkan dan tidak ada sesuatu hal yang dapat

menjadi kendala terjadinya kegagalan penelitian dikarenakan oleh instrumen yang

belum teruji kevalidan dan kereliabilitasannya.

3.7Teknik Analisis Data

Pada dasarnya dalam setiap penelitian diperlukan suatu rancangan atau

prosedur mengenai langkah-langkah yang akan dilakukan setelah semua data

terkumpul. Untuk menjawab perumusan masalah mengenai bagaimana kinerja

layanan dan tingkat kepentingan pengguna layanan, serta bagaimana tingkat

kesenjangan dan tingkat kesesuaian diantara keduanya, maka digunakan metode

service quality (SERVQUAL), yaitu suatu metode yang dirancang untuk mengukur

tingkat kesesuaian antara kinerja dengan kepentingan pengguna layanan, serta gap

diantara keduanya. Secara garis besar langkah-langkah pengolahan data yaitu: Item pertanyaan

berdasarkan:

r

tabel rhitung Keterangan

Tingkat Kinerja 0,70 0,935 Reliabel

(16)

1. Editing, yaitu pemeriksaan angket yang terkumpul kembali setelah diisi oleh

responden seperti mengecek kelengkapan data, artinya memeriksa isi

instrumen pengumpulan data (termasuk pula kelengkapan lembar instrumen

barangkali ada yang terlepas atau sobek).

2. Coding, yaitu pemberian skor atau kode untuk setiap pilihan dari item

berdasarkan ketentuan yang ada dimana untuk menghitung bobot nilai dari

setiap pertanyaan atau pernyataan dalam angket menggunakan skala likert 5

kategori. Skor atau bobot untuk jawaban positif diberi skor 5-4-3-2-1,

sedangkan untuk jawaban negatif diberi skor 1-2-3-4-5. Dalam hal ini, untuk

mengukur kinerja diberikan lima penilaian dengan bobot sebagai berikut:

Tabel 3.5

Kriteria Bobot Nilai Alternatif Tingkat Kinerja Layanan Perpustakaan

Pilihan Jawaban Skor Kinerja

Sangat baik 5

Baik 4

Cukup/Kadang-kadang 3

Buruk 2

Sangat buruk 1

Sedangkan, untuk mengukur tingkat kepentingan/ekspektasi pengguna

(17)

Tabel 3.6

Kriteria Bobot Nilai Alternatif

Tingkat Kepentingan/Ekspektasi Pengguna Terhadap Layanan Perpustakaan

Pilihan Jawaban Skor Kepentingan

Sangat penting / ekspektasi sangat tinggi 5

Penting / ekspektasi tinggi 4

Sedang / ekspektasi sedang 3

Tidak penting / ekspektasi rendah 2

Sangat tidak penting / ekspektasi sangat rendah 1

3. Tabulating, yaitu menghitung hasil scoring, yang dituangkan kedalam tabel

rekapitulasi secara lengkap untuk seluruh item setiap variabel. Adapun tabel

rekapitulasi adalah sebagai berikut:

Tabel 3.7

Tabel Rekapitulasi Pengolahan Data

4. Membuat rekapitulasi skor kinerja dan skor tingkat kepentingan pengguna

layanan

5. Menentukan garis kontinum kinerja dan kepentingan pengguna layanan

dengan cara sebagai berikut:

 Menentukan jumlah skor kriterium (SK) dengan menggunakan rumus :

SK = ST x JB x JR

Resp. Skor Item Total

1 2 3 4 N

1 2

(18)

Dimana :

ST = Skor Tertinggi

JB = Jumlah Bulir

JR = Jumlah Responden

 Membandingkan jumlah skor hasil kuesioner dengan jumlah skor

kriterium, untuk mencari jumlah skor hasil kuesioner yaitu dengan rumus :

∑ = X1 + X2 + X3+ … + Xn

Dimana:

Xi = Jumlah skor hasil kuesioner

X1 - Xn = Jumlah skor kuesioner masing-masing responden

 Membuat daerah kategori kontinum

Untuk melihat bagaimana gambaran tentang variabel secara keseluruhan

yang diharapkan responden, maka peneliti membagi daerah kategori

kontinum ke dalam tiga tingkatan sebagai berikut:

Tinggi = ST x JB x JR

Sedang = SS x JB x JR

Rendah = SR x JB x JR

Dimana:

ST = Skor tertinggi

SS = Skor sedang

SR = Skor rendah

JB = Jumlah bulir

(19)

 Menentukan selisih skor kontinum dari setiap tingkatan dengan rumus :

 Membuat garis kontinum dan daerah letak skor untuk kinerja layanan dan

kepentingan pengguna layanan

Rendah Sedang Tinggi

6. Melakukan pengukuran nilai kesenjangan (gap) antara kinerja dan

kepentingan akan kualitas layanan menggunakan perhitungan sebagai berikut:

Skor Servqual = Skor Persepsi – Skor Harapan

7. Melakukan perhitungan tingkat kesesuaian dengan rumus sebagai berikut:

Tki =

x 100%

Dimana:

Tki = Tingkat kesesuaian responden

Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan/organisasi

Yi = Skor penilaian kepentingan pengguna

Gambar 3.1

(20)

8. Menggambarkan diagram kartesius dengan nilai rata-rata dari rata-rata skor

tingkat kinerja layanan secara keseluruhan sebagai sumbu ̿ (horizontal) dan

nilai rata-rata dari rata-rata skor tingkat kepentingan pengguna secara

keseluruhan sebagian sumbu ̿ (vertikal). Pembagian kuadran dalam diagram

kartesius dapat dilakukan dengan menetapkan sumbu ̿ dan ̿:

̿

=

∑X

̿

=

Dimana:

X‾ = Skor rata-rata tingkat pelaksanaan/kepuasan

Ῡ = Skor rata-rata tingkat kepentingan

K = Jumlah atribut/indikator

9. Selanjutnya sumbu tersebut dibuat dalam diagram, dan memasukkan nilai

rata-rata masing-masing indikator kinerja dan kepentingan (X‾,Ῡ) ke dalam

kuadran tersebut.

X‾

=

=

Dimana:

Xi = Skor penilaian kinerja perusahaan/organisasi

Yi = Skor penilaian kepentingan pelanggan

(21)

10.Dari titik-titik koordinat masing masing indikator dapat dikategorikan dalam 4

bagian kuadran dengan ketentuan:

Sumber: Supranto (2011:242)

Keterangan (Supranto, 2011:243):

Kuadran I – Prioritas Utama

Menunjukan faktor atau atribut yang dianggap mempengaruhi kepuasan

pelanggan, termasuk unsur-unsur jasa yang dianggap sangat penting, namun

manajemen belum melaksanakannya sesuai keinginan pelanggan. Sehingga

mengecewakan/tidak memuaskan.

Kepentingan

Kinerja Prioritas Utama

I

Pertahankan Prestasi

II

III

Prioritas Rendah

IV

Berlebihan Y

X

(22)

Kuadran II – Pertahankan Prestasi

Menunjukan unsur jasa pokok yang telah berhasil dilaksanakan

perusahaan/organisasi, untuk itu wajib dipertahankannya. Dianggap sangat

penting dan sangat memuaskan.

Kuadran III – Prioritas Rendah

Menunjukan beberapa faktor yang kurang penting pengaruhnya bagi

pelanggan, pelaksanaannya oleh perusahaan/organisasi biasa-biasa saja.

Dianggap kurang penting dan kurang memuaskan.

Kuadran IV - Berlebihan

Menunjukan faktor yang mempengaruhi pelanggan kurang penting, akan

tetapi pelaksanaannya berlebihan. Dianggap kurang penting tetapi sangat

memuaskan.

11.Perhitungan tingkat kesesuaian dilakukan untuk mengetahui urutan prioritas

faktor-faktor dari dimensi kualitas yang menjadi prioritas perbaikan yang

dinilai berdasarkan persentase perbandingan nilai kualitas dengan tingkat

kepentingan atribut menurut penilaian dari responden menggunakan model

analisis Martila dan James. Dengan keterangan sebagai berikut:

a. Kisaran 0 – 49%, berarti tidak sesuai.

b. Kisaran 50 – 59%, berarti kurang sesuai.

c. Kisaran 60 – 79%, berarti cukup sesuai.

Gambar

Tabel 3.1 Operasionalisasi Variabel
Tabel 3.2
Tabel 3.3
Tabel 3.4 Hasil Pengujian Reliabilitas Item Pertanyaan
+5

Referensi

Dokumen terkait

Analisis sumber keragaman dengan model Eberhart- Russel’s disajikan pada tabel 3 dan hasil uji hipotesis menyimpulkan bahwa terdapat pengaruh nyata interaksi gxe,

Abstract : Rumusan masalah dalam penelitian ini adalah apakah Penerapan Sepuluh Dasa Darma Bagi Anggota Pramuka dalam Kehidupan Sehari-hari di Gudep 08001-08002

Roh kebijaksanaan Ilahi itu juga yang menyemangati dari dalam para gembala baik yang murah hati, tekun, tidak mudah menyerah, penuh harapan mencari, menghimpun, dan menyatukan

Hal yang dilakukan pada tahun ini adalah tahap desain media blended learning berbasis edmodo Hal ini yang dilakukan pada tahan ini adalah membuat desain media blended Learning

Istilah reading therapy dikenal juga dengan sebutan bibliotherapy yang mempunyai makna “terapi menggunakan literature atau buku” (Agustina, 2014 hlm.. Dipilihnya

Koefisien determinasi (R2) sebesar 43,6% mempunyai makna bahwa ketiga variabel independen yaitu persepsi profesi guru, Pengenalan Lapangan Persekolahan (PLP) dan

Dijelaskan dalam Undang Undang Republik Indonesia Nomor 14 Tahun 2005 tentang guru dan dosen bahwa, “kompetensi adalah seperangkat pengetahuan, keterampilan dan

Berdasarkan hasil analisis diketahui dalam konsep analisis SWOT berpengaruh terhadap kepuasan nasabah, oleh karena itu pihak Bank Aceh syariah Cabang S.Parman Medan lebih