i
ABSTRAK
Penggunaan generator sinkron di dunia, khususnya di pusat pembangkit listrik tidak terlepas dari permasalahan yang dapat menyebabkan kerugian. Kerugian yang timbul tidak hanya dalam jumlah kecil, melainkan dapat juga menghasilkan kerugian dalam jumlah cukup besar dalam proses produksi.
Menjaga mesin listrik agar selalu dalam kondisi ideal, sehingga menghasilkan daya output yang maksimal adalah harapan perusahaan listrik. Mesin yang ideal dipandang dari sudut vibrasi, adalah mesin yang tidak menghasilkan vibrasi sama sekali. Namun kelihatannya kondisi tersebut mustahil diperoleh karena sangat sulit mendapatkan fabrikasi mesin tanpa sisa ketidakseimbangan atau mesin yang bergerak berputar tanpa menimbulkan gesekan satu bagian dengan bagian lainnya .
Oleh karena itu dilakukan pengukuran vibrasi dan metode condition
monitoring akibat vibrasi yang terjadi pada mesin. Sehubungan dengan hal tersebut
di atas, maka penulis mencoba untuk menganalisa vibrasi sehingga dapat meminimalisir kerugian yang timbul jika terjadi vibrasi yang melebihi batas ambang normal. Hal ini diharapkan dapat membantu pemeliharaan prediktif yang terjadi akibat gangguan vibrasi pada generator.
Penelitian akan dilakukan di PLTU PangkalanSusu 2 x 200 MW. Metode analisis yang digunakan adalah metode condition monitoring, yaitu memonitor kondisi mesin melalui data yang diambil, membandingkannya dengan data sebelumnya sehingga dapat dilihat perubahan yang terjadi pada mesin , kemudian menganalisa kategori vibrasi tersebut berdasarkan standar vibrasi ISO
(International Standar Organization) 7919.