• Tidak ada hasil yang ditemukan

Keanekaragaan Burung di Hutan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara

N/A
N/A
Protected

Academic year: 2017

Membagikan "Keanekaragaan Burung di Hutan Batang Toru Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera Utara"

Copied!
3
0
0

Teks penuh

(1)

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

BAB I

PENDAHULUAN

1.1. Latar Belakang

Kawasan Hutan Batang Toru (KHBT) merupakan kawasan hutan di Sumatera

Utara yang bernilai tinggi, baik dalam aspek keanekaragaman hayati maupun

aspek ekonomi, serta memiliki fungsi hidrologi yang penting. Karena daerah ini

merupakan daerah aliran sungai (DAS) yang mana air yang berasal dari hutan

Batang Toru ini akan mengalir melewati tiga kabupaten, yaitu Tapanuli Selatan,

Tapanuli Tengah, dan Tapanuli Utara.

KHBT terdiri dari Hutan Batang Toru Blok Barat dan Hutan Batang Toru

Blok Timur (Sarulla). Pada kawasan hutan ini, merupakan hutan primer dengan

luas 136.284 ha (Fredriksson & Indra, 2007). Luas keseluruhan dari Kawasan

Hutan Batang Toru Blok Barat sekitar 76.007 Ha, pada Kawasan Hutan Batang

Toru Blok Barat terdapat stasiun penelitian yang termasuk dalam kawasan hutan

lindung dengan luas areal sekitar 2.400 Ha. Stasiun penelitian memiliki potensi

yang besar untuk berbagai kegiatan penelitian ilmiah demi pengembangan ilmu

pengetahuan (YEL, 2012).

Hutan Batang Toru memiliki peranan yang sangat penting dalam

kelangsungan hidup flora dan fauna di antaranya adalah burung. Burung

merupakan salah satu jenis satwa yang memiliki tingkat keterpengaruhan yang

tinggi, terutama disebabkan oleh aktifitas manusia. Saat ini diperkirakan bahwa

keberadaan dan jumlah jenis burung sudah mengalami perubahan seiring dengan

adanya penangkapan burung yang berlebihan tanpa mempertimbangkan

kelestariannya, serta akibat alih guna lahan hutan menjadi lahan-lahan

monokultur, dengan hilangnya pohon dan tumbuhan semak, sehingga

menyebabkan hilangnya tempat bersarang, berlindung dan mencari makan pada

berbagai jenis burung (Ayat, 2011). Salah satu cara untuk mengetahui keberadaan

dari burung itu sendiri adalah dengan cara melakukan penelitian dan mendata

jenis burung yang ada di habitat alaminya.

(2)

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

2

Berdasarkan hasil pengamatan yang dilakukan Yayasan Ekosistem Lestari

(YEL) pada tahun 2000 di dalam hutan Batang Toru sudah ditemukan sekitar 265

jenis burung, dan dari jumlah burung yang ada terdapat 59 jenis burung yang

termasuk langka dan khas (endemik) Sumatera dimana pada tahun 2000 kondisi

hutan Batang Toru masih bagus dan belum mengalami kerusakan akibat adanya

aktivitas manusia yang berdampak pada berkurangnya jumlah satwa di kawasan

hutan Batang Toru khususnya burung. Namun demikian, berkaitan dengan uraian

tersebut maka dilakukan penelitian yang berjudul : ”Keanekaragaman Jenis

Burung Di Hutan Batang Toru KabupatenTapanuli Utara” guna mengetahui jenis

burung yang masih ada di hutan Batang Toru.

1.2 Permasalahan

Burung merupakan jenis satwa yang bermanfaat sebagai bioindikator yang

memiliki peran di dalam lingkungan, dengan keberadaan burung pada suatu

lingkungan, menjelaskan bahwa lingkungan itu masih bagus. Burung dijadikan

sebagai peliharaan karena keindahan suara maupun warna dari burung itu sendiri.

Sejauh ini belum diketahui jenis-jenis burung apa saja yang terdapat di Kawasan

Hutan Batang Toru (Blok Barat Kabupaten Tapanuli Utara Provinsi Sumatera

Utara. Berdasarkan permasalahan tersebut maka perlu dilakukan inventarisasi

jenis-jenis burung di kawasan ini.

1.3 Tujuan Penelitian

Tujuan penelitian ini adalah:

a. Mengetahui keanekaragaman jenis burung di hutan Batang Toru.

b. Mengetahui jenis burung berdasarkan stratifikasi pohon.

c. Mengetahui jenis burung yang berperan dalam penyebaran biji.

d. Mengetahui kolerasi antara suhu dan jumlah burung.

(3)

DEPARTEMEN BIOLOGI FMIPA USU

3

1.4 Manfaat Penelitian

Dari Penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi tentang

keanekaragaman dan jenis burung berdasarkan stratifikasi pohon. Selain itu juga

dapat diharapkan dapat menjadi sumber informasi bagi institusi pemerintahan,

penelitian, dan lebaga yang terkait di bidang lingkungan untuk lebih menjaga

hutan dari kerusakan.

Referensi

Dokumen terkait

6) Refleksi (My Teaching Reflection) untuk setiap pertemuan. Guru menuliskan hal-hal yang perlu ditulis sebagai catatan untuk kegiatan mengajar selanjutnya, misalnya

Dalam Penulisan Ilmiah ini, penulis berharap jika kita mendisain cover majalah dengan menggunakan Adobe Photoshop 7.0 akan dapat menarik para pengguna komputer untuk mencoba

Sekolah Tinggi Manajemen Informatika dan Komputer (STMIK)

Salah satu contohnya adalah Toko Buku Q-Book , dengan hanya menjual beberapa macam buku saja, tetapi usaha tersebut menjadi berkembang karna sekarang knsumen mulai berminat

Pada pertemuan ke 10 ini saya akan membahas bagaimana membuat report ke dalam excel , banyak metode yang dapat kita gunakan untuk men-generate suatu repot

SEKRETARIAT JENDERAL UNIT LAYANAN PENGADAAN. KELOMPOK

This is appropriate with the results which showed that the foliar application of boron, silica and their interaction do not affect growth and yield of rice in

Penyimpanan dan penempatan alat-alat atau bahan kimia menganut prinsip sedemikian sehingga tidak menimbulkan kecelakaan pada pemakai ketika mengambil dari dan